PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dapat dipisahkan dari pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Pada saat ini
hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan
masyarakat yang optimal, sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan
nasional. Untuk itu perlu ditingkatkan upaya guna memperluas dan mendekatkan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan mutu yang baik dan biaya yang
atau Kota, maka untuk itu di pandang perlu disetiap rumah sakit Umum atau Daerah
tentang Tenaga Kesehatan, maka dipandang perlu juga untuk menetapkan Standar
1
pencegahan dan pengobatan penyakit, serta pemulihan kesehatan, (Good
laboratorium rumah sakit pemerintah dan swasta, balai laboratorium kesehatan dan
Laboratorium Kesehatan yang benar (God Laboratory Practice) dan mengacu pada
Visi dan Misi Instalasi Laboratorium, Falsafah, Tujuan Instalasi Laboratorium yaitu
sebagai berikut:
2
Misi : 1) Mengutamakan kepuasan pelanggan pengguna
pelayanan Laboratorium
berkesinambungan
pelanggan
3
B. Tujuan
1. Tujuan umum :
2. Tujuan khusus :
diagnosa yang akurat, tepat waktu, dan aman ( baik petugas, maupun
meliputi:
laboratorium
3. Pasien Luar
4
Yaitu pasien dari dokter luar RSUD Badung maupun dari rumah
D. Batasan operasional
Hematologi,kimia klinik,imunologi,elektrolit,mikrobiologi,elektrolit,urinalisa
1. Pemeriksaan Hematologi
5
3. Pemeriksaan Urinalisa
5. Pemeriksaan Mikrobiologi
6. Pemeriksaan AGD
E. Landasan hukum
ii. Undang undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit (lembaran
Laboratorium Kesehatan
vii. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 11 Tahun 2010 Tentang
Penyelenggaraan Kesehatan
viii. Peraturan Bupati Subang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan
ix. Keputusan bupati Subang Nomor 27 Tahun 2002 Tentang Tugas Pokok
2001
7
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
4. Tenaga Administrasi
5. Tenaga Kebersihan
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
3. Perawat D3 : 2 Orang
4. Bidan D3 : 2 Orang
8
Pola pengaturan tenaga di Instalasi Laboratorium RSUD Kabupaten Subang
diatur dalam 3 shift jaga dengan distribusi sebagai berikut:
1. Dinas pagi:
Yang bertugas sejumlah 14 orang dengan rincian :
a. 2 orang Dr Sp.PK sebagai penanggung jawab lab
b. 1 orang Kepala Ruangan Lab
c. 3 orang bertugas di rawat jalan
d. 1 orang bertugas di kimia klinik dan serologi
e. 1 orang bertugas di hematologi
f. 1 orang bertugas di mikrobiologi
g. 1 orang bertugas di urine dan feces
h. 2 orang bertugas di administrasi
i. 1 orang bertugas di bagian sampling
j. 1 orang bertugas di bagian kebersihan
2. Dinas sore:
Yang bertugas 3 ( tiga ) orang, dengan rincian :
a. 1 orang petugas administrasi
b. 2 orang petugas sampling dan pelaksana pemeriksaan
3. Dinas malam:
Yang bertugas 3 ( tiga ) orang, dengan rincian :
a. 1 orang petugas administrasi
b. 2 orang petugas sampling dan pelaksana pemeriksaan
C. PENGATURAN JAGA
9
4. Bila ada perubahan daftar dinas karena ada staf yang berhalangan
1. Latar Belakang
2. Tujuan Umum
3. Tujuan Khusus
10
c. Menyusun standar beban kerja Laboratorium
d. Menyusun Kebutuhan Kelonggaran
e. Perhitungan kebutuhan tenaga kerja di Laboratorium
f. Analisis kebutuhan tenaga di Laboratorium.
11
b. Kegiatan profesi 3 jam per bulan = 0.75 jam/minggu
c. Berobat = 1 jam /minggu
d. Lain-lain urusan pribadi = 2 jam/minggu
Kesimpulan :
Berdasarkan perhitungan dengan metode Workload Indicators of
Staffing Need (Wisn), maka didapatkan kebutuhan tenaga dr Spesialis
Penanggung Jawab = 0.41 + 2.47 = 3 Orang
13
d. Perhitungan kebutuhan pelaksana di Laboratorium .
Kesimpulan :
Berdasarkan perhitungan dengan metode Workload Indicators of Staffing
Need (Wisn), maka didapatkan kebutuhan tenaga Analis = 4.13 + 33.05 =
37 orang
.
14
3. Standar beban kerja per satu tahun:
15
Pasien Cyto = 15840 + 0.12 = 0.60
25.560
Kesimpulan :
Berdasarkan perhitungan dengan metode Workload Indicators of Staffing Need
(Wisn), maka didapatkan kebutuhan tenaga Administrasi = 0.6 + 4.13 = 5 orang
Keterangan :
Berdasarkan perhitungan kebutuhan tenaga di Laboratorium RSUD Kabupaten
Subang dengan kondisi tenaga saat ini, maka kekurangan tenaga Spesialis
Pathologi Klinik 1 orang, Tenaga Pelaksana 24 orang, Administrasi 4 orang.
