Pengertian Destilasi
Proses Distilasi merupakan salah satu cara untuk memisahkan komponen dalam larutan
yang berbentuk cair atau gas dengan mendasarkan pada perbedaan titik didih komponen yang
ada di dalamnya. Dasar dari pemisahan dengan distilasi adalah jika suatu campuran komponen
diuapkan maka komposisi pada fase uap akan berbeda dengan fase cairnya. Untuk komponen
yang memiliki titik didih lebih rendah maka akan didapatkan komposisi yang cenderung lebih
besar pada fase uapnya, uap ini diembunkan dan dididihkan kembali secara bertingkattingkat
maka akan diperoleh komposisi yang semakin murni pada salah satu komponen. Pada beberapa
campuran komponen, untuk komposisi, suhu dan tekanan tertentu tidak memenuhi
kecenderungan tersebut, artinya jika campuran tersebut dididihkan maka komposisi fase uapnya
akan memiliki komposisi yang sama dengan fase cairnya, keadaan ini disebut kondisi azeotrop,
sehingga campuran pada kondisi ini tidak dapat dipisahkan dengan cara distilasi biasa (Abassato,
2007).
Destilasi air merupakan salah satu cara untuk memisahkan minyak atsiri dari dalam
bahan. Pada metode ini, bahan yang didestilasi akan kontak langsung dengan air
mendidi.Sebelum rimpang jeringau didestilasi, rimpang terlebih dahulu diubah dalam bentuk
chipsuntuk mempermudah dalam proses destilasi. Permintaan akan minyak jeringau ini sangat
luas yaitu dari bidang industri makanan, farmasi, kecantikan maupun industri parfum (Prisca,
2014).
Destilasi merupakan metode yang paling populer, digunakan secara luas, dan cost-
effective untuk memproduksi minyak esensial di seluruh dunia. Destilasi tanaman aromatik
secara sederhana menggunakan penguapan atau membebaskan minyak dari membran sel
tanaman dengan adanya kelembaban, dengan menerapkan suhu yang tinggi dan kemudian
mendinginkan campuran uap untuk memisahkan minyak dari air berdasarkan
Destilasi sederhana atau destilasi biasa adalah teknik pemisahan kimia untuk memisahkan
dua atau lebih komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang jauh. Suatu campuran dapat
dipisahkan dengan destilasi biasa ini untuk memperoleh senyawa murni. Senyawa yang terdapat
dalam campuran akan menguap saat mencapai titik didih masing-masing (Walangare, 2013).
B. Metode destilasi
Metode destilasi yang umum digunakan dalam produksi minyak atsiri adalah destilasi air
dan destilasi uap-air. Karena metode tersebut merupakan metode yang sederhana dan
membutuhkan biaya yang lebih rendah jika dibandingkan dengan destilasi uap. Namun belum
ada penelitian tentang pengaruh kedua metode destilasi tersebut terhadap minyak atsiri yang
dihasilkan. Minyak atsiri dalam tanaman aromatik diselubungi oleh kelenjar minyak, pembuluh
pembuluh, kantung minyak atau rambut granular. Sebelum diproses, sebaiknya bahan tanaman
dirajang (dikecilkan ukurannya) terlebih dahulu. Namun dalam proses destilasi tradisional pada
umumnya ukuran bahan yang digunakan tidak seragam, karena proses pengecilan ukurannya
DAFTAR PUSTAKA
Abbassato, Tony Irwanto & Eko Aris Budiarto. (2007).Efisiensi Kolom Sieve Tray pada Destilasi yang
Mengandung Tiga Komponen (Aceton-Alkohol-Air). Jurnal Nasional. 978-979.
Tri, Fuki Yuliarto, Lia Umi Khasanah,&R. Baskara Katri Anandito. (2012). Pengaruh Ukuran Bahan dan
Metode Destilasi (Destilasi Air dan Destilasi Uap-Air) terhadap Kualitas Minyak Atsiri Kulit
Kayu Manis. Jurnal Teknosains Pangan. Vol.1, No.1.
Ratnayani, dkk. (2008). Penentuan kadar glukosa dan fruktosa pada madu randu dan madu kerengkeng
dengan metode kromatografi cair kinerja tinggi. jurnal kimia, 2(2), 77-78.