Anda di halaman 1dari 13

Peranan Batang Otak, Cerebellum serta Saraf Saraf Kranial pada Manusia

Lutfi Karimah
102011359
Kampus II Ukrida Fakultas Kedokteran
Jl. Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510 Telp. 021-56942061 Fax. 021-5631731
Alamat e-mail: lutfi_karimah@yahoo.com

Abstrak: Tubuh manusia tersusun atas berbagai macam sistem organ yang berfungsi sebagai
penunjang berlangsungnya kehidupan. Salah satunya adalah sistem saraf yang terbagi menjadi
sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat berada pada bagian otak dan medulla
spinalis, sedangkan sistem saraf tepi tersusun dari serat-serat yang membawa informasi antara
SSP dan bagian tubuh lain. Otak dibagi menjadi tiga bagian menjadi, cerebrum (otak besar),
cerebellum (otak kecil), dan truncus encephalon (batang otak). Sebagian besar dari 12 pasang
saraf kranial berasal dari batang otak, dimana saraf-saraf ini mempersarafi struktur-struktur di
kepala dan leher dengan serat sensorik dan motorik. Adanya vaskularisasi (peredaran darah) ke
otak memungkinkan rangkaian sistem dalam tubuh berjalan dengan baik.

Kata Kunci: truncus encephalon, cerebellum, saraf kranial

Abstract: The human body is composed of a wide variety of organ systems that function as
supporting the continuity of life. One is the nervous system, divided into the central nervous
system and the peripheral nervous system. The central nervous system is the part of the brain
and spinal cord, while the peripheral nervous system is composed of fibers that carry
information between the SSP and other body parts. The brain is divided into three sections into,
cerebrum (the cerebrum), cerebellum (little brain), and truncus encephalon (brain stem). Most of
the 12 pairs of cranial nerves originate from the brain stem, where these nerves innervate
structures in the head and neck with sensory and motor fibers. The presence of vascularization
(blood circulation) to the brain allows the circuit system in the body running well.

Keywords: truncus encephalon, cerebellum, cranial nerves


Pendahuluan

Cedera kepala berperan pada hampir separuh dari keseluruhan kematian akibat trauma,
mengingat bahwa kepala merupakan bagian yang paling sering dan rentan terlibat dalam suatu
kecelakaan. Cedera kepala dapat melibatkan seluruh struktur lapisan, mulai dari lapisan kulit
kepala atau tingkat yang paling ringan, tulang tengkorak, durameter, vaskuler otak, sampai
jaringan otak sendiri. Ketika darah dari trauma mengiritasi jaringan otak, dapat menyebabkan
pembengkakan. Kondisi ini meningkatkan tekanan pada jaringan otak yang berdekatan dan
mengurangi aliran darah vital pada otak sehingga dapat membunuh sel-sel otak. Perdarahan
dapat terjadi di dalam otak, antara otak dan selaput-selaput yang menutupinya, antara lapisan-
lapisan dari penutup otak, atau antara tengkorak dan penutup dari otak.

Meninges

Meninges terdiri dari 3 lapisan jaringan yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang:

Pia Mater
Terdalam dari 3 lapisan adalah Pia Mater, yang erat meliputi otak itu sendiri, sesuai alur
dan lipatan. Lapisan ini kaya akan pembuluh darah yang turun ke otak.1
Arachnoid
Arachnoid mempunyai banyak trabekula halus yang berhubungan dengan pia mater tetapi
tidak mengikuti setiap lekukan otak. Antara pia mater dan arachnoid adalah ruang yang
disebut ruang subarachnoid, yang berisi cairan serebrospinal (CSF). Ruang ini di mana
arteri umumnya menyediakan darah untuk otak. Jika pembuluh darah pecah di ruang ini,
hal itu dapat menyebabkan perdarahan subarachnoid.1
Duramater
Lapisan meningeal terluar adalah dura mater, yang melapisi interior tengkorak. Dura
mater terdiri dari 2 lapisan individu, dura meningeal dan dura periosteal. Untuk sebagian
besar, lapisan ini menyatu; sinus vena dapat ditemukan di antara daerah pemisahan.
Tentorium cerebelli adalah lipatan dura mater yang memisahkan otak dari otak besar.
Antara mater arachnoid dan dura mater adalah ruang subdural. Jika perdarahan terjadi di
ruang bawah dura mater, itu disebut hematoma subdural. Jika perdarahan terjadi di luar
dura tetapi di bawah tengkorak, ini disebut hematoma epidural.1
Cairan Serebrospinal