16
9. Kesimpulan
Sesuai dengan pelaksana laboratorium diatas maka untuk memenuhi kekurangan
tenaga di Laboratorium RSUD Kabupaten Subang, maka diperlukan penambahan
tenaga Spesialis Pathologi klinik, Pelaksana laboratorium, Dan tenaga Administrasi.
17
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah ruangan
Tangga
Toilet
Ruang
Penyimpanan
Reagen Administrasi Lab
Ruang
Administrasi PA
Ruang Hematologi,
Imunoserologi, Pengolahan
Ruangan Dr sampel
Sp.PK
Ruang VCT
Ruang PA
Ruang Istirahat
PA
Arsip
Ruang Feses, Urin
Gudang Gudang
Mikrobiologi
18
B. Standar fasilitas
Jumlah
No Nama Peralatan Keterangan
Peralatan
1 Meja Tulis 5
2 Kursi Lipat 12
5 Lemari Rak 1
7 Kaca Rias 1
8 CPU 4
9 Monitor 4
12 AC 7
13 Lemari Es 3
14 Telepon 2
15 Kursi Tunggu 2
19
Mempunyai peralatan laboratorium yang memadai untuk jenis pemeriksaan
yang dilakukan:
b. Untuk pemeriksaan rutin dan banyak jumlahnya dalam satu hari, harus
pemeliharaannya
1 Sentrifuse 2
2 Fotomoter Erba 1
3 Hematology Autoanalyzer 2
8 AGD Analyzer 1
9 Elektrolit Autonalyzer 1
20
10 Urinometer 1
11 Inkubator Memert 1
12 Rotator 1
13 Mixer 1
14 Mikropipet 1 10
1 20
2 50
2 100
1 200
1 500
1 1000
15 Rak Tabung 6
16 Rak Pippet 1
21
BAB IV
A. Persyaratan Pelayanan
1. Persyaratan umum :
a. Pasien sudah terdaftar di sistim rekam medik rumah sakit sesuai dengan
lengkap dan berkas jaminan yang sesuai dengan jaminan yang dipakai.
luar jadwal pengambilan sampel, maka sampel pasien rawat inap dikirim
dengan RSUD, untuk pasien dengan jaminan BPJS maka pasien dibilling
22
B. Alur Pelayanan Laboratorium
LOKET PENDAFTARAN
POLIKLINIK
RAWAT JALAN
LABORATORIUM
RAWAT JALAN
Administrasi
Sampling
Pemeriksaan
Entry hasil Petugas LAB rawat
jalan menyerahkan
sampel untuk di
periksa
PENGAMBILAN HASIL
LABORATORIUM
23
Laboratorium Rawat Inap
ALUR PELAYANAN LABORATORIUM RAWAT INAP
PERMINTAAN LABORATORIUM
RAWAT INAP
PETUGAS SAMPLING
LABORATORIUM
ANALISA SAMPEL DI
LABORATORIUM RAWAT INAP
Koding
Billing
Analisis Sampel
Rekapitulasi Hasil
Entry Hasil
Cetak Hasil
Verifikasi Hasil
24
ALUR PEMERIKSAAN YANG DIRUJUK
Bahan pemeriksaan
Pasien Rawat Inap
Penerimaan Sampel
25
C. Jadwal Pengambilan Bahan Pemeriksaan
11:00 WIB, diluar jam tersebut maka hasil diambil oleh petugas
27
JENIS WAKTU TUNGGU
JENIS PEMERIKSAAN
PERMINTAAN HASIL
Ureum 60 Menit
SEGERA
Kreatinin 60 Menit
PP Test 30 Menit
Widal 60 Menit
Keterangan : Hal tersebut diatas berlaku jika semua alat laboratorium berada
dalam kondisi baik, dan untuk SADT tidak menutup kemungkinan hasil diluar
Jawab Laboratorium
28
E. Pengelolaan Spesimen (Bahan Pemeriksaan)
1. Persiapan Pasien :
a. Pemeriksaan gula darah puasa dan 2 jam post prondial.
1) Sebelum pemeriksaan pasien harus berpuasa selama 10 - 12 jam.
Pagi hari pasien diambil darah untuk pemeriksaan glukosa puasa,
kemudian pasien makan dan minum seperti biasa, selesai makan
pasien puasa lagi selama 2 jam.
2) Pasien diambil darah dan urine yang kedua untuk pemeriksaan
glukosa 2 jam pp
b. Pemeriksaan Profil Lipid.
2. Persiapan Alat :
a. Needle vacutainer, Tube vacutainer.
b. Spuit, Lancet, Wing needle, Tourniquet.
c. Pot urine
d. Objek glass, cover glass.
3. Persiapan Bahan :
a. Kapas alcohol
b. Anti koagulant
29
9) Asumsi pengambilan darah diatas sesuai dengan jumlah item
pemeriksaan laboratrorium.
10) Tourniquet dilepaskan
11) Cabut jarum dengan menempelkan kapas kering diatasnya.
12) Rekatkan plester betadin
b. Darah Kapiler
1) Lokasi pengambilan 2/3 ujung jari pada orang dewasa, daun
telinga pada anak, tumit kaki pada bayi.
2) Desinfeksi bagian yang akan ditusuk dengan kapas alcohol.
3) Tusuk dengan lancet secepat mungkin.
4) Buang tetes darah pertama dengan kapas kering, tetes darah
selanjutnya diambil.
