Anda di halaman 1dari 55

LAPORAN PLANT SURVEY

ROHM AND HAAS


Kawasan Industri Krakatau Steel, Cilegon, Indonesia

Kamis, 26Oktober 2017

Dosen Pembimbing
dr. Yosephin Sri Sutanti, Sp.OK

Program Studi Sarjana Kedokteran


Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida
Wacana
Jl. Arjuna Utara No.6, Jakarta 11510
No. Telp (021)5694 2061
Tahun Ajaran 2017/2018
Daftar Nama Kelompok

102011120 Royke Fabian Novan

102011143 Santi Prima Natasia

102011359 Lutfi Karimah

102012009 Vincent Okta Vidiandika

102012182 Ailen

102012308 Zefanya Merryani

102012459 Ronaldi Susilo

102013009 Yuan Alessandro Suros

102013096 Martha Simona Putri Lamanepa

102013134 Windy Tovania Adriastuty Chan

102013152 Feby Sondang Junita Siburian

102013211 Felysia Margaret Giovani

102013230 Ansarti Dalien Yigibalom

102013260 Magdalena Sri Febiolita Tambunan

102013268 Jennie Ivana

102013280 Asrianti Saddi Pairunan

102013296 Golda Meir

102013328 Amarce Estevina Yoteni

102013552 Yolanda Phingkasari

102014001 Sari Budi Safitry

2
102014006 Kent Wiranata

102014011 Elisabeth

102014030 Imelda

102014041 Virginia Marsella Teiseran

102014050 Livia Brenda Patty

102014110 Leonardo Paraso

102014142 Marcho Tanzil

102014165 Melyun Riza Ridwan

102014233 Muhammad Imran Amin Bin MD Jelani

102014249 Dede Andrianus Njoto Suhardjo

102014270 Adhe William Fanggidae

102015001 Insan Kamil

3
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah
memberikan kami hikmat serta kasih karunaNya sehingga kami dapat menyusun
laporan kunjungan pabrik Rohm And Haas Indonesia.

Laporan ini kami susun dalam rangka memenuhi tugas blok 28 mengenai
Kesehatan dan Keselamatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida
Wacana (Ukrida). Kami mengucpkan terima kasih besar kepada dosen pembimbing
kita dr Yosephine, Sp.Ok yang sudah membimbing dan membina kami dari perjalan,
d lokasi pabrik, dan sampai kembali ke Ukrida.Kami juga berterima kasih sebesar-
besarnya kepada pihak PT Rohm And Haas Cilegon yang telah menyediakan
kesempatan untuk kami mahasiswa kedokteran Ukrida untuk terjun langsung ke
lokasi kerja untuk mempelajari lebih lanjut pembelajaran kami mengenai kesehatan
kerja.

Dan tidak lepas dari kekurangan kami dalam wawasan dan pengetahuan dalam
penyusunan laporan ini, kami ingin meminta maaf terlebih dahulu atas segala
kekurangan ataupun kesalahan dalam penyusunan laporan kunjungan ini baik dari tata
cara bahasa, analisis maupun isinya. Namun, kami mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca untuk kami perbaiki dan dalam rangka menyempurnakan laporan kami.

Kami sangat berharap laporan kunjungan ini dapat memberikan banyak


manfaat bagi para pembaca, khususnya untuk menambah wawasan dan pengetahuan
yang berguna untuk memperbaiki sistem kesehatan kerja di Indonesia kedepannya.

Jakarta, 26Oktober 2017

Penulis

4
DAFTAR ISI

Kata Pengantar 4
DAFTAR ISI 5
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 6

1.2 Rumusan masalah 7

1.3. Tujuan dan Manfaat 7

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Penyakit kerja 8


2.2 Pajanan Fisik 8
2.3 Pajanan Kimia 15

2.4 Pajanan Biologi 28

2.5 Pajanan Ergonomi 33


2.6 Pajanan Stres dan Faktor Psikologi 41
BAB III PROFIL PERUSAHAAN

3.1 Diagram Alur Proses produksi 46

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Pajanan Pisik 48

4.2 Pajanan Kimia 48

4.3 Pajanan biologi 49

4.4 Pajanan Ergonomi 49

4.5 Pajanan Psikologi 51

4.6 Kesehatan Keselamatan Kerja 52

BAB V PENUTUPAN

5.1 Tatalaksana dan Saran 53

5
5.2 Kesimpulan 53

DAFTAR PUSTAKA 54

LAMPIRAN 55

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Indonesia memiliki ribuan perusahaan industri besar, sedang, kecil maupun


mikro.Salah satu klasifikasi insustri adalah bahan kimia dan barang dari bahan
kimia.PT Rohm And Haas merupakan perusahaan industri sedang (banyaknya tenaga
kerja 20-99 orang) yang terklasifikasi sebagai bahan kmia dan barang dari bahan
kimia.Tentunya bahan kimia merupakan bahan yang berbahaya apabila pekerja
terpapar dan terjadinya kecelakaan pada lokasi kerja.Oleh sebab itu kunjungan kami
ke PT Rohm And Haas bertujuan untuk mencari tahu lebih dalam mengenai kesehatan
kerja pada pabrik tersebut.

Perlu diperhatikan beberapa hal terkait kesehatan kerja terutama penyakit yang
disebabkan oleh kerja.Penyakit akibat kerja sering kali berhubungan dengan
pekerjaan dibidang industry, dapat dibedakan menjadi pajanan fisik, kimia, biologis,
ergonomi, dan psikologi.Tidak hanya pajanan namun terdapat kecelakaan kerja yang
perlu diperhatikan.Pajanan yang utama pada PT Rohm And Haas adalah pajanan
kimia karena pabrik ini mengolah dan menggunakan bahan baku kimia. Namun tidak
menutup kemungkinan terjadinya penyakit akibat kerja oleh pajanan lainnya.

Dalam rangka memenuhi peraturan pemerintah Republik Indonesia nomer 50


tahun 2012 tentang penerapan Sitem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3), PT Rohm And Haas telah menerapkan sistem yang aman sehingga tercatat
12566689 jam tanpa kecelakaan. SM2K diterapkan dengan tujuan pengendalian risiko
yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman,

6
efisien dan produktif. Sekarang PT Rohm And Haas masih belum mendapatkan
sertifikat resmi SMK3 dari pemerintah, namun dari pihak PT Rohm And Haas berkata
pada awal tahun 2018 diharapkan tercapainya sertifikat tersebut.

I.2 RumusanMasalah

Rumusanmasalahdarihasilkunjunganpabrik Rohm And Haas sebagaiberikut :

1. KeselamatandanKesahatanKerja (K3) pabrik Rohm And Haas


2. PajananFisik yang dapatterjadipadapekerjapabrik Rohm And Haas
3. Pajanan Kimia yang dapatterjadipadapekerjapabrik Rohm And Haas
4. PajananBiologi yang dapatterjadipadapekerjapabrik Rohm And Haas
5. Pajanan Ergonomi yang dapat terjadi pada pekerja pabrik Rohm And Haas
6. Pajanan Psikososial yang dapat terjadi pada pekerja pabrik Rohm And
Haas
7. Kesehatan dan kecelakaan kerja pada pekerja pabrik Rohm And Haas

I.3 TujuandanManfaat

Adapuntujuandanmanfaatdaripenulisanmakalahiniadalahsebagaiberikut :

1. Mengidentifikasi pajanan-pajanan yang ada disekitartempatkerja pabrik Rohm


And Haas
2. Memberikaninformasimengenaipotensi-potensikecelakaan yang dapat
dihindari dengan menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang
baik bagi parapabrik Rohm And Haas.

7
BAB II

LANDASAN TEORI

II.1 Penyakit Kerja

Penyakit kerja adalah kondisi kesehatan yang buruk pada manusia, kejadian
atau tingkat keparahannya terkait dengan paparan faktor pada pekerjaan atau di
lingkungan kerja. Faktor-faktor tersebut dapat berupa:

Fisik: panas, kebisingan, radiasi


Kimia: pelarut, pestisida, logam berat, debu
Biologi: tuberkulosis, virus hepatitis B, HIV
Ergonomi: alat atau area kerja yang tidak dirancang dengan benar, gerakan
berulang-ulang
Stres psikososial: kurangnya kontrol atas pekerjaan, dukungan pribadi yang
tidak memadai
Mekanik: ini terutama menyebabkan kecelakaan kerja dan cedera daripada
penyakit akibat kerja.

II.2Pajanan Fisik

Tekanan termal

(a) Lingkungan termal

Suhu tubuh manusia saat sehat berada pada konstanta sekitar 37C melalui
keseimbangan dinamis antara produksi panas dan pelepasan panas.Pusat pengatur
panas di hipotalamus yang mengendalikan keseimbangan ini.

Panas dihasilkan oleh proses metabolisme, aktivitas otot dan konsumsi


makanan. Panas ditukar dengan lingkungan sekitarnya dengan konduksi, konveksi,
radiasi dan penguapan keringat.Pertukaran panas dipengaruhi oleh suhu udara,
kecepatan udara, kelembaban relatif dan radiasi.Berbagai kombinasi dari faktor-faktor
ini dapat menyebabkan tingkat kenyamanan dan ketidaknyamanan yang berbeda dan
beberapa indeks telah dijelaskan untuk mengekspresikan tingkat tegangan termal
akibat kombinasi faktor-faktor ini. Mis. suhu efektif, suhu efektif yang dikoreksi dan
indeks suhu bola lampu-basah.

(b) Jenis tegangan termal

Stres dingin:

8
Ini ada saat suhu di sekitarnya turun, seperti yang terjadi saat memasuki ruang
penyimpanan dingin.Seorang manusia mencoba untuk mengurangi permukaan kulit
yang terbuka (dengan menekuk sendi jika memungkinkan atau dengan mengenakan
pakaian wol tebal).Vasokonstriksi perifer pembuluh darah terjadi akibat cedera
vaskular, chilbrains, gigitan es (gangren kering) atau parit kaki (gangren
basah).Produksi panas meningkat melalui peningkatan tonus otot dan
menggigil.Kasus ekstrem mengakibatkan hipotermia, penurunan suhu organ inti dan
kematian.

Tekanan panas: tahapan

Kontrol vasomotor: Saat tekanan panas meningkat, lebih banyak darah dipompa ke
kulit dan kurang ke organ dan otak yang visceral. Ada tekanan kardiovaskular dan
takikardia.Pekerjaan otot berkurang karena menghasilkan lebih banyak
panas.Kelelahan panas dimanifestasikan oleh sakit kepala, pusing, kantuk, kurang
konsentrasi dan anoreksia.

Pendinginan evaporatif: Tubuh mulai berkeringat dengan jumlah yang berkaitan


dengan tingkat stres dan aklimatisasi. Kehilangan natrium klorida melalui keringat
menyebabkan kram panas (kram yang menyakitkan dimulai pada otot kerja dan
menyebar ke otot lainnya) dan dehidrasi yang memperparah masalah
kardiovaskular.Volume urin berkurang.Kecepatan udara yang tinggi dan kelembaban
relatif rendah membantu pendinginan melalui penguapan keringat.Paparan panas
kering ditemui di pengecoran, pabrik baja dan industri kaca dan paparan panas
lembab di pabrik tekstil, tambang, industri pengalengan makanan dan binatu.

Heat stroke: Jika berkeringat tidak cukup untuk menjaga suhu tubuh dalam kisaran
fisiologis, pusat pengatur panas gagal, berhenti berkeringat, kulit memerah dan pasien
dikatakan menderita sengatan panas. Ketidaksadaran dan kematian mungkin
terjadi.Heat stroke terjadi pada pekerja di lingkungan yang lembab panas terutama
saat terkena sinar matahari langsung.Ini adalah situasi darurat dimana pendinginan
cepat, rehidrasi dan penggantian elektrolit ditunjukkan.

Manual pelatihan kesehatan kerja untuk petugas layanan kesehatan primer

(c) Pencegahan stres panas

Pemaparan bertahap terhadap lingkungan yang panas menghasilkan


aklimatisasi dan toleransi yang lebih baik.Tekanan panas sangat berbahaya bagi anak-
anak, orang tua dan pasien dengan penyakit kardiovaskular, ginjal dan kulit.

