EFUSI PLEURA
PEMBIMBING:
dr. Sukenah, Sp.P
PENYUSUN
TINJAUAN PUSTAKA
Efusi pleura merupakan akumulasi cairan abnormal pada rongga pleura. Hal ini dapat
disebabkan oleh peningkatan produksi cairan ataupun berkurangnya absorbsi. Efusi pleura
merupakan manifestasi penyakit pada pleura yang paling sering dengan etiologi yang bermacam-
macam mulai dari kardiopulmoner, inflamasi, hingga keganasan yang harus segera dievaluasi
dan diterapi.
2.2 Epidemiologi
Di Amerika Serikat, 1,5 juta kasus efusi pleura terjadi tiap tahunnya. Sementara pada populasi
umum secara internasional, diperkirakan tiap 1 juta orang, 3000 orang terdiagnosa efusi
pleura.Secara keseluruhan, insidensi efusi pleura sama antara pria dan wanita. Namun terdapat
perbedaan pada kasus-kasus tertentu dimana penyakit dasarnya dipengaruhi oleh jenis kelamin.
Misalnya, hampir dua pertiga kasus efusi pleura maligna terjadi pada wanita.
Dalam hal ini efusi pleura maligna paling sering disebabkan oleh kanker payudara dan
keganasan ginekologi. Sama halnya dengan efusi pleura yang berhubungan dengan sistemic
lupus erytematosus, dimana hal ini lebih sering dijumpai pada wanita.
Di Amerika Serikat, efusi pleura yang berhubungan dengan mesotelioma maligna lebih tinggi
pada pria. Hal ini mungkin disebabkan oleh tingginya paparan terhadap asbestos. Efusi pleura
yang berkaitan dengan pankreatitis kronis insidensinya lebih tinggi pada pria dimana
alkoholisme merupakan etiologi utamanya. Efusi pleura juga ditemukan lebih banyak pada pria
daripada wanita. Efusi pleura kebanyakan terjadi pada usia dewasa. Namun demikian, efusi
pleura belakangan ini cenderung meningkat pada anak-anak dengan penyebab tersering adalah
pneumonia.
2.3 Etiologi dan Patofisologi
Pendekatan diagnostik pada efusi pleura melibatkan pengukuran parameter cairan pleura
serta keadaan sistemik. Efusi perlu dibedakan antara transudat (yang umumnya terjadi
akibat faktor sistemik) dan eksudat (akibat faktor lokal). Transudat dan eksudat dapat
dibedakan dengan mengukur LDH dan protein, sehingga dapat disimpulkan bahwa eksudat
dicirikan dengan: