Hakikat adalah apa yang membuat sesuatu terwujud yang mengacu pada faktor utama yang lebih fundamental dan selalu ada dalam keadaan sifatnya tidak berubah-rubah. Tanpa faktor utama tersebut sesuatu tidak akan bermakna sebagai wujud yang kita maksudkan. Karena hakikat merupakan faktor utama yang wajib ada, maka esensinya itu tidak dapat dipungkiri atau dinafikan. 1.2 Pengertian Manusia Manusia secara bahasa disebut juga insan yang dalam bahasa arabnya, yang berasal dari kata nasiya yang berarti lupa dan jika dilihat dari kata dasar al-uns yang berarti jinak. Kata insan dipakai untuk menyebut manusia, karena manusia memiliki sifat lupa dan jinak artinya manusia selalu menyesuaikan diri dengan keadaan yang baru disekitarnya. Menurut Paulo Freire manusia merupakan satu-satunya mahluk yang memiliki hubungan dengan dunia. Manusia berbeda dari hewan yang tidak memiliki sejarah, dan hidup dalam masa kini yang kekal, yang mempunyai kontak tidak kritis dengan dunia, yang hanya berada dalam dunia. 1.3 Pengertian Hakikat Manusia Secara filosofis hakikat manusia merupakan kesatuan integral dari potensi-potensi esensial yang ada pada diri manusia yaitu sbb : 1) Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan- kebutuhannya. 2) Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial yang mampu
Ilmu Sosial Budaya Dasar 1
mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya. 3) Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya. 4) Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati. 5) Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas. 6) Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat. 7) Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial. Dari beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur hakikat manusia terdiri darihal-hal berikut : 1. Susunan kodrat manusia terdiri atas jiwa dan raga; 2. Setiap kodrat terdiri atas makhluk individu dan social; 3. Kedudukan kodrat terdiri atas makhluk berdiri sendiri dan makhluk Tuhan. 1.4 Pengertian Paradigma Paradigma adalah kumpulan tata nilai yang membentuk pola pikir seseorang sebagai titik tolak pandangannya sehingga akan membentuk citra subjektif seseorang mengenai realita dan akhirnya akan menentukan bagaimana seseorang menanggapi realita itu.
B. Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Sosial
1. Manusia Sebagai Makhluk Individu
Individu beasal dari bahasa latin individuum yang artinya tak terbagi.Manusia lahir merupakan sebagai makhluk individual yang makna tidak terbagi atau tidak terpisah antara jiwa dan raga.
Ilmu Sosial Budaya Dasar 2
Dalam perkembanganya,manusia sebagai makhluk individu tidak bermakna kesatuan jiwa dan raga,tetapi akan menjadi yang khas dengan corak kepribadiannya. Pertumbuhan dan perkembangan individu dipengaruhi oleh beberapa vaktor, yaitu : 1) Pandangan nativistik yang menyatakan pertumbuhan ditentukan atas dasar faktor individu sendiri ; 2) Pandangan empiristik menyatakan pertumbuhan didasarkan atas fakto lingkungan . 2. Manusia Sebagai Makhluk Sosial Sebagai makhluk individu manusia juga tidak mampu hidup sendiri artinya mansuia juga harus hidup bermasyarakat. Adapun yang menyebabkan manusia selalu bermasyarakat antara lain karena adanya dorongan kesatuan biologis yang terdapat dalam naluri manusia,misalnya : 1. Hasrat untuk memenuhi keperluan makana dan minuman ; 2. Hasrat untuk membela diri ; 3. Hasrat untukmengadakan keturunan. Hal ini dinyatakan semenjak manusia lahir yang dinyatakan untuk mempunyai dua keinginan pokok,yaitu : 1) Keinginan untukmenjadi satu dengan manusia disekelilingnya ; 2) Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya.
C. Peranan Manusia Sebagai Makhluk Individu dan sosial
1. Peranan Manusia Sebagai Makhluk Individu
Berdasarkan sifat kodrat manusia sebagai individu, yang dapat diketahui bahwa manusia memilki harkat dan martabat yang mempunyai hak-hak dasar,dimana setiap manusiamemiliki potensi diri yang khas,dan setiap manusiamemiliki kepentingan untuk memenuhi kebutuhan dirinya.
