IDENTITAS
Masuk IGD tanggal : 08-04-2016 (19.52 WIB) Diagnosis Masuk: Febris H-IV e.c. DF/DHF
Masuk Bangsal tanggal: 08-04-2016 (22.00 WIB) Diagnosis Masuk: Febris H-IV e.c. DF/DHF
I II III IV V
Pukul 13.00
0----------------------0---------------------0-----------------------0------------------------0-----------------------0
1
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016
Selasa, memberikan obat Paracetamol sirup yang tersedia di rumah. Menurut ibu, panas
05/04/2016 turun setelah pemberian obat, kemudian malam harinya panas lagi. Ibu pasien
kembali memberikan obat Paracetamol sirup. Menurut ibu, panas turun kembali
setelah pemberian obat. Pasien tidak dibawa ke puskesmas atau tempat praktek
dokter. Batuk (-), pilek (-), sesak nafas (-), diare (-), muntah (-), kejang (-),
penurunan kesadaran (-), nyeri telinga (-). BAK dan BAB masih seperti
biasanya tanpa kelainan. Makan dan minum masih mau, namun nafsu makan
menurun. Mimisan (-), gusi berdarah (-).
2 HSMRS Pagi hari bangun tidur panas tinggi, suhu 39C terukur dengan thermometer
Rabu, ketiak. Pasien selalu mengigau saat tidur. Keluhan lain menetap. Lalu
06/04/2016 malamnya pasien dibawa ke klinik dokter spesialis anak, dan oleh dokter
diberikan 3 jenis obat. Ibu pasien tidak ingat nama obatnya. Dokter
memberikan edukasi jika sampai Jumat demam tidak turun maka harus cek
darah.
1 HSMRS
Kamis, Anak mengeluh kedua kaki terasa nyeri pegal-pegal. Keluhan lain menetap.
07/04/2016
HMRS Panas masih menetap. Malam hari panas tinggi, suhu 38,5C terukur dengan
Jumat, thermometer ketiak. Pasien lalu dibawa ke IGD RSUD Jogja. Keluhan lain
08/04/2016
menetap. Makan dan minum sedikit. BAK terakhir jam 18.00 di rumah, BAB
1x tidak mencret, demam masuk hari ke 4 pukul 13.00 WIB. Saat itu pasien
diukur suhunya 39,2C, nadi 120 x/menit, respirasi 30 x/menit. Pemeriksaan
tekanan darah tidak dilakukan. Uji bendung (+), petekie (+). Hasil lab AL:
1700 (N: 40,7% L: 52,3%), Hb: 12,2 g/dL, Hmt: 35,7, AT: 112000, NS1
Reaktif, Golongan darah B Rh (+). Di IGD didiagnosis Febris H-IV e.c.
DF/DHF. Lalu diberi saran terapi:
- Infus RL 4 cc/kgBB/jam ~ 15 makro/menit
- Paracetamol 150 mg (k/p)
2
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016
1 HMRS Demam (+), batuk (-), pilek (-), muntah (-), petekie (+) muncul karena uji
Sabtu, bendung di IGD, mimisan (-), gusi berdarah (-), kejang (-), penurunan
09/01/2016 kesadaran (-), kaki terasa pegal-pegal (+), makan dan minum mau sedikit-
sedikit. BAK banyak, urin output: 6,15 cc/kgBB/jam, BAB 1x pagi hari
konsistensi padat. Hasil pemeriksaan hematokrit serial pagi 40 dan trombosit
58.000.
Faktor Resiko
o Tetangga di lingkungan tempat tinggal pasien tidak ada yang mengalami demam
ataupun mondok karena demam berdarah
o Teman sekelas di sekolah pasien ada yang demam, tetapi tidak mondok
o Riwayat berpergian ke luar kota 2 minggu terakhir (-)
Kesan: Tidak ada penyakit dahulu yang berhubungan dengan penyakit sekarang.
3
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016
Hipertensi (-), Diabetes Mellitus (-), Asma (-), Alergi (-), Batuk lama (-)
Kesan: Tidak ada riwayat penyakit keluarga yang berhubungan dengan penyakit
sekarang.
E. Pedigree
35 tahun 32 tahun
7 tahun
Kesan: pasien merupakan anak terakhir yang lahir kembar dari 4 bersaudara dari pasangan
ayah berumur 35 tahun dan ibu berusia 32 tahun. Tidak ada riwayat penyakit keluarga yang
diturunkan dan berhubungan dengan penyakit sekarang.
4
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016
a. Riwayat Kehamilan
Pasien adalah anak kembar dari seorang ibu berusia 25 tahun pada kehamilan
yang ke 3 pada saat itu, G3P2A0. UK: 8 bulan lebih sedikit, ibu mengaku
lupa dengan HPL. Kontrol rutin di bidan sejak hamil hingga UK 8 bulan
dengan jadwal trimester I sebulan 1x, trimester II sampai trimester III sebulan
2x. Mulai UK 4 bulan sampai menjelang kelahiran USG rutin setiap bulan di
klinik khusus ibu dan anak dengan dokter spesialis kandungan. Imunisasi TT
2x (+). Multivitamin serta tablet besi rutin dikonsumsi selama 2 bulan, 1 hari
1 tablet. Susu ibu hamil dikonsumsi rutin mulai UK 4 bulan sampai
melahirkan. Keluhan selama hamil: mual (+) muntah (+) saat trimester
pertama, tekanan darah tertinggi 120/80, pusing (-), demam waktu hamil (-),
ruam-ruam (-). Kebiasaan selama hamil: minum jamu/obat-obatan yang tidak
diresepkan dokter/bidan (-), konsumsi alkohol (-), merokok (-), kerja berat
(-). Kondisi psikologi ibu selama hamil baik. Asupan makanan banyak dan
terjamin. Kenaikan berat badan selama hamil 15 kg (sebelum hamil 45 kg,
menjelang persalinan 60 kg). Kehamilan merupakan kehamilan yang
diharapkan.
b. Riwayat Persalinan
Ibu hamil kurang bulan. Persalinan ditolong oleh dokter spesialis kandungan di
RSUD Panembahan Senopati Bantul secara SC, bayi gemelli. UK: 8 bulan.
