Anda di halaman 1dari 19

KASUS 3

SIROSIS

OLEH KELOMPOK 11:

1. SITI MASUDAH (162211101055)


2. RUD YANUARISTIN (162211101056)
3. NINUK NURHANDIKA (162211101057)
4. LULUUN NAADLIRAH (162211101058)
5. ROFIDA ANEISA PUTRI (162211101059)
6. LISA AYU WARDANI (162211101060)

PROGRAM STUDI APOTEKER

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS JEMBER

2016
SOAL FARMAKOTERAPI TERAPAN SIROSIS
Dosen : Afifah Machlaurin.,M.Sc., Apt

Berikut ini adalah data pasien :


a. Identitas Pasien
Nama Pasien : Ny. PR.S
MRS : 13 April 2012
Usia : 74 th
Diagnosa Utama : Kolik Abdomen
b. RPS (Riwayat Penyakit Sekarang):
Pasien merasa nyeri perut disertai sesak menjalar ke punggung kanan dan kiri
seperti ditusuk-tusuk.BAB saat ini tidak mencret, kuning, kecoklatan. Pasien
mual muntah sudah 1 bulan..Pasien mengalami osteoporosis dan nyeri.
c. RPD (Riwayat Penyakit Dahulu) :
Pasien ada riwayat hepatitis C, sirosis sejak 2 tahun yll, dan pernah mutah
darah
d. RPK (Riwayat Penyakit Keluarga) : -
e. Riwayat Sosial Ekonomi :
Pasien tinggal dengan anak bungsu, suami PNS. ASKES Sosial
f. Riwayat pengobatan di poli geriatri :
Ciprofloxacin 2x500 mg
Cefixim 2x100
Omeprazole 1x20
Hepamez 3x1
Aldacton 1x250
Fluimucyl 3xCI
CaCO3 dan Calcitriol dihentikan karena masih muntah

g. Data Pemeriksaan Fisik, Laboratorium, dan Penunjang Lain


Test Normal 14/5 15/5 Ket
ApTT 31.0-47.0 52.3 42.3 Peningkatan Appt
menunjukkan adanya
kelainan fungsi hati
Kontrol 32.1 32.1
AFP <= 5.8 Peningkatan AFP terjadi
6.4 6.1 pada keadaan sirosis.
Anti HCV <0.90 : 228 250 Peningkatan anti HCV
non ribu ribu yang signifikan
reaktif reaktif reaktif menunjukkan bahwa
pasien mengidap hepatitis
C
Asam Urat <5.7 8.3 8.5 Hiperurisemia yang
disebabkan
metabolit asidosis
Bilirubin <1.00 0.92 0.91 -
Total mg/dl
Bilirubin <0.30 0.42 0.36 Akibat disfungsi atau
Direk mg/dl gangguan fungsi hati.
Bilirubin 0.10-0.70 0.55 0.50
Indirek
Na 132-147 119 119 Hiponatremia karena
meq/L kondisi hipovolemia
(kekurangan
cairan tubuh) yang
disebabkan karena sirosis

K 3.3-5.4 4.43 3.97 -


meq/L
Cl 94.0-111 91.0 90.9 Penurunan konsentrasi
meq/L klorida dalam serum
dapat disebabkan oleh
Nilai kritis muntah dan assidosis
<70
Fosfat 2.7-4.5 3.1 2.6 Menurunnya kadar fosfat
inorganik mg/dl
Gamma GT <36 U/L 157 153 Terjadi peningkatan nilai
gamma GT yg
menunjukkan adanya
gangguan pada hati.
Calcium 8.8 10.2 7.5 7.6 Terjadi Hipokalsemia
mg/dl yang disebabkan oleh
alkalosis
Kolinesterase 1723 1730
SGOT <27 41 45 Peningkatan kadar SGOT
menunjukkan adanya
sirosis
SGPT <36 16 19 -
Ureum darah <50 29 32 -

Darah Perifer Lengkap


Test Normal 14/4 15/4 18/4 ket
Hb 12.0-14.0 9.5 10.0 10.0 Penurunan nilai Hb
menunjukkan adanya
anemia.

