Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Permasalahan pembangunan berkelanjutan sekarang telah merupakan komitmen
setiap orang, sadar atau tidak sadar, yang bergelut di bidang pembangunan. Kemajuan suatu
bangsa hanya dapat dicapai dengan melaksanakan pembangunan di segala bidang.
Pembangunan dalam konteks Negara selalu ditujukan untuk meningkatkan taraf hidup dan
kesejahteraan masyarakat kearah yang lebih baik yang merata. Keberhasilan penerapannya
memerlukan kebijakan, perencanaan dan proses pembelajaran sosial yang terpadu, politiknya
tergantung pada dukungan penuh masyarakat melalui pemerintahannya, kelembagaan
sosialnya, dan kegiatan dunia usahanya. Proses pembangunan terutama bertujuan
meningkatkan taraf hidup masyarakat. Titik tolak pembangunan dimulai dari tindakan
mengurangi masalah dengan tujuan memenuhi kebutuhan dan meningkatkan untuk mencapai
suatu tingkatan yang layak.
Bagi manusia, pembangunan tidak hanya dalam konteks pemenuhan kebutuhan yang
berkaitan dengan aspek sosial ekonomi tetapi juga haruslah melihat aspek keadilan terhadap
lingkungan. Lingkungan bagi umat manusia adalah salah satu modal dasar dalam
pembangunan. Lingkungan sehat, bersih, lestari, secara tidak langsung akan mempengaruhi
keberlanjutan produktifitas manusia di masa yang akan datang. Artinya, dalam konteks
tersebut selain keberlanjutan dari sisi ekonomi dan sosial, maka diperlukan juga
keberlanjutan pada sisi ekologis
B. RumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang di bahas dalam makalah ini
sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud pembangunan berkelanjutan?
2. Apa saja indikator keberhasilan pembangunan?
3. Bagaiman ciri ciri pembangunan berkelanjutan?
4. Bagaimana hambatan - hambatan dalam pembangunan berkelanjutan?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dalam makalah ini adalah :
1. Mengetahui tentang pembangunan berkelanjutan di Indonesia
2. Memberikan ilmu kepada pembaca agar dapat memahami tentang Pembangunan
Berkelanjutan.
D. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan dalam makalah ini adalah :
1. Meningkatkan pengetahuan tentang pembangunan berkelanjutan khususnya di Indonesia
2. Mengetahui hambatan hambatan dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesi
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembangunan Berkelanjutan


Menurut Brundtland Report dari PBB, pembangunan berkelanjutan adalah proses
pembangunan (lahan, kota, bisnis, masyarakat, dan sebagainya) yang berprinsip memenuhi
kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan. Salah
satu faktor yang harus dihadapi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan adalah
bagaimana memperbaiki kehancuran lingkungan tanpa mengorbankan kebutuhan
pembangunan ekonomi dan keadilan sosial.
Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa
kini tanpa harus mengurangi kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan dari generasi yang
akan datang. Untuk menjaga kelestarian lingkungan agar kualitas lingkungan tetap terjaga,
maka pembangunan berkelanjutan harus memperhatikan pemanfaatan lingkungan hidup dan
kelestariannya.

