1.Rongga Hidung
Hidung merupakan organ pernapasan yang pertama dilalui udara luar. Di dalam rongga
hidung terdapat selaput lendir dan rambut yang berfungsi untuk menahan kontaminasi benda-
benda asing, misalnya debu dan kuman, yang ikut masuk ke dalam rongga hidung. Selain itu,
rongga mulut manusia juga memiliki konka yang mengandung banyak kapiler darah sehingga
dapat menghangatkan udara yang akan masuk ke dalam sistem pernapasan.
4. Paru-paru (Pulmo)
Paru-paru terletak di dalam rongga dada, di bagian bawah berbatasan dengan diafragma,
sedangkan di depan dan di samping dibatasi oleh tulang rusuk. Diafragma adalah pembatas
antara rongga perut dengan rongga dada. Paru-paru kanan (pulmo dekster) terdiri dari 3
lobus. Sedangkan paru-paru kiri (pulmo sinester) terdiri dari 2 lobus.
Paru-paru manusia terbungkus oleh dua selaput, yaitu pleura dalam (pleura visceralis) dan
pleura luar (pleura parietalis). Pleura dalam langsung menyelimuti paru-paru, sedangkan
pleura luar bersebelahan dengan tulang rusuk. Antara kedua pleura tersebut terdapat rongga
tulang rusuk. Antara kedua pleura tersebut terdapat rongga yang berisi cairan pleura yang
berfungsi sebagai pelumas paru-paru.
Paru-paru tersusun atas bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh darah.
Alveolus adalah kantung udara yang terdapat pada ujung-ujung bronkiolus. Alveolus
memiliki selaput tipis dan pada permukaannya banyak terdapat muara kapiler darah, oleh
karena itu dapat berlangsung pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida secara difusi.
4. Bronkus
Bronkus merupakan percabangan dari trakea. Trakea bercabang lagi menjadi dua, yaitu
bronkus kanan dan bronkus kiri. Struktur lapisan mukosa bronkus hampir sama dengan
trakea. Bronkus kanan dan bronkus kiri masing-masing bercabang-cabang lagi menjadi
bronkiolus yang merupakan salah satu bagian paru-paru.
5. Bronkiolus
Bronchiolus berfungsi sebagai saluran udara pernafasan dari bronchus menuju ke
gelembung - gelembung alveolus. Struktur dari bronchiolus hampir mirip dengan struktur
yang menyusun bronchus tapi epitelium bersilianya mengalami modifikasi menjadi sisik.
6. Alveolus
Alveolus mempunyai struktur seperti sarang lebah. Di alveolus inilah terjadi pertukaran
gas antaraudara dan darah. Luas permukaan alveolus pada orang dewasa bisa mencapai
antara 97 sampai 194 m2. Mekanismenya : Rongga hidung -> Faring-> Trakea-> Bronkus->
Bronkiolus -> Alveolus
a. Pernapasan Dada
Sistem pernapasan dada adalah sistem pernapasan yang terjadi akibat aktivitas kontraksi
dan relaksasi otot antar tulang rusuk. Sistem pernafasan dada terdiri dari 2 tahap, yaitu:
Tahap Inspirasi, yaitu kondisi di mana otot antartulang rusuk berkontraksi sehingga tulang
rusuk terangkat, rongga dada membesar dan paru-paru mengembang. Hal ini mengakibatkan
tekanan udara di dalam rongga dada lebih kecil dari tekanan atsmosfer sehingga udara yang
kaya okan oksigen terhisap masuk kedalam paru-paru melalui saluran pernafasan.
