DASAR TEORI
CAPAIAN PEMBELAJARAN
1
Gambar 1. Las oksi Asitelin
Penjelasan :
Tabung Gas Bahan Bakar /Asetelin
Terdiri dari tabung yang terbuat dari baja yang mempunyai ciri-ciri bentuk
bulat pendek gemuk. Tabung berwarna merah, putih atau kuning. Bagian
dasar tabung diberi sumbat pengaman, guna mengantisipasi bila terjadi
sesuatu, tabung tidak pecah berkeping-keping tetapi alas botol yang lepas.
Kekuatan tabung mampu menahan tekanan 15kg/cm2.
Tabung Oksigen
Tabung/Botol zat asam Terbuat dari bahan baja, berbentuk bulat agak
ramping dan tinggi Botol berwarna biru Mampu menahan tekanan
150kg/cm2. Tabung ini adalah sebagai tempat untuk menampung gas yang
diambil dari proses pemurnian udara bebas dengan cara elektrolisa air
dengan memanfaatkan selisih titik didih.
Pengkur tekanan gas / regulator
Berfungsi untuk mengetahui isi gas didalam tabung dan untuk mengetahui
tekanan didalam tabung. Pada regulator terdapat 2 buah alat pengukur
tekanan yang disebut manometer yang berfungsi mengatur tekanan isi
tabung gas dan tekanan kerja las.
Selang Gas
Fungsi selang baik selang oksigen maupun asetelin adalah untuk
mengalirkan gas dari tabung ke brender. Kuat tekan yang baik adalah10
2
kg/cm² dimana selang harus kuat dan fleksibel. Selang asetelin berwarna
merah dan selang oksigen berwarna hijau/biru.
Brender.
Berfungsi untuk mencampur 2 macam gas yaitu gas C₂H₂ dan gas O₂.
Brender dilengkapi dengan Mur/baut untuk masuknya selang oksigen dan
selang asetelin kedalam brender. Pada ujung brender terdapat ujung tip
yang fungsinya untuk mengatur nyala api.
Bentuk nyala api di dalam las asetelin diperlukan sesuai dengan keperluan jenis
logam yang akan dilas. Panas yang dihasilkan pada ujung tip tergantung porsi
campuran antara gas asetelin dan oksigen. Adapun panas yang dihasilkan
mencapai titik lebur baja antara 1470 °C - 5530°C. Nyala api hasil pembakaran
selalu berubah – rubah tergantung campuran ( O₂ dan C₂H₂ ).
Berikut tiga nyala api las asetelin sebagai berikut :
1. Nyala Karborasi
Yaitu nyala api yang terjadi diakibatkan oleh porsi perbandingan gas asetelin
lebih besar disbanding porsi gas oksigen.
3
Gambar 3. Nyala api netral
4
Buka kembali katup asetelin dan oksigen pada brender, untuk
mengeluarkan gas sisa yang masih terperangkap dalam selang,
kemudian tutup kembali katup asetelin dan oksigen pada brender.
Simpan brender pada tempat yang aman.
5
Pengaruh kuat arus pada listrik terhadap hasil las.
Apabila kuat arus terlalu rendah, pengaruh las terhadap hasil las sebagai
berikut :
- Bahan las cepat beku ( elektroda menempel pada benda kerja )
- Busur nyala sukar dipertahankan.
- Dalam pembakaran lebih dangkal
- Pencairan bahan las kurang baik.
- Rigi-rigi las terletak diatas benda kerja.
Apabila kuat arus terlalu tinggi, pengarunya terhadap hasil las sebagai
berikut :
- Bahan las encer
- Elektroda cepat meleleh
- Terjadi banyak percikan.
- Dalam pembakaran terlalu dalam, bahan mudah putus / terpotong.
- Bahan las melebar.
6
5. Klem massa, bahan terbuat dari tembaga untuk menghubungkan benda
kerja ke mesin las.
6. Semitan digunakan untuk memindahkan benda kerja setelah dilas yang
masih dalam kondisi panas.