.
Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha-usaha dalam rangka
meningkatkan kualitas hidup manusia dengan memperhatikan faktor lingkungan. Istilah
berkelanjutan berasal dari bahasa inggris yaitu sustainability. Istilah berkelanjutan digunakan
untuk konsep pembangunan. Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan manusia dengan memanfaatkan sumber daya yang ada secara arif,
bijaksana, efisien, dan memperhatikan pemanfaatan untuk masa kini dan generasi yang akan
datang. Menurut Brundtland, pembangunan berkelanjutan didefinisikan sebagai
pembangunan untuk memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengurangi kemampuan generasi
yang akan datang untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Konsep pembangunan berkelanjutan pernah diutarakan dalam KTT Rio De Jeneiro
tahun 1992 dengan 2 gagasan utama, yaitu gagasan kebutuhan dan gagasan keterbatasan,
setelah itu adanya protokol Kyoto, yang menyampaikan gagasan pengurangan gas buang
industri negara-negara maju.
Secara garis besar, pembangunan berkelanjutan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Menjamin pemerataan dan keadilan
2. Menghargai keaneragaman hayati
3. Menggunakan pendekatan integratif
4. Menggunakan wawasan dan pandangan ke depan.
Dalam pembangunan berkelanjutan, pendayaan dan pengelolaan sumber daya alam
merupakan upaya terpadu dalam pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengendalian,
pemulihan dan pengembangan sumber daya alam. Jadi, usaha pembangunan yang
dilaksanakan di tanah air harus memperhatikan keadaan lingkungan hidup. Realisasinya,
pemerintah membentuk sebuah lembaga pengawasan pembangunan dan lingkungan hidup
dengan tujuan sebagai berikut :
1. Setiap rencana pemabangunan selalu dikatikan dengan masalah lingkungan hidup, tidak
mengganggu keutuhan sumber daya alam dan lingkungan hidup.
2. Pengawasan lingkungan hidup, setiap lingkungan kota dan desa, persawahan, hutan dan
pemukiman penduduk yang sedang dikembangkan maupun yang telah ada mendapat
pengawasan dari pemerintah.
3. Mengadakan usaha pengembangan lingkungan yang dirintis pemerintah dan dilakukan
bersama rakyat.
4. Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap masalah lingkungan hidup baik melalui
pendidikan maupun melalui media massa lainnya.
Pembangunan berkelanjutan pertama kali konsepnya digulirkan oleh WCED (World
Commission on Environment and Development). Pembangunan berkelanjutan adalah
pembangunan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa
mengorbankan kemampuan generasi yang akan datang untuk memenuhi kebutuhan mereka
sendiri. konsep pembangunan berkelanjutan menyadari bahwa sumber daya alam merupakan
bagian dari ekosistem. Dengan memelihara fungsi ekosistem, maka kelestarian sumber daya
alam akan tetap terjaga.
Menurut Emil Salim (1990), resep strategis konsep pembangunan berkelanjutan dapat
diterapkan di negara berkembang seperti indonesia adalah sebagai berikut :
1. Penerapan tata ruang perencanaan yang tepat, yaitu pengembangan sumber daya alam harus
memperhitungkan daya dukungnya.
2. Penempatan berbagai macam aktivitas yang mendayagunakan sumber daya alam harus
memperhatikan kapasitasnya dalam mengabsorsi perubahan yang diakibatkan oleh aktivitas
tersebut.
3. Sumber daya alam di suatu wilayah (Region) hendaknya dialokasikan ke dalam beberapa
zona diantaranya hutan lindung, wilayah industri, daerah aliran sungai dan sebagainya.
4. Penerapan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) yang meliputi :
a. Analisis dampak Lingkungan (ANDAL)
b. Rencana Kelola Lingkungan (RKL)
c. Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)
Maka setiap kegiatan tidak hanya layak secara ekonomis dan teknologis, tetapi juga
layak secara lingkungan.
Dengan demikian pembangunan yang dilakukan selain meningkatkan kualitas hidup
manusia, juga harus dapat mendukung prinsip-prinsip kehidupan berkelanjutan. Prinsip-
prinsip itu adalah sebagai berikut :
1. Menghormati dan memelihara komunitas kehidupan, prinsip ini mencerminkan kewajiban
untuk peduli kepada bentuk-bentuk kehidupan lain sekarang dan di masa datang.
Pembangunan tidak boleh mengorbankan kelompok lain/generasi kemudian.
2. Memperbaiki kualitas hidup manusia, sehingga pembangunan tidak mengganggu keutuhan
sumber daya alam dan lingkungan di sekitarnya.
3. Melestarikan daya hidup dan keragaman bumi.
4. Menghindari sumber daya yang tidak dapat diperbaharui.
5. Berusaha tidak melampaui kapasitas daya dukung bumi.
6. Mengubah sikap dan gaya hidup perorangan.
7. Mendukung kreativitas masyarakat untuk memelihara lingkungan sendiri.
8. Menyediakan kerangka kerja nasional untuk memadukan upaya pembangunan dan
pelestarian.
9. Menciptakan kerja sama global.

