Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PKM

PENYULUHAN PENINGKATAN PENGETAHUAN REMAJA


TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI
DI SMP NEGERI 3 UBUD, GIANYAR
PUSKESMAS UBUD I GIANYAR

N JUDUL
Oleh :

I Putu Gede Nova Indra Maya (1302006065)


Ni Luh Made Rasmawati (1302006073)
Thiviya Balakrishnan (1302006285)

Pembimbing :

Dr. dr. A.A. Sagung Sawitri, M.PH


drg. Dewa Ngakan Gede Paramarta

DALAM RANGKA MENJALANI KEPANITERAAN KLINIK MADYA DI


BAGIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS DAN ILMU
KEDOKTERAN PENCEGAHAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2017

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas
karunia-Nya, Laporan PKM Penyuluhan Peningkatan Pengetahuan Remaja
Tentang Kesehatan Reproduksi Di SMP Negeri 3 Ubud, Gianyar ini dapat
diselesaikan. Usulan PKM ini disusun dalam rangka mengikuti Kepaniteraan
Klinik Madya Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana yang dilaksanakan tanggal 26 September 2017
bertempat di Ruang Kelas SMPN 3 Ubud, Gianyar.
Semua tahapan laporan dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya berkat
dukungan berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. dr. A.A. Sagung Sawitri, M.PH, selaku Dosen Pembimbing, atas
segala nasehat, bimbingan, dan masukannya untuk menyelesaikan laporan
Program Puskesmas ini.

2. drg. Dewa Ngakan Gede Paramarta selaku Kepala Puskesmas Ubud I


Gianyar.

3. Ibu Ni Kadek Nirayani, A.Md.Keb. selaku pemegang program Kesehatan


Reproduksi dan Ibu Ida Ayu Eka selaku pemegang program Promosi
Kesehatan di Puskesmas Ubud I Gianyar atas segala informasi dan kerja
sama terkait dengan penyusunan laporan ini.

4. Kepala Sekolah SMPN 3 Ubud.

Diharapkan hasil laporan ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca


dan dapat menjadi inspirasi dalam perencanaan kegiatan dalam pembangunan
kesehatan di Indonesia dan khususnya di Bali.

Denpasar, September 2017

Penulis

ii
DAFTAR ISI
Halaman

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i


KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................... Error! Bookmark not defined.
BAB II PKM DI PUSKESMAS .............................. Error! Bookmark not defined.
2.1 Identifikasi Masalah ................................................................................. 4
2.2 Tujuan Penyuluhan................................................................................... 5
2.3 Manfaat Penyuluhan................................ Error! Bookmark not defined.
2.4 Kelompok Sasaran .................................. Error! Bookmark not defined.
2.5 Strategi Pelaksanaan................................................................................. 6
2.6 Isi Penyuluhan .......................................................................................... 6
2.7 Metode dan Media Penyuluhan ............... Error! Bookmark not defined.
2.8 Rencana Pelaksanaan Penyuluhan .......... Error! Bookmark not defined.
2.9 Rencana Evaluasi .................................... Error! Bookmark not defined.
2.9.1 Rencana Evaluasi Proses ............. Error! Bookmark not defined.
2.9.2 Rencana Evaluasi Hasil ............... Error! Bookmark not defined.
BAB III PELAKSANAAN PKM ............................ Error! Bookmark not defined.
3.1 Waktu dan Tempat Penyuluhan .............. Error! Bookmark not defined.
3.2 Peserta Penyuluhan ................................. Error! Bookmark not defined.
3.3 Pelaksanaan Penyuluhan ......................... Error! Bookmark not defined.
3.4 Proses Pelaksanaan Penyuluhan .............. Error! Bookmark not defined.
BAB IV EVALUASI KEGIATAN .......................... Error! Bookmark not defined.
4.1 Evaluasi Penyuluhan ............................... Error! Bookmark not defined.
4.2 Hambatan Penyuluhan PKM ................... Error! Bookmark not defined.
4.3 Manfaat Penyuluhan PKM ...................... Error! Bookmark not defined.
LAMPIRAN .............................................................. Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ............................................... Error! Bookmark not defined.

