TUGAS
o ICFBC
Ruang pembakaran utama (primary combustion chamber) dan
ruang pengambilan panas (heat recovery chamber) dipisahkan oleh
dinding penghalang yang terpasang miring. Kemudian, karena pipa
pemanas (heat exchange tube) tidak terpasang langsung pada ruang
pembakaran utama, maka tidak ada kekhawatiran terhadap keausan
pipa sehingga pasir silika digunakan sebagai pengganti batu kapur
untuk media FBC. Batu kapur masih tetap digunakan sebagai bahan
pereduksi SOx, hanya jumlahnya ditekan sesuai dengan keperluan
saja.
Gambar 3.7 ICFBC
o IGCC
pada sistem ini terdapat alat gasifikasi (gasifier) yang digunakan
untuk menghasilkan gas, umumnya bertipe entrained flow. Yang
tersedia di pasaran saat ini untuk tipe tersebut misalnya Chevron
Texaco (lisensinya sekarang dimiliki GE Energy), E-Gas
(lisensinya dulu dimiliki Dow, kemudian Destec, dan terakhir
Conoco Phillips ), dan Shell. Prinsip kerja ketiga alat tersebut
adalah sama, yaitu batubara dan oksigen berkadar tinggi
dimasukkan kedalamnya kemudian dilakukan reaksi berupa
oksidasi sebagian (partial oxidation) untuk menghasilkan gas
sintetis (syngas), yang 85% lebih komposisinya terdiri dari H 2 dan
CO. Karena reaksi berlangsung pada suhu tinggi, abu pada
batubara akan melebur dan membentuk slag dalam kondisi meleleh
(glassy slag). Adapun panas yang ditimbulkan oleh proses
gasifikasi dapat digunakan untuk menghasilkan uap bertekanan
tinggi, yang selanjutnya dialirkan ke turbin uap.
Gambar 3.8 Tipikal IGCC
Keterangan gambar :
1. Cooling tower
2. Cooling water pump
3. Transimission line 3 phase
4. Transformer 3-phase
5. Generator Listrik 3-phase
6. Low pressure turbine
7. Boiler feed pump
8. Condenser
9. Intermediate pressure turbine
10. Steam governor valve
11. High pressure turbine
12. Deaerator
13. Feed heater
14. Conveyor batubara
15. Penampung batubara
16. Pemecah batubara
17. Tabung Boiler
18. Penampung abu batubara
19. Pemanas
20. Forced draught fan
21. Preheater
22. combustion air intake
23. Economizer
24. Air preheater
25. Precipitator
26. Induced air fan
27. Cerobong
Prinsip kerja PLTU batubara adalah sebagai berikut :
1. Batubara dari luar dialirkan ke penampung batubara dengan conveyor (14)
kemudian dihancurkan dengan the pulverized fuel mill (16) sehingga
menjadi tepung batubara.
2. Kemudian batubara halus tersebut dicampur dengan udara panas (24) oleh
forced draught fan (20) sehingga menjadi campuran udara panas dan bahan
bakar (batu bara).
3. Dengan tekanan yang tinggi, campuran udara panas dan batu bara
disemprotkan kedalam Boiler sehingga akan terbakar dengan cepat seperti
semburan api.
4. Kemudian air dialirkan keatas melalui pipa yang ada dinding Boiler, air
tersebut akan dimasak dan menjadi uap, dan uap tersebut dialirkan ke
tabung boiler (17) untuk memisahkan uap dari air yang terbawa.
5. Selanjutnya uap dialirkan ke superheater(19) untuk melipatgandakan suhu
dan tekanan uap hingga mencapai suhu 570C dan tekanan sekitar 200 bar
yang meyebabkan pipa ikut berpijar merah.
6. Uap dengan tekanan dan suhu yang tinggi inilah yang menjadi sumber
tenaga turbin tekanan tinggi (11) yang merupakan turbin tingkat pertama
dari 3 tingkatan.
7. Untuk mengatur turbin agar mencapai set point, kita dapat menyeting steam
governor valve (10) secara manual maupun otomatis.
8. Suhu dan tekanan uap yang keluar dari Turbin tekanan tinggi (11) akan
sangat berkurang drastis, untuk itu uap ini dialirkan kembali ke boiler re-
heater (21) untuk meningkatkan suhu dan tekanannya kembali.
9. Uap yang sudah dipanaskan kembali tersebut digunakan sebagai penggerak
turbin tingkat kedua atau disebut turbin tekanan sedang (9), dan keluarannya
langsung digunakan untuk menggerakkan turbin tingkat 3 atau turbin
tekanan rendah (6).
10. Uap keluaran dari turbin tingkat 3 mempunyai suhu sedikit diatas titik didih,
sehingga perlu di alirkan ke condensor (8) agar menjadi air untuk dimasak
ulang.
11. Air tersebut kemudian dialirkan melalui deaerator (12) oleh feed pump (7)
untuk dimasak ulang. awalnya dipanaskan di feed heater (13) yang panasnya
bersumber dari high pressure set, kemudian ke economiser (23) sebelum di
kembalikan ke tabung boiler(17).
12. Sedangkan Air pendingin dari condensor akan di semprotkan kedalam
cooling tower (1) , dan inilah yang meyebabkan timbulnya asap air pada
cooling tower. kemudian air yang sudah agak dingin dipompa balik ke
condensor sebagai air pendingin ulang.
13. Ketiga turbin di gabung dengan shaft yang sama dengan generator 3 phase
(5), Generator ini kemudian membangkitkan listrik tegangan menengah
( 20-25 kV).
14. Dengan menggunakan transformer 3 phase (4) , tegangan dinaikkan
menjadi tegangan tinggi berkisar 250-500 kV yang kemudian dialirkan ke
sistem transmisi 3 phase.
15. Sedangkan gas buang dari boiler di isap oleh kipas pengisap(26) agar
melewati electrostatic precipitator (25) untuk mengurangi polusi dan
kemudian gas yg sudah disaring akan dibuang melalui cerobong (27).
BAB IV
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan mengenai Pemanfaatan
Batubara Sebagai Bahan Bakar PLTU dapat disimpulkan bahwa :
1. Pengertian batubara adalah batuan sedimen yang dapat terbakar,
terbentuk dari endapan organik, utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan
dan terbentuk melalui proses pembatubaraan.
2. Bahan bakar yang digunakan pada PLTU adalah batubara jenis
subbituminus dan bituminus.
3. Pemanfaatan batubara sebagai bahan bakar PLTU merukan solusi
http://www.scribd.com/doc/55111505/Batubara-Sebagai-Bahan-Bakar-
PLTU. (diakases tanggal 29 April 2014)
http://teknologi.kompasiana.com/terapan/2014/02/20/teknologi-
pembakaran-pada-pltu-batubara-636534.html. (diakses tanggal 29 April
2014)