DAMPAK PEMBANGUNAN TERHADAP LINGKUNGAN


Salah satu makhluk hidup yang selalu berinteraksi dengan lingkungannya
adalah manusia. Oleh karena manusia mengusahakan dan memanfaatkan sumber
daya alam yang ada di lingkungannya untuk keperluan hidupnya, maka manusialah
yang selalu mempengaruhi lingkungan hidupnya.
Hal tersebut yang menjadi komponen aktif dalam mengelola dan mengubah
ekosistem sesuai dengan yang dikehendakinya manusia.
Dalam pembangunan yang berperan aktif adalah manusia. Peran itu bisa
berdampak positif pembangunan dengan tidak mengabaikan lingkungan. Atau peran
berdampak negatif : pembangunan menimbulkan pencemaran yang juga disebabkan
oleh manusia.
Pencem aran atau disebut
polusi adalah peristiwa berubahnya keadaan alam (udara, air dan tanah) karena
adanya unsur-unsur atau meningkatnya sejumlah unsur tertentu. Pencemaran
tersebut dapat menimbulkan terganggunya keseimbangan ekosistem menurunkan
mutu lingkungan hidup manusia.
Beberapa jenis pencemaran terhadap lingkungan akan dijelaskan sebagai
berikut :
1. Pencemaran tanah
a. Pembuangan ampas kimia, dan plastik bekas pembungkus serta botol bekas
b. Buangan zat-zat atau barang yang tidak terlarut dalam air
c. Pertanian dengan pemakaian pestisida yang berlebihan
2. Pencemaran Air
Pencemaran air dapat menyebabkan penurunan kualitas air dan membahayakan
makhluk hidup. Penyebab terjadinya pencemaran air adalah sampah yang tidak
membusuk, seperti plastik dan karet, limbah industri, sisa pupuk dari usaha
pertanian dan tumpahan minyak dari kapal tangker.
3. Pencemaran Udara
Pencemaran udara dapat disebabkan oleh gas buang yang dihasilkan oleh proses
produksi seperti asap kendaraan bermotor, asap pabrik, dan hasil aktivitas rumah
tangga sehingga secara fisik dan kimia melebihi ambang batas yang telah
ditetapkan. Hal ini akan membahayakan kesehatan dan keselamatan manusia dan
makhluk lainnya. Penecemaran udara menyebabkan beberapa akibat, antara lain :
a. Efek rumah Kaca (Green House Effect)
Efek rumah kaca disebabkan oleh komposisi CO2 di udara sangat berlebihan.
Akibatnya, gas tersebut menyebabkan energi matahari yang diterima bumi tidak bisa
dipantulkan dengan sempurna karena terhalangnya oleh lapisan gas karbon
dioksida di udara. Hal ini menyebabkan suhu udara di permukaan bumi menjadi
lebih panas. Efek lain jika menjadi pemanasan global akan menyebabkan es di
kutub mudah mencair dan menyebabkan muka laut akan semakin naik.
b. Kerusakan lapisan ozon
Lapisan Ozon (O3) terdapat di lapisan stratosfer yang mempunyai fungsi menyerap
dan menyaring sinar ultraviolet sebelum sampai ke permukaan bumi. Adapun yang
menyebabkan kerusakan lapisan ozon adalah terikatnya unsur-unsur penyusun
ozon oleh freon (F) di udara. Jika lapisan ozon menipis akan menimbulkan banyak
akibat, antara lain suhu udara semakin panas, timbulnya penyakit kulit dan mata.
c. Hujan Asam
Hujan Asam disebabkan oleh kandungan asam yang ada di udara sangat besar,
sehingga pada saat hujan terbawa oleh hujan. Senyawa asam tersebut berasal dari
industri, dapat berupa asal sulfat, asam nitrat, dan asam bikarbonat. Hujan asam
menyebabkan rusaknya tanaman, pengaratan yang lebih cepat pada logam dan
beton, serta rusaknya ekosistem air tawar.

