Bab 2 PTK 1 Ayah
Bab 2 PTK 1 Ayah
menyeluruh.
sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Lingkungan belajar
8
9
kehidupan sehari-hari. Minat yang ada pada diri seseorang akan memberi
Minat dapat diartikan sebagai rasa senang atau tidak senang dalam
dengan perasaan suka atau senang dari seseorang terhadap sesuatu objek.
pekerjaan, jabatan, atau karir. Tidak akan mungkin orang yang tidak
10
menyatakan bahwa minat sebagai suatu rasa lebih suka dan rasa
keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat
pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri
dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut,
bahwa siswa lebih menyukai suatu hal dari pada hal lainnya, dapat pula
perhatian yang lebih besar terhadap subjek tersebut. Minat tidak dibawa
mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka
individu dalam memilih sesuatu. Timbulnya minat terhadap suatu objek ini
11
ditandai dengan adanya rasa senang atau tertarik. Jadi boleh dikatakan
beberapa faktor penting yaitu faktor rasa tertarik atau rasa senang, faktor
efektif untuk membangkitkan minat pada suatu obyek yang baru adalah
sesungguhnya.
baru pada diri siswa. Ini dapat dicapai dengan jalan memberikan informasi
pada siswa mengenai hubungan antara suatu bahan pengajaran yang akan
siswa di masa yang akan datang. Selain itu Rooijakkers (1980) dalam buku
menaruh perhatian pada pelajaran tentang lompat jauh, bila itu dikaitkan
akan muncul.
bahan pelajaran
1. Faktor intrinsik atau faktor dari dalam yaitu minat dipengaruhi oleh
terdiri dari rasa tertarik, rasa senang, adanya perhatian, dan ada
Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai
tersebut bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diamati secara langsung,
dalam kerangka:
hal ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi yakni tujuan.
yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut pada persoalan gejala
atau keinginan.
terdapat berbagai teori yang bertitik tolak pada dorongan yang berbeda
satu sama lain. Ada teori yang bertitik tolak pada dorongan dan
macam kebutuhan, seperti (1) keinginan yang hendak dipenuhi, (2) tingkah
berikut:
17
Keinginan
diakibatkan faktor dari dalam maupun luar siswa, untuk mencapai tujuan
untuk pelajaran.
untuk berprestasi dalam kelas, tetapi motivasi yang terlalu kuat justru
1. Kebutuhan Fisiologis
Yaitu kebutuhan rasa aman, keselamatan, bebas dari rasa takut dan
kecemasan.
Yaitu kebutuhan percaya diri dan harga diri maupun kebutuhan akan
a. Motivasi intrinsik
b. Motivasi ekstrinsik
lain dalam proses belajar dan berlatih ada yang kurang menarik
1. Prinsip kompetisi
baik inter maupun antar pribadi. Kompetisi inter pribadi atau self
tindakan atau unjuk kerja dalam dimensi tempat dan waktu. Kompetisi
antar pribadi adalah persaingan antara individu yang satu dengan yang
2. Prinsip pemacu
motivasi.
22
Makin jelas dan makin dekat suatu tujuan, maka akan makin
prinsip ini, maka seyogyanya setiap siswa memahami tujuan belajar nya
suatu tujuan dari tindakan yang diharapkan. Cara lain adalah dengan
5. Pemahaman hasil
6. Pengembangan minat
Minat dapat diartikan sebagai rasa senang atau tidak senang dalam
8. Keteladanan
perilaku yang diperkuat di masa lalu adalah lebih mungkin diulangi lagi
aktualisasi diri.
3. Teori disonansi
keyakinan bahwa dirinya adalah anak yang baik dan jujur, maka anak
itu akan berperilaku baik dan jujur walaupun tidak ada anak lain yang
melihatnya.
4. Teori kepribadian
karena telah cukup lama tidak makan (motivasi situasional), tetapi ada
anak yang lebih tertarik pada makanan daripada yang lainnya (motivasi
5. Teori atribusi
kegagalan itu dipandang dari dalam (diri anak) atau dari luar; (b)
stabil atau tidak stabil; dan (c) keberhasilan dan kegagalan itu
dikendalikan.
6. Teori harapan
kesuksesan.
pembelajaran diantaranya :
dan membosankan.
