Disusun oleh :
Thirafi Prastito
1102012294
Pembimbing :
dr. Tuty Rahayu, Sp. A
Tujuan: Untuk mengetahui factor resiko yang terkait dengan antibiotic yang resisten
untuk anak-anak penderita ISK yang terinfeksi bakteri E coli di IGD maupun rawat
inap. Metode: Melakukan penelitian cross-sectional restropektif, dengan sampel kultur
urine pasien dengan hasil bakteri E coli, pada pasien sampai usia 18 tahun.
Dikumpulkan di IGD dan ruang rawat inap. Results: Dibandingkan dengan anak
perempuan, anak laki-laki 2,29 kali (confidence interval [CI] = 1,30-4,02) lebih
mungkin untuk memiliki kultur urine E coli yang resisten terhadap ampisilin dan 2 kali
lebih mungkin (CI = 1,13-3,62) memiliki kultur urine yang resisten terhadap
trimetoprim sulfametoksazol (TMP / SMX). Pasien dengan kelainan genitourinari 1,57
kali lebih mungkin resisten terhadap ampisilin (CI = 1,03-2,41) dan 1,86 kali untuk
TMP / SMX (CI = 1,18-2,94). Kesimpulan: Tingkat yang lebih tinggi dari ampisilin
dan TMP / SMX yang resisten terhadap kultur urine E coli diamati pada anak laki-laki
dan anak-anak dengan riwayat kelainan genitourinaria. Usia dan resep antibiotik
terbaru juga merupakan faktor risiko potensial untuk resistansi
Keywords
1
Latar Belakang
Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan penyakit infeksi yang paling umum di derita
oleh anak-anak pasien rawat jalan. Diantara pasien rawat jalan, Escherichia coli (E coli)
merupakan bakteri pathogen primer untuk penyakit ISK. Seringkali, dokter meresepkan
antibiotic sebagai terapi empiris sambil menunggu hasil kultur urin.
Amoxicillin+clavulanate, trimethrophine/sulfamethoxazole (TMP/SMX), dan
golongan sefalosporin sering digunakan untuk terapi empiris awal pada pasien ISK.
Namun, terapi untuk ISK sering dipersulit dengan munculnya resistensi terhadap
antibiotik tertentu yang sering digunakan untuk ISK. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui factor resiko yang terkait dengan antibiotic yang resisten untuk anak-
anak penderita ISK yang terinfeksi bakteri E coli di IGD maupun rawat inap.
2
Metode
Design Penelitian
Data demografi dikumpulkan pada pasien yang masuk kriteria inklusi. Data demografi
meliputi umur pasien, tanggal lahir, jenis kelamin, ras/etnis dan status asuransi. Data
klinis meliputi tanggal pertemuan, metode pengambilan sampel urine, urinalisis, dan
kultur urine, riwayat kelainan genitourinary, memiliki penyakit kronis, riwayat ISK
sebelumnya, memiliki gejala suspek ISK (seperti demam, dysuria, frekuensi, uergensi,
muntah, rewel, sakit perut, tempat berobat, riwayat konsumsi antibiotic dalam 6 bulan
terakhir. Data dikumpulkan meliputi diagnosis, pengobatan dan pencitraan juga. Data
kemudian dibatasi kepada kultur urine yang diperiksa pertama kali untuk mengurangi
potensial bias akibat ulangan kultur urine
3
Hasil
Selama peneitian total ada 1.159 sampel urine E Coli dari sekitar 889 pasien. Hasil
labolatorium di cocokan dengan rekam medis masing-masing pasien. Hasil yang di
dapatkan dari penelitian ini antibiotic yang resisten terhadap E Coli bias dilihat di table
1.
4
HASIL DARI TABLE 2 :
Dari table 2 dijelaskan dari beberapa antibiotic yang sering digunakan untuk ISK. Dari
table tersebut menunjukan bahwa 17.3 % resisten terhadap 1 antibiotik, dan 20,8%
resisten terhadap 2 antibiotik. Pasien bisa dikatakan MDR bila resisten terhadap 3
antibiotik atau lebih.
5
HASIL DARI TABLE 3 :
Tabel 3 ini merupakan table univariate. Dari table 3 ini melihat factor resiko apa saja
yang dapat menyebabkan resisten pada antibiotic Ampicillin terhadap bakteri E Coli.
Didapatkan hasil bahwa :
- Laki-laki lebih resisten terhadap Ampicillin daripada wanita
- Pasien usai kurang dari 4 tahun lebih banyak yang resisten
- Pasien yang dirawat di IGD ato di rawat inap lebih seting resisten daripada
pasien rawat jalan
- Riwayat kelainan genitourinaria menjadi factor resisten Ampicillin
- Riwayat demam sebelumnya menjadi factor resisten Ampicillin
6
HASIL DARI TABEL 4:
Table 4 ini merupakan table univariate. Dari table 4 ini melihat factor resiko apa saja
yang dapat menyebabkan resisten pada antibiotic TMP/SMX terhadap bakteri E Coli.
Didapatkan hasil :
- Laki-laki lebih resisten terhadap TMP/SMX daripada perempuan
- Riwayat pemakaian antibiotic 6 bulan yang lalu menjadi factor resisten
TMP/SMX
- Riwayat kelainan genitourinaria sebelumnya menjadi factor resisten TMP/SMX
7
HASIL DARI TABEL 5 :
Tabel 5 ini merupakan table multivariat melihat factor resiko yang bisa menyebabkan
resisten antibiotic Ampicillin dan TMP/MSX. bakteri E Coli. Didapatkan hasil:
- Laki-laki
VALIDITY
8
1. Menentukan ada atau tidaknya randomisasi dalam kelompok dan teknik
randomisasi yang digunakan
Jawab : Ya.
Alasan: halaman 2030, bagian Treatment and randomization. Pasien secara
acak diberikan GT + ORS atau ORS + plasebo
9
3. Mengidentifikasi ada tidaknya blinding pada pasien, klinisi, dan peneliti
Jawab : Ada
Alasan : halaman 2030, bagian Treatment and Randomization. Penelitian
dilakukan dengan cara triple blind. Dokter, perawat, dan pasien tidak
mengetahui obat apa yang diberikan.
10
IMPORTANCE
11
Terapi Dehidrasi Tidak dehidrasi
setelah 12 jam setelah 12 jam
Artinya setiap 5 pasien yang mendapat terapi GT + ORS akan tampak satu
APPLICABILITY
12