Anda di halaman 1dari 18

2.

1 Pengertian Sistem Pernapasan


Pengertian pernafasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan
oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh. Menusia dalam
bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang karbondioksida ke
lingkungan.
Sistem pernafasan pada dasarnya dibentuk oleh jalan atau saluran nafas dan paru-
paru beserta pembungkusnya (pleura) dan rongga dada yang melindunginya. Di dalam rongga
dada terdapat juga jantung di dalamnya. Rongga dada dipisahkan dengan rongga perut oleh
diafragma.
Di dalam tubuh manusia dan hewan, energi kimia dalam makanan dapat digunakan
setelah dioksidasi di dalm tubuhnya. Proses menghasilkan energi melalui oksidasi bahan
makanan di dalam sel-sel tubuh disebut respirasi sel. Respirasi sel terdiri atas respirasi aerob
dan respirasi anaerob. Respirasi aerob adalah proses pembakaran bahan makanan dengan
membutuhkan oksigen (O2). Respirasi anaerob adalah suatu proses pembakaran bahan
makanan dengan tidak membutuhkan oksigen (O2).

2.2 Sistem Respirasi Manusia


Pada saat bernapas, kita menghirup udara (inspirasi) dan menghembuskan udara
(ekspirasi) Saat udara memasuki paru-paru, terjadi pertukaran gas O2 dan CO2 yang disebut
respirasi eksternal. Darah yang mengandung banyak O2 akan menuju jaringan tubuh.
Pertukatan gas yang terjadi antara darah dengan cairan jaringan disebut respirasi internal.
Gas O2 yang sampai pada sel akan menggunakan untuk membuat energi (ATP) yang
dinamakan respirasi sel.

2.2.1 Alat-Alat Respirasi


Alat-alat respirasi pada manusia adalah rongga hidung, faring, laring, trakea, paru-
paru, bronkus, bronkiolus, dan alveolus.
Di dalam sel-sel tersebut gas oksigen menuju mitokondria untuk melakukan respirasi
seluler. Respirasi seluler adalah proses pemecahan glukosa untuk menghasilkan energi
melalui proses glikolisis, siklus krebs dan transport elektron. Reaksi pemecahan glukosa
membutuhkan glukosa dan oksigen sehingga mampu menghasilkan energi, air, dan gas
karbondioksida.
Sistem respirasi manusia dapat berlangsung berkat keberadaan alat-alat pernafasan. Alat
pernafasan manusia terdiri dari rongga hidung, faring, trakea, bronkus, dan paru-paru. Bila
salah satu organ pernafasan tidak mampu berfungsi secara normal maka bisa mempengaruhi
kerja sistem pernafasan secara umum. Berikut ini penjelasan daftar nama alat pernafasan
beserta fungsinya.

1.Rongga Hidung
Hidung merupakan organ pernapasan yang pertama dilalui udara luar. Di dalam rongga
hidung terdapat selaput lendir dan rambut yang berfungsi untuk menahan kontaminasi benda-
benda asing, misalnya debu dan kuman, yang ikut masuk ke dalam rongga hidung. Selain itu,
rongga mulut manusia juga memiliki konka yang mengandung banyak kapiler darah sehingga
dapat menghangatkan udara yang akan masuk ke dalam sistem pernapasan.

2. Pangkal tenggorokan (Faring)


Faring merupakan pertemuan antara saluran pernafasan (nasofarings) di bagian depan dan
saluran pencernaan (orofarings) di bagian belakang. Saluran nafas akan terbuka ketika
manusia berbicara, oleh karena itu jika kita makan sambil berbicara mungkinkan makanan
masuk ke dalam saluran pernafasan.
Jika makanan masuk ke dalam saluran pernafasan, biasanya saluran pernafasan akan
terangsang dan berusaha mengeluarkan makanan tersebut lewat hidung. Bentuknya adalah
peristiwa tersedak. Pada bagian belakang farings terdapat laring (tekak). Pada laring terdapat
pita suara (pita vocalis). Bila pita suara bergetar karena masuknya udara pada faring, maka
akan menimbulkan suara.

3. Batang Tenggorokan (trakea)


Batang tenggorokan berupa cincin-cincin tulang rawan yang memiliki silia-silia pada
dinding di dalamnya. Silia-silia ini berfungsi untuk menyaring benda-benda asing yang ikut
masuk ke dalam saluran pernafasan. Sebagian trakea terletak di leher dan sebagian lagi
terletak di rongga dada. Batang tenggorokan pada orang dewasa memiliki panjang sekitar 10
cm.

4. Paru-paru (Pulmo)
Paru-paru terletak di dalam rongga dada, di bagian bawah berbatasan dengan diafragma,
sedangkan di depan dan di samping dibatasi oleh tulang rusuk. Diafragma adalah pembatas
antara rongga perut dengan rongga dada. Paru-paru kanan (pulmo dekster) terdiri dari 3
lobus. Sedangkan paru-paru kiri (pulmo sinester) terdiri dari 2 lobus.
Paru-paru manusia terbungkus oleh dua selaput, yaitu pleura dalam (pleura visceralis) dan
pleura luar (pleura parietalis). Pleura dalam langsung menyelimuti paru-paru, sedangkan
pleura luar bersebelahan dengan tulang rusuk. Antara kedua pleura tersebut terdapat rongga
tulang rusuk. Antara kedua pleura tersebut terdapat rongga yang berisi cairan pleura yang
berfungsi sebagai pelumas paru-paru.
Paru-paru tersusun atas bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh darah.
Alveolus adalah kantung udara yang terdapat pada ujung-ujung bronkiolus. Alveolus
memiliki selaput tipis dan pada permukaannya banyak terdapat muara kapiler darah, oleh
karena itu dapat berlangsung pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida secara difusi.

4. Bronkus
Bronkus merupakan percabangan dari trakea. Trakea bercabang lagi menjadi dua, yaitu
bronkus kanan dan bronkus kiri. Struktur lapisan mukosa bronkus hampir sama dengan
trakea. Bronkus kanan dan bronkus kiri masing-masing bercabang-cabang lagi menjadi
bronkiolus yang merupakan salah satu bagian paru-paru.

5. Bronkiolus
Bronchiolus berfungsi sebagai saluran udara pernafasan dari bronchus menuju ke
gelembung - gelembung alveolus. Struktur dari bronchiolus hampir mirip dengan struktur
yang menyusun bronchus tapi epitelium bersilianya mengalami modifikasi menjadi sisik.