5) Rekatkan lokasi tusukan dengan plester betadin.
c. Darah Arteri
1) Lokasi pengambilan arteri radialis, arteri brachialis, arteri
femoralis.
2) Gunakan spuit 1 cc atau 3 cc ambil heparin secara aseptis dan
basahi bagian dalam spuit.
3) Desinfeksi bagian yang akan ditusuk dengan kapas alcohol.
4) Tusuk arteri dengan posisi jarum tegak lurus atau pada sudut 90
derajat.
5) Tarik jarum dari pembuluh darah setelah didapat darah yang
dibutuhkan kemudian ujung jarum ditusuk ke gabus atau karet.
6) Rekatkan plester betadine.
7) Bolak balik spuit agar darah tercampur homogeny.
d. Urine
1) Urine sewaktu : Untuk urine lengkap, tes kehamilan.
a) Urine yang dikeluarkan pada saat akan diperiksa (sewaktu-
sewaktu)
b) Urine ditampung ke dalam pot urine bersih dan tertutup.
c) Beri label identitas pasien.
30
2) Urine pagi : Untuk urine lengkap
a) Urine yang pertama dikeluarkan pada pagi hari setelah
bangun tidur.
b) Urine ditampung ke dalam pot urine bersih dan tertutup
c) Beri label identitas pasien.
e. Faeces
1) Ambil sedikit faeces ke dalam wadah bersih dan bertutup, jangan
bercampur dengan urine.
2) Ambil bagian yang ada darah dan lendirnya.
f. Sputum
1) Ambil sputum dengan metode SPS ( sewaktu, pagi baru bangun
tidur, sewaktu)
2) Tampung pada wadah bersih, kering dan bermulut besar dan
tertutup.
Akan tetapi di lab RSUD pengambilan dahak dilakukan di poli
DOTS, laboratorium RSUD hanya menerima bahan
pemeriksaannya saja
g. Sekret / swab
Bahan diambil dari swab sesuai permintaan dokter yang meminta
31
F. Tabel Jenis Spesimen dan penyimpanannya
Stabilitasnya
Suhu kamar
K2/K3-EDTA
DPL/Hematolo (6Jam)
Darah 2 ml G/P
gi autoanalyzer 1 -1,5 mg/ml
4oC (24 Jam
darah
K2/K3-EDTA
LED Suhu Kamar
Darah 2 ml 1 -1,5 mg/ml G/P
Westergren (2Jam)
darah
Suhu kamar
K2/K3-EDTA
(6Jam)
SADT Darah 2 ml G/P
1 -1,5 mg/ml
4oC (24 Jam
darah
20-25C (6 hari)
-20C (6 bulan)
Segera
Bilirubin Serum 1 ml - G/P
Mungkin
20-25C (5 hari)
Asam Urat Serum 1 ml -
4C (5 hari)
32
-20C (6 bulan)
20-25C (6 hari)
-20C (6 bulan)
20-25C (14
4C (14 hari)
20-25C (10
4C (10 hari)
4C (24 jam)
Kreatinin Serum 1 ml - G/P
-20C (8 bulan)
20-25C (> 3
hari
Aktivitas turun
10%)
SGOT Serum 1 ml - G/P
4C (>3 hari
Aktivitas turun
8%)
-20C (7 hari)
20-25C (> 3
hari
aktivitas turun
SGPT Serum 1 ml - G/P
17%)
4C (> 3 hari)
aktivitas turun
33
10%)
-20C (7 hari)
2 -8C (2 -3
Widal 2 ml
hari),
Freezer
VDRL 2 ml
compartment
HBsAg 2 ml (1 bulan),
(6 bulan, tidak
Asto 2 ml
boleh
Rematoid
2 ml gelas)
Factor
20-25C
4C (24 jam)
urobilinogen,
4-8C (1 hari)
bilirubin, keton
34
pagi (segera)
2 tetes
Darah kapiler
Malaria - G Secepatnya
segar (Apus tebal
apus tipis)
Secret
Secukupny Langsung
Trichomonas vagina/ ---- ----
a dikerjakan
urethra
Secret
Secukupny Langsung
Candida vagina/ ---- ----
a dikerjakan
urethra
Keterangan:
G : Gelas
T : Tabung reaksi
Volume : untuk jenis pemeriksaan lebih dari satu volume spesimen disesuaikan
dengan kebutuhan.
35
G. Pengolahan Spesimen
dianalisa
beku
menit
koagulan (masa
pembekuan)
menit
36
H. Penanganan Nilai Kritis ( Critical Value )
terlalu tinggi atau terlalu rendah ), yang harus segera dilaporkan kepada
NILAI KRITIS
NILAI KRITIS
7 BT - > 15 menit
8 CT
37
Pemeriksaan Kimia Klinik
NILAI KRITIS
NILAI KRITIS
3 Hematokrit < 20 - %
38
Analisis Gas Darah (Vena)
NILAI KRITIS
39
Analisis Gas Darah (Arteri)
5 O2 Saturasi < 75 - %
6 CO (Carbonmonoxide) - > 10 %
7 Methemoglobin - > 10 %
40
J. Penetapan Nilai Normal Pemeriksaan Laboratorium
NILAI NORMAL
HEMATOLOGI
NO PARAMETER Normal Laki - laki Normal Perempuan SATUAN
1 Hemoglobin 11.0 - 17.0 11.0 - 17.0 gr%
2 Hematokrit 35.0 - 55.0 35.0 - 55.0 %
3 Leukosit 4000 - 10000 4000 - 10000 Permm3
4 Trombosit 150000 - 400000 150000 - 400000 Permm3
5 MCH 26 - 34 26 - 34 pg
6 MCHC 31 - 35.5 31 - 35.5 g/dl
7 MCV 80 - 100 80 - 100 m^3
8 LED 0 - 15 0 - 20 mm/jam
9 Bleeding time 1-3 1-3 menit
10 Clotting time 5-7 5-7 menit
KIMIA KLINIK
NO PARAMETER Normal Laki - laki Normal Perempuan SATUAN
1 Glukosa Darah Puasa 70 - 100 70 - 100 mg/dl
2 Glukosa Darah Sewaktu 100 - 150 100 - 150 mg/dl
3 Glukosa Darah 2 Jam PP s/d 160 s/d 160 mg/dl
4 Ureum 10 - 50 10 - 50 mg/dl
5 Creatinin 0.6 - 1.4 0.6 -1.2 mg/dl
6 Uric Acid 3.4 - 7.0 2.4 - 5.7 mg/dl
7 Cholesterol 50 - 250 50 - 250 mg/dl
8 HDL Cholesterol 35 - 65 35 - 65 mg/dl
9 Trigliserida 50 - 200 50 - 200 mg/dl
10 Bilirubin Total s/d 1.1 s/d 1.1 mg/dl
11 Bilirubin Direct s/d 0.25 s/d 0.25 mg/dl
12 SGOT s/d 37 s/d 37 IU
13 SGPT s/d 41 s/d 41 IU
14 Protein Total 6.7 - 8.7 6.7 - 8.7 g/dl
15 Albumin 3.8 - 4.4 3.8 - 4.4 g/dl
16 Globulin 1.6 - 3.3 1.6 - 3.3 g/dl
Elektrolit
NO PARAMETER Normal Laki - laki Normal Perempuan SATUAN
1 Natrium 135 - 155 136 - 155 Ise
2 Kalium 3.5 5.5 3.5 5.6 Ise
3 Chlorida 98 - 108 99 - 108 Ise
4 Calsium 2.2 - 2.9 2.2 - 2.10 Ise
41
Urinalisa
NO PARAMETER Normal Laki - laki Normal Perempuan SATUAN
1 Glukosa Negatif Negatif mg/dl
2 Bilirubin Negatif Negatif mg/dl
3 Urobilinogen Negatif Negatif mg/dl
4 Darah Negatif Negatif mg/dl
5 Keton Negatif Negatif mg/dl
6 Nitrit Negatif Negatif mg/dl
7 Berat Jenis 1.005 - 1.030 1.005 - 1.030
8 Protein Negatif Negatif mg/dl
9 pH 5-7 5-7 mg/dl
10 Tyrosine Negatif Negatif /LP
11 Eritrosit Negatif Negatif /LP
12 Leukosit Negatif Negatif /LP
13 Sel Epithel Negatif Negatif /LP
14 Ca. Oxalat Negatif Negatif /LP
15 Amorp Urat Negatif Negatif /LP
16 Amorp Fosfat Negatif Negatif /LP
17 Bakteri Negatif Negatif /LP
18 Drug Test Mariyuana Negatif Negatif
19 Drug Test Morphine Negatif Negatif
20 Drug Test Meta-amphetamin Negatif Negatif
21 Drug Test Benzodiazepine Negatif Negatif
22 Drug Test Cocain Negatif Negatif
23 Drug Test Amphetamin Negatif Negatif
Feses
NO PARAMETER Normal Laki - laki Normal Perempuan SATUAN
1 Darah negatif negatif
2 Konsistensi lembek lembek
3 Bau khas khas
4 Lendir negatif negatif
5 Warna kuning kuning
6 Lemak negatif negatif /LP
7 Sisa Makanan negatif negatif /LP
8 Amoeba negatif negatif /LP
9 Telur cacing negatif negatif /LP
42
Imunologi
NO PARAMETER Normal Laki - laki Normal Perempuan SATUAN
1 Salmonella Typhi O Negatif Negatif
2 Salmonella Typhi H Negatif Negatif
3 Salmonella Paratyphi AO Negatif Negatif
4 salmonella Paratyphi AH Negatif Negatif
5 HBsAg Negatif Negatif
6 HIV Non Reactive Non Reactive
7 CD4 457 - 1313 458 - 1313
8 VDRL Non Reactive Non Reactive
9 ASTO Negatif Negatif
10 Rheumatoid Factor Negatif Negatif
AGD
NO PARAMETER Normal Laki - laki Normal Perempuan SATUAN
pH 7.35 - 7.45 7.35 - 7.46
pCO2 35.0 - 48.0 35.0 - 48.1
pO2 83.0 - 108.0 83.0 - 108.1
HCO3 22- 26 22- 26
TCO2 22- 29 22- 29
1. Pemisahan Limbah
infeksius
43
2. Pengumpulan dan Pengangkatan Limbah
dengan kantong limbah/ jerigen yang penuh tadi agar limbah tidak
KANTONG
klinis
44
L. Pengelolaan Limbah Cair
Kabupaten Subang
sampah medis
45
6) Limbah Cairan perendam HIV,CD4,HBsAg, dibuang ke wastafel yang
46
3. buku kerja QC yang terdiri dari :
a. Buku kerja QC Hematologi
b. Buku kerja QC Kimia Klinik
c. Buku kerja QC Elektrolit
d. Buku kerja QC CD4
4. Buku arsip hasil laboratorium
a. Buku arsip hasil laboratorium adalah laporan hasil laboratorium,buku
registrasi laboratorium pasien rawat inap / rawat jalan dan medical
check up.