Cairan serebrospinal adalah cairan yang mengisi sistem ventrikel dan ruang subarachnoid
yang bertujuan melindungi otak dari benturan, bakteri dan juga berperan sebagai pembersih
lingkungan otak. Jumlah cairan serebrospinal pada orang dewasa berkisar antara 75-150 ml.
Jumlah ini konstan sesuai hukum monroe-kelli kecuali jika terdapat kondisi yang tidak seimbang
antara komponen parenkim, darah dan cairan serebrospinal. Produksi cairan serebrospinal
berkisar 0.35 ml per menit atau sekitar 500 ml per hari. Dengan jumlah ruang yang terbatas
antara 75-150 ml maka dibutuhkan pembersihan atau penggantian paling tidak 4-6 kali dalam
sehari.2

Struktur Batang Otak dan Cerebellum

Batang otak merupakan daerah paling tua dan paling kecil di otak, bersambungan dengan
korda spinalis. Bagian ini mengatur dan mengontrol banyak prosses untuk mempertahankan
hidup, misalnya bernapas, sirkulasi dan pencernaan. Proses-proses diatas disebut dengan proses
vegetative. Batang otak merupakan struktur pada bagian posterior (belakang) otak. Batang otak
merupakan sebutan untuk kesatuan dari tiga struktur yaitu medulla oblongata, pons dan
mesencephalon (otak tengah). Pada gerak volunter, batang otak merupakan jalur yang dilalui
impuls rangsang sebelum mencapai cerebrum. Impuls rangsang dihantarkan oleh traktus
ascendentes (serat-serat saraf yang menghantarkan impuls ke otak) untuk diolah di otak, lalu
impuls respons dihantarkan oleh traktus descendentes (serat-serat saraf yang menghantarkan
impuls menjauhi otak). Pada perbatasan antara batang otak dan medulla spinalis terjadi
deccusatio (penyilangan) serat-serat kortikospinal (serat-serat saraf descendentes dari cerebrum
ke medulla spinalis). Serat-serat kortokospinal dari otak kiri menyilang ke bagian kanan medulla
spinalis dan serat dari otak kanan menyilang ke bagian kiri. Penyilangan ini menyebabkan bagian
tubuh kanan di kendalikan oleh otak kiri dan bagian tubuh kiri dikendalikan oleh otak kanan.
Batang otak merupakan tempat melekatnya seluruh saraf kranial, kecuali saraf I dan II yang
menempel pada cerebrum (otak besar). 3
1. Mesencephalon atau Otak Tengah (disebut juga Mid Brain)
Adalah bagian teratas dari batang otak yang menghubungkan Otak Besar dan Otak
Kecil. Mesencephalon terdiri dari banyak nuclei dan berkas serabut saraf asenden dan
desenden, bentuk konus dan berhubungan dengan pons di sebelah superior serta medulla
spinalis di sebelah inferior. Merupakan bagian otak yang pendek dan terkontriksi, yang
menghubungkan pons dan cerebellum. Fungsi dari mesencephalon adalah sebagai jalur
penghantar & pusat reflex dan juga berfungsi dalam hal mengontrol respon penglihatan,
gerakan mata, pembesaran pupil mata, mengatur gerakan tubuh dan pendengaran.
Mesensepalon terdiri atas 4 bagian yang menonjol ke atas, 2 disebelah atas yang disebut
korpus kuadrigeminus superior, 2 di sebelah awah yang disebut kuadrigeminus inferior.
Mesensefalon mempunyai serat-serat saraf nervus troklearis yang bertugas untuk membantu
pergerakan mata dan mengangkat kelopak mata, serta memutar mata dan pusat mata. Bagian
bagian mesencephalon yaitu:
- Korpora quadrigemina kolikulus superior (berkaitan dgn refleks visual) &
inferior (berkaitan dengan refleks auditori).
- Pedunkulus cerebralis dua berkas serabut silindris yang terbentuk dari
traktusascenden & descenden yang membentuk bagian dasar mesencephalon.
- Mengandung aquaductus Sylvius saluran yg menghubungkan ventrikel dgn
ventrikel lain nya.
Didalam mesencephalon mengandung nuclei saraf cranial III, IV dan V (sebagian).
Terdapat juga substansi Nigra, yakni area neuron berpigmen yang penting dalam fungsi
motorik. Selain itu ada juga nukleus merah, yaitu masaneuron merah muda berbentuk oval
yang berperan dalam tonus otot & postur.
Diensepalon, yaitu bagian otak paling atas, trletak diantara serebelum dengan
mesensepalon, yaitu, kumpulan sel saraf yang terdapat di bagian depan lobus temporalis ddan
terdapat kapsula interna yang menghadap ke samping. Fungsi dari diensepalon yaitu, a) vaso
kontruktor yaitu mengecilkan pembuluh darah, b) respiratori yaitu membantu proses
pernapasan, c) mengontrol gerakan reflek, d) membantu pekerjaan jantung.3-5
2. Pons
Merupakan stasiun pemancar yang mengirimkan data ke pusat otak bersama dengan
formasio reticular. Pons yang menentukan apakah kita terjaga atau tertidur. Pons terletak di
anterior cerebellum, inferior dar mesencephalon, dan superior dari medulla oblongata. Pons
memiliki banyak serabut yang berjalan transversal pada permukaan anteriornya yang
menghubungkan kedua hemisfer cerebelli, banyak nuclei, dan serabut saraf asenden dan
desenden. Pons terdiri dari substansia alba, dan menghubungkan medulla denganberbagai
bagian otak melalui pedunkulus cerebralis. Pons merupakan Pusatrespiratori, mengatur
frekuensi & kedalaman pernafasan. Serta terdapat nukleisaraf kranial V, VI, VII & VIII.
Pons Varoli berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, juga
menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang. Jembatan varol terletak di depan
serebelum diantara otak tengah dan medulla oblongata. Pada jembatan parol terdapat
premotoksid yang mengatur gerakan pernapasan dan refleks.3-5

