ada wheezing. Pada pemeriksaan abdomen didapatkan bising usus normal, tidak ada nyeri
tekan seluruh regio abdomen. Pada pemeriksaan ekstremitas didapatkan akral hangat dan
tidak ada edema. Pasien didiagnosis dengan angina pektoris tidak stabil timi 3/7, hipertensi
stage I on therapy, CAD, hiperuricemia, hipokalemia (2,9). Pasien diterapi dengan O2 2-4
lpm dengan nasal kanul, IVFD NS 0,9% 500 cc + UFH 840 u/j 20 tpm mikro, nitrokaf 2,5
mg 2 x 1, atorvastatin 20 mg 0-0-1, aspilet 80 mg 0-1-0, clopidogrel 75 mg 0-0-1, ramipril 5
mg 0-0-1, lactulosa syr 3 x C1, sucralfat syr 4 x C2, KSR 600 mg 3 x 1. Direncanakan untuk
periksa laboratorium darah lengkap, Na, K, Cl, Ur, Cr, PT/APTT, Troponin T,
echocardiografi
Perawatan hari kelima, pada pemeriksaan fisik keadaan umum tampak sakit sedang,
kesadaran compos mentis, tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 80 x/menit, respirasi 20
x/menit, suhu 36,9C, SpO2 97%. Pada pemeriksaan kepala didapatkan conjungtiva tidak
anemis, sklera tidak ikterik; pada pemeriksaan jantung didapatkan auskultasi SI-II reguler,
tidak ada murmur, dan tidak ada gallop. Pada pemeriksaan paru didapatkan suara pernapasan
vesikuler, tidak ada rhonki, dan tidak ada wheezing. Pada pemeriksaan abdomen didapatkan
bising usus normal, tidak ada nyeri tekan seluruh regio abdomen. Pada pemeriksaan
ekstremitas didapatkan akral hangat dan tidak ada edema.
Hasil pemeriksaan laboratorium yaitu natrium 136 mEq/L, kalium 4,68 mEq/L,
chlorida 96,5 mEq/L, PT 17,5 detik, APTT 27,4 detik, INR 1,55 detik, CKT 15 U/L, CKMB
9 U/L, Troponin T < 50 ng/L.
Pasien didiagnosis dengan angina pektoris tidak stabil timi 3/7, hipertensi stage I on
therapy, CAD, hiperuricemia, post hipokalemia. Pasien diterapi dengan O2 2-4 lpm dengan
nasal kanul, IVFD line I NS 0,9% 500 cc + UFH 840 u/j 20 tpm mikro (stop), nitrokaf 2,5
mg 2 x 1, atorvastatin 20 mg 0-0-1, aspilet 80 mg 0-1-0, clopidogrel 75 mg 0-0-1, ramipril 5
mg 0-0-1, lactulosa syr 3 x C1, sucralfat syr 4 x C2, KSR 600 mg 3 x 1 (stop). Pasien
direncanakan untuk echocardiografi, anggiografi koroner.
Perawatan hari keenam sampai hari kesebelas, pada pemeriksaan fisik keadaan umum tampak
sakit sedang, kesadaran compos mentis, tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 58 x/menit,
respirasi 20 x/menit, suhu 36,2C, SpO2 98%. Pada pemeriksaan kepala didapatkan
conjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik; pada pemeriksaan jantung didapatkan
auskultasi SI-II reguler, tidak ada murmur, dan tidak ada gallop. Pada pemeriksaan paru
didapatkan suara pernapasan vesikuler, tidak ada rhonki, dan