3. Memberikan insentif
pengajaran.
menegur dengan sikap lemah lembut dan dengan perkataan yang ramah
dan baik terhadap anak didik yang diam, membuat keributan, berbicara
2.1.10. Belajar
berlangsung dalam periode waktu tertentu dan perubahan perilaku itu tidak
bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu
tidak berasal dari proses pertumbuhan. Dengan kata lain, belajar adalah
suatu kegiatan atau aktivitas yang sengaja dilakukan oleh individu agar
yang tadinya tidak tahu menjadi tahu, tidak mampu melakukan sesuatu
terampil.
yaitu:
29
yang kurang memadai. Kondisi ini tidak hanya bersifat fisik saja, akan
tetapi juga yang bersifat psikis dan sosial, misalnya hubungan antar
depan yang lebih baik. Perluas diri misalnya kesempatan belajar lebih
5. Hubungan pribadi
kelas atau luar kelas, hubungan pribadi yang baik antara guru dan
siswa.
30
berikut:
tindakan yang dapat diamati seperti gerakan syaraf atau otot dalam
merespon stimulus.
panas, dingin, tanaman, gedung, dan orang adalah stimulus yang selalu
belajar sebelumnya.
aktivitas belajar.
2007:5). Hasil belajar merupakan faktor yang sangat penting, karena hasil
tersebut bergantung pada apa yang dipelajari oleh siswa. Oleh karena itu,
belajar adalah perubahan perilaku siswa dari tidak tahu menjadi tahu, dan
digunakan oleh guru untuk dijadikan patokan, ukuran, atau kriteria dalam
sebagai berikut:
a. Ranah kognitif
b. Ranah afektif
c. Ranah psikomotor
kreativitas.
antara ketiga ranah, ranah kognitiflah yang banyak dinilai karena berkaitan
belajar afektif dan psikomotorik juga harus menjadi bagian dari penilaian
dimiliki siswa yang dapat diketahui melalui tes formatif. Dan hasil belajar
macam gaya yaitu : Lompat Jauh gaya Jongkok (tuck), gaya menggantung
(hang style), dan gaya jalan di udara (walking in the air). Gaya-gaya
karena itu teknik lompat jauh sering disebut juga gaya lompat jauh. Perlu
dari ketiga gaya tersebut sebenarnya hanya terdapat pada saat badan
2.1.13.2.1 Awalan
gerak lari cepat dari suatu sikap start berdiri (Standing Start).
harus diangkat sedikit lebih tinggi dari pada dalam suatu langkah
pelompat ada dalam posisi tegak yang baik. Dalam tiga langkah lari
2.1.13.2.2 Bertumpu
b. Tahap Amortisasi
c. Tahap Pelurusan
dari balok tumpu paha kaki ayun harus dalam posisi horizontal,
tegak.
perjalanan gerak atau trajektori pusat masa tubuh tercipta dan tidak
dalam lompat jauh. Disebut demikian karena gerak dan posisi badan
hampir merapat. Gerakan ini dibantu pula oleh juluran tangan ke muka.
Adi,dkk:2008).
6. Koordinasi adalah hal yang harus dimiliki oleh seorang atlet untuk
Faktor non teknis juga dapat berpengaruh dalam hal ini, faktor
6. Dukungan masyarakat
2.1.16. Pembelajaran
kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa, sehingga tingkah laku
siswa berubah ke hal yang lebih baik. Adapun ciri-ciri pembelajaran dapat
sistematis.
dalam belajar.
4. Belajar dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan menarik.
Perbedaan baru terlihat pada saat menyatakan apakah perbedaan itu positif
atau negatif, nampak (overt) atau tidak nampak (covert), pada aspek
berikut :
dan kemampuannya.
berasal dari bahasa latin medius, yang secara harfiah berarti tengah,
penerima pesan. Media dapat berupa sesuatu bahan, atau alat. Sedangkan
tahu siswa. Media adalah pembawa pesan yang berasal dari suatu sumber
pesan (dapat berupa orang atau benda) kepada penerima pesan. Dalam
proses belajar mengajar penerima pesan itu adalah siswa. Siswa diransang
media ialah materi pelajaran. Dengan perkataan lain pesan itu ialah isi
pelajaran yang berasal dari kurikulum yang disampaikan oleh guru kepada
2010:126-127).
tali rafia berwarna. Pembuatan media ini sangat mudah dan tidak
pembelajaran.
yang benar.
konsep abstrak yang sulit dipahami dengan baik jika penerapannya hanya
sebatas teori oleh siswa sekolah menengah pertama yang masih berada
pendidikan jasmani.
bola gantung. Melalui media bola gantung ini diharapkan tercipta suasana
materi pembelajaran.