Sebagai makhluk individu manusai berperan untuk mengwjudkan hal-
hal sebagai berikut : 1) Menjaga dan mempertahankan harkat dan martabatnya ;
Ilmu Sosial Budaya Dasar 3
2) Mengupayakan terpenuhinya hak-hak dasarnya sebagai manusia ; 3) Merealisasikan segenap potensi diri baik sisi jasmani maupun rohani ; 4) Memenuhi kebutuhan dan kepentingan diri demi kesejahteraan hidupnya. 2. Peranan Manusia Sebagai Makhluk Sosial Manusia sebagai pribadi adalah berhakikat sosial. Artinya akan senantiasa dan selalu berhubungan dengan orang lain. Sebagai makhluk sosial manusia terhadap norma-norma sosial yang tumbuh sebagai patokan dalam bertingkah laku manusia dalam kelompok,norma-norma yang dimaksud adalah sebagai berikut : 1) Norma agama atau religi,yaitu norma yang bersumber dari Tuhan untuk umat-Nya ; 2) Norma kesusilaan atau moral,yaitu yang bersumber dari hati nurani manusia untuk mengajakan kebaikan dan menjahui keburukan ; 3) Norma Kesopanan atau adat,yaitu yang bersumber dari masyarakat atau dari lingkungan masyarakat yang bersangkutan ; 4) Norma hukum,yaitu norma yang dibuat masyarakat secara resmi yang pemerlakuannya dapat dipaksa. Berdasarkan hal diatas.maka manusia sebagai makhluk social memiliki implikasi-implikasi sebagai berikut : 1) Kesadaran akan ketidakberdayaan bila manusia seorang diri ; 2) Kesadaran untuk senatiasa dan harus berinteraksi dengan orang lain; 3) Penghargaan akan hak-hak orang lain ; 4) Ketaatan terhadap norma-norma yang berlaku. Sehingga dapat disimpulkan bahwa keberadaan manusia sebagai makhluk social menjadiakan manusia melakukan peran-peran sebagai berikut : 1) Melakukan interaksi dengan manusia lain atau kelompok ; 2) Membentuk kelompok-kelompok social ; 3) Menciptakan norma-norma sosial sebagai pengaturan tata tertib kehidupan kelompok.
Ilmu Sosial Budaya Dasar 4
D. Manusia Sebagai Makhluk Politik
Sebagai makhluk politik manusia selalu membutuhkan orang lain dan
memiliki strategi dalam mempertahankan kehidupannya, sehingga kehidupannya dengan masyarakat dan organisasi sosial merupakan sebuah keharusan. Dengan politik manusia bisa merencanakan dan menyusun strategi dalam bertindak. Karena manusia tidak lepas dari yang namanya politik, maka dari itu manusia dinamakan sebagai makhluk politik. Ciri manusia sebagai makhluk politik dapat kita lihat bahwa dalam kehidupan manusia selalu ditandai dengan adanya penentuan atas pilihan- pilihan dalam menjalani hidupnya. Dalam kehidupan tak jarang manusia memiliki suatu keinginan (cita-cita) yang sama. Untuk mewujudkan keinginan tersebut, maka manusia memainkan perannya sebagai makhluk yang memilih (makhluk politik) untuk menentukan bagaimana cara untuk merealisasikan keinginan tersebut.
E. Manusia Sebagai Makhluk Ekonomi
Sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi pada dasarnya selalu
menghadapi masalah ekonomi. Inti dari masalah ekonomi yang dihadapi manusia adalah kenyataan bahwa kebutuhan manusia jumlahnya tidak terbatas, sedangkan alat pemuas kebutuhan manusia jumlahnya terbatas.
Sebagai makhluk ekonomi yang bermoral, manusia berusaha memilih
dan menggunakan sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhannya dengan memerhatikan nilai-nilai agama dan norma-norma sosial, tidak merugikan orang lain, menggunakan sumber daya alam secara selektif, serta memerhatikan kelestarian lingkungan.
F. Manusia Sebagai Makhluk Psikologi
Manusia adalah makhluk psikologi yang memiliki bawaan universal unik
dan terus dikaji oleh para humaniora. Kita mengaku sebagai manusia tapi terkadang kita sering lupa bahwa kita adalah manusia. Siapakah kita dan Ilmu Sosial Budaya Dasar 5 bagaimana kita memfungsikan kemanusiaan kita agar kita layak disebut manusia. Carl Rogers menggarisbesarkan pandangan para humonira sebagai berikut: 1) Setiap manusia hidup dalam dunia pengalaman yang bersifat pribadi ; 2) Manusia berperilaku untuk mempertahankan, meningkatkan, dan mengaktualisasikan diri ; 3) Anggapan adanya ancaman terhadap diri akan diikuti oleh pertahanan diri berupa penyempitan dan pengkakuan persepsi dan perilaku penyeseuaian serta penggunaan mekanisme pertahanan ego seperti rasionalisasi; 4) Kecenderunang batiniah manusia ialah menuju kesehatan dan keutuhan diri.