iii
BAB I
PENDAHULUAN

Menurut definisi organisasi kesehatan dunia (WHO), remaja (adolescence)


adalah mereka yang berusia 10-19 tahun, menurut Peraturan Menteri Kesehatan
RI Nomor 25 Tahun 2014, remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-18 ta-
hun, dan menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) ren-
tang usia remaja adalah 10-24 tahun dan belum menikah. Dalam periode usia ini,
individu mengalami perubahan dari segi kognitif, psikososial, dan fisik. Perubah-
an yang terjadi dari ketiga aspek tersebut memunculkan problematika yang harus
dihadapi oleh remaja (Kemenkes RI, 2014).
Masa remaja merupakan masa dimana manusia mulai menunjukkan peru-
bahan yang mendasar dalam aspek biologis, kognitif, emosional, dan sosial yang
berhubungan dengan proses pubertas. Masa ini merupakan masa yang rentan akan
terjadinya perilaku seksual yang tidak sehat jika tidak diimbangi dengan informasi
yang cukup. Beberapa dari efek perilaku seksual usia dini adalah diantaranya in-
feksi menular seksual, kanker serviks, dan kehamilan yang tidak diinginkan yang
dapat mengarah ke aborsi.
Perilaku seksual pada usia dini berhubungan erat dengan kejadian kehamil-
an dan pernikahan pada usia dini. Data WHO menunjukkan sekitar 16 juta wanita
berusia 15-19 tahun melahirkan setiap tahunnya. Kelahiran dari ibu yang berusia
dini mencakup 11% dari seluruh kelahiran, dengan 95% dari kejadian ini terjadi di
negara-negara berkembang. (WHO. 2011)
Menurut United Nations Development Economic and Social Affairs (UNDE-
SA, 2010), Indonesia termasuk negara dengan persentase pernikahan usia muda
yang tinggi di dunia (ranking 37), tertinggi kedua di ASEAN setelah Kamboja.
Pernikahan usia muda berisiko karena belum cukupnya kesiapan dari aspek kese-
hatan, mental emosional, pendidikan, sosial ekonomi dan organ reproduksi (Ke-
menkes RI, 2014).
Perilaku seksual usia dini pada umumnya muncul sebagai fenomena gunung
es (iceberg phenomena), dimana kejadian yang tercatat (misalnya kehamilan usia
dini, infeksi menular seksual pada remaja) umumnya jauh lebih kecil dari angka

1
perilaku seksual usia dini yang sebenarnya. Data Survei Demografi Kesehatan
Indonesia (SDKI) pada tahun 2012 menunjukkan remaja laki-laki lebih banyak
yang menyatakan pernah melakukan seks pra-nikah dibandingkan perempuan,
yakni sebanyak 4,5% laki-laki dan 0,7% perempuan pada usia 15-19 tahun, serta
14,6% laki laki dan 1,8% perempuan pada usia 20-24 tahun (Kemenkes RI, 2014).
Kehamilan remaja berdampak negatif pada kesehatan remaja dan bayinya,
juga dapat berdampak sosial dan ekonomi. Kehamilan usia muda berisiko kelahir-
an prematur, berat badan lahir rendah (BBLR), perdarahan persalinan yang dapat
meningkatkan kematian ibu dan bayi. Kehamilan pada remaja juga terkait dengan
kehamilan tidak dikehendaki dan aborsi tidak aman. Persalinan pada ibu di bawah
usia 20 tahun memiliki kontribusi dalam tingginya angka kematian neonatal, bayi,
dan balita. SDKI 2012 mendapatkan bahwa angka kematian neonatal, post-neo-
natal, bayi, dan balita pada ibu yang berusia kurang dari 20 tahun lebih tinggi di-
bandingkan pada ibu usia 20-39 tahun (Kemenkes RI, 2014).
Menurut pemegang program KIA-KB di wilayah kerja Puskesmas Ubud I,
Kabupaten Gianyar, kehamilan dan persalinan pada usia dini masih terjadi di wi-
layah kerjanya. Berdasarkan informasi dari pemegang program KIA-KB, pada ta-
hun 2016 tercatat sebanyak 11 kehamilan pada perempuan usia <20 tahun terjadi
(0,3%), dan 11 kasus persalinan perempuan usia <20 tahun (0,6%). Umur termuda
terjadinya kehamilan adalah 15 tahun. Terjadinya kehamilan pada usia dini di wi-
layah kerja Puskesmas Ubud I dikatakan dapat terjadi karena gaya pacaran remaja
masa kini yang sudah tidak sehat lagi, bahkan ada yang sampai melakukan hubu-
ngan seksual, padahal dari segi fisik, psikologis, dan sosial, remaja usia <20 tahun
masih tergolong belum siap untuk menerima suatu kehamilan. Disamping itu, ma-
teri-materi disekolah juga sangat sedikit yang menyelipkan tentang materi kese-
hatan reproduksi, sehingga pengetahuan dan pemahaman remaja tentang hal terse-
but menjadi masih kurang.
Selain itu, kasus HIV/AIDS dan kasus infeksi menular seksual (IMS) juga
masih ditemukan di wilayah kerja Puskesmas Ubud I. Berdasarkan laporan tahun-
an Puskesmas Ubud I tahun 2016, tercatat sebanyak 2 kasus HIV ditemukan pada
rentang usia 5-14 tahun dan 4 kasus pada rentang usia 25-49 tahun. Kasus sifilis
juga tercatat sebanyak 1 kasus yang terjadi pada rentang usia 20-24 tahun.

