Komite PPI RS
Overall Equipment Effectivitas (OEE) Overallequipment effectivitas (OEE) merupakan produk dari six big losses pada mesin/peralatan.
Keenam factor dalam six big losses dapat di kelompokkan menjadi tiga komponen utama dalam OEE untuk di gunakan dalam mengukur kinerja
mesin/peralatan yakni; downtimes losses,speed losses dan defect losses
OEE merupakan ukuran enyeluruh mengendentifikasikan tingkat produktivitas mesin/peralatan dan kinerja secar teori. Pemgukuran ini samngat
penting untuk mengetahui area mana yang perlu untuk di tngkatkan produktivitasmaupun effisiensi mesin/peralatan dan dapat juga meunjukkan
are bottleneck yang terdapat padalintasan produksi.
OEE juga merupakan alat ukur untuk mengevaluasi dan memperbaiki cara yang tepat untuk menjamin peningkatan produktivitas penggunaan
mesin/peralatan. Formula matematis dari overall equipment effectiveness
(OEE) di rumuskan sebagai berikut : OEE = Availability X Perpormance efficiencyX Rate of qualityproduct X 100%
Kondisi operasi mesin/peralatan produksi tidak akan akurat di tunjukkan jika hanya didasari oleh perhitungan satu factor saja, Misalnya
performance effiseincy saja.
Dari enam pada six big losses baru minor stoppages saja yang di hitung padaperformance efficiency mesin/peralatan.
Ke enam factor data six big losses harus di ikutkan dalam penghitungan OEE, kemudian kondisi aktusal dari mesin/peralatan dapat dilihat secara
akurat.
Availability Availability merupakan rasio operation time terdapat waktu loading time nya, sehingga dapat menghitung availability mesin di butuhkan
nilai dari:
a.Operation time
b.Loading time
c.Downtime
Avaibility = Operation times /Loading times x 100%. Avaibility = Loading times - down times /loading times x 100%
Loading time adlah waktu yang tersedia (avaibility) per hari atau per bulan di kurang dengan waktu down time direncanakan (planed downtime)
Planned down time adalah jumlah waktu downtime mesin untuk pemeliharaan (scheduled maintenance) atau kegiatan management lainya.
Operation time merupakan hasil pengurangan loading dengan waktu down time(non operation time),dengan kata lain operation time adalah waktu
operasi tersedia (avaibility time)setelah waktu downtime mesin keluarkan dari total avaibility time yang di rencanakan ,
Down time mesin adalah waktu proses yang seharusnya digunakan mesin akan tetapi karena adanya gangguan pada mesin/peralatan
(equipment failures) mengakibatkan tidak ada output yang di hasilkan downtime meliputi mesin berhenti beroperasi akibat kerusakan
mesin/peralatan , penggatian cetakan (dies), pelaksanaan prosedur set-up dan adjustment dan lain lainya.
Perpormance Efficiency
Perpormnace efficiency merupakan hasil perkalian dari operation speedrate dan net operation rate, atau rasio kuantitas produk yang di hasilkan di
kalikan dengan waktu siklus idealnya terhadap waktu yang tersedia yang melakukan prosesn produksi (operation time)
Operation speed rate merupakan perbandingan antara kecepatan ideal mesin berdasarkan kapasitas mesin sebenarnya (theoretical/ideal cycle
time) dengan kecepatan actual mesin (actual cycle time)
.Persamaan matematikanya di tunjukkan sebagai berikut : Operation speed rate = Ideal cycle time /Actual times
Net Operation rate = Actual prosessing time/Operation time
Net operatiaon rate merupakan perbandingan antara jumlah produk yang di proses (processes amount) dikali actual cycle time dengan operation
time.
Net operatioanj time menghitung rugi-rugi yang diakibatkan oleh minor stoppages dan menurunya kecepatan produksi ( recuced speed)
Performance efficiency = net operating x operating cycle time Processed amount x Actual cycle time /Operaton time x Ideal times/Actual time
Performance Effesiensi = Processed Amount x Ideal cycle times/Operatin times x100% Rate of quality prtoduct Rate of quality poduct adalah rasio
jumlah yang lebih baik terhadap jumlah total produk yang di proses.
Jadi rate of quality produk adalah hasil perhitungan dengan menngunakan dua factor berikut:
Rate of quality product dapat di hitung sebagai berikut : Rate quality product = Proses amount - Defect /Processed amount x 100% Diagram
Sebab Akibat (Cause and Effect Diagram)
Diagram ini dikenal dengan istilah diagram tulang ikan (fish bone diagram) di perkenalkan pertama kalinya pada tahun 1943 oleh Prof.Kaoru
Ishikawa (Tokyo Unifersity).
