Anda di halaman 1dari 6

Perubahan Sistem Neurologi Pada Masa Nifas

A. Pengertian Masa Nifas


Masa nifas (puerpurium) dimulai sejak plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan
kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung kira-kira 6 minggu.
Puerperium (nifas) berlangsung selama 6 minggu atau 42 hari, merupakan waktu yang
diperlukan untuk pulihnya alat kandungan pada keadaan yang normal (Ambarwati dan
Wulandari, 2010).
Jadi masa nifas adalah masa yang dimulai dari plasenta lahir sampai alatalat kandungan
kembali seperti sebelum hamil, dan memerlukan waktu kira-kira 6 minggu.
Masa nifas (puerperium) adalah masa pemulihan kembali, mulai dari persalinan selesai
sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra hamil. Lama masa nifas yaitu 6-8 minggu.
Masa nifas (puerperium) dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira
6 minggu.
1.Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu
setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003).
2. Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan
kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung kira-kira 6 minggu. (Abdul
Bari,2000:122).
3. Masa nifas merupakan masa selama persalinan dan segera setelah kelahiran yang meliputi
minggu-minggu berikutnya pada waktu saluran reproduksi kembali ke keadaan tidak hamil
yang normal. (F.Gary cunningham,Mac Donald,1995:281).
4. Masa nifas adalah masa setelah seorang ibu melahirkan bayi yang dipergunakan untuk
memulihkan kesehatannya kembali yang umumnya memerlukan waktu 6- 12 minggu.
( Ibrahim C, 1998).

B.Definisi Sistem neurologi


Neurologi adalah cabang ilmu pengetahuan yang khusus membahas soal sistem saraf
manusia, mulai dari kinerjanya hingga penyakit yang menyertainya. Sistem saraf manusia
sendiri berlangsung sangat kompleks dan memiliki peran yang sangat signifikan dalam
mengatur serta mengoordinasikan seluruh gerakan tubuh.
C.pengertian Sistem Persarafan
Sistem Persarafan adalah salah satu organ yang berfungsi untuk menyelenggarakan kerjasama
yang rapih dalam organisasi dan koordinasi kegiatan tubuh. Dengan pertolongan saraf kita
dapat merasakan suatu rangsangan dari luar pengendalian pekerja otot. Sistem persarafan
bekerja sebagai sistem elektrik dan konduksi yang bekerja mengatur dan mengendalikan
semua kegiatan tubuh.
1. Sistem Saraf Secara Struktural
a. Sistem saraf pusat
Terdiri atas otak dan medula spinalis. Di bungkus oleh selaput meningen yang berfungsi
untuk melindungi sistem saraf pusat. Otak terdiri dari otak besar (cerebrum), otak kecil
(cerebelum) dan batang otak(brainstem). Otak orang dewasa mempunyai berat lebih kurang
2% dari berat badan dan mendapat sirkulasi darah kurang lebih 20% dari cardiac out put serta
membutuhkan kalori sekitar 400kkal setiap hari. Otak merupakan jaringan yang banyak
menggunakan energi yang di dukung oleh metabolisme oksidasi glukosa. Kebutuhan oksigen
dan glukosa relatif konstan,hal ini disebabkan oleh metabolisme otak yang merupakan proses
yang terus menerus tanpa periode istirahat yang berarti bila kadar oksigen dan glukosa
kurang dalam jaringan otak maka metabolisme menjadi terganggu dan jaringan saraf akan
mengalami kerusakan
Sistem saraf pusat meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang belakang (Medula spinalis).
Keduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan fungsi yang sangat penting maka
perlu perlindungan. Selain tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang, otak juga dilindungi 3
lapisan selaput meninges. Bila membran ini terkena infeksi maka akan terjadi radang yang
disebut meningitis.
Ketiga lapisan membran meninges dari luar ke dalam adalah sebagai berikut.
1) Durameter; merupakan selaput yang kuat dan bersatu dengan tengkorak.
2) Araknoid; disebut demikian karena bentuknya seperti sarang laba-laba. Di dalamnya
terdapat cairan serebrospinalis; semacam cairan limfa yang mengisi sela sela membran
araknoid. Fungsi selaput araknoid adalah sebagai bantalan untuk melindungi otak dari bahaya
kerusakan mekanik.
3) Piameter. Lapisan ini penuh dengan pembuluh darah dan sangat dekat dengan
permukaan otak. Agaknya lapisan ini berfungsi untuk memberi oksigen dan nutrisi serta
mengangkut bahan sisa metabolisme.
Otak dan sumsum tulang belakang mempunyai 3 materi esensial yaitu:
1) badan sel yang membentuk bagian materi kelabu (substansi grissea)
2) serabut saraf yang membentuk bagian materi putih (substansi alba)
3) sel-sel neuroglia, yaitu jaringan ikat yang terletak di antara sel-sel saraf di dalam sistem
saraf pusat
Walaupun otak dan sumsum tulang belakang mempunyai materi sama tetapi susunannya
berbeda. Pada otak, materi kelabu terletak di bagian luar atau kulitnya (korteks) dan bagian
putih terletak di tengah. Pada sumsum tulang belakang bagian tengah berupa materi kelabu
berbentuk kupu-kupu, sedangkan bagian korteks berupa materi putih.
1) Otak
Otak mempunyai lima bagian utama, yaitu: otak besar (serebrum), otak tengah
(mesensefalon), otak kecil (serebelum), sumsum sambung (medulla oblongata), dan jembatan
varol.
a) Otak besar (serebrum)
Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktifitas mental, yaitu yang berkaitan
dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan.
Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan/ gerakan sadar atau sesuai dengan
kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian korteks serebrum
yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area sensor) yang terletak di
sebelah belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon
rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan area motor dan sensorik.
Area ini berperan dalam proses belajar, menyimpan ingatan, membuat kesimpulan, dan
belajar berbagai bahasa. Di sekitar kedua area tersebut dalah bagian yang mengatur kegiatan
psikologi yang lebih tinggi. Misalnya bagian depan merupakan pusat proses berfikir (yaitu
mengingat, analisis, berbicara, kreativitas) dan emosi. Pusat penglihatan terdapat di bagian
belakang.
b) Otak tengah (mesensefalon)
Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak tengah terdapat
talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin. Bagian atas
(dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata seperti
penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran.
c) Otak kecil (serebelum)
Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar,
keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau berbahaya maka
gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan.
d) Jembatan varol (pons varoli)
Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan,
juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang.
e) Sumsum sambung (medulla oblongata)
Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula spinalis menuju ke
otak. Sumsum sambung juga mempengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti detak jantung,
tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar
pencernaan. Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerak refleks yang lain seperti
bersin, batuk, dan berkedip.

