PENDAHULUAN
generasi penerus suatu bangsa. oleh karena itu, setiap orang tua harus
pertumbuhan dan perkembangan anak. Sebelum lahir anak tergantung pada zat
gizi yang terdapat dalam darah ibu. Setelah lahir anak tergantung pada tersedianya
bahan makanan dan kemampuan saluran cerna. Makanan kurang baik secara
kualitas maupun kuantitas akan menyebabkan gizi kurang. Keadaan gizi kurang
malformasi otak, tetapi masih banyak juga penyebab lainnya. Sedangkan faktor
orang tua yang rendah, pendapatan keluarga yang rendah, pengetahuan tentang
1
pengasuhan anak masih rendah, kondisi rumah dan lingkungan fisik yang belum
memiliki balita 2 orang, letak geografis wilayah yang jauh dari akses pendidikan,
Mengingat pendidikan orang tua merupakan salah satu faktor yang dapat
maka orangtua dapat menerima informasi dari luar terutama cara pengasuhan
Status ekonomi juga merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
mendapat stimulasi.3,4,7
berbahasa, perilaku, autism, hiperaktif, dalam beberapa tahun terakhir ini semakin
anak di PIracicba, SP, Brazil tahun 2010 juga didapatkan 30% anak mengalami
berusia 12-17 bulan. Gangguan perkembangan yang terdeteksi pada anak usia pra
2
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2010, secara
prevalensi nasional sudah terjadi penurunan prevalensi balita kurus, berat badan
menurut tinggi badan (BB/TB), dimana prevalensi balita kurus menurun dari
13,6% tahun 2007 menjadi 13,3% tahun 2010. Terdapat 19 provinsi di Indonesia
nasional. Aceh dengan prevalensi 14,2%, berada di posisi 9 dari 19 provinsi yang
masih memiliki prevalensi balita kurus di atas angka prevalensi nasional. Dari 21
Kab/Kota di Aceh, hanya 5 kab yang sudah mencapai target nasional yaitu, Aceh
Tengah, Gayo Luwes, Bener Meriah, Banda Aceh dan Sabang. Sementara untuk
Krueng Barona Jaya, Kabupaten Aceh Besar Serta mencari tau apakah terdapat
3
2. Apakah terdapat hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan
Sebagai sumber informasi bagi masyarakat terutama orang tua dan para
pendidik anak usia dini terhadap pentignya pertumbuhan dan perkembangan anak
4
sehingga dapat segera dilakukan pencegahan terhadap permasalahan yang
1.5 Hipotesis
adalah :
5
BAB II
TINJAUA PUSTAKA
Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita, karena
berarti bertambahnya ukuran tubuh dan jumlah sel serta jaringan diantara sel-sel
sehingga tercapai sesuai indikator berupa adanya pertambahan tinggi badan, berat
badan dan lingkar kepala. Berkembang adalah bertambahnya struktur, fungsi dan
kemampuan anak yang lebih komplek yang dalam hal ini akan meliputi beberapa
terlihat menjadi lebih besar secara fisik dangan ukuran struktur organ dan otak
sehingga terjadi deretan progresif yang teratur dari perubahan yang secara
koheren, hal ini ditandai bahwa perubahan tersebut akan maju dengan terarah.
6
Seorang anak dapat megembangkan berbagai kecerdasan pada masa
tumbuh kembangnya karena faktor keturunan dan berbagai rangsangan dari dan
oleh lingkungan secara terus menerus. Diperlukan tiga kebutuhan pokok untuk
dini.9
kecerdasan basaha anak. Cara ini juga bertujuan untuk merangsang perasaan dan
pikiran, motorik kasar, serta motorik halus pada leher, tubuh, kaki, tangan dan
jari-jarinya.9
3. Bahasa (language)
7
berbagai macam faktor yang secara khusus yang langsung berpengaruh terhadap
tumbuh kembang walaupun beberapa faktor dapat saling tumpang tindih. Faktor
gizi, alat seksual dan saraf. Walaupun konstitusi seseorang ditentukan oleh
sudah mulai berperan sejak konsepsi, dalam perkembangan embrional intra uterin
dan seterusnya.12
anterior kelenjar pituitary yang dapat mengeluarkan hormon untuk ikut berperan
tidak mendapat inervasi akan mengalami atrofi, juga bila aliran saraf rasa dikulit
8
2.2.3 Pengaruh Hormon
penyatu epifise sekitar 1 tahun dibandingkan dengan anak gizi cukup, dan proses
pubertas juga terlambat. Pada marasmus terjadi pengurusan otot dan jaringan
lemak subkutan yang mencolok sehingga berat badan anak sangat menurun.