b. Tulis pada buku periode pencatatan hasil pemeriksaan.
c. Pisahkan dari masing-masing jenis buku, kumpulkan sesuai dengan
urutan bulan dan tahun.
d. Berkas yang telah melewati masa simpan,di musnahkan dan di buat
berita acara pemusnahan berkas.
5. Laporan semesteran dan tahunan
a. Laporan semesteran tahunan di kumpulkan sesuai dengan bulan dan
tahun secara berurutan.
b. Simpan dalam box file.
c. Laporan bulanan dan tahunan di simpan oleh ADM laboratorium
selama 3 tahun.
d. Berkas yang telah melewati masa simpan,di musnahkan dan di buat
berita acara pemusnahan berkas.
6. Print out hasil dari alat
a. Hasil hematologi di print langsung dari alat dengan printer LX-310,
dan hasilnya dimasukan ke system billing, agar hasil dengan mudah
untuk dicari kembali
b. Hasil pemeriksaan lainnya di print dengan memasukan dulu data
hasil pemeriksaan ke system billing
47
N. Pemeliharaan dan Kalibrasi Alat
Tata Laksana Pemeliharaan Alat-Alat Laboratorium :
1. Lemari es (refrigerator) dan frezer
a. Menggunakan lemari es dan frezer khusus untuk laboratorium.
b. Tempatkan lemari es sedemikian rupa,sehingga bagian belakang
lemari es masih longgar untuk aliran udara dan fasilitas kebersihan
kondensor.
c. Pintu lemari es harus tertutup baik untuk mencegah keluarnya udara
dingin dari bagian pendingin.
d. Membersihkan dan defrost setiap 2 bulan dan setelah terjadi
pemadaman listrik.
e. Pemantauan dilakukan, pencatatan suhu setiap hari pada permulaan
kerja ( 2 8 C )
f. Freezeer dilakukan hal yang sama, sesuai suhu yang digunakan ( -
15 sampai 20 C )
g. Lemari es dan frezer harus selalu dalam keadaan hidup.
h. Untuk perawatan setiap 6 bulan sekali.
i. Catat suhu lemari es setiap hari.
2. Inkubator
a. Bagian dalam inkubator dan rak harus di bersihkan secara teratur
dengan di desinfektan.
b. Pemantauan,catat suhu setiap hari pada permulaan kerja.
c. Perbedaan suhu 2 C, pengaturan suhu perlu di stel kembali.Suhu
yang masih dapat diterima adalah 2 C dari suhu yang diinginkan.
d. Perawatan setiap 6 bulan sekali.
3. Centrifuge
a. Letakkan centrifus pada tempat yang datar.
b. Gunakan tabung dengan ukuran dan tipe yang sesuai tiap centrifus.
Beban harus di buat seimbang sebelum centrifus di jalankan,kecuali
pada sentrifus mikrohematokrit karena tabung kapiler sangat kecil.
c. Pastikan bahwa penutup telah tertutup dengan baik dan kencang
sebelum centrifus di jalankan.
48
d. Bersihkan dinding bagian dalam dengan laritan anti septic setiap
minggu atau bila terjadi tumpahan atu tabung pecah.
e. Pada pengguna sentrifuge mikro hematokrit,tabung kapiler harus di
tutup pada salah satu ujungnya untuk menghindari keluar darahnya.
f. Periksa bantalan pada wadah tabung, bila bantalan tidak ada maka
tabung mudah pecah waktu di centrifus karena adanya gaya
sentrifugal yang kuat menekan tabung kaca ke dasar wadah,bantalan
harus sesuai dengan ukuran dan bentuk tabung.
g. Putar tombol kecepatan pelan-pelan sesuai kecepatan yang di
perlukan.
h. Hentikan segera bila beban tidak seimbang atau terdengar suara
aneh.
i. Jangan mengoperasikan sentrifuge dengan tutup terbuka.
j. Jangan menggunakan sentrifuge dengan kecepatan yang lebih tinggi
dari keperluan.
k. Jangan membuka tutup sentrifuge sebelum sentrifuge benar-benar
telah berhenti.
l. Perawatan setiap tahun.
