Makalah PLA Klapa Sawit
Makalah PLA Klapa Sawit
2016
Luas perkebunan kelapa sawit Indonesia pada tahun 2007 sekitar 6,8 juta
hektar yang terdiri dari sekitar 60% diusahakan oleh perkebunan besar dan
sisanya sekitar 40% diusahakan oleh perkebunan rakyat. Luas perkebunan kelapa
sawit diprediksi akan meningkat menjadi 10 juta hektar pada 5 tahun mendatang.
Mengingat pengembangan kelapa sawit tidak hanya dikembangkan di wilayah
Indonesia bagian barat saja, tetapi telah menjangkau wilayah Indonesia bagian
timur.
b. Memahami berbagai jenis sumber dan jenis jenis limbah yang dihasilkan
dari proses industri pengolahan kelapa sawit.
b. SterilizingProcess
Tandan buah segar setelah ditimbang kemudian dimasukkan ke
dalam lori rebusan yang terbuat dari plat baja berlubang-lubang (cage) dan
langsung dimasukkan kedalam sterilizer, yaitu bejana perebusan yang
menggunakan uap air yang bertekanan antara 2.2 sampai 3.0 Kg/cm2.
Proses perebusan ini dimaksudkan untuk mematikan enzim-enzim yang
dapat menurunkan kualitas minyak.
Disamping itu, itu juga dimaksudkan agar buah mudah lepas dari
tandannya dan memudahkan pemisahan cangkang dan inti dengan
keluarnya air dari biji. Proses ini biasanya berlangsung selama 90 menit
dengan menggunakan uap air yang berkekuatan antara 280 sampai 290
Kg/ton TBS. Dengan proses ini dapat dihasilkan kondensat yang
mengandung 0.5% minyak ikitan pada temperatur tinggi. Kondensat ini
kemudian dimasukkan ke dalam Fat Pit.Tandan buah yang sudah di rebus
dimasukkan ke dalam threser dengan menggunakan Hoisting Crane.
c. Thereser Process
Tandan buah segar yang telah direbus diangkat menggunakan
housting crane dan dituang ke dalam theser melalui hopper yang berfungsi
menampuh TBS rebusan. Di dalam theser TBS dibanting untuk
memisahkan brondolan dari tandan dengan kecepatan putara 23-25 rpm.
Alat yang digunakan pada tahap pengolahan ini disebut sebagai
stripper (pemipil), berfungsi untuk melepaskan buah dari tandannya
dengan cara membanting tandan, sehingga kadang-kadang tahap proses ini
disebut sebagai tahap proses bantingan atau tahap pengolahan bantingan,
dengan rangkaian peralatan yang disebut sebagai stasiun bantingan.
d. Digestion
Brondolan yang sudah terpipil selanjutnya ditampung oleh fruit
elevator dan dibawa oleh distributing conveyor untuk didistribusikan ke
tiap-tiap digester.Di dalam digester buah dilumat dan diaduk untuk
memisahkan antara daging buah (mesokarp) dengan biji. Proses pelumatan
biasanya berlangsung selama 30 menit.
a) Oil Separator
Pada unit ini minyak sawit yang masih dapat diambil akan diperoleh
secara maksimal. Dengan waktu tinggal minimal selama 8 jam, maka
proses perolehan minyak sawit dapat dilkukan dengan baik dan
mudah.
b) Feeding Tank
Unit ini berfungsi untuk menampung sementara limbah cair dan
menurunkan temperaturnya. Pada unit ini pula dilakukan sekaligus
penetralan limbah cair, yaitu menaikkan pH dari sekitar 4 menjadi
sekitar 7,0. Penetralan dilakukan dengan pembubuhan Kaustik Soda.
Waktu tinggal limbah cair dalam unit ini adalah sekitar 4-6 jam.
c) Anaerobik Bioreaktor
Bio reaktor yang beroperasi secara anaerobik akan mendegradasi
limbah cair, sehngga akan menurunkan beban BOD dari sekitar
20.000 30.000 m/l akan lebih kecil dari 3.000 mg/l. Unit ini
dilengkapi dengan motor pengaduk lamabat dan pompa untuk
sirkulasi.
d) Gas Holder
Gas Holder adalah tempat untuk menampung gas bio yang terbentuk
selama proses anaerobik. Unit ini harus dilengkapi dengan gas meter,
yaitu untuk mengetahui berapa jumlah gas yang sudah ditampung.
Waktu tinggal gas yang terperangkp sekitar 8 jam.
e) Settling Tank I
Pada unit ini hanya akan dilkukan pemisahan bakteri anaerobik
melalui proses pengendapan. Sebagian lumpur endapan disini adalah
lumpur aktif dan diresirkulasikan ke reaktor anaerobik. Unit ini
dilengkapi oleh sistem Weir yang dapat mengatur air limpasan ke unit
berkutnya.