Tahap Ekspirasi, tahap eskpirasi disebut juga fase relaksasi, yaitu kondisi dimana otot antara
tulang rusuk kembali ke posisi semula, rongga dada kembali mengecil dan paru-paru
mengempis. Kondidi ini menyebabkan tekanan rongga dada meningkat dan lebih tinggi dari
tekanan atsmosfer sehingga udara dalam paru-paru mengalir keluar melalui saluran
pernafasan.
b. Sistem Pernafasan Perut
Sistem pernafasan perut adalah sistem pernafasan yang bergantung pada aktivitas
diafragma. Pernafasan perut juga dibedakan menjadi 2 tahap, yaitu:
Tahap Inspirasi, yaitu keadaan dimana otot diafragma berkontraksi, sehingga rongga
dada membesar dan paru-paru mengembang, tekanan udara turun sehingga udara dari
luar dapat masuk kedalam paru-paru melalu saluran pernafasan.
Tahap Ekspirasi adalah kondisi dimana otot diafragma berelaksasi dan otot dinding
perut berkontraksi sehingga otot diaframa kembali ke posisi semula. Akibatnya
rongga dada mengecil, paru-paru mengepis, tekanan udara dalam paru-paru
meningkat sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida terhembus
keluar melalui saluran pernafasan.
Pengangkutan CO2 di dalam darah dapat dilakukan dengan tiga cara berikut.
Sekitar 6070% CO2 diangkut dalam bentuk ion bikarbonat (HCO3) oleh plasma darah,
setelah asam karbonat yang terbentuk dalam darah terurai menjadi ion hidrogen (H+) dan ion
bikarbonat (HCO3).
Ion H+ bersifat racun, oleh sebab itu ion ini segera diikat Hb, sedangkan ion HCO3
meninggalkan eritrosit masuk ke plasma darah. Kedudukan ion HCO3 dalam eritrosit
diganti oleh ion klorit. Persamaan reaksinya sebagai berikut,
H2O + CO2 => H2CO3 => (H+) + (HCO3)
Lebih kurang 25% CO2 diikat oleh hemoglobin membentuk karboksihemoglobin. Secara
sederhana, reaksi CO2 dengan Hb ditulis sebagai berikut,
CO2 + Hb => HbCO2
Karboksihemoglobin disebut juga karbominohemoglobin karena bagian dari
hemoblogin yang mengikat CO2 adalah gugus asam amino.
Reaksinya sebagai berikut, CO2 + RNH2 => RNHCOOH
Sekitar 610% CO2 diangkut plasma darah dalam bentuk senyawa asam karbonat (H2CO3).
Tidak semua CO2 yang diangkut darah melalui paru-paru dibebaskan ke udara bebas. Darah
yang melewati paru-paru hanya membebaskan 10% CO2. Sisanya sebesar 90% tetap bertahan
di dalam darah dalam bentuk ion-ion bikarbonat. Ion-ion bikarbonat dalam darah ini sebagai
buffer atau penyangga karena mempunyai peran penting dalam menjaga stabilitas pH darah.
Apabila terjadi gangguan pengangkutan CO2 dalam darah, kadar asam karbonat (H2CO3)
akan meningkat sehingga akan menyebabkan turunnya kadar alkali darah yang berperan
sebagai larutan buffer. Hal ini akan menyebabkan terjadinya gangguan fisiologis yang disebut
asidosis.
Pada beberapa jenis ikan, seperti ikan lele, gabus, gurami, dan betok memiliki alat
bantu pernapasan yang disebut labirin. Labirin merupakan perluasan ke atas dalam rongga
insang, dan membentuk lipatan-lipatan sehingga merupakan rongga-rongga tidak teratur.
Rongga labirin berfungsi menyimpan udara (O2), sehingga ikan-ikan tersebut dapat bertahan
hidup pada perairan yang kandungan oksigennya rendah. Selain dengan labirin, udara (O2)
juga disimpan di gelembung renang yang terletak di dekat punggung.
2.4 Sistem Respirasi Aves
1) Jalur Pernapasan Burung
Pada burung, tempat berdifusinya udara pernapasan terjadi di paru-paru. Paru-paru
burung berjumlah sepasang dan terletak dalam rongga dada yang dilindungi oleh tulang
rusuk.