Banyak zat atau unsur yang penting untuk pertumbuhan, antara lain ialah yodium,
pertumbuhan anak.12
cepat ditandai dengan lebih cepatnya saat menarche. Beberapa teori ditemukan
tentang fenomena ini, antara lain meningkatkan suhu di beberapa bagian dunia
9
2.2.6 Pengaruh Sosio Ekonomi
kelompok sosial ekonomi baik, mempunyai ukuran tinggi tubuh lebih panjang
dibandingkan dengan anak keluarga buruh rendah; perbedaan itu lebih kurang 2,5
cm pada usia 3 tahun dan lebih kurang 4,5 cm pada usia remaja.12
diamati bahwa pertumbuhan tinggi tubuh lebih cepat pada musim semi
mencapai 2-2,5 kali. Sebaliknya pertumbuhan berat badan dapat mencapai 4-5
kali lebih pada musim gugur dibandingkan dengan pada musim semi.12
kesempatan tumbuh lebih baik, karna otot-ototnya bertambah besar, dan supaya
pertumbuhannya berjalan baik. Latihan yang terus menerus juga diperlukan untuk
gemuk.12
10
2.2.10 Pengaruh Emosi
pertumbuhan yaitu :
perubahan ini terlihat secara jelas pada perubahan fisik yang dengan
betambahnya umur anak terjadi pula penambahan berat badan, tinggi badan,
lingkaran kepala dan lain-lain. Organ tubuh seperti jantung, paru-paru atau usus
bayi yang baru lahir sangat berbeda dibandingkan tubuh anak ataupun orang
dewasa.Pada bayi baru lahir, kepala relatif mempunyai proporsi yang lebih besar
dibanding dengan umur-umur lainnya.Titik pusat tubuh bayi baru lahir kurang
lebih setinggi umbilikus, sedangkan pada orang dewasa titik pusat tubuh terdapat
kurang lebih setinggi simpisis pubis. Perubahan proporsi tubuh mulai usia
11
2.3.1.3 Hilangnya Cirri-Ciri Lama
reflek-reflek primitif.12
organ. Perubahan fisik yang penting selama pertumbuhan adalah munculnya gigi
tetap yang menggantikan gigi susu yang telah lepas, dan munculnya tanda-tanda
seks sekunder seperti timbulnya rambut pubis dan aksila, timbulnya buah dada
pun mempunyai ciri-ciri tertentu sebagai suatu pola yang tetap walaupun
merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang
berbicara, emosi dan sosial. Kesemua fungsi tersebut berperan penting dalam
12
2.3.2.1 Perkembangan melibatkan perubahan
ini meliputi perubahan ukuran tubuh secara umum, perubahan proporsi tubuh,
berubahnya cirri-ciri lama dan timbulnya ciri-ciri baru sebagai tanda kematangan
melewati tahapan sebelumnya. Sebagai contoh, seorang anak tidak akan bisa
berjalan sebelum ia bisa berdiri. Kerena itu perkembangan awal ini merupakan
Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut dua hukum yang tetap,
yaitu :
proksimodistal.12
13
2.3.2.4 Perkembangan memiliki tahap yang berurutan
Tahap ini dilalui seorang anak mengikuti pola yang beratur dan berurutan,
tahap-tahap tersebut tidak bisa terjadi terbalik, misalnya anak terlebih dahulu bisa
yang berbeda-beda. Kaki dan tangan berkembang pesat pada awal masa remaja,
sedangkan bagian tubuh yang lain mungkin berkembang pesat pada masa lainya.12
terdapat beberapa variasi akan tetapi setiap anak akan melewati suatu pola
14
2.4.1 Masa Pranatal Atau Masa Intra Uterin
minggu. Ovum yang telah dibuahi dengan cepat menjadi suatu organisme, terjadi
Masa fetus adalah masa sejak umur 9 minggu sampai kelahiran. Masa ini
1. masa fetus dini, sejak usia 9 minggu sampai dengan trimester kedua
jasad manusia sempurna dan alat tubuh telah terbentuk dan mulai
berfungsi.