6. Alveolus
Alveolus mempunyai struktur seperti sarang lebah. Di alveolus inilah terjadi pertukaran
gas antaraudara dan darah. Luas permukaan alveolus pada orang dewasa bisa mencapai
antara 97 sampai 194 m2. Mekanismenya : Rongga hidung -> Faring-> Trakea-> Bronkus->
Bronkiolus -> Alveolus

2.2.2 Mekanisme Pernapasan


Berdasarkan proses inspirasi dan ekspirasi, mekanisme pernapasan dibagi atas pernapasan
dada dan pernapasan perut.

a. Pernapasan Dada
Sistem pernapasan dada adalah sistem pernapasan yang terjadi akibat aktivitas kontraksi
dan relaksasi otot antar tulang rusuk. Sistem pernafasan dada terdiri dari 2 tahap, yaitu:
Tahap Inspirasi, yaitu kondisi di mana otot antartulang rusuk berkontraksi sehingga tulang
rusuk terangkat, rongga dada membesar dan paru-paru mengembang. Hal ini mengakibatkan
tekanan udara di dalam rongga dada lebih kecil dari tekanan atsmosfer sehingga udara yang
kaya okan oksigen terhisap masuk kedalam paru-paru melalui saluran pernafasan.
Tahap Ekspirasi, tahap eskpirasi disebut juga fase relaksasi, yaitu kondisi dimana otot antara
tulang rusuk kembali ke posisi semula, rongga dada kembali mengecil dan paru-paru
mengempis. Kondidi ini menyebabkan tekanan rongga dada meningkat dan lebih tinggi dari
tekanan atsmosfer sehingga udara dalam paru-paru mengalir keluar melalui saluran
pernafasan.
b. Sistem Pernafasan Perut
Sistem pernafasan perut adalah sistem pernafasan yang bergantung pada aktivitas
diafragma. Pernafasan perut juga dibedakan menjadi 2 tahap, yaitu:

Tahap Inspirasi, yaitu keadaan dimana otot diafragma berkontraksi, sehingga rongga
dada membesar dan paru-paru mengembang, tekanan udara turun sehingga udara dari
luar dapat masuk kedalam paru-paru melalu saluran pernafasan.
Tahap Ekspirasi adalah kondisi dimana otot diafragma berelaksasi dan otot dinding
perut berkontraksi sehingga otot diaframa kembali ke posisi semula. Akibatnya
rongga dada mengecil, paru-paru mengepis, tekanan udara dalam paru-paru
meningkat sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida terhembus
keluar melalui saluran pernafasan.

2.2.3 Volume Udara Pernapasan


Dalam keadaan biasa, orang dewasa normal menghirup dan menghembuskan udara 500
cc yang disebut volume tidal.
Setelah melakukan pernapasan biasa, kita masih dapat menghirup udara sekuat-kuatnya
sebanyak 1500 cc. yang disebut volume cadangan inspirasi dan menghembuskan udara
sekuat-kuatnya hingga 1500 cc yang disebut volume cadangan ekspirasi. Volum udara ,
volume tidal, volume cadangan inspirasi, volume cadangan ekspirasi mencapai 3500-4000
cc, yang disebut kapasitas vital paru-paru. Setelah menghembuskan napas sekuat-kuatnya,
didalam paru-paru masih tersisa udara sebanyak 1000 cc yang disebut sebagai volume
residu. Jumlah keseluruhan udara yang tertampung secara maksimal dalm paru-paru disebut
kapasitas total paru-paru.

2.2.4 Frekuensi Pernapasan


Pada orang dewasa normal, frekuensi pernapasan berkisar antara 15-18 tiap menit. Faktor
yang mempengaruhi frekuensi pernapasan adalah.
1. Umur
Semakin bertambahnya umur seseorang mengakibatkan frekuensi pernapasan menjadi
semakin lambat. Pada usia lanjut, energi yang dibutuhkan lebih sedikit dibandingkan pada
saat usia pertumbuhan, sehingga oksigen yang diperlukan relatif lebih sedikit.
2. Jenis Kelamin
Pada umumnya, laki-laki lebih banyak membutuhkan energi. Oleh karena itu, laki-laki
memerlukan oksigen yang lebih banyak daripada wanita.
3. Suhu Tubuh
Manusia memiliki suhu tubuh yang konstan berkisar antara 36-37C karena manusia mampu
mengatur produksi panas tubuhnya dengan meningkatkan laju metabolismenya, sehingga
kebutuhan oksigen akan meningkat.
4. Posisi Tubuh
Posisi tubuh akan mempengaruhi banyaknya otot yang bekerja. Misalnya pada saat berdiri,
otot akan berkontraksi, sehingga oksigen yang dibutuhkan lebih banyak dan laju pernapasan
pun akan meningkat dibandingkan pada saat orang duduk.

