Pendarahan Otak
Imelda
B5
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Krida Wacana
Jln. Arjuna Utara No. 6 Jakarta 11510. Telephone : (021) 5694-2061, fax : (021) 563-1731
Abstrak
Otak merupakan pusat dari keseluruhan tubuh manusia dan mengendalikan semua fungsi
tubuh mulai dari pengendalian proses berpikir, berhitung, memori, bahasa, emosi, denyut
jantung, aliran darah, kemampuan gerak atau motorik, suhu tubuh, keseimbangan cairan,
keseimbangan hormonal, dan pengendalian semua organ tubuh tanpa terkecuali. Oleh karena
itu, otak perlu mendapat perlindungan yang sangat ekstra demi menjaga kelangsungan
kerjanya. Terdapat berbagai struktur dari kepala yang melindungi otak diantaranya tengkorak.
Terdapat juga lapisan-lapisan atau membran pembungkus otak dan sistem saraf tepi yang ada
di dalamnya yang disebut dengan meninges. Dan juga terdapat cairan di otak yang
mempunyai fungsi yang bervariasi yang dinamakan cairan serebrospinal (CSS) atau liquor
cerebrospinal (LCS). Namun untuk melaksanakan semua fungsi tersebut, otak perlu
mendapatkan energi dan nutrisi serta oksigen yang dimediasi oleh sistem vaskularisasi yang
berada di otak.
Kata kunci: cerebrum, meninges, cairan serebrospinal (CSS), vaskularisasi.
Abstract
Brain is the center of the whole human body and controls all body functions ranging from
process control thinking, counting, memory, language, emotions, heart rate, blood flow,
movement or motor skills, body temperature, fluid balance, hormonal balance, and control of
all organs of the body without exception. Therefore brains need to get extra protection so it
works in order to maintain continuity. There are various structures of the head among which
the skull protects the brain. There are also layers or membranes covering the brain and
peripheral nervous system that is in it is called the meninges. And also there is fluid in the
brain that have a variety of functions, called cerebrospinal fluid (CSS) or liquor
cerebrospinal (LCS). However, to carry out all these functions, the brain needs to obtain
energy and nutrients as well as oxygen-medeiated vascularization system in the brain.
Keywords: cerebrum, meninges, cerebrospinal fluid (CSS), vascularization
Pendahuluan
Pembahasan
disebelah bawah yang disebut kuadrigeminus inferior. Mesencephalon mempunyai seratserat saraf nervus trochclearis yang bertugas untuk membantu pergerakan mata dan
mengangkat kelopak mata, serta memutar mata dan pusat mata. Bagian-bagian
mesencephalon yaitu korpora kuadrigemina adalah kolikulus superior (berkaitan dengan
refleks visual) dan inferior (berkaitann dengan refleks auditori), pedunkulus cerebralis
adalah 2 berkas serabut silindris yang terbentuk dari traktus ascenden dan descenden yang
membentuk bagian dasar mesencephalon, serta bagian yang mengandung aquaductus
sylvius adalah saluran yang menghubungkan ventrikel dengan ventrikel lainnya.
Didalam mesencephalon mengandung nuklei saraf kranial III, IV dan V. Terdapat juga
substansi nigra , yakni area neuron berpigmen yang penting dalam fungsi motorik. Selain
itu ada juga nukleus merah, yaitu masa neuron merah muda berbentuk oval yang berperan
dalam tonus otot dan postur. Diencephalon, yaitu bagian otak paling atas diantara
cerebelum dengan mesencephalon, yaitu kumpulan sel saraf yang terdapat dibagian depan
lobus temporalis dan terdapat kapsula interna yang menghadap kesamping. Fungsi dari
diencephalon yaitu vasokontruktor yaitu mengecilkan pembuluh darah, respiratori yaitu
membantu pernapasan, mengontrol gerakan refleks dan membantu pekerjaan jantung.2
2. Pons3
Pons merupakan stasiun pemancar yang mengirimkan data ke pusat otak bersama dengan
formatio reticular. Pons yang menentukan apakah kita terjaga atau tertidur. Pons terletak
dianterior cerebelum, inferior dari mesencephalon dan superior dari medulla oblongata.