3. Medulla Oblongata
Merupakan bagian yang menghubungkan antara prosencephalon dan
rhombencephalon terdapat rongga sempit di mesencephalon yang disebut aquaeductus
cerebri yang menghubungkan ventriculus tertius dengan ventriculus quartus. Pada medulla
oblongata terdapat banyak nuclei yang berfungsi menyalurkan serabut saraf asenden dan
desenden. Memiliki panjang sekitar 3 4 cm, berawal dari pons foramen magnum. Bagian
depan medulla adalah pyramid (tonjolan substansi putih, yang merupakanlanjutan dari akson
pada pedunkulus cerebri). Pada bagian belakang medullooblongata terdapat sebagian lanjutan
traktus sensorik. Nuklei merupakan pusat pemancar informasi yang dikirim ke pusat
otak yang lebih tinggi atau ke cerebellum. Pusat medulla adalah nuklei yg berperandalam
pengendalian fungsi seperti frekuensi jantung, TD, pernafasan, batuk, menelan & muntah.
Dalam medulla terdapat nuklei N IX, X, XI & XII.
Medula Oblongata atau sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang
dari Medulla spinalis menuju ke otak. Medulla oblongata merupakan bagian dari batang otak
yang paling bawah yang menghubungkan vons varoli dengan medulla spinalis Sumsum
sambung juga mempengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti detak jantung, tekanan darah,
volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan.
Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerak refleks yang lain seperti bersin, batuk, dan
berkedip.3-5
Sistem Saraf Kranial