2) Alat Pernapasan Burung
Selain paru-paru, burung biasanya memiliki 4 pasang perluasan paru-paru yang
disebut pundi-pundi hawa atau kantung udara (saccus pneumaticus) yang menyebar sampai
ke perut, leher, dan sayap. Kantung-kantung udara ini terdapat pada pangkal leher (saccus
cervicalis), rongga dada (saccus thoracalis anterior dan posterior), antara tulang selangka atau
korakoid (saccus interclavicularis), ketiak (saccus axillaris), dan di antara lipatan usus atau
rongga perut (saccus abdominalis). Kantung udara berhubungan dengan paru-paru, berselaput
tipis, tetapi tidak terjadi difusi udara pernapasan. Adanya kantung udara mengakibatkan,
pernapasan pada burung menjadi efisien.
A. LATAR BELAKANG
Didalam tubuh manusia dan kebudayaan hewan, energi kimia yang
tersimpan dalam makan tidak dapat digunakan secara langsung, kecuali setelah
dioksidasi terlebih dahulu. Dalam hal ini, sel-sel tubuh memerlukan oksigen untuk
mengoksidasi (membakar) bahan makanan sehingga menghasilkan sejumlah energi.
Proses menghasilkan energi melalui oksidasi bahan makanan didalam sel-sel tubuh
demikian dikenal dengan istilah Respirasi sel.
Proses Respirasi merupakan salah satu proses yang sangat vital dalam
kehidupan manusia. Respirasi ini meliputi beberapa hal berikut:
1. Bernapas: meliputi inpirasi (masuknya udara kedalam paru-paru) dan ekspirasi
(keluarnya udara dari paru-paru)
2. Respirasi eksternal: pertukaran gas (O2 x CO2 ) antara udara dengan daerah
didalam paru-paru
3. Respirasi internal: pertukaran gas antara darah dengan cairan jaringan tubuh
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1. Apa itu respirasi ?
2. Bagaimanakah alat-alat respirasi pada manusia ?
3. Bagaimana jenis-jenis respirasi [pada manusia ?
4. Bagaimana macam-macam respirasi pada manusia ?
5. Apa ganguan-gangguan pada respirasi manusia /?
C. TUJUAN
Tujuan mempelajari system respirasi / pernapasan pada manusia :
1. Mangetahui apa itu respirasi
2. Mengetahui alat-alat repirasi pada manusia
3. Mengetahui jenis-jenis respirasi
4. Mengetahui macam-macam respirasi
5. Mengetahui gangguan-gangguan respirasi
D. MANFAAT
Manfaat dari mempelajari system respirasi pada manusia :
1. Memahami respirasi pada manusia
2. Dapat memaksimalkan penggunaan alat-alat repirasi tubuh
3. Memahami jenis-jenis respires
4. Memahami macam-macam respirasi
5. Dapat menghindarkan penyakit / gangguan-gangguan pada alat respirasi
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN RESPIRASI
Respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen, pengeluaran
karbohidrat, hingga penggunaan energy di dalam tubuh. Manusia dalam bernapas
menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang karbondioksida
kelingkungan.
B. ALAT-ALAT RESPIRASI
Alat-alat pernapasan berfungsi memasukkan udara yang mengandung
oksigen dan mengeluarkan udara yang mengandung karbon dioksida dan uap air.
System tubuh yang berperan dalam system respirasi tubuh, antara lain:
1. Hidung
Hidung terdiri atas saluran dalam lubang hidung yangmemuat kelenjar
sebaseus dengan ditutupi dengan bulu yang kasar dan bermuara ke rongga hidung
dan rongga hidung yang dilapisi oleh selaput lendir yang mengandung selaput
darah. Proses respirasi dimuylai dengan penyaringan udara yang masuk melalui
hidung oleh bulu yang ada dalam vestibulum kemudian dihangatkan serta
dilembabkan.
a. RonggaHidung
Pada permukaan rongga hidung terdapat rambut-rambut halus dan selaput
lendir yang berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ke dalam rongga hidung.
b. Pangkal Tenggorok
Pangkal tenggorok disusun oleh beberapa tulang rawan yang membentuk jakun.