Tindakan pengendalian teknik harus digunakan untuk mencegah paparan


panas termasuk perisai, isolasi dan ventilasi.Pemeriksaan kesehatan pra-penempatan
dan berkala sangat penting; kehilangan cairan dan sodium klorida harus diganti;
pakaian pelindung pribadi dapat membantu dalam beberapa situasi dan pekerja harus
diberi waktu istirahat yang cukup untuk dihabiskan di lingkungan yang lebih nyaman.

9
Kebisingan

Kebisingan adalah suara yang tidak diinginkan. Pekerja terkena kebisingan di:

industri tekstil dan kaca


membangun kapal
pembuatan pesawat terbang
industri rekayasa
pembuatan boiler dan bejana tekan
pembangkit listrik

Suara diperbanyak dalam bentuk gelombang, yang masing-masing dapat


digambarkan dalam hal frekuensi atau jumlah siklus per detik yang diukur dalam
hertz (Hz) dan intensitas seperti yang dinyatakan dalam desibel (dB). Telinga manusia
bisa mendengar suara mulai dari frekuensi 20 Hz hingga 20.000 Hz. Intensitas suara
yang sangat samar sekitar 0 dB dan mesin jet bisa menghasilkan suara 130 dB, yang
terasa menyakitkan di telinga. Suara yang biasa kita dengar adalah suara kompleks
yang terbentuk dari banyak gelombang dengan berbagai frekuensi dan
intensitas.Pidato biasa terdengar pada frekuensi 500 Hz sampai 2000 Hz.

Selain gangguan pendengaran dengan ucapan normal, kebisingan bisa


menyebabkan gangguan dan stres dan bisa mengakibatkan kenaikan tingkat
kecelakaan dan menurunkan produktivitas.Efek pendengaran tambahan diamati pada
sistem yang berbeda, termasuk sistem endokrin, gastrointestinal dan kardiovaskular,
dan mengganggu tidur.

Efek yang paling penting dari paparan kebisingan adalah noise-induced


hearing loss (NIHL).Gangguan pendengaran pada awalnya bersifat sementara; Karena
terpapar kebisingan (sekitar 85 dB) terus berlanjut, gangguan pendengaran menjadi
permanen.NIHL biasanya membutuhkan waktu bertahun-tahun (7-10 tahun) untuk
berkembang.Yang paling berbahaya adalah intensitas tinggi, frekuensi tinggi, noise
terus-menerus.Kerentanan pribadi memiliki efek yang pasti.

Audiometri mengungkapkan gangguan pendengaran dini pada frekuensi 3000-


6000 Hz sebelum mendengar pidato normal terpengaruh.Makanya, pentingnya

10
pengukuran pendengaran pada pra-penempatan dan pemeriksaan pendengaran
berkala.

Tindakan untuk mengendalikan kebisingan di tempat kerja meliputi:

Desain dan pemeliharaan mesin


Segregasi dan dispersi sumber kebisingan
pencegahan propagasi dan refleksi kebisingan dengan menggunakan bahan
pemeriksaan suara untuk lantai, dinding dan plafon
rotasi pekerja
pengurangan jam kerja
penggunaan alat pelindung diri, mis. sangkutan telinga, muffin telinga dan
helm.

Getaran

Pekerja yang terkena getaran keseluruhan termasuk pengemudi traktor,


pekerja transportasi, pekerja yang terlibat dalam pengeboran minyak bumi dan
industri tekstil.Seluruh getaran tubuh menyebabkan berbagai penyakit berhubungan
dengan kemacetan organ panggul dan perut.

Getaran segmentasi mempengaruhi pekerja menggunakan alat bergetar


pneumatik atau listrik di pertambangan, konstruksi jalan, pembuatan sepatu dan
penggergajian.Perubahan pembuluh darah di tungkai atas menyebabkan tangan mati
dan jari-jari putih dan paparan yang berkepanjangan menyebabkan pencabutan pada
tulang kecil dan pergelangan tangan.

Penyinaran yang buruk atau cacat

Standar pencahayaan tergantung pada jenis pekerjaan yang dilakukan dan


tingkat presisi yang dibutuhkan.Pencahayaan yang memadai harus disediakan dengan
cara alami atau buatan, menghindari bayangan dan silau dan mengamati warna dan
kontras yang sesuai.

Penerangan yang salah menyebabkan ketegangan mata, kelelahan dan


kenaikan tingkat kecelakaan.Penerangan cacat pada penambang menyebabkan
nistagmus penambang (gerakan mata yang cepat dan tidak disengaja).

11
Radiasi

(a) Radiasi non-pengion

Radiasi ultraviolet

Paparan terjadi pada pengelasan, pemotongan logam dan paparan busur


karbon dan menyebabkan eritema kulit, luka bakar dan hiperpigmentasi. Paparan
mata menyebabkan mata busur ?? dengan konjungtivitis dan nyeri hebat dan dapat
menyebabkan ulserasi kornea. Perlindungan mata dengan perisai wajah khusus sangat
diperlukan.Paparan yang berkepanjangan menyebabkan atrofi pada kulit dan epitel.

Radiasi infra merah

Paparan terjadi di depan tungku, di pabrik baja, di industri kaca, di pandai besi
dan dalam pembuatan rantai. Paparan mata bisa menyebabkan katarak atau kasih
sayang kornea.Luka bakar kulit juga bisa terjadi.Perlindungan mata yang lengkap bisa
diraih dengan memakai kacamata khusus.

(b) Radiasi pengion

Sumber radiasi meliputi isotop radioaktif dan mesin sinar-X.Radiasi pengion


digunakan dalam kedokteran, industri, pertanian, riset dan perang atom.Radiasi adalah
gelombang elektromagnetik, seperti sinar-X dan sinar gamma, atau menitpartikel,
seperti alfa, beta dan neutron.Kedua jenis tersebut menyebabkan ionisasi atau eksitasi
atom yang menyebabkan kerusakan jaringan.

Efek iradiasi pengion tergantung pada dosis, jenis radiasi, apakah paparan
terus menerus atau terganggu dan apakah itu total tubuh atau lokal, serta jenis
jaringan yang diiradiasi. Kekuatan penetrasi berbagai jenis radiasi bervariasi dari yang
sangat tinggi, seperti sinar X dan radiasi sinar gamma, hingga sangat rendah, seperti
radiasi alfa.

Jaringan yang berbeda bervariasi dalam sensitivitasnya terhadap radiasi,


dengan jaringan sistem haemopoietik dan mukosa gastrointestinal menjadi yang
paling sensitif dan tulang dan otot menjadi yang paling sensitif.

Efek dapat bervariasi:

12
Kematian terjadi dalam hitungan jam jika seluruh tubuh terkena dosis tinggi.
Sindroma radiasi akut terjadi jika dosisnya kurang. Tanda dan gejala muncul
dalam 24-48 jam dan karena kasih sayang mukosa gastrointestinal
menyebabkan diare berdarah parah dan kejutan pada sistem hemopoietik dan
kulit. Kematian terjadi karena perdarahan (akibat trombositopenia) atau
infeksi (akibat kerusakan mukosa usus dan leukopenia).
Radiasi beta hanya mempengaruhi kulit, menyebabkan kulit terbakar dan
alopecia.
Efek radiasi kronis mungkin terjadi lama setelah terpapar akut atau diikuti
Paparan berulang terhadap dosis tidak cukup menyebabkan efek akut.
Efek kronis meliputi atrofi kulit, kehilangan sidik jari, alopesia, perubahan
kuku, telaniektasia, pigmentasi, keratosis dan epithelioma.
Efek lainnya termasuk kemandulan, aborsi, efek mutagenik dan cacat lahir.

Pengendalian terpapar sumber radiasi eksternal bergantung pada tiga prinsip umum:

1. Menjaga jarak yang cukup antara sumber dan pekerja.


2. Mengurangi waktu pemaparan.
3. Penahanan dan perisai.

Tindakan lainnya meliputi:

Penempatan sebelum dan pemeriksaan medis berkala khusus pada mata, kulit
dan darah
pakaian pelindung pribadi
lencana pemantau pribadi
dosimeter saku
counter seluruh tubuh
pemantauan radioaktivitas cairan biologis

Perubahan tekanan barometrik

(a) Peningkatan tekanan barometrik

Pekerja yang terpapar tekanan barometrik meningkat adalah penyelam, awak


kapal selam dan pekerja yang terlibat dalam konstruksi bawah air dermaga, jembatan,
dll. Tekananometrik meningkat 1 atmosfir untuk setiap 10 meter turun di bawah air.

13
Selama penurunan: jika bukaan yang mengarah ke sinus paranasal atau telinga
tengah diblokir (misalnya karena selaput otak dan edema selaput lendir), tekanan di
rongga tidak dapat disamakan dengan tekanan luar dan ini menyebabkan rasa sakit
yang parah, edema. dari lapisan selaput lendir, perdarahan dan mungkin pecahnya
gendang telinga.

Selama tinggal di bawah air, karena pembubaran jumlah berlebih gas dalam
darah dan jaringan, keracunan oksigen dan narkotika nitrogen dapat terjadi dengan
konsekuensi serius.Penyelam mungkin juga menderita asfiksia dan bahkan tenggelam.

Jika pendakian cepat terjadi dengan glotis ditutup (misalnya jika pekerja
panik), paru-paru dapat pecah karena perluasan gas, terutama di tempat yang
lemah.Pendakian yang cepat, tidak mengikuti rekomendasi tabel permukaan standar,
menghasilkan pembentukan gelembung gas di dalam darah dan jaringan akibat
pembebasan dari larutan gas berlebih yang terlarut dalam tekanan. Dalam aliran
darah, gas (terutama N2) menyebabkan emboli udara dan kelumpuhan dan jaringan
tegang (ligamen di sekitar sendi) menyebabkan rasa sakit yang parah yang dikenal
sebagai "tikungan", juga disebut penyakit Caisson ?? atau penyakit dekompresi.

Pekerja yang bekerja di bawah tekanan yang meningkat di bawah air selama
bertahun-tahun mungkin menderita nekrosis tulang aseptik, terutama di kepala tulang
paha. Penyakit caisson dapat bermanifestasi dalam 24 jam pendakian dan panggilan
untuk kompresi mendesak di ruang kompresi sampai gejala hilang. Tekanan
kemudian dilepaskan sesuai langkah yang direkomendasikan.

Seorang pekerja dengan infeksi saluran pernapasan bagian atas tidak boleh
menyelam untuk menghindari komplikasi saat turun.

(b) Penurunan tekanan barometrik

Pesawat penumpang biasanya bertekanan normal namun pilot militer dapat


terkena tekanan atmosfer yang berkurang. Dalam hal ini perluasan gas intestinal dapat
menyebabkan rasa sakit pernafasan tapi sebelum penyakit dekompresi terjadi, mereka
akan mendarat.

14
Pekerja di tempat tinggi menderita akibat berkurangnya tekanan parsial
oksigen.Tubuh mengkompensasi dengan meningkatkan denyut nadi, meningkatkan
laju pernapasan dan polisitemia.

II.3 Pajanan Kimia

Pekerja di berbagai pekerjaan terkena ribuan bahan kimia, beberapa di


antaranya dapat menyebabkan penyakit akibat kerja.Demi diskusi, bahan kimia ini
diklasifikasikan menurut keadaan fisik, komposisi kimia atau tindakan fisiologisnya.

Gas dan uap

Ini dapat diklasifikasikan menurut tindakan fisiologisnya menjadi: asfiksia, gas iritan,
senyawa organologam dan uap anestesi.

(a) Asfiksia

Dapat menyebabkan asfiksia baik dengan mengganti oksigen atau mekanisme


lainnya. Mereka diklasifikasikan ke dalam: asfiksia sederhana dan asfiksia kimia.

Asfiksia sederhana: ganti oksigen, mis. nitrogen, metana, hidrogen dan


karbondioksida.

Nitrogen: asfiksia sederhana yang digunakan dalam industri pupuk dan hadir di
tambang saat O2 dikonsumsi. Di tambang itu bisa dideteksi dengan lampu pengaman
yang dipadamkan pada konsentrasi O2 sebesar 17%.Pada 12% O2 ada dispnea,
sianosis, tidak sadar, kehilangan tenaga motor, kejang dan kematian.

Metana (gas rawa): hasil dari dekomposisi bahan organik dan hadir di rawa, selokan
dan ranjau. Ini adalah asphyxiant sederhana, mudah terbakar dan ringan daripada
udara.

