SATUAN KERJA
SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT
TAHUN ANGGARAN 2017
SISTEMATIKA KAK
1) LATAR BELAKANG
2) KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN
3) MAKSUD DAN TUJUAN
4) INDIKATOR KELUARAN DAN KELUARAN
5) CARA PELAKSANAAN KEGIATAN
6) TEMPAT PELAKSANAAN KEGIATAN
7) PELAKSANA, PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN DAN PENERIMA MANFAAT
8) JADWAL KEGIATAN
9) BIAYA
1. LATAR BELAKANG
A. Dasar Hukum
UU No 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Nasional;
UU No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan;
UU No. 17 tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun
2005 2025;
UU No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang;
UU No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran;
UU No. 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan;
UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan dan Jalan;
UU No. 32 Tahun 2009 tentang Lingkungan Hidup;
UU No. 23 Tahun 2015 tentang Pemerintah Daerah;
PP No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
PP No. 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN);
PP No. 42 Tahun 2008 Pengelolaan SDA;
PP No. 57 Tahun 2009 Pengelolaan Perkembangan Kependudukan;
PP No. 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan;
PP No. 15 Tahun 2010 Penyelenggaraan Penataan ruang;
PP No. 50 Tahun 2011 Tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional
Tahun 2010 2025;
KM 31 Tahun 2006 tentang Pedoman Proses Perencanaan di Lingkungan Kementerian
Perhubungan;
KM 6 Tahun 2010 tentang Cetak Biru Pengembangan Transportasi Penyeberangan Tahun
2010 - 2030.
B. Gambaran Umum
Pariwisata dalam dekade terakhir ini menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, ditandai
dengan perkembangan perjalanan domestik oleh wisatawan nusantara, maupun perkembangan
kunjungan wisatawan mancanegara.
Kekayaan alam dan budaya merupakan komponen penting dalam pariwisata di Indonesia. Alam
Indonesia memiliki kombinasi iklim tropis, yang terdiri dari 17.508 pulau serta garis
pantai terpanjang ketiga di dunia setelah Kanada dan Uni Eropa. Indonesia juga merupakan negara
kepulauan terbesar dan berpenduduk terbanyak di dunia. Pantai-pantai, pegunungan, sungai, danau
dan berbagai taman nasional yang membentang dari Sabang sampai Merauke, merupakan contoh
tujuan wisata alam di Indonesia. Tempat-tempat wisata itu didukung dengan warisan budaya yang
kaya yang mencerminkan sejarah dan keberagaman etnis Indonesia yang dinamis.
Pariwisata nusantara, selain tumbuh dari segi jumlah pelaku perjalanannya, juga dari jumlah
perjalanan yang dilakukan, sementara wisatawan mancanegara mengalami perluasan pasar. Dari
sisi sediaan, juga ditengarai munculnya berbagai destinasi baru, atas dukungan pemerintah
pusat maupun atas inisiatif daerah, selain itu juga muncul produk-produk baru menanggapi
perkembangan pasar, termasuk diantaranya industry kreatif yang menjadi daya tarik wisata.
Kontribusi pariwisata secara total terhadap PDB, penerimaan pajak, maupun penciptaan
lapangan kerja meningkat dari tahun ke tahun.
Disamping perolehan devisa, pariwisata juga menciptakan dan memperluas lapangan usaha,
meningkatkan pendapatan masyarakat, mendorong pelestarian lingkungan hidup, mendorong
pelestarian dan pengembangan budaya bangsa dan mendorong perkembangan daerah. Pekerjaan
pariwisata juga merupakan pekerjaan yang sangat sensitif terhadap adanya perubahan, baik
yang disebabkan oleh faktor internal maupun faktor eksternal sehingga pekerjaan ini sangat
membutuhkan kemampuan untuk terus menerus beradaptasi dengan kebutuhan wisatawan yang
berubah.
Transportasi menjadi hal yang sangat penting dalam pariwisata. Perkembangan pariwisata
dalam negeri menuntut perkembangan bidang perjalanan pula. Pertumbuhan dan pengembangan
pariwisata yang terus-menerus harus disertai dengan peningkatan kualitas destinasi dengan
menciptakan tuntutan yang lebih baik didalam transportasi.
