Anda di halaman 1dari 15

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA


2016

PRESENTASI KASUS STASE ANAK

IDENTITAS

Nama Lengkap : An. SFW Jenis Kelamin : Perempuan


Tempat, Tanggal Lahir: Bantul, 13-04-2009 Umur : 7 tahun
Nama Ayah : Bp. SH Umur Ayah : 35 tahun
Pekerjaan Ayah : Wiraswasta Pendidikan Ayah : SMA
(usaha mandiri service kompor
dan supir pribadi)
Nama Ibu : Ny. I Umur Ibu : 32 tahun
Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga Pendidikan Ibu : SMA
Alamat : Tempelan Njaranan RT 39
Ketandan, Banguntapan, Bantul

Masuk IGD tanggal : 08-04-2016 (19.52 WIB) Diagnosis Masuk: Febris H-IV e.c. DF/DHF
Masuk Bangsal tanggal: 08-04-2016 (22.00 WIB) Diagnosis Masuk: Febris H-IV e.c. DF/DHF

I. ANAMNESIS: ALLOANAMNESIS dengan Ibu Pasien


DI BANGSAL ANGGREK C4 (Sabtu, 9 April 2016, Pukul 14.00 WIB)

A. Keluhan Utama: Demam


B. Riwayat Penyakit Sekarang:

I II III IV V

Pukul 13.00
0----------------------0---------------------0-----------------------0------------------------0-----------------------0

Sls (05/04) Rb (06/04) Kms (07/04) Jum (08/04) Sbt (09/04)


Pukul 13.00 Demam (+) Demam (+) Demam (+) Demam (+)
mulai demam (+) Mengigau (+) Mengigau (+) Mengigau (+) Mengigau (+)
Batuk (-) Pilek (-) Batuk (-) Pilek (-) Kaki pegal (+) Kaki pegal (+) Kaki pegal (+)
Seseg (-) Seseg (-) Batuk (-) Pilek (-) Batuk (-) Pilek (-) Petekie (+)
Diare (-) Diare (-) Seseg (-) Seseg (-) Batuk (-) Pilek (-)
Muntah (-) Muntah (-) Diare (-) Diare (-) Seseg (-)
Perdarahan (-) Perdarahan (-) Muntah (-) Muntah (-) Diare (-)
BAB/BAK dbn BAB/BAK dbn Perdarahan (-) Perdarahan (-) Muntah (-)
Ma/mi mau, Ma/mi mau, BAB/BAK dbn BAB/BAK dbn Perdarahan (-)
namun nafsu namun nafsu Ma/mi mau, Ma/mi BAB/BAK dbn
makan makan namun nafsu Dibawa ke RSUD Ma/mi
Dibawa ke Klinik makan Jogja

1
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016

PRESENTASI KASUS STASE ANAK


3 HSMRS Pasien demam mendadak sekitar pukul 13.00 WIB. Ibu pasien langsung

Selasa, memberikan obat Paracetamol sirup yang tersedia di rumah. Menurut ibu, panas
05/04/2016 turun setelah pemberian obat, kemudian malam harinya panas lagi. Ibu pasien
kembali memberikan obat Paracetamol sirup. Menurut ibu, panas turun kembali
setelah pemberian obat. Pasien tidak dibawa ke puskesmas atau tempat praktek
dokter. Batuk (-), pilek (-), sesak nafas (-), diare (-), muntah (-), kejang (-),
penurunan kesadaran (-), nyeri telinga (-). BAK dan BAB masih seperti
biasanya tanpa kelainan. Makan dan minum masih mau, namun nafsu makan
menurun. Mimisan (-), gusi berdarah (-).

2 HSMRS Pagi hari bangun tidur panas tinggi, suhu 39C terukur dengan thermometer

Rabu, ketiak. Pasien selalu mengigau saat tidur. Keluhan lain menetap. Lalu
06/04/2016 malamnya pasien dibawa ke klinik dokter spesialis anak, dan oleh dokter
diberikan 3 jenis obat. Ibu pasien tidak ingat nama obatnya. Dokter
memberikan edukasi jika sampai Jumat demam tidak turun maka harus cek
darah.