Pons memiliki banyak serabut yang berjalan transversal pada permukaan anteriornya
yang menghubungkan kedua hemisfer cerebeli, banyak nuklei dan serabut saraf asenden
dan desenden. Pons terdiri substansi alba dan menghubungkan medulla dengan berbagai
bagian otak melalui pendunkulus cerebralis. Pons merupakan pusat respiratori, mengatur
frekuensi dan kedalaman pernapasan serta terdapat nuklei saraf kranial 5,6,7 dan 8. Pons
varoli berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, juga
menghubungkan otak besar dan sum-sum tulang belakang. Jembatan varol terletak
didepan cerebelum diantara otak tengah dan medulla oblongata. Pada jembatan varol
terdapat premotoksid yang mengatur gerakan penapasan dan refleks.3
3. Medulla Oblongata1
disebut nuclei.
Cerebral Cortex
Di cerebral cortex terdapat enam lapisan yang dapat dibedakan, membentuk
bagian perifer dari hemispherium cerebri.
a. Lapisan molecular : berisi serabut saraf yang berasal dari otak bagian lain,
paralel dengan permukaan.
b. Lapisan granular externa : berisi sel granular (stellate interneuron) kecil dan
neuroglia.
c. Lapisan piramidal externa : juga berisi neuroglia dan piramidal yang semakin
ke dalam semakin besar.
d. Lapisan granular interna : relatif tipis, berisi neuron yang menerima input
sensoris. Pada area visual, lapisan ini sangat menonjol.
e. Lapisan piramidal interna : tersusun atas sel piramidal besar yang mempunyai
jarak antar sel satu dengan yang lain. Sel besar terutama pada area motorik cortex
cerebri.
f. Lapisan multiformis (fusiformis) : memiliki neuroglia dan neuron yang
berbentuk gelendong, tetapi bisa juga memiliki bentuk
bermacam-macam
II.
Cerebellar Cortex
Dibagi menjadi 3 lapisan yang sedikit bervariasi tergantung areanya.
a.
ke
punggung
bagian
atas
batang
otak.
Gambar 1: Cerebellum2
Di serebelum ditemukan lebih banyak neuron individual daripada di bagian otak lainnya, dan
hal ini menunjukan pentingnya struktur ini. Serebelum terdiri dari tiga bagian yang secara
fungsional berbeda beda dengan peran berbeda yang terutama berkaitan dengan kontol bawah
sadar aktivitas motorik. Secara spesifik, bagian- bagian serebelum tersebut ialah yang
pertama vestibuloserebelum penting untuk mempertahankan keseimbangan dan kontrol
gerakan mata. Kedua yaitu spinoserebelum meningkatkan tonus otot dan mengkoordinasikan
gerakan volunter terampil. Bagian otak ini sangat penting dalam memastikan waktu yang
tepat kontraksi berbagai otot untuk mengkoordinasi gereakan yang melibatkan banyak sendi.
Seperti contoh gerakan sendi bahu, siku, dan pergelangan tangan kita harus sinkron. 5 Ketika
daerah- daerah korteks motorik mengirimkan pesan ke otot- otot untuk mengeksekusi
gerakan tertentu, spinoserebelum diberi informasi tentang perintah motorik yang diinginkan.
Bagian ini juga menerima masukan dari reseptor- reseptor perifer tentang gerakan tubuh dan
posisi yang sebenernya terjadi. Dan yang ketiga yaitu serebroserebelum berperan dalam
perencanaan dan inisiasi aktivitas volunter dengan memberikan masukan ke daerah motorik
korteks. Ini juga merupakan bagian serebelum yang menyimpan ingatan prosedural.3
Gambar 2. Cerebellum5
Cerebelum bertanggung jawab untuk mengkoordinasi dan mengendalikan ketepatan
gerakan otot dengan baik. Bagian ini memastikan bahwa gerakan yang dicetuskan disuatu
tempat di SSP berlangsung dengan halus bukannya mendadak dan tidak terkoordinasi.
Cerebelum juga berfungsi untuk mempertahankan postur tubuh. Bagian ini membantu
mempertahankan ekulibrium tubuh. Informasi sensorik dari telinga dalam dibawa ke lobus
Cerebelum.5
Selain itu juga, Serebelum berfungsi sebagai modulator latihan dan kerja motorik
untuk membantu memperhalus gerakan. Secara anatomis Cerebelum dibagi menjadi vermis
di garis tengah dan dua hemisfer. Suplai darah ke serebelum berasal dari sistem
vertebrobasilar melalui arteri serebelaris posterior, arteri serebralis anteinferior dan arteri
serebralis superior.4
Gejala- gejala penyakit serebelum berikut dapat mengarah pada hilangnya fungsi motorik
serebelum: gangguan keseimbangan, nistagmus (gerakan mata osilatif ritmik), penurunan
tonus otot tetapi bukan paralisis, ketidak mampuan melakukan gerakan- gerakan cepat
dengan lancar, dan ketidakmampuan melakukan gerak- gerakan cepat dengan kontraksi otot
secara tepat. Yang terkahir ini menyebabkan intention tremor yang ditandai dengan gerakan
maju- mundur osilatif anggota badan ketika anggota badan tersebut mendekati suatu temoat
yang dituju. Sewaktu orang dengan kerusakan serebelum mencoba mengambil sebuah pensil,
ia mungkin melakukan gerakan tangan melebihi sasaran (over shoot) lalu menarik kembali
secara berlebihan, mengulang gerakan maju mundur ini sampai ia berhasil memegang pensil
tersebut.3
Struktur Mikroskopik Cerebellum6
Pada otak kecil atau cerebelum terdapat korteks yang hanya memiliki tiga lapisan
yaitu lapisan molekuler, lapisan ganglioner/sel purkinye dan sel granular. Sel sel yang
terdapat pada serebelum yaitu sel stella, sel basket dan sel purkinye. Pada lampilan
mikroskopik memperlihatkan suatu lapisan molecular yang paling luar dan lapisan granular
yang paling dalam. Lapisan molecular mengandung beberapa sel saraf dan pada sayatan
melintang, terlihat gambaran punctata yang halus. Sel-selnya kecil dan tersusun dalam bagian
luar dan bagian dalam. Sel-sel keranjang (basket cells) pada bagian dalam berjalan melewati
lapisan molecular pada sebuah bidang tegak lurus terhadap sumbu panjang folium dan
mengeluarkan banyak collateral dengan arborizasi di sekitar sel-sel purkinje. Sel-sel stellata
serupa dengan sel-sel keranjang, tetapi letaknya superficial. Sel-sel purkinje membentuk
sehelai lapisan sel-sel besar pada hubungan antara lapisan molecular dan granular. Serabutserabut pemanjat (climbing fibers) merupakan serabut saraf afferent dari nuclei olivarius
inferior yang berakhir pada lapisan molecular di dekat sel-sel purkinje. Lapisan granular
mempunyai ciri khas dengan banyaknya sel-sel granula yang kecil. Setiap sel granula
mengirimkan sebuah akson ke lapisan molecular, dimana akson ini bercabang membentuk
huruf T yang kedua lengannya (serabut paralel) berjalan lurus serta memanjang, membuat
hubungan synaptik dengan pohon-pohon dendrit sel purkinye.7
kerucut pada retina mata dibawa ke badan sel akson yang membentuk saraf optik.