lainnya.12
15
2. Masa bayi dibagi menjadi dua bagian :
1) Masa bayi dini (1-12 bulan), pertumbuhan yang pesat dan proses
fungsi ekskresi.12
4. Masa sekolah atau masa pubertas (wanita : 6-10 tahun, laki-laki : 8-12
tahun).
5. Masa adolesensi atau masa remaja (wanita : 10-18 tahun, lai-laki : 12-
20 tahun)
16
Spurt.Pada masa ini juga terjadi pertumbuhan dan perkembangan pesat
dalam hal ini, terdiri atas kebutuhan akan nutrisi, imunisasi, kebersihan
tubuh dan lingkungan, pakaian, pelayanan dan pengobatan kesehatan, olah raga,
selaras antara ibu/pengganti ibu dengan anak merupakan syarat mutlak untuk
17
2.6 Gizi Untuk Tumbuh Kembang Anak
pertumbuhan dan perkembangan anak. Sebelum lahir, anak tergantung pada zat
gizi yang terdapat dalam darah ibu.Setelah lahir, anak tergantung pada sedianya
bahan makanan dan kemampuan saluran cerna. Makanan yang kurang baik secara
kualitas maupun kuantitas akan menyebabkan gizi kurang. Keadaan gizi kurang
Pada masa bayi yaitu pada umur satu tahun pertama merupakan masa
transisi dari makanan cair ke makanan orang dwasa.Pada masa ini ditandai dengan
tumbuh kembang yang sangat pesat. Pada masa ini bayi harus mendapat perhatian
bayi selama masa transisi dimulai dari makanan lumat, secara bertahap ke
makanan lembek, dan pada umur satu tahun diharapkan anak sudah makan dari
makan keluarga.12
Jenis makanan yang diberikan tergantung pada umur bayi.pada umur 4-6
bulan, anak dapat diberikan buah-buahan segar dan air buah. Tujuan pemberian
buah-buahan ini selain untuk memperkenalkan makanan selain ASI juga sebagai
sumber vitamin dan mineral sedikit kalori. Pada bayi umur 6 bulan dapat
diberikan makanan lembek berupa nasi tim yang disaring. Hal ini sesuai tingkat
keterampilan si bayi, dimana pada umur 6-9 bulan bayi mulai belajar
18
yang tidak berbumbu keras dan pedas. Makanan keluarga diberikan secara
sebagai masa laten atau tenang. Keadaan ini berbeda dengan pada masa bayi
fisiknya lambat, teapi merupakan masa untuk perkembangan sosial, kognitif dan
emosional. Oleh karena pertumbuhan fisik pada maa ini relatif lambat, maka anak
membutuhkan nutrien lebih banyak untuk pertumbuhan tulang, gigi, otot, dan
darah.12
Penentuan status gizi anak dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu
seorang anak dengan penyediaan data berdasarkan umur, berat badan dan tinggi
badan. Dalam keputusan tersebut dijelaskan tentang tiga hal yang berkaitan
yaitu.14
2.6.2.1 Umur
penimbangan berat badan maupun tinggi badan yang akurat, menjadi tidak berarti
bila tidak disertai dengan penentuan umur yang tepat. Kesalahan yang sering
muncul adalah adanya kecendrungan untuk memilih angka yang mudah seperti 1
tahun ; 1,5 tahun ; 2 tahun. Oleh sebab itu penentuan umur anak perlu dihitung
19
dengan cermat. Ketentuannya perhitungan umur adalah dalam bulan penuh,
massa jaringan, termasuk jaringan tubuh. Berat badan sangat peka terhadap