N.I Olfactorius

Saraf olfaktori atau saraf kranial I adalah saraf pertama dari dua belas saraf kranial
merupakan saraf sensoris. Saraf kranial I (olfaktorius) merupakan sel reseptor utama untuk
indera penciuman. Saraf ini memonitor asupan bau yang dibawa udara ke dalam sistem
pernapasan manusia dan sangat menentukan rasa, aroma dan palatabilitas dari makanan dan
minuman. Selain fungsinya yang dalam meningkatkan nafsu makan melalui bau, saraf
olfaktorius juga dapat berperan dalam memperingatkan adanya makanan yang busuk, kebocoran
gas, polusi udara dan asap yang berbahaya untuk tubuh. Selain itu saraf olfaktorius juga berperan
sebagai elemen yang menengahi komunikasi dasar (misalnya, interaksi ibu-bayi).6 Saraf
olfaktorius merupakan satu-satunya saraf kranial yang tidak melewati talamus, saraf olfaktorius
yang terdiri dari 20 pilla melalui lamina cribosa menuju bulbus olfaktori lalu bersinaps dengan
sel-sel nitral akson lalu akan ke traktus olfaktorius lalu akan terbagi menjadi dua arah yaitu
medial yang akan ke korteks fisurra anterior kemudian ke lateral yang akan ke korteks
pisiformis lobus temporal.7

N.II Opticus
Merupakan saraf kedua yang berfungsi untuk menerima rangsang dari mata dan
menghantarkannya ke otak untuk di proses presepsi visual, fungsi dari saraf ini yaitu sensorik
untuk penglihatan.6 Sebelum menjadi N.II akson-akson yang tidak bermielin akan menembus
sklera masuk ke diskus optikus dan akan bermielin menjadi N.II kemudian akan berjalan ke
postero medial yang akan keluar melalui canalis optikus kemudian ke kiasma optikum dan akan
bersilangan dengan saraf II opticus lateral dan membentuk tractus opticus dan menuju geniculate
body lateral yang akan di teruskan ke lobus occipital.6,7

N.III Oculomotorius

Saraf okulomotor atau saraf kranial III, adalah susunan saraf yang berfungsi untuk
mengontrol sebagian besar gerakan mata, konstriksi pupil dan mempertahankan terbukanya
kelopak mata (saraf kranial IV dan VI juga membantu pengontrolan gerakan mata).Nukleus dari
saraf okulomotor dan troklearis berada di atas tegmentum otak tengah, sedangkan nukleus dari
saraf abdusen berada di bagian tegmentum pons yang menutupi lantai dari ventrikel ke empat.
Saraf kranial III menginervasi beberapa otot eksternal mata seperti rektus medial, rektus
superior, rektus inferior dan oblique inferior, serta sfingter pupil dan levator palpebrae yang
berfungsi untuk mengangkat kelopak mata bagian atas. Saraf kranial III berasal dari kelompok
rostrocaudally, memanjang dari subnuclei dan berkerumun di otak tengah, hanya rostral ke
tingkat inti saraf kranial ke empat.8 Setelah keluar dari mesencephalon dan pons, akan
menembus duramater pinggir ventori cerebelli berjalan disebelah anterior dan lateral sinus
cavernous masuk ke orbita melalui visura orbitalis superior dan berdivisi , divisi superior melalui
m. rectus superior, m. levator palpebra superior, divisi inferior melalui m. rektus medial,
m.obliqus inferior.9

N.IV Trochlearis

Saraf ini merupakan saraf paling kecil diantara 12 saraf yang lain. Inti dari saraf kranial IV
ini terletak di bagian ventral dari gray matter periaqueductal dan berada langsung di bawah
kompleks inti okulomotor di tingkat colliculi rendah. Serat radikuler yang berada di sekitar gray
matter pusat dan menyeberang ke sisi yang berlawanan dalam velum medulla superior. Saraf
troklearis kemudian keluar menuju permukaan dorsal batang otak (dimana hal ini hanya
dilakukan oleh saraf kranial) dan muncul dari tectum otak tengah menuju quadrigeminal. Saraf
troklearis mensarafi otot obliks superior dan menghasilkan gerakan mata depresi, rotasi internal
(cycloinversion) dan sedikit abduksi. Nukleus dari saraf okulomotor dan troklearis berada di atas
tegmentum otak tengah, sedangkan nukleus dari saraf abdusen berada di bagian tegmentum pons
yang menutupi lantai dari ventrikel ke empat.6