2.2.5 Pertukaran Gas di Dalam Tubuh


Pertukaran gas di dalam tubuh tidak hanya berlangsung di paru-paru, melainkan
juga di jaringan tubuh. Pertukaran gas terjadi karena perbedaan tekanan parsial udara.
Bernapas merupakan kegiatan mengambil dan mengeluarkan udara pernapasan
melalui paru-paru. Tetapi arti yang lebih khusus yaitu pertukaran gas yang terjadi di dalam
sel dengan lingkungannya. Udara lingkungan dapat dihirup masuk ke dalam tubuh
makhluk hidup melalui dua cara, yakni pernapasan secara langsung dan pernapasan tak
langsung. Pernapasan secara langsung adalah pengambilan udara pernapasan dilakukan
secara langsung oleh permukaan tubuh dan pada pernapasan tidak langsung melalui saluran
pernapasan. Sedangkan pernapasan tak langsung artinya udara pernapasan tidak berdifusi
langsung melalui seluruh permukaan kulit. Selaput tipis tempat berlangsungnya difusi gas
tersebut terlindung di bagian dalam tubuh, berupa gelembung paru-paru (alveolus).
Pernapasan atau pertukaran gas pada manusia berlangsung melalui dua tahap
yaitu Respirasi Eksternal dan Respirasi Internal.
1. Respirasi Eksternal
Pernapasan luar merupakan pertukaran gas di dalam paru-paru. Dengan kata lain,
pernapasan luar merupakan pertukaran gas (O2 dan CO2) antara udara dan darah.
Pada pernapasan luar, darah akan masuk ke dalam kapiler paru-paru yang mengangkut
sebagian besar karbon dioksida sebagai ion bikarbonat (HCO3) dengan persamaan reaksi
seperti berikut, (H+) + (HCO3) => H2 + CO3
Sisa karbon dioksida berdifusi keluar dari dalam darah dan melakukan reaksi sebagai berikut.
H2CO3 => H2O + CO2.
Selama pernapasan luar, di dalam paru-paru akan terjadi pertukaran gas yaitu CO2
meninggalkan darah dan O2 masuk ke dalam darah secara difusi. Terjadinya difusi O2 dan
CO2 ini karena adanya perbedaan tekanan parsial. Tekanan udara luar sebesar 1 atm (760
mmHg), sedangkan tekanan parsial O2 di paru-paru sebesar 160 mmHg. Tekanan parsial
pada kapiler darah arteri 100 mmHg, dan di vena 40 mmHg. Hal ini menyebabkan O 2
dari udara berdifusi ke dalam darah. Sementara itu, tekanan parsial CO2 dalam vena 47
mmHg, tekanan parsial CO2 dalam arteri 41 mmHg, dan tekanan parsial CO2 dalam
alveolus 40 mmHg. Adanya perbedaan tekanan parsial tersebut menyebabkan CO2 dapat
berdifusi dari darah ke alveolus.
2. Respirasi Internal
Pada pernapasan dalam darah masuk ke dalam jaringan tubuh, oksigen
meninggalkan hemoglobin dan berdifusi masuk ke dalam cairan jaringan tubuh. Reaksinya
sebagai berikut, HbO2 => Hb + O2. Difusi oksigen keluar dari darah dan masuk ke dalam
cairan jaringan dapat terjadi, karena tekanan oksigen di dalam cairan jaringan lebih rendah
dibandingkan di dalam darah. Hal ini disebabkan karena sel-sel secara terus menerus
menggunakan oksigen dalam respirasi selular. Dari proses pernapasan yang terjadi di dalam
jaringan menyebabkan terjadinya perbedaan komposisi udara yang masuk dan yang keluar
paru-paru.
Tekanan parsial O2 pada kapiler darah nadi 100 mmHg dan tekanan parsial O2
dalam jaringan tubuh kurang dari 40 mmHg. Sebaliknya tekanan karbon dioksida tinggi,
karena karbon dioksida secara terus menerus dihasilkan oleh sel-sel tubuh. Tekanan parsial
CO2 dalam jaringan 60 mmHg dan dalam kapiler darah 41 mmHg. Hal inilah yang
menyebabkan O2 dapat berdifusi ke dalam jaringan dan CO2 berdifusi ke luar jaringan.
Dalam keadaan biasa, tubuh kita menghasilkan 200 ml karbon dioksida per hari.

Pengangkutan CO2 di dalam darah dapat dilakukan dengan tiga cara berikut.
Sekitar 6070% CO2 diangkut dalam bentuk ion bikarbonat (HCO3) oleh plasma darah,
setelah asam karbonat yang terbentuk dalam darah terurai menjadi ion hidrogen (H+) dan ion
bikarbonat (HCO3).
Ion H+ bersifat racun, oleh sebab itu ion ini segera diikat Hb, sedangkan ion HCO3
meninggalkan eritrosit masuk ke plasma darah. Kedudukan ion HCO3 dalam eritrosit
diganti oleh ion klorit. Persamaan reaksinya sebagai berikut,
H2O + CO2 => H2CO3 => (H+) + (HCO3)
Lebih kurang 25% CO2 diikat oleh hemoglobin membentuk karboksihemoglobin. Secara
sederhana, reaksi CO2 dengan Hb ditulis sebagai berikut,
CO2 + Hb => HbCO2
Karboksihemoglobin disebut juga karbominohemoglobin karena bagian dari
hemoblogin yang mengikat CO2 adalah gugus asam amino.
Reaksinya sebagai berikut, CO2 + RNH2 => RNHCOOH
Sekitar 610% CO2 diangkut plasma darah dalam bentuk senyawa asam karbonat (H2CO3).
Tidak semua CO2 yang diangkut darah melalui paru-paru dibebaskan ke udara bebas. Darah
yang melewati paru-paru hanya membebaskan 10% CO2. Sisanya sebesar 90% tetap bertahan
di dalam darah dalam bentuk ion-ion bikarbonat. Ion-ion bikarbonat dalam darah ini sebagai
buffer atau penyangga karena mempunyai peran penting dalam menjaga stabilitas pH darah.
Apabila terjadi gangguan pengangkutan CO2 dalam darah, kadar asam karbonat (H2CO3)
akan meningkat sehingga akan menyebabkan turunnya kadar alkali darah yang berperan
sebagai larutan buffer. Hal ini akan menyebabkan terjadinya gangguan fisiologis yang disebut
asidosis.

2.2.6 Gangguan pada Sistem Respirasi


1. Sinusitis, yaitu infeksi pada bagian sinus. Infeksi ini terjadi ketika saluran hidung yang
mengarah ke sinus tersumbat.
2. Tonsilitis, yaitu infeksi pada bagian tonsil sehingga meradang dan membengkak. Peradangan
dan pembengkakan tonsil yang terjadi di daerah pangkal faring disebut amandel. jika terjadi
pada nasofaring disebut adenoid.
3. Laringitis, yaitu infeksi pada daerah laring yang menyebabkan suara parau atau serak.
4. Bronkitis akut, yaitu infeksi pada daerah bronkus yang biasanya didahului oleh infeksi
saluran respirasi bagian atas oleh virus yang diikuti dengan infeksi bakteri.
5. Pneumonia, yaitu infeksi pada paru-paru yang disebabkan oleh virus dan bakteri sehingga
bronkus dan alveolus berisi banyak cairan. Kondisi ini mengakibatkan terganggunya proses
pertukaran udara.
6. Tuberkulosis atau TBC, yaitu infeksi pada paru-paru yang disebabkan oleh
bakteri Mycobacterium tuberkulosis.
7. Bronkitis kronis, yaitu tersumbatnya saluran udara oleh cairan mukus sehingga suplai udara
ke paru-paru terganggu.
8. Emfisema, yaitu gangguan pada paru-paru yang ditandai dengan rusaknya dinding-dinding
alveolus sehingga kemampuan pertukaran udara menjadi berkurang
9. Asma adalah penyakit inflamasi (radang) kronik saluran napas menyebabkan peningkatan
hiperesponsif jalan nafas yang menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi (nafas
berbunyi ngik-ngik), sesak nafas, dada terasa berat dan batuk-batuk terutama malam
menjelang dini hari. Gejala tersebut terjadi berhubungan dengan obstruksi jalan nafas yang
luas, bervariasi dan seringkali bersifat reversible dengan atau tanpa pengobatan. Seperti
diketahui, saluran napas manusia bermula dari mulut dan hidung, lalu bersatu di daerah leher
menjadi trakea (tenggorok) yang akan masuk ke paru. Di dalam paru, satu saluran napas
trakea itu akan bercabang dua, satu ke paru kiri dan satu lagi ke paru kanan. Setelah itu,
masing-masing akan bercabang-cabang lagi, makin lama tentu makin kecil sampai 23 kali
dan berujung di alveoli, tempat terjadi pertukaran gas, oksigen (O2 ) masuk ke pembuluh
darah, dan karbon dioksida (CO2 ) dikeluarkan.
10. Kanker paru-paru, lebih banyak dialami pria dibandingkan wanita. Penyebab kanker ini
salah satunya dipicu oleh kebiasaan merokok dalam jangka waktu yang lama, baik aktif
maupun pasif.
11. Flu, yaitu penyakit yang ditandai dengan rongga hidung berlendir, batuk, dan demam.
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus Influenza.

2.2.7 Teknologi Sistem pernapasan


Salah satu bentuk teknologi sistem respirasi untuk mengatasi gangguan sistem respirasi
adalah suatu alat respirasi yang disebut dengan respirator Emerson atau paru-paru besi.
Paru-paru besi merupakan suatu alat berupa lemari logam kedap udara yang di dalamnya
menempel sebuah pompa yang dapat mengubah kuantitas dan tekanan udara. Alat tersebut
berfungsi sebagai alat pernapasan buatan dan biasa digunakan ketika otot-otot pernapasan
mengalami kerusakan berat.

2.3 Sistem Respirasi Pisces


Ikan bernapas menggunakan insang. Insang berbentuk lembaran-lembaran tipis
berwarna merah muda dan selalu lembap. Bagian terluar dari insang berhubungan dengan air,
sedang bagian dalam berhubungan erat dengan kapiler-kapiler darah. Tiap lembaran insang
terdiri dari sepasang filamen dan tiap filamen mengandung banyak lapisan tipis (lamela).
Pada filamen terdapat pembuluh darah yang memiliki banyak kapiler, sehingga
memungkinkan O2 berdifusi masuk dan CO2 berdifusi keluar.
Pada ikan bertulang sejati (Osteichthyes) insangnya dilengkapi dengan tutup insang
(operkulum), sedangkan pada ikan bertulang rawan (Chondrichthyes) insangnya tidak
mempunyai tutup insang. Selain bernapas dengan insang, ada pula kelompok ikan yang
bernapas dengan gelembung udara (pulmosis), yaitu ikan paru-paru (Dipnoi). Insang tidak
hanya berfungsi sebagai alat pernapasan, tetapi juga berfungsi sebagai alat ekskresi garam-
garam, penyaring makanan, alat pertukaran ion, dan osmoregulator.
1. Sistem Pernapasan pada Ikan Bertulang Sejati
Contoh ikan bertulang sejati adalah ikan mas. Insang ikan mas tersimpan dalam rongga
insang yang terlindung oleh (operkulum). Insang ikan mas terdiri dari lengkung insang yang
tersusun atas tulang rawan berwarna putih, rigi-rigi insang yang berfungsi untuk menyaring
air pernapasan yang melalui insang, dan filamen atau lembaran insang. Filamen insang
tersusun atas jaringan lunak, berbentuk sisir dan berwarna merah muda karena mempunyai
banyak pembuluh kapiler darah dan merupakan cabang dari arteri insang. Di tempat inilah
pertukaran gas CO2 dan O2 berlangsung.
Gas O2 diambil dari gas O2 yang larut dalam air melalui insang secara difusi. Dari
insang, O2 diangkut darah melalui pembuluh darah ke seluruh jaringan tubuh. Dari jaringan
tubuh, gas CO2 diangkut darah menuju jantung. Dari jantung menuju insang untuk
melakukan pertukaran gas. Proses ini terjadi secara terus-menerus dan berulang-ulang.
a) Fase inspirasi ikan Gerakan tutup insang ke samping dan selaput tutup insang tetap
menempel pada tubuh mengakibatkan rongga mulut bertambah besar, sebaliknya celah
belakang insang tertutup. Akibatnya, tekanan udara dalam rongga mulut lebih kecil daripada
tekanan udara luar. Celah mulut membuka sehingga terjadi aliran air ke dalam rongga mulut.
b) Fase ekspirasi ikan Setelah air masuk ke dalam rongga mulut, celah mulut menutup.
Insang kembali ke kedudukan semula diikuti membukanya celah insang. Air dalam mulut
mengalir melalui celah-celah insang dan menyentuh lembaran-lembaran insang. Pada tempat
ini terjadi pertukaran udara pernapasan. Darah melepaskan CO2 ke dalam air dan mengikat
O2 dari air.
Ada fase inspirasi, O2 dan air masuk ke dalam insang, kemudian O2 diikat oleh
kapiler darah untuk dibawa ke jaringan-jaringan yang membutuhkan. Sebaliknya pada fase
ekspirasi, CO2 yang dibawa oleh darah dari jaringan akan bermuara ke insang, dan dari
insang diekskresikan keluar tubuh.

2. Sistem Pernapasan pada Ikan Bertulang Rawan


Insang ikan bertulang rawan tidak mempunyai operkulum contohnya ikan hiu. Masuk dan
keluarnya udara dari rongga mulut, disebabkan oleh perubahan tekanan pada rongga mulut
yang ditimbulkan oleh perubahan volume rongga mulut akibat gerakan naik turun rongga
mulut. Bila dasar mulut bergerak ke bawah, volume rongga mulut bertambah, sehingga
tekanannya lebih kecil dari tekanan air di sekitarnya. Akibatnya, air mengalir ke rongga
mulut melalui celah mulut yang pada akhirnya terjadilah proses inspirasi. Bila dasar mulut
bergerak ke atas, volume rongga mulut mengecil, tekanannya naik, celah mulut tertutup,
sehingga air mengalir ke luar melalui celah insang dan terjadilah proses ekspirasi CO2. Pada
saat inilah terjadi pertukaran gas O2 dan CO2.
3. Sistem Pernapasan pada Ikan Paru-Paru ( Dipnoi )
Pernapasan ikan paru-paru menyerupai pernapasan pada Amphibia. Selain mempunyai
insang, ikan paru paru mempunyai satu atau sepasang gelembung udara seperti paru-paru
yang dapat digunakan untuk membantu pernapasan, yaitu pulmosis. Pulmosis banyak
dikelilingi pembuluh darah dan dihubungkan dengan kerongkongan oleh duktus pneumatikus.
Saluran ini merupakan jalan masuk dan keluarnya udara dari mulut ke gelembung dan
sebaliknya, sekaligus memungkinkan terjadinya difusi udara ke kapiler darah.
Ikan paru-paru hidup di rawa-rawa dan di sungai. Ikan ini mampu bertahan hidup
walaupun airnya kering dan insangnya tidak berfungsi, karena ia bernapas menggunakan
gelembung udara. Ada tiga jenis ikan paru-paru di dunia, yaitu ikan paru-paru afrika, ikan
paru paru amerika selatan, dan ikan paru - paru queensland (Australia).

Pada beberapa jenis ikan, seperti ikan lele, gabus, gurami, dan betok memiliki alat
bantu pernapasan yang disebut labirin. Labirin merupakan perluasan ke atas dalam rongga
insang, dan membentuk lipatan-lipatan sehingga merupakan rongga-rongga tidak teratur.
Rongga labirin berfungsi menyimpan udara (O2), sehingga ikan-ikan tersebut dapat bertahan
hidup pada perairan yang kandungan oksigennya rendah. Selain dengan labirin, udara (O2)
juga disimpan di gelembung renang yang terletak di dekat punggung.
2.4 Sistem Respirasi Aves
1) Jalur Pernapasan Burung
Pada burung, tempat berdifusinya udara pernapasan terjadi di paru-paru. Paru-paru
burung berjumlah sepasang dan terletak dalam rongga dada yang dilindungi oleh tulang
rusuk.
2) Alat Pernapasan Burung
Selain paru-paru, burung biasanya memiliki 4 pasang perluasan paru-paru yang
disebut pundi-pundi hawa atau kantung udara (saccus pneumaticus) yang menyebar sampai
ke perut, leher, dan sayap. Kantung-kantung udara ini terdapat pada pangkal leher (saccus
cervicalis), rongga dada (saccus thoracalis anterior dan posterior), antara tulang selangka atau
korakoid (saccus interclavicularis), ketiak (saccus axillaris), dan di antara lipatan usus atau
rongga perut (saccus abdominalis). Kantung udara berhubungan dengan paru-paru, berselaput
tipis, tetapi tidak terjadi difusi udara pernapasan. Adanya kantung udara mengakibatkan,
pernapasan pada burung menjadi efisien.

Kantung udara memiliki beberapa fungsi berikut.


1. Membantu pernapasan, terutama pada waktu terbang, karena menyimpan oksigen
cadangan.
2. Membantu mempertahankan suhu badan dengan mencegah hilangnya panas badan secara
berlebihan.
3. Membantu memperkeras suara dengan memperbesar ruang siring.

4. Mengatur berat jenis (meringankan) tubuh pada saat burung terbang.

3) Mekanisme Pernapasan pada Burung


1. Pada Saat Istirahat
1. Fase Inspirasi : tulang rusuk bergerak ke depan volume rongga dada membesar
tekanan mengecil udara akan masuk melalui saluran pernapasan. Saat inilah sebagian
oksigen masuk ke paru-paru dan O2berdifusi ke dalam darah kapiler, dan sebagian udara
dilanjutkan masuk ke dalam katong-kantong udara.
2. Fase Ekspirasi : tulang rusuk kembali ke posisi semula rongga dada mengecil tekanan
membesar. Pada saat ini udara dalam alveolus dan udara dalam kantong-kantong hawa
bersama-sama keluar melalui paru-paru. Pada saat melewati alveolus, O2 diikat oleh darah
kapiler alveolus, dan darah melepas CO2. Dengan demikian, pertukaran gas CO2 dan
O2 dapatberlangsung saat inspirasi dan ekspirasi.