Perlengkapan Las
1. Topeng las/ Kaca mata las.
Digunakan untuk melindungi mata dan kulit muka darisinar dan percikan
bunga api las.
2. Elektroda
Elektroda digunakan sebagai bahantambah dalam proses pengelasan.
Elektroda las tersebut dibuat dari macam-macam logam seperti logam baja,
besituang, stainless steel, aluminium dansebagainya. Tergantung dari
tujuan dankomposisi dari logam yang akan di las.
Gambar 7. Elektroda
7
1.3. Menentukan Bentuk Sambungan dan Kampuh
Bentuk permukaan bagian yang akan dilas disebut kampuh las. Dibawah ini
ada beberapa kampuh las dan persiapan pengerjaannya :
1. Sambungan las I terbuka :
2. Sambungan las V
3. Sambungan las ½ V
8
5. Sambungan las K
6. Sambungan las U
7. Sambungan las ½ U
9
BAB II
MEMBUAT RIGI – RIGI LAS DENGAN LAS ASETELIN TANPA BAHAN TAMBAH
A. Tujuan :
Setelah praktek Mahasiswa dapat membuat rigi-rigi tanpa bahan tambah,
sehingga menghasilkan rigi – rigi yang teratur dan baik.
10
E. Perhitungan Bahan:
Perhitungan bahan dihitung bersadarkan kelompok praktek mahasiswa 13 orang.
NO URAIAN JUMLAH VOLUME 1 BUAH JUMLAH
MAHASIWA
BENDA KERJA
F. Langkah Kerja :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Siapkan potongan Baja Profil CNP 100 mm x 20 mm x 20 cm x 2,3 mm,
panjang 15 cm untuk 1 buah.
3. Lukis CNP tersebut dengan kapur penggaris dengan dua sisi sampan masing-
masing dua garis dan bagian atas lima garis.
4. Kontrol keselamatan kerja sebelum pekerjaan dimulai.
5. Buka katup botol zat asam dan asetelin, kemudian atur manometer tekanan
kerja sesuai dengan ketentuan.
6. Peganglah blender dan buka katup blender dan atur gas oksigen dan asetelin
sehingga didapatkan nyala api netral.
7. Arahkan inti nyala api kepada benda kerja dengan jarak ± 2 mm dengan sudut
60° - 70 ° dengan tarikan dari kiri ke kanan.
8. Tunggu sampai benda kerja memerah dan sampai cair, kemudian gerakkan
ketempat lain.
9. Selesaikan benda kerja tersebut sampai selesai sesuai gambar kerja.
10. Jika pekerjaan selesai tutup dahulu katup oksigen dan kemudian asetelin pada
katub blender
11. Ikuti petunjuk yang diberikan.
12. Bersihkan pekerjaan dengan mamakai sikat baja.
11
G. Gambar Kerja
1 cm
2 cm
X X
2 cm
10 cm
2 cm
2 cm
1 cm
15 cm
Y
12
H. Petunjuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3)
Untuk melaksanakan praktek kerja baja, ada beberapa hal yang perlu diketahui
oleh mahasiswa yaitu:
1. Pelajari dan pahami lembaran job sheet.
2. Pakai pakaian kerja, waktu bekerja.
3. Pakai kaca mata dan sarung tangan las waktu bekerja.
4. Hindari tempat bekerja dari minyak / kotoran.
5. Periksa semua peralatan las, tekanan gas, oksigen dan asetelin serta pastikan
bahwa selang dalam keadaan baik / tidak bocor.
6. Bekerjalah dengan serius dan ikuti petunjuk instruktur.
13
BAB III
MEMBUAT RIGI- RIGI LAS MENGGUNAKAN LAS ASETELIN DENGAN BAHAN
TAMBAH (KAWAT BAJA LUNAK)
A. Tujuan :
Setelah praktek Mahasiswa dapat membuat rigi – rigi las dengan bahan tambah
( kawat ) dengan baik dan teratur.
14
E. Perhitungan Bahan:
Perhitungan bahan dihitung bersadarkan kelompok praktek mahasiswa 13 orang.
