1, April 2016
Abstrak
Penelitian ini telah menghasilkan prototipe produk solar tracker cerdas berbasis
mikrokontroler AVR 8 bit. Solar tracker ini memasukkan filter digital IIR (Infinite
Impulse Response) pada bagian program. Memprogram filter ini membutuhkan
perkalian 32 bit sedangkan prosesor yang tersedia pada mikrokontroler yang
dipakai adalah 8 bit. Proses perkalian ini hanya bisa dilakukan pada
mikrokontroler 8 bit dengan menggunakan bahasa assembly yang merupakan
bahasa level hardware. Solar tracker cerdas yang menggunakan mikrokontroler 8
bit sebagai otak utama pada penelitian ini menjadikan produk ini berbiaya rendah.
Pengujian yang dilakukan menunjukkan bahwa solar tracker cerdas dibandingkan
dengan solar tracker biasa mempunyai perbedaan konsumsi daya baterai yang
sangat signifikan yaitu terjadi penghematan sebesar 85 %. Besar penghematan
konsumsi daya ini tentunya bukan sebuah angka konstan melainkan tergantung
seberapa besar noise yang dikenakan pada alat solar tracker. Untuk sebuah
perlakuan yang sama, maka semakin besar noise semakin besar pula perbedaan
penghematan konsumsi daya pada solar tracker yang cerdas.
Kata-kata kunci: solar tracker, filter digital, mikrokontroler 8 bit, konsumsi daya
Abstract
This research had made a prototype of smart solar tracker product based on
microcontroller AVR 8 bit. The solar tracker used digital filter IIR (Infinite Impulse
Response) on its software. Filter programming needs 32 bit multiplication but the
processor inside of the microcontroller that used in this research is 8 bit. This
multiplication is only can be solved on microcontroller 8 bit by using assembly
language in programming. The language is a hardware level language. The smart
solar tracker using the microcontroller 8 bit as a main brain in this research made
the product had a low cost. The test results show that the comparison in saving of
baterai power consumption between the smart solar tracker and the normal one
is 85 %. The percentage of the saving indubitably is not a constant number but
depend on how much noise occurs on the solar tracker. For the same operation of
both kind of the solar tracker, the greater of noise will make the greater of the
percentage of saving of power consumption for the smart solar tracker.
mempunyai bagian penggerak dan sistem orientasi. Berdasarkan orientasi ini, kita
kontrol yang memerlukan biaya tinggi, bisa mengidentifikasi sistem Solar Tracker
maka solar tracker yang satu sumbu menjadi dua yaitu: orientasi panel sel surya
menjadi solusi terbaik untuk solar sel yang didasarkan pada lintasan matahari yang
berukuran kecil. Solar Tracker yang satu telah dihitung sebelumnya dan orientasi on-
sumbu biasanya mempunyai pengaturan line yang bereaksi terhadap cahaya
sudut elevasi manual pada sumbu kedua matahari secara langsung.
yang diatur pada periode waktu yang tetap Sistem Solar Tracker satu sumbu
dalam setahun. mempunyai tiga tipe (Dhanabar. R &
Sebuah sistem Solar Tracker satu Bharathi. V. 2013) yaitu: Sistem Solar
sumbu menggunakan sebuah panel Tracker satu sumbu horizontal, Sistem
penyangga sel surya dan sebuah motor Solar Tracker satu sumbu vertical dan
listrik untuk menggerakkan panel pada arah sistem Solar Tracker satu sumbu miring.
yang berhadapan dengan cahaya matahari Pada sistem horizontal sumbu putaran
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1. adalah miring terhadap tanah, dan bagian
muka dari modul dipasang paralel terhadap
sumbu putaran. Pada sistem vertikal sumbu
rotasi adalah vertikal terhadap tanah dan
bagian muka modul dipasang pada sudut
terhadap sumbu rotasi. Pada sistem miring
sumbu rotasi adalah antara sumbu
horizontal dan vertikal bagian muka dari
modul juga dipasang paralel terhadap
sumbu rotasi, seperti pada sistem
horizontal. Sistem Solar Tracker satu
sumbu terdiri dari dua LDR (Light
Dependent Resistor) yang ditempatkan
pada salah satu sisi panel. Tergantung
pada intensitas sinar matahari salah satu
dari dua LDR akan dibayangi dan satunya
lagi akan tersinari. LDR dengan maksimum
intensitas sinar matahari mengirim sinyal
Gambar 1. Konsep sistem solar tracker satu yang lebih kuat ke pengendali yang
sumbu (Tudorache & Kreindler, 2010) selanjutnya mengirim sinyal ke motor untuk
memutar panel pada arah dimana intensitas
Klasifikasi yang lain dari sistem Solar matahari maksimum.