Karbon dioksida (CO2): hasil dari pembakaran bahan bakar; Ini adalah gas yang tidak
berwarna, lebih berat dari pada udara. Hal ini dapat ditemukan di tambang, sumur,
gua dan dekat dengan tungku dan tungku bata.Hal ini juga hadir dalam pembuatan
minuman ringan, bir, di industri gula dan digunakan sebagai es kering. Selain itu bisa
digunakan untuk memadamkan api. CO2 adalah asphyxiant sederhana namun dalam

15
konsentrasi rendah merangsang pernapasan yang cepat.Resusitasi memanggil inhalasi
O2, kehangatan, stimulan cardio-respiratory dan jika respirasi berhenti, pernapasan
buatan.

Asfiksia kimia: mengganggu beberapa tindakan kimia dengan fungsi pernafasan


darah, sel jaringan atau pusat pernafasan, mis. karbon monoksida (CO), hidrogen
sulfida dan asam hidrosianat.

Karbon monoksida (CO): gas tak berwarna dan tidak berbau yang dihasilkan dari
pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna. Ini adalah produk dari pabrik distilasi
batubara, tungku baja, boiler bahan bakar dan tungku dan peralatan pemanas rumah.
Hal ini juga hadir dalam asap knalpot kendaraan.

CO memiliki afinitas yang besar terhadap hemoglobin (HbCO) (210 kali O2)
dan karena itu mengganggu transport O2. Paparan menyebabkan sakit kepala, pusing,
penindasan dada, kehilangan tenaga motor, ketidaksadaran, kejang, efek
kardiovaskular, koma dan kematian (tergantung pada persentase HbCO dalam darah).

Pencegahan keracunan CO tergantung pada perancangan, pemeliharaan dan


inspeksi reguler peralatan rumah tangga dan sumber industri yang tepat dan juga pada
tindakan pengendalian di garasi.

Dalam kasus keracunan, inhalasi O2 diindikasikan (dengan 5% CO2), dengan


kehangatan, stimulan dan pernapasan buatan diberikan jika diperlukan; pekerja harus
dikeluarkan dari paparan terlebih dahulu.

Hidrogen sulfida (H2S): gas tak berwarna, lebih berat dari udara; Ini memiliki bau
telur busuk. Paparan terjadi di ladang minyak dan kilang, penyamakan kulit, selokan
dan pembuatan rayon dan karet buatan.Hal ini dapat dideteksi oleh baunya dan
menyebabkan kelumpuhan saraf penciuman setelah beberapa saat.

Selain menjadi bahan kimia yang asfiksia, ia memiliki efek iritan pada mata
dan pusat pernapasan bagian atas; Hal ini juga menyebabkan asfiksia dengan
mengkombinasikan enzim sitokrom oksidase dan mencegah respirasi jaringan. Jika
kelumpuhan pernapasan terjadi, pernapasan buatan diindikasikan.Nitrit (sublingual
dan intravena) berfungsi untuk mematahkan kombinasi antara enzim pengoksidasi gas
dan sitokrom dengan membentuk methaemoglobin.

16
Asam hidrosianat (HCN): gas tak berwarna yang memiliki bau almond pahit. HCN
digunakan dalam pengasapan kapal sebagai pestisida dan garamnya digunakan dalam
fotografi, pengerasan logam, lempeng listrik dan ekstraksi emas dari bijih.

Gas dapat diserap melalui kulit dan garam anorganiknya termasuk racun yang
paling ampuh.Mereka menghasilkan efeknya melalui penghambatan enzim sitokrom
oksidase sehingga mengganggu pernapasan jaringan.Tanda dan gejala muncul dalam
hitungan menit berupa pusing, penindasan dada, manifestasi kardio-pernafasan,
ketidaksadaran dan kematian yang, dalam kasus yang parah, terjadi dalam hitungan
menit.Garam organik tidak beracun.

Pertolongan pertama meliputi penghirupan amil nitrit dan injeksi intravena


natrium nitrit yang diikuti oleh natrium tiosulfat.Cobalt EDTA dan hydroxocobalamin
juga digunakan dalam pengobatan keracunan sianida.Stimulan pernafasan cardio-
respiratory, kehangatan dan respirasi buatan juga bisa ditunjukkan.

Karena HCN adalah racun yang sangat cepat, alat pertolongan pertama harus
sangat dekat dengan tempat kerja dan petugas pertolongan pertama terlatih yang
tersedia di semua shift kerja.

(b) Gas iritan

Hal ini dapat menyebabkan iritasi atau pembengkakan selaput lendir yang
dengannya mereka bersentuhan.Properti ini tergantung pada tingkat kelarutannya
dalam air.Gas yang sangat larut, seperti amonia, mempengaruhi saluran pernapasan
bagian atas. Gas yang kurang larut seperti klorin dan sulfur dioksida mempengaruhi
saluran pernapasan bagian atas dan jaringan paru-paru. Gas yang bahkan kurang larut,
seperti nitrogen oksida dan fosgen, pada dasarnya bekerja di paru-paru dan dalam hal
ini pengaruh iritan mungkin tertunda berjam-jam.

Sulfur dioksida (SO2): salah satu polutan udara yang paling umum. Ini dihasilkan dari
pembakaran bahan bakar yang mengandung belerang dan hadir dalam asap knalpot
kendaraan, di depan tungku dan juga diproduksi dalam ekstraksi logam dari bijih
sulfida. Ini digunakan dalam produksi asam sulfat, dalam pelestarian buah-buahan,
industri gula dan pemutihan wol.Tidak berwarna, memiliki bau tajam dan teroksidasi
di udara menjadi sulfur trioksida.

17
Paparan menyebabkan iritasi pada mata dan saluran pernafasan bagian
atas.Konsentrasi tinggi dapat menyebabkan edema laring, edema paru, pneumonia
dan bahkan kematian.

Amonia (NH3): saluran pernafasan bagian atas yang umum. Ini adalah gas alkali yang
sangat larut yang banyak digunakan di industri sebagai zat pendingin dan dalam
pembuatan pupuk, bahan peledak dan plastik.Ini menyerang kulit, konjungtiva dan
selaput lendir saluran pernapasan bagian atas.Edema laring dan edema paru dapat
terjadi dengan paparan konsentrasi tinggi dan bisa menyebabkan kematian.

Penatalaksanaan terdiri dari pemindahan pasien dari paparan diikuti perawatan


suportif dengan oksigen dan perhatian pada homeostasis elektrolit dan elektrolit.
Kebanyakan pasien berangsur membaik seiring berjalannya waktu dan sembuh total
tanpa kerusakan paru parenkim kecuali bronkiektasis.

Formaldehid (HCHO): iritasi saluran pernapasan bagian atas yang ampuh yang
digunakan sebagai pembersih desinfektan dan industri dan dapat melepaskan gas dari
papan partikel. Ini adalah karsinogen hewan dan dapat menyebabkan iritasi bronkus
akut pada manusia.

Hidrogen fluoride (HF): suatu iritasi saluran napas bagian atas yang kuat yang
menyebabkan edema paru. Ini digunakan dalam industri mikroelektronika untuk
mengetsa chip silikon dan juga digunakan untuk etch glass.

Ozon (O3): iritasi penting yang dihasilkan oleh oksidasi fotokimia dari asap knalpot
kendaraan dan yang dihasilkan dalam pengelasan busur. Ozon menyebabkan iritasi
pada hidung dan mata dan juga saluran pernafasan yang ampuh menyebabkan batuk,
sesak di dada dan sesak napas.

Klorin (Cl2): gas kuning kehijauan dengan bau menjengkelkan yang menyengat. Ini
mempengaruhi saluran pernapasan atas dan bawah.Paparan terjadi pada produksi
natrium hidroksida.Gas yang digunakan dalam pemutihan dan disinfeksi dan paparan
air dapat terjadi selama pengangkutan klorin cair.Paparan menyebabkan iritasi pada
mata dan saluran pernapasan bagian atas dan konsentrasi yang lebih besar dapat
menyebabkan edema paru dan kematian.

18
Phosgene (COCl2): hasil dari dekomposisi hidrokarbon terklorinasi saat mereka
bersentuhan dengan permukaan yang panas (CCl4 digunakan dalam api). Phosgene
mudah larut dalam air, oleh karena itu iritasi pada saluran pernafasan bagian atas
sedikit. Namun, edema paru yang tertunda dapat terjadi dan oleh karena itu pasien
harus diobservasi selama 48 jam dan diberi istirahat, stimulan kehangatan dan O2.

Nitrogen oksida (NOx): nitrous oxide (N2O) adalah obat bius dan jika tidak ada O2
adalah asfiksia sederhana. Nitrogen oksida adalah campuran NO2 dan N2O4 dan
berwarna coklat.Paparan terjadi di laboratorium kimia, di industri peledak, dalam
pembuatan asam nitrat atau sulfat, industri pupuk dan pada pembakaran cepat bahan
yang mengandung nitrogen.Ini hadir dalam operasi pengelasan dan di tanah.

Karena kelarutan airnya yang buruk, nitrogen oksida dapat dihirup dalam
konsentrasi tinggi tanpa iritasi peringatan yang cukup namun memiliki efek iritasi
parah pada jaringan paru-paru. Gejalanya bisa tertunda 2-20 jam, setelah itu edema
paru fatal bisa terjadi. Oleh karena itu, terlepas dari kondisi pasien saat pertama kali
dilihat, dia harus diawasi dengan ketat, sebaiknya di rumah sakit, setidaknya selama
24 jam.

(c) Senyawa organometalik

Arsine (ASH3): diproduksi selama perlakuan kimiawi logam ketika arsenik hadir
sebagai pengotor dan hidrogen yang baru lahir berevolusi. Tak berwarna dan berbau
bawang putih.Hasil paparan pada hemolisis, anemia, ikterus dan anuria pada kasus
yang parah.

Nikel karbonil [Ni (CO) 4]: cairan volatil yang dihasilkan selama ekstraksi nikel.
Inhalasi menyebabkan iritasi paru parah.

(d) Uap anestesi

Banyak dari ini memiliki beberapa efek sistemik lainnya dan cenderung menumpuk di
tempat yang rendah, tertutup, dan berventilasi buruk.

Tindakan pencegahan berikut harus diperhatikan bila ada kemungkinan terpapar gas
beracun.

Tempat kerja harus diberi ventilasi atau dikukus berulang kali.

19
Jika ada kemungkinan adanya gas beracun atau oksigen yang tidak
mencukupi,
Masker gas harus disediakan
Pekerja harus dilatih dengan benar dan harus selalu bekerja dalam tim dengan
satu anggota tim yang ditunjuk untuk mengamati dari kejauhan, jauh dari
kemungkinan kontaminasi.
Peralatan pertolongan pertama, termasuk oksigen, harus tersedia dengan tim
penyelamat yang terlatih.
Pekerja yang terkena dampak harus dikeluarkan dari tempat kejadian dan tetap
hangat dan beristirahat. Jika pernapasan berhenti, pernapasan buatan harus
dilanjutkan sampai pemulihan atau kematian dipastikan.

Logam

Di industri, keracunan dengan logam biasanya mengambil bentuk kronis dan


hasil dari penyerapan sejumlah kecil dalam jangka waktu yang lama.Keracunan akut
dapat disebabkan oleh asupan tak disengaja (atau bunuh diri) dari dosis besar
beberapa senyawa yang lebih beracun (seperti arsenik).

Logam dan senyawa mereka mendapatkan akses ke tubuh melalui inhalasi,


konsumsi dan, dalam beberapa kasus, melalui kulit.Sejumlah besar senyawa logam
digunakan di industri dengan beberapa hal penting lainnya.

(a) Timbal

Timbal anorganik: Paparan pada senyawa timah anorganik terjadi pada


pertambangan, ekstraksi, peleburan, pemotongan logam, pembuatan pipa timah, cat
timbal, pembuatan baterai timbal, kaca kristal dan penataan logam panas.

Ini diserap seperti debu melalui saluran pernafasan, dan melalui saluran
gastrointestinal dengan makanan dan minuman.Timbal anorganik tidak diserap
melalui kulit.Tanda dan gejala pemaparan meliputi garis biru pada gusi, kolik usus
dan konstipasi, anemia, kelemahan umum dan, pada kasus yang parah, penurunan
kaki dan pergelangan tangan.Ensefalopati karena timbal sekarang sangat jarang
terjadi.