1 HSMRS
Kamis, Anak mengeluh kedua kaki terasa nyeri pegal-pegal. Keluhan lain menetap.
07/04/2016

HMRS Panas masih menetap. Malam hari panas tinggi, suhu 38,5C terukur dengan
Jumat, thermometer ketiak. Pasien lalu dibawa ke IGD RSUD Jogja. Keluhan lain
08/04/2016
menetap. Makan dan minum sedikit. BAK terakhir jam 18.00 di rumah, BAB
1x tidak mencret, demam masuk hari ke 4 pukul 13.00 WIB. Saat itu pasien
diukur suhunya 39,2C, nadi 120 x/menit, respirasi 30 x/menit. Pemeriksaan
tekanan darah tidak dilakukan. Uji bendung (+), petekie (+). Hasil lab AL:
1700 (N: 40,7% L: 52,3%), Hb: 12,2 g/dL, Hmt: 35,7, AT: 112000, NS1
Reaktif, Golongan darah B Rh (+). Di IGD didiagnosis Febris H-IV e.c.
DF/DHF. Lalu diberi saran terapi:
- Infus RL 4 cc/kgBB/jam ~ 15 makro/menit
- Paracetamol 150 mg (k/p)

2
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016

PRESENTASI KASUS STASE ANAK


- Apialys 1x1 cth
- Cek Hmt/AT per 6-8 jam
- Monitor lembar DHF
- Monitor KU/TV/tanda syok
- Minum gelas tiap setengah jam

1 HMRS Demam (+), batuk (-), pilek (-), muntah (-), petekie (+) muncul karena uji
Sabtu, bendung di IGD, mimisan (-), gusi berdarah (-), kejang (-), penurunan
09/01/2016 kesadaran (-), kaki terasa pegal-pegal (+), makan dan minum mau sedikit-
sedikit. BAK banyak, urin output: 6,15 cc/kgBB/jam, BAB 1x pagi hari
konsistensi padat. Hasil pemeriksaan hematokrit serial pagi 40 dan trombosit
58.000.

Faktor Resiko
o Tetangga di lingkungan tempat tinggal pasien tidak ada yang mengalami demam
ataupun mondok karena demam berdarah
o Teman sekelas di sekolah pasien ada yang demam, tetapi tidak mondok
o Riwayat berpergian ke luar kota 2 minggu terakhir (-)

C. Riwayat Penyakit Dahulu


1. Riwayat mondok sebelumnya (+)
Pasien mondok di RS selama 2 minggu setelah kelahiran, karena lahir kurang bulan
dan berat badan lahir rendah.

2. Riwayat penyakit serupa (-)

3. Riwayat alergi (-)

Kesan: Tidak ada penyakit dahulu yang berhubungan dengan penyakit sekarang.

3
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016

PRESENTASI KASUS STASE ANAK


D. Riwayat Penyakit Keluarga

Hipertensi (-), Diabetes Mellitus (-), Asma (-), Alergi (-), Batuk lama (-)

Kesan: Tidak ada riwayat penyakit keluarga yang berhubungan dengan penyakit
sekarang.

E. Pedigree

35 tahun 32 tahun

7 tahun

Kesan: pasien merupakan anak terakhir yang lahir kembar dari 4 bersaudara dari pasangan
ayah berumur 35 tahun dan ibu berusia 32 tahun. Tidak ada riwayat penyakit keluarga yang
diturunkan dan berhubungan dengan penyakit sekarang.

4
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016

PRESENTASI KASUS STASE ANAK


F. Riwayat Pribadi

1. Riwayat Kehamilan dan Persalinan

a. Riwayat Kehamilan
Pasien adalah anak kembar dari seorang ibu berusia 25 tahun pada kehamilan
yang ke 3 pada saat itu, G3P2A0. UK: 8 bulan lebih sedikit, ibu mengaku
lupa dengan HPL. Kontrol rutin di bidan sejak hamil hingga UK 8 bulan
dengan jadwal trimester I sebulan 1x, trimester II sampai trimester III sebulan
2x. Mulai UK 4 bulan sampai menjelang kelahiran USG rutin setiap bulan di
klinik khusus ibu dan anak dengan dokter spesialis kandungan. Imunisasi TT
2x (+). Multivitamin serta tablet besi rutin dikonsumsi selama 2 bulan, 1 hari
1 tablet. Susu ibu hamil dikonsumsi rutin mulai UK 4 bulan sampai
melahirkan. Keluhan selama hamil: mual (+) muntah (+) saat trimester
pertama, tekanan darah tertinggi 120/80, pusing (-), demam waktu hamil (-),
ruam-ruam (-). Kebiasaan selama hamil: minum jamu/obat-obatan yang tidak
diresepkan dokter/bidan (-), konsumsi alkohol (-), merokok (-), kerja berat
(-). Kondisi psikologi ibu selama hamil baik. Asupan makanan banyak dan
terjamin. Kenaikan berat badan selama hamil 15 kg (sebelum hamil 45 kg,
menjelang persalinan 60 kg). Kehamilan merupakan kehamilan yang
diharapkan.

