Anda di halaman 1dari 3

TURBIN AIR

Pembangkit daya tenaga air ditemukan manusia pada akhir abad 18 dan awal abad 19, salah
satu perancangnya adalah Benoit Fourneyron dari L’Ecole des Mines di Saint- Etinne, Prnacis.
Penggerak utama pada pembangkit daya listrik tenaga air adalah turbin air, dimana energi fluida
diubah menjadi energi mekanik dalam bentuk kerja poros, keluaran daya dari kerja poros pada
umumnya dinyatakan dalam kW. Air dari sungai, atau berbagai sumber air yang lain ditampung pada
sebuah kolam tandon atau waduk, kemuadian dialirkan menuju turbin dengan kapasitas dan tinggi
tekan tertentu. Energi air diubah menjadi energi mekanik oleh sudu atau mangkuk turbin yang
terpasang tetap di sekeliling roda putir turbin. Walaupun biaya awal sebuah pembangkit listrik tenaga
air pada umumnya cukup tinggi jika dibandingkan dengan hpembangkit termal, namun banyak
keuntungan yang didapatkan dari pembangkit pembangkit tersebut, antara lain: efisiensi tinggi,
pengoperasiannya fleksibel, mudah perawatannya, tingkat kerusakan akibat aus dan retak tergolong
rendah, berpotensi dapat memberikan energi secara terus menerus, tidak mengotori atmosfir.

Gambar1 Turbin Pleton

Jenis turbin hidrolik yang ada pada saat ini adalah turbin impuls dan turbin reaksi. Salah satu
jenis turbin impuls adalah turbin Pelton yang diperlihatkan pada Gambar 1 yang merubah seluruh
energi potensial air menjadi energi kinetik setelah keluar dari mulut nosel. Energi kinetik dari mulut
nosel yang terbentuk pancaran air atau jet akan menumbuk sudu atau mangkuk-mangkuk yang
dipasang di sekeliling roda putir turbin. Perubahan energi kinetik fluida mejadi energi mekanik terjadi
pada saat pancaran air menumbuk mangkuk-mangkuk dan menimbulkan momen putir dan akan
menghasilkan putaran pada poros turbin.

INSTALASI TURBIN

Permukaan air waduk yang berada tidak jauh dari pembangkit dijaga tetap konstan dengan
mengendalikan aliran masuk ke dalam waduk. Air dari waduk menvalir ke turbin melalui pipa pesat,
setelah meninggalkan turbin, air mengalir menuju saluran pembuang. Tinggi jatuh yang tersedia (H1),
yakni perbedaan antara muka air atas dan bawah mempunyai ketinggian beberapa meter sampai
ratusan meter.

Kehilangan energi terjadi pada pipa saluran masuk bertekanan dan pipa pesat akibat gesekan,
belokan, perubahan penampang aliran pada pipa dan lainnya (hf) yang besarnya berkisar antara 5%
sampai 10% akan mengakibatkan energi aliran atau tinggi tekan menjadi H. Hilangnya energi juga
terjadi pada nosel (hv) yang besarnya 1% sampai 3% diekspresikan dalam bentuk koefisien kecepatan
jet (Cv), sehingga tinggi tekan efektif yang diterima oleh turbin adalah H’ . Di samping itu ada energi
yang hilang (hm) akibat adanya gesekan antara kecepaatan relatif objek dan fluida (windage) serta
gesekan mekanis pada roda turbin yang besarnya 3& sampai 5%

Pada umumnya perancang menghitung besarnya daya P (W) dari kapasitas aliran rata-rata Q (m3/s)
dan tinggi tekan H(m). Putaran turbin N (rpm) ditentukan, karena akan diperlukan untuk memutar
generator pada beban rata yang ditetapkan. Pemilihan jenis turbin ditetapkan sesuai dengan
kecepatan spesifik turbin (Ns) pada efisiensi puncaknya.

Gambar 2 Skematik sebuah pembangkit listrik tenaga air (PLTA)

Gambar 3 Beberapa variasi desain sudu jalan turbin air terhadap kecepatan spesifik tak berdimensi.

Gambar 4 Korelasi desain berbagai rotor turbin air dengan kecepatan spesifik tak berdimensi
Gambar 3 dan 4 memperlihatkan bahwa kecepatan spesifik turbin Pelton atau turbin aliran tangensial
mempunyai efisiensi terbaik pada 0,02 rad < Ns < 0,40 rad, turbin Francis atau turbin aliran radial
mempunyai efisiensi terbaik pada 0,3 rad < Ns < 2,20 rad dan turbin propeler dan Kaplan atau turbin
aliran aksial mempunyai efisiensi terbaik pada 1,8 rad < Ns < 5,1 rad.

Kecepatan spesifik turbin dapat dituliskan sebagai :


1
𝑁 𝑃2
Ns = 1 5 (putaran)
𝜌2 (𝑔𝐻)4

Untuk mendapatkan kecepatan spesifik turbin (Ns) dalam satuan radian. N harus dalam putaran per
detik, sehingga N/60 (putaran/s), dan :
𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛
Ns = (2π) x 60
= radian

KONSTRUKSI DAN DESAIN

Turbin Pelton dipatenkan oleh Lester A. Pelton, tahun 1889, adalah murni merupakan turbin impuls
yang merubah seluruh energi air menjadi energi kecepatan sebelum masuk runner atau roda turbin.
Perubahan energi dilakukan pada nosel dimana air yang semula mempunyai energi potensial diubah
menjadi energi kinetik. Pancaran air yang keluar dari nosel akan menumbuk rangkaian mangkuk yang
dipasang tetap sekeliling roda turbin dan garis pusat jet menyinggung lingkaran pusat mangkuk.
Kecepatan keliling roda pancaran. Pada umumnya turbin Pelton memiliki poros horizontal dan
dihubungkan ke generator listrik oleh karena putaran generator harus konstan, maka kecepatan
tangensial roda (U) harus konstan walaupun bebannya berubah-ubah. Daya efektif aliran masuk ke
mangkuk besarnya adalah ρgQH’ (Watt)

NOSEL DAN JET

Nosel dalam hal ini adalah alat yang digunakan untuk merubah energi aliran menjadi energi kinetik.
Jumlah nosel tergantung dari besar daya yang diinginkan, untuk turbin yang berkapasitas kecil cukup
dengan satu nosel, sedangkan untuk turbin berkapasitas besar dapat digunakan 2, 4 atau lebih nosel.

Kecepatan jet (C1) tergantung dari tinggi air dan randemen aliran, sedang diameter jet (d) akan
menjadi acuan dalam menentukan geometri mangkuk ( Gambar 5) dan (Gambar 6). Jet dari nosel
dapat diatur kecepatan dan kapasitasnya, dengan regulator berbentuk jarum baik secara manual
maupun otomatis searah aliran dan deflektor yang dapat merubah arah atau membelokkan arah jet
sehingga tidak memukul mangkuk.

Kecepatan teoritis jet : Cteo = √2𝑔𝐻 (m/s)

Kecepatan aktual jet : C1 =Cv √2𝑔𝐻 (m/s)


𝐶1
Koefisien kecepatan jet pada nosel : Cv =
√2𝑔𝐻

Gambar 5 Roda Turbin Pelton

Gambar 6 Diameter Jet

Diameter jet (d) :


Q = AC1
𝜋𝑑 2
= 4
𝐶𝑣 √2𝑔𝐻 (𝑚3 /𝑠)

4𝑄 1
d =√𝜋
𝐶𝑣√2𝑔𝐻

𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑢𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑛𝑜𝑠𝑒𝑙


Koefisien buang (Cd) = 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑢𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑛𝑜𝑠𝑒𝑙

Dimana A = luas penampang jet, Cv = 0,97-0,99 dan Cd = 0,94-0,98

Energi yang hilang pada nosel :

Hmasuk = H - 𝐶𝑣 2 𝐻

= H (1 - 𝐶𝑣 2) (m)

MANGKUK

Mangkuk membelokkan arah jet dengan sudut defleksi antara 160˚ dan 165˚ sebidang dengan jet,
perubahan arah jet menyebabkan momentum aliran air dan memberikan reaksi pada mangkuk.
Mangkuk akan terdorong oleh jet dan mangkuk berikutnya akan menggantikan posisi mangkuk
pertama tersebut. Mangkuk biasanya berbentuk bola ganda (double hemispherical cup) yang gunanya
untuk menetralisir gaya aksial dan menhilangkan tegangan aksial (Gambar 7). Sudut

Anda mungkin juga menyukai