Indikator Keberhasilan Pembangunan


Indikator penggunaan dan variabel pembangunan bisa berbeda untuk setiap
Negara. Di Negara-negara yang masih miskin, ukuran kemajuan dan pembangunan
mungkin masih sekitar kebutuhan-kebutuhan dasar seperti listrik masuk desa, layanan
kesehatan pedesaan, dan harga makanan pokok yang rendah. Sebaliknya, di Negara-
negara yang telah dapat memenuhi kebutuhan tersebut, indikator pembangunan akan
bergeser kepada faktor - faktor sekunder dan tersier
Sejumlah indikator ekonomi yang dapat digunakan oleh lembaga-lembaga internasional
antara lain :
1. Pendapatan perkapita
Pendapatan per kapita, baik dalam ukuran GNP maupun GDP. Indikator ini merupakan
bagian kesejahteraan manusia yang dapat diukur, sehingga dapat menggambarkan
kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat termasuk pemerataan akses terhadap sumber
daya ekonomi.
2. Struktur ekonomi
Telah menjadi asumsi bahwa peningkatan pendapatan per kapita akan mencerminkan
transformasi struktural dalam bidang ekonomi dan kelas-kelas sosial. Perkembangan
sektor industri dan perbaikan tingkat upah akan meningkatkan permintaan atas barang-
barang industri, yang akan diikuti oleh perkembangan investasi dan perluasan tenaga
kerja.
3. Urbanisasi
Urbanisasi dapat diartikan sebagai meningkatnya proporsi penduduk yang bermukim di
wilayah perkotaan dibandingkan dengan di pedesaan. Di Negara-negara industri, sebagain
besar penduduk tinggal di wilayah perkotaan, sedangkan di Negara-negara yang sedang
berkembang proporsi terbesar tinggal di wilayah pedesaan. Berdasarkan fenomena ini,
urbanisasi digunakan sebagai salah satu indikator pembangunan.
4. Angka Tabungan
Perkembangan sektor manufaktur/industri selama tahap industrialisasi
memerlukan investasi dan modal. Dalam masyarakat yang memiliki produktivitas
tinggi, modal usaha ini dapat dihimpun melalui tabungan, baik swasta maupun
pemerintah.
5. Indeks Kualitas Hidup
IKH atau Physical Qualty of life Index digunakan untuk mengukur kesejahteraan dan
kemakmuran masyarakat.
Indeks ini dihitung berdasarkan kepada :
a. Angka rata-rata harapan hidup,
b. Angka kematian bayi,
c. Angka melek huruf.
Dalam indeks ini, angka rata-rata harapan hidup dan kematian bayi akan dapat
menggambarkan status gizi anak dan ibu, derajat kesehatan, dan lingkungan keluarga
yang langsung beasosiasi dengan kesejahteraan keluarga. Pendidikan yang diukur dengan
angka melek huruf, dapat menggambarkan jumlah orang yang memperoleh akses
pendidikan sebagai hasil pembangunan. Oleh karena itu, indeks ini dianggap sebagai yang
paling baik untuk mengukur kualitas manusia sebagai hasil dari pembangunan.
6. Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index)
Ide dasar yang melandasi dibuatnya indeks ini adalah pentingnya memperhatikan
kualitas sumber daya manusia. Pembangunan hendaknya ditujukan kepada
pengembangan SDM.
7. Pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi dianggap sebagai factor penting dalam kehidupan manusia, Indeks
ini dibuat dengagn mengkombinasikan tiga komponen, (1) rata-rata harapan hidup pada
saat lahir, (2) rata-rata pencapaian pendidikan tingkat SD, SMP, dan SMU, (3)
pendapatan per kapita. Pengembangan manusia berkaitan erat dengan peningkatan
kapabilitas manusia yang dapat dirangkum dalam peningkatan knowledge, attitude dan
skills, disamping derajat kesehatan seluruh anggota keluarga dan lingkungannya.
D. Ciri-ciri Pembangunan Berkelanjutan :
a. Dilakukan secara merata dan adil
Maksudnya adalah adil pada lahan lahan yang ada di seluruh wilayah, semua orang berhak
atau berkesempatan untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan berkelanjutan ini tanpa
dibeda beda kan serta harus merata dan adil demi untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Menjamin pemerataan dan keadilan, yaitu generasi mendatang memanfaatkan
