Satuan Acara Penyuluhan Jiwa
Satuan Acara Penyuluhan Jiwa
(SAP)
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit diharapkan pasien dan
keluarga mengerti dan paham tentang Resiko Perilaku Kekerasan dan cara
mengatasi dan mengontrolnya.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit diharapakan pasien dan
keluarga pasien mampu:
a. Menjelaskan pengertian resiko perilaku kekerasan
b. Menyebutkan penyebab dan akibat resiko perilaku kekerasan
c. Menyebutkan tanda dan gejala resiko perilaku kekerasan
d. Menjelaskan cara mengontrol resiko perilaku kekerasan
B. Materi
Terlampir
C. Media
1. LCD
2. Leaflet
D. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. Setting Tempat
: Moderator
: Penyuluh
: Peserta
: Fasilitator
: Observer
F. Pengorganisasian
1. Moderator : Marfuah Muhlisah
2. Penyaji : Mardiati
3. Kultum : Muhammad Rama
4. Fasilitator : M. Iqbal Rifani, M. Rizky Rachman,
Muhammad Maulana, Mia Jamiliana
5. Observer : Muhammad Niam Luthfi, Miftah Rahmah
Pembagian Tugas
1. Moderator : Mengarahkan seluruh jalannya acara penyuluhan dari awal
sampai akhir
2. Penyaji : Menyajikan materi penyuluhan
3. Fasilitator : Memotifasi peserta untuk bertanya
4. Observer : Mengamati jalannya acara penyuluhan dari awal sampai akhir
G. Kegiatan Penyuluhan
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Peserta
1. Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menjawab salam
4. Menjelaskan tujuan
4. Mendengarkan dan
penyuluhan
memperhatikan
2. Memberikan kesempatan
untuk bertanya
2. Aktif bertanya
3. Menjawab pertanyaan peserta
3. Mendengarkan
3. Penutup 1. Menyimpulkan materi yang 1. Mendengarkan dan
(15 menit)
disampaikan oleh penyuluh memperhatikan
2. Mengevaluasi peserta atas 2. Menjawab pertanyaan
penjelasan yang disampaikan yang diberikan
dan penyuluh menanyakan
kembali mengenai materi
penyuluhan
3. Salam penutup
3. Menjawab salam
H. Evaluasi Lisan
a. Apa pengertian Resiko Perilaku Kekerasan ?
b. Apa saja penyebab dan akibat Resiko Perilaku Kekerasan ?
c. Apa saja tanda-tanda dan gejala Resiko Perilaku Kekerasan ?
d. Bagaimana cara mengontrol Resiko Perilaku Kekerasan?
I. Materi
b. Faktor Presipitasi
Faktor-faktor yang dapat mencetuskan perilaku kekerasan sering kali
berkaitan dengan (Yosep, 2009):
Ekspresi diri, ingin menunjukkan eksistensi diri atau simbol solidaritas
seperti dalam sebuah konser, penonton sepak bola, geng sekolah,
perkelahian masal dan sebagainya.
Ekspresi dari tidak terpenuhinya kebutuhan dasar dan kondisi sosial
ekonomi.
Kesulitan dalam mengkomunikasikan sesuatu dalam keluarga serta
tidak membiasakan dialog untuk memecahkan masalah cenderung
melalukan kekerasan dalam menyelesaikan konflik.
Ketidaksiapan seorang ibu dalam merawat anaknya dan
ketidakmampuan dirinya sebagai seorang yang dewasa.
Adanya riwayat perilaku anti sosial meliputi penyalahgunaan obat dan
alkoholisme dan tidak mampu mengontrol emosinya pada saat
menghadapi rasa frustasi.
Kematian anggota keluarga yang terpenting, kehilangan pekerjaan,
perubahan tahap perkembangan, atau perubahan tahap perkembangan
keluarga.
c. Akibat dari Resiko Perilaku Kekerasan
Klien dengan perilaku kekerasan dapat menyebabkan resiko tinggi
menciderai diri, orang lain dan lingkungan. Resiko menciderai
merupakan suatu tindakan yang kemungkinan dapat
melukai/mrmbahayakan diri, orang lain dan lingkungan.
Oleh :
Mengetahui,
( ) ( )