Dalam mengidentifikasi suatu perjalanan perlu di identifikasi lokasi atau atau wilayah yang
mempunyai potensi besar dalam kepariwisataan dan kondisi transportasi darat baik yang eksisting
maupun yang berupa potensi yang belum ada. Potensi eksisting berguna untuk menghitung kondisi
perjalanan transportasi darat yang eksisting dan kapasitas moda yang ada sehingga dapat
diperkirakan jumlah yang diangkut. Kapasitas dan kehandalan sarana transportasi darat sangat
berperan dalam pergerakan penumpang maupun barang.
Berdasarkan kondisi yang dihadapi diatas, maka dipandang perlu bagi Kementerian
Perhubungan, dalam hal ini Direktorat Jenderal Pehubungan Darat untuk melakukan suatu studi
yang memuat Dukungan Transportasi Darat Dalam Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis
Nasional Bidang Pembangunan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) di Provinsi DI
Yogyakarta, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Barat yang merupakan beberapa kawasan startegis
pariwisata nasional berpotensi yang perlu dioptimalkan.
Pekerjaan ini dimaksudkan sebagai bahan masukan dalam perumusan kebijakan serta pedoman
perencanaan pembangunan transportasi darat.
Secara umum tujuan studi ini adalah untuk menganalisa Dukungan Transportasi Darat Dalam
Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional Bidang Pembangunan Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) di Provinsi DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Barat dengan
tujuan khusus sebagai berikut :
a. Mendapatkan gambaran peran sektor transportasi darat dalam mendukung pengembangan
Pariwisata di provinsi DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Barat saat ini.
b. Teridentifikasinya hambatan dan kendala dalam pengembangan Potensi Sektor Transportasi
Darat guna Mendukung Pariwisata di Provinsi DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara
Barat.
c. Tersusunnya rekomendasi langkah-langkah pengembangan Potensi Sektor Transportasi Darat
dalam Mendukung Pariwisata di Provinsi DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Barat
untuk jangka menengah dan panjang.
A. Indikator Keluaran
Tersusunnya hasil dukungan transportasi darat dalam percepatan pelaksanaan proyek strategis
nasional bidang pembangunan kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) di Provinsi DI
Yogyakarta, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Barat.
B. Keluaran
Tersusunnya 1 laporan studi Dukungan Transportasi Darat Dalam Percepatan Pelaksanaan Proyek
Strategis Nasional Bidang Pembangunan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) di Provinsi
DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Barat.
A. Metode Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan sistim kontrak dengan pihak konsultan yang ditunjuk
melalui proses lelang.
Dalam pelaksanaan kegiatan pihak kedua melaporkan hasil pekerjaan kepada pihak Satuan
Kerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Darat dalam 4 (empat) tahap pelaporan.
Tenaga Ahli yang terlibat dalam kegiatan ini terdiri atas :
B. Tahapan Kegiatan
Tahapan kegiatan terdiri dari :
1. Tahap Pelelangan
2. Tahap Pelaksanaan Pekerjaan dengan tahap pelaporan :
Laporan Pendahuluan
Laporan Antara
Konsep Laporan Akhir
Laporan Akhir
Tempat pelaksanaan kegiatan berada di Jakarta dengan lokasi survey meliputi wilayah : Jakarta,
Surabaya, Yogyakarta dan Mataram.
A. Pelaksana Kegiatan
Pihak Pertama : Satuan Kerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Darat.
Pihak Kedua : Konsultan
8. JADWAL KEGIATAN
Alokasi biaya untuk melaksanakan studi Dukungan Transportasi Darat Dalam Percepatan Pelaksanaan
Proyek Strategis Nasional Bidang Pembangunan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (Kspn) Di
Provinsi Di Yogyakarta, Jawa Timur Dan Nusa Tenggara Barat diperkirakan sebesar Rp 925.700.000,-
(Sembilan ratus dua puluh lima juta tujuh ratus ribu rupiah) dengan rincian anggaran dan biaya
sebagaimana terlampir.