Tracker bisa dibuat tergantung pada tipe
Gambar 2. Sistem solar tracker satu sumbu berdasarkan orientasi (Dhanabar, 2013)
Disini sensor untuk mendeteksi arah ADC(Analog Digital Converter) 12 bit yang
dari cahaya matahari dengan terpisah menjadi untaian digital.
menggunakan sel surya itu sendiri. Selanjutnya digunakan filter digital IIR untuk
Tegangan VPV dan arus output IPV dari sel menfilter noise frekeunsi tinggi, sehingga
surya dimasukkan ke pengolah digital didapatkan sinyal asli dari VVP dan IVP.
(disini digunakan chip PSoC) dimana Sinyal ini kemudian diolah dengan metode
sebelumnya dilakukan penguatan untuk algoritma perturbation adaptive, kemudian
mencapai level sinyal input. Selanjutnya mengirimkan duty cycle ke PWM 16 bit
sinyal-sinyal ini disample oleh dua untuk menggerakkan motor DC.
Gambar 3. Susunan model sistem solar tracker satu sumbu (W. Jwo, 2010)
Pada sistem Solar Tracker dua secara vertikal. Untuk mendapatkan panel
sumbu, dua rangkaian yang men-tracking surya selalu tegak lurus terhadap sinar
cahaya terdiri dari empat sensor LDR yang matahari, diperlukan mencari
sama yang diletakkan pada bagian timur, kesetimbangan antara dua sensor cahaya
barat, selatan dan utara serta dua motor dimana kedua sensor harus menerima
listrik yang diletakkan pada setiap sumbu cahaya yang sama sehingga menghasilkan
(Salem, 2013). Sensor dikonfigurasi dengan tegangan yang sama. Ketika satu sensor
cara sensor1 dan sensor2 digunakan untuk menerima lebih cahaya dari yang lainnya,
men-track matahari secara horizontal ini berarti panel surya tidak tegak lurus
sedangkan sensor3 dan sensor4 terhadap sinar matahari dan sebuah
memungkinkan men-tracking matahari tegangan error akan dihasilkan.
Ketika posisi matahari berubah, intensitas tegangan A/D (Analog to Digital). Sistem
cahaya yang diterima oleh sensor-sensor akan men-drive motor berdasarkan nilai
berbeda, kemudian sistem akan sensor. Jika nilai output dari dua sensor
menentukan yang mana sensor menerima bernilai sama perbedaan output adalah nol
intensitas cahaya yang lebih banyak dan tegangangan penggerak motor adalah
berdasarkan nilai tegangan output sensor nol yang berarti sistem telah men-track
yang diterjemahkan oleh konverter posisi matahari.
FILTER
MODUL
DIGITAL DRIVER MOTOR UNIT MOTOR
SENSOR LDR
PWM
ALGORITMA
TRACKER
MIKROKONTROLER
Penjelasan dari setiap blok pada sistem alat mendapatkan tegangan rendah dari
solar tracker sebagai berikut. mikrokontroler yang selanjutnya
1. Power supply menggerakkan motor sesuai dengan
Power supply yang digunakan di sini perintah dari mikrokontroler.
berupa dua buah baterai yang masing- 6. Unit Motor
masing 4 V sebanyak dua buah yang Motor sebagai penggerak solar cell
terpasang secara seri. Sehingga total yang terpasang padanya. Motor ini akan
tegangan dari power supply menjadi menggerakkan solar cell ke kanan atau ke
sebesar 8 V. Alasan mengunakan baterai kiri sesuai dengan arah datangnya sinar
adalah sebagai media pengujian berapa matahari.
daya yang habis dari kedua sistem model Desain hardware secara keseluruhan
program yang akan digunakan. dari alat solar tracker ditunjukkan pada
2. Mikrokontroler gambar 7 di bawah. Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah bagian digunakan sebagai otak utama dari alat
pengontrol utama dari keseluruhan sistem. solar tracker yang dibuat. Inputan dari
Pada mikrokontroler ini akan tertanam perangkat solar tracker berupa sinyal
program untuk semua proses yang akan analog dari sensor cahaya yang terhubung
dikerjakan oleh alat solar tracker. pada port A pin 1 dan port A pin 2. Di sini
3. Konverter pin yang digunakan sebanyak dua buah
Konverter berfungsi untuk merubah karena sensor yang terhubung juga
tegangan sumber agar menjadi menjadi 5 V sebanyak 2 buah. Besar tegangan analog
yang diperlukan oleh mikrokontroler dan dari sensor yang masuk ini akan
unit driver. dikonversikan menjadi besaran digital
4. Sensor LDR dimana mikrokontroler ATMega8535
Sensor ini sebagai input bagi mempunyai 8 buah pin yang bisa
mikrokontroler. Sensor menghasilkan mengkonversikan sinyal analog menjadi
tegangan dalam bentuk analog. Sehingga sinyal digital. Sedangkan output dari
mikrokontroler akan mengkonversikannya mikrokontroler keluar pada port C pin 0 dan
menjadi digital untuk pengolahan lebih pin 3. Di sini menggunakan dua pin
lanjut. keluaran agar motor bisa dikendalikan
5. Driver Motor untuk bergerak ke kiri dan ke kanan.
Driver motor digunakan untuk
menggerakkan motor. Driver motor ini akan
VCC
R5 R6
10k 10k
R3 U1
10k
Q3 1 40
PB0/T0/XCK PA0/ADC0
2 39
PB1/T1 PA1/ADC1
R1 Q4 R2 3
PB2/AIN0/INT2 PA2/ADC2
38
BD140 4 37
D1 D2 5
PB3/AIN1/OC0 PA3/ADC3
36 167.1 LDR1 166.1 LDR2
100R 100R PB4/SS PA4/ADC4
6 35 LDR LDR
1N4001 1N4001 PB5/MOSI PA5/ADC5
7 34
Q6 PB6/MISO PA6/ADC6
BD140 8 33
+88.8 PB7/SCK PA7/ADC7
+88.8
Q5 R4 14
PD0/RXD PC0/SCL
22 Volts
BC547 15 23
PD1/TXD PC1/SDA
10k 16 24
PD2/INT0 PC2
17 25 +88.8
PD3/INT1 PC3
18 26 Volts
Q2 PD4/OC1B PC4
BC547 19 27
PD5/OC1A PC5
20 28
PD6/ICP1 PC6/TOSC1
Q1 D3 D4 21
PD7/OC2 PC7/TOSC2
29
BD139 1N4001 1N4001
13
XTAL1 C1
12 32 100n
XTAL2 AREF
9 30
RESET AVCC
BD139
ATMEGA8535
Proses desain rangkaian alat solar intensitas cahaya yang datang sedikit maka
tracker yang telah dilakukan menggunakan tahanan sensor akan membesar sehingga
software proteus. Desain rangkaian dari alat menyebabkan tegangan out menjadi
solar tracker di kategorikan menjadi tiga blok mengecil.
dimana penjelasan perblok dari desain
hardware ini dijelasakan seperti di bawah. A. Algoritma tracker
1. Rangkaian minimum sistem Algoritma dari alat solar tracker yang
Rangkaian minimum sistem adalah telah dibuat pada penelitian ini ditunjukkan
rangkaian minimum yang diperlukan agar pada gambar 8. Dari gambar tersebut dapat
sebuah mikrokontroler (otak dari alat solar dijelaskan bahwa data yang diberikan oleh
tracker) bisa bekerja. Poin utama dalam dua sensor disimpan pada dua variabel
membuat rangkaian minimum ini adalah yang berbeda. Selanjutnya data yang
ukuran kristal yang digunakan. Ukuran disimpan pada variabel-variabel ini
Kristal ini akan menentukan besar clock dari ditambahkan dengan 15 kemudian disimpan
sebuah mikrokontroler. Clock ini pada variabel Buffsensor1 dan Buffsensor2.
berpengaruh pada kecepatan proses dari Kegunaan dari variabel-variabel ini adalah
sebuah mikrokontroler. Pada penelitian ini untuk memberikan rentang perbedaan
Kristal yang digunakan berukuran 11.5 MHz. sehingga motor tidak diperintahkan terus
Dari sini dapat diketahui besar clock dari menerus bergerak pada setiap ada
mikrokontroler ini adalah 1/11.5 MHz atau perbedaan nilai tegangan antara dua
sama dengan 860 us. sensor. Tetapi ditentukan rentang minimal
2. Rangkaian driver kendali motor perbedaan yang menyebabkan motor harus
Rangkaian driver yang didesain di sini bergerak. Selanjutnya terjadi pengecekan
berguna untuk mengendalikan motor DC. apakah tegangan pada sensor1 lebih kecil
Rangkaian driver mendapatkan perintah dari tegangan pada sensor 2. Apabila lebih
atau input dari mikrokontroler. Apabila pin 0 kecil maka motor DC akan diperintahkan
dari port C yang mengeluarkan tegangan untuk bergerak ke kiri. Motor akan
maka motor DC akan bergerak ke kanan. diperintahkan untuk bergerak ke kanan
Sedangkan apabila pin 1 dari port C yang apabila terjadi hal yang sebaliknya.
mengeluarkan tegangan maka motor akan Selanjutnya akan ada proses tunda sebesar
bergerak ke kiri. Pada rangkaian ini 1 detik untuk melakukan proses selanjutnya
menggunakan 2 transistor sinyal rendah dan yaitu mengambil data dari sensor. Hal ini
4 transistor power. diperlukan karena solar tracker tidak
3. Desain rangkaian sensor memerlukan pergerakan yang cepat dalam
Desain rangkaian sensor yang telah mentrack sinar matahari sehingga bisa
dibuat disini berguna sebagai inputan bagi mengurangi beban kerja dari perangkat alat
mikrokontroler sehingga mikrokontroler tahu solar tracker dengan melakukan proses
posisi arah datangnya sinar matahari. Di sini idling.
terdapat dua rangkaian sensor cahaya.
Prinsip kerja dari rangkaian sensor ini B. Algoritma Filter Digital
adalah seperti rangkaian pembagi tegangan. Algoritma filter digital yang
Sehingga sensor LDR dipasang secara seri digunakan pada penelitian ini adalah filter
dengan resistor. Output dari rangkaian IIR. Filter IIR di sini berupa sebuah firmware
sensor ini diambil pada titik tengah antara dari atmel. Source code dari firmware ini
resistor dan sensor cahaya. Semakin besar ditulis dalam bahasa assembly. Sehingga
intensitas cahaya yang datang maka nilai memudahkan integrasi program firmware ini
tahanan pada sensor akan semakin kedalam program utama yang dibuat pada
mengecil sehingga tegangan out menjadi penelitian ini. Flow chart dari filter IIR
membesar. Begitu pula sebaliknya apabila ditunjukkan pada gambar 9.
mulai
Vsensor1 = 0
Vsensor2 = 0
Buffsensor1 = 0
Buffsensor2 = 0
Buffsensor1 = Vsensor1 + 15
Buffsensor2 = Vsensor2 + 15
tidak
Buffsensor1 < Buffsensor2 <
Vsensor2 Vsensor1
ya ya tidak
Delay 1s
[] = [ ] + [ ]
=0 =1
Alat prototipe solar solar tracker yang
dihasilkan pada penelitian ini ditunjukkan Gambar 11. Grafik pengosongan baterai
pada gambar 10. Pengujian secara (Erdinc, 2013)
keseluruhan menunjukkan bahwa alat ini
mampu mencari arah datanganya sinar. Dari sini perhitungan penurunan
Ketika rangkaian pada sensor1 tegangan dapat digunakan sebagai
mengeluarkan tegangan output sebesar perbandingan dalam membandingkan dua
4.60 V dan rangkaian pada sensor2 kasus yang diamati. Perbandingan
mengeluarkan tegangan sebesar 4.07V konsumsi daya antara solar tracker cerdas
tidak ada pergerakan pada motor. Hal ini yang dihasilkan pada penelitian ini terhadap
menandakan bahwa motor tidak selalu solar tracker biasa dengan perlakukan
bergerak setiap ada perbedaan tegangan noise yang sama ditunjukkan pada gambar
pada kedua sensor melain harus mencapai 12.