b. Riwayat Persalinan
Ibu hamil kurang bulan. Persalinan ditolong oleh dokter spesialis kandungan di
RSUD Panembahan Senopati Bantul secara SC, bayi gemelli. UK: 8 bulan.
BBL: I 2000 gram, II 1900 gram. PB: I 45 cm II 43 cm. Lingkar kepala,
lingkar dada, dan lingkar lengan atas tidak diketahui. Bayi gerak aktif (+) dan
menangis kuat (+), biru (-), ikterik (-). Keadaan air ketuban tidak diketahui.
IMD (-). Ibu mengatakan pasien diberikan injeksi vitamin K dan salep mata,
serta HB0 beberapa jam setelah lahir.

c. Riwayat Pasca Persalinan


Ibu selamat dan bayi sehat. BAB/BAK bayi < 24 jam setelah lahir. Bayi gerak
aktif (+), menangis kuat (+), kuning (-), sianosis (-), demam (-). ASI ibu (+)

5
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016

PRESENTASI KASUS STASE ANAK


langsung keluar pada hari pertama. Bayi menetek (+). Ibu mondok 3 hari di RS
sedangkan bayi mondok di RS selama 2 minggu. Saat masih bayi hingga usia 5
tahun rutin dibawa ke Posyandu setiap bulan.

Kesan: Riwayat kehamilan baik, riwayat kelahiran kurang baik karena bayi
lahir kurang bulan dan berat badan lahir rendah, riwayat pasca persalinan
kurang baik karena bayi mondok selama 2 minggu.

2. Riwayat Makanan

Usia Jenis Makanan Frekuensi Kuantitas

0 - 1 bulan ASI eksklusif Sesuka bayi

1 - 6 bulan Susu Formula (Bebelac) Sesuka bayi

6 - 11 bulan Susu Formula (Bebelac) Sesuka bayi


MPASI (bubur bayi) 3 kali sehari 1 sachet

11 - 18 bulan Susu Formula (Bebelac) Sesuka bayi


Bubur nasi 3 kali sehari 1 piring tiap makan
Nasi tim
18 bulan - Susu Formula (SGM) 2 kali sehari 1 gelas tiap minum
sekarang Nasi, sayur, dan lauk 4 kali sehari 1 piring tiap makan
(bayam/wortel/kentang/toge/
ayam/telur/ikan/tempe/tahu)
Buah (terutama pisang) 1-2 kali sehari 1 buah tiap makan
Kesan: Kualitas asupan makanan saat bayi sampai dengan umur 6 bulan kurang baik karena
ASI hanya diberikan sampai usia 1 bulan, setelah itu kualitas dan kuantitas makanan cukup.

3. Perkembangan dan Kepandaian

Jenis Pencapaian Perkembangan dan Kepandaian

Motorik Kasar 8 bulan Duduk sendiri


12 bulan Berdiri
16 bulan Berjalan sendiri
24 bulan Melompat
2 tahun sekarang Berlari

6
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016

PRESENTASI KASUS STASE ANAK


Motorik Halus 7 bulan Menggenggam mainan
12 bulan Mengambil benda kecil
18 bulan Memegang pensil
20 bulan Membuat coret-coretan
3 tahun Menulis nama dan angka 1-10
Sekarang Menulis dengan rapi dan tulisan dapat
dibaca dengan jelas
Bicara 12 bulan Mengucapkan satu kata (mama)
18 bulan Sudah mengucapkan > 10 kata
2 tahun Membuat kalimat lengkap
2,5 tahun sekarang Bercerita dan menyanyi
Sosial 18 bulan Menjawab pertanyaan
3 tahun Mencuci tangan
3 tahun Makan sendiri
3,5 tahun Memakai baju sendiri
2 tahun sekarang Bermain dengan teman sebaya
Kesan: Perkembangan anak sesuai dengan tahapan perkembangan anak seusianya, anak
tidak mengalami keterlambatan dalam gerakan motorik kasar, motorik halus, bicara, dan
sosial.