2
Penyebaran informasi tentang kesehatan reproduksi penting untuk dilakukan
dikalangan remaja, mengingat kejadian kehamilan usia dini seringkali terjadi pada
siswi pada Sekolah Menegah Pertama (SMP) atau Sekolah Menengah Atas (SM-
A)/ Sederajat.
Berdasarkan uraian tersebut, maka perlu dilakukannya suatu penyuluhan
tentang kesehatan reproduksi di kalangan remaja, diharapkan dapat meningkatkan
kewaspadaan dan pengetahuan siswa-siswi tentang perilaku seksual usia dini.

3
BAB II
PERENCANAAN PKM DI PUSKESMAS

2.1 Identifikasi Masalah


Di Puskesmas Ubud I Kabupaten Gianyar, kasus pernikahan dan kehamilan
usia dini masih menjadi trend meskipun ada kecenderungan menurun. Berdasar-
kan informasi dari pemegang program KIA-KB, pada tahun 2014 total kasus ke-
hamilan di bawah usia 20 tahun adalah 20 kasus dan persalinan usia remaja 16 ka-
sus. Sedangkan pada tahun 2016, total kasus kehamilan di bawah usia 20 tahun
adalah 11 kasus, seks pranikah 11 kasus, dan persalinan remaja tercatat 11 kasus.
Program promosi kesehatan dan program KIA-KB yang ada pada Puskesmas
Ubud I menargetkan penyuluhan berkala di tingkat SMP dan SMA yang berada di
wilayah kerja puskesmas. Namun hingga saat ini penyuluhan tentang kesehatan
reproduksi dan dampak negatif seksual remaja pranikah belum terlaksana di selu-
ruh SMP dan SMA di wilayah kerjanya.
Di SMP Negeri 3 Ubud merupakan salah satu SMP yang berada di wilayah
kerja Puskesmas Ubud I dengan asal siswa yang bervariasi sehingga memungkin-
kan cakupan interaksi sosial yang luas di kalangan remaja. Kondisi lingkungan se-
kolah, pengaruh teman, dan pengetahuan siswa yang kurang tentang kesehatan re-
produksi dan dampak negatif dari perilaku seksual pranikah sangat memengaruhi.
Tingkat pendidikan SMP merupakan masa pembelajaran transisi bagi remaja yang
sebelumnya adalah siswa SD dimana masih memiliki keingintahuan yang besar
dan senang bermain-main. Sedangkan pada masa siswa SMP dituntut untuk me-
mulai pembelajarannya baik dari segi pendidikan dan pergaulan terhadap kehidup-
an sosial. Apalagi telah disampaikan pada paragraf di atas bahwa kasus pernikah-
an dan kehamilan usia dini masih menjadi trend di wilayah kerja Puskesmas Ubud
I dan belum menyeluruhnya penyuluhan mengenai dampak negatif perilaku sek-
sual pranikah. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada 10 orang sis-
wa SMPN 3 Ubud dari beberapa tingkatan kelas, dimana 7 orang siswa menyata-
kan bahwa tidak mengetahui tentang kesehatan reproduksi dan merupakan kali
pertama mendengarnya. Mengenai gaya pacaran untuk di kalangan siswa tersebut,
dari 10 siswa dikatakan ada teman-teman mereka yang sudah memiliki ketertarik-

4
an terhadap lawan jenis, sedangkan tujuan dari pacaran tersebut hanya berdasar-
kan keinginan dan bermain-main saja. Dari wawancara tersebut, juga dikatakan
bahwa 7 dari 10 siswa tersebut tidak mengetahui tentang dampak negatif hubung-
an seksual pranikah dan gaya pacaran sehat. Sehingga dengan demikian sudah se-
wajarnya remaja mendapatkan pengetahuan yang benar tentang kesehatan repro-
duksi menyangkut struktur dan fungsi organ reproduksi yang normal, dampak ne-
gatif dari gaya pacaran yang tidak sehat seperti hubungan seksual pranikah, dan
tentu pada akhirnya remaja dapat menggunakan organ reproduksinya secara sehat
dan bertanggung jawab.
2.2 Tujuan Penyuluhan
Tujuan penyuluhan ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan siswa-siswi
SMP, khususnya SMP Negeri 3 Ubud tentang kesehatan reproduksi pada remaja
yang meliputi:
a. Anatomi dan fisiologi alat/organ reproduksi manusia.
b. Psikoseksual pubertas.
c. Dampak negatif perilaku seksual pra-nikah
d. Bahaya penyakit menular seksual.
e. Konsep PACARAN SEHAT.
2.3 Manfaat Penyuluhan
1. Pelaksana PKM mendapatkan pengalaman menjadi penyuluh yang baik di
masyarakat.
2. Peserta penyuluhan mendapatkan informasi mengenai perilaku seksual u-
sia dini.
3. Pemegang program dapat menjadikan penyuluhan ini sebagai referensi da-
lam melakukan penyuluhan perilaku seksual usia dini pada anak sekolah.
2.4 Kelompok Sasaran
Penduduk sasaran kegiatan PKM adalah siswa siswi SMP 3 Ubud yang ber-
jumlah 35 orang dari tingkat kelas I. Dipilihnya SMP ini sebagai sasaran dikare-
nakan informasi dari pemegang program KIA-KB bahwa SMP 3 Ubud belum
mendapatkan penyuluhan mengenai kesehatan reproduksi dan sebagai pencegahan
awal yang dilakukan sedini mungkin. Dipilihnya perwakilan kelas I, ditujukan a-
gar siswa-siswi dapat memiliki informasi sedini mungkin terhadap kehatan repro-

5
duksi dan selanjutnya menginformasikan kepada teman-teman yang lainnya me-
ngenai informasi yang diberikan saat penyuluhan.
2.5 Strategi Pelaksanaan
Pertama-tama, kepala SMP Negeri 3 Ubud dihubungi untuk pemberitahuan
jadwal kegiatan PKM di SMP tersebut. Masing-masing perwakilan siswa kelas I
diberitahu dan diminta kesediaannya untuk mengikuti penyuluhan di ruang kelas
yang telah disediakan. Persiapan pelaksanaan terdiri dari penguasaan materi pe-
nyuluhan, penguasaan cara-cara penyampaian pesan serta penguasaan dalam hal
menggunakan alat peraga dan membaca kepustakaan yang berhubungan dengan
kesehatan reproduksi dan dampak negatif perilaku hubungan seksual pra-nikah
pada remaja.
Dalam kegiatan PKM ini dilakukan pre-test kepada para siswa sebelum di-
lakukan penyuluhan untuk mengetahui pengetahuan mereka tentang kesehatan re-
produksi pada remaja dan permasalahannya. Pre-test dilakukan dengan cara mem-
berikan beberapa pertanyaan seputar materi penyuluhan yang akan dibawakan ke-
pada peserta penyuluhan. Setelah dilakukan pre-test dilanjutkan dengan penyuluh-
an yang diberikan oleh tiga orang dokter muda FK UNUD. Setelah penyuluhan
dilakukan, acara dilanjutkan dengan diskusi terbuka dengan para siswa tentang
materi yang telah disampaikan dan juga permasalahan seputar kesehatan repro-
duksi remaja. Sebagai bentuk evaluasi tentang pemahaman siswa tentang materi
yang telah disampaikan kemudian dilakukan dengan post-test. Post-test dilakukan
dengan cara memberikan beberapa pertanyaan seputar materi penyuluhan yang te-
lah diberikan kepada peserta penyuluhan.
2.6 Isi Penyuluhan
Materi penyuluhan yang disampaikan pada kegiatan ini yaitu:
a. Anatomi dan fisiologi alat/organ reproduksi manusia.
b. Psikoseksual pubertas.
c. Dampak negatif perilaku seksual pra-nikah.
d. Bahaya penyakit menular seksual.
e. Konsep PACARAN SEHAT.

6
2.7 Metode dan Media Penyuluhan
Penyuluhan dilakukan dengan metode ceramah (slide) dengan LCD kompu-
ter disertai pemberian makalah tentang kesehatan reproduksi dan dampak perilaku
seksual pra-nikah kepada para siswa peserta penyuluhan dan dilakukan sesi tanya
jawab dengan para siswa.
2.8 Rencana Pelaksanaan Penyuluhan
Tanggal : 26 September 2017
Waktu : 13.00 WITA 15.00 WITA
Tempat : SMP 3 Ubud, Kabupaten Gianyar
Penyuluhan dilaksanakan disalah satu ruang kelas SMP Negeri 3 Ubud de-
ngan alokasi waktu sebagai berikut:

Waktu Kegiatan Metode Fasilitator Acuan


Pemberian
Perkenalan
pertanyaan
13.00-13.15 diri dan pre- Ceramah Dokter Muda
mengacu
test
materi
Pemberian
Penjelasan
13.15-14.00 Ceramah Dokter Muda materi dengan
materi
LCD
Pemberian
14.00-14.20 Tanya jawab Diskusi Dokter Muda
materi
Pemberian
pertanyaan
14.20-14.30 Post-test Diskusi Dokter Muda
mengacu
materi
14.30-15.00 Penilaian Diskusi Dokter Muda Materi

2.9 Rencana Evaluasi


2.9.1 Rencana Evaluasi Proses
1. Indikator penilaian
Proses kegiatan penyuluhan ini dinilai berdasarkan jumlah peserta penyu-
luhan yang hadir. Dalam pelaksanaan penyuluhan ini peserta penyuluhan adalah

7
perwakilan dari kelas I dengan masing-masing kelas diwakili sebanyak 5 siswa
mengingat terbatasnya kapasitas ruang kelas, sehingga total dari perwakilan kelas
I adalah 45 siswa
2. Cara penilaian
Penilaian dilakukan saat sebelum, selama dan setelah PKM berlangsung de-
ngan membuat daftar hadir sehingga dapat diketahui jumlah peserta penyuluhan
yang hadir.
3. Penilai
Penilaian dilaksanakan oleh dokter muda.
2.9.2 Rencana Evaluasi Hasil
1. Indikator penilaian
a. Pengetahuan mengenai anatomi dan fisiologi alat/organ reproduksi manusia.
b. Pengetahuan mengenai psikoseksual pubertas.
c. Pengetahuan mengenai dampak negatif perilaku seksual pra-nikah
d. Pengetahuan mengenai bahaya penyakit menular seksual.
e. Pengetahuan mengenai konsep PACARAN SEHAT.
2. Waktu penilaian
Sesudah penyuluhan
3. Cara penilaian
Melakukan post test dengan cara melihat minat atau ketertarikan peserta pe-
nyuluhan terhadap materi penyuluhan dan melalui pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan oleh peserta penyuluhan. Penilaian post test juga dilakukan dengan
cara mengajukan pertanyaan seputar materi penyuluhan pada seluruh siswa-sis-
wi yang mengikuti penyuluhan.
4. Penilaian
Penilaian dilaksanakan oleh dokter muda.