BBL: I 2000 gram, II 1900 gram. PB: I 45 cm II 43 cm. Lingkar kepala,
lingkar dada, dan lingkar lengan atas tidak diketahui. Bayi gerak aktif (+) dan
menangis kuat (+), biru (-), ikterik (-). Keadaan air ketuban tidak diketahui.
IMD (-). Ibu mengatakan pasien diberikan injeksi vitamin K dan salep mata,
serta HB0 beberapa jam setelah lahir.
5
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016
Kesan: Riwayat kehamilan baik, riwayat kelahiran kurang baik karena bayi
lahir kurang bulan dan berat badan lahir rendah, riwayat pasca persalinan
kurang baik karena bayi mondok selama 2 minggu.
2. Riwayat Makanan
6
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016
4. Vaksinasi/Imunisasi
a. Sosial
Hubungan dengan tetangga baik, hubungan dalam keluarga rukun dan komunikasi
antar keluarga terjalin baik. Pasien sering diajak main di luar rumah bersama tetangga
sekitar. Interaksi dengan ayah dan ibunya baik. Ayah ibunya hidup rukun.
7
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016
Ayah bekerja sebagai supir pribadi antar jemput sekolah serta membuka usaha
mandiri service kompor dan ibu bekerja sebagai ibu rumah tangga serta membuka
toko kelontong di rumah yang jam buka dan tutupnya tidak tentu. Penghasilan ayah
tidak pasti, berkisar antara 900.000 1.000.000. Penghasilan ibu tergantung
pendapatan dari hasil penjualan di toko, berkisar antara 100.000 300.000.
Pendapatan keduanya digunakan untuk menghidupi keluarga inti yaitu ayah, ibu, dan
4 anak. Setiap bulannya keluarga tidak selalu dapat menabung. Ayah dan ibu pasien
sudah memiliki rumah pribadi dan motor untuk antar jemput anak-anak sekolah.
c. Lingkungan
Kesan: Sosial baik, ekonomi cukup, dan kondisi lingkungan kurang baik karena
terdapat asap rokok di rumah.
G. Anamnesis Sistem
Sistem saraf pusat : demam (+), kejang (-), penurunan kesadaran (-)
Sistem gastrointestinal : muntah (-), diare (-), nyeri perut (-), asites (-)
8
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016
Kesan: Terdapat masalah pada sistem saraf pusat, sistem vaskularisasi, dan
sistem muskuloskeletal.
4. Pemeriksaan Umum
a) Kulit : sianosis (-), pucat (-), ikterik (-), petekie (+)
b) Kelenjar limfe regional : kelenjar limfe tidak teraba membesar
c) Otot : eutrofi (+), tonus baik (+), tanda radang (-),
kekuatan 5 5
5 5
d) Tulang : tanda radang (-), deformitas (-)
e) Sendi : tanda radang (-), gerakan bebas (+)
9
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016
b) Leher
c) Toraks
10
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016
- Palpasi : supel (+), nyeri tekan (-), hepar dan lien tak teraba, turgor dan
elastisitas kembali cepat (+)
Lingkar perut: 52 cm
e) Ekstremitas
RL test (+)
Dex/sin Dex/sin
Meningeal Sign: kaku kuduk (-), brudzinki I&II (-/-), kernig sign (-)
11
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016
12
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016
DATA DASAR
I.Anamnesis
a. Demam tinggi mendadak (+), demam hari ke IV saat masuk RS
b. Batuk (-) Pilek (-)
c. Sesak nafas (-)
d. Muntah (-)
e. Nyeri perut (-)
f. Nyeri otot kaki (+)
g. Mengigau (+)
h. Kejang (-)
i. Petekie (+)
j. Mimisan (-) Gusi berdarah (-)
k. Makan minum mau, namun nafsu makan menurun
13
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016
V. PLANNING
1. Planning Medikamentosa
- Infus RL 4 cc/kgBB/jam ~ 15 tpm makro/menit
- Paracetamol 150 mg (k/p)
- Apialys 1x1 cth
2. Planning Penunjang
- Cek Hmt/AT tiap 6-8 jam
3. Planning Diet
- Banyak minum
- Bubur nasi atau nasi tinggi kalori tinggi protein
4. Planning monitoring
- Monitor lembar DHF
- Monitor keadaan umum, tanda utama, perdarahan, urin output, dan tanda-tanda
syok
5. Planning Edukasi
- Banyak minum, sedikit-sedikit tapi sering ( gelas tiap jam)
- Jangan minum warna coklat/hitam
- Mencatat jam dan volume setiap buang air kecil, buang air besar, dan muntah
- Lapor jika ada perdarahan, kesadaran menurun, kaki tangan dingin
- Melakukan tindakan preventif yaitu melakukan pemberantasan sarang nyamuk
dengan cara 3M plus abatisasi.
VI. PROGNOSIS
Baik
14
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016
Dokter Pembimbing
15