makanan yang menurun.Berat badan ini dinyatakan dalam bentuk indeks BB/U
untuk melihat keadaan gizi masa lalu terutama yang berkaitan dengan keadaan
berat badan lahir rendah dan kurang gizi pada masa balita.Tinggi badan dinyatkan
dalam bentuk indeks TB/U (tinggi badan menurut umur), atau juga indeks BB/TB
(berat badan menurut tinggi badan) jarang dilakukan karena perubahana tinggi
badan yang lambat dan biasanya hanya dilakukan setahun sekali. Ukuran panjang
badan (PB) digunakan pada anak usia 0-24 bulan dan diukur secara terlentang.14
20
Table 2.1 Penilaian Status Gizi Berdasarkan Indeks BB/TB
(Z-Score)
Normal -2 Sd – 2 Sd
sedang tumbuh.Karena itu sistem susunan saraf pusat dan bagian-bagian yang
kelamin sangat lambat sampai saat sebelum pubertas dan kemudia tumbuh cepat
sekali sampai akhir masa dewasa. Pertumbuhan jaringan limfoid agak berbeda,
21
Ukuran-ukuran tubuh adalah penting untuk menilai tumbuh kembang
fisik.Anak yang lahir dari ibu yang sehat setelah suatu kehamilan normal
mempunyai berat rata-rata antara 3.000-3.500 gram.Berat badan waktu lahir ini
perkembangan dalam kandungan cukup baik atau tidak. Pada usia satu tahun
mencapai berat 3 kali berat lahir dan pada usia 2 tahun mencapai berat 4 kali berat
lahir. Setelah usia 2 tahun penambahan berat badan umumnya berkisar 2.000 gram
dalam satu tahun. Pada usia 6 tahun berat badan rata-rata berkisar 20 kg dan pada
Panjang badan waktu lahir rata-rata 50 cm. Pada usia 1 tahun mencapai 75
cm, pada usia 2 tahun 85 cm dan 100 vm pada usia 4 tahun. Pada usia 4 tahun
tingginya mencapai 130 cm. berat otak waktu lahir adalah 350 gram, pada usia
satu tahun menjadi 925 gram dan mencapai 90% pada usia sekitar 6 tahun.
Pengukuran lingkar kepala mempunyai arti penting terutama sampai usia 2 tahun
karena dalam waktu tersebut terjadi pertumbuhan yang cepat. Lingkar kepala lahir
adalah 37 cm, pada usia satu tahun 47 cm, pada usia 2 tahun bertambah 2-3 cm
2.8 Status Sosial Ekonomi Keluarga Dalam Tumbuh Kembang Anak Usia
Dini
22
dengan status sosial ekonomi orang akan memiliki akses tingkat pendidikan yang
berbeda juga. Sebagian besar individu yang memiliki akses yang baik dalam hal
pendidikan akan memiliki keselarasan dalam hal status ekonomi. Bebrapa anak
dengan orang tua yang memiliki prestisius pekerjaan yang baik dan tingkat
pendidikam yang baik akan mendapatkan akses yang mudah dalam hal
pengembangan diri mereka, orang tua akan lebih membuka dialog dengan
suasana nyaman akan kepedulian. Orang tua dengan tingkat pendidikan rendah
cenderung akan memiliki pola asuh otoriter dimana akan menggunakan hukuman
dengan kondisi lama pendidikan orang tua terutama ibu, tingkat pengeluaran
ekonomi dan kualitas lingkingan. Orang tua dengan tingkat pendidikan yang
hal ini terkait dengan penyediaan alat bantu stimulasi, mainan, serta aktivitas
masalah pemberian makanan pada anak, tempat tinggal dan perilaku orang tua.