20
Metode pengendalian teknik untuk mencegah pemaparan adalah ventilasi,
mekanisasi dan pembersihan rumah tangga. Kebersihan pribadi, perubahan pakaian,
fasilitas mencuci dan penyediaan area bersih untuk makan dan menyimpan makanan
akan mengurangi serapan timbal melalui mulut. Pemeriksaan medis berkala
membantu mendeteksi rasa sayang dini.

Timbal organik (timbal tetraetil): Timbal organik masih digunakan sebagai bahan
bakar tambahan bensin. Ini adalah cairan yang mudah menguap dan bisa diserap oleh
inhalasi dan melalui kulit.Paparan menyebabkan eksitasi sistem saraf pusat kemudian
depresi dan bisa berakhir dengan kematian.

(b) Merkurius

Merkuri adalah logam cair yang mudah menguap. Paparan terjadi di


pertambangan, ekstraksi, laboratorium kimia, industri kimia pada umumnya, industri
farmasi, pembuatan termometer dan barometer, industri peledak, pembuatan lampu
uap merkuri, pembuatan pestisida, cermin dan kedokteran gigi.

Senyawa merkuri anorganik: menyebabkan stomatitis, garis coklat pada gusi, gigi
longgar, rasa logam, getaran dan perubahan kepribadian. Ada kasih sayang ginjal dan
gangguan pencernaan.

Merkuri organik (pestisida): berikan efeknya pada sistem saraf pusat. Merkuri
fulminate (bahan peledak) menyebabkan ulkus kulit dan perforasi septum hidung.

(c) Mangan

Eksposur terjadi pada pertambangan, ekstraksi, industri baja, industri baterai


kering, industri kaca dan keramik, pembuatan batang pengelasan dan di industri
kimia.Paparan mangan dapat menyebabkan pneumonia dan dapat mempengaruhi
sistem saraf pusat menyebabkan penyakit Parkinson, tremor, topeng wajah, kekakuan
dan perubahan kepribadian.

(d) Arsenik

Eksposur terjadi pada pertambangan dan ekstraksi.Senyawa arsenik digunakan


dalam pestisida, pengawet kayu, obat-obatan, cat dan industri kimia.Paparan akut
menyebabkan gastroenteritis parah, syok dan bahkan kematian.Paparan arsenik kronis

21
menyebabkan kasih sayang pada saraf perifer, lesi kulit, kanker kulit, anemia,
perforasi septum hidung dan kanker paru-paru.

Pelarut organik

Pelarut organik adalah cairan organik dimana zat lain dapat larut tanpa
mengubah komposisi kimianya. Mereka digunakan dalam ekstraksi minyak dan
lemak dalam industri makanan, industri kimia, cat, pernis, enamel, proses degreasing,
dry cleaning, percetakan dan kematian di industri tekstil dan rayon. Pelarut organik
mudah menguap: banyak di antaranya mudah terbakar dan dianggap sebagai bahaya
kebakaran.

Kelompok kimia meliputi:

Pelarut hidrokarbon
Alkohol dan eter
Keton
Ester ester
Glikol dan senyawanya.

Pelarut diserap terutama melalui paru-paru, melalui saluran gastrointestinal


jika diminum, dan banyak di antaranya dapat diserap melalui kulit yang utuh. Sebagai
kelompok, pelarut mempengaruhi beberapa sistem tubuh dan dapat menyebabkan
efek berikut:

Sistem saraf: pusing, tidak sadar dan mati, neuritis perifer, kasih sayang
penglihatan, insomnia, sakit kepala dan mudah lelah.
Sistem gastrointestinal: dispepsia, anoreksia dan mual dan mungkin sekunder
akibat nyeri hati
Saluran pernapasan: dapat menunjukkan iritasi pada saluran pernafasan bagian
atas pada beberapa kasus
Ginjal: kasih sayang dapat menyebabkan nefritis atau gagal ginjal
Organ pembentuk darah: dapat menyebabkan anemia atau bahkan leukemia
Kulit: dapat menunjukkan dermatitis kontak atau jerawat.

Contoh spesifik keracunan oleh pelarut organik:

22
Produk minyak bumi: dapat menyebabkan ketidaksadaran dan saat tertelan
karena kecelakaan menyebabkan gastritis atau pneumonia karena aspirasi ke
paru-paru.
Benzol (benzena, C6H6): adalah produk distilasi batubara dan digunakan di
industri cat, manufaktur karet buatan, farmasi dan manufaktur industri kimia,
dan produksi produk karet. Toksisitas sistem saraf pusat adalah aspek
terpenting dari paparan dosis tinggi akut terhadap benzol. Anemia aplastik
adalah penyebab kematian klasik pada keracunan benzol kronis. Benzol-
induced leukemia dapat terjadi pada beberapa kasus pada orang-orang yang
sebelumnya menderita anemia aplastik. Efek toksik benzol paling baik
dicegah dengan menggantinya dengan senyawa yang kurang beracun. Ada
banyak pelarut yang lebih aman daripada benzol.
Hidrokarbon yang diklorinasi: penambahan klorin ke karbon dan hidrogen
meningkatkan kestabilan dan menurunkan sifat mudah terbakar senyawa yang
dihasilkan. Mereka memiliki bau yang sedikit menyengat. Enam hidrokarbon
alifatik terklorinasi umumnya digunakan sebagai pelarut:
- trichloroethylene
- perchlorethylene (tetrachlorethylene)
- 1-1-1-trikloroetana (metil kloroform)
- metilen klorida (diklorometana)
- karbon tetraklorida
- kloroform

Efek akut meliputi:

Anestesi: pusing, sakit kepala, mual, muntah, kelelahan, mabuk?, Ucapan


yang tidak jelas, disekuilibrium, disorientasi, depresi, kehilangan kesadaran
Iritasi saluran pernapasan: sakit hidung, sakit tenggorokan, batuk.

Efek kronis meliputi: dermatitis, disfungsi neurobehavioural,cedera hepatoselular dan


disfungsi tubulus ginjal.

Penyakit debu paru

Jika suasana kerja berdebu, debu pasti akan terhirup. Partikel debu di bawah
lima mikron dengan diameter disebut respirabel karena mereka memiliki kesempatan

23
untuk menembus ke alveoli. Saluran pernapasan memiliki mekanisme pertahanan
tertentu melawan debu tapi bila lingkungannya sangat berdebu, sejumlah besar debu
bisa ditahan di paru-paru.

Berbagai jenis debu memiliki efek yang berbeda:

Partikel larut senyawa beracun mencapai darah dan menyebabkan keracunan,


mis. memimpin.
Iritasi debu menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan bagian atas dan
paru-paru dan asap logam tertentu menyebabkan pneumonia kimiawi, mis.
kadmium, berilium dan mangan.
Beberapa orang lain menyebabkan sensitisasi yang menyebabkan asma atau
alveolitis alergi ekstrinsik, mis. beberapa debu organik
Demam uap logam disebabkan oleh menghirup uap seng dan tembaga yang
menyebabkan demam, nyeri tubuh dan menggigil selama 1 hari.
Antraks pneumonik disebabkan oleh menghirup debu wol yang mengandung
spora.
Pneumoconiosis jinak yang menyebabkan keracunan sinar-X (nodulasi) tanpa
gejala atau kecacatan disebabkan oleh inhalasi besi, barium dan debu timah.
Bissinosis disebabkan oleh paparan yang berkepanjangan (7-10 tahun)
terhadap debu kapas di industri tekstil terutama di area ginning, bale opening
dan carding. Hal itu diwujudkan dengan ketatnya dada pada hari pertama
setelah akhir pekan. Awalnya, pasien bebas dari gejala selama sisa minggu ini.
Bronkitis kronis, emphysema dan kecacatan adalah komplikasi yang umum
terjadi.
Pneumokoniosis meniadakan fibrosis paru yang diakibatkan oleh menghirup
berbagai jenis debu anorganik, seperti silika, asbes, batubara, talek dan tanah
liat cina, mis. silikosis dan asbestosis

Silikosis terjadi akibat menghirup partikel terhirup silika kristalin bebas


(SiO2).Eksposur terjadi pada operasi penambangan dan penggalian, pemotongan dan
pembentukan batu, operasi pengecoran, pembuatan kaca dan keramik, sandblasting
dan pembuatan sabun abrasif.Perlu waktu bertahun-tahun untuk mengembangkan
penyakit ini (7-10 tahun, kadang-kadang kurang) dan ini tergantung pada konsentrasi
debu di tempat kerja, kandungan silika, ukuran partikel dan kerentanan

24
individu.Partikel debu mengendap di paru-paru dan menyebabkan nodul fibrosis kecil
yang semakin banyak, membesar dan menyatu menyebabkan fibrosis dan hilangnya
fungsi paru dan kecacatan secara progresif.Mungkin ada batuk dan ekspektoran.Pada
tahap awal mungkin ada tanda-tanda yang dapat dideteksi oleh sinar-X namun
kemudian pekerja tersebut mengeluhkan meningkatnya ketidakpuasan pada
aktivitas.Komplikasi meliputi tuberkulosis paru dan gagal jantung atau pernafasan.
Penyakit ini dapat dideteksi bahkan sebelum gejala tersebut muncul dengan
pemeriksaan sinar X yang menunjukkan banyak bayangan nodular bilateral dengan
ukuran berbeda atau fibrosis massa besar.

Asbestosis disebabkan oleh menghirup serat asbes.Ini adalah magnesium


silikat terhidrasi yang tahan terhadap panas dan banyak bahan kimia.Selain
penambangan dan ekstraksi, paparan asbes terjadi dalam penggunaannya untuk
isolasi, pembuatan kain asbes, pembuatan pipa semen asbes dan produk lainnya, ubin
lantai vinil dan lapisan rem dan kain. Serat asbes, saat dihirup, akan menyebabkan
fibrosis interstisial difus paru-paru, penebalan pleura dan kalsifikasi. Karsinoma
bronkogenik atau mesothelioma pleura dan peritoneal diketahui efeknya.Gejala awal
meliputi dyspnoea progresif saat beraktivitas, batuk, ekspektasi, nyeri dada, sianosis
dan kelainan jari.Penyakit ini memakan waktu sekitar tujuh tahun untuk berkembang
dan bergantung pada konsentrasi debu di tempat kerja.Deteksi dini tergantung pada
gejala dan tanda dan gambar sinar-X.Merokok meningkatkan risiko terkena kanker
paru-paru beberapa kali lipat.

Tindakan pengendalian debu meliputi:

Penggantian debu berbahaya dengan yang tidak berbahaya


Otomatisasi dan mekanisasi proses berdebu
Segregasi pekerjaan berdebu
Kandang operasi berdebu
Panduan pelatihan kesehatan kerja untuk petugas kesehatan primer
Ventilasi asap knalpot umum dan lokal
Kebersihan rumah tangga dan kebersihan umum
Penggunaan air dalam penindasan debu

25
Untuk debu beracun: kebersihan pribadi, mencuci fasilitas, mengganti pakaian
kerja sebelum pulang, mencuci pakaian kerja, menyediakan area terpisah
untuk makan, minum dan merokok
Pendidikan kesehatan
Pemeriksaan kesehatan pra-penempatan
Alat pelindung diri.

Pestisida

Pestisida adalah kelompok bahan kimia yang digunakan untuk


menghancurkan berbagai jenis hama termasuk serangga, tikus, gulma, siput, jamur,
dan sebagainya. Derajat toksisitas berbagai pestisida sangat bervariasi dari racun
mematikan hingga pestisida yang sedikit berbahaya.Paparan pestisida terjadi di
industri dimana pestisida diproduksi dan dirumuskan, dan selama penerapannya di
bidang pertanian atau kesehatan masyarakat.Pestisida juga digunakan di rumah.

Mereka dikelompokkan menjadi beberapa kelompok, sesuai dengan komposisi


kimianya.Yang paling sering digunakan saat ini adalah organofosfat, karbamat dan
tiokarbamat, piretroid dan pestisida organoklorin. Kelompok lain termasuk timbal
arsenat, merkuri organik, senyawa thallium, coumarin, bromomethane, cresols, fenol,
nikotin, seng fosfida, dll.Pestisida diserap melalui paru-paru, saluran gastrointestinal
dan kadang-kadang melalui kulit utuh dan mata (organofosfat).