N.V Trigeminus

Merupakan saraf terbesar diantara 12 saraf kranial lainnya .Saraf trigeminus adalah saraf
yang berperan dalam mengirimkan sensasi dari kulit bagian anterior kepala, rongga mulut dan
hidung, gigi dan meninges. Saraf trigeminus memiliki tiga divisi (mata/oftalmik, rahang
atas/maksilaris dan rahang bawah/mandibula) yang selanjutnya diperlakukan sebagai saraf-saraf
terpisah. Pada divisi mandibula terdapat juga serabut saraf motorik yang mensarafi otot-otot
yang digunakan untuk mengunyah. Saraf trigeminus merupakan saraf yang memiliki 1 motoris
dan 3 sensoris. Saraf V juga berungsi untuk refleks kornea dan bersin 10
N.VI Abducens

Saraf VI memiliki sebuah inti yang terletak pada bagian kaudal dari tegmentum pons, tepat di
bawah lantai ventrikel ke empat. Serat radikuler dari N.VII melingkar di sekitar inti dari N.V
pada daerah ini. Serat radikuler dari saraf abducens melintasi pons dan keluar dari batang otak di
persimpangan pontomedullary. Saraf abducens kemudian berjalan sepanjang permukaan ventral
pons di bagian lateral dari arteri basilar, menembus dura, dan bergabung dengan saraf lain untuk
otot-otot mata di sinus cavernosa. Dalam sinus tersebut, ketiga saraf kranial tersebut berada
cukup dekat dengan cabang pertama dan kedua dari N.V seperti halnya dengan arteri karotis
interna. Selain itu, saraf di sinus cavernosa terletak sangat dekat dengan bagian superior dan
lateral sphenoid dan ethmoid sinus. Nukleus dari N.III dan N.IV berada di atas tegmentum otak
tengah, sedangkan nukleus dari N.V berada dibagian tegmentum pons yang menutupi lantai dari
ventrikel ke empat. N.VI merupakan saraf dengan perjalanan intradular terpanjang di dalam
tubuh.10

N.VII Facialis

Saraf facialis adalah saraf kranialis VII yang berperan besar dalam mengatur ekspresi dan
indera perasa di kulit wajah manusia. Saraf facialis memiliki dua komponen utama. Komponen
yang lebih besar merupakan murni saraf motorik dan berperan dalam persarafan otot ekspresi
wajah. Komponen inilah yang merupakan saraf facialis sesungguhnya. Akan tetapi sepanjang
perjalanan komponen besar terdapat komponen yang lebih tipis yang disebut saraf intermedius.
Saraf intermedius mengandung serabut saraf viseral dan serabut aferen somatis.

Saraf facialis berasal dari sudut cerebellopontine bagian lateral dari persimpangan
pontomedullary; memiliki dua akar saraf yang berdekatan yakni motor root (lebih besar, lebih
medial) dan saraf intermedius (lebih kecil, lebih lateral). Disebut sebagai saraf intermedius
karena ditemukan di antara dua saraf yang lebih besar (akar utama VII dan VIII). Nervus
intermedius memiliki serat parasimpatis dan sensorik, yang awalnya merupakan bagian dari saraf
VIII. Peran utama saraf facialis adalah untuk memasok impuls bagi otot-otot ekspresi wajah.
Disamping itu saraf fasialis juga berfungsi sebagai penyalur sensasi dari bagian 2/3 anterior lidah
dan rongga mulut; melalui persarafan parasimpatis, saraf facialis, kelenjar saliva, lakrimal,
hidung dan kelenjar palatina bisa menghasilkan sekret.11
Radiks motorik nervus facialis muncul dari batas posterior pons tepat disebelah lateral oliva
inferior sepanjang sisi medial sudut cerebellopontius dan meninggalkan cranium melalui meatus
acousticus internus. Radiks sensorik berasal dari sel-sel pada ganglion geniculatum dan berjalan
sepanjang meatus acousticus internus untuk menembus medulla oblongata melalui bagian yang
berada di sebelah dorsal.11