dan melestarikan sumber daya alam sehingga berkelanjutan.
b. Memelihara keanekaragaman hayati yang ada
Pembangunan berkelanjutan harus tetap memperhatikan keanekaragaman hayati. Menghargai
dan melestarikan keanekaragaman hayati, spesies, habitat, dan ekosistem agar tercipta
keseimbangan lingkungan.
c. Menggunakan pendekatan integratif
Dalam melaksanakan pembangunan berkelanjutan harus menggunakan pendekatan integratif.
Hal ini bertujuan menciptakan keterkaitan yang kompleks antara manusia dengan lingkungan
agar lingkungan tetap terjaga.
d. Bersifat jangka panjang
Pembangunan berkelanjutan merupakan suatu rencana yang bersifat jangka panjang. Karena
pembangunan berkelanjutan ini dimungkinkan untuk mengelola dan memanfaatkan sumber
daya yang ada dengan bijaksana atau harus bermanfaat pada masa sekarang dan masa
mendatang.
e. Memenuhi kebutuhan masa sekarang tanpa membahayakan pemenuhan kebutuhan generasi
mendatang dan mengaitkan bahwa pembangunan ekonomi harus seimbang dengan
konservasi lingkungan.
f. Pembangunan yang dilaksanakan tidak terjadi atau mampu meminimalkan kerusakan dan
pencemaran lingkungan, memperhatikan antara lingkungan fisik dan lingkungan sosialnya
g. Pembangunan yang dilaksanakan mendasar pada nilai nilai kemanusiaan serta
memperhatikan moral atau nilai yang di anut dalam masyarakat. Pembangunan yang
dilaksanakan mampu memperluas lapangan dan kesempatan kerja
h. Pembangunan yang dilaksanakan harus memiliki sifat fundamental dan ideal serta berjangka
pendek dan panjang. Pembangunan yang dilaksanakan harus berpedoman untuk selalu
mempertahankan stabilitas ekonomi, politik, sosial budaya dan keamanan nasional.
E. Hambatan dalam Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia
Tentunya masih saja ada hambatan dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.
Yaitu masalah kependudukan, masalah kemiskinan, masalah kualitas lingkungan hidup dan
masalah keamanan dan ketertiban.
1. Masalah kependudukan
Permasalahan Penduduk (Kuantitas dan Kualitas) : Suatu pembangunan dapat berhasil jika
didukung oleh subjek pembangunan, yakni penduduk yang memiliki kualitas dan kuantitas
yang memadai.
a. Permasalahan kuantitas penduduk di Indonesia :
Jumlah penduduk di Indonesia berada pada urutan keempat terbesar setelah Cina,
India, dan Amerika Serikat. Permasalahan dalam kepadatan penduduk adalah persebarannya
yang tidak merata. Susunan penduduk memberikan konsekuensi terhadap hal-hal berikut :
Penyediaan fasilitas kesehatan, Penyediaan fasilitas pendidikan bagi anak usia sekolah,
Penyediaan lapangan pekerjaan bagi penduduk kerja dan penyediaan fasilitas sosial lainnya
yang mendukung perkembangan penduduk usia muda.
b. Permasalahan Kualitas Penduduk di Indonesia
o Tingkat Kesehatan : Kondisi kesehatan di Indonesia masih belum ada kemajuan.
Dibandingkan dengan Negara yang lain Indonesia masih tertinggal jauh. Kondisi demikian
terjadi karena masih rendahnya pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan yang ada masih
belum memenuhi kebutuhan seluruh penduduk.
o Tingkat pendidikan : Kemajuan pendidikan di Indonesia dapat dilihat dari lama sekolah dan
tingkat melek huruf penduduk.
Lama sekolah penduduk Indonesia masih tergolong rendah. Artinya, tingkat pendidikan
masyarakat Indonesia rata-rata masih berada pada taraf pendidikan dasar. Tingkat melek
huruf yaitu seseorang dikatakan melek huruf jika orang tersebut dapat membaca atau tidak
buta huruf. Kemajuan tingkat melek huruf di Indonesia tergolong rendah.
o Tingkat Pendapatan per Kapita adalah rata-rata pendapatan penduduk suatu Negara dalam satu
tahun. Pendapatan perkapita secara umum menggambarkan kemakmuran suatu Negara.