perbedaan lebih besar atau sama dengan
59 mV. Dari pengamatan secara langsung Perbandingan
saat papan solar sel tidak bergerak, posisi
papan sudah tegak lurus dengan arah
Konsumsi Daya
datanganya sinar. 8.2
Tegangan baterai (V)
8
Solar
7.8 Tracker
7.6 Tanpa
0 50 Filter
Waktu (15 menit)
PENUTUP
Persentase penghematan konsumsi
Gambar 10. Prototipe alat solar tracker daya pada solar tracker cerdas dengan
yang tidak cerdas adalah sebesar 85 % Jwo, W., Tong, C., 2010, Firmware
pada uji coba penelitian ini. Persentase ini Implementation Of An Adaptive Solar
bersifat tidak tetap tergantung banyak noise Cell Maximum Power Point Tracking
yang dikenakan. Semakin banyak noise Based On PSoC, IEEE.
maka persentase semakin besar dan begitu Mistry, A., Patel, N., 2014, Design of An
pula sebaliknya. Implementasi filter pada Automatic Solar Tracking System
mikrokontroler 8 bit hanya bisa dilakukan Based On Microcontroller,
dengan bahasa assembly, karena perkalian International Journal For
32 bit yang digunakan membutuhkan siklus Technological Research In
yang banyak. Sehingga diperlukan bahasa Engineering, Volume 1, Issue 6,
assembly untuk memprogram pada level February-2014, ISSN (Online) : 2347
hardware. 4718.
Solar tracker cerdas yang dihasilkan Ramchandani, V., Kranthi, P., 2013,
pada penelitan ini, perlu diimplementasikan Implementation of Maximum Power
secara nyata di lapangan sehingga akan Point Tracking Using Kalman Filter for
terlihat kebermanfaatannya. Selai itu, Solar Photovoltaic Array on FPGA.
penelitian ini perlu dilanjutkan pada aspek International Journal of Smart Grid
penambahan sumbu putar, sehingga and Clean Energy, Vol. 2, No. 2, May
menjadi 2 sumbu serta melihat efek 2013.
kebermanfaatannya. Salem, F.A., 2013. Mechatronics Design of
Solar Tracking System, International
DAFTAR PUSTAKA Journal of Current Engineering and
Atmel, 2013, Digital Filters with AVR. Technology, Vol.3, No.3, (August
http://www.atmel.com/images/doc252 2013), ISSN 2277 4106.
7.pdf. (Diakses tanggal: 1 Agustus Tudorache, T., Kreindler, L., 2010. Design
2014). of a Solar Tracker System for PV
Dhanabar, R., Bharathi V., 2013, Power Plants, Acta Polytechnica
Comparison of Efficiencies of Solar Hungarica, Volume 7, Number 1.
Tracker systems with static panel Usta, M.A., Akyazi, O., 2011, Design and
Single-Axis Tracking System and Performance of Solar Tracking
Dual-Axis Tracking System with Fixed System with Fuzzy Logic Controller,
Mount, International Journal of International Advanced Technologies
Engineering and Technology (IJET) , Symposium, 16-18 May 2011.
Vol. 5, No. 2, Apr-May 2013, ISSN : Zubair, S., Suleiman, A., 2011. Design and
0975-4024. Construction of A Microcontroller
Erdinc, O., Vural, B., Uzunoglu, M. 2009, A Based Single Axis Solar Tracker,
Dynamic Lithium-Ion Batteray Model Journal Innovations in Science and
Considering The Effects of Engineering 1 (2011) 41-4.
Temparature and Capacity Fading,
2009, IEEE.