Anda di halaman 1dari 24

RUANG PERAWATAN ANAK

I. BIODATA
A. Identitas Klien
1. Nama/Nama panggilan : An. Y
2. Tempat Tgl lahir/Usia : 29 Juli 2015 (1 Tahun)
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : Belum Sekolah
6. Alamat : Banjarbaru
7. Tgl masuk : 31 Desember 2016 (jam 12.00 WITA)
8. Tgl pengkajian : 02 Desember 2016
9. Diagnosa medik : Atelektasis paru dan Pneumonia
10. Rencana terapi : Terapi O2 nasal kanul, Nebulizer, Infus
D51/2, Injeksi IV (Ampicilin,
Gentamicin), Oral (Obat OAT, Cotri,
Salbutamol, Ambroxol, Prednison)
11. Asal rujukan : RS Idaman Banjarbaru

B. Identitas Orang Tua


Ayah/ibu
1. Nama : Tn. A/ Ny. I
2. Usia : 50 Tahun/ 45 Tahun
3. Pendidikan : SD/ SD
4. Pekerjaan : Swasta/ Ibu Rumah Tangga
5. Agama : Islam/ Islam
6. Alamat : Banjarbaru

C. Identitas Saudara Kandung


No Nama Usia Hubungan Status kesehatan
1 Tn. R 26 Tahun Kakak Sehat
2 Nn. M 23 Tahun Kakak Sehat

1
2

II. RIWAYAT KESEHATAN


A. Riwayat Kesehatan Sekarang :
Keluhan utama :
Sesak nafas, batuk, pilek
Riwayat keluhan utama :
Ibu klien mengatakan anaknya mengalami sesak nafas sejak 1 bulan yang
lalu. Klien di bawa ke rumah sakit banjarbaru dan disana di rawat selama 1
bulan namun tidak ada perubahan kemudian kl
Keluhan pada saat pengkajian :
Ibu klien mengatakan anaknya sesak nafas, batuk, pilek, tidak nafsu makan

B. Riwayat Kesehatan Lalu


1. Prenatal care
a. Ibu memeriksakan kehamilannya setiap minggu di Dokter/ Bidan.
Ibu klien mengatakan tidak ada keluhan selama hamil, ibu hanya
mengalami mual muntah dan oleh Dokter/ Bidan di berikan obat
anti mual (antiemetik)
b. Riwayat terkena radiasi : Ibu klien mengatakn tidak riwayat terkena
radiasi
c. Riwayat berat badan selama hamil : ibu klien mengatakan
mengalami kenaikan berat badan selama hamil yaitu 12 kg
d. Riwayat imunisasi TT : ibu klien mengatakan selalu mendapatkan
imunisasi TT selama kehamilan
e. Golongan darah ibu : - golongan darah ayah : -
2. Intranatal care
a. Tempat melahirkan : Rumah sakit
b. Jenis persalinan : Partus normal
c. Penolong persalinan : Bidan
d. Komplikasi yang dialami oleh ibu pada saat melahirkan dan setelah
melahirkan : ibu klien mengatakan tidak ada komplikasi yang
dialami ibu setelah melahirkan
3. Postnatal
a. Kondisi bayi : langsung menangis
APGAR : 8, 9, 10
BBL : 3100 gram
3

PB : 50 cm
Hal lain : -
b. Anak pada saat lahir tidak mengalami : -

(Untuk semua usia)

o Klien pernah mengalami penyakit : demam, batuk, pilek


Pada umur : 2 bulan
Diberikan obat oleh : -
o Riwayat kecelakaan : tidak ada
o Riwayat mengkonsumsi obat-obatan berbahaya tanpa anjuran
dokter dan menggunakan zat/subtansi kimi yang berbahaya :
tidak ada
o Perkembangan anak dibandingkan saudara-saudaranya :
Anak mengalami perkembangan yanga sama seperti saudaranya

C. Riwayat kesehatan keluarga


Tidak ada anggota keluarga yang mengalami penyakit seperti klien
Genogram:

An.Y
(1)

Ket:
: Laki-Laki

: Perempuan

: Laki-laki meninggal

: Perempuan
4

: Klien

III. RIWAYAT IMMUNISASI (Imunisasi Lengkap)


Waktu Reaksi setelah
No Jenis imunisasi Frekuensi Keterangan
pemberian pemberian
1 BCG 0 hari 1 kali Tidak ada -
2 DPT (I, II, III) 3 bulan 1 kali Demam, mual, -
muntah
3 Polio (I, II, III, IV) 11 bulan 1 kali Tidak ada reaksi -
4 Campak - - - -
5 Hepatitis - - - -

IV. RIWAYAT TUMBUH KEMBANG


A. Pertumbuhan Fisik
1. Berat badan : 8 kg
2. Tinggi badan : 72 cm
3. Waktu tumbuh gigi : 8 bulan
Gigi tanggal : belum ada
Jumlah gigi : 16 buah
B. Perkembangan tiap tahap
Usia anak saat
1. Berguling : 4 bulan
2. Duduk : 6 bulan
3. Merangkak : 9 bulan
4. Berjalan : 12 bulan
5. Senyum kepada orang lain pertama kali : 3 bulan
6. Bicara pertama kali : 12 bulan
7. Berpakaian tanpa bantuan : klien masih berpakain dengan bantuan
orang lain

V. RIWAYAT NUTRISI
A. Pemberian ASI
Ibu klien mengatakan klien mendapatkan ASI selama 1 tahun
B. Pemberian susu formula
1. Alasan pemberian :
Ibu klien mengatakan ASI yang diberikan kepada klien tidak memenuhi
kebutuhan nutrisi klien
5

2. Jumlah pemberian :
4 x 120 cc/hari
3. Cara pemberian :
Menggunakan Dot

Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai nutrisi saat ini

Usia Jenis Nutrisi Lama Pemberian


0 - 8 bulan ASI, susu formula 8 bulan
8 sekarang ASI, susu formula, bubur Usia 8 bulan sampai
sekarang

VI. RIWAYAT PSIKOSOSIAL


o Anak tinggal bersama : orang tua dan saudaranya di : rumah
kontrakan
o Lingkungan berada di : komplek perumahan
o Rumah dekat dengan : jalan raya tempat bermain : halaman rumah
Kamar klien : kamar klien bergabung dengan kamar orang tua
o Rumah ada tangga : tidak ada
o Hubungan antar anggota keluarga : baik
o Pengasuh anak : orang tua

VII. RIWAYAT SPIRITUAL


o Support sistem dalam keluarga : baik
o Kegiatan keagamaan : klien belum bisa mengikuti kegiatan
keagamaan

VIII. REAKSI HOSPITALISASI


A. Pengalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap
Ibu membawa anaknya ke RS karena : klien mengalami demam, sesak
nafas, dan batuk
Apakah dokter menceritakan tentang kondisi anaknya : iya
Perasaan orang tua saat ini : orang tua merasa tenang karena anaknya
sudah mendapatkan perawatan
Orang tua selalu berkunjung ke RS : orang tua berkunjung ke rumah
sakit ketika anaknya sakit
Yang akan tinggal dengan anak : orang tua
6

B. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap


Anak selalu merasa takut dan menangis ketika akan dilakukan tindakan
oleh perawat atau dokter karena anak merasa akan di sakiti ketika perawat
atau dokter melakukan tindakan.
C. Pengalaman keluarga mengenai sakit termasuk perawatan dan pengobatan
sebelumnya
Orang tua membawa anaknya ketika mengalami demam ke rumah sakit dan
keluarga sudah mengetahui penyebab anaknya sakit
D. Pengalaman dan persepsi anak mengenai sakit termasuk perawatan dan
pengobatan sebelumnya
Ibu klien mengatakan anak selalu rewel dan gelisah ketika mengalami
sakit.

IX. AKTIVITAS SEHARI-HARI


A. Nutrisi
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
Selera makan Klien makan 3 x sehari Klien tidak nafsu makan

B. Cairan
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
1. Jenis minuman Susu formula Susu formula
2. Frekuensi minum 12 x sehari 12 x sehari
3. Kebutuhan cairan 800 cc 800 cc
4. Cara pemenuhan Minum susu formula Minum susu formula,
cairan infus

C. Eliminasi (BAB & BAK)


Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
1. Tempat pembuangan Popok Popok
2. Frekuensi (waktu) 1 2/ 4 5 x sehari 1 2/ 4 5 x sehari
3. Konsistensi Lembek Lembek bercampur lendir
4. Kesulitan Tidak ada Tidak ada
5. Obat pencahar Tidak ada Tidak ada

D. Istirahat tidur
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jam tidur
a. Siang 2 4 jam 3 4 jam
b. Malam 8 10 jam 7 8 jam
2. Pola tidur Efektif Terganggu
3. Kebiasaan sebelum tidur Minum susu Minum susu
4. Kesulitan tidur
Tidak ada Klien mengalami batuk dan
sesak nafas
7

E. Olah Raga
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Program olahraga
2. Jenis dan frekuensi
Tidak ada Tidak ada
3. Kondisi setelah
olahraga

F. Personal Hygiene
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Mandi
a. Cara Dimandikan oleh Dimandikan oleh
orangtuanya orangtuanya
b. Frekuensi 2 x sehari 1 x sehari
c. Alat mandi Sabun Sabun
2. Cuci rambut
a. Frekuensi 2 x sehari 1 x sehari
b. Cara Dicuci oleh orang tuanya Dicuci oleh orangtuanya
3. Gunting kuku
a. Frekuensi 1 x minggu Tidak ada gunting kuku
b. Cara Menggunakan gunting
kuku
4. Gosok gigi
a. Frekuensi 2 x sehari Tidak ada gosok gigi
b. Cara Menggunakan sikat gigi

G. Aktivitas/Mobilitas Fisik
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Kegiatan sehari-hari Bermain, makan, tidur Bermain, makan, tidur
2. Pengaturan jadwal Tidak ada pengaturan Tidak ada pengaturan
harian jadwal jadwal
3. Penggunaan alat bantu Tidak ada menggunanakan Tidak ada menggunakan
aktivitas alat bantu aktivitas alat bantu aktivitas
4. Kesulitan pergerakan Tidak ada kesulitan Klien tampak lemah
tubuh pergerakan tubuh

H. Rekreasi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Perasaan saat sekolah
2. Waktu luang
3. Perasaan setelah
rekreasi Belum sekolah Belum sekolah
4. Waktu senggang
keluarga
5. Kegiatan hari libur
8

X. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
Kesadaran
Tanda-tanda vital
a. Tekanan darah : - mmHg
b. Denyut nadi : 142 x/menit
c. Suhu : 37,7 oC
d. Pernafasan : 37 x/menit
Berat badan : .74 kg
Tinggi badan : 72 cm
Hasil pemeriksaan berdasarkan NCHS, atau pemeriksaan lain menegani
status nutrisi :
Normal
Kepala
Inspeksi
Keadaan rambut & higyene kepala :
a. Warna rambut : hitam
b. Penyebaran : distribusi rambut normal
c. Mudah rontok : tidak mudah rontok
d. Kebersihan rambut : bersih
Palpasi
Benjolan : tidak ada
Nyeri tekan : tidak ada
Tektur rambut : tidak ada

Muka
Inspeksi
Simetris/tidak : simetris
Bentuk wajah : bulat
Gerakan abnormal : tidak ada
Ekspresi wajah : datar
Palpasi
Nyeri tekan : tidak ada
Data lain : bibir klien tampak pucat
9

Mata
Inspeksi
a. Palpebra : tidak edema, tidak radang
b. Sclera : tidak icterus
c. Conjungtiva : tidak radang, tidak anemis
d. Pupil : isokor
refleks pupil terhadap cahaya : mengecil
e. Posisi mata : Simetris
f. Gerakan bola mata : Normal
g. Penutupan kelopak mata : Normal
h. Keadaan bulu mata : Distribusi normal, tidak rontok, bersih
i. Keadaan visus : 6/6 OD OS
j. Penglihatan : tidak kabur, tidak ada diplopia
Palpasi
Tekanan bola mata : < 21
Data lain : tidak ada

Hidung dan sinus


Inspeksi
a. Posisi hidung : simetris
b. Bentuk hidung : normal
c. Keadaan septum : normal
d. Secret/cairan : terdapat sekret
Data lain : klien pilek, terpasang NGT, terpasang
O2 liter/menit

Telinga
Inspeksi
a. Posisi telinga : simetris
b. Ukuran/bentuk telinga : normal
c. Aurikel : normal
d. Lubang telinga : bersih
e. Pemakaian alat bantu : tidak ada
Palpasi
Nyeri tekan : tidak ada
10

Pemeriksaan uji pendengaran


a. Rinne : tidak diperiksa
b. Weber : tidak diperiksa
c. Swabach : tidak diperiksa
Pemeriksaan vestibuler : tidak ada
Data lain : tidak ada

Mulut
Inspeksi
a. Gigi
1) Keadaan gigi : gigi tampak putih bersih
2) Karang gigi/karies : tidak ada
3) Pemakain gigi susu : klien masih menggunakan gigi susu
b. Gusi : tidak ada peradangan
c. Lidah : bersih
d. Bibir
1) Cianosis/pucat/tidak : sianosis
2) Basah/kering/pecah : kering
3) Mulut berbau/tidak : tidak berbau
4) Kemampuan bicara : baik dan lancar
Data lain : muntah 4 kali/hari

Tenggorokan
a. Warna mukosa : merah
b. Nyeri tekan : tidak ada
c. Nyeri menelan : tidak ada

Leher
Inspeksi
Kelenjar thyroid : tidak ada pembesar
Palpasi
a. Kelenjar thyroid : teraba
b. Kaku kuduk/tidak : tidak
c. Kelenjar limfe : tidak ada pembesar
Data lain : tidak ada
11

Thorax dan pernafasan


Bentuk dada : pigeon chest
Irama pernafasan : irregular
Pengembangan di waktu bernafas : tidak simetris, sebelah kiri kurang
mengembang
Tipe pernafasan :
Data lain : menggunakan otot bantu pernafasan,
tampak retraksi dinding dada
Palpasi
a. Vokal fremitus : tidak simetris, dada sebelah kiri lemah
getarannya
b. Massa/nyeri :
Auskultasi
a. Suara nafas : Vesikuler
b. Suara nafas tambahan : Ronchi pada paru sebelah kiri
Perkusi : Redup
Data lain : tidak ada

Jantung
Palpasi
Ictus cordis :-
Perkusi
Pembesaran jantung : tidak ada
Auskultasi
a. BJ I : lub
b. BJ II : dub
c. BJ III : tidak ada
d. Bunyi jantung tambahan : tidak ada
Data lain : tidak ada

Abdomen
Inspeksi
a. Membuncit : tidak
b. Ada luka/tidak : tidak
12

Palpasi
a. Hepar : tidak ada pembesaran
b. Lien : tidak ada pembesaran
c. Nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan
Auskultasi
Peristaltik : 12 x/menit
Perkusi : tympani
Data lain : tidak ada

Genitalia dan anus : tidak ada kelainan


Ektremitas
Ektremitas atas
a. Motorik
1. Pergerakan kanan/kiri : aktif, normal, tidak ada kelemahan
2. Pergerakan abnormal : tidak ada
3. Kekuatan otot kanan/kiri : skala 5
4. Tonus otot kanan/kiri : + 2 (normal)
5. Koordinasi : seimbang
b. Refleks
1. Biceps kanan/kiri : normal
2. Triceps kanan/kiri : normal
c. Sensori
1. Nyeri : normal
2. Rangsang suhu : normal
3. Rasa raba : normal
Ektremitas bawah
a. Motorik
1. Gaya berjalan : normal
2. Kekuatan kanan/kiri : skala 5
3. Tonus otot kanan/kiri : +2 (normal)
b. Refleks
1. KPR kanan/kiri : normal
2. APR kanan/kiri : normal
3. Babinsky kanan/kiri : normal
13

c. Sensori
1. Nyeri : normal
2. Rangsang suhu : normal
3. Rasa raba : normal
Data lain

Status neurologi
Saraf-saraf cranial
a. Nervus I (Olfactorius) : Penghidu : normal
b. Nervus II (Opticus) : Pengihatan : normal
c. Nervus III, IV, VI (Oculomotorius, Trochlearis, Abducens)
1. Kontriksi pupil : normal
2. Gerakan kelopak mata : normal
3. Pergerakan bola mata : normal
4. Pergerakan mata ke bawah & dalam : normal
d. Nervus V (Trigeminus)
1. Sensibilitas/sensori : normal
2. Refleks dagu : normal
3. Refleks kornea : normal
e. Nervus VII (Facialis)
1. Gerakan mimik : normal
2. Pengecapan 2/3 lidah bagian depan : normal
f. Nervus IX dan X (Glosopharingeus dan Vagus)
1. Refleks menelan : normal
2. Refleks muntah : normal
3. Pengecapan 1/3 lidah bagian belakang : normal.
4. Suara : normal
g. Nervus XI (Assesorius)
1. Memalingkan wajah ke kiri dan kanan : normal
2. Mengangkat bahu : normal
h. Nervus XII (Hypoglossus)
1. Deviasi lidah : normal
14

Tanda-tanda perangsangan selaput otak


a. Kaku kuduk : tidak ada
b. Kernig sign : tidak ada
c. Refleks brudzinski : tidak ada
d. Refleks lasegu : tidak ada
Data lain : tidak ada

XI. PEMERIKSAAN TINGKAT PERKEMBANGAN (0 6 TAHUN)


Usia (0 12) yang ditemukan masalah tumbuh kembang
Tidak ditemukan masalah tumbuh kembang

XII. RENCANA TINDAKAN OPERASI


1. Persiapan (pre operasi) : tidak ada
2. Jenis operasi yang dilakukan : - Tgl :
3. Catatan penting lainnya :
15

XIII. TES DIAGNOSTIK


Pemeriksaan laboratorium
Tanggal pemeriksaan : 04-01-2017
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan Metoda
PATOLOGI
Hemoglobin 12,0 11,0-16,0 g/dl Colorimetric
Leukosit 14,4 4,65-10,3 ribu/ul Impedance
Eritrosit 4,40 4,00-5,50 juta/ul Impedance
Hematokrit 34,8 32,00-44,00 vol% Analyzer Calculates
Trombosit 93 150-356 ribu/ul Impedance
RDW-CV 17,9 12,1-14,0 % Analyzer Calculates
MCV, MCH, MCHC
MCV 79,2 75,0-96,0 fl Analyzer Calculates
MCH 27,2 28,0-32,0 pg Analyzer Calculates
MCHC 34,4 33,0-37,0 % Analyzer Calculates
HITUNG JENIS
Gran% 46,4 50,0-70,0 % Impedance
Limfosit% 44,4 25,0-40,0 % Impedance
MID% 9,2 4,0-11,0 % Impedance
Gran# 6,70 2,50-7,00 ribu/ul Impedance
Limfosit# 6,4 1.25-4,0 ribu/ul Impedance
MID# 1,3 ribu/ul Impedance
URINALISA
Warna- Kuning-jernih Kuning-jernih Urinalysis Strips
kekeruhan
BJ 1,015 1,005-1,030 Urinalysis Strips
pH 6,0 5,0-6,5 Urinalysis Strips
Keton Negative Negative Urinalysis Strips
Protein-albumin Negative Negative Urinalysis Strips
Glukosa Negative Negative Urinalysis Strips
Bilirubin Negative Negative Urinalysis Strips
Darah samar Negative Negative Urinalysis Strips
Nitrit Negative Negative Urinalysis Strips
Urobilinogen 0,2 0,1-1,0 Urinalysis Strips
Leukosit Negative Negative
URINALISA (SEDIMEN)
Leukosit 1-2 0-3 Manual Mikroskop
Erytrosit 1-2 0-2 Manual Mikroskop
Selinder Negative Negative Manual Mikroskop
Ephitel 1+ 1+ Manual Mikroskop
Bakteri 2+ Negative Manual Mikroskop
Kristal Negative Negative Manual Mikroskop
Lain-lain Negative Negative Manual Mikroskop
16

XIV. THERAPY SAAT INI


Indikasi/ Cara
Nama Obat Komposisi Golongan Obat Dosis
Kontraindikasi Pemberian
Infus D5 NS Per 1000 mL: Indikasi: 1000 IV
glucose 55 gr, Untuk mengatasi ml/ 24
NaCl 4,5 gr, air deidrasi, menambah jam
untuk larutan kalori, dan
injeksi ad 1000 mengembalikan
mL keseimbangan elektrolit
Ampicilin Ampisilina Antibiotik Indikasi: 3x250 IV
Trihidrat Mastoiditis, infeksi mg
ginekologik, septi
kemia, endokarditis,
meningitis, kolesistitis,
osteo mieletis yang
disebabkan oleh
kumam sensitif

Kontra Indikasi:
hipersensitif terhadap
golongan penisilin
Gentamicin Gentamisina Antibiotik Indikasi: 1x50 IV
Sulfat Pneumonia, kolesistisis, mg
peritonitis, septi kemia,
pyelonefritis, infeksi
kulit, inflamasi pada
tulang panggul,
endokarditis,
meningitis, listeriosis,
tularaimia, brucellosis
pes, pencegahan infeksi
setelah pembedahan

Kontra Indikasi:
Myasthenia gravis
Isoniazid (INH) Isoniazid 300 mg Antibiotik Indikasi: 1x80 Oral
Tuberculosis (TB), mg
dalam kkombinasi
dengan OAT lain, juga
untuk pengobatan
penyakit karena
mikobakteri lain dan
untuk profilaksis TB
yang saat ini oleh
ATS/CDC disebut
pengobatan untuk
infeksi laten TB.
Isoniazid harus selalu
diberikan dalam
regimen pengobatan
TB kecuali bila resisten
atau ada kontra indikasi

Kontraindikasi:
Obat hepatotoksik
Rifampicin Rifampicin 300 Antibiotik Indikasi: 1x100 Oral
mg Tuberkulosis, mg
dikombinasikan dengan
OAT lain, juga untuk
lepra. Bermanfaat juga
untuk beberapa bakteri
gram positif dan negatif
17

seperti, mencegah
infeksi Haemophilus
influenza tipe b,
penyakit karena bakteri
meningokokus dan
bersama antibiotika lain
dipakai pada infeksi
stafilokokus dan
streptokokus,
bruselosis, infeksi
bakteri legionella,
bartonella,
rhodococcus, ehricia,
dan anthrax

Kontraindikasi:
Hipersensitif terhadap
rifampicin dan penyakit
liver
Pirazinamide Pyrazinamide antibiotik Indikasi: 1x300 Oral
500 mg Tuberculosis, mg
dikombinasikan dengan
OAT lain, diberikan
selama 2 bulan pada
fase inisial

Kontraindikasi:
Gangguan fungsi hati
berat, porfiria
Etambutol Etambutol Antituberkulosis Indikasi: 1x150 Oral
Tuberculosis, harus mg
dikombinasikan dengan
obat anti tuberculosis
(OAT) lain

Kontraindikasi:
Neuritis optik, anak < 6
tahun (karena tidak
dapat melaporkan
gangguan visual),
gangguan fungsi ginjal
berat, dan hipersensitif
terhadap etambutol.
Contrimoxazole Sulfamethoxazole Antibiotik Indikasi: 2x2,5 Oral
400 mg, Infeksi pada saluran ml
trimethoprim 80 kemih, infeksi saluran
mg pencernaan, infeksi
sluran pernafasan atas
dan bronkitis kronik,
infeksi saluran telinga
bagian tengah, infeksi
saluran pernafasan
bawah atau pneumonia

Kontraindikasi:
Gangguan fungsi hati,
wnita hamil dan
menyusui, anemia
megaloblastik,
penderita yang
memiliki hipersensitif
terhadao
contrimoxazole atau
18

komponen trimetoprim
maupun
sulfametoxazole
Salbutamol Salbutamol sulfat Beta adrenergik Indikasi: 3x1 Oral
agonis Sebagai obat yang
menimbulakan
relaksasi bronkus, maka
salbutamol dapat
digunakan dengan
efektif untuk mengatasi
gejala sesak nafas yang
timbul akibat adanya
penyemitan bronkus
seperti pada penyakit
asma bronkial,
bronkitis asmatis, dan
emfisema paru, baik
untuk penggunaan akut
maupun kronik

Kontraindikasi:
Obat salbutamol tidak
boleh digunakan pada
penderita yang telah
diketahui mempunyai
riwayat hipersensitif
terhadap komponen
salbutamol
Ambroxol Ambroxol Mukolitik atau Indikasi: 3x1 Oral
hydrochloride pengencer Thracheobronchitis,
(HCl) dahak emfiema bronchitis,
pneumokoniosis,
radang paru kroni,
bronkiektasis, bronkitis
dengan bronkospasme
asma.

Kontraindikasi:
Hipersensitif terhadap
ambroxol, pasien
dengan gangguan ulkus
lambung.
Prednison Prednison Anti asma, anti Indikasi: 3x1 Oral
inflamasi, Terapi insufisiensi
adrenal adrenokortikal,
kortikosteroid digunakan untuk
memperoleh efek anti
inflamasi atau
imusupresan

Kontraindikasi:
Hipersensitivitas
terhadap prednison atau
komponennya, infeksi
serius, kecuali syok
septik atau meningitis
tuberculosa, infeksi
jamur sistemik, infeksi
varisela, penggunaan
vaksin hidup atau
dilemahkan (dengan
dosis imunosupresif
kortikosteroid)
19

Paracetamol Paracetamol Antipiretik Indikasi: 3x1 IV


Nyeri ringan sampai
sedang, termasuk
disminorea dan sakit
kepala, nyeri pada
osteoarteritis dan
jaringan lunak, demam
termasuk paska
imunisasi dan migen
akut.

Kontraindikasi:
Gangguan fungsi hati,
gangguan fungsi ginjal,
ketergantungan
alkohol, bayi baru lahir
yang ikterus

XV. ANALISA DATA


Tanggal/
No Data Fokus Etiologi Problem
Jam
1 02-01- DS: Eksudat dalam Ketidakefektifan
2017/ 10.00 1. Ibu klien mengatakan anaknya batuk alveoli bersihan jalan nafas
2. Ibu klien mengatakan anaknya sesak nafas

DO:
1. RR = 37 x/menit
2. Tampak retraksi dinding dada
3. Anak tampak gelisah
4. Terdapat suara nafas: ronkhi pada semua
lobus
5. Bibir tampak sianosis
2 02-01- DS: Penyakit Hipertermia
2017/ 10.00 1. Ibu klien mengatakan anaknya demam (pneumonia)

DO:
1. T = 37,7oC
2. HR = 142 x/menit
3. RR = 37 x/menit
4. Klien tampak gelisah
5. Bibir tampak sianosis
6. Kulit klien teraba hangat

XVI. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan eksudat
dalam alveoli
2. Hipertermia berhubungan dengan penyakit (pneumonia)
20

XVII. PERENCANAAN KEPERAWATAN


No
No Diagnosa Diagnosa Nursing Outcome Nursing Intervenstion Rasional
NANDA
1 00031 Ketidakefektifan Setelah dilakukan 1. Atur posisi pasien 1. Memaksimalkan
bersihan jalan intervensi selama untuk pengembangan ekspansi paru
nafas 1x24 jam jalan maksimal rongga
berhubungan nafas klien dada
dengan eksudat menjadi efektif 2. Kaji keefektifan 2. Menunjukkan
dalam alveoli dengan kriteria pemberian oksigen keefektifan terapi
hasil: dan terapi lain yang diberikan
1. Klien dapat 3. Kaji keefektifan obat 3. Mengetahui efek
bernafas resep obat yang telah
dengan mudah diberikan
2. Frekuensi nafas 4. Kaji frekuensi 4. Mengetahui
dan irama kedalaman dan upaya kebutuhan oksigen
normal pernafasan klien
3. Dapat 5. Kaji suara nafas 5. Mengetahui adanya
mengeluarkan tambahan suara nafas
sputum tambahan
6. Pindahkan pasien 6. Mencegah pasien
dari satu sisi tempat dekubitus karena
tidur ke sisi yang tirah baring yang
lainnya setiap 2 jam lama
7. Pertahankan 7. Mengencerkan
keadekuatan hidrasi sekret
8. Kolaborasi 8. Mengencerkan
pemberian terapi sekret
aerosol, nebulizer,
dan perawatan paru
lain sesuai protocol
2 00007 Hipertermia Setelah dilakukan 1. Monitor aktivitas 1. Mengetahui tanda-
berhubungan intervensi selama kejang tanda kejang untuk
dengan penyakit 1x24 jam suhu menetukan terapi
(pneumonia) selanjutnya
tubuh klien dalam
2. Monitor hidrasi 2. Mencegah dehidrasi
batas normal yang akan
dengan kriteria menyebabkan
hasil: kenaikan suhu
1. Suhu tubuh tubuh klien
klien dalam 3. Monitor TTV 3. Mengetahui tanda-
renttang normal tanda hipertermia
4. Pantau warna kulit 4. Tanda dari
2. RR dan HR
dan suhu kulit peningkatan suhu
dalam rentang tubuh adalah kulit
normal tampak kemerahan
3. Tidak ada 5. Selimuti pasien 5. Mencegah
perubahan hilangnya
warna kulit kehangatan tubuh
6. Tingkatkan intake 6. Kekurangan intake
cairan dan nutrisi caira akan
menyebabkan
dehidrasi dan
peningkatan suhu
tubuh
7. Kompres pasien pada 7. Menurunkan suhu
lipatan paha dan tubuh
aksila
8. Kolaborasi 8. Mencegah dehidrasi
pemberian cairan
intravena 9. Menurunkan suhu
9. Kolaborasi tubuh
pemberian antipiretik
21

XVIII. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN


Nomor
Jam
No Diagnosa Tindakan Evaluasi Tindakan Paraf
Tindakan
Nanda
1 02-10- 00031 1. Atur posisi pasien untuk 1. Klien tampak berkurang
2017/ pengembangan maksimal sesaknya
12.00 rongga dada 2. Klien merasa berkurang
2. Kaji keefektifan pemberian sesaknya
oksigen dan terapi lain 3. Ibu klien mengatakan anaknya
3. Kaji keefektifan obat resep masih batuk
4. Kaji frekuensi kedalaman 4. RR = 37 x/menit, tampak
dan upaya pernafasan retraksi dinding dada
5. Kaji suara nafas tambahan 5. Terdengar suara nafas
tambahan: ronkhi pada kedua
paru
6. Pindahkan pasien dari satu 6. Klien tampak nyaman stelah
sisi tempat tidur ke sisi yang dimiringkan
lainnya setiap 2 jam
7. Pertahankan keadekuatan 7. Klien terpasang infus D5 NS
hidrasi 1000cc/24 jam
8. Kolaborasi pemberian terapi 8. Klien tampak berkurang
aerosol, nebulizer, dan seaknya setelah diberikan terapi
perawatan paru lain sesuai nebulizer
protocol
2 02-01- 00007 1. Monitor aktivitas kejang 1. Ibu klien mengatakan klien
2017/ tidak ada mengalami kejang
12.30 2. Monitor hidrasi 2. Klien terpsang infus D5 NS
1000 cc/24 jam
3. Monitor TTV 3. T = 37,7oC
HR = 142 x/menit
RR = 37 x/menit
4. Pantau warna kulit dan suhu 4. Kulit klien tampak merah dan
kulit teraba hangat
5. Selimuti pasien 5. Anak tampak memakai selimut
6. Klien minum susu formula
6. Tingkatkan intake cairan setiap 2 jam sekali sebanyak
dan nutrisi 120 cc
7. Kulit klien teraba hangat
7. Kompres pasien pada
lipatan paha dan aksila 8. Terpasang infus D5 NS
8. Kolaborasi pemberian 1000cc/24 jam
cairan intravena 9. Suhu tubuh klien menurun
9. Kolaborasi pemberian setelah diberikan antipiretik
antipiretik
3 03-10- 00031 1. Atur posisi pasien untuk 1. Klien tampak berkurang
2017/ pengembangan maksimal sesaknya
15.00 rongga dada
2. Kaji keefektifan pemberian 2. Klien merasa berkurang
oksigen dan terapi lain sesaknya
3. Kaji keefektifan obat resep 3. Ibu klien mengatakan anaknya
masih batuk
4. 5Kaji frekuensi kedalaman 4. RR = 37 x/menit, tampak
dan upaya pernafasan retraksi dinding dada
5. Kaji suara nafas tambahan 5. Terdengar suara nafas
tambahan: ronkhi pada kedua
paru
6. Pindahkan pasien dari satu 6. Klien tampak nyaman stelah
sisi tempat tidur ke sisi yang dimiringkan
lainnya setiap 2 jam
7. Pertahankan keadekuatan 7. Klien terpasang infus D5 NS
hidrasi 1000cc/24 jam
8. Klien tampak berkurang
8. Kolaborasi pemberian terapi seaknya setelah diberikan terapi
22

aerosol, nebulizer, dan nebulizer


perawatan paru lain sesuai
protocol
4 03-01- 00007 1. Monitor aktivitas kejang 1. Ibu klien mengatakan klien
2017/ tidak ada mengalami kejang
15.30 2. Monitor hidrasi 2. Klien terpsang infus D5 NS
1000 cc/24 jam
3. Monitor TTV 3. T = 37,7oC
HR = 142 x/menit
RR = 37 x/menit
4. Pantau warna kulit dan suhu 4. Kulit klien tampak merah dan
kulit teraba hangat
5. Selimuti pasien 5. Anak tampak memakai selimut
6. Klien minum susu formula
6. Tingkatkan intake cairan setiap 2 jam sekali sebanyak
dan nutrisi 120 cc
7. Kulit klien teraba hangat
7. Kompres pasien pada
lipatan paha dan aksila 8. Terpasang infus D5 NS
8. Kolaborasi pemberian 1000cc/24 jam
cairan intravena 9. Suhu tubuh klien menurun
9. Kolaborasi pemberian setelah diberikan antipiretik
antipiretik
5 04-10- 00031 1. Atur posisi pasien untuk 1. Klien tampak berkurang
2017/ pengembangan maksimal sesaknya
15.00 rongga dada 2. Klien merasa berkurang
2. Kaji keefektifan pemberian sesaknya
oksigen dan terapi lain 3. Ibu klien mengatakan anaknya
3. Kaji keefektifan obat resep masih batuk
4. Kaji frekuensi kedalaman 4. RR = 37 x/menit, tampak
dan upaya pernafasan retraksi dinding dada
5. Kaji suara nafas tambahan 5. Terdengar suara nafas
tambahan: ronkhi pada kedua
paru
6. Pindahkan pasien dari satu 6. Klien tampak nyaman stelah
sisi tempat tidur ke sisi yang dimiringkan
lainnya setiap 2 jam
7. Pertahankan keadekuatan 7. Klien terpasang infus D5 NS
hidrasi 1000cc/24 jam
8. Kolaborasi pemberian terapi 8. Klien tampak berkurang
aerosol, nebulizer, dan seaknya setelah diberikan terapi
perawatan paru lain sesuai nebulizer
protocol
6 04-01- 00007 1. Monitor aktivitas kejang 1. Ibu klien mengatakan klien
2017/ tidak ada mengalami kejang
15.30 2. Monitor hidrasi 2. Klien terpsang infus D5 NS
1000 cc/24 jam
3. Monitor TTV 3. T = 37,7oC
HR = 142 x/menit
RR = 37 x/menit
4. Pantau warna kulit dan suhu 4. Kulit klien tampak merah dan
kulit teraba hangat
5. Selimuti pasien 5. Anak tampak memakai selimut
6. Tingkatkan intake cairan 6. Klien minum susu formula
dan nutrisi setiap 2 jam sekali sebanyak
120 cc
7. Kompres pasien pada 7. Kulit klien teraba hangat
lipatan paha dan aksila
8. Kolaborasi pemberian 8. Terpasang infus D5 NS
cairan intravena 1000cc/24 jam
9. Kolaborasi pemberian 9. Suhu tubuh klien menurun
antipiretik setelah diberikan antipiretik
23

XIX. EVALUASI KEPERAWATAN


Nomor Analisa Perencanaan
Jam Respon Subjektif Respon Objektif
No Diagnosa Masalah Selanjutnya Paraf
Evaluasi (S) (O)
Nanda (A) (P)
1 03-01- 00031 Ibu klien RR = 32x/menit, Masalah Interveni
2017/ mengatakan HR = 105 belum dilanjutkan
15.00 anaknya masih x/menit tampak teratasi
sesak dan batuk retraksi dinding
dada, terdengar
bunyi ronkhi
pada kedua
paru, tampak
sekret pada
hidung klien
2 03-01- 00007 Ibu klien T = 38,8oC, Masalah Intervensi
2017/ mengatakan kulit teraba belum dilanjutkan
15.00 anaknya demam hangat, klien teratasi
tampak gelisah
3 03-01- 00031 Ibu klien RR = 38x/menit, Masalah Interveni
2017/ mengatakan HR = 111 belum dilanjutkan
15.00 anaknya masih x/menit tampak teratasi
sesak dan batuk retraksi dinding
dada, terdengar
bunyi ronkhi
pada kedua
paru, tampak
sekret pada
hidung klien
4 03-01- 00007 Ibu klien T = 37,6oC, Masalah Intervensi
2017/ mengatakan kulit teraba belum dilanjutkan
15.00 anaknya demam hangat, klien teratasi
tampak gelisah
24

Banjarmasin, Januari 2017


Preseptor Akademik, Preseptor Klinik,

(Evy Noorhasanah, Ns., M. Imun) (......................................)

Anda mungkin juga menyukai