(a) Organoklorin

Contohnya adalah DDT, aldrin, dieldrin, toxafene dan gammaxane.Mereka


sedikit beracun, dan tidak terurai secara hayati di lingkungan atau di tubuh
manusia.Mereka menumpuk di lingkungan dan karena alasan ini telah dilarang di
banyak negara.

Paparan akut menyebabkan iritabilitas pada sistem saraf pusat. Gejala muncul
setelah 30 menit sampai beberapa jam (biasanya tidak lebih dari 12 jam). Mereka
termasuk sakit kepala, pusing, mual, sakit perut, mudah tersinggung, kejang, koma,
pireksia, takikardia, pernapasan dangkal dan kematian.

26
Jika pasien bertahan, kejang berhenti dalam 24 jam namun kelemahan, sakit
kepala dan anoreksia dapat berlanjut selama dua minggu atau lebih. Paparan kronis
dapat menyebabkan gastrointestinal, hati, ginjal atau rasa sakit saraf.

Pengobatan pertolongan pertama:

Lepaskan pakaian yang terkontaminasi.


Cuci kulit dengan sabun dan air tapi jangan menggosok kulit.
Menginduksi muntah, cuci perut dan kateterik saline.
Berikan obat penenang untuk kejang.
Berikan stimulan cardio-respiratory.

(b) Organofosfat

Ini termasuk parathion, metil parathion, malathion dan tetraethyl


pyrophosphate. Organofosfat termasuk beberapa senyawa yang sangat toksik dan
beberapa senyawa sedikit toksik.Mereka tidak menumpuk di lingkungan atau di
dalam tubuh manusia.Mereka biodegradable dalam beberapa minggu.

Organofosfat menyebabkan penghambatan enzim kolin-esterase yang


mengakibatkan akumulasi asetil kolin di dalam tubuh. Gejala dan tanda termasuk
dyspnoea, berkeringat, mual, kolik perut, diare, penyempitan pupil, otot berkedut,
mudah tersinggung, cemas, sakit kepala, ataksia, kejang, gagal napas dan peredaran
darah, koma dan kematian. Pada kasus yang parah gejala muncul dalam beberapa
menit dan dalam kasus sedikit setelah jam tapi tidak pernah melebihi 24 jam.
Kematian bisa terjadi beberapa jam dalam kasus yang parah. Jika terjadi pemulihan
dibutuhkan beberapa minggu agar pasien kembali normal.Pemeriksaan darah
menunjukkan pengurangan aktivitas kolin-esterase; Tes ini digunakan dalam
pemeriksaan medis berkala.

Pengobatan pertolongan pertama:

Bersabarlah ke rumah sakit.


Lepaskan pakaian yang terkontaminasi.
Cuci kulit dengan air tanpa gosok (jika ada, larutan amonia 5% atau klon 2%
lebih efektif daripada air). Namun, jika mata terkontaminasi mereka harus
dicuci dengan air.

27
Jika pestisida telah ditelan, pertama beri air minum kepada pasien dan
kemudian muntah dengan memasukkan jari ke tenggorokan pasien.
Berikan atropin (obat penawar) secara intravena.
Berikan pernapasan buatan jika diperlukan.
Berikan stimulan cardio-respiratory.
Kemudian, perlakukan pasien dengan oximes.

(c) karbamat dan tiokarbamat

Ini adalah racun yang cukup (carbaryl) dan menyebabkan toksisitas melalui
mekanisme yang sama seperti organofosfat kecuali penghambatan enzim kolin-
esterase bersifat sementara dan pulih secara spontan dalam 48 jam jika kematian tidak
terjadi.

(d) piretroid

Ini adalah pestisida sintetis dengan toksisitas rendah yang digunakan di


rumah.Gejala toksik berupa reaksi sensitivitas.

II.4 Pajanan Biologi

(a) Infeksi kerja

Penyakit manusia yang disebabkan oleh paparan terkait pekerjaan dengan


agen mikroba, mis.bakteri, virus, rickettsia, jamur dan parasit (cacing, protozoa),
disebut infeksi akibat kerja. Infeksi digambarkan sebagai pekerjaan saat beberapa
aspek pekerjaan melibatkan kontak dengan organisme yang aktif secara biologis.

Paparan terjadi di antara petugas layanan kesehatan di rumah sakit demam,


laboratorium dan rumah sakit umum; antara dokter hewan dan pekerja pertanian di
peternakan dan peternakan sapi perah; dan di antara pekerja sewerage, penyortir wol
dan pekerja di industri kulit.

Tuberkulosis paru

Petugas perawatan kesehatan di pusat perawatan TB, di laboratorium dan di


klinik hewan sangat terpengaruh.Penyakit ini disebabkan oleh Mycobacterium

28
tuberculosis (koch's bacillus) dan ditransmisikan secara occupational oleh infeksi
tetesan, kontak dengan bahan yang terinfeksi dari manusia (sputum) atau hewan.
Organisme ini dapat bertahan dalam debu dan jauh dari sinar matahari langsung
selama beberapa hari dan memasuki tubuh melalui saluran pernafasan atau kulit yang
terkikis di mana ia menyebabkan ulkus kulit.

Penyakit ini biasanya menyerang paru-paru tapi juga bisa mempengaruhi


saluran pencernaan, tulang, ginjal, meninges, pleura dan peritoneum.Tuberkulosis
paru dimanifestasikan oleh batuk, ekspektoran, hemoptisis, kehilangan berat badan,
kehilangan nafsu makan, berkeringat di malam hari dan demam malam.Hal ini dapat
didiagnosis dengan sinar X dada dan pemeriksaan bakteriologis dahak.

Pekerja harus menjalani pemeriksaan pra-penempatan dan diuji dengan


tuberkulin dan divaksinasi dengan BCG jika tes tuberkulin negatif.Pra-penempatan
dan sinar-X periodik harus dilakukan.Pendidikan kesehatan penting dan pembuangan
materi yang tepat harus diperhatikan.

Brucellosis

Brucellosis disebabkan oleh organisme yang bisa menginfeksi sapi, domba


dan babi. Penyakit ini menyebabkan aborsi berulang pada hewan dan hadir di
plasenta, dalam sekresi hewan, dalam susu dan dalam air kencing. Pekerja yang
terpapar adalah dokter hewan, pekerja di bidang pertanian dan peternakan, gembala
dan pekerja laboratorium dan rumah pemotongan hewan.Sebagian besar kasus
pekerjaan terjadi melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi atau sekresi dan
produk mereka.Masa inkubasinya adalah 2? 4 minggu.

Tahap akut (demam berdarah) berlangsung selama 2 minggu dengan demam,


pembesaran limpa dan kelenjar getah bening.Pada fase subakut organisme
terlokalisasi di persendian, usus, organ reproduksi, pleura atau meninges.Pada fase
kronis, penyakit terlokalisasi berlanjut dengan demam sesekali atau satu-satunya
gejala yang mungkin merupakan kelemahan umum.Selama tahap ini penyakit ini sulit
didiagnosis.Oleh karena itu, pemeriksaan medis berkala terhadap semua pekerja yang
terpapar harus dilakukan dengan menggunakan tes serologis.

Pengendalian penyakit pada manusia bergantung pada kontrol pada hewan.


Pekerja harus mengenakan pakaian pelindung dan mengamati masakan yang tepat

29
dari produk hewani dan merebus susu karena penyakit ini juga dapat ditularkan
melalui makanan.

Anthrax

Anthrax pada dasarnya adalah penyakit hewan.Pekerja terpajan adalah mereka


yang berada di bidang pertanian dan peternakan, rumah potong hewan, penyamakan
kulit dan mereka yang bekerja dalam pembuatan barang dari wol, rambut, tulang dan
kulit.Penyakit ini menyerang ternak, domba, kuda dan babi dan saat hewan tersebut
mati, antraks bacillus membentuk spora yang sangat tahan dan bisa bertahan selama
bertahun-tahun.

Infeksi bisa terjadi melalui kulit, paru-paru atau usus. Infeksi melalui kulit
menyebabkan pustula ganas ??. Dimulai dengan eritema 1 8 hari setelah infeksi
yang mengarah ke papula kemudian pustula dengan pembengkakan di sekitarnya dan
pembesaran kelenjar getah bening lokal.Infeksi melalui paru terjadi pada toko wol
yang menyebabkan pneumonia berat parah Infeksi melalui usus menyebabkan
septikemia.

Produk hewan yang ditujukan untuk penggunaan di industri harus diperiksa


dan didesinfeksi dengan seksama.

Viral hepatitis B dan C

Petugas kesehatan yang cenderung bersentuhan dengan darah dan cairan tubuh
orang yang terinfeksi berisiko besar terinfeksi. Serangan akut hepatitis adalah
pengecualian; lebih sering ada gejala umum yang tidak umum atau tidak sama sekali
dan infeksi ditemukan pada pemeriksaan serologis rutin.

Penyakit ini bisa masuk ke dalam hepatitis aktif kronis: sirosis hati, gagal hati dan
karsinoma hati.

Karena terpapar cairan tubuh pasien melalui gelas terkontaminasi dan


peralatan terkontaminasi lainnya, seperti jarum suntik, yang dapat memberi
kesempatan untuk kontak dengan selaput lendir atau innpora parenteral, pengendalian
infeksi yang ketat. Prosedur harus dikembangkan untuk situasi dimana ada potensi
risiko, seperti phlebotomy, dentistry and hemodialysis.

30
Pekerja yang berisiko tinggi terinfeksi hepatitis B harus menerima imunisasi
hepatitis B.

Acquired immunodeficiency syndrome (AIDS)

Penularan agen immunodeficiency syndrome (AIDS) yang didapat, human


immunodeficiency virus (HIV), hanya terjadi melalui kontak seksual, perinatal dari
ibu yang terinfeksi dan melalui produk darah atau darah yang terkontaminasi.
Serokonversi setelah cedera jarum suntik diperkirakan kurang dari 1%, yang jauh
lebih rendah dari risiko (6% 30%) untuk mendapatkan hepatitis B setelah cedera
jarum suntik.

Virus ini tidak ditularkan melalui kontak tempat kerja yang tidak biasa, kontak
intim atau pertemuan sosial, seperti makan di restoran atau menggunakan fasilitas
transportasi umum atau kamar mandi.

Kelompok berikut berisiko terkena kontak dengan cairan tubuh yang terinfeksi HIV:

Teknisi bank darah


Teknisi dialisis
Petugas ruang gawat darurat
Mortir
Dokter gigi
Teknisi medis
Ahli bedah
Pekerja laboratorium
Pekerja seks

Bagi profesional kesehatan kerja, karyawan yang dilatih pada petugas


pertolongan pertama dan petugas keselamatan umum yang mungkin memberikan
layanan medis kepada orang yang terinfeksi HIV, langkah yang wajar harus dilakukan
untuk menghindari kontak membran kulit, parenteral atau mukosa dengan darah,
cairan plasma atau sekresi yang berpotensi terinfeksi.

Tangan atau kulit harus segera dicuci dan hati-hati jika terjadi kontak darah.

31
Selaput lendir (termasuk mata dan mulut) harus dilindungi oleh kacamata atau
masker selama prosedur yang bisa menghasilkan percikan atau aerosol dari
darah atau sekresi yang terinfeksi (pengisapan, endoskopi).
Permukaan yang terkontaminasi harus didesinfeksi dengan menggunakan
natrium hipoklorit 5%.

Pekerja di sektor layanan pribadi, yang bekerja dengan jarum suntik atau
instrumen lain yang dapat menembus kulit utuh, seperti tato dan penata rambut, harus
mengikuti tindakan pencegahan yang ditunjukkan untuk petugas layanan kesehatan
dan mempraktikkan teknik aseptik dan sterilisasi instrumen. Semua pekerja layanan
pribadi harus dididik mengenai penularan infeksi yang ditularkan melalui darah,
termasuk AIDS dan hepatitis B.

Efek reproduksi

Paparan kerja terhadap bahan kimia tertentu atau faktor fisik (seperti radiasi pengion)
telah ditemukan memiliki efek tertentu pada fungsi reproduksi:

Disfungsi pada pria (sterilitas atau spermatozoa yang cacat) dan betina
(anovulasi, defek implantasi di rahim)
Peningkatan kejadian keguguran, lahir mati dan kematian neonatal
Induksi cacat struktural dan fungsional pada bayi yang baru lahir
Induksi cacat selama tahap awal pengembangan pascakelahiran. Paparan salah
satu orang tua dapat menyebabkan cacat reproduksi.