N.VIII Vestibulocochlearis

Saraf vestibulokoklear adalah saraf kranial VIII yang berperan dalam proses mendengar dan
menjaga keseimbangan tubuh. Vestibulokoklear berasal dari dua kata yaitu vestibular
(keseimbangan) dan koklear (pendengaran). Saraf ini merupakan saraf sensoris yang juga
memiliki nama lain, yaitu saraf statoacoustic. Saraf vestibulokolear berasal dari bagian lateral
dari sudut yang dibentuk di antara cerebellum dan pons, melewati saraf VII, menuju meatus
acusticus internus di bagian tulang temporal. Bagian koklear terletak di anterior, sedangkan
vestibular terletak di bagian posteriornya. Di dalam telinga dalam terdapat saluran koklear yang
bersambung dengan sakulus, utrikulus dan saluran semisirkularis. Mereka membentuk sebuah
sistem tertutup yang mengandung endolimfe yang merupakan turunan dari otokist. Kelainan
koklear sejatinya bisa berpengaruh terhadap sistem vestibular dan begitu pula sebaliknya.6

Saraf vestibulocochlearis memasuki rongga cranium melalui meatus acusticus internus dan
masuk kedalam batang otak dibelakang tepi posterior pedunculus cerebellaris medius. Bagian
vestibular timbul dari sel-sel dalam ganglion vestibularis (ganglion dari scarpa) yang terletak di
dalam bagian dorsal meatus auditorius internus. Bagian cochlear timbul dari ganglion spiralis.

N.IX Glossopharyngeus

Saraf glosofaringeal adalah saraf kranial IX yang tidak memiliki peran cukup penting,
kecuali terkait dengan peranannya dalam gag reflex. Fungsi utama dari saraf glosofaringeal
adalah sebagai penyuplai persarafan sensoris dari orofaring, dan 1/3 bagian posterior dari lidah.
Selain itu saraf glosofaringeal juga memiliki fungsi motorik terhadap otot stilofaringeus, fungsi
otonom parasimpatis pada kelenjar parotis, serta fungsi sensoris dari sinus karotis, badan karotis,
dan terkadang kulit dari meatus acusticus externus dan membran timpani. Saraf glosofaringeal
berasal dari medula bersamaan dengan saraf kranialis X dan XI. Melalui foramen jugularis. Saraf
glosofaringeal membentuk dua ganglion sensoris superior and petrosal/inferior. Akson
parasimpatis dari nukleus saliva inferior menuju ganglion otis (pada kelenjar parotis) kemudian
memasuki cabang timpani, sehingga bisa sekaligus menyalurkan serat sensoris dari telinga. Saraf
glosofaringeal selanjutnya turun ke leher lalu menyarafi otot stilofaringeus dan badan karotis.
Melewati arteri karotis internal dan eksternal untuk masuk ke faring. Di dalam faring, serat
sensoris dari plexus faringeal mensarafi mukosa dari faring dan bagian posterior lidah.6

N.X Vagus

Merupakan saraf terpanjang di tubuh dari 12 saraf kranial yang ada. Saraf vagus adalah saraf
kranial X yang sebagian besar serat sarafnya merupakan saraf parasimpatis. Fungsi utama dari
vagus adalah untuk berbicara dan menelan. Saraf vagus juga berperan dalam mentransmisikan
serat sensorik dari kulit bagian posterior, dari meatus auditori eksternal dan membran timpani.
Saraf ini juga mensarafi lajur usus sejauh lengkungan lienalis dari usus besar transfersal (kasar)
dan jantung, cabang trakeobronkial dan bagian interna abdomen.6

Nervus vagus berisi serabut-serabut afferen yang berasal dari sel-sel dalam ganglion jugularis
dan ganglion nodosum tepat dibawah foramen jugulare, dan berjalan melewati foramen jugulare
untuk memasuki medulla tepat dibelakang nervus glossopharygeus. Serabut-serabut motoriknya
meninggalkan medulla oblongata dan bersatu dengan bagian sensorik dari saraf tersebut.

N. XI Asesorius

Saraf aksesorius merupakan saraf kranial XI yang berperan dalam persarafan otot-otot leher.
Nervus asesorius timbul superficial dari suatu rangkaian filamen yang berada di belakang
filamen-filamen radiks nervus vagus dari permukaan lateral medulla oblongata dan medulla
spinalis cervical atas, serta meninggalkan rongga cranium melalui foramen jugulare. Nukleus
ambiguus yang akan keluar melalui foramen jugulare kemudian akan beranastomosis dengan
saraf kesepuluh untuk menginervasi musculus sternocleidomastoideus dan musculus trapezius.6,
11
N.XII Hypoglossus

Saraf hipoglossus adalah saraf yang berperan dalam memberikan persarafan pada otot-otot
lidah. Gerakan lidah memiliki berbagai macam peranan mulai dari untuk mengunyah, menelan
dan bahkan berbicara. Selain itu, saraf ini juga menyalurkan serat saraf dari C1 yang berfungsi
untuk mensarafi otot-otot tali.8 Nervus hypoglossus berjalan dari tempat asal superficial melalui
beberapa filamen di dalam sulcus venterolateralis medulla oblongata di antara oliva inferior dan
pyramis, filamen-filamen ini kemudian menyatu dan meninggalkan fossa posterior tulang
tengkorak melalui canalis hypoglossus. Plexus cervicalis C1 dan C2 akan mempersarafi
musculus styloglossus, m.hypoglossus, musculus thyrohyoid, musculus genioglossus dan
musculus geniohyoid, serta otot instrinsik lidah. Sedangkan plexus cervicalis C1, C2 dan C3 akan
mempersarafi m.omohyoid serta musculus sternothyroid dan musculus sternohyoid. Dan fungsi
utamanya adalah untuk mempersarafi otot intrinsik dan ekstrisik lidah.9

Vaskularisasi Otak
Berat otak sekitar 2.5% dari berat badan secara keseluruhan. Namun, otak merupakan
organ tubuh yang paling banyak menerima darah dari jantung, yakni seperlima dari seluruh darah
yang mengalir ke seluruh jaringan tubuh.
Diperkirakan, metabolisme otak menggunakan sekitar 18% dari total konsumsi oksigen
tubuh. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika masa hidup jaringan otak yang menghadapi
kekurangan oksigen cukup singkat. Ini berarti, jaringan otak akan mudah mati jika pasokan
aliran darah berhenti atau tersumbat. Pasokan aliran darah ke otak dilakukan oleh dua pembuluh
arteri utama, yaitu sepasang arteri karotis interna yang memasok sekitar 70% dari keseluruhan
jumlah darah otak, dan sepasang arteri vertebralis yang mencukupi 30% sisanya.
Arteri-arteri duramater mengantar lebih banyak darah kepada calvaria dibanding kepada
duramater cranialis. Arteri meningeal terbesar, yakni arteri meningea media, adalah cabang arteri
maxillaris. Arteri meningea media memasuki cavitas cranii melalui foramen spinosum, melintas
ke arah pada dasar fossa cranii media, dan berbelok ke arah superolateral pada ala major ossis
sphenoidalis, dan di sini terbagi menjadi ramus posterior dan ramus anterior. Ramus anterior
melintas ke superior titik pterion, lalu melengkung ke posterior dan naik ke arah puncak kepala.
Ramus posterior melintas superoposterior dan melepaskan cabang-cabang untuk bagian posterior
cranium. Vena-vena duramater mengiringi arteri-arteri meningeal dan juga arteri dapat terobek
pada fraktur calvaria.
Persarafan duramater cranialis terutama terjadi melalui ketiga divisi nervus cranialis vena
cabang-cabang sensoris juga berasal dari nervus vagus (N. X) dan ketiga saraf servikal teratas.
Badan-badan akhir sensoris dalam duramater cranialis terdapat lebih banyak sepanjang kedua
sisi sinus sagitalis superior dan dalam tentorium cerebelli dibanding pada dasar cranium. Serabut
untuk perasaan sakit juga banyak terdapat pada tempat arteri-arteri dan vena-vena menembus
duramater cranialis.
Selain itu pada otak aliran darah/perdarahan terjadi melalui cabang arteri carotis interna
dan arteri vertebralis. Arteri carotis interna dipercabangkan di leher dari arteri carotis communis.
Cabang arteri carotis interna ialah arteri cerebri anterior dan arteri cerebri media. Arteri
vertebralis berawal di pangkal leher sebagai cabang bagian pertama kedua arteri subclavia dan
bersatu pada tepi kaudal pons untuk membentuk arteri basilaris. Arteri basilaris yang diberi nama
demikian karena hubungannya yang demikian erat dengan dasar cranium, melintas lewat cisterna
pontis ke tepi posterior pons, dan disini berakhir dengan bercabang menjadi arteri cerebri
posterior dextra.
Dalam garis besar masing-masing arteri cerebralis mengantar darah kepada satu permukaan dan
satu kutub serebrum sebagai berikut:
a. Arteri cerebri anterior mengantar darah kepada hampir seluruh permukaan medial dan
permukaan superior, serta polus frontalis.
b. Arteri cerebri media mengantar darah kepada permukaan lateral dan polus temporalis.
c. Arteri cerebri posterior mengantar darah kepada permukaan inferior dan polus
occipitalis.
Circulus arteriosus cerebri (Willis) pada dasar otak adalah anasmotosis yang penting
antara empat arteri (arteri vertebralis dan arteri carotis interna) yang memasok darah kepada
otak. Circulus arteriosus cerebri (Willis) dibentuk oleh arteri cerebri posterior, arteri
communicans posterior, arteri carotis interna, arteri cerebri anterior, dan arteri communicans
interna. Secara umum dijumpai berbagai variasi dalam ukuran arteri-arteri pembentuk circulus
arteriosus cerebri (Willis).12
Kesimpulan
Dari skenario laki-laki 27 tahun tersebut akibat kecelakaan terjadi pendarahan di batang
otak dan cerebellum yang dapat mengganggu koordinasi fungsi dari kedua bagian ini dan
kecelakaan tersebut dapat mencederai saraf kranial yang berada disekitarnya.

Daftar Pustaka

1. Referensi diunduh dari: http://emedicine.medscape.com/article/1898830-

overview#aw2aab6b7 pada tanggal 14 Agustus 2017

2. Referensi diunduh dari http://eprints.undip.ac.id/44877/3/BAB_II.pdf pada tanggal 14


Agustus 2017
3. Goetz Christopher G. Cerebrovascular Diseases. In: Goetz: Textbook of Clinical
Neurology, 3rd ed. Philadelphia: Saunders. 2007.
4. Lauralee, Sherwood, 2001, Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem edisi-2, Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran.
5. Iswari, M. 2010. Anatomi Fisiologi dan Dasar Neurologi (Dasar Ilmu Faal dan
Saraf untuk Pendidikan Luar Biasa). Padang : UNP Press
6. Nurrohman T. 12 pasang syaraf kranial beserta fungsinya [Internet]. Dipublis 5 Januari
2015. Diunduh dari: http://latitudu.com/notes/nursing/saraf-kranial, 14 Agustus 2017
7. Snell RS. Anatomi klinik berdasarkan sistem. Jakarta: EGC;2012.
8. Ginsberg L. Lecture Notes : Neurologi.ed.8. Jakarta : Erlangga ; 2011. h.178-9.

9. Mutaqqin A. Asuhan keperawatan klien dengan gangguan sistem persarafan. Jakarta:


Salemba Medika ; 2012. h.74-5.
10. Sridianti.com. 12 syaraf kranial dan fungsinya. Dipublis 12 Maret 2015. Diunduh dari:
http://www.sridianti.com/12-pasang-saraf-kranial-dan-fungsinya.html, 14 Agustus 2017
11. Rubenstein D, Wayne D, Bradley J. Kedokteran Klinis ed.6. Jakarta: Erlangga ; 2011.
h.16-7.
12. Craver, Carl F. Explaining the Brain: Mechanisms and the Mosaic Unity of
Neuroscience. Oxford: Oxford University Press. 2007

Anda mungkin juga menyukai