f) Sumsum tulang belakang (medulla spinalis)


Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar berwarna putih,
sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna kelabu.
Pada penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang terbagi
atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk ventral. Impuls sensori
dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal dan impuls
motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral menuju efektor. Pada
tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi konektor) yang akan menerima
impuls dari sel saraf sensori dan akan menghantarkannya ke saraf motor. Pada bagian putih
terdapat serabut saraf asosiasi. Kumpulan serabut saraf membentuk saraf (urat saraf). Urat
saraf yang membawa impuls ke otak merupakan saluran asenden dan yang membawa impuls
yang berupa perintah dari otak merupakan saluran desenden.

b. Sistem Saraf Tepi


Susunan saraf tepi terdiri dari saraf cranial termasuk sensorik dan motorik serta ganglion.
Fungsi saraf cranial bervariasi,yaitu sensor motorik dan gabungan dari keduanya. Saraf-saraf
motorik dipersarafi oleh beberapa percabangan saraf cranial. Percabangan saraf cranial yaitu
olfaktorius, optikus, okulomotorius, troklear, trigeminus, abdusen, facial, vestibulkokhlearis,
glosofaringeal, vagus, asesori, hipoglosal.

2. Sistem persarafan secara fungsional :


a. Serebrospinal
Melindungi otak dan medula spinalis dengan dukungan jaringan otot,bertindak sebagai media
dalam transport elemen-elemen dari aliran darah ke sistem saraf jaringan otot
b. Sistem Saraf Otonom
Terdiri dari dua subsistem eferen : subsistem simpatis dan parasimpatis. Organ-organ
dipengaruhi oleh sistem saraf otonom dikontrol oleh satu atau dua subsistem.
Mempertahankan keadaan tubuh dalam keadaan terkontrol tanpa pengendalian secara sadar
struktur jaringan yang dikontrol oleh sistem saraf otonom yaitu otot jantung pembuluh
darah ,iris mata,organ torakalis, abdominalis dan kelenjar tubuh. SSO juga enerima informasi
tentan fungsi vital tubuh dari kemoreseptor dan presoreseptor di dalam pembuluh darah dan
organ internal.

D. Perubahan Sistem persarafan pada Masa Nifas


Sistem persarafan pada klien post partum biasanya tidak mengalami gangguan kecuali ada
komplikasi akibat dari pemberian anesthesia spinal atau penusukan pada anesthesi epidural
dapat menimbulkan komplikasi penurunan sensasi pada ekstremitas bawah. Klien dengan
spinal anesthesia perlu tidur flat selama 24 jam pertama. Kesadaran biasanya.
Perubahan neurologis selama puerperium merupakan kebalikan adaptasi neurologis yang
terjadi saat wanita hamil dan disebabkan trauma yanng dialami wanita saat bersalin dan
melahirkan. Nyeri kepala pascapartum bisa disebabkan berbagai keadaan, termasuk
hipertensi akibat kehamilan, stres, dan kebocoran cairan serebrospinalis ke dalam ruang
tulang punggung untuk anestesi. Lama nyeri kepala bervariasi dari 1-3 hari sampai beberapa
minggu, tergantung pada penyebab dan efektivitas pengobatan.
A. Kesimpulan
Sistem Persarafan adalah salah satu organ yang berfungsi untuk menyelenggarakan kerjasama
yang rapih dalam organisasi dan koordinasi kegiatan tubuh.
Sistem persarafan pada klien post partum biasanya tidak mengalami gangguan kecuali ada
komplikasi akibat dari pemberian anesthesia spinal atau penusukan pada anesthesi epidural
dapat menimbulkan komplikasi penurunan sensasi pada ekstremitas bawah. Klien dengan
spinal anesthesia perlu tidur flat selama 24 jam pertama. Kesadaran biasanya
Referensi
Suherni, 2008. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta: Fitramaya.
Asrinah,dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Helwiyah, dkk.1994. Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem
Persyarafan. Jakarta: EGC
Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.

Anda mungkin juga menyukai