Bahan kimia yang telah dicurigai efek reproduksi meliputi:

Alkohol
Gas anestesi
Kadmium
Karbon disulfida
Timbal
Mangan
Polivinil klorida.

Asma kerja

32
Pasien asma menderita serangan sesak napas.Meskipun asma bronkial dapat
disebabkan oleh sejumlah besar zat atau kombinasi zat di luar tempat kerja, banyak
eksposur kerja dapat dikaitkan dengan terjadinya asma.Meskipun dalam banyak kasus
sulit untuk mengevaluasi berapa banyak masalah disebabkan oleh paparan di tempat
kerja, dalam kasus tertentu jelas bahwa serangan asma disebabkan oleh paparan kerja
saja dan bukan oleh faktor di luar pekerjaan.

Contoh zat yang dapat menyebabkan asma akibat kerja:

Asal tanaman:
- debu kayu
- tepung dan butiran debu
- spora jamur
- formaldehid
- permen karet arab
Asal hewan:
- wol
- rambut
- bulu
Zat lainnya:
- antibiotik (penisilin)
- toluena diisosianat
- garam platinum

II.5 Pajanan Ergonomi

Ergonomi adalah ilmu multidisiplin dengan empat bidang utama:

rekayasa faktor manusia

fisiologi kerja

biomekanika kerja

Antropometri

3.1 rekayasa faktor manusia

33
Teknik faktor manusia, kadang disebut engineering psychology, berkaitan dengan
aspek pengolahan informasi pekerjaan.

Tujuan rekayasa faktor manusia

Secara umum, tujuannya adalah untuk merancang prosedur, peralatan dan lingkungan
kerja untuk meminimalkan kemungkinan kecelakaan yang disebabkan oleh kesalahan
manusia.

Tujuan operasional dasar:

Mengurangi kesalahan
Meningkatkan keamanan
Meningkatkan kinerja sistem

Tujuan yang berkaitan dengan keandalan, rawatan dan ketersediaan (RMA) dan
dukungan logistik terpadu (integrated logistic support / ILS):

Meningkatkan kehandalan
Memperbaiki rawatan
Mengurangi kebutuhan personil
Mengurangi persyaratan pelatihan

Tujuan yang mempengaruhi pengguna dan operator:

Memperbaiki lingkungan kerja


Mengurangi kelelahan dan stres fisik
Meningkatkan kenyamanan manusia
Mengurangi kebosanan dan monoton

Tujuan lainnya:

Mengurangi kehilangan waktu dan peralatan


Meningkatkan ekonomi produksi
Meningkatkan kemudahan penggunaan
Meningkatkan penerimaan pengguna

Penyebab umum kecelakaan kerja akibat kesalahan manusia:

34
(a) Gagal memahami atau mengenali kondisi atau situasi yang berbahaya

Untuk bereaksi terhadap situasi berbahaya, perlu diperhatikan bahwa bahaya


itu ada.Banyak bahaya di tempat kerja tidak dirasakan melalui saluran sensorik
manusia, mis.

Tekanan berlebihan di dalam boiler bisa menyebabkan ledakan


Sebuah truk fork-lift mendekat dari belakang di pabrik yang bising
Mesin yang tidak dijaga di ruangan yang tidak menyala
Pelepasan gas beracun tak berujung secara tiba-tiba.

Dalam situasi ini, perlu melengkapi fungsi sensorik dengan tampilan informasi
khusus, mis.

Pengukur tekanan dengan tanda redline untuk menunjukkan kondisi berbahaya


di dalam boiler
Sebuah tanduk atau pager pada truk garpu angkat yang terdengar secara
otomatis saat sedang bergerak
Tanda peringatan yang cukup terang di pintu masuk ke ruang peralatan yang
tidak menyala dengan baik
Sistem alarm darurat yang mengindikasikan pelepasan gas beracun.

(b) Kegagalan dalam pengolahan informasi atau proses pengambilan keputusan

Pengambilan keputusan melibatkan penggabungan informasi baru dengan


pengetahuan yang ada untuk memberikan dasar tindakan.Kesalahan dapat terjadi pada
tahap ini jika beban pemrosesan informasi berlebihan, mis.dalam kecelakaan di
pembangkit listrik tenaga nuklir Three Mile Island di Amerika Serikat pada tahun
1970an, operator diminta untuk bereaksi terhadap beberapa alarm simultan.

Kesalahan juga bisa terjadi jika pelatihan sebelumnya salah atau tidak tepat
untuk menangani situasi tertentu.

(c) Kegagalan dalam tindakan motor mengikuti keputusan yang benar

Setelah sebuah keputusan, sering kali diperlukan bagi pekerja untuk


melakukan beberapa tindakan motorik dengan menggunakan kontrol untuk
menerapkan perubahan yang diinginkan, mis.membalik sakelar atau menyesuaikan

35
kenop. Kegagalan dapat terjadi jika kontrol tidak dirancang agar konsisten dengan
kemampuan motorik manusia, mis.Gaya yang dibutuhkan untuk mengatur katup
kontrol di pabrik kimia seharusnya tidak melebihi kemampuan kekuatan manusia,
atau jika manipulasi kontrol menyebabkan respons yang tidak terduga.

Kontrol yang memulai mesin atau peralatan yang berpotensi berbahaya harus
dijaga untuk mencegah aktivasi yang tidak disengaja, biasanya dengan menutup
kontrol atau menempatkannya di lokasi yang tidak dapat disentuh secara tidak
sengaja.

Fisiologi kerja

Fisiologi kerja adalah subdisiplin ergonomi yang berkaitan dengan stres yang
terjadi selama konversi metabolik sumber energi biokimia, seperti glukosa, hingga
kerja mekanis. Jika stres ini berlebihan, pekerja akan mengalami kelelahan. Kelelahan
dapat dilokalisasi ke sejumlah kecil otot atau dapat mempengaruhi seluruh tubuh.

Pekerjaan statis dan kelelahan otot lokal

Pekerjaan statis terjadi ketika otot atau kelompok otot tetap berada dalam
keadaan terjangkit untuk jangka waktu lama tanpa relaksasi. Tingkat pekerjaan statis
yang tinggi dapat disebabkan oleh:

Sikap canggung yang canggung, mis. seorang mekanik yang harus terus
memutar tubuhnya untuk melakukan perbaikan pada mesin mobil
Tuntutan kekuatan tinggi yang terkait dengan tugas tertentu, mis.
menggunakan kunci pas untuk melepaskan mur roda yang tidak berkarat saat
mengganti ban.

Saat otot berkontraksi, pembuluh darah yang memasok nutrisi dan membuang
limbah metabolik dikompres oleh jaringan kontraktil yang berdekatan.Akibatnya,
resistensi vaskular meningkat seiring dengan tingkat ketegangan otot, dan suplai
darah ke otot kerja menurun.Jika otot tidak diijinkan untuk rileks secara berkala,
permintaan nutrisi metabolik bisa melebihi pasokan.Limbah metabolik juga bisa
menumpuk.Efek jangka pendek dari kondisi ini meliputi nyeri iskemik, tremor atau
penurunan kapasitas untuk menghasilkan ketegangan.Salah satu efek ini bisa sangat
menghambat kinerja kerja.

36
Pekerjaan statis juga menyebabkan peningkatan sementara pada resistensi
perifer pada sistem kardiovaskular.Kenaikan denyut jantung yang signifikan dan
tekanan darah arterial rata-rata telah diamati bersamaan dengan kontraksi statis durasi
pendek.Perhatian harus dilakukan untuk menghindari menempatkan seseorang dengan
riwayat penyakit kardiovaskular pada pekerjaan yang membutuhkan pengerahan
statik yang sedang sampai berat.

Dalam kebanyakan situasi, aktivitas dinamis yang melibatkan kontraksi siklis


dan relaksasi otot kerja lebih baik daripada pekerjaan statis.Namun, jika pekerjaan itu
membutuhkan pengulangan yang sangat berulang atau keras, berbagai luka trauma
kumulatif lokal dapat terjadi pada jaringan muskuloskeletal atau saraf perifer.

Kerja dinamis dan kelelahan seluruh tubuh

Dinamis seluruh tubuh bekerja terjadi ketika beberapa kelompok otot rangka
besar berulang kali berkontraksi dan rileks bersamaan dengan kinerja suatu tugas,
mis.berjalan di permukaan yang rata, mengayuh sepedanya, menaiki tangga dan
menggerakkan beban (dengan membawa, mendorong, menarik, atau menyekop) dari
satu lokasi ke lokasi lain.

Intensitas keseluruhan tubuh, kerja dinamis terutama dibatasi oleh kapasitas


sistem pulmonal dan kardiovaskular untuk menghasilkan oksigen dan glukosa yang
cukup untuk otot kerja dan untuk menghilangkan produk metabolisme.

Kelelahan tubuh berlebih terjadi saat tuntutan metabolik kolektif otot-otot


kerja di seluruh tubuh melebihi kapasitas ini.Gejala umum kelelahan seluruh tubuh
meliputi sesak napas, kelemahan pada otot kerja dan perasaan lelah secara umum.
Gejala ini akan terus berlanjut dan bisa meningkat sampai aktivitas kerja dihentikan
atau mengalami penurunan intensitas.

Untuk jangka waktu yang sangat singkat dari aktivitas dinamis seluruh tubuh
(biasanya 4 menit atau kurang), seseorang dapat bekerja pada intensitas yang sama
dengan kapasitas aerobinya. Seiring lamanya masa kerja meningkat, intensitas kerja
harus disesuaikan ke bawah. Jika tugas dilakukan terus menerus selama 1 jam,
pengeluaran energi rata-rata untuk periode ini tidak boleh melebihi 50% kapasitas
aerobik pekerja. Untuk pekerjaan yang dilakukan selama 8 jam, pengeluaran energi
rata-rata tidak boleh melebihi 33% kapasitas aerobik pekerja.

37
Kapasitas aerobik sangat bervariasi dalam populasi. Faktor individu yang
menentukan kapasitas aerobik meliputi usia, jenis kelamin, berat badan, keturunan
dan tingkat kebugaran jasmani saat ini.

Pencegahan kelelahan seluruh tubuh paling baik dilakukan melalui desain


pekerjaan yang baik.Kebutuhan pengeluaran energi untuk pekerjaan harus cukup
rendah untuk mengakomodasi populasi pekerja dewasa, termasuk orang-orang dengan
kapasitas aerobik terbatas.Persyaratan ini dapat dipenuhi dengan merancang tempat
kerja untuk meminimalkan pergerakan tubuh yang tidak perlu (berjalan berlebihan
atau memanjat) dan memberikan bantuan mekanis (seperti kerekan atau konveyor)
untuk menangani bahan-bahan berat.Jika pendekatan ini tidak memungkinkan,
mungkin perlu memberikan tunjangan istirahat tambahan untuk mencegah kelelahan
berlebih, terutama di lingkungan kerja yang panas dan lembab karena kontribusi
metabolik terhadap tekanan panas.

Untuk menilai potensi kelelahan seluruh tubuh, perlu mengukur atau


memperkirakan tingkat pengeluaran energi untuk pekerjaan tertentu, yang biasanya
dilakukan dengan salah satu dari tiga cara berikut:

1. Tabel referensi: tabel ekstensif biaya energi dari berbagai aktivitas kerja telah
dikembangkan.

2. Kalorimetri tidak langsung: pengeluaran energi dapat diestimasi dengan mengukur


serapan oksigen pekerja saat melakukan pekerjaan.

3. Pemodelan: pekerjaan dianalisis dan dipecah menjadi tugas mendasar seperti


berjalan, membawa dan mengangkat. Parameter yang menggambarkan setiap tugas
diukur dan diganti menjadi persamaan untuk memprediksi pengeluaran energi.

Biomekanika kerja

Biomekanik adalah subdisiplin ergonomi yang berkaitan dengan sifat mekanik


jaringan manusia, terutama ketahanan jaringan terhadap stres mekanis.Fokus utama
biomekanika kerja adalah pencegahan punggung bawah dan ekstremitas atas.

