1. Ada tehnis penulisan yang salah, yang sempat saya temukan saya
lingkari di naskahnya. Tentu tidak semua sempat dikoreksi, yang
lain bisa dicari sendiri.
2. Hal. 1 pengantar baris 13 dari atas. Tertulis konkrit, ada yang
kongkrit, harusnya konkret (pakai e).
3. Kesalahan mengetik secara tehnis saya lingkari langsung di naskah,
itu hanya sebagian saja, yang lain dicek lagi.
4. Yang menetapkan Alkitab sebagai kanon, bukan uskup tetapi
persidangan gereja.
5. Cara memberi referensi dari Alkitab. Tidak konsisten. Misalnya
untuk Kisah Para rasul ada yang disingkat dengan KPR, ada yang
disingkat dengan Kis. Dan masih banyak lainnya Misalnya Mazmur
singkatannya macem macem. Agar konsiisten pakai singkatan yang
ada di Alkitab saja.
6. Ayat yang ada di dalam kurung, harusnya semua pakai singkatan,
dengan standart singkatan LAI. Sebab ada yang disingkat ada yang
ditulis lengkap. Tetapi di luar tanda kurung harus ditulis lengkap.
Misalnya: Lukas menulis kitabnya kepada Teofilus. Tidak boleh
ditulis Luk. Menulis.. dst.
7. Ingat bahwa setiap habis ada tanda titik selalu ada jarak satu ketik
dan dimulai dengan Huruf Kapital. Di draf naskah banyak yang
tidak diberi jarak (banyak yang sudah saya tandai, tetapi tentu
masih banyak. Tolong dicek.
8. Cara menulis singkatan yang ada dalam kurung. Misalnya singkatan
Kejadian pasal tiga ayat 15, menulisnya Kej. 3:15. (Kej. tanda titik,
kemudian ada jarak satu ketik dst. Sebab ada yang tidak pakai jarak
(Kej,3:15) dan ada yang jaraknya dua ketik, (Kej. 3:15). Saya kira
cara penulisannya harus sama (Kej. 3:15).
6. Saya tidak mengecek semua ayat yang tercantum disitu, yang dalam
tanda kurung. Seberapa yang saya cek tidak jelas hubungannya dengan
penjelasan sebelumnya. Saran saya tidak usah banyak referensi ayat yang
penting dengan cepat dilihat hubungannya dengan dengan penjelasannya.
4. Pada hal.1, baris 4 dari atas. Tertulis Akitab itu Kesaksian iman umat
Kristen dan yahudi Saya kira umat Yahudi tidak mengakui Perjanjian
Baru sebagai Kitab sucinya, jadi tidak mengakui apa yang kita sebut
sebagai Alkitb.
5. Hal 2 no.6. perlu ditambahkan bahwa Alkitan itu ditulis dalam waktu
tertentu dan konteks tertentu, untuk memahahaminya orang harus
memahami konteksnya.
Hal.5 no.4, mungkin lebih baik dengan uangkapan: Allah Bapa, Anak dan
Roh Kudusa adalah Allah yang sama dalam firman dan karyanya
6. Hal. 6 no 10; Ditambah: Allah boleh cemburu karena allah tahu persis
ketidak setiaan umatnya. Kalau kita tahu persis, juga boleh cemburu.
Hal.7, No;13, YHWH itu artinya Tuhan, tetapi orang Yahudi menyebut atau
membacanya dengan Adonai, karena tidak boleh menyebut nama Allah
dengan sembarangan.
Hal7, no 15. Ditambah dengan: ini bukan dalam arti hukum karma, tetapi
hampir pasti kesalahan orang tua akan ditiru dan juga berakibat pada
anak anaknya Kisah Ishak, Yakub dan raja Daud. Perlu diingatkan bahwa
kasih setia Tuhan (kepada beribu-ribu orang), Tidak seimbang dengan
hukumannya.
Hal.13, no.16, Mesias artinya yang diurapi dalam tradisi Yahudi ada tiga
jabatan yang diurapi yaitu Raja, Nabi dan imam. Yesus juga diurapi
sebagai nabi, imam dan raja, bukan dengan minyak urapan, tetapi
dengan Roh Kudus ( peristiwa baptisan Yesus).
Hal.13, no 15. Harusnya sesudah nomer itu ada pertanyaan: Apa artinya
Tuhan Yesus akan datang untuk mengadili. Persoalan berikutnya adalah:
Kalau masih ada pengadilan berarti sekarang ini kita belum tentu
selamat?.
Hal. 14, no. 19. Kurios bisa diterjemahkan Tuhan dan bisa diterjemahkan
tuan. Bagi Tuhan Yesus Ia bukan hanya tuan biasa, sebab dalam Alkitab
kata itu sering dihubungkan dengan Allah, sehingga jadi Yesus adalah
Tuhan Allah (ayat referensi cari sendiri).
Hal. 15, no. 26. Disini perlu ditambahkan dasar dasar tentang peran
perempuan dalam penyelamatan umat manusia.
Hal. 19, no. 6. Jangan memakai kata: Kristus adalah obyek Roh Kudus.
Kalau Kristus itu obyek konotasinya bisa bahwa Kristus lbih rendah dari
Roh Kudus. Roh Kudus adalah adalah daya dan kuasa ilahi yang bekerja
dalam Bapa, Anak dan Roh.
Hal. Hal. 24, no1. Setahu saya gereja gereja Clvinis tidak pernah
mengajarkan ajaran tentang dobel Parousia, seperti gereja gereja Injili.
Hanya ada satu kedatangan Tuhan. Kalau toh ada dalam arti ada akhir
Hayat (kematian manusia dan akhir Zaman (kedatangan Tuhan kedua.
Hal. 24:, no.5. Kerajaan Allah bukan hanya memiliki sisi sudah dan belum,
tetapi juga sudah, sedang dan belum. Tetapi harus diberi catatan bahwa
Kerajaan Allah itu bukan ciptaan manusia.
Hal. 27, no. 14. Dalam Alkitab, sorga itu bukan hanya simbul, tetapio juga
kondisi (digambarkan seperti pesta perjamuan raja) dan lokasi, Yerusalem
baru yang turun ari sorga.
Masih nomer yang sama: Matius memang tidak memakai istilah Kerajaan
Allah, tetapi Kerajaan Sorga, karena injilnya ditujukan kepada orang Yahudi
yang berusaha menghindarkan pemkaian kata Allah. Supya tidak
menyebut nama Allah dengan sembarangan.
Hal.27 no. 15. Di Alkitab juga ada bermacam macam sebutan dan
gambaran tentang neraka sebagai tempat yang penuh dengan
penderitaan, nyala api yang tak terpadamkana, dunia orang mati dst.
Dan perlu tambahan pertanyaan apa artinya pengakuan iman: Untuk apa
Yesus turun ke dalam neraka.
Hal. 27, no. 18. Alkitab tidak pernah bicara tentang zaman akhir, sebab
pembicaraan itu rentan spekulasi bahwa kita sekarang sedang masuk
zaman akhir, sebab segera akan dating akhir zaman.
Yang perlu dijelaskan adalah: apa yang terjadi antara akhir Hayat ketiika
kita mati sampai akhir zaman (Tuhan datang kedua kali). Sebab dalam
agama Islam ada alam Barzah, dalam Katholik ada alam penentian dimana
kita disucikan. Apa di Kristen juga ada?
Hal. 28:no 20. Tubuh kebangkitan itu menurut tubuh Rohaniah, itu yang
perlu dijelaskan.
Hal. 29, no. 3, mungkin masih perlu dijelaskan, lalu apakah sebelum Tuhan
Yesus hadir ke dunia, tidak ada penyelamatan.
Hal. 30 no. 6. Arti kerajaan Allah, dimana Kuasa dan kehendak Allah
diberlakukan disitu kerajan Allah hadir. Adapun isi dari kerejaan Allah
adalah Shaloom (damai sejhtera), sehingga KA itu sudah ada sekarang ini
dan sempurna pada Akhir zaman.
Hal. 37, no 14. Pandangan yang membedakan antra gereja yang kelihatan
dan tidak kelihatan sekarang sudah ditinggalkan, sebab latar belakangnya
ada pandangan itu adalah kritik Calvin kepada gereja RK, yang
menganggap gereja tidak bisa salah. Menurut para reformator gereja yang
ada di dunia ini adalah gereja yang masih salah, gereja yang tidak bisa
salah adalah gereja yang tidak kelihatan, yang disebut sebagai Tubuh
Kristus. Sebab pandangan ini ada konsekwensi teologisnya.
Hal. 42, no. 9. Ajaran tentang Sola scriptura muncul karena penentangan
Luther terhadap gereja RK, yang mengangggap di dalam gereja ada
wibawa lain selain Alkitab, yaitu yang disebut tradisi yaitu keputusan
uskupdan konsili konsili gereja. Keputusan ini tidak harus didasarkan pada
Alkitab tetapi wibawanya sama dengan alkitab misalnya tentang: Maria
tidak berdosa, tetap masih perawan setelah melahirkan Tuhan Yesus dan
diangkat naik ke sorga.
Lanjutan hal 43. Demikian pula dengan pokok ajaran sola fide soal gratia,
juga untuk menentang gereja RK, yang mengajarkan bahwa keselamatan
itu karena Yesus Kristus, perbuatan manusia dan doa sanak family serta
pahala orang suci. Menurut para reformator, tidak keselamatan itu Sola
gratia soal fide, hanya karena anugerah dan hanya karena iman.