Diagram ini berguna untuk menganalisa dan menemukan factor factor yang berpengaruh secara signifikan terhadap penentuan karakteristik
kualitas output kerja
.Dalam hal ini metode sumbang saran akan cukup efectife digunakan untuk mencari factor factor penyebab terjadinya penyimpangan kerja secara
detail. Untuk mencari factor factor penyebab terjadinya penyimpangan kualitas hasil kerja maka, ada lima factor penyebab utama yang signifikan
yang perlu di perhatikan yaitu :
1.Manusia (man)
No Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Keterangan
1. Lantai P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S
2. dinding
3. wastafel
4. langit2 kaca
5. jendela
6. kulkas
7. bed pasien
8. Tv
9. kursi pasien
10. ventilasi
11. meja
12. almari
Pelaksana kebersihan
PJ. Kebersihan Ruangan
STANDARPROSEDUROPERASIONAL
PELAPORANDANINVESTIGASIDARITUMPAHAN,PAPARAN&INSIDENLAINNYATENTANG LIMBAHB3
Pengertian:
Kebijakan
Sk.TtgTatacarapenanggulangantumpahanlimbahB3
Prosedur:
1. SiapkanAPD
2. Beripembatasareatumpahanlimbahdengantaliatauwarning line
3. Segerajauhkanorangtersebutdarilimbah
4. Kenaliyumpahlimbahb3 baikbahanjenis dansifatnya
5. Beritandabahayapadaareatumpahan
6. GunakanAPD
7. Bersihkantumpahanlimbah(jikapadatdisapujikacairdisiramdenganair)
8. SegerabawakeUGD
9. LaporkankeTimK3 Rs
Cara-cara Menghadapi Gempa Bumi: Antisipasi
Gempa, Saat Gempa, dan Sesudah Gempa
Dipublikasi pada 31 Juli 2013 oleh Ari Sudewa
Gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai
dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi. Energi yang dihasilkan dipancarkan ke segala arah berupa gelombang gempa sehingga
efeknya dapat dirasakan sampai ke permukaan bumi. Gempa bumi dapat menyebabkan getaran atau guncangan tanah (ground shaking),
likuifaksi ( liquifaction), tanah longsor, tsunami, dan bahaya-bahaya sekunder (arus pendek, gas bocor, kebakaran, dll). Bagaimana
caranya menghadapi gempa bumi?
Lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, kursi, dipan, tempat tidur, dll yang cukup
untuk tubuh Anda. Jika sempat, pakailah bantal di kepala Anda sebagai perlindungan tambahan yang sangat baik melindungi otak.
Jika tidak ada meja, tempat tidur, dll untuk berlindung, sebisa mungkin berlindunglah di sudut ruangan yang kosong (tidak ada benda-
benda yang dapat jatuh di sekitar Anda). Pakai bantal atau benda lain untuk melindungi, terutama kepala Anda.
Hati-hati terhadap langit-langit yang mungkin runtuh, benda-benda yang tergantung di dinding, kaca jendela yang mungkin pecah, dan
sebagainya. Jauhi rak buku, lemari, kaca jendela, pilar, dsb.
Lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.
Jika Anda berada di ruangan umum, jangan buru-buru berlari keluar karena pintu keluar akan dipenuhi orang dan pasti sulit bergerak.
Lebih baik berlindung di bawah kursi/meja.
Bila Anda sedang berada di pusat perbelanjaan, bioskop, dan lantai dasar mall, jangan menyebabkan kepanikan atau menjadi korban dari
kepanikan. Ikuti semua petunjuk dari pegawai atau satpam.
Tanda-tanda tsunami yang umum adalah terjadi getaran sebelumnya, air laut surut drastis, terdengar suara gemuruh, burung-burung
beterbangan menjauhi pantai, perubahan gerak angin dan tekanan udara yang tidak biasa, binatang-binatang terlihat gelisah.
F. Dengarkan informasi
Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio.
Untuk mencegah kepanikan, penting sekali setiap orang bersikap tenang dan bertindaklah sesuai dengan informasi yang benar. Anda
dapat memperoleh informasi yang benar dari pihak berwenang, polisi, atau petugas PMK.
Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.
Jika ada arahan yang diberikan petugas, ikuti dengan baik.
Selama gempa, jangan panik dan selalu berdoa kepada Tuhan YME demi
keamanan dan keselamatan kita semua