I. BIODATA
A. Identitas Klien
1. Nama/Nama panggilan : An. Y
2. Tempat Tgl lahir/Usia : 29 Juli 2015 (1 Tahun)
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : Belum Sekolah
6. Alamat : Banjarbaru
7. Tgl masuk : 31 Desember 2016 (jam 12.00 WITA)
8. Tgl pengkajian : 02 Desember 2016
9. Diagnosa medik : Atelektasis paru dan Pneumonia
10. Rencana terapi : Terapi O2 nasal kanul, Nebulizer, Infus
D51/2, Injeksi IV (Ampicilin,
Gentamicin), Oral (Obat OAT, Cotri,
Salbutamol, Ambroxol, Prednison)
11. Asal rujukan : RS Idaman Banjarbaru
1
2
PB : 50 cm
Hal lain : -
b. Anak pada saat lahir tidak mengalami : -
An.Y
(1)
Ket:
: Laki-Laki
: Perempuan
: Laki-laki meninggal
: Perempuan
4
: Klien
V. RIWAYAT NUTRISI
A. Pemberian ASI
Ibu klien mengatakan klien mendapatkan ASI selama 1 tahun
B. Pemberian susu formula
1. Alasan pemberian :
Ibu klien mengatakan ASI yang diberikan kepada klien tidak memenuhi
kebutuhan nutrisi klien
5
2. Jumlah pemberian :
4 x 120 cc/hari
3. Cara pemberian :
Menggunakan Dot
Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai nutrisi saat ini
B. Cairan
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
1. Jenis minuman Susu formula Susu formula
2. Frekuensi minum 12 x sehari 12 x sehari
3. Kebutuhan cairan 800 cc 800 cc
4. Cara pemenuhan Minum susu formula Minum susu formula,
cairan infus
D. Istirahat tidur
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jam tidur
a. Siang 2 4 jam 3 4 jam
b. Malam 8 10 jam 7 8 jam
2. Pola tidur Efektif Terganggu
3. Kebiasaan sebelum tidur Minum susu Minum susu
4. Kesulitan tidur
Tidak ada Klien mengalami batuk dan
sesak nafas
7
E. Olah Raga
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Program olahraga
2. Jenis dan frekuensi
Tidak ada Tidak ada
3. Kondisi setelah
olahraga
F. Personal Hygiene
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Mandi
a. Cara Dimandikan oleh Dimandikan oleh
orangtuanya orangtuanya
b. Frekuensi 2 x sehari 1 x sehari
c. Alat mandi Sabun Sabun
2. Cuci rambut
a. Frekuensi 2 x sehari 1 x sehari
b. Cara Dicuci oleh orang tuanya Dicuci oleh orangtuanya
3. Gunting kuku
a. Frekuensi 1 x minggu Tidak ada gunting kuku
b. Cara Menggunakan gunting
kuku
4. Gosok gigi
a. Frekuensi 2 x sehari Tidak ada gosok gigi
b. Cara Menggunakan sikat gigi
G. Aktivitas/Mobilitas Fisik
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Kegiatan sehari-hari Bermain, makan, tidur Bermain, makan, tidur
2. Pengaturan jadwal Tidak ada pengaturan Tidak ada pengaturan
harian jadwal jadwal
3. Penggunaan alat bantu Tidak ada menggunanakan Tidak ada menggunakan
aktivitas alat bantu aktivitas alat bantu aktivitas
4. Kesulitan pergerakan Tidak ada kesulitan Klien tampak lemah
tubuh pergerakan tubuh
H. Rekreasi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Perasaan saat sekolah
2. Waktu luang
3. Perasaan setelah
rekreasi Belum sekolah Belum sekolah
4. Waktu senggang
keluarga
5. Kegiatan hari libur
8
X. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
Kesadaran
Tanda-tanda vital
a. Tekanan darah : - mmHg
b. Denyut nadi : 142 x/menit
c. Suhu : 37,7 oC
d. Pernafasan : 37 x/menit
Berat badan : .74 kg
Tinggi badan : 72 cm
Hasil pemeriksaan berdasarkan NCHS, atau pemeriksaan lain menegani
status nutrisi :
Normal
Kepala
Inspeksi
Keadaan rambut & higyene kepala :
a. Warna rambut : hitam
b. Penyebaran : distribusi rambut normal
c. Mudah rontok : tidak mudah rontok
d. Kebersihan rambut : bersih
Palpasi
Benjolan : tidak ada
Nyeri tekan : tidak ada
Tektur rambut : tidak ada
Muka
Inspeksi
Simetris/tidak : simetris
Bentuk wajah : bulat
Gerakan abnormal : tidak ada
Ekspresi wajah : datar
Palpasi
Nyeri tekan : tidak ada
Data lain : bibir klien tampak pucat
9
Mata
Inspeksi
a. Palpebra : tidak edema, tidak radang
b. Sclera : tidak icterus
c. Conjungtiva : tidak radang, tidak anemis
d. Pupil : isokor
refleks pupil terhadap cahaya : mengecil
e. Posisi mata : Simetris
f. Gerakan bola mata : Normal
g. Penutupan kelopak mata : Normal
h. Keadaan bulu mata : Distribusi normal, tidak rontok, bersih
i. Keadaan visus : 6/6 OD OS
j. Penglihatan : tidak kabur, tidak ada diplopia
Palpasi
Tekanan bola mata : < 21
Data lain : tidak ada
Telinga
Inspeksi
a. Posisi telinga : simetris
b. Ukuran/bentuk telinga : normal
c. Aurikel : normal
d. Lubang telinga : bersih
e. Pemakaian alat bantu : tidak ada
Palpasi
Nyeri tekan : tidak ada
10
Mulut
Inspeksi
a. Gigi
1) Keadaan gigi : gigi tampak putih bersih
2) Karang gigi/karies : tidak ada
3) Pemakain gigi susu : klien masih menggunakan gigi susu
b. Gusi : tidak ada peradangan
c. Lidah : bersih
d. Bibir
1) Cianosis/pucat/tidak : sianosis
2) Basah/kering/pecah : kering
3) Mulut berbau/tidak : tidak berbau
4) Kemampuan bicara : baik dan lancar
Data lain : muntah 4 kali/hari
Tenggorokan
a. Warna mukosa : merah
b. Nyeri tekan : tidak ada
c. Nyeri menelan : tidak ada
Leher
Inspeksi
Kelenjar thyroid : tidak ada pembesar
Palpasi
a. Kelenjar thyroid : teraba
b. Kaku kuduk/tidak : tidak
c. Kelenjar limfe : tidak ada pembesar
Data lain : tidak ada
11
Jantung
Palpasi
Ictus cordis :-
Perkusi
Pembesaran jantung : tidak ada
Auskultasi
a. BJ I : lub
b. BJ II : dub
c. BJ III : tidak ada
d. Bunyi jantung tambahan : tidak ada
Data lain : tidak ada
Abdomen
Inspeksi
a. Membuncit : tidak
b. Ada luka/tidak : tidak
12
Palpasi
a. Hepar : tidak ada pembesaran
b. Lien : tidak ada pembesaran
c. Nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan
Auskultasi
Peristaltik : 12 x/menit
Perkusi : tympani
Data lain : tidak ada
c. Sensori
1. Nyeri : normal
2. Rangsang suhu : normal
3. Rasa raba : normal
Data lain
Status neurologi
Saraf-saraf cranial
a. Nervus I (Olfactorius) : Penghidu : normal
b. Nervus II (Opticus) : Pengihatan : normal
c. Nervus III, IV, VI (Oculomotorius, Trochlearis, Abducens)
1. Kontriksi pupil : normal
2. Gerakan kelopak mata : normal
3. Pergerakan bola mata : normal
4. Pergerakan mata ke bawah & dalam : normal
d. Nervus V (Trigeminus)
1. Sensibilitas/sensori : normal
2. Refleks dagu : normal
3. Refleks kornea : normal
e. Nervus VII (Facialis)
1. Gerakan mimik : normal
2. Pengecapan 2/3 lidah bagian depan : normal
f. Nervus IX dan X (Glosopharingeus dan Vagus)
1. Refleks menelan : normal
2. Refleks muntah : normal
3. Pengecapan 1/3 lidah bagian belakang : normal.
4. Suara : normal
g. Nervus XI (Assesorius)
1. Memalingkan wajah ke kiri dan kanan : normal
2. Mengangkat bahu : normal
h. Nervus XII (Hypoglossus)
1. Deviasi lidah : normal
14
Kontra Indikasi:
hipersensitif terhadap
golongan penisilin
Gentamicin Gentamisina Antibiotik Indikasi: 1x50 IV
Sulfat Pneumonia, kolesistisis, mg
peritonitis, septi kemia,
pyelonefritis, infeksi
kulit, inflamasi pada
tulang panggul,
endokarditis,
meningitis, listeriosis,
tularaimia, brucellosis
pes, pencegahan infeksi
setelah pembedahan
Kontra Indikasi:
Myasthenia gravis
Isoniazid (INH) Isoniazid 300 mg Antibiotik Indikasi: 1x80 Oral
Tuberculosis (TB), mg
dalam kkombinasi
dengan OAT lain, juga
untuk pengobatan
penyakit karena
mikobakteri lain dan
untuk profilaksis TB
yang saat ini oleh
ATS/CDC disebut
pengobatan untuk
infeksi laten TB.
Isoniazid harus selalu
diberikan dalam
regimen pengobatan
TB kecuali bila resisten
atau ada kontra indikasi
Kontraindikasi:
Obat hepatotoksik
Rifampicin Rifampicin 300 Antibiotik Indikasi: 1x100 Oral
mg Tuberkulosis, mg
dikombinasikan dengan
OAT lain, juga untuk
lepra. Bermanfaat juga
untuk beberapa bakteri
gram positif dan negatif
17
seperti, mencegah
infeksi Haemophilus
influenza tipe b,
penyakit karena bakteri
meningokokus dan
bersama antibiotika lain
dipakai pada infeksi
stafilokokus dan
streptokokus,
bruselosis, infeksi
bakteri legionella,
bartonella,
rhodococcus, ehricia,
dan anthrax
Kontraindikasi:
Hipersensitif terhadap
rifampicin dan penyakit
liver
Pirazinamide Pyrazinamide antibiotik Indikasi: 1x300 Oral
500 mg Tuberculosis, mg
dikombinasikan dengan
OAT lain, diberikan
selama 2 bulan pada
fase inisial
Kontraindikasi:
Gangguan fungsi hati
berat, porfiria
Etambutol Etambutol Antituberkulosis Indikasi: 1x150 Oral
Tuberculosis, harus mg
dikombinasikan dengan
obat anti tuberculosis
(OAT) lain
Kontraindikasi:
Neuritis optik, anak < 6
tahun (karena tidak
dapat melaporkan
gangguan visual),
gangguan fungsi ginjal
berat, dan hipersensitif
terhadap etambutol.
Contrimoxazole Sulfamethoxazole Antibiotik Indikasi: 2x2,5 Oral
400 mg, Infeksi pada saluran ml
trimethoprim 80 kemih, infeksi saluran
mg pencernaan, infeksi
sluran pernafasan atas
dan bronkitis kronik,
infeksi saluran telinga
bagian tengah, infeksi
saluran pernafasan
bawah atau pneumonia
Kontraindikasi:
Gangguan fungsi hati,
wnita hamil dan
menyusui, anemia
megaloblastik,
penderita yang
memiliki hipersensitif
terhadao
contrimoxazole atau
18
komponen trimetoprim
maupun
sulfametoxazole
Salbutamol Salbutamol sulfat Beta adrenergik Indikasi: 3x1 Oral
agonis Sebagai obat yang
menimbulakan
relaksasi bronkus, maka
salbutamol dapat
digunakan dengan
efektif untuk mengatasi
gejala sesak nafas yang
timbul akibat adanya
penyemitan bronkus
seperti pada penyakit
asma bronkial,
bronkitis asmatis, dan
emfisema paru, baik
untuk penggunaan akut
maupun kronik
Kontraindikasi:
Obat salbutamol tidak
boleh digunakan pada
penderita yang telah
diketahui mempunyai
riwayat hipersensitif
terhadap komponen
salbutamol
Ambroxol Ambroxol Mukolitik atau Indikasi: 3x1 Oral
hydrochloride pengencer Thracheobronchitis,
(HCl) dahak emfiema bronchitis,
pneumokoniosis,
radang paru kroni,
bronkiektasis, bronkitis
dengan bronkospasme
asma.
Kontraindikasi:
Hipersensitif terhadap
ambroxol, pasien
dengan gangguan ulkus
lambung.
Prednison Prednison Anti asma, anti Indikasi: 3x1 Oral
inflamasi, Terapi insufisiensi
adrenal adrenokortikal,
kortikosteroid digunakan untuk
memperoleh efek anti
inflamasi atau
imusupresan
Kontraindikasi:
Hipersensitivitas
terhadap prednison atau
komponennya, infeksi
serius, kecuali syok
septik atau meningitis
tuberculosa, infeksi
jamur sistemik, infeksi
varisela, penggunaan
vaksin hidup atau
dilemahkan (dengan
dosis imunosupresif
kortikosteroid)
19
Kontraindikasi:
Gangguan fungsi hati,
gangguan fungsi ginjal,
ketergantungan
alkohol, bayi baru lahir
yang ikterus
DO:
1. RR = 37 x/menit
2. Tampak retraksi dinding dada
3. Anak tampak gelisah
4. Terdapat suara nafas: ronkhi pada semua
lobus
5. Bibir tampak sianosis
2 02-01- DS: Penyakit Hipertermia
2017/ 10.00 1. Ibu klien mengatakan anaknya demam (pneumonia)
DO:
1. T = 37,7oC
2. HR = 142 x/menit
3. RR = 37 x/menit
4. Klien tampak gelisah
5. Bibir tampak sianosis
6. Kulit klien teraba hangat