Tekanan mekanis

38
Mengobati kecelakaan: beberapa tekanan mekanis yang menyebabkan luka di
lingkungan kerja dikaitkan dengan kecelakaan terbuka, mis. tulang hancur di
kaki akibat dampak benda yang jatuh. Bahaya yang menyebabkan luka-luka
ini biasanya dapat dikendalikan melalui teknik teknik keselamatan.
Cedera trauma kumulatif: tekanan mekanis yang merugikan lainnya lebih
halus dan dapat menyebabkan luka trauma kumulatif. Stres semacam itu bisa
bersifat eksternal, seperti gergaji bergetar yang menyebabkan sindrom
Raynaud, atau internal, seperti kompresi cakram tulang belakang saat
pengangkatan berat.

Stres semacam itu paling efektif dikontrol melalui ergonomi, yaitu mendesain
tuntutan pekerjaan sehingga mengakibatkan stres mekanik dapat ditolerir tanpa
cedera.

Biomekanik mengangkat, mendorong dan menarik

(a) Prinsip mengangkat

Uji batas kekuatan pribadi Anda dan pastikan beban yang harus diangkat di
bawah 50% dari batas itu.
Hindari mengangkat beban yang melebihi batas kekuatan umum yang dihitung
untuk berbagai jenis lifting.
Minimalkan putaran dengan beban, dan bila perlu memutar, putar panggul.
Jaga agar beban tetap dekat dengan tubuh saat mengangkatnya.
Hati-hati saat bekerja di area licin atau berantakan.

(b) Prinsip mendorong dan menarik

Pastikan area di depan beban sejajar dan jelas rintangan; Jika tidak level,
beberapa sistem pengereman harus tersedia.
Dorong beban daripada menariknya; ini akan mengurangi tekanan tulang
belakang, dan dalam kebanyakan kasus akan memperbaiki visibilitas ke
depan.
Kenakan sepatu yang memberikan traksi kaki yang baik; koefisien gesekan
antara lantai dan sol sepatu harus minimal 0,8 di mana beban berat
dipindahkan.

39
Saat mulai menekan beban, jepit satu kaki dan gunakan punggung, bukan
tangan dan lengan, untuk menerapkan kekuatan; Jika beban tidak mulai
bergerak saat jumlah kekuatan yang masuk akal diterapkan, dapatkan bantuan
dari rekan kerja atau gunakan kendaraan bertenaga.
Mendorong atau menarik lebih mudah saat pegangan gerobak yang dimuat
berada pada ketinggian sekitar pinggul (91 ?? 114 cm untuk pria)
dibandingkan dengan tinggi bahu atau di atas. Menangani lebih rendah dari
pinggul yang canggung dan tidak aman untuk digunakan.

Penggunaan data antropometri

Salah satu alasan utama tekanan fisik pada pekerjaan adalah ketidakcocokan
ukuran antara pekerja dan tempat kerja, peralatan atau mesin.Ketidakcocokan ini
dapat menyebabkan pekerjaan membungkuk, harus bekerja dengan satu atau kedua
lengan dan bahu yang dipegang tinggi dalam waktu lama atau harus duduk di bangku
atau bangku yang terlalu rendah atau terlalu tinggi.

Antropometri berkaitan dengan alat dan ruang kerja yang sesuai dengan
dimensi tubuh manusia.Karena manusia datang dalam bentuk dan ukuran yang luar
biasa, ini seringkali merupakan tugas yang sulit.Mengetahui distribusi bentuk dan
ukuran merupakan langkah awal dalam desain antropometri.Ada ribuan pengukuran
yang berbeda pada tubuh manusia yang relevan dengan disain alat, tempat kerja dan
bahkan pakaian.

Tabel antropometri

Tabel antropometri mencantumkan ringkasan pengukuran ini di berbagai


kelompok populasi.Sejumlah sumber data antropometri tersedia, masing-masing
perwakilan dari populasi yang berbeda diukur, mis.ada database antropometri yang
tersedia pada personil militer, populasi industri Amerika dan berbagai negara dan
wilayah di dunia.

Reach and fit

Konsep jangkauan dan kecocokan sangat penting untuk antropometri dan


penggunaannya berlaku dalam berbagai situasi, termasuk disain hampir semua produk
atau teknologi yang digunakan orang:

40
Kursi dan tempat duduk
Mandi, pancuran, dapur
Tempat kerja pada umumnya
Komputer workstation
Mobil dan kendaraan lainnya
Koridor, tangga dan bangunan interior pada umumnya
Alat.

Aturan umum desain antropometri adalah bahwa orang-orang tinggi menetapkan


persyaratan yang sesuai, orang-orang pendek menetapkan persyaratan jangkauan.

II.6 Pajanan Stress dan Faktor Psikologi

Stres kerja biasa:

(a) Organisasi

Perubahan
Komunikasi yang tidak memadai
Konflik interpersonal
Bertentangan dengan tujuan organisasi

(b) Pengembangan karir

Kurangnya kesempatan promosi


Tanggung jawab baru di luar tingkat
Pengangguran

Peran

Konflik peran
Ambiguitas peran
Sumber daya yang tidak memadai untuk menyelesaikan pekerjaan
Kewenangan yang tidak memadai untuk menyelesaikan pekerjaan

(d) Tugas

41
Kelebihan muatan kuantitatif dan kualitatif
Kekurangan kuantitatif dan kualitatif
Bertanggung jawab atas kehidupan dan kesejahteraan orang lain
Rendahnya pengambilan keputusan lintang

(e) Lingkungan kerja

Kurang estetika
Eksposur fisik
Masalah ergonomis
Kebisingan
Bau
Bahaya keamanan
Kerja shift

Komponen proses stress:

(a) Stresor

Struktur pekerjaan
Lembur
Kerja shift

(b) Konten pekerjaan

Kelebihan kuantitatif
Underload kualitatif
Kurang kontrol

Kondisi fisik

Tidak menyenangkan
Ancaman bahaya fisik atau toksik

(d) Organisasi

Konflik peran
Persaingan

42
Persaingan

(e) Ekstra-organisasi

Ketidakamanan kerja
pengembangan karir
Komuter

(f) Sumber lainnya

pribadi
keluarga
masyarakat

Hasil

Fisiologis

(a) Jangka pendek

katekolamin
kortisol
Tekanan darah meningkat

(b) Jangka panjang

Hipertensi
Penyakit jantung
Asma

Psikologis (kognitif dan afektif)

(a) Jangka pendek

Kecemasan
Ketidakpuasan
Penyakit psikogenik massal

(b) Jangka panjang

Depresi

43
Habis terbakar
Cacat mental

Perilaku

Jangka pendek

pekerjaan: ketidakhadiran, mengurangi produktivitas dan partisipasi


komunitas: persahabatan dan partisipasi yang menurun
pribadi: penggunaan alkohol dan narkoba berlebihan, merokok

Jangka panjang

ketidakberdayaan

Pengubah

Individu

gaya perilaku
sumber daya pribadi

Dukungan sosial

emosional
nilai atau harga diri
informasi

3. PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN STRES

Perlakukan individu

Pengobatan medis

Hipertensi
Sakit punggung (Low Back Pain)
Depresi
Layanan konseling

Konseling

44
Individu
Program kelompok

Program pelatihan

Relaksasi
Pengobatan
Biofeedback

Dukungan umum

Program latihan
Aktivitas rekreasi

Perubahan organisasi

Kembangkan gaya manajemen yang fleksibel dan responsif


Meningkatkan komunikasi internal
Kurangi stres organisasi
Jadwal kerja variable
Restrukturisasi pekerjaan
Pelatihan dan pengembangan manajemen

45
BAB III

PROFIL PERUSAHAAN

Nama perusahan : Rohm And Haas (DOW)


Jenis usaha :Chemical Industry
Alamat :Kawasan Industri Krakatau Steel, Cilegon
Berdiri :1973
Lingkungan sekitar perusahan :Industri, pengrajin, gunung Krakatau
Jumlah karyawan :38 karyawan tetap, 48 tidak tetap
Bidang / jenis usaha :Bahan baku cat
Bahan baku :Monomer, HCl, NaOH,Akrilonitril, Stirena
Hasil akhirnya :Cat, kemasan
Angka kesakitan/PAK/tahun :0
Angka kecelakaan kerja/tahun :0
SMK3 :Belum ada namun awal 2018 akan menjalani
sertifikasi SMK3

III.1 Diagram Alur Proses Produksi

46
1. Bahan baku masuk kedapam RM Tank
2. Masuk ke process tank untuk terjadi polymerization reaction (Contoh proses:
Acrilyc monomer dicatalis menjadi acrylic copolymer)
3. Diulang kembali 2x sekaligus disaring
4. Ditampung/disimpan ke product storage tank
5. Disimpan dalam kemasan drum 160kg, 215kg, metal drum 260kg
6. Hasil di pack out
7. Dikirim lewat bulk loading

47
BAB IV

PEMBAHASAN

IV.1 Pajanan Fisik

Disekitar lingkungan pabrik tidak terlalu Nampak pajanan fisik, semua


standart dalam pabrik sudah sesuai dengan standart dan nilai ambang batas yang
berlaku. Beberapa pajanan fisik yang telah diukur adalah suhu dan kelembaban,
kebisingan, getaran, medan listrik dan medan magnet, dan radiasi ultra violet.

Untuk panas, dapat didapatkan dari terik matahari disiang hari dan dapat
menyebabkan heat fatigue, namun pada bagian pabrik terdapat banyak sekali tempat
yang tertutup dengan atap atau tempat meneduh. Pada kebisingan kami tidak
menemukan bising yang benar-benar mencolok tapi, apabila terdapat alat yang bising
dapat menyebabkan hearing loss, dan sudah baik bila terdapat jumlah jam kerja
dengan kebisingan tertentu untuk para karyawan yang bekerja di tempat yang
berbising. Pada bagian kantin dan kantor didapatkan kebisingan yang tidak melebihi
nilang ambang batas. Pada getaran bisa kita liat kendaraan fotklift, namun kami juga
mendapatkan bantalan untuk pada tempat duduk pada bagian tempat duduk forklift.
Sempat bagian tersebut mengalami kelebihan intensitas cahaya, namun telah
digantikan lampur tersebut dengan lampu baru dengan light emitting diode (LED)
sehingga untuk pencahayaan juga termasuk dalam ambang batas normal.

Hanya saja dibagian samping pabrik terdapat pabrik lain yang merupakan
pabrik pembuangan limbah sehingga saat berada di dekat nya tercium bau yg tidak
enak dan membuat pusing apabila tidak biasa mencium baunya.

IV.2 Pajanan Kimia

Risiko terbesar pajanan yaitu tertumpah bahan-bahan kimia:

Monomer: cairan di tank farm dan area proses, bahan baku utama untuk
membuat produk dengan mereaksikannya dalam reactor, bahan monomer
mudah sekali terbakar pada suhu kamar (Stirene, Asam Akrilik, Akrilonitril,
Butil Akrilat, Etil Akrilat, Asam Metakrilik, Metil Metakrilat)
Zat campur kimia: Sodium Hidrosulfit dan air, katalis peroksida atau persulfat
dengan aktivaotr seperti bisulfit
Gas alam: tidak terlihat, digunakan untuk peralatan berapi, dapat meledap,
dapat menjadi asfiksian.
Akrilonitril: monomer cairan tak berwarna, aroma seperti bawang putih,
beracun bila terhirup, tertelan, terserap oleh kulit dapat mengakibatkan iritasi,
kulit melepuh, mengupas, iritasi saluran pernapasan, mual, muntah, pusing,
sesak, diare. Hilang kesadaran, perhentian napas, dan edema paru merupakan
komplikasi terberat terpapar AN

48
Amonia: larutan tak berwarna, bau tajam, dapat menyebabkan luka bakar,
iritasi mata, saluran pernapasan, edema paru dan berpotensi pada kematian
Natrium Hidroksida (Naoh): Cairan tidak berbau dan tidak berwarna
Asama Klorida (HCl): Tak berwarna, berbau khas

Telah dilakukan tes kimia pada bagian bagian berada dipabrik dengan hasil yang baik,
dan dikatakan bahwa tempat tersebut aman.Namun tidak menutup kemungkinan
untuk keracunan bahan kimia, terutapa pada bahan kimia yang tidak terlihat dan tidak
berbau.Tentunya Rohm And Haas telah menyediakan prosedur yang aman untuk
bagian kimia.

