I. PENDAHULUAN
minyak atsiri terbesar di dunia. Tercatat tidak kurang dari 70 jenis tanaman
penghasil minyak atsiri yang selama ini diperdagangkan di pasar dunia, Sekitar 40
penghasilnya mampu di budidayakan di negeri yang subur dan beriklim tropis ini
hasil hutan bukan kayu yang menghasilkan minyak atsiri bernilai ekonomi tinggi.
Tanaman nilam berbentuk perdu berdaun banyak yang tumbuh tegak, memiliki
banyak percabangan dan termasuk suku Labiate. Menurut Tony dan Yeyet (2002),
Lokasi tempat tumbuh mulai dari dataran rendah sampai dengan ketinggian 2.200
campuran dari senyawa yang berwujud cairan atau padatan yang memiliki
komposisi maupun titik didih yang beragam. Minyak atsiri yang dihasilkan dari
tanaman nilam disebut minyak nilam (Patchouli oil). Salah satu sifat minyak
nilam yang khas adalah daya fiksasinya yang cukup tinggi penggantian minyak
maupun daun tanaman. Umumnya kandungan minyak atsiri pada bagian akar,
parfum, kosmetik, farmasi, serta industri makanan dan minuman. Selain untuk
memenuhi kebutuhan industri yang sudah ada, munculnya bisnis spa dan sauna
Penyulingan minyak nilam sudah dilakukan sejak 100 tahun yang lalu.
Permasalahan yang dihadapi adalah karena kualitas minyak nilam yang dihasilkan
kurang baik. Hal itu disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya adalah tidak
menentukan banyak atau tidaknya minyak yang dihasilkan. Selain ditentukan oleh
pengaruh. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Yuliani dan Suyanti (2012)
bahwa minyak atsiri sebagian terdapat di permukaan dan sebagian lagi terdapat di
dalam daun. Perajangan daun segar juga akan menyebabkan penurunan rendemen
minyak akibat penguapan minyak selama proses pelayuan. Dengan pelayuan atau
pengeringan, dinding sel akan terbuka sehingga mudah ditembus oleh uap. Oleh
karena itu perlu dilakukan penelitian tentang efektifitas teknik perajangan dalam
meningkatkan rendemen minyak atsiri tanaman nilam sebagai bahan informasi
1.2 Tujuan
Benth).