Anda di halaman 1dari 4

A.

Pengertian Destilasi

Proses Distilasi merupakan salah satu cara untuk memisahkan komponen dalam larutan

yang berbentuk cair atau gas dengan mendasarkan pada perbedaan titik didih komponen yang

ada di dalamnya. Dasar dari pemisahan dengan distilasi adalah jika suatu campuran komponen

diuapkan maka komposisi pada fase uap akan berbeda dengan fase cairnya. Untuk komponen

yang memiliki titik didih lebih rendah maka akan didapatkan komposisi yang cenderung lebih

besar pada fase uapnya, uap ini diembunkan dan dididihkan kembali secara bertingkattingkat

maka akan diperoleh komposisi yang semakin murni pada salah satu komponen. Pada beberapa

campuran komponen, untuk komposisi, suhu dan tekanan tertentu tidak memenuhi

kecenderungan tersebut, artinya jika campuran tersebut dididihkan maka komposisi fase uapnya

akan memiliki komposisi yang sama dengan fase cairnya, keadaan ini disebut kondisi azeotrop,

sehingga campuran pada kondisi ini tidak dapat dipisahkan dengan cara distilasi biasa (Abassato,

2007).

Destilasi air merupakan salah satu cara untuk memisahkan minyak atsiri dari dalam

bahan. Pada metode ini, bahan yang didestilasi akan kontak langsung dengan air

mendidi.Sebelum rimpang jeringau didestilasi, rimpang terlebih dahulu diubah dalam bentuk

chipsuntuk mempermudah dalam proses destilasi. Permintaan akan minyak jeringau ini sangat

luas yaitu dari bidang industri makanan, farmasi, kecantikan maupun industri parfum (Prisca,

2014).

Destilasi merupakan metode yang paling populer, digunakan secara luas, dan cost-

effective untuk memproduksi minyak esensial di seluruh dunia. Destilasi tanaman aromatik

secara sederhana menggunakan penguapan atau membebaskan minyak dari membran sel

tanaman dengan adanya kelembaban, dengan menerapkan suhu yang tinggi dan kemudian
mendinginkan campuran uap untuk memisahkan minyak dari air berdasarkan

ketidakbercampuran dan densitas minyak esensial dengan air (Caroline, 2011).

Destilasi sederhana atau destilasi biasa adalah teknik pemisahan kimia untuk memisahkan

dua atau lebih komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang jauh. Suatu campuran dapat

dipisahkan dengan destilasi biasa ini untuk memperoleh senyawa murni. Senyawa yang terdapat

dalam campuran akan menguap saat mencapai titik didih masing-masing (Walangare, 2013).

B. Metode destilasi
Metode destilasi yang umum digunakan dalam produksi minyak atsiri adalah destilasi air

dan destilasi uap-air. Karena metode tersebut merupakan metode yang sederhana dan

membutuhkan biaya yang lebih rendah jika dibandingkan dengan destilasi uap. Namun belum

ada penelitian tentang pengaruh kedua metode destilasi tersebut terhadap minyak atsiri yang

dihasilkan. Minyak atsiri dalam tanaman aromatik diselubungi oleh kelenjar minyak, pembuluh

pembuluh, kantung minyak atau rambut granular. Sebelum diproses, sebaiknya bahan tanaman

dirajang (dikecilkan ukurannya) terlebih dahulu. Namun dalam proses destilasi tradisional pada

umumnya ukuran bahan yang digunakan tidak seragam, karena proses pengecilan ukurannya

hanya melalui proses penghancuran sederhana (Tri, 2012).

DAFTAR PUSTAKA

Abbassato, Tony Irwanto & Eko Aris Budiarto. (2007).Efisiensi Kolom Sieve Tray pada Destilasi yang
Mengandung Tiga Komponen (Aceton-Alkohol-Air). Jurnal Nasional. 978-979.

Caroline. (2011). Pembuatan Minyak Esensial dengan Cara Destilasi. Makalah


Konsep Herbal Indonesia. Depok.
Prisca, Violetta Effendi & Simon Bambang Widjanarko. (2014). Distilasi dan Karakterisasi
Minyak Atsiri Rimpang Jeringau. Jurnal Pangan dan Agroindustri. Vol.2, No.2. 1-8.

Tri, Fuki Yuliarto, Lia Umi Khasanah,&R. Baskara Katri Anandito. (2012). Pengaruh Ukuran Bahan dan
Metode Destilasi (Destilasi Air dan Destilasi Uap-Air) terhadap Kualitas Minyak Atsiri Kulit
Kayu Manis. Jurnal Teknosains Pangan. Vol.1, No.1.
Ratnayani, dkk. (2008). Penentuan kadar glukosa dan fruktosa pada madu randu dan madu kerengkeng
dengan metode kromatografi cair kinerja tinggi. jurnal kimia, 2(2), 77-78.

Anda mungkin juga menyukai