IV.3 Pajanan Biologi

PT Rohm and Haas dalam produksinya tidak memiliki resiko kontak dengan
pajanan biologi, namun terdapat beberapa vektor/hama yg selalu dikontrol oleh PT
Rohm and Haas dalam 2 minggu sekali. Beberapa hama yg mengganggu pada PT
Rohm and Haas berupa Ular, Tikus, Kecoa, Nyamuk , namun tidak dalam jumlah
yang banyak. Terdapat tempat penampungan air yg luas bertujuan untuk melakukan
pemadaman dalam keadaan emergency yang dapat bertahan selama 2 jam. Tempat
penampungan berpotensi menjadi tempat perindukan nyamuk walaupun tidak ada
data pekerja yang terkena DBD sebelumnya. Kontrol hama dilakukan setiap 2 minggu
oleh pihak luar, baik menggunakan umpan makanan, semprotan dan fogging pada
daerah tertentu. Pabrik tersebut sudah aman dari kuman setelah dilakukan tes pada
udara lingkungan kerja. Mikroba yang dites antara lain kapang/jamur dan kuman.

IV.4 Pajanan Ergonomi

Berdasarkan hasil pengamatan, secara garis besar terdapat 3 jenis posturkerja


yang dilakukan oleh pekerja di PT Rohm and Haas, yaitu berdiri, duduk, dan sedikit
membungkuk. Ketiga postur kerja tersebut berpotensi menimbulkan nyeri atau
cederaotot baik pada tubuh bagian atas maupun bawah(work-related musculoskeletal
disorders). Postur kerja ini berkaitan dengan masalah ergonomi.

.Secara umum tujuan dari penerapan ergonomi,yaitu:

1. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui upaya pencegahan cedera dan
penyakit akibat kerja, menurunkan beban kerja fisik dan mental, mengupayakan
promosi dan kepuasan kerja.

2. Meningkatkan kesejahteraan sosial melalui peningkatan kualitas kontak sosial,


mengelola dan mengkoordinir kerja secara tepat guna dan meningkatkan jaminan
sosial baik selama kurun waktu usia produktif maupun setelah tidak produktif.

3. Menciptakan keseimbangan rasional antara berbagai aspek yaitu aspek teknis,


ekonomis, antropologis dan budaya dari setiap sistem kerja yang dilakukan sehingga
tercipta kualitas kerja dan kualitas hidup yang tinggi.

49
Postur bekerja yang baik adalah dimana pekerja dapat bertahan selama
mungkin dan tidak memberikan efek yang merugikan. Berdasarkan hasil pengamatan,
para pekerja mulai bekerja dengan system shift yang terjadi 3x pergantian. Dimana
satu shift terdapat 5 orang dan durasi kerja selama 8 jam. Pekerjaan yang dilakukan
diantaranya mengangkut drum berisi bahan kimia dengan menggunakan alat forklift
yang mana lebih banyak duduk, mengatur pengisian bahan baku monomer
menggunakan alat yang mana pekerja berdiri, serta pekerjaan oleh pekerja pada
bagian admin yang lebih banyak duduk. Lalu, untuk bagian produksi yang dimana
mengharuskan mereka duduk ataupun berdiri selama berjam-jam diberikan waktu
(short break) agar dapat melakukan sedikit peregangan pada tubuhnya.

Kursi salah satu komponen penting di tempat kerja. Kursi yang baik akan
mampu memberikan postur dan sirkulasi yang baik dan akan membantu menghindari
ketidaknyamanan. Pilihan kursi yang nyaman dapat diatur dan memiliki penyangga
punggung.Tinggi bangku dirumitkan oleh interaksi dengan tinggi tempat
duduk.Desain kursi sesuai dengan kriteria agar permukaan kerja tetap dibawah siku
seperti bagian sebelumnya.

Tempat duduk harus dibuat sedemikian rupa sehingga memberikan relaksasi


pada otot-otot yang sedang dipakai untuk bekerja dan tidak menimbulkan penekanan
pada bagian tubuh yang dapat mengganggu sirkulasi darah dan sensibilitas bagian-
bagian tersebut. Dalam mendesain kursi kerja yang ergonomis harus memenuhi
kriteria-kriteria atau aturan baku tentang tempat duduk dan meja kerja dengan
berpedoman pada ukuran-ukuran antropometri orang Indonesia. Kriteria tersebut
sebagai berikut : Pekerja dengan sikap duduk mendapatkan kedudukan yang mantap
dan memberikan relaksasi otot-otot yang tidak dipakai untuk bekerja dan tidak
mengalami penekanan-penekanan pada bagian tubuh yang mengganggu sirkulasi
darah dan sensitifitas bagian tersebut.

a) Tinggi Tempat Duduk

Dari lantai sampai dengan permukaan atas bagian depan alas duduk. Tinggi tempat
duduk harus lebih pendek dari panjang tekuk lutut sampai dengan telapak kaki.

b) Panjang Alas Duduk

Pertemuan garis proyek permukaan depan sandaran duduk sampai dengan permukaan
alas duduk. Panjang alas duduk harus lebih pendek dari lekuk lutut sampai dengan
garis punggung.

c) Lebar Tempat Duduk

Diukur pada garis tengah alas duduk melintang. Lebar alas duduk harus lebih besar
dari lebar pinggul.

50
d) Sandaran punggung

Diukur panjang dan lebar.Bagian atas dari sandaran punggung tidak melebihi tepi
bawah ujung tulang belikat dan bagian bawahnya setinggi garis pinggul.

e) Sandaran Tangan

Diukur panjang, lebar dan tinggi.Jarak tepi dalam dua sandaran tangan lebih besar
dari lebar pinggul dan tidak melebihi lebar bahu.Tinggi sandaran tangan adalah
setinggi siku.Panjang sandaran tangan adalah sepanjang lengan bawah.

f) Sudut Alas Duduk

Sudut alas duduk harus sedemikian rupa sehingga memberikan kemudahan bagi
pekerja untuk menentukan pemilihan gerakan dan posisi. Sudut alas duduk hendaknya
dibuat horisontal. Untuk pekerjaan- pekerjaan yang tidak memerlukan sikap sedikit
membungkuk ke depan, alas duduk dapat dibuat ke belakang (3-5 derajat). Bila
keadaan memungkinkan, dianjurkan penyediaan tempat duduk yang dapat diatur.

Memberikan Pencahayaan yang memadai.Pencahayaan miskin adalah masalah


umum di tempat kerja yang dapat mempengaruhi tingkat kenyamanan pekerja dan
kinerja. Terlalu banyak atau terlalu sedikit cahaya membuat pekerjaan sulit -
bayangkan mencoba untuk melakukan pekerjaan Anda tanpa terlihat!

Area kerja remang-remang dan silau dapat menyebabkan kelelahan mata dan
sakit kepala dan daerah tidak benar menyala membuat pekerja memiliki resiko yang
lebih besar untuk semua jenis cedera. PT. ROHM & HAAS sendiri memiliki
pencahayan yang baik, dikarenakan pihak perusahaan telah bekerja sama dengan
pihak yang ahli dalam masalah pencahayaan sehingga lampu pada ruangan-ruangan
kerja menggunakan lampu LED.

Menyediakan pekerja dengan tugas pencahayaan disesuaikan seringkali solusi


sederhana untuk masalah pencahayaan. Pada workstation komputer, mengambil
langkah-langkah untuk mengendalikan layar silau, dan pastikan bahwa monitor tidak
ditempatkan di depan jendela atau latar belakang terang.

IV.5 Psikologi

Menurut dokter perusahaan yang berada dilokasipabrik sejauh ini masih belum
ada kasus yang terkait, namun tidak menutup kemungkinan jikahal tersebut
menyangkut jam kerja karyawanyang berlebihan dan jam istirahat yang
kurangsehingga menjadi tidak seimbang danmenimbulkan stres bagi para
karyawan karenakurang jam untuk istirahat.
Tapi sejauh ini perusahaan sudah mengaturjadwal kerja bagi para karyawannya
dengancukup baik mesikipun pabrik selalu beroperasi 24 jam setiap harinya,
dengan membagi karyawanyakni 5 orang setiap shiftnya, dengan jadwal (2:2:3

51
/8 jam) yaitu 2x pagi, 2x siang, dan 3x malam per 8jam kerja setiap harinya, lalu
off selama 2 hari.
Dengan jadwal yang telah dibuat cukup baikoleh perusahaan sehingga sampai
detik ini belumada kasus mengenai pajanan psikologi, kalaupunada masalah
mengenai stres pada karyawanbiasanya didapat dari karyawan pabrik yang
memiliki masalah dikeluarganya dan bukan terkaithal pekerjaan.

IV.6 Kesehatan Keselamatan Kerja

Tiap setahun sekali karyawan PT Rohm And Haas melakukan medical check
up, dan ditemukan kebanayakn memiliki kadar koletrol dan asam urat yang tinggi dan
juga hipertensi. Oleh sebab itu dilakukan sitem award dengan memberikan hadiah
berupa sepatu untuk bagi karyawan yang berhasil dalam program quiz in
shape.Dengan tujuan menjadikan para pekerja sehat dengan ditanggung fasilitas
untuk berolah raga seperti fitness atau gym.Dan sitem award ini lebih digunakan
untuk berhinti merokok.Telah diketahui sudah 9 pekerja yang berhenti rokok dan
diberikan sepatu dengan tujuan agar dipakai untuk olah raga dan memperbaiki
kesehatan lebih lagi.Untuk mengetahui pemberhentian tersebut dengan menggunakan
spiromer.Untuk bagian yang bekerja pada daerah kebisingan digunakan audiometri
untuk mengetes ada atau tidaknya penurunan dalam fungsi pendengaran. Pada toilet
bagian kantor terdapat parameter urine, untuk mengetahui apakah anda dehidrasi atau
tidak dengan mengecek warna urin dengan yang terdapat pada tabel tersebut.

Seriap minggu tepatnya dihari Senin jam 9.30 pagi diadakan pelatihan emergency
untuk berjaga-jaga dengan tempat kumpul di 2 area: bagian dalam pabrik dan 200
meter di luar pabrik.

Untuk gizi pekerja, sudah tersediakan makanan untuk masing-masing pekerja, dengan
bantuan dr Erdy menyiapkan makanan-makanan yang baik dan buruk.Termasuk juga
makanan pada pekerja dengan shift malam hari.

52
BAB V

PENUTUP

V.1 Tatalaksana dan Saran

Menggunakan sistem perlindungan yang ketat


Bahan kimia diletakkan pada tempat yang lebih aman dan berjauhan
Closed sistem (orang tidak terpapar langsung dengan bahan kimia)
Penggunaan alat pelindung diri terutama bagian luar pabrik dengan masker,
karena terdapat pajanan debu dan asap dari pabrik sekitar.
Pelatihan terjadinya kebocoran / ledakandapat dilakukan mengulang
Dapat dilakukan senam yang bersifat wajib dipagi hari untuk memperbaiki
kesehatan para pekerja
Penyuluhan kembali mengenai penggunan APD dan komplikasi tidak
menggunakan APD

V.2 Kesimpulan

PT Rohm And Haas merupakan perusahaan industry sedang dengan jumah


karyawan 38 pekerja tetap. Untuk keselamatan dan kesehatan kerja, pabrik Rohm And
Haas sudah cukup aman dengan tercatat 1256689 jam tanpa ada kecelakaan.
Pengukuran dan pengendalian sudah dikendalikan maka sedikitnya risiki terjadi
pajanan fisik, kimia, biologi, ergonomic, dan psikologi.Sekian laporan dari kami,
terima kasih.

53
Daftar Pustaka

1. Badan Pusat Statistik. Survei Tahunan Perusahaan Industri Pengolahan Besar


dan Sedang. www.bps.go.id
2. Presiden Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 50 Tahun 2012. 2012
3. WHO. Occupational Health. 2012

4. Tarwaka, 2004. Ergonomi Untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan


Produktivitas. Uniba Press
5. 2. Nurmianto, Eko.2004.Ergonomi, Konsep Dasar dan Aplikasinya : Tinjauan
Anatomi, Fisiologi, Antropometri, Psikologi, dan Komputasi Untuk
perancangan Kerja dan Produk. Surabaya: Penerbit Guna Widya.
6. 3. Budiono, A. M. Sugeng, dkk.2003.Bunga Rampai Hiperkes dan
Keselamatan Kerja : Hygiene Perusahaan, Ergonomic, Kesehatan Kerja, dan
Keselamatan Kerja. Semarang: Badan Penerbit Undip

54
55

Anda mungkin juga menyukai