Anda di halaman 1dari 19

Long Case

Skizofrenia Paranoid

Dokter Pembimbing:

dr. Ismoyowati Putri U, Sp.KJ

Disusun oleh:

Lutfi Karimah – 11.2018.042

KEPANITERAAN STASE ILMU PENYAKIