Anda di halaman 1dari 8

The question..?

1. Apakah pada penderita hemophilia bisa dilakukan operasi?


Kemudian di tahun 1960-an, cryoprecipitate ditemukan oleh Dr. Judith Pool.Dr. Pool
menemukan bahwa pada endapan di atas plasma yang mencair mengandung banyak Faktor VIII.
Untuk pertama kalinya Faktor VIII dapat dimasukkan pada penderita yang kekurangan, untuk
menanggulangi perdarahan yang serius. Bahkan memungkinkan melakukan operasi pada
penderita hemofilia.

2. Kenapa hemofilia jarang terjadi pada wanita dan bahkan hampir


tidak ada..?
Hemofilia paling banyak di derita hanya pada pria. Wanita akan benar-benar mengalami
hemofilia jika ayahnya adalah seorang hemofilia dan ibunya adalah pemabawa sifat
(carrier). Dan ini sangat jarang terjadi. (Lihat penurunan Hemofilia)
Hemofilia merupakan penyakit gangguan pembekuan darah yang diturunkan melalui
kromosom X. Karena itu, penyakit ini lebih banyak terjadi pada pria karena mereka
hanya mempunyai kromosom X, sedangkan wanita umumnya menjadi pembawa sifat
saja (carrier). Namun, wanita juga bisa menderita hemofilia jika mendapatkan kromosom
X dari ayah hemofilia dan ibu pembawa carrier

3. Apakah pada pasien hemophilia tidak bisa sama sekali terjadi


proses pembekuan darah, padahal hanya kehilangan 1 dari 13
faktor pembekuan darah dalam tubuh?

4. Apakah pasien hemophilia tidak bisa melakukan olahraga


samasekali?

5. Apakah hemophilia bisa di cegah?


Hemofilia tidak dapat dicegah. Namun ada beberapa hal sebagai tindakan preventif yaitu
pencegahan terjadinya perdarahan akibat trauma disamping pencegahan terhadap terjadinya
trauma sendiri. (9)
Kalau seseorang mengidap hemofilia maka beberapa hal yang harus diperhatikan :
- Pencegahan terhadap penggunakan aspirin dan nonsteroidal anti-inflammatory drugs
(NSAIDs).
- Vaksinasi tetap dilakukan pada semua orang termasuk pada bayi, terutama untuk
vaksin hepatitis B.
- Tindakan sirkumsisi tidak boleh dilakukan terhadap anak laki-laki. (14,15)
Disamping itu jika diketahui adanya riwayat hemofili dalam keluarga maka selama masa
kehamilan harus diperiksa kemungkinan adanya defek genetik pada ibu hamil untuk mengetahui
adanya carrier pada ibu. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan antara lain amniocentesis dan
chorionic villus sampling (CVS), dengan pemeriksaan ini dapat diketahui adanya defek genetik
pada fetus yang menyebabkan terjadinya hemofilia. Jika diketahui fetus memiliki hemofilia,
maka tindakan terpilih yang dapat dilakukan adalah melakukan terminasi kehamilan, walau ini
masih kontroversial pada beberapa negara terutama untuk kehamilan trimester II dan III. Jika ibu
tetap menginginkan untuk melanjutkan kehamilannya maka harus diberikan penjelasan mengenai
keadaan bayinya nanti dan tindakan persalinan yang akan dilakukan. (9)

6.
DAFTAR PUSTAKA

1. Tambunan KL, Widjanarko A. Kelainan hemostasis bawaan. Dalam : Ssoeparman dkk (eds). Ilmu
Penyakit Dalam Jilid II. Balai Penerbit FKUI. Jakarta, 2010 : 452-9.

2. Elzinga HS. Hemophilia. In : Christopher T. Coughlin (ed). Hematology. 2012.


Http://www.Hemophilia.Html.

3. Agaliotis DP. Hemophilia, overview. Department of Medicine, Division of Hematology/Medical


Oncology. University of Florida Health Science Center at Jacksonville. Copyright 2012,
eMedicine.com, Inc. Http://www. eMedicine.com.html

4. Elstrom R. Hemophilia A. University of Pennsylvaina Medical Center, Phiiladelphia, PA. Review


provided by VeriMed Healthcare Network. Http://www.ADAM.Com.Inc.

5. Mathew P. Hemophilia C. Montoya Hemophilia Center. Department of Pediatrics, University of


New Mexico. Copyright 2002, eMedicine.com, Inc. Http://www. eMedicine.com.html

6. Healthwise,Incorporated.Hemophilia.Http://www.Healthwise.Inc.Html.
DAFTAR PUSTAKA

Dorland. 2002. Kamus Kedokteran, edisi 26, Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, Pp
523,638,1119.

http://www.hemofilia.or.id ( diakses tanggal 10 september 2012 )

http://www.fk-ui.ac.id ( diakses tanggal 10 september 201 )

Price, Sylvia Anderson.2006. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.


(Edisi VI). Jakarta: EGC.Pp. 340-84

Robbins.2002. Buku Ajar Patologi Anatomi.Jakarta : EGC. Pp. 862-89

Hardiono, dkk. 2005. Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak.ED.1.2004. Jakarta: Badan
Penerbit IDAI

Antonius, dkk. 2010. Pedoman Pelayanan Medis. Jilid.1.2010. Jakarta: Badan Penerbit IDAI
DAFTAR PUSTAKA

Cecily. L Betz. 2002. Buku Saku Keperawatan Pediatri. Alih bahasa Jan Tambayong. EGC: Jakarta.
Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI. 1985.Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak 1. Infomedika: Jakarta.
Sodeman. 1995. Patofisiologi Sodeman : Mekanisme Penyaki Editor Joko Suyono.Hipocrates: Jakarta.
Arif M. 2000.Kapita Selekta Kedokteran Edisi III Jilid 2.Media Aesculapius FKUI J: akarta.
Firmanpharos.09-04-2010.Asuhan Keperawatan pada Anak dengan Hemofilia.
http://firmanpharos.wordpress.com. Diakses tanggal 21/04/2012.
DAFTAR PUSTAKA

Smeltzer & Brenda G. bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.Vol 3.
Edisi 8. Jakarta : EGC.
Doungoes, marilyn E, Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman Untuk Perencanaan
dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Ed 3. EGC. Jakarta: 2000.
Suryo. 1986. Genetika Manusia.Gajah Mada University Press: Yogjakarta
Murwani,Arita. 2008. Perawatan Pasien Penyakit Dalam.Mitra Cendikia Press:
Yogjakarta
Handayani,Wiwik & Sulistyo, Andi Hariwibowo. 2008. Asuhan Keperawatan Pada
Klien dengan Gangguan Sistem Hematologi. Penerbit Salemba Medika:Jakarta
http://kumankecil.blogspot.com/2009/01/askep-hemofilia.html diakses pada tanggal
01 Oktober 2010 07.05 pm
http://www.medicastore.com diakses pada tanggal 01 Oktober 2010 07.30 pm
http://www.hemofilia.or.id diakses pada tanggal 01 Oktober 2010 08.15 pm
DAFTAR PUSTAKA

Dorland. 2002. Kamus Kedokteran, edisi 26, Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, Pp
523,638,1119.

http://www.hemofilia.or.id ( diakses tanggal 02 Desember 2009 )

http://www.fk-ui.ac.id ( diakses tanggal 02 Desember 2009 )

http://www.wikipedia.com ( diakses tanggal 02 Desember 2009 )

Price, Sylvia Anderson.2006. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. (Edisi VI).
Jakarta: EGC.Pp. 340-84

Robbins.2002. Buku Ajar Patologi Anatomi.Jakarta : EGC. Pp. 862-89

Sedoyo, dkk.Nyeri. 2007. In BukuAjar Ilmu Penyakit Dalam.Edisi II Jilid II.Jakarta: Pusat
Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedoteran Universitas Indonesia,; 759-69

Sulistia,dkk.2007.Farmakologi dan Terapi. Jakarta: Departemen Farmakologi dan


Terapeutik FK-UI,Pp.210-99
Sutejo, AY.2007.Buku Saku Mengenal Penyakit Melalui Hasil Pemeriksaan
Laboratorium.Yogyakarta:Amara Books
Setyabudi, Rahajuningsih D. et al.2007.Hemostasis dan Trombosis.Jakarta:Balai Penerbit FK
UI

Anda mungkin juga menyukai