Dampak Permasalahan Penduduk Terhadap Pembangunan antara lain


Ketidakmerataan penduduk menyebabkan tidak meratanya pembangunan ekonomi di
seluruh wilayah Indonesia. Hal ini menyebabkan masih terdapatnya daerah tertinggal,
terutama daerah-daerah pedalaman yang jauh dari pusat kota.
a. Ledakan penduduk akibat angka kelahiran yang tinggi menyebabkan semakin tingginya
kebutuhan penduduk akan perumahan, bahan pangan, dan kebutuhan tersier lainnya.
b. Ledakan penduduk juga mengakibakan angka beban ketergantungan menjadi lebih tinggi.
Hal ini disebabkan angka usia non produktif lebih besar daripada usia produktif.
c. Arus urbanisasi yang tidak diimbangi dengan pendidikan dan ketrampilan yang cukup
menimbulkan masalah pengangguran, kriminalitas, prostitusi, munculnya daerah kumuh, dan
kemiskinan di daerah perkotaan. Hal tersebut dapat menghambat pembangunan, baik di
daerah pedesaan (daerah asal) maupun daerah perkotaan (tujuan)
d. Timbulnya berbagai masalah kerusakan lingkungan akibat pertambahan penduduk manusia.
e. Masalah kemacetan lalu lintas dapat mengurangi arus mobilitas penduduk, barang, dan jasa
yang akan berakibat pada terhambatnya perkembangan ekonomi penduduk.

2. Masalah kemiskinan
Kemiskinan merupakan salah satu contoh ketidakadilan yang dialami suatu kelompok
(masyarakat pra sejahtera). Ketidakadilan itu terlihat dari tidak terpenuhinya kebutuhan-
kebutuhan mereka untuk bertahan hidup dalam kesehatan yang baik, sulitnya mendapat akses
ke pelayanan publik (sanitasi sehat, air bersih, pengelolaan sampah ) rumah sehat, pelayanan
pendidikan dan sebagainya. Ketidakadilan juga terlihat dari tidak adanya akses kepemilikan
hak atas tanah yang mereka huni. Sebagai akibat itu semua, sulit bagi mereka untuk
mendapat akses ke pekerjaan yang baik dan stabil. Ketidakadilan itu menyebabkan
masyarakat miskin tetap miskin dan mengancam proses pembangunan yang berkelanjutan.
Kerusakan lingkungan, kondisi permukiman buruk atau kumuh dalam suatu kawasan
memperlihatkan bahwa kawasan tersebut sedang dalam proses tidak berkelanjutan.
Saat ini masalah kemiskinan merupakan masalah mendesak yang dihadapi di Indonesia. Yang
paling mudah dan terlihat jelas dari wajah kemiskinan adalah kondisi jutaan penduduk yang
tinggal di permukiman kumuh dan liar. Kondisi kekumuhan ini menunjukkan seriusnya
permasalahan sosial ekonomi, poltik, dan lingkungan yang bermuara pada kondisi
kemiskinan.