2. Pada Saat Terbang


Pada saat terbang, burung tidak dapat menggerakkan tulang rusuknya. Oleh sebab itu, pada
saat burung terbang yang berperan penting dalam pernapasan adalah kantong hawa. Inspirasi
dan ekspirasinya dilakukan secara bergantian oleh pundi-pundi hawa antar tulang korakoid
(bahu) dan pundi hawa bawah ketiak.
1. Fase Inspirasi : Pada saat sayap diangkat, pundi hawa antar tulang korakoid terjepit,
sedangkan pundi hawa ketiak mengembang, akibatnya udara masuk ke pundi hawa
ketiak melewati paru-paru, terjadilah inspirasi. Saat melewati paru-paru akan terjadi
pertukaran gas O2 dan CO2.
2. Fase Ekspirasi : Sebaliknya pada saat sayap diturunkan, pundi hawa ketiak terjepit,
sedangkan pundi hawa antar tulang korakoid mengembang, sehingga udara mengalir keluar
dari kantong hawa melewati paru-paru sehingga terjadilah ekspirasi. Saat melewati paru-paru
akan terjadi pertukaran gas O2 dan CO2. Dengan cara inilah inspirasi dan ekspirasi udara
dalam paru-paru burung saat terbang. Jadi pertukaran gas pada burung saat terbang juga
berlangsung saat inspirasi dan ekspirasi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengertian pernafasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen,
pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh.
Menusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang
karbondioksida ke lingkungan. Alat-alat respirasi pada manusia adalah rongga hidung, faring,
laring, trakea, paru-paru, bronkus, bronkiolus, dan alveolus. Pada proses inspirasi dan
ekspirasi, mekanisme pernapasan pada manusia dibagi atas pernapasan dada dan pernapasan
perut. Sedangkan Faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan adalah Umur, Jenis
Kelamin, Suhu Tubuh, Posisi Tubuh. Pernapasan atau pertukaran gas pada manusia
berlangsung melalui dua tahap yaitu Respirasi Eksternal dan Respirasi Internal. Serta ada
beberapa gangguan pada system respirasi manusia.
Pada pernapasan hewan Juga melibatkan alat-alat repirasi yang beragam. Hewan yang
hidup di lingkungan darat kebanyakan bernapas menggunakan paru-paru, sedangkan hewan
yang hidup di air bernapas menggunakan insang. Selain memiliki alat-alat respirasi utama,
beberapa hewan tertentu memiliki alat respirasi tambahan sesuai tempat hidupnya.
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Didalam tubuh manusia dan kebudayaan hewan, energi kimia yang
tersimpan dalam makan tidak dapat digunakan secara langsung, kecuali setelah
dioksidasi terlebih dahulu. Dalam hal ini, sel-sel tubuh memerlukan oksigen untuk
mengoksidasi (membakar) bahan makanan sehingga menghasilkan sejumlah energi.
Proses menghasilkan energi melalui oksidasi bahan makanan didalam sel-sel tubuh
demikian dikenal dengan istilah Respirasi sel.
Proses Respirasi merupakan salah satu proses yang sangat vital dalam
kehidupan manusia. Respirasi ini meliputi beberapa hal berikut:
1. Bernapas: meliputi inpirasi (masuknya udara kedalam paru-paru) dan ekspirasi
(keluarnya udara dari paru-paru)
2. Respirasi eksternal: pertukaran gas (O2 x CO2 ) antara udara dengan daerah
didalam paru-paru
3. Respirasi internal: pertukaran gas antara darah dengan cairan jaringan tubuh
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1. Apa itu respirasi ?
2. Bagaimanakah alat-alat respirasi pada manusia ?
3. Bagaimana jenis-jenis respirasi [pada manusia ?
4. Bagaimana macam-macam respirasi pada manusia ?
5. Apa ganguan-gangguan pada respirasi manusia /?
C. TUJUAN
Tujuan mempelajari system respirasi / pernapasan pada manusia :
1. Mangetahui apa itu respirasi
2. Mengetahui alat-alat repirasi pada manusia
3. Mengetahui jenis-jenis respirasi
4. Mengetahui macam-macam respirasi
5. Mengetahui gangguan-gangguan respirasi

D. MANFAAT
Manfaat dari mempelajari system respirasi pada manusia :
1. Memahami respirasi pada manusia
2. Dapat memaksimalkan penggunaan alat-alat repirasi tubuh
3. Memahami jenis-jenis respires
4. Memahami macam-macam respirasi
5. Dapat menghindarkan penyakit / gangguan-gangguan pada alat respirasi
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN RESPIRASI
Respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen, pengeluaran
karbohidrat, hingga penggunaan energy di dalam tubuh. Manusia dalam bernapas
menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang karbondioksida
kelingkungan.

