A. Latar Belakang
Keselamatan pasien di Rumah Sakit adalah sistem pelayanan dalam suatu Rumah Sakit yang
memberikan asuhan pasien menjadi lebih aman, termasuk di dalamnya mengukur risiko,
identifikasi dan pengelolaan risiko terhadap pasien, analisa insiden, kemampuan untuk belajar &
fundamental principle of patient care and a critical component of hospital quality management."
Keamanan dan keselamatan pasien merupakan hal mendasar yang perlu diperhatikan oleh
tenaga medis saat memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien. Keselamatan pasien adalah
suatu sistem dimana rumah sakit memberikan asuhan kepada pasien secara aman serta
mencegah terjadinya cidera akibat kesalahan karena melaksanakan suatu tindakan atau tidak
melaksanakan suatu tindakan yang seharusnya diambil. Sistem tersebut meliputi pengenalan
resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien, pelaporan dan
analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden, tindak lanjut dan implementasi solusi untuk
Setiap tindakan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien sudah sepatutnya
memberi dampak positif dan tidak memberikan kerugian bagi pasien. Oleh karena itu, rumah
sakit harus memiliki standar tertentu dalam memberikan pelayanan kepada pasien. Standar
tersebut bertujuan untuk melindungi hak pasien dalam menerima pelayanan kesehatan yang baik
serta sebagai pedoman bagi tenaga kesehatan dalam memberikan asuhan kepada pasien. Selain
itu, keselamatan pasien juga tertuang dalam undang-undang kesehatan. Terdapat beberapa pasal
dalam undang-undang kesehatan yang membahas secara rinci mengenai hak dan keselamatan
pasien.
Keselamatan pasien adalah hal terpenting yang perlu diperhatikan oleh setiap petugas medis
yang terlibat dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien. Tindakan pelayanan,
peralatan kesehatan, dan lingkungan sekitar pasien sudah seharusnya menunjang keselamatan
serta kesembuhan dari pasien tersebut. Oleh karena itu, tenaga medis harus memiliki
pengetahuan mengenai hak pasien serta mengetahui secara luas dan teliti tindakan pelayanan
B. Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut penjelasan Pasal 43 UU Kesehatan No. 36 tahun 2009 yang dimaksud dengan
keselamatan pasien (patient safety) adalah proses dalam suatu rumah sakit yang memberikan
pelayanan kepada pasien secara aman termasuk didalamnya pengkajian mengenai resiko,
identifikasi, manajemen resiko terhadap pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan
untuk belajar dan menindaklanjuti insiden, dan menerapkan solusi untuk mengurangi serta
cedera yang potensial akan terjadi (penyakit, koma, cedera fisik/ social psikologi, cacat,
kematian ) terkait dengan pelayanan kesehatan ( KKP-RS, 2008 ). Patient safety ( keselamatan
pasien ) rumah sakit adalah suatu system dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih
aman. Hal ini termasuk : assement resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan
dengan resiko pasien, laporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak
lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko.sistem ini mencegah
terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
1. Kejadian Tidak Diharapakn (KTD)/Adverse Event : adalah kejadian karena kesalahan medis
ataupun non medis yang mengakibatkan cedera pasien akibat melaksanakan suatu tindakan
2. KTD yang tidak dapat dicegah (Unpreventable adverse event) : salah satu jenis KTD akibat
3. Kejadian Nyaris Cedera (KNC)/Near miss : sama seperti Adverse Event namun cedera tersebut
mengakibatkan peningkatan Gula Darah Sewaktu namun tidak berpengaruh secara langsung
Peringanan. contoh : suatu obat dengan overdosis lethal diberikan, tetapi diketahui secara dini lalu
diberikan antidotenya.
4. Kesalahan Medis (Medical errors) : adalah kesalahan dalam proses pengelelolan pasien (asuhan
medis ataupun keperawatan) karena faktor kegagalan melaksanakan suatu tindakan ataupun
karena mengambil tindakan yang tidak seharusnya diambil. Dan hal ini merupakan kesalahan
5. Insiden Keselamatan Pasien (IKP) / Patient Safety Incident : adalah suatu kejadian yang tidak
disengaja ataupun yang tidak diharapkan yang dapat menimbulkan suatu cedera atau berpotensi
menimbulkan cedera.
6. Kejadian sentinel / Sentinel Event : adalah salah satu KTD yang mengakibatkan suatu kematian
atau cidera yang serius. Contoh : salah mengoperasi bagian tubuh pasien yang tidak sehatrusnya
dipoerasi.
2. Indikator tingkat area mencakup semua risiko komplikasi akibat tindakan medik yang
diagnosis utama maupun diagnosis sekunder untuk komplikasi akibat tindakan medik. Indikator
patient safety antara lain : Komplikasi anesthesi, angka kematian yang rendah, ulkus dekubitus,
kematian oleh karena komplikasi pada pasien rawat inap, benda asing tertinggal selama prosedur,
pneumotoraks iatrogenic, Infeksi akibat perawatan, patah tulang pascaoperasi, pendarahan atau
pascaoperasi, pulmonary embolism atau deep vein thrombosis, sepsis pascaoperasi, luka pada
pasien bedah abdominopelvik, luka tusukan dan laserasi, reaksi transfusi, trauma lahir - cedera
pada neonatus, trauma kebidanan oleh karena persalinan dengan instrument, trauma kebidanan
produk darah , resistensi antimikrobial, Imunisasi, falls (jatuh), darah stream(aliran), perawatan
kateter pembuluh darah serta tindak lanjut dan pelaporan insiden keselamatan pasien.
Akar penyebab kesalahan keselamatan pasien paling umum disebabkan antara lain:
Masalah komunikasi, kurangnya informasi, masalah manusia, pasien yang berhubungan dengan
isu-isu, transfer pengetahuan dalam organisasi, staffing pola / alur kerja, kegagalan teknis,
kurangnya kebijakan dan prosedur. Tujuan umum keselamatan pasien antara lain :
keamanan obat, hilangkan salah tempat, salah-pasien, prosedur tindakan yang salah, mengurangi
resiko infeksi terkait perawatan kesehatan dan mengurangi risiko bahaya pasien dari jatuh
(AHRQ) .
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keselamatan pasien adalah proses dalam suatu rumah sakit yang memberikan pelayanan
pasien secara aman. Proses tersebut meliputi pengkajian mengenai resiko, identifikasi,
manajemen resiko terhadap pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan untuk belajar dan
timbulnya risiko. Pelayanan kesehatan yang diberikan tenaga medis kepada pasien mengacu
kepada tujuh standar pelayanan pasien rumah sakit yang meliputi hak pasien, mendididik pasien
dan keluarga, keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan, penggunaan metode- metode
peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien,
keselamatan pasien, dan komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan
pasien. Selain mengacu pada tujuh standar pelayanan tersebut, keselamatan pasien juga
dilindungi oleh undang-undang kesehatan sebagaimana yang diatur dalam UU Kesehatan No. 36
keselamatan pada pasien karena proses keperawatan tersebut sangat berhubungan denganpatient
safety atau keselamatan pasien. Proses keperawatan tersebut meliputi proses pengkajian,
diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Jika terjadi kesalahan saat menjalani salah
satu proses keperawatan, maka kesalahan tersebut akan memungkinkan timbulnya kecelakaan
kerja yang dapat mengancam keselamatan pasien. Aplikasi keselamatan pasien dapat diterapkan
pada beberapa tempat yang terdapat di rumah sakit, seperti kamar operasi, ICU, dan UGD.
Program Keselamatan rumah sakit dan keselamatan pasien merupakan suatu kebutuhan dan
keharusan untuk melindungi pasien dan karyawan. Keterlibatan /pemberdayaan pasien dalam
proses asuhan pelayanan kesehatan harus menjadi prioritas utama. Keterlibatan seluruh
unsur yang ada dalam organisasi merupakan kunci keberhasilan, termasuk pihak manajemen,
unit terkait serta mengoptimalkan peran champion. Sosialisasi Program keselamatan rumah sakit
dan keselamatan pasien harus dilakukan secara terus-menerus untuk menjaga pelaksanaan
B. Saran
Sebagai tenaga kesehatan kita wajib melakukan tindakan dengan baik dan benar sesuai
standar pelayanan kesehatan pada pasien, sehingga akan terjamin keselamatan pasien dari segala