4. Mikroskop
a. Mikroskop di letakkan di tempat yang datar.
b. Biasakan memeriksa dengan menggunakan lensa objektif 10x dulu,
bila saranan jelas, perbesar dengan objektif 40x, dan bila perlu
dengan 100x. Untuk pembesaran 100x gunakan dengan minyak
imersi.
c. Bersihkan lensa dengan kertas lensa yang di basahi dengan xylol
setiap hari setelah selesai bekerja,terutama bila terkena minyak
imersi.
d. Jangan membersihkan / merendam lensa dengan alcohol atau
sejenisnya karena akan melarutkan perekatnya sehingga lensa dapat
lepas dari rumahnya.
e. Jangan membiarkan mikroskop tanpa lensa okuler atau
objektif,karena kotoran akan mudah masuk.
f. Saat mikroskop di simpan, lensa objektif 10x atau 100x tidak boleh
berada pada satu garis dengan kondensor, karena dapat
49
mengakibatkan lensa pecah bila ulir makrometer dan mikrometernya
sudah rusak.
g. Membersihkan dan melumasi peyangga setiap minggu.
h. Mikroskop di simpan di tempat yang kelembapannya rendah, jangan
menyentuh lensa dengan jari.
i. Periksa kelurusan sumbu kondensor setiap bulan.
5. Fotometer / spectrometer
a. Gunakan lampu yang sesuai dengan masing- masing jenis fotometer.
b. Tegangan listrik harus stabil.
c. Hidupkan alat terlebih dahulu selama 5 30 menit ( tergantung jenis /
merek alat ), supaya cahaya lampu menjadi stabil.
d. Monokromator atau filter harus bersih, tidak lembab, tidak berjamur.
e. Kuvet ( tergantung jenisnya ) harus tepat meletakkannya,sisi yang
dilalui cahaya harus menghadap ke arah cahaya, bagian tersebut
harus bersih, tidak ada bekas tangan, goresan ataupun embun.Untuk
menghindari hal tersebut pegang kuvet di ujung dekat permukaan.
f. Isi kuvet harus cukup sehingga seluruh cahaya dapat melalui isi
kuvet.
g. Tidak boleh ada gelembung udara dalam kuvet.
h. Untuk pemeriksaan enzimatik, kuvet harus di inkubasi pada suhu
yang sesuai dengan suhu pemeriksaan.
i. Amplifer / pengolah signal harus berfungsi dengan baik.\
j. Jangan menyentuh lampu dengan tangan, karena lemak dari tangan
yang melekat pada permukaan lampu akan menimbulkan bekas yang
sulit dihilangkan, bila tersentuh tangan waktu mengganti lampu,
segera bersihkan dengan alcohol.
6. Sheker / rotator
a. Bersihkan bagian luar alat dan bagian-bagian yang berputar.
b. Kencangkan sekrup pada rangka pengocok.
c. Minyaki mesin.
d. Periksa ke-aus-an sikat dan bagian berputar lainnya.
50
7. Kamar hitung
a. Kamar hitung dan kaca penutup harus bersih sebab kotor ( jamur,
partikel debu ) pada pengamatan di bawah mikroskop akan terlihat
sebagai sel.
b. Periksa di bawah mikroskop, apakah garis-garis pada kamar hitung
terlihat jelas dan lengkap.
c. Kamar hitung dan kaca penutup harus kering, bila basah akan
menyebabkan terjadinya pengenceran dan kemungkinan sel darah
akan pecah, sehingga jumlah sel yang dihitung menjadi berkurang.
d. Kaca penutup harus tipis, rata, tidak cacat dan pecah, sebab kaca
penutup berfungsi untuk menutup sampel, bila cacat atau pecah
maka volume dalam kamar hitung menjadi tidak tepat.
e. Cara pengisian kamar hitung : dengan menggunakan pipet Pasteur
dalam posisi horizontal, sampel dimasukkan dalam kamar hitung
yang tertutup kaca penutup.
f. Bila pada pengisian terjadi gelembung udara di dalam kamar hitung
atau sampel mengisi parit kamar hitung / menggenang kamar lain,
atau kamar hitung tidak terisi penuh, maka pengisian harus dibuang.
g. Cuci kamar hitung segera setelah dipakai dengan air mengalir atau
dengan air detergent encer.
h. Bila masih kotor, rendamlah dengan air detergent, kemudian bilas
dengan air bersih.
i. Pada waktu mencuci kamar hitung tidak boleh menggunakan sikat.
8. Pipet
a. Gunakan pipet gelas yang sesuai dengan peruntukan yaitu : pipet
transfer yang dipakai untuk memindahkan sejumlah volume cairan
yang tetap dengan teliti, serta pipet ukur yang dipakai untuk
memindahkan berbagai volume tertentu yang diinginkan.
b. Gunakan pipet yang bersih dan kering serta ujungnya masih utuh
dan tidak retak.
c. Cara penggunaan pipet harus disesuaikan dengan jenis pipet.
d. Pemipetan cairan tidak boleh menggunakan mulut
e. Pemindahan cairan dari pipet ke dalam wadah harus dilakukan
dengan cara menempelkan ujung pipet yang telah dikeringkan
dahulu bagian luarnya dengan kertas tissue pada dinding wadah /
51
bejana dalam posisi tegak lurus dan cairan di biarkan mengalir
sendiri.
f. Pipetvolumetrik tidak boleh ditiup.
g. Pipet ukur yang mempunyai tanda cincin di bagian atas, setelah
semua cairan dialirkan maka sisa cairan diujung pipet dikeluarkan
dengan ditiup memakai alat bantu pipet.
h. Pipet ukur yang tidak memiliki cincintidak boleh ditiup.
i. Pipet dengan volume kecil ( 1 500 ul ), harus dibilas untuk
mengeluarkan sisa cairan yang menempel pada dinding bagian
dalam.
j. Pipet yang sudah dipakai harus direndam dalam larutan antiseptic,
kemudian baru dicuci.