Hct 37.0-43.0 26.9 28.1 28.2 Penurunan nilai Hct


menunjukkan
terjadinya anemia
makrositik
Eritrosit 4.00-5.00 2.88 3.00 2.99 Menunjukkan adanya
anemia
MCV 82.0-92.0 93.4 93.7 94.3 Peningkatan nilai
MCV menunjukkan
adanya gangguan hati
MCH 27.0-31.0 33.0 33.3 33.4 Peningkatan MCH
mengindikasikan
anemia makrositik
Trombosit 150-400 75 72 56 Terjadi penurunan
rb/ul (trombositopenia)
karena adanya
ketidakseimbangan se
darah
Leukosit 5.0-10.0 3.64 3.89 3.06 Leukopenia yang
ribu/ul terjadi karena anemia.

h. Pengobatan
Obat 13-Apr 14-Apr 15-Apr 16-Apr 17-Apr
O2 3L/menit bila sesak v v v v v
IUFD T500 /24 jam v v v v v
Paracetamol 3x500 mg v v v v v
Omeprazole 1x40mg i.v v v v v v
Ondansentron 3x4 mg i.v v v v v v
Spironolactone 1x50mg v v v v v
Hepamerz 3x1 sach v v v v v
Propanolol 2x10 mg v v v v v
Lesichol 3x300 mg v v v v v
Cefotaxim 2x1 gr v v v v v
Levofloxacin 1x500 p.o v v v v v
Asam Folat 1x3 v v v v v
Vit B12 3x1 v v v v v
Avamis 2x1 v v v v v
NaCl kapsul 3x2 tab v v
domperidon 3x10 mg v v
lasix 1x20 mg bila TD>100 v v
Sucralfate v
I. Problem Medik dan Drug Related Problem Pasien
Problem Analisa Rekomendasi &
Subjek / Objektif Terapi DRP
Medik Monitoring
Sirosis Sirosis sejak 2 Propanolol 2 Pemilihan propanolol Dosis propanolol Plan:
hipertensi tahun yang lalu x 10 mg sudah tepat karena dapat kurang tepat.
Direkomendasikan ke dokter
portal mencegah terjadinya
Pernah muntah untuk dilakukan penyesuaian
pendarahan.Propanolol
darah dosis menjadi 10mg tiga kali
merupakan- bloker
sehari.
Riwayat hepatitis adrenergik yang
C merupakan pilihan Monitoring:
pertama pengobatan
Pengingkattan Dilakukan monitoring
hipertensi portal.
ApTT, AFP, Anti terhadap tekanan darah dan
Propanolol bekerja
HCV, Fosfat heart rate (55-60
mengurangi tekanan
inorganik, Gamma detak/menit) (Dipiro, edisi
portal dengan cara
GT, dan SGOT 9).
mengurangi aliran vena
Penurunan kadar porta melalui dua
fosfat organik mekanisme, yaitu
penurunan cardiac output
dan penurunan aliran
darah di splanchnic
(Dipiro, Edisi 9).

Dosis propanolol adalah


10mg 3kali sehari (dipiro,
2009)

Lesichol 3 x Lesichol mengandung Pemberian Plan: Terapi dapat


300 mg Lesitin murni (PPC 95%), Lesichol pada dilanjutkan.
vit-B1, vit-B2, Vit-B6, pasien sirosis hati
Vit-B12, Vit-E, sudah tepat.
Nikotinamida yang
diindikasikan untuk terapi
pemeliharaan faal hati
(ISO).

Hepamerz 3 Hemaprez mengandungL- Hepamerz kurang Plan:


x 1 sach ornitin L-aspartat yang tepat karena tidak
Dilakukan uji lab NH3, dan
digunakan untuk ada data lab yang
terapi menyesuaikan hasil
detoksifikasi amonia pada
penyakit hati kronik menunjang data lab
Pemberian Hemaprez pada
pasien sirosis hati kurang
tepat.
Asites Riwayat sirosis Spironolacto Terapi spironolactone Dosis underdose Plan:
GTT meningkat ne 1x50mg sudah tepat karena Secara peroral Terapi tetap diberikan dg
Bilirubin direk merupakan diuretik hemat memiliki efek dosis 100mg/hari pagi hari
meningkat kalium yg mencegah samping mual. Monitoring:
Trombositopeni keluarnya kalium dan Elektrolit (Na, K, Cl)
Leukosit rendah peningkatan ekskresi Na. Penurunan BB
monitoring air yg masuk
Dosis 100mg pagi hari per
hari, max 400mg
(EASL,2010)

-
Furosemid Terapi sudah tepat apabila Furosemid Plan:
lasix 1x20 pasien yang diberikan diberikan bila TD Dosis furosemid 40mg per
mg bila antagonis aldosteron >100 tidak hari pada pagu hari.
TD>100 (spironolactone) tidak sesuai karena Monitoring:
(Furosemide) memberikan respon maka furosemid tidak Penurunan BB pasien dan
(penurunan BB untuk elektrolit
<2kg/minggu, px menurunkan TD
hiperkalemia) terapi
dikombinasi dengan
furosemid (EASL, 2010)
Dosis 40 mg pagi hari per
hari, max 160 mg
SBP Riwayat sirosis Cefotaxim Cefotaxime adalah Dosis cefotaxim Plan: penyesuaian dosis
GTT meningkat 2x1 gr (iv) sefalosporin generasi kurang tepat. menjadi 2g tiap 8 jam perhari
Bilirubin direk ketiga merupakan Dosisnya 2g (dipiro)
meningkat spektrum luas yang setiap 8 jam (2 g
Trombositopeni menjadi pilihan terapi x 3 per hari)
Leukosit rendah untuk asites.
(AASLD,2013)
Dosis sefotaksim 2g
intravena setiap 8 jam
telah terbukti
menghasilkan asites baik
tingkat cairan (20 kali
lipat membunuh
kekuasaan setelah 1 dosis)
Levofloxacin Antibiotik fluorokuinolon Plan: dosis dan terapi sudah
1x500 p.o memberikan aktivitas tepat
yang baik terhadap biasa
Patogen ditemui di SBP, Monitoring: leukosit
bioavailabilitas oral yang
sangat baik, dan tinggi
penetrasi ke dalam cairan
asites.
Dosis yang digunakan
untuk dewasa adalah 500
mg per hari (DIH, 2008)
Nyeri Pasien merasa Paracetamol Parasetamol merupakan Pasien memiliki Rekomendasi :
nyeri perut disertai 500 mg 3x pilihan pertama untuk riwayat sirosis direkomendasikan kepada
sesak menjalar ke sehari selama mengobati nyeri ringan sehingga dokter untuk mengganti
punggung kanan 5 hari sampai sedang (Dipiro, penggunaan paracetamol menggunakan
dan kiri seperti 2008) paracetamol dapat obat opioid.
ditusuk-tusuk. Dosis paracetamol yang meningkatkan
diberikan telah sesuai. resiko Monitoring :
Dosis umum paracetamol hepatotoksik Dilakukan monitoring
yang digunakan adalah (DIH). terhadap kondisi mental
325-1000mg 4-6 kali Penggunaan pasien.
sehari (Dipiro, 2008) NSAID pada
penderita asites Pasien di beri edukasi bahwa
dapat tidak peru khawatir jika
meningkatkan mengalami mual muntah,
resiko retensi Na, susah bernafas, dan sembelit
hiponatrium dan karena merupakan efek
gagal ginjal -> samping dari penggunaan
Level A1 (EASL) obat analgesik yang
Direkomendasika diberikan
n untuk
mengganti dengan
golongan opioid
seperti morfin
dengan dosis
30mg (Dipiro)
Anemia Penurunan nilai Asam Folat Pasien mengalami anemia - Rekomendasi:
Hb (10g/dl), Hct 1x3 dan Vit makrositik ditandai penggunaan terapi dilanjukan
(28,2%), Eritrosit B12 3x1 dengan meningkatnya Monitoring :
(2,99) serta nilai MCV dan MCH Dilakukan monitoring
peningkatan nilai sehingga penggunaan terhadap kondisi Hb, Hct,
MCV (94,3) dan terapi asam folat dan Eritrosit, MCV dan MCH
MCH (33,4) Vitamin B12 telah tepat.
Dosis Asam folat yang Pasien disarankan
digunakan adalah 1-5mg mengkonsumsi makanan
perhari. tinggi asam folat (hati ayam,
Dosis untuk Vitamin B12 sereal) dan tinggi Vit B12
adalah 1-2mg sehari (daging , susu)
(Dipiro, 2008)
Mual Pasien mual Omeprazole Omeprazol merupakan Dapat Plan:
Muntah muntah sudah 1 1x40mg i.v golongan PPI. Pada kasus meningkatkan Terapi diteruskan
(Dispepsia) bulan ini, penggunaan sudah bioavaibilitas
tepat, diindikasikan pada pada pasien Monitoring:
pasien dengan stress ulcer. sirosis
Dan dapat mencegah
tukak duodenum
Dosis maksimum adalah
40mg/hari