8
BAB III
PELAKSANAAN PKM

3.2 Waktu dan Tempat Kegiatan


Hari/ Tanggal : Rabu, 26 September 2017.
Waktu : 13.00-15.00 WITA.
Tempat : Ruang Kelas SMP Negeri 3 Ubud.
3.2 Peserta
Peserta yang hadir di antaranya perwakilan siswa/ siswi kelas I SMPN 3 U-
bud yang berjumlah 32 orang yang berasal dari satu kelas saja.
3.3 Pelaksanaan Penyuluhan
Sebagai penceramah adalah ketiga mahasiswa Fakultas Kedokteran UNUD
yang sedang melaksanakan kepaniteraan klinik madya di bagian IKK/IKP dan di-
tugaskan di Puskesmas Ubud I.
3.4 Proses Kegiatan
Sebelum diadakan penyuluhan, pihak SMP Negeri 3 Ubud tersebut sudah di-
kirimkan surat pemberitahuan yang isinya tentang permintaan izin kepada kepala
sekolah agar dapat mengadakan penyuluhan pada siswa-siswi kelas I.
Pada hari pelaksanaan penyuluhan, kami bertiga datang 30 menit sebelum-
nya ke SMPN 3 Ubud. Kami diterima dengan baik oleh Kepala Sekolah SMPN 3
Ubud serta para staf dan guru yang ada di sana. Sambil menunggu siswa/ siswi di-
kumpulkan di salah satu kelas yang telah disiapkan, kami berbincang-bincang di
ruang guru bersama guru-guru mengenai materi penyuluhan yang akan kami ba-
wakan. Setelah semua siswa-siswi masuk kedalam ruangan yang telah disediakan
maka kami langsung menuju ruangan untuk melakukan persiapan dan melakukan
penyuluhan.
Pada awalnya kami memperkenalkan diri, lalu melakukan pre test pada selu-
ruh siswa-siswi. Pada pre test, kami mengajukan 5 pertanyaan sesuai dengan ma-
teri penyuluhan yang akan kami bawakan. Dari 32 orang siswa/ siswi, 10 di anta-
ranya hanya mampu menjawab 1 pertanyaan dengan benar, 17 di antaranya mam-
pu menjawab 2 pertanyaan dengan benar dan 5 di antaranya mampu menjawab 3
pertanyaan dengan benar. Setelah melakukan pre test, kami melakukan penyuluh-

9
an mengenai materi kesehatan reproduksi dan dampak negatif perilaku hubungan
seksual pra-nikah pada remaja dengan metode ceramah selama kurang lebih 45
menit. Kemudian diteruskan dengan diskusi dan tanya jawab selama 30 menit. Pa-
ra siswa/ siswi sebagian besar masih malu-malu untuk bertanya, namun adapula
yang sangat antusias dalam bertanya mengenai materi kesehatan reproduksi dan
dampak perilaku seksual pranikah yang sudah kami berikan. Kami juga mencoba
untuk bertanya kembali dengan menunjuk beberapa siswa. Hasilnya di antara me-
reka ada yang mampu menjawab pertanyaan dengan tepat, namun adapula yang
masih belum paham. Setelah itu, kami melakukan evaluasi dengan melakukan
post-test dengan memberikan 5 buah pertanyaan yang sama seperti pertanyaan
saat pre test. Hasil dari post-test menunjukkan peningkatan pemahaman dari selu-
ruh siswa dalam menjawab pertanyaan yang diajukan di mana dari 32 orang sis-
wa/ siswi, 4 di antaranya mampu menjawab 3 pertanyaan dengan benar, 10 di an-
taranya mampu menjawab 4 pertanyaan dengan benar dan 18 di antaranya mampu
menjawab semua pertanyaan dengan benar. Setelah post-test sudah selesai, maka
acara penyuluhan kami sudahi dan kemudian acara selanjutnya kami serahkan pa-
da guru mereka.

10
BAB IV
EVALUASI KEGIATAN

4.1 Evaluasi Penyuluhan


Evaluasi terhadap pemahaman tentang pengetahuan mengenai kesehatan re-
produksi dan dampak negatif perilaku hubungan seksual pra-nikah pada remaja
dalam kegiatan ini dilakukan berdasarkan beberapa aspek yakni dari segi proses
dan dari segi hasil penilaian pre test dan post test.
Dari segi proses kegiatan, dilihat dari kehadiran perwakilan siswa-siswi dari
masing-masing kelas I, jumlah peserta yang mengikuti penyuluhan tidak sesuai
dengan jumlah yang diharapkan yakni 35 orang karena ruangan yang diperguna-
kan memiliki kapasitas yang lebih sedikit dari ruang kelas. Perhatian dan respon
peserta penyuluhan secara umum juga sangat baik serta proses diskusi yang telah
berlangsung dapat dilaporkan bahwa diskusi telah berlangsung secara dua arah,
meskipun awalnya siswa malu dan ragu untuk mengemukakan pertanyaan.
Pada kegiatan ini, dilakukan pre test sebelum dilakukannya penyuluhan dan
post test di akhir kegiatan sebagai penilaian dari segi hasil penyuluhan. Evaluasi
dilaksanakan secara tertulis ditujukan kepada seluruh peserta penyuluhan yaitu se-
banyak 32 orang siswa. Pre test dan post test berisikan 5 pertanyaan yang diaju-
kan mencakup keseluruhan materi penyuluhan. Tingkat pemahaman peserta dika-
tegorikan baik apabila mampu menjawab dan menjelaskan secara benar sebesar 4
dari total 5 pertanyaan yang diajukan. Gambaran awal tingkat pemahaman peserta
terhadap materi kesehatan reproduksi dan dampak negatif perilaku hubungan
seksual pranikah, yaitu dari 5 pertanyaan yang diajukan kepada siswa yang hadir,
hanya 5 peserta penyuluhan yang dapat menjawab total 3 buah pertanyaan dengan
benar. Dari evaluasi ini dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa pemahaman dari 32
orang siswa-siswi SMP Negeri 3 Ubud mengenai kesehatan reproduksi dan dam-
pak negatif perilaku hubungan seksual pra-nikah yang dijadikan materi penyuluh-
an masih tergolong kurang.
Di akhir kegiatan, setelah dilakukan post test dengan mengajukan 5 perta-
nyaan yang sama, didapatkan peserta penyuluhan memiliki peningkatan pemaha-
man terhadap materi yang diberikan, di mana dari 5 pertanyaan yang diajukan ke-

11
pada siswa yang hadir, 18 peserta penyuluhan dapat menjawab semua pertanyaan
dengan benar.
Pendapat peserta secara lisan tentang kegiatan penyuluhan ini sangat baik
dan mereka berharap di kemudian hari akan ada penyuluhan seperti ini dengan te-
ma yang berbeda dan tentunya lebih menarik. Peserta penyuluhan juga dengan se-
nang hati akan menyampaikan informasi yang telah didapat selama penyuluhan
kepada siswa-siswi yang tidak dapat mengikuti penyuluhan.
4.2 Hambatan PKM
Seharusnya yang menjadi sasaran penyuluhan kami adalah seluruh siswa/
siswi SMP Negeri 3 Ubud kelas I, hanya saja dalam pelaksaan penyuluhan terse-
but ternyata tidak terdapatnya aula di sekolah tersebut sehingga tidak memung-
kinkan kami untuk memberikan penyuluhan kepada seluruh siswa-siswi kelas I
yang berjumlah kurang lebih 300 orang. Sehingga kami memutuskan untuk me-
ngambil satu kelas yang berjumlah 32 orang untuk diberikan penyuluhan. Selebih-
nya, dalam pelaksanaan penyuluhan tersebut secara umum kami tidak merasakan
adanya hambatan lain karena acara berlangsung dengan lancar sebagaimana yang
telah dirancang dan direncanakan sebelumnya.
4.3 Manfaat PKM
Beberapa manfaat yang kami rasakan sebagai penyuluh dari pelaksanaan ke-
giatan PKM ini adalah sebagai latihan untuk menjadi penyuluh yang baik di ma-
syarakat, mulai dari perencanaan, persiapan materi (pengumpulan materi dan pe-
nguasaan materi), persiapan alat dan sarana penunjang, dan keterampilan berko-
munikasi di depan orang banyak agar menarik dan dapat dimengerti oleh pende-
ngar.
Sedangkan manfaat bagi peserta adalah diharapkan dapat meningkatkan pe-
ngetahuan mereka tentang kesehatan reproduksi dan dampak negatif perilaku hu-
bungan seksual pranikah sehingga pada akhirnya mereka mampu menjaga kese-
hatan reproduksi mereka sendiri dan dapat mengurangi angka kejadian kehamilan
pra-nikah, serta agar mereka dapat mensosialisasikan pengetahuan yang mereka
dapat kepada orang lain.

12
LAMPIRAN

Gambar 1. Proses berlangsungnya penyuluhan

Gambar 2. Proses berlangsungnya penyuluhan

13
Gambar 3. Proses berlangsungnya penyuluhan

Gambar 4. Proses berlangsungnya penyuluhan

14
DAFTAR PUSTAKA

BKKBN. Kajian Pernikahan Dini: Pada Beberapa Provinsi di Indonesia:


Dampak Overpopulation, Akar Masalah dan Peran Kelembagaan di Daerah.
2012
Guttmacher Institute. Aborsi di Indonesia. 2008
Laporan Kerja Puskesmas Ubud I. Ubud ; 2016.
Soejoeti, S.Z. Perilaku Seks di Kalangan Remaja dan Permasalahannya.
2001
Sekarrini, L. Universitas Indonesia. Faktor-faktor yang Berhubungan
dengan Perilaku Seksual Remaja di SMK Kesehatan di Kabupaten Bogor tahun
2011. 2012

15

Anda mungkin juga menyukai