Efek dari kemiskinan berupa rasa stress kronik bagi orang tua membuat anak tidak
akan mendapatkan stimulasi untuk bantuan sosial yang adekuat serta keadaan
ekonomi yang tidak baik dapat menyebabkan anak tidak memperoleh gizi yang
23
cukup untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Secara historis, kemiskinan
didefinisikan dalam istilah ekonomi sederhana yang terkait dengan sejumlah uang
atau harta benda orang harus atau tidak memiliki.Namun, kemiskinan telah
pengucilan, malu dan mengurangi harga diri sebagai akibat kekirangan akses ke
sumber daya material dan budaya. Kemiskinan mempengaruhi orang dari segala
usia, tetapi ada unik isu yang terkait dengan kemiskinan diawal masa kecil.
dan fisik – membuat anak jadi rentan akan permasalahan akibat kemiskinan.
sebuah keluarga, termasuk hubungan antara orang tua dan anak. Orang tua akan
awal perkembangan anak akan memberi efek jangka panjang dalam jalur
pengembangan neuron otak anak usia dini. Hal ini akan menjadi maslah dimasa
yang akan dating dalam hal perkembangan sifat, fisik dan mental.18
2.8.4 Kesehatan
Bayi yang dilahirkan dari ibu yang hidup dalam kemiskinan sering
mengalami berat lahir rendah. Kondisi berat lahir rendah akan memberikan
kondisi jangka pendek dan panjang, jangka pendek akan berhubungan dengan
24
tingginya rata-rata infeksi, jangka panjang berkaitan dengan gangguan
perkembangan.18
pendidikan yang rendah dan keterampiln yang kurang. Stres yang timbul saat
2.8.6 Perumahan
2.8.7 Pendidikan
ataupun akses pendidikan lainnya kepada anaknya. Biasanya anak akan tumbuh
skrining yang dapat diterima dan harus sensitife dalam deteksi semua masalah
perkembangan anak.12
25
2.9.1 Ukuran Antropometri
pada setiap kesempatan memeriksa kesehatan anak pada setiap kelompok umur.
dan lainnya.12
keistimewaan adalah nilai tinggi badan meningkat terus, walaupun laju tumbuh
berubah dari pesat pada masa bayi kemudian melambat dan menjadi pesat lagi
menaksir pertumbuhan otak. Laju tumbuh pesat pada 6 bulan pertama bayi, dari
hanya 46,5 cm pada usia 1 tahun dan 49 cm pada usia 2 tahun. Selanjutnya
bertabah lagi kira-kira 5 cm sampai usia remaja/dewasa. Oleh karena itu manfaat
pengukuran lingkar kepala terbatas sampai usia 3 tahun, kecuali bila diperlukan
otot yang tidak terpengaruh banyak oleh keadaan cairan tubuh yang dibandingkan
26
dengan berat badan. Dapat dipakai untuk menilai keadaan gizi/keadaan tumbuh
kembang pada kelompok usia prasekolah. Laju tumbuh lambat, dari 11 cm pada
saat lahir menjadi 16 cm pada usia 1 tahun. Selanjutnya tidak banyak berubah
kecukupan energi. Dalam keadaan defisiensi lipatan kulit menipis dan sebaliknya
menggunakan kartu menuju sehat (KMS) dapat dilakukan secara mudah untuk
Menurut Soetjiningsih (2003), apabila grafik berat badan anak lebih dari
itu apabila grafik berat badan dibawah normal kemungkinan anak mengalami
kurang gizi, mederita penyakit kronis, atau kelainan hormonal. Lingkar kepala
27
juga menjadi salah satu parameter yang penting dalam mendeteksi gangguan
cairan serebrospinal. Lingkar kepala yang lebih dari normal yang dapat dijumpai
pada anak yang menderita hidrosefalus, megaensefali, tumor otak, ataupun hanya
Menurut hendarmin (2000), tuli pada anak dapat disebabkan karena faktor