9. Pipet semiotomatik
a. Pada pipet semiotomatik, tip pipet tidak boleh dipakai ulang, karena
pencucian tip pipet akan mempengaruhi kelembapan plastic tip pipet,
juga pengeringan seringkali menyebabkan tip meramping dan
berubah bentuk saat pemanasan.
b. Penggunaan tidak boleh melewati batas skala tip dan pipetnya.
c. Tip yang digunakan harus terpasang erat.
d. Sesudah penggunaan harus dibersihkan dan disimpan dengan baik
di dalam rak pipet.
Cara pencucian :
52
3) Alat kaca dimasukkan dalam incubator dengan suhu 50 60
C dan alat plastic di keringkan dengan suhu kamar 15 -
25C.
53
BAB V
LOGISTIK
( bahan dan alat ) yang terdiri dari alat laboratorium, reagensia , alat tulis kantor,
ii. Ka ruangan membuat usulan rencana kebutuhan bahan dan alat dan
ditandatangani.
laboratorium;
PPTK alkes
54
2). Prosedur penerimaan bahan dan alat laboratorium :
tanggal kadaluwarsanya
1. Setiap penggunaan bahan dan alat habis pakai dicatat dalam buku
pengeluaran barang
KESELAMATAN PASIEN
A. Pengertian
Keselamatan pasien adalah suatu sistem yang membuat asuhan
pasien di laboratorium menjadi lebih aman.
B. Tujuan
Untuk mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan
akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan
yang seharusnya diambil.
1. Pedoman umum :
Sistem keselamatan pasien di laboratorium perlu dilaksanakan sebab
a. Banyaknya jenis/item pemeriksaan dan persiapannya
b. Banyaknya jenis spesimen pemeriksaan
c. Banyaknya jenis wadah penampung/container
d. Jumlah konsumen yang banyak
e. Jumlah staf yang tidak memadai potensial bagi terjadinya kesalahan
56
a. Melakukan identifikasi pasien secara tepat (pasien rawat jalan :
tanyakan nama,tanggal lahir dan pasien rawat inap tanyakan nama
dan rekam madis)
b. Meningkatkan komunikasi yang efektif (lakukan read back saat
menerima pesan melalui telepon)
c. Meningkatkan keamanan pengeluaran hasil lakukan doble check
untuk verifikasi hasil laboratorium ( maker dan checker )
d. Mengurangi resiko salah lokasi, salah pasien, salah pemeriksaan dan
salah penggunaan bahan/reagen.
Ada 8 prinsip benar antara lain : permintaan pemeriksaan, persiapan
pasien, spesimen dan penampungan, transportasi, pengolahan dan
penyimpanan, jenis pemeriksan, hasil pemeriksaan,dokumentasi.
e. Mengurangi risiko infeksi dengan mengimplementasikan praktek
pencegahan infeksi (kewaspadaan standar) antara lain :
* Kebersihan tangan
* Penggunaan alat pelindung diri
* Penanganan limbah dan benda tajam
* Pengendalian lingkungan
* Peralatan perawatan pasien
* Penanganan linen
* Penyuntikan yang aman, kesalahan karyawan dan etika batuk.
57
disposable, dan pasien tersebut akhirnya terjangkit HIV ( needle
pakai pasien HIV ).
58
Faktor Kontribusi
59
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
A. Pengertian
Adalah suatu system dimana Instalasi Laboratorium RSUD
Badung membuat suatu asuhan kesehatan dan keselamatan kerja
rumah sakit bagi petugas di lingkungan Instalasi Laboratorium.
B. Tujuan
1. Terciptanya budaya keselamatan kerja
2. Menurunnya kejadian yang tidak diharapkan
3. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak
terjadi pengulangan kejadian yang tidak diharapkan.
2. Analitik
a. Penggunaan Pipet
1) Pengolahan specimen / sampel dan melaksanakan tes
harus selalu hati-hati dan menganggap semua bahan
infeksius ( Universal Precaution ).
2) Memakai jas laboratorium, sarung tangan,dan masker untuk
mencegah tertular bahan berbahaya dan atau
terkontaminasi bahan infeksius pada kulit, mulut, mata atau
luka.
3) Jangan memipet langsung dengan mulut, gunakan alat
bantu pipet.
4) Jangan meniup udara maupun mencampur bahan infeksius
dengan cara menghisap atau meniup cairan lewat pipet.
5) Tindakan jika terjadi tumpahan bahan kimia:
a) Segera memberitahu petugas laboratorium lain dan
jauhkan petugas yang tidak berkepentingan dari lokasi
tumpahan.
b) Upayakan pertolongan segera pada petugas
laboratorium yang mengalami cedera.
c) Jika bahan kimia yang tumpah adalah bahan yang
mudah terbakar, segera matikan semua api, gas dalam
ruangan tersebut dan ruangan yang berdekatan. Matikan
61
semua peralatan listrik yang mungkin mengeluarkan
bunga api.
d) Jangan menghirup bau dari bahan yang tumpah.
b. Petugas Sampling
1) Gunakan sentrifuge sesuai instruksi pabrik
2) Sentrifuge diletakkan pada ketinggian tertentu sehingga
petugas yang pendek pun dapat melihat kedalamnya dan
menempatkan tabung sentrifuge dengan mudah.