Pangkal tenggorok dapat ditutup oleh katup pangkal tenggorok (epiglotis). Pada
waktu menelan makanan, katup tersebut menutup pangkal tenggorok dan pada
waktu bernapas katu membuka. Pada pangkal tenggorok terdapat selaput suara
yang akan bergetar bila ada udara dari paru-paru, misalnya pada waktu kita bicara.
c. Batang Tenggorok
Batang tenggorok (trakea) terletak di sebelah depan kerongkongan. Di dalam
rongga dada, batang tenggorok bercabang menjadi dua cabang tenggorok (bronkus).
Di dalam paru-paru, cabang tenggorok bercabang-cabang lagi menjadi saluran yang
sangat kecil disebut bronkiolus. Ujung bronkiolus berupa gelembung kecil yang
disebut gelembung paru-paru (alveolus).
2. Faring
Faring merupakan pipa yang memiliki otot, memanjang dari dasar tengkorak
sampai esophagus yang terletak dibelakang hidung, mulut, dan tenggorokkan.
3. Laring
Merupakan saluran pernapasan yang terdiri dari bagian tulang rawan yang
terikat bersama ligamen dan membrane.
4. Trakea
Trakea merupakan batang tenggorok yang mempunyai panjang kurang lebih 9
cm, tersusun atas 16 20 lingkaran tidak lengkap seperti cincin, dilapisi selaput
lendir yang terdiri atas epithelium bersilia yang dapat mengeluarkan debu atau
benda
5. Bronkus
Bronkus merupakan bentuk percabangan atau kelanjutan daritrakea yang
terdiri atas 2 percabangan kanan dan kiri. Bagian kanan lebih pendek dan lebar dari
pada bagian kiri yang memiliki 3 lobus atas, tengah dan bawah, sedangkan bronkus
kiri lebih panjang dari bagian kanan yang berjalan dari lobus atas dan bawah.
6. Paru-Paru
Paru-paru terletak di dalam rongga dada. Rongga dada dan perut dibatasi
oleh siuatu sekat disebut diafragma. Paru-paru ada dua buah yaitu paru-paru kanan
dan paru-paru kiri. Paru-paru kanan terdiri atas tiga gelambir (lobus) yaitu gelambir
atas, gelambir tengah dan gelambir bawah. Sedangkan paru-paru kiri terdiri atas
dua gelambir yaitu gelambir atas dan gelambir bawah. Paru-paru diselimuti oleh
suatu selaput paru-paru (pleura).
Alveolus dalam paru-paru jumlahnya sangat banyak, lebih kurang 300 juta
alveolus. Luas permukaan seluruh alveolus diperkirakan 100 kali lebih besar
daripada permukaan tubuh. Alveolus dikekelingi pembuluh-pembuluh kapiler
darah.
Pertukaran Gas dalam Alveolus
Oksigen yang diperlukan untuk oksidasi diambil dari udara yang kita hirup
pada waktu kita bernapas. Pada waktu bernapas udara masuk melalu saluran
pernapasan dan akhirnyan masuk ke dalam alveolus. Oksigen yang terdapat dalam
alveolus berdifusi menembus dinding sel alveolus. Akhirnya masuk ke dalam
pembuluh darah dan diikat oleh hemoglobin yang terdapat dalam darah menjadi
oksihemoglobin. Selanjutnya diedarkan oleh darah ke seluruh tubuh.
Oksigennya dilepaskan ke dalam sel-sel tubuh sehingga oksihemoglobin
kembali menjadi hemoglobin. Karbondioksida yang dihasilkan dari pernapasan
diangkut oleh darah melalui pembuluh darah yang akhirnya sampai pada alveolus
Dari alveolus karbon dioksida dikeluarkan melalui saluran pernapasan pada waktu
kita mengeluarkan napas.
Dengan demikian dalam alveolus terjadi pertukaran gas yaitu oksigen masuk
dan karnbondioksida keluar.
7. Proses Pernapasan
Bernapas meliputi dua proses yaitu menarik napas atau memasukkan udara
pernapasan dan mengeluarkan napas atau mengeluarkan udara pernapasan.