4. Vaksinasi/Imunisasi

Vaksinasi Status Keterangan

HB0 (+) 1x umur 0 bulan

BCG (+) 1x umur 1 bulan di bidan

Polio (+) 3x umur 2, 3, 4 bulan di bidan

DPT/HB (+) 3x umur 2, 3, 4 bulan di bidan

Campak (+) 2x umur 9 bulan di bidan, booster umur


2 tahun

Kesan: Vaksinasi dasar lengkap sesuai dengan PPI Depkes RI

5. Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan

a. Sosial

Hubungan dengan tetangga baik, hubungan dalam keluarga rukun dan komunikasi
antar keluarga terjalin baik. Pasien sering diajak main di luar rumah bersama tetangga
sekitar. Interaksi dengan ayah dan ibunya baik. Ayah ibunya hidup rukun.

7
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016

PRESENTASI KASUS STASE ANAK


b. Ekonomi

Ayah bekerja sebagai supir pribadi antar jemput sekolah serta membuka usaha
mandiri service kompor dan ibu bekerja sebagai ibu rumah tangga serta membuka
toko kelontong di rumah yang jam buka dan tutupnya tidak tentu. Penghasilan ayah
tidak pasti, berkisar antara 900.000 1.000.000. Penghasilan ibu tergantung
pendapatan dari hasil penjualan di toko, berkisar antara 100.000 300.000.
Pendapatan keduanya digunakan untuk menghidupi keluarga inti yaitu ayah, ibu, dan
4 anak. Setiap bulannya keluarga tidak selalu dapat menabung. Ayah dan ibu pasien
sudah memiliki rumah pribadi dan motor untuk antar jemput anak-anak sekolah.

c. Lingkungan

Keluarga menempati rumah pribadi yang merupakan pemberian dari orang


tuanya, dengan 6 anggota keluarga di dalamnya, terdiri atas pasien, ayah pasien, ibu
pasien, dan 3 saudara kandung pasien. Rumah berukuran 6 m x 12 m dan memiliki 2
kamar tidur, 1 kamar mandi dengan WC jongkok di dalam rumah, 1 dapur, dan 1
ruang tamu. Sumber air dari sumur. Memasak dengan kompor gas. Ventilasi dan
pencahayaan cukup. Dinding dari batu bata, lantai ubin. Ayah pasien merokok,
kadang-kadang merokok di dalam rumah. Rumah tidak di pinggir jalan raya, namun
di pinggir jalan alternatif dengan lebar jalan mampu dilewati 2 mobil jika berpapasan.
Lingkungan sekitar rumah bersih, di kanan kiri rumah berbatasan dengan rumah-
rumah tetangga.

Kesan: Sosial baik, ekonomi cukup, dan kondisi lingkungan kurang baik karena
terdapat asap rokok di rumah.

G. Anamnesis Sistem

Sistem saraf pusat : demam (+), kejang (-), penurunan kesadaran (-)

Sistem kardiovaskuler : tidak ada keluhan

Sistem respirasi : sesak napas (-), batuk (-), pilek (-)

Sistem gastrointestinal : muntah (-), diare (-), nyeri perut (-), asites (-)

Sistem urogenital : air kemih berkurang (-)

8
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016

PRESENTASI KASUS STASE ANAK


Sistem integumentum : tanda peradangan (-)

Sistem vaskularisasi : petekie (+)

Sistem muskuloskeletal : nyeri otot kaki (+)

Kesan: Terdapat masalah pada sistem saraf pusat, sistem vaskularisasi, dan
sistem muskuloskeletal.

II. PEMERIKSAAN FISIK


DI BANGSAL ANGGREK C4 (Sabtu, 9 April 2016, Pukul 14.00 WIB)

1. Kesan Umum : Kompos mentis, tampak lemas, status gizi baik


2. Tanda Utama:
- Nadi : 118 x/menit, isi dan tegangan cukup, teratur, simetris
- Suhu : 36,7C, aksila, tanpa paracetamol
- Respirasi : 28 x/menit, tipe abdominothorakal
- Tekanan darah: 90/60 mmHg
3. Status Gizi :
a) Klinis : kesan gizi baik, pasien tidak tampak kurus
b) Antropometris: Umur: 7 tahun
BB : 15 kg
TB : 102 cm
Kesimpulan status gizi :
Indikator Z Score
BMI/U -2SD < z < 2SD
BB/U -2SD < z < 2SD
TB/U -2SD < z < 2SD
Kesimpulan status gizi: berdasarkan BMI/U baik, BB/U baik, dan berdasarkan TB/U baik