Ondansentro Mekanisme Kerja: Dapat Plan:


n 3x4 mg i.v Antagonis reseptor meningkatkan Dilakukan rekomendasi
serotonin (5-HT3) selektif bioavaibilitas terhadap dokter untuk
menghambat reseptor pada pasien menurunkan dosis menjadi
serotonin pada saluran sirosis. 2x4 mg/hari.
pencernaan. (A to Z) Dosis obat tidak
Dosis: Dosis maximal tepat karena Monitoring:
8mg per hari (DIH) melebihi dosis Mual muntah pasien.
maksimum sehari
domperidon Digunakan untuk Pemberian Plan:
3x10 mg (16 mengobati mual dan domperidone Direkomendasikan kepada
April) muntah. memiliki dokter untuk penghintian
Dosis peroral adalah 10mg kontraindikasi terapi domperidon
3-4x/hari (tepat dosis) dengan
DIH pendarahan Pasien diberi informasi
lambung(DIH, pemberian obat 15-30 menit
2008). sebelum makan
Sucralfate Membentuk kompleks Sukralfat dapat Monitoring:
(17 April) dengan mengikat dengan menurunkan Pasien diberi informassi
protein bermuatan positif absorpsi dari untuk memberi jarak
di eksudat , membentuk , antibiotic pemberian sukralfat dan
zat perekat pasta seperti quinolone levofloksasin
kental . Ini selektif (levofloksasin)
membentuk lapisan
pelindung yang bertindak
secara lokal untuk
melindungi lapisan
lambung terhadap asam
lambung, pepsin , dan
garam empedu .
(DIH, 2008)
Sesak Nafas Subjek: O2 3L/menit Digunakan untuk Plan:
Sesak menjalar ke bila sesak mengatasi sesak nafas Memberikan rekomendasi
punggung kanan pada pasien dan kepada dokter untuk
dan kiri seperti memberikan rasa nyaman menghentikan pengobatan
ditusuk-tusuk ketika pasien merasa lebih
baik
Avamys mengandungflutocasone Avamys Monitoring:
(2x1) furoate. kontraindikasi Respiration rate
Termasuk ICS (Inhaled dengan pasien
corticosteroids) yg gangguan hati
mempunyai efek terapi terutama
sebagai obat anti inflamasi penderita sirosis.
untuk sesak nafas dengan
mengurangi gejala-
gejalanya dan
meningkatkan fungsi paru-
paru sehingga mengurangi
resiko kematian. (GINA
2015)

Terapi Avamys tidak


efektif untuk pasien
penderita sirosis karena
penggunaan jangka
panjang bisa
mengakibatkan retensi
cairan. (DIH 17th edition)

Dosis: 2 semprotan (27,5


mcg / semprotan) di setiap
lubang hidung 1x sehari
(110 mcg / hari). Total
dosis harian tidak boleh
melebihi 2 semprotan di
setiap lubang hidung (110
mcg) / hari. (DIH 17th
edition)

Ketidaksei Obyektif: IVFD Indikasi: IVFD diberikan Plan: Terapi dilanjutkan


mbangan Kadar Na 119 (Intra pada pasien sirosis dan
elektrolit meq/L , kurang Vennes asites sebagai terapi cairan Monitoring: Kadar natrium,
dari normal Fluid resusitasi (Runyon, 2012). asites, mual dan muntah
Kadar Cl 90, 9 Drip) Mekanisme:
meq/L, kurang dari T500 /24 menggantikan elektrolit
normal jam yang hilang dalam tubuh
akibat asites, mual dan
muntah.
NaCl tab Indikasi:Suplemen Plan: Terapi dilanjutkan
elektrolit untuk Monitoring: cairan
pencegahan dan electrolite pasien
pemulihan tubuh akibat
kehilangan sodium (A to
Z).
Mekanisme kerja:
mensuplai cairan elektrolit
di dalam tubuh.(A to Z).
DAFTAR PUSTAKA

American Pharmacist Association. 2011. Drug Information Handbook A


Comprehensive Resource for all Clinicians and Healthcare Proffesionals.
Lexicomp. USA.
Dipiro, Joseph T et al., 2015, Pharmacoteraphy Handbook 9th Ed., McGraw Hill
Meidcine: New York
Drugs.com
EASL, 2010, Clinical Practice Guidelines On The Management Of Ascites,
Spontaneous Bacterial Peritonitis, And Hepatorenal Syndrome In Cirrhosis,
Journal of Hepatology: Eropa
IAI, 2012, Informasi Spesialite Obat edisi 47, Jakarta
Koda-Kimble, M.A., dkk. 2009, Aplied Theraupetics the Clinical Use of Drugs, 9th
edition Lipincot William & Wikins
Runyon, Bruce A., 2012, AASLD Practice Guideline, Hepatology: America
Tatro, David S, 2007, A to Z drug facts, US: Wolters Kluwer Health

Anda mungkin juga menyukai