B. ALAT-ALAT RESPIRASI
Alat-alat pernapasan berfungsi memasukkan udara yang mengandung
oksigen dan mengeluarkan udara yang mengandung karbon dioksida dan uap air.
System tubuh yang berperan dalam system respirasi tubuh, antara lain:
1. Hidung
Hidung terdiri atas saluran dalam lubang hidung yangmemuat kelenjar
sebaseus dengan ditutupi dengan bulu yang kasar dan bermuara ke rongga hidung
dan rongga hidung yang dilapisi oleh selaput lendir yang mengandung selaput
darah. Proses respirasi dimuylai dengan penyaringan udara yang masuk melalui
hidung oleh bulu yang ada dalam vestibulum kemudian dihangatkan serta
dilembabkan.
a. RonggaHidung
Pada permukaan rongga hidung terdapat rambut-rambut halus dan selaput
lendir yang berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ke dalam rongga hidung.
b. Pangkal Tenggorok
Pangkal tenggorok disusun oleh beberapa tulang rawan yang membentuk jakun.
Pangkal tenggorok dapat ditutup oleh katup pangkal tenggorok (epiglotis). Pada
waktu menelan makanan, katup tersebut menutup pangkal tenggorok dan pada
waktu bernapas katu membuka. Pada pangkal tenggorok terdapat selaput suara
yang akan bergetar bila ada udara dari paru-paru, misalnya pada waktu kita bicara.
c. Batang Tenggorok
Batang tenggorok (trakea) terletak di sebelah depan kerongkongan. Di dalam
rongga dada, batang tenggorok bercabang menjadi dua cabang tenggorok (bronkus).
Di dalam paru-paru, cabang tenggorok bercabang-cabang lagi menjadi saluran yang
sangat kecil disebut bronkiolus. Ujung bronkiolus berupa gelembung kecil yang
disebut gelembung paru-paru (alveolus).
2. Faring
Faring merupakan pipa yang memiliki otot, memanjang dari dasar tengkorak
sampai esophagus yang terletak dibelakang hidung, mulut, dan tenggorokkan.
3. Laring
Merupakan saluran pernapasan yang terdiri dari bagian tulang rawan yang
terikat bersama ligamen dan membrane.
4. Trakea
Trakea merupakan batang tenggorok yang mempunyai panjang kurang lebih 9
cm, tersusun atas 16 20 lingkaran tidak lengkap seperti cincin, dilapisi selaput
lendir yang terdiri atas epithelium bersilia yang dapat mengeluarkan debu atau
benda
5. Bronkus
Bronkus merupakan bentuk percabangan atau kelanjutan daritrakea yang
terdiri atas 2 percabangan kanan dan kiri. Bagian kanan lebih pendek dan lebar dari
pada bagian kiri yang memiliki 3 lobus atas, tengah dan bawah, sedangkan bronkus
kiri lebih panjang dari bagian kanan yang berjalan dari lobus atas dan bawah.
6. Paru-Paru
Paru-paru terletak di dalam rongga dada. Rongga dada dan perut dibatasi
oleh siuatu sekat disebut diafragma. Paru-paru ada dua buah yaitu paru-paru kanan
dan paru-paru kiri. Paru-paru kanan terdiri atas tiga gelambir (lobus) yaitu gelambir
atas, gelambir tengah dan gelambir bawah. Sedangkan paru-paru kiri terdiri atas
dua gelambir yaitu gelambir atas dan gelambir bawah. Paru-paru diselimuti oleh
suatu selaput paru-paru (pleura).
Alveolus dalam paru-paru jumlahnya sangat banyak, lebih kurang 300 juta
alveolus. Luas permukaan seluruh alveolus diperkirakan 100 kali lebih besar
daripada permukaan tubuh. Alveolus dikekelingi pembuluh-pembuluh kapiler
darah.
Pertukaran Gas dalam Alveolus
Oksigen yang diperlukan untuk oksidasi diambil dari udara yang kita hirup
pada waktu kita bernapas. Pada waktu bernapas udara masuk melalu saluran
pernapasan dan akhirnyan masuk ke dalam alveolus. Oksigen yang terdapat dalam
alveolus berdifusi menembus dinding sel alveolus. Akhirnya masuk ke dalam
pembuluh darah dan diikat oleh hemoglobin yang terdapat dalam darah menjadi
oksihemoglobin. Selanjutnya diedarkan oleh darah ke seluruh tubuh.
Oksigennya dilepaskan ke dalam sel-sel tubuh sehingga oksihemoglobin
kembali menjadi hemoglobin. Karbondioksida yang dihasilkan dari pernapasan
diangkut oleh darah melalui pembuluh darah yang akhirnya sampai pada alveolus
Dari alveolus karbon dioksida dikeluarkan melalui saluran pernapasan pada waktu
kita mengeluarkan napas.
Dengan demikian dalam alveolus terjadi pertukaran gas yaitu oksigen masuk
dan karnbondioksida keluar.
7. Proses Pernapasan
Bernapas meliputi dua proses yaitu menarik napas atau memasukkan udara
pernapasan dan mengeluarkan napas atau mengeluarkan udara pernapasan.
Menarik napas disebut inspirasi dan mengeluarkan napas disebut ekspirasi.
Pada waktu menarik napas, otot diafragma berkontraksi. Semula kedudukan
diafragma melengkung keatas sekarang menjadi lurus sehingga rongga dada
menjadi mengembang. Hal ini disebut pernapasan perut. Bersamaan dengan
kontraksi otot diafragma, otot-otot tulang rusuk juga berkontraksi sehingga rongga
dada mengembang. Hal ini disebut pernapasan dada.
Akibat mengembangnya rongga dada, maka tekanan dalam rongga dada
menjadi berkurang, sehingga udara dari luar masuk melalui hidung selanjutnya
melalui saluran pernapasan akhirnya udara masuk ke dalam paru-paru, sehingga
paru-paru mengembang.
Pengeluaran napas disebabkan karena melemasnya otot diafragma dan otot-
otot rusuk dan juga dibantu dengan berkontraksinya otot perut. Diafragma menjadi
melengkung ke atas, tulang-tulang rusuk turun ke bawah dan bergerak ke arah
dalam, akibatnya rongga dada mengecil sehingga tekanan dalam rongga dada naik.
Dengan naiknya tekanan dalam rongga dada, maka udara dari dalam paru-paru
keluar melewati saluran pernapasan.
8. Kapasitas Paru-paru
Udara yang keluar masuk paru-paru pada waktu melakukan pernapasan
biasa disebut udara pernapasan (udara tidal). Volume udara pernapasan pada orang
dewasa lebih kurang 500 nl. Setelah kita melakukan inspirasi biasa, kita masih bisa
menarik napas sedalam-dalamnya. Udara yang dapat masuk setelah mengadakan
inspirasi biasa disebut udara komplementer, volumenya lebih kurang 1500 ml.
Setelah kita melakukan ekspirasi biasa, kita masih bisa menghembuskan
napas sekuat-kuatnya. Udara yang dapat dikeluarkan setelah ekspirasi biasa disebut
udara suplementer, volumenya lebih kurang 1500 ml.
Walaupun kita mengeluarkan napas dari paru-paru dengan sekuat-kuatnya ternyata
dalam paru-paru masih ada udara disebut udara residu. Volume udara residu lebih
kurang 1500 ml. Jumlah volume udara pernapasan, udara komplementer, dan udara
suplementer disebut kapasitas vital paru-paru.

Sistem Alat-alat pernapasan berfungsi memasukkan udara yang


mengandung oksigen dan mengeluarkan udara yang mengandung karbon dioksida
dan uap air.
Tujuan proses pernapasan yaitu untuk memperoleh energi. Pada peristiwa
bernapas terjadi pelepasan energi.
C. JENIS-JENIS RESPIRASI
Respirasi dapat dibedakan menjadi 2 jenis:
1. Respirasi Luar
Respirasi luar merupakan proses masuknya O2 dan keluarnya CO2 dari
tubuh, sering disebut pernapasan biasa. Proses pernapasan ini dimulai dari
masuknya oksigen melalui hidung dan mulut pada waktu bernapas, kemudian
udara masuk melalui trakea dan pipa bronchial ke alveoli, lalu oksigen akan
menembus membrane yang akan diikat oleh Hb sel darah merah dan di bawa ke
jantung. Setelah itu, sel darah merah dipompa oleh arteri keseluruh tubuh.
Karbondioksida sebagai hasil buangan metabolisme menembus membran kapiler
alveolar, yakni dari kapiler darah ke alveoli, dan melalui trakea dikeluarkan melalui
hidung atau mulut.
2. Respirasi Dalam
Respirasi dalam merupakan proses terjadinya pertukaran gas antarsel
jaringan dengan cairan sekitarnya yang sering melibatkan proses metabolisme
tubuh, atau juga dapat dikatakan bahwa proses pernapasan ini diawali dengan
darah yang telah menjenuhkan Hb-nya kemudian mengitari seluruh tubuh dan
akhirnya mencapai kapiler dan bergerak sangat lambat.sel jaringan mengambil
oksigen dari Hb dan darah menerima sebagai gantinya, dan menghasilkan
karbondioksida sebagai sisa buangannya.