3) Periksa rotor sentrifuge dan selongsong secara berkala
untuk melihat tanda korosi atau keretakan
4) Gunakan air untuk menyeimbangkan, jangan NaCl atau
hipoklorit karena bersifat korosif.
5) Setelah dipakai disimpan selongsong dalam posisi terbalik
agar cairan penyeimbang dapat mengalir keluar.
62
3) Jangan makan, minum, merokok di dalam laboratorium.
4) Jangan memakai kosmetik di dalam laborartorium.
5) Gunakan alat pelindung muka , mata, jika terdapat percikan
bahan infeksius saat bekerja.
3. Pasca Analitik
a. Hasil tes dikirim kepada pengirim secepatnya.
b. Jarum/benda tajam yang terkontaminasi masukkan kedalam
wadah tahan tusukan (sharps collector),kemudian dikelola
sesuai prosedur pengelolaan limbah rumah sakit ( Incenerator
).
c. Limbah cairan infeksius/darah dan produknya dimasukkan ke
dalam jirigen penuh, kemudian petugas sanitasi mengambil
jirigen tersebut kemudian dikelola sesuai prosedur pengolahan
limbah rumah sakit.
d. Limbah padat
1) Sampah infeksius dimasukkan kedalam kantong plastik
warna kuning.
2) Sampah rumah tangga dimasukkan pada saat bekerja di
laboratorium dimasukkan ke dalam kantong plastik hitam.
64
E. Pemakaian Kaca Mata
1. Pengertian : Suatu alat pelindung untuk melindungi mata dari
cipratan darah/cairan.
2. Tujuan : Untuk mel;indungi mata dari cipratan darah/cairan.
3. Prosedur :
a. Dipakai sebelum cuci tangan
b. Dipakai dengan tali di bagian belakang
G. Pemakaian Masker
1. Pengertian :
Suatu alat penutup mulut dan hidung
2. Tujuan :
Untuk menahan tetesan basah yang keluar sewaktu menjalankan
pekerjaan (sewaktu bicara/bersin).
3. Prosedur :
a. Masker tersedia dalam keadaan bersih
b. Masker dipasang menutupi hidung dan mulut
c. Tali masker ditalikan dibelakang kepala
d. Masker setelah dipakai, ditempatkan di sampah medis
e. Dipakai di kamar operasi
f. Dipakai di ruang penyakit menular
g. Dipakai memeriksa pemeriksaan tuberculosis
65
h. Dipakai rumah tangga/gudang arsip
i. Dipakai di laboratorium
j. Dipakai di farmasi/meramu obat
66
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
a. Bahan diambil sebelum penderita minum obat anti mikrobia, bila sudah
terlanjur minum obat. Sebaiknya diberikan informasi tentang takaran serta
lama pemberian obat.
b. Pengambilan bahan dilakukan dengan alat yang steril secara aseptic
c. Bahan pemeriksaan diambil pada saat dan tempat yang tepat yang dipilih
dengan mempertimbangkan kemungkinan terbesar terkontaminasi
dengan kuman-kuman penyebab penyakit.
d. Formulir permintaan pemeriksaan laboratorium hendaknya diisi dengan
lengkap
e. Bahan permintaan seharusnya dikirim ke laboratorium.
f. Wadah bahan pemeriksaan harus diberi label identitas yang jelas dan
sesuai.
2. Pengambilan sampel
Dalam petunjuk khusus akan dirinci menurut jenis bahan pemeriksaan. Tidak
semua kegiatan pengambilan bahan pemeriksaan dapat diambil
sembarangan. Hal hal yang perlu diperhatikan :
a. Cara pengambilan
b. Jumlah bahan yang dibutuhkan
c. Waktu pengambilan
d. Tempat pengambilan
e. Wadah
67
3. Pemberian identitas
Pemberian identitas ini adalah hal yang sangat penting di laboratorium dalam
menerima sampel yang memuat data antara lain :
4. Pengiriman sampel
1. Pengolahan sampel :
2. Kalibrasi Peralatan :
Kegiatan pencatatan dan pelaporan harus dilaksanakan dengan cermat dan teliti
karena dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan dan dapat mengakibatkan
kesalahan dalam intepretasi hasil.
Pemantapan Mutu Ekternal adalah kegiatan yang diselenggarakan oleh pihak lain
diluar laboratorium secara periodik untuk memantau dan menilai
penampilan laboratorium dalam bidang pemeriksaan yang ditentukan.
1. Persiapan
a. Setiap tahun dilaksanakan 2 siklus
b. Calon peserta mengirim surat pendaftaran
c. Calon peserta mengirim kembali dan mendaftar dengan membayar
biaya PME
d. Calon peserta diseleksi, bila OK diberi nomer peserta
e. Peserta dikirim bahan control ( serum control )
70
2. Pengiriman serum control
a. Serum control dikirim sekaligus kepada peserta
b. Dokumen lengkap :
Formulir hasil
1) Petunjuk pelaksana
2) Daftar alat dan reagen
3) Daftar pemeriksa
c. Dikirim kepada kepala laboratorium atau Direktur Rumah Sakit
72
BAB IX
PENUTUP
73