Setiap saraf optik keluar dari bola mata pada bintik buta dan masuk ke rongga
kranial melalui foramen optik. Serabut dari bagian nassal pada setiap mata
menyilang di bagian anterior hipotalamus untuk membentuk chiasma opticus dan
serabut pada bagian temporal setiap mata lewat tanpa bersilangan. Seluruh serabut
memanjang di tractus opticus, bersinapsis pada sisi lateral nuklei genikulasi
talamus, dan menonjol ke atas sampai ke area visual lobus oksipital untuk persepsi
indera penglihatan.
3. Saraf yang ketiga dalah Oculomotorius yang membawa dua serat saraf motorik
(eferen somatik umum) dan motorik visceral (eferen visceral umum). Saraf ini
bercabang menjadi dua divisi yaitu divisi superior yang mempersarafi otot m.
levetor palpebrae dan rectus superior. Sedangkan divisi inferior mempersarafi otot
m,rectus media, m.rectus inferior dan, oblique inferior. Neuron motorik berasal
dari otak tengah dan membawa impuls ke seluruh otot bola mata ( kecuali otot
oblik superior dan rektus lateral). Ke otot yang membuka kelopak mata, dan ke
otot polos tertentu pada mata. Sedangkan Serabut sensorik membawa informasi
indera otot (kesadaran proprioperatif) dari otot mata yang terinervasi ke otak.
4. Saraf yang keempat adalah Trochlearis yang berupa serat saraf motorik somatik
(eferen somatik umum) dan proprioseptif ke m. oblique superior. Saraf ini
memiliki nukleus yang berada di caudal dari saraf opticus yang jalannya hampir
sama dengan saraf opticus dan merupakan saraf cranial paling kecil. Neuron
motorik berasal dari langit langit otak tengah dan membawa impuls ke otot oblik
superior bola mata. Sedangkan serabut sensorik dari spindel otot menyampaikan
informasi indera otot dari otot oblik superior ke otak.
5. Saraf keenam adalah Abducens yang berupa serat saraf mototrik somatik (eferen
somatik umum) dan proprioseptif ke m. rectus lateralis. Nukleusnya berada tepat
di median pons. Neuron motorik berasal dari sebuah nukleus pada pons yang
menginservasi otot rektus lateral mata. Sedangkan serabut sensorik membawa
pesan propioseptif dari otot rektus lateral ke pons.
6. Saraf kelima adalah Trigeminus, saraf terbesar yang keluar dari aspek lateral pons
oleh akar sensorik besar (ganglion trigeminal) dan akar mototrik kecil. Saraf ini
memiliki empat nukleus, satu serat saraf mototrik (eferen visceral khusus) yang
mempersarafi otot otot mastikasi dan tiga serat saraf sensorik (aferen somatik
umum) terletak dalam ganglia trigeminal (semiulnar) yang mempersarafi wajah,
gigi, mulut, cavum nasi, lidah dan kelenjar. Serat saraf sensorik ini akan
bercabang menjadi tiga bagian yaitu Opthalamic nerve (Cranial Nerve V1),
Maxiliary nerve (Cranial Nerve V2) dan Mandibular nerve (Cranial Nerve V3).
Pada Cranial nerve V1 akan bercabang menjadi frontal nerve, lacrimal nerve, dan
nasociliary nerve. akan membawa informasi dari kelopak mata, sisi hidung,
rongga nasal, dan kulit dahi serta kepala. Pada cranial nerve V2 akan bercabang
menjadi zygomatic nerve, intraorbital nerve, dan superior alveolar nerve. Akan
membawa informasi dari kulit wajah, rongga gigi dan palatum. Pada cranial nerve
V3 akan bercabang menjadi mandibular nerve, auricolotemporal nerve, buccal
nerve, lingual nerve, dan inferior alveolar nerve. Akan membawa informasi dari
gigi bawah, gusi, bibir, kulit rahang, dan area temporal kulit kepala. Cedera pada
saraf kelima yaitu berupa paralisis otot mastikasi, hilangnya kemampuan
merasakan sensasi taktil lembut, termal atau nyeri pada wajah serta hilangnya
refleks kornea dan refleks bersin. Cedera tersebut dapat diakibatkan oleh beberapa
penyebab yang berupa trauma dental, herpes zoster, tumor kranial, tumor kepala
dan leher dan lain lain.9
7. Saraf ketujuh adalah Facialis yang memiliki satu serat saraf sensorik dan tiga serat
saraf motorik. Neuron motorik terletak dalam nuklei pons. Neuron ini
menginservasi otot ekspresi wajah, termasuk kelenjar air mata dan kelenjar saliva.