prenatal dan postnatal. Faktor prenatal antara lain adalah genetik dan infeksi
TORCH yang terjadi selama kehamilan, sedangkan faktor postnatal yang sering
mengakibatkan ketulian adalah infeksi bakteri atau virus yang terkait dengan otitis
media.9
hipotonia.9
28
Faktor lingkungan serta kepribadian anak juga dapat mempengaruhi
kesempatan belajar seperti sering digendong atau diletakkan di baby walker dapat
kurangnya interaksi anak dengan lingkungan, maturasi yang terlambat, dan faktor
keluarga.9
Selain itu, gangguan bicara juga dapat disebabkan karena adanya kelainan
fisik seperti bibir sumbing dan serebral pals. Gagap juga dapat terjadi karena
terlambat, dan faktor keluarga. Gangguan ini juga termasuk salah satu gangguan
perkembangan bahasa yang dapat disebabkan karena adanya tekanan dari orang
yang muncul pada anak dan memerlukan suatu intervensi khusus apabila
dapat dialami anak adalah fobia sekolah, kecemasan berpisah, fobia sosial, dan
anak akan meliputi autisme, serta gangguan perilaku dan interaksi sosial.9
29
Menurut widyastuti (2008) autism adalah kelainan neurobiologist yang
30
BAB III
METODE PENELITIAN
cross sectional. Study cross sectional merupakan jenis penelitian yang variabel
Jaya, Kabupaten Aceh Besar.Penelitian ini dilakukan dari bulan Desember 2014 –
Maret 2015.
Krueng Barona Jaya, Kabupaten Aceh Besar dan juga orang tua pengasuhnya
yang memenuhi kriteria iklusi dan ekslusi serta telah terpilih secara acak dengan
teknik sampling.
31
3.3.3 Kriteria Sampel
Krueng Barona Jaya, Kabupaten Aceh Besar dengan usia minimal 4-6
ini.
artinya sampel yang digunakan adalah total populasi. Metode ini diperolehkan
karena jumlah populasi yang tersedia terbatas atau sedikit yaitu 43 responden,
32
3.6 Definisi Operasional Variabel
perkembangan.
3.6.1.1 Pertumbuhan
yang terjadi meliputi perubahan ukuran, besar, jumlah atau dimensi pada tingkat
3.6.1.2 Perkembangan
kompleks yang dalam hal ini akan meliputi beberapa aspek, diantaranya sensorik,
33
3.7 Bahan Penelitian
Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder.Data primer
adalah data yang diperoleh langsung dari siwa/i TK dan orang tua. Pengumpulan
melakukan pengukuran pertumbuhan yaitu tinggi badan dan berat badab anak.
Data primer terdiri dari berat badan (kg), tinggi badan (cm), karakteristik siswa/i
(umur, jenis kelamin), karakteristik orang tua (tingkat pendidikan) serta status
perkembangan anak yang di ukur dengan pengisian Kuesioner KPSP oleh orang
tua. Data sekunder adalah data jumlah siswa yang diperolah dari TK yg dlakukan
penelitian.
oleh orang tua dan observasi dengan melakukan pengukuran tinggi badan dan
34
Antropometri Kementrian Kesehatan Republik Indonesia untuk anak umur 0-72
pemeriksaan dengan tanggal lahir anak. Umur dihitung dalam bulan penuh.14
sampel dan orang tuanya untuk mengisi kuesioner data anak, data
35
3. peneliti mengoreksi kembali kelengkapan kuesioner yang telah diisi
atau berkolerasi.22 pada penelitian ini, analisis bivariat digunakan untuk menguji
hipotesis, maka digunakan uji chi-square (x2) dengan rumus sebagai berikut :
(0 − 𝐸)2
𝑥2 = ∑
𝐸
Keterangan:
X2 = nilai kai-kuadrat
0 = nilai observasi
E = nilai ekspektasi
36
Derajat kemaknaan yang digunakan dalam penelitian inu yaitu 𝛼 = 0,05
sehingga :
bermakna.
37