Skizofrenia Paranoid
Dokter Pembimbing:
Disusun oleh:
Puji dan syukur penulis hanturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat,
nikmat, serta hidayah-Nya dalam penulisan tugas long case ini. Tugas makalah long case
yang berjudul “Skizofrenia Paranoid” dapat terselesaikan dengan baik.
Penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dr.
Ismoyowati Putri U, Sp.KJ selaku pembimbing penulis di kepaniteraan klinik Psikiatri RSJ dr.
Soeharto Heerdjan
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah
ini, oleh karena itu peniliti memohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga makalah yang
disusun penulis ini dapat bermanfaat bagi bangsa dan negara serta masyarakat luas pada
umumnya di masa yang akan datang.
Pembimbing,
Ditetapkan di : Jakarta
Tanggal : 17 Februari 2019
Status Psikiatri
I. IDENTITAS PASIEN
Nama Lengkap : Tn. D
Tempat dan Tanggal Lahir : 12 Mei 1983
Umur : 35 Tahun
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Status Perkawinan : Sudah menikah
Pendidikan Terakhir : SMK
Pekerjaan : Supir taxi online
Bangsa/Suku : Jawa/ Kalimantan
Agama : Islam
Alamat : Pademangan
Dokter yang Merawat : dr. Ismoyowati Putri U, Sp.KJ
Tanggal Masuk RSJSH : 13 Februari 2019
Ruang Perawatan : Ruang picu laki – laki (Elang)
Rujukan/ Datang sendiri/ Keluarga : Diantar Keluarga
A. KELUHAN UTAMA
Marah – marah dan mengamuk beberapa jam SMRS
Ini merupakan keluhan yang pertama kali, sebelumnya pasien tidak pernah
mengalami hal yang sama seperti ini sebelumnya
Pasien tidak ada riwayat kejang, riwayat cedera atau trauma pada kepala, riwayat
darah tinggi ataupun diabetes mellitus
Pasien mengaku merokok setiap sehabis makan, dan pasien mengaku pada tahun
2012 ia pernah di penjara karena konsumsi sabu - sabu
3. Riwayat Pendidikan
Pasien menjalani pendidikan hingga bangku SMK. Pasien mengawali kegiatan
sekolah saat berusia 7 tahun. Pasien menyelesaikan pendidikan SD selama 6 tahun.
Setelah itu pasien masuk ke SMP selama 3 tahun. Kemudian pasien melanjutkan
SMK jurusan teknik selama 3 tahun.
4. Riwayat Pekerjaan
Pasien bekerja sebagai karyawan di PDAM dan bekerja sebagai supir taxi online
5. Kehidupan Beragama
Pasien beragama Islam. Pasien taat dalam beribadah, sholat 5 waktu, berpuasa dan
mengaji
Genogram Keluarga:
Keterangan:
= Perempuan = Pasien = Laki-laki
B. ALAM PERASAAN
1. Mood : Eutim
2. Afek : luas
3. Keserasian : Serasi
C. GANGGUAN PERSEPSI
a. Halusinasi : (+) visual
b. Ilusi : (-) Tidak ada
c. Depersonalisasi : (-) Tidak ada
d. Derealisasi : (-) Tidak ada
D. PROSES PIKIR
1. Arus pikir
a. Produktifitas : Cukup
b. Kontinuitas : Koheren
c. Hendaya bahasa : Tidak ada
2. Isi pikir
a. Waham : ada
b. Preokupasi : (-) Tidak ada
c. Obsesi : (-) Tidak ada
d. Fobia : (-) Tidak ada
E. PENGENDALIAN IMPULS
Baik, saat wawancara pasien tampak tenang
F. DAYA NILAI
1. Daya nilai sosial : tidak terganggu
2. Uji daya nilai : tidak terganggu
3. RTA : terganggu
G. TILIKAN
Derajat I menyangkal penuh mengenai penyakitnya tersebut
H. RELIABILITAS
Dapat dipercaya Pasien dapat menceritakan apa yang ia rasakan dan ia yakini
Status Neurologis
Saraf kranial : Dalam batas normal
Tanda rangsang meningeal : Tidak ada
Refleks fisiologis : Dalam batas normal
Refleks patologis : Tidak ada
Motorik : Dalam batas normal
Sensorik : Dalam batas normal
Fungsi Luhur : Baik
Gangguan Khusus : Tidak ada
Gejala EPS : Akatisia (-), bradikinesia (-), Rigiditas (-), tonus otot