F. Langkah Kerja :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Siapkan potongan Pelat Baja Ukuran 15 cm x 10 cm x 2 mm untuk 1 buah.
3. Lukis benda kerja tersebut sesuai dengan ukuran- ukuran pada gambar
kerja.
4. Kontrol keselamatan kerja sebelum pekerjaan dimulai.
5. Hidupkan ujung tip dengan korek api, dan stel api las dengan nyala netral
6. Arahkan tip kebenda kerja dengan jarak ± 2 mm. Tunggu sampai plat
memerah dan menunjukkan cair, kemudian gerakkan ujung tip tersebut
sesuai dengan arah gambar yang dilukis pada benda kerja tadi. Ujung tip
membentuk sudut 60 ° - 70 ° terhadap benda kerja dan kawat membentuk
sudut 30° - 40° terhadap benda kerja. Ayunkan ujung tip secara seimbang
agar rigi-rigi terbentuk dengan baik.
7. Setelah pekerjaan selesai, matikan nyalaapi pada tip dan bersihkan benda
kerja dengan sikat kawat.
15
G. Gambar Kerja
16
BAB IV
MEMBUAT RIGI- RIGI LAS MENGGUNAKAN LAS LISTRIK
A. Tujuan :
Setelah praktek Mahasiswa dapat membuat jalur las dengan menggunakan las
listrik, sehingga menghasilkan las yang baik.
17
E. Perhitungan Bahan:
Perhitungan bahan dihitung bersadarkan kelompok praktek mahasiswa 13 orang
F. Langkah Kerja :
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Potong dan lukislah plat baja sesuai dengan gambar kerja.
3. Letakkan benda kerja diatas meja kerja.
4. Siapkan perlengkapan keselamatan kerja : sarung tangan, baju las.
5. Hidupkan mesin las dengan memutar kontak dan tunggu beberapa saat
sehingga mesin las hidupnya stabil.
6. Pasang dan masukkan elektroda ke mulut pegangan elektroda.
7. Goreskan ujung elektroda kemeja kerja sehingga menimbulkan busur api.
8. Dekatkan ujung elektroda ke benda kerja ± 2 cm.
9. Peganglah topeng las dengan tangan kiri dan tutupkan kemuka.
10. Sentakan / goreskan elektroda ke benda kerja sehingga menimbulakan busur
api, kemudian jalankan kearah kanan.
11. Lakukan sampai selesai, apabila pengelasan selesai letakkan pegangan
elektroda ketempat yang aman.
18
G. Gambar Kerja
1 cm
Jalur 1
1.5 cm
X Jalur 2 X
Arah Las 1,5 cm
Jalur 3 5 cm
1 cm
19
H. Petunjuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3)
1. Baca dan pahami langkah kerja sebaik – baiknya
2. Hindari Kotoran / Minyak dari tempat kerja.
3. Periksa semua kabel dalam keadaan baik.
4. Pakai pakaian kerja, baju tahan api (apron), sarung tangan, kaca matadan
sepatu yang berisolasi.
5. Jangan memegang / meraba benda kerja yang sudah dilas dengan
menggunakan tangan kosong.
6. Konsentrasilahdalam bekerja.
20
BAB V
MEMBUAT SAMBUNGAN DARI PELAT KE PELAT MENGGUNAKAN LAS
LISTRIK
A. Tujuan :
Setelah Praktek Mahasiswa dapat membuat sambuangan dua plat dengan baik
sehingga menghasilkan sambungan yang kuat dan baik.
21
E. Perhitungan Bahan:
Perhitungan bahan dihitung bersadarkan kelompok praktek mahasiswa 13 orang
F. Langkah Kerja :
1. Persiapkan alat yang digunakan dan bahan yang akan digunakan.
2. Siapkan dua buah plat dan buatlah persiapan las.
3. Siapkan perlengkapan las sehingga siap untukdioperasikan
4. Perhatikan keselamatan kerja.
5. Hidupkan mesin las dan mulailah melaksanakan penyambungan,terlebih
dahulu buatlah las pengikat pada kedua ujung benda kerja.
6. Laksanakan penyambungan sesuai dengan instruksi dan gambar kerja.
7. Setelah selesai, bersihkan benda kerja dan perlihatkan pada instruktur.
8. Bersihkan tempat kerja dan meja kerja.
22
G. GAMBAR KERJA
23
BAB VI
A. Tujuan :
Setelah praktek diharapkan Mahasiswa dapat menyambung pipa dengan plat,
mempergunakan las listrik sehingga menghasilakn sambungan yang kuat dan
kokoh, serta menghasilkan rigi – rigi las yang baik.
24
E. Perhitungan Bahan:
Perhitungan bahan dihitung bersadarkan kelompok praktek mahasiswa 13 orang
NO URAIAN JUMLAH VOLUME 1 BUAH JUMLAH
MAHASIWA BENDA KERJA
(1 kotak)
F. Langkah Kerja :
1. Siapkan alat dan bahan sesuai keperluan
2. Potong bahan sesuai gambar kerja.
3. Letakkan bahan diatas meja kerja.
4. Siapkan mesin dan periksa semua kabel apakah sudah dalam keadaan baik.
5. Hidupkan mesin dan tunggu sampai mesin berjalan penuh.
6. Lakukan pengelasan.
7. Buat las titik untuk membuat penguncian di tiga titik.
8. Lakukan pengelasan sampai selesai.
9. Bersihkan hasil las dengan paku cakar dan sikat kawat.
10. Letakkan pegangan elektroda pada tempatnya.
11. Matikan mesin las.
25
G. GAMBAR KERJA
TAMPAK ATAS
26
H. Petunjuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3)
1. Pahami gambar kerja yang diberikan.
2. Bersihkan tempat kerja dari minyak dan kotoran.
3. Perhatikan dan pastikan bahwa semua kabel dalam keadaan baik.
4. Pergunakan alat pelindung dalam bekerja.
5. Berkonsetrasilah dalam bekerja.
27
BAB VII
A. Tujuan :
Setelah praktek diharapkan Mahasiswa dapat membuat atau membentuk plat
buhul ( plat sambung ) dengan menggunakan alat potong las serta dapat
merangkai batang profol siku dengan menggunakan las.
B. Bahan Yang Dibutuhkan
1. Pelat Pelat Baja T= 2,5 mm
2. Kawat Las (Elektroda)
3. Besi siku Uk. 60x60x5 mm
4. Besi Baja Holo 40x20 mm
28
E. Perhitungan Bahan:
Perhitungan bahan dihitung bersadarkan kelompok praktek mahasiswa 13
orang.
NO URAIAN JUMLAH VOLUME 1 BUAH JUMLAH
MAHASIWA BENDA KERJA
F. Langkah Kerja :
1. Siapkan alat dan bahan sesuai keperluan
2. Potong bahan sesuai gambar kerja.
3. Letakkan bahan diatas meja kerja.
4. Buat lubang pada plat buhul dan rangka batang menggunakan mesin bor
dengan ukuran lubang Ø 12 mm.
5. .
6. Siapkan mesin dan periksa semua kabel apakah sudah dalam keadaan
baik.
7. Hidupkan mesin dan tunggu sampai mesin berjalan penuh.
8. Rangkai plat buhul dan rangka batang menjadi satu kesatuan kuda – kuda
dengan pengikat baut / las
9. Lakukan pengelasan atau kencangkan baut sampai selesai.
10. Bersihkan hasil las dengan paku cakar dan sikat kawat.
11. Matikan mesin las.
29
G. GAMBAR KERJA
DETAIL 1
30
DETAIL 2
31
EVALUASI
C. PRAKTIK LAS
1. Langkah kerja praktik las
2. Keterampilan hasil praktik las
3. Kelurusan hasil praktik las
4. Ketegakan hasil praktik las
5. Kedisiplinan dalam praktik las
6. Kreativitas.
32