Menarik napas disebut inspirasi dan mengeluarkan napas disebut ekspirasi.
Pada waktu menarik napas, otot diafragma berkontraksi. Semula kedudukan
diafragma melengkung keatas sekarang menjadi lurus sehingga rongga dada
menjadi mengembang. Hal ini disebut pernapasan perut. Bersamaan dengan
kontraksi otot diafragma, otot-otot tulang rusuk juga berkontraksi sehingga rongga
dada mengembang. Hal ini disebut pernapasan dada.
Akibat mengembangnya rongga dada, maka tekanan dalam rongga dada
menjadi berkurang, sehingga udara dari luar masuk melalui hidung selanjutnya
melalui saluran pernapasan akhirnya udara masuk ke dalam paru-paru, sehingga
paru-paru mengembang.
Pengeluaran napas disebabkan karena melemasnya otot diafragma dan otot-
otot rusuk dan juga dibantu dengan berkontraksinya otot perut. Diafragma menjadi
melengkung ke atas, tulang-tulang rusuk turun ke bawah dan bergerak ke arah
dalam, akibatnya rongga dada mengecil sehingga tekanan dalam rongga dada naik.
Dengan naiknya tekanan dalam rongga dada, maka udara dari dalam paru-paru
keluar melewati saluran pernapasan.
8. Kapasitas Paru-paru
Udara yang keluar masuk paru-paru pada waktu melakukan pernapasan
biasa disebut udara pernapasan (udara tidal). Volume udara pernapasan pada orang
dewasa lebih kurang 500 nl. Setelah kita melakukan inspirasi biasa, kita masih bisa
menarik napas sedalam-dalamnya. Udara yang dapat masuk setelah mengadakan
inspirasi biasa disebut udara komplementer, volumenya lebih kurang 1500 ml.
Setelah kita melakukan ekspirasi biasa, kita masih bisa menghembuskan
napas sekuat-kuatnya. Udara yang dapat dikeluarkan setelah ekspirasi biasa disebut
udara suplementer, volumenya lebih kurang 1500 ml.
Walaupun kita mengeluarkan napas dari paru-paru dengan sekuat-kuatnya ternyata
dalam paru-paru masih ada udara disebut udara residu. Volume udara residu lebih
kurang 1500 ml. Jumlah volume udara pernapasan, udara komplementer, dan udara
suplementer disebut kapasitas vital paru-paru.
D. MACAM-MACAM RESPIRASI
Dalam mengambil napas kedalam tubuh dan membuang napas keudara
dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
1. Respirasi atau pernapasan dada
a. Otot antar tulang rusuk luar berkontraksi atau mengerut
b. Tulang rusuk terangkat keatas
c. Ronggan dada membesar yang mengakibatkan tekanan udara dalam dada kecil
sehingga udara masuk ke dalam dada
2. Respirasi atau pernapasan perut
a. Otot diafragma perut mengalami kontraksi
b. Diafragma datar
c. Volume rongga dada menjadi besar yang mengakibatkantekanan udara pada dada
mengecil sehingga udara masuk ke paru-paru
Normalnya manusia butuh kurang lebih dari 300 liter oksigen perhari. Dalam
keadaan tubuh bekerja berat maka oksigen atau O2 yang diperlukan pun menjadi
berlipat-lipat kali sehingga bisa sampai 10 hingga 15 kali lipat. Ketika oksigen
tembus selaput alveolus, hemoglobin akan mengikat oksigen yang banyaknya akan
disesuaikan dengan besar kecil tekanan udara.
BAB 111
PENUTUP
A. Kesimpulan
Macam-macam pernapasan :
Pernapasan Dada ketika udara masuk paru-paru megembang , diafragman
berkontraksi , dan rongga dada mengembang dan ketika udara keluar paru-paru
mengempis , diafragma mengerut , dan rongga dada turun . Pernapsan Perut Ketika
udara masuk perut mengembang dan ketika udara keluar perut mengerut Kembali
DAFTAR PUSTAKA