DBN, Resting tremor (-), distonia (-)
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Dilakukan pemeriksaan darah lengkap dengan hasil normal
- Pemeriksaan EKG dalam batas normal tidak terdapat kelainan
Aksis I :
Distress: pasien sulit tidur dan jarang melakukan tindakan yg tidak baik
Ada halusinasi
Ada waham
Ada pembicaraan yang tidak relevan atau inkoheren
-
- Diagnosis kerja adalah Skizofrenia Paranoid karena:
Memenuhi gejala skizofrenia paranoid karena terdapat pasien menjadi agresif
dan marah-marah oleh karena bisikan, mood hipotim depresi yaitu afek
depresif, kehilangan minat dan kegembiraan, dan menurunnya aktivitas
Aksis IV :
Aksis V :
IX. PROGNOSIS
- Ad vitam : Ad Bonam
- Ad functionam : Dubia ad Bonam (selama pasien meminum obat dengan rutin
dan dosis tepat, gejalanya akan terkontrol)
- Ad sanationam : Dubia ad bonam
XII. TERAPI
1. Rawat Inap
Dengan indikasi:
Untuk mengatasi gejala psikotiknya
Untuk observasi lebih lanjut
2. Psikofarmako
Risperidone 2 x 2 mg
Pasien dan keluarga
Psikoedukasi bertujuan untuk mendukung terapi pasien, membantu pasien dalam
menemukan cara mengatasi masalahnya, dan mencegah timbulnya gejala yang sama saat
pasien mendapat stressor psikologis.
- Edukasi terhadap pasien:
Pasien diberi informasi dan edukasi kepada pasien mengenai penyakit yang
dideritanya, gejala-gejala, dampak, faktor-faktor penyebab, pengobatan, dan resiko
kekambuhan agar pasien tetap taat meminum obat dan segera datang ke dokter bila
timbul gejala serupa di kemudian hari.
Memotivasi pasien untuk berobat teratur.
Memotivasi pasien untuk dapat menerima kekurangan diri pasien, tidak
membandingkan pasien dengan orang lain dan memotivasi pasien untuk dapat
menyelesaikan masalah pasien
3. Psikoterapi
Psikoterapi yang diberikan kepada pasien adalah psikoterapi suportif yaitu yang
bertujuan untuk memperluas fungsi pengendalian dengan metode pengendalian baru dan
memperbaiki kemampuan adaptif pasien. Psikoterapi ini dicapai dengan memberikan
kesempatan pasien untuk menceritakan masalahnya, menanamkan kepada pasien bahwa
gejala-gejala gangguannya akan hilang atau dapat dikendalikan serta meminum obat
sangat penting untuk menghilangkan gejala yang dideritanya.
Follow Up pasien
Tanggal S O A P
13 -02 – 2019 Pasien tampak TD : 121 / 70 Aksis I : F20.0 Risperidon 2 x
bingung, afek HR : 80 x Skizofrenia 2 mg
luas, pasien RR : 20 x Aksis II :
tidak mampu S : 36,5 oC explorisasi
merawat diri, Aksis III :
halusinasi (+) Explorisasi
Aksis IV :
Masalah Primary
Support Group
14 – 02 – 2019 Pasien tampak TD : 115 / 70 Aksis I : F20.0 Risperidon 2 x
masih bingung, HR :76 x Skizofrenia 2 mg
gelisah, afek RR : 20 x Paranoid
luas, pasien hari S : 36,5 oC Aksis II :
ini sudah mau Explorisasi
mandi sendiri, Aksis III :
halusinasi (+), Explorisasi
pasien sudah Aksis IV :
mulai mau Masalah Primary
bicara. Support Group
15 – 02 – 2019 Pasien tampak TD : 120 / 80 Aksis I : F20.0 Risperidon 2 x
tenang, tapi HR : 72 x Skizofrenia 2 mg
masih bingung RR : 20 x paraniod
kenapa dibawa S : 36,5 oC Aksis II :
ke RS, afek Observasi
meluas, pasien Aksis III :
sudah banyak Observasi
bicara dan Aksis IV :
cerita, halusinasi Masalah Primary
(+) Support Group
17 – 02 – 2019 Pasien tampak TD : 124/ 84 Aksis I : F20.0 Risperidon 2 x
tenang, sudah HR : 70 x Skizofrenia 2 mg
berbicara RR : 20 x Paranoid
normal, pasien S : 36,7 oC Aksis II :
tidak ada Observasi
keluhan Aksis III :
Observasi
Aksis IV :
Masalah Primary
Support Group