4. Pemeriksaan Umum
a) Kulit : sianosis (-), pucat (-), ikterik (-), petekie (+)
b) Kelenjar limfe regional : kelenjar limfe tidak teraba membesar
c) Otot : eutrofi (+), tonus baik (+), tanda radang (-),
kekuatan 5 5
5 5
d) Tulang : tanda radang (-), deformitas (-)
e) Sendi : tanda radang (-), gerakan bebas (+)

9
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016

PRESENTASI KASUS STASE ANAK


5. Pemeriksaan Khusus
a) Kepala
Mesosefal, rambut hitam, tidak mudah dicabut.
Mata: edema palpebra (-/-), mata cowong (-/-), air mata (+/+), conjungtiva
anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), konjungtivitis (-/-)
Hidung: epistaksis (-), rhinorrhea (-), napas cuping hidung (-)
Mulut: sianosis (-), mukosa mulut, lidah, dan bibir basah (+), candidiasis
oral (-), gusi berdarah (-), lidah kotor (-), hiperemis faring dan tonsil (-)
Telinga: serumen (+/+), corpus alienum (-/-), otorrhea (-), tragus pain (-)

b) Leher

Simetris (+), pembesaran limfonodi (-), pembesaran tiroid (-), pembesaran


massa (-), peningkatan JVP (-), kaku kuduk (-), Brudzinski I (-)

c) Toraks

Pemeriksaan Torax Anterior Pemeriksaan Torax Posterior


Inspeksi: Inspeksi:
- Bentuk dada simetris (+) N - Bentuk dada simetris (+) N
- Nafas abdominothorakal (+) - Nafas abdominothorakal (+)
- Ketinggalan gerak (-) - Ketinggalan gerak (-)
- Retraksi (-) - Benjolan (-)
- Benjolan (-)
- Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi: Palpasi:
- Fremitus suara hemithorak dextra dan - Fremitus suara hemithorak dextra
sinistra seimbang dan sinistra seimbang
- Pergerakan dada kesan simetris - Pergerakan dada kesan simetris
- Ketinggalan gerak (-) - Ketinggalan gerak (-)
Perkusi: Perkusi:
- Sonor pada kedua lapang paru - Sonor pada kedua lapang paru
- Pemeriksaan batas paru hepar Spatium
Interkosta VI
- Batas jantung
Kanan atas: SIC II LPS dextra
Kiri atas: SIC II LPS sinistra
Kanan bawah: SIC IV LPS dextra
Kiri bawah: SIC IV LMC sinistra
Auskultasi: Auskultasi:
- Suara paru: Suara vesikuler +/+, Suara paru: Suara vesikuler +/+,
ronkhi -/-, wheezing -/-, krepitasi -/- ronkhi -/-, wheezing -/-, krepitasi -/-
- Suara jantung:
S1 tunggal - S2 split tak konstan,
bising jantung (-)

10
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016

PRESENTASI KASUS STASE ANAK


d) Abdomen

- Inspeksi : sikatrik (-), tanda peradangan (-), distensi (-)

- Auskultasi : bising usus (+) normal, metalic sound (-)

- Perkusi : timpani (+), shifting dullness (-)

- Palpasi : supel (+), nyeri tekan (-), hepar dan lien tak teraba, turgor dan
elastisitas kembali cepat (+)

Lingkar perut: 52 cm

e) Ekstremitas

RL test (+)

Pemeriksaan Superior Inferior

Dex/sin Dex/sin

Akral hangat hangat

Pulsasi a. brachialis +/+, kuat

Pulsasi a. dorsalis pedis +/+, kuat

Capillary Refill Time (perfusi) < 2 < 2

Edema -/- -/-

Gerakan bebas +/+ +/+

Kekuatan 5/5 5/5

Trofi eutrofi eutrofi

Reflek Fisiologis +/+, N +/+, N


(reflek tendo bisep, trisep) (reflek patela dan achiles)

Reflek Patologis -/- -/-


(hoffman, tromner) (babinski, klonus)

Meningeal Sign: kaku kuduk (-), brudzinki I&II (-/-), kernig sign (-)

Sensibilitas +/+, N +/+, N

Peradangan sendi -/- -/-

Kuku sendok -/- -/-

11
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016

PRESENTASI KASUS STASE ANAK


f) Anogenital: Genetalia dan anus tidak ada kelainan.

III. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Hasil Pemeriksaan Laboratorium tanggal 08 April 2016 pukul 20.19 WIB

PARAMETER HASIL NILAI NORMAL UNIT


HEMATOLOGY AUTOMATIC
Leukosit 1.7 4.6-10.6 10^3/ul
Eritrosit 4.37 4.2-5.4 10^3/ul
Hemoglobin 12.2 12.0-16.0 gr/dl
Hematokrit 35.7 37-47 %
MCV 81.7 81-99 Fl
MCH 27.9 27-31 Pg
MCHC 34.2 33-37 Gr/dl
Trombosit 112 150-450 10^3/ul
Differential Telling Mikroskopis
Neutrofil % 40.7 50-70 %
Lymfosit % 52.3 20-40 %
Monosit % 3.7 3-12 %
Eosinofil % 3.0 0.5-5.0 %
Basofil % 0.8 0-1 %
Neutrofil # 0.68 2-7 10^3/ul
Lymfosit # 0.89 0.8-4 10^3/ul
Monosit # 0.06 0.12-1.2 10^3/ul
Eosinofil # 0.05 0.02-0.50 10^3/ul
Basofil # 0.01 0-1 10^3/ul
Golongan darah B
Rhesus Positif (+)
Imunoserologi
Analisa cairan/ Reaktif (+) Non reaktif
Produk tubuh
(NS1)

Hasil Pemeriksaan Laboratorium tanggal 09 April 2016 pukul 05.00 WIB

Hematokrit manual 40 37-47 %


Trombosit 58 150-450 10^3/ul

12
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016

PRESENTASI KASUS STASE ANAK

DATA DASAR

I.Anamnesis
a. Demam tinggi mendadak (+), demam hari ke IV saat masuk RS
b. Batuk (-) Pilek (-)
c. Sesak nafas (-)
d. Muntah (-)
e. Nyeri perut (-)
f. Nyeri otot kaki (+)
g. Mengigau (+)
h. Kejang (-)
i. Petekie (+)
j. Mimisan (-) Gusi berdarah (-)
k. Makan minum mau, namun nafsu makan menurun

II. Pemeriksaan Fisik


a. KU: Kompos mentis, tampak lemas, status gizi baik
b. TV: Demam hari ke IV: S: 39,2oC R: 30 x/menit N: 120 x/menit
Demam hari ke V: S: 36,7oC R: 28 x/menit N: 118 x/menit
TD: 90/60 mmHg
c. Kepala: edema palpebra (-), mukosa oral basah (+), gusi berdarah (-), mimisan (-),
mata cowong (-)
d. Thorax: Cor: S1 tunggal S2 split tak konstan, bising jantung (-),
Pulmo: suara dasar vesikuler (+), suara tambahan (-), efusi (-)
e. Abdomen: supel, distensi (-), bising usus (+) normal, hepar dan lien tak teraba, turgor
elastisitas kembali cepat, shifting dullness (-), lingkar perut 52 cm
f. Ekstremitas: akral hangat, nadi kuat, perfusi baik, petekie (+)

III. Pemeriksaan Penunjang


a. Pemeriksaan darah rutin terdapat leukopenia dan trombositopenia
b. Pemeriksaan imunoserologi NS1 positif (+)
c. Pemeriksaan Hmt serial menunjukkan kenaikan hemokonsentrasi 12% ( 20 %)

13
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016

PRESENTASI KASUS STASE ANAK


IV. DIAGNOSIS KERJA
DF (demam hari ke V)

V. PLANNING

1. Planning Medikamentosa
- Infus RL 4 cc/kgBB/jam ~ 15 tpm makro/menit
- Paracetamol 150 mg (k/p)
- Apialys 1x1 cth
2. Planning Penunjang
- Cek Hmt/AT tiap 6-8 jam
3. Planning Diet
- Banyak minum
- Bubur nasi atau nasi tinggi kalori tinggi protein
4. Planning monitoring
- Monitor lembar DHF
- Monitor keadaan umum, tanda utama, perdarahan, urin output, dan tanda-tanda
syok
5. Planning Edukasi
- Banyak minum, sedikit-sedikit tapi sering ( gelas tiap jam)
- Jangan minum warna coklat/hitam
- Mencatat jam dan volume setiap buang air kecil, buang air besar, dan muntah
- Lapor jika ada perdarahan, kesadaran menurun, kaki tangan dingin
- Melakukan tindakan preventif yaitu melakukan pemberantasan sarang nyamuk
dengan cara 3M plus abatisasi.

VI. PROGNOSIS

Baik

14
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016

PRESENTASI KASUS STASE ANAK

Yogyakarta, 16 April 2016

Dokter Pembimbing

dr. Sri Aminah, Sp.A

15

Anda mungkin juga menyukai