D. MACAM-MACAM RESPIRASI
Dalam mengambil napas kedalam tubuh dan membuang napas keudara
dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
1. Respirasi atau pernapasan dada
a. Otot antar tulang rusuk luar berkontraksi atau mengerut
b. Tulang rusuk terangkat keatas
c. Ronggan dada membesar yang mengakibatkan tekanan udara dalam dada kecil
sehingga udara masuk ke dalam dada
2. Respirasi atau pernapasan perut
a. Otot diafragma perut mengalami kontraksi
b. Diafragma datar
c. Volume rongga dada menjadi besar yang mengakibatkantekanan udara pada dada
mengecil sehingga udara masuk ke paru-paru
Normalnya manusia butuh kurang lebih dari 300 liter oksigen perhari. Dalam
keadaan tubuh bekerja berat maka oksigen atau O2 yang diperlukan pun menjadi
berlipat-lipat kali sehingga bisa sampai 10 hingga 15 kali lipat. Ketika oksigen
tembus selaput alveolus, hemoglobin akan mengikat oksigen yang banyaknya akan
disesuaikan dengan besar kecil tekanan udara.

E. GANGGUAN-GANGGUAN PADA ALAT RESPIRASI


1. Influenza:
Influenza Definisi Influenza ( flu ) adalah suatu infeksi virus yang menyebabkan
demam, hidung meler, sakit kepala, batuk, tidak enak badan ( malaise ) dan
peradangan pada selaput lendir hidung dan saluran pernafasan.
Penyebab Virus influenza tipe A atau B. Virus ditularkan melalui air liur
terinfeksi yang keluar pada saat penderita batuk atau bersin; atau melalui kontak
langsung dengan sekresi (ludah, air liur, ingus) penderita.
Gejalanya timbul dalam waktu 24-48 jam setelah terinfeksi dan bisa timbul secara
tiba-tiba
2. Bronkhitis:
Bronkhitis Definisi Bronkitis (Bronchitis; Inflammation - bronchi) adalah suatu
peradangan pada bronkus (saluran udara ke paru-paru).
Penyebab Bronkitis infeksiosa adalah virus, bakteri dan (terutama) organisme
yang menyerupai bakteri (Mycoplasma pneumoniae dan Chlamydia).
Bronkitis iritatif bisa disebabkan oleh :
Berbagai jenis debu
Asap dari asam kuat
amonia
beberapa pelarut organik
klorin
hidrogen sulfida
sulfur dioksida dan bromin
Polusi udara yang menyebabkan iritasi ozon dan nitrogen dioksida
Tembakau dan rokok lainnya
3. Asma:
Asma Definis Ciri Khas Penyakit Asma (Asthma) adalah suatu penyakit kronik
(menahun) yang menyerang saluran pernafasan (bronchiale) pada paru dimana
terdapat peradangan (inflamasi) dinding rongga bronchiale sehingga
mengakibatkan penyempitan saluran nafas yang akhirnya seseorang mengalami
sesak nafas .
Sifat Khas Asma penderita asma saluran pernapasannya memiliki sifat yang khas
yaitu sangat peka terhadap berbagai rangsangan (bronchial hyperreactivity =
hipereaktivitas saluran napas ) seperti polusi udara ( asap , debu , zat kimia ), serbuk
sari, udara dingin , makanan , hewan berbulu , tekanan jiwa , bau /aroma
menyengat ( misalnya;parfum ) dan olahraga
4. Polip:
Polip Definisi Polip Hidung adalah suatu pertumbuhan dari selaput lendir
hidung yang bersifat jinak.
Penyebab Penyebab terjadinya polip tidak diketahui, tetapi beberapa polip
tumbuh karena adanya pembengkakan akibat infeksi. Polip sering ditemukan pada
penderita : Rinitis alergika Asma Sinusitis kronis Fibrosis kistik
5. TBC:
TBC Penyebab Penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan
oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat
tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA).
Gejala sistemik / umum Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama,
biasanya dirasakan malam hari disertai keringat malam . Kadang-kadang serangan
demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul . Penurunan nafsu makan dan
berat badan . Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu ( dapat disertai dengan darah
). Perasaan tidak enak ( malaise ), lemah
6. Sesak Napas:
Sesak Napas Definisi (Dyspnea) Sesak nafas adalah perasaan sulit bernapas
yang terjadi ketika melakukan aktivitas fisik . Sesak napas merupakan gejala dari
beberapa penyakit dan dapat bersifat akut atau kronis.

BAB 111
PENUTUP

A. Kesimpulan

Bernafas adalah kegiatan menghirup udara yang mengandung oksigen (O 2 ) dan


pernapasan menghasilkan karbon dioksida (CO 2 ) mengeluarkan udara .
ALAT-ALAT PERNAFASAN
Hidung:
Hidung merupakan tempat keluar masuknya udara pernafasan . Udara masuk
melalui lubang hidung menuju rongga hidung . Di dalam rongga hidung terdapat
rambut hidung dan selaput lendir yang berfungsi menyaring udara yang masuk
agar bebas dari debu dan kuman . Kembali
Tenggorokan:
Tenggorokan Tenggorokan merupakan saluran pernapasan penghubung antara
hidung dan paru-paru dengan panjang 9 cm. Dalam tenggorokan terdapat bulu-
bulu halus yang berfungsi menyaring udara dari kotoran yang masih dapat lolos ke
tenggorokan . Kembali
Paru-paru:
Paru-paru terdiri dari paru-paru kiri dan kanan merupkan tempat terakhir dalam
proses pernapasan manusia . Dalam paru-paru terjadi proses pertukaran O2 dan
CO2 tepatnya pada alveolus. Kembali

Macam-macam pernapasan :
Pernapasan Dada ketika udara masuk paru-paru megembang , diafragman
berkontraksi , dan rongga dada mengembang dan ketika udara keluar paru-paru
mengempis , diafragma mengerut , dan rongga dada turun . Pernapsan Perut Ketika
udara masuk perut mengembang dan ketika udara keluar perut mengerut Kembali

Gangguan-gangguan pada alat pernapasan:


Gangguan pernapasan disebabkan oleh kuman dan polusi.
B. Saran
Setelah kita mengkaji materi tentang system respirasi pada manusia,
setidaknya kita telah mengetahui apa itu respirasi, jenis-jenis respirasi dan
gangguan pada respirasi,oleh karena itu diharapkan kepada penulis dan pembaca
agar mampu menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh dari makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Depkes, 2005. Dr. J. Leimena, Peletak Konsep Dasar Pelayanan


Kesehatan Primer (Puskesmas), http://www.depkes.go.id

Anda mungkin juga menyukai