3. Masalah kualitas lingkungan hidup


Pembangunan dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan dan mutu hidup manusia.
Di lain pihak, pembangunan yang makin meningkat akan memberikan dampak negatif,
berupa resiko pencemaran dan perusakan lingkungan hidup, yang mengakibatkan rusaknya
struktur dan fungsi dasar ekosistem yang menjadi penunjang kehidupan. Kerusakan ini pada
akhirnya akan menjadi beban yang malah menurunkan mutu hidup manusia, sehingga apa
yang menjadi tujuan pembangunan akan sia-sia.
Permasalahan ketersediaan tanah sebagai lahan hijau sangat terbatas. Selain harga
tanah yang mahal, juga kurangnya penghargaan bagi pemilik tanah terlantar untuk
dimanfaatkan sebagai lahan terbuka hijau. Penggunaan ruang terbuka hijau mulanya diawali
dengan tumbuhnya perumahan liar yang semakin luas dan sulit dikendalikan, yang
selanjutnya menimbulkan terbentuknya kawasan kumuh. Apalagi para penghuni tersebut
dikenakan pajak tidak resmi sehingga mereka merasakan seolah mendapatkan legalitas untuk
tinggal di tempat tersebut. Begitu juga, disisi lain factor golongan berpendapatan rendah dan
kurangnya tingkat pendidikan, mendorong mereka untuk menduduki lahan ruang terbuka
hijau. Seperti pemanfaatan tepian tepian bantaran sungai dan tepian jalur kereta api sebagai
tempat tinggal.

4. Masalah Keamanan dan Ketertiban


Permasalahan ini diperberat dengan masalah ketertiban karena tidak disiplinnya
masyarakat. Hal ini tercermin dengan jelas antara lain dalam disiplin berlalu lintas. Saat ini
juga semakin sering terjadi demonstrasi yang dilakukan oleh masyarakat terhadap kebijakan-
kebijakan pembangunan yang dijalankan oleh pemerintah, terutama di kota-kota besar. Hal
ini dapat terjadi karena berbagai hal seperti tidak adanya sosialisasi dari pemerintah,
kurangnya pelibatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan, kurangnya pemamhaman
akan hak-hak dan tanggung jawab masyarakta dalam pembangunan dan lain sebagainaya.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pembangunan berkelanjutan merupakan pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini


tanpa mengorbankan kemampuan pemenuhan kebutuhan generasi mendatang. Pembangunan
berkelanjutan mencakup sinergi tiga aspek yaitu, ekonomi, sosial dan budaya didalam
pembangunan
2. Hambatan dalam pencapaian pembangunan yang berkelanjutan di Indonesia adalah masalah
kependudukan, kemiskinan, kerusakan lingkungan hidup, keamanan dan ketertiban kota, dan
sebagainya.
3. Bahwa masalah kemiskinan dan kerusakan lingkungan hidup yang terjadi suatu kawasan
tertentu memperlihatkan bahwa kawasan itu sedang dalam proses tidak berkelanjutan.
4. Kemiskinan dan fungsi-fungsi lingkungan hidup yang telah hilang atau rusak, tercemar, itu
merupakan ancaman terhadap proses pembangunan berkelanjutan.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka adapun saran bagi pemerintah agar dapat
menerapkan sistem pembangunan yang berkelanjutan dengan jalan menanggulangi
kemiskinan serta meningkatkan kualitas lingkungan hidup serta keamanan dan ketertiban
guna menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat khususnya di Indonesia sehingga dapat
dirasakan bukan hanya untuk di masa sekarang melainkan juga untuk generasi yang akan
datang.
Saran bagi masyarakat agar dapat ikut berpartisipasi dalam pembangunan di
Indonesia. Merawat dan melindungi lingkungan hidup.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.psychologymania.com/2013/01/pengertian-pembangunan-berkelanjutan.html
http://www.anneahira.com/makalah-tentang-pembangunan-berkelanjutan.htm
http://ips-mrwindu.blogspot.com/2009/04/pembangunan-berkelanjutan-dan-masalah.html
http://umiamanah.blogspot.com/2013/06/ciri-ciri-pembangunan-berkelanjutan.html
http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=10&dn=20100511210848
http://syahriartato.wordpress.com/2009/12/28/hambatan-dalam-sistem-pembangunan-
perkotaan-yang-berkelanjutan/

Anda mungkin juga menyukai