Sedangkan neuron sensorik membawa informasi dari reseptor pengecap pada
pertiga bagian anterior lidah. Cedera pada saraf ketujuh diantaranya saraf
mototriknya yang paling sering mengalami paralisis yang terjadi pada otot otot
wajah, selain itu dapat juga lesi dekat ganglion geniculatum yang mengakibatkan
hilangnya fungsi mototrik ataupun pengecap dan otonom, serta lesi pada sentral
saraf ketujuh atau lesi pada sistem saraf pusat yang mengakibatkan paralisis otot
wajah inferior kontralateral. Beberapa cedera tersebut dapat disebabkan karena
fraktur pada os temporal, tumor otak, meningitis, atau virus herpes. Penyakit yang
sering dijumpai karena cedera pada saraf ketujuh adalah bells palsy yang terlihat
seperti stroke pada muka.
8. Saraf kedelapan adalah Vestibulocochlearis yamg berfungsi sebagai saraf sensorik
khusus (aferen somatik khusus) yang merupakan sensasi khusus pendengaran dan
2) Organel Sitoplasma
Gambar 4. Neuron9
2. Sel glia / Neuroglia
Neurgolia yang berasal dari kata neuron=saraf, dan glia= lem. Jaringan ini berfungsi
sebagai penyokong dan membantu sel saraf melakukan fungsi integartif dan
komunikatifnya. Neuroglia dapat dipelajari dengan impregnasi perak dan emas khusus
yang memperlihatkan seluruh sel. Neuroglia mencakup mikroglia, oligodendroglia,
astrosit fibrosa, astrosit protoplasmatis, sel ependim, sel schwann, sel satelit. 9 Sel-sel ini
menghasilkan mielin, sehingga bersifat fagostik, dan merupakn kerangka penyokong
bagi neuron-neuron.
1) Mikroglia
Mikroglia merupakan sel kecil, agak memanjang menyerupai duri yang
berasal dari mesoderm. Mikroglia terletak dalam substansi alba dan grisea
yang terletak dekat pembuluh darah. Mikroglia menjadi sumber utama sel-sel
fagosit didalam susunan saraf pusat. Mempunyai cabang-cabang sitoplasma
yang tegal lurus terhadap cabang sebelumnya.
2) Oligodendroglia
Oligodendroglia bentuknya lebih kecil dibandingkan mikroglia, yaitu
bentuknya bulat, inti kecil, dan heterokromatik yang berasal dari ektoderm.
Mikroglia terletak di substansia grisea dan alba jumlahnya sedikit. Fungsi
oligodendroglia adalah membentuk selubung mielin di SSP dan sebagai
penyokong. Mempunyai cabang sitoplasma lebih pendek dan sedikit.
3) Astrosit fibrosa
Astrosit fibrosa berbentuk seperti bintang terdapat di substansia alba dan
sedikit di substansia grisea, bentuk sel dapat dilihat dengan impregnasi perak
yang berasal dari ektoderm. Pada astrosit fibrosa, inti sel sukar dilihat.
Fungsinya berperan dalam metabolisme energi dalam korteks serebri.
Mempunyai cabang sitoplsma yang banyak, tetapi kurus atau tipis sehingga
mirip bulu babi, kadang-kadang ditemukan kaki perivaskular dalam proses
Gambar 5. Neuroglia9
Vaskularisasi Cerebral
Otak diperdarahi oleh dua arteri carotis dan dua arteri vertebralis. Keempat arteri terletak
diruang subarachnoid dan cabang-cabangnya beranastomosis pada permukaan inferior otak
untuk membentuk circulus willis.10
1. Arteri carotis
Arteri carotis interna dimulai pada bifurcation arteri carotis communis. Disini biasanya
terdapat dilatasi setempat yang disebut sinus cartoricus. Arteri ini berjalan naik melalui
leher dan menembus basis cranii melalui canalis cartorius os temporale. Selanjutnya arteri
berjalan secara horizontal ke depan melalui sinus cavernosus dan muncul pada sisi medial
processus clinoideus anterior dengan menembus duramater. Arteri tersebut lalu masuk ke
dalam subarachnoid dengan cara menembus arachnoidea mater dan berbelok ke posterior
menuju ujung medial sulcus lateralis cerebri. Disini arteri carotis interna terbagi dua
menjadi arteri cerebri anterior dan arteri cerebri media. Cabang-cabang pars cerebralis
yaitu Arteri ophthalamica, arteri communicans posterior, arteri choroide, arteri cerebri
anterior dan arteri cerebri media
a. Arteri ophthalamica berasal dari arteri carotis interna ketika muncul dari sinus
cavernosus. Arteri ophthalamica masuk ke orbita melalui canalis opticus dibawah
dan lateral nervus optikus. Arteri ini memperdarahi mata serta struktur-struktur
orbita lainnya dan cabang-cabang terminalnya memperdarahi daerah frontal kulit
kepala, sinus ethmoidalis, sinus frontali dan dorsum nasi.
b. Arteri communicans posterior adalah pembuluh kecil yang berasal dari arteri
carotis interna dekat dengan cabang terminalnya. Arteri communicans posterior
berjalan kearah posterior keatas nervus oculomotorius untuk mergabung dengan
arteri cerebri posterior sehingga ikut membentuk circulus willis.
c. Arteri choroide, sebuah cabang kecil yang juga berasal dari arteri carotis
internadekat cabang terminalnya. Arteri choroide berjalan ke posterior dekat
tractus opticus, masuk kedalam cornu inferius ventriculi lateralisdan berakhir pada
plexus choroideus. Arteri ini membentuk cabang-cabang kecil untuk strukturstruktur disekitarnya, termasuk corpus cerebri, corpus geiculatum laterale, tractus
opticus dan capsula interna.
d. Arteri cerebri anterior merupakan cabang terminal arteri carotis interna yang
terkecil. Arteri cerebri anterior berjalan ke depan dan ke medial, superior terhadap
nervus opticus, dan masuk ke fissura longitudinalis cerebri. Disini, areteri ini
berhubungan dengan arteri cerebri anterior sisi kontra lateral melalui arteri
communicans anterior. Arteri melengkung ke belakang di atas corpus callosum
dan akhirnya beranastomosis dengan arteri cerebri posterior. Cabang-cabang
kortikal memperdarahi seluruh permukaan medial cortex cerebri dibagian
medullaris
merupakan
cabang-cabang
yang
sangat
kecil
yang
Daftar pustaka
1
Snell RS. Neuroanatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran. Edisi ke-5. Jakarta:
EGC; 2006.h.54-109.
Sherwood Lauralee. Fisiologi Manusia, Dari Sel ke Sistem. Ed.6. Jakarta: EGC, 2009
Pearce EC. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT GRAMEDIA; 2009
Moore KL, Agur AMR. Anatomi klinik dasar. Jakarta: Hipokrates; 2002. h. 358-368.
10 Muttaqin A. Buku ajar asuhan keperawatan klien dengan gangguan sistem persarafan.
Jakarta: Salemba Medika; 2008. h. 31-2.