Anda di halaman 1dari 4

PERJANJIAN KERJASAMA

ANTARA
SEKOLAH TINGGI FARMASI BANDUNG
DENGAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SOREANG BANDUNG
TENTANG
PELAKSANAAN PENDIDIKAN, PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT.

NOMOR: ___________________________
NOMOR: __________________________

Sebagai kelanjutan kerjasama antara Sekolah Tinggi Farmasi Bandung dengan Pemerintah Kabupaten
Bandung nomor: 440/29-dINKES/2011 dan nomor 082/STFB/A/IX/2011 tanggal 21 September 2011,
sehingga pada hari ini ___________ bulan__________ tahun dua ribu lima belas kami yang
bertandatangan di bawah ini:

1. Dr. I Ketut Adriyana, M.Si.,SPt, Ketua Sekolah Tinggi Farmasi Bandung yang beralamat di Jalan
Soekarno Hatta No.754 Bandung dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Politeknik Kesehatan
Kemenkes Bandung. Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA

2. Dr. H. Iping Suripto W, SpA,MH. Kes.,Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Soreang Kabupaten
Bandung yang beralamat di Jalan Alun-alun Utara No. 1 Soreang dalam hal ini bertindak untuk dan
atas nama Rumah Sakit Umum Daerah Soreang Kabupaten Bandung. Selanjutnya disebut PIHAK
KEDUA

Dengan ini kedua belah pihak sesuai kewenangan masing-masing sepaka tuntuk mengadakan kerjasama
secara kelembagaan dengan berpedoman pada ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1
MAKSUD DAN TUJUAN
Kerjasama ini dimaksudkan untuk meningkatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan serta
pelaksanaan fungsi kedua belah pihak dengan tujuan untuk mendapatkan manfaat secara timbal balik
dalam rangka penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi oleh PIHAK PERTAMA.

Pasal 2
LINGKUP KERJASAMA
Lingkup kerjasama ini meliputi kegiatan pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat (tridharma perguruan tinggi) dengan memperhatikan kemampuan dan batas kewenangan
tanpa mengganggu tugas pokok masing-masing.
Pasal 3
PENDIDIKAN
(1) Pengaturan peserta didik akan dibuat tersendiri dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Perjanjian Kerjasama ini.
(2) Penyelenggaraan pendidikan peserta didik dilingkungan PIHAK KEDUA diatur, diawasi
pelaksanaannya berdasarkan ketentuan bersama antara PIHAK KEDUA dengan PIHAK KEDUA
sebagai Institusi Pendidikan.
(3) Pelayanan Kesehatan yang dilakukan oleh Peserta Didik dari PIHAK PERTAMA karena terkait dengan
proses pendidikannya dilingkungan PIHAK KEDUA harus berpedoman pada standar yang ditentukan
oleh Kementrian Kesehatan dan Kementrian Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi.
(4) Apabila terjadi sengketa hukum yang berkaitan dengan pelaksanaan pelayanan dilingkungan PIHAK
KEDUA akibat kelalaian / kecelakaan peserta didik akan diselesaikan bersama oleh PIHAK PERTAMA
dan PIHAK KEDUA serta Peserta Didik yang bersangkutan.
(5) PIHAK PERTAMA berwenang dan bertanggung jawab atas semua kebijakan yang ditetapkan untuk
pendidikan.
(6) PIHAK KEDUA berhak memberikan asupan penilaian kepada PIHAK PERTAMA untuk peserta didik.

Pasal 4
PENELITIAN
(1) Penelitian yang dilaksanakan dilingkungan PIHAK KEDUA harus memperhatikan hal hal sebagai
berikut :
a. Diutamakan penelitian yang bertujuan menunjang dan meningkatkan upaya pelayanan kesehatan
dan pendidikan sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang sedang berkembang,
dengan senantiasa memperhatikan relevansinya terhadap kebutuhan masyarakat.
b. Kegiatan penelitian tidak boleh menghambat kegiatan pelayanan dan tidak membebani penderita /
pasien / keluarga pasien.
c. Penelitian harus mengikuti tata cara ilmiah dan kaidah etika penelitian yang mana sesuai prosedur
dan aturan yang berlaku.
(2) Pelaksanaan penelitian diatur dalam ketentuan tersendiri, disepakati para pihak dan menjadi bagian
yang tidak terpisahkan dalam perjanjian kerjasama ini.

Pasal 5
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Pelaksanaan pelayanan sebagai bagian dari Pengabdian Kepada Masyarakat oleh Peserta Didik dan
Dosen Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung dipertanggungjawabkan oleh PIHAK PERTAMA,
sedangkan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan PIHAK KEDUA dipertanggung jawabkan oleh
PIHAK KEDUA.

Pasal6
PELAKSANAAN
(1) Jangka waktu kerja sama ini selama 5 (lima) tahun selanjutnya dapat diperpanjang berdasarkan
kesepakatan kedua belahpihak.
(2) Teknis pelaksanaan kegiatan kerjasamaini diatur dalam petunjuk pelaksanaan yang disepakati kedua
belah pihak.
(3) Biaya yang timbul dalam atau akibat kerjasama ini ditanggung sepenuhnya oleh PIHAK PERTAMA
atau dari sumber lain yang sah.

Pasal 7
HAK DAN KEWAJIBAN
(1) Hak-hak PIHAK PERTAMA:
a. PIHAK PERTAMA berhak menggunakan fasilitas, sarana dan prasarana dilingkungan Rumah
Sakit Umum Daerah Soreang Kabupaten Bandung yang ditentukan dan disiapkan oleh PIHAK
KEDUA.
b. PIHAK PERTAMA berhak memperoleh bantuan personil untuk pelaksanaan praktik yang
ditentukan dan disiapkan PIHAK KEDUA.
c. PIHAK PERTAMA menyusun kurikulum dan mengatur penjadualan mahasiswa yang akan
berpraktik di Rumah Sakit Umum Daerah Soreang Kabupaten Bandung sesuai dengan
kemampuan yang akan dicapai dan menyampaikan kedua belah PIHAK KEDUA paling lambat
1 (satu) minggu sebelum kegiatan dilaksanakan.
d. PIHAK PERTAMA berhak menerima hasil evaluasi kemampuan mahasiswa selama mereka
berpraktik di Rumah Sakit Umum Daerah Soreang Kabupaten Bandung.

(2) Hak-hak PIHAK KEDUA:


a. PIHAK KEDUA berhak mendapatkan dana ijin praktikum yang besar dan caranya diatur dalam
petunjuk pelaksanaan perjanjian kerjasama ini.
b. PIHAK KEDUA berhak menuntut ganti rugi kepada PIHAK PERTAMA jika terjadi kerusakan
alat-alat yang diakibatkan oleh kecelakaan/ kecerobohan mahasiswa.

(3) Kewajiban-kewajiban PIHAK PERTAMA:


a. PIHAK PERTAMA berkewajiban mematuhi semua ketentuan dan prosedur yang berlaku di
Rumah Sakit Umum Daerah Soreang Kabupaten Bandung yang berkaitan dengan kegiatan
praktik mahasiswa, baik yang bersifat teknis maupun administrative.
b. PIHAK PERTAMA berkewajiban mengadakan supervise dan memantau kegiatan praktik
mahasiswa di Rumah Sakit Umum Daerah Soreang Kabupaten Bandung yang dalam hal ini
dilaksanakan oleh masing-masing dosen pembimbing/kordinator mata kuliah.
c. PIHAK PERTAMA berkewajiban menyusun program praktikum dan mengatur penjadualan
mahasiswa yang akan berpraktik di Rumah Sakit Umum Daerah Soreang Kabupaten Bandung
sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai.
d. PIHAK PERTAMA berkewajiban membayar biaya ijin praktikum sesuai dengan ketentuan yang
berlaku di Rumah Sakit Umum Daerah Soreang Kabupaten Bandung.
e. PIHAK PERTAMA berkewajiban untu kmengganti peralatan yang rusak atau hilang karena
kesalahan mahasiswa kepada PIHAK KEDUA

(4) Kewajiban-kewajibanPIHAK KEDUA:


a. PIHAK KEDUA berkewajiban menyediakan fasilitas, sarana dan prasarana sesuai dengan
kemampuan Rumah Sakit Umum Daerah Soreang Kabupaten Bandung dalam rangka
pelaksanaan kerjasama ini.
b. PIHAK KEDUA berkewajiban memberikan bantuan personil untuk pelaksanaan kegiatan
praktik mahasiswa.
c. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk memberikan penjelasan kepada PIHAK PERTAMA
tentang peraturan dan prosedur baik yang bersifat teknis maupun administratif.

Pasal 8
FORCE MAJEURE
(1) Dalam hal keadaan memaksa (force majeure) yang mempunyai akibat langsung sehingga salah
satu pihak tidak dapat melaksanakan tujuan dari perjanjian ini,maka pihak lain dalam perjanjian
ini tidak dapat mengajukan tuntutan atas kerugian yang diderita akibat terjadinya keadaan
memaksa namun demikian pihak lain yang dimaksud tetap harus menyelesaikan kewajibannya
tersebut.
(2) Keadaan memaksa (force majeure) yang dimaksud dalam perjanjian ini adalah peristiwa yang
meliputi bencana alam, kebakaran, huru-hara, pemogokan, pemberontakan, atau perubahan
kebijakan/peraturan pemerintah dan perundang-undangan di Indonesia.

Pasal 9
BERAKHIRNYA PERJANJIAN
Perjanjian ini berakhir karena jangka waktu perjanjian telah habis masa berlakunya atau karena adanya
kesepakatan kedua belah pihak untuk mengakhiri perjanjian ini sebelum berakhirnya perjanjian kerjasama
ini.

Pasal 10
PERSELISIHAN
Apabila dalam pelaksanaan perjanjian ini terdapat perselisihan antara kedua belah pihak, maka akan
diselesaikan secar akekeluargaan dengan musyawarah dan mufakat.

Pasal 11
KETENTUAN LAIN
1. Setelah perjanjian ini berakhir, apabila kedua belah pihak masih hendak melakukan kerjasama, maka
PIHAK PERTAMA diberi hak utama (prioritas) untuk memperpanjang perjanjian kerjasama ini dengan
memberitahukan maksud tersebut sebelum perjanjian berakhir dengan ketentuan yang akan
ditetapkan oleh kedua belah pihak.
2. Hal-hal yang tidak atau belum diatur dalam perjanjian ini akan diatur dalam perjanjian tersendiri yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam perjanjian ini.

Demikian perjanjian ini dibuat pada hari dan tanggal tersebut diatas dalam rangka 2 (dua) dan
ditandatangani oleh kedua belah pihak bermaterai cukup, masing-masing berkekuatan hukum sama.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA


DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SEKOLAH TINGGI FARMASI BANDUNG
SOREANG

Dr. I Ketut Adriyana, M.Si.,SPt,


Dr. H. Iping Suripto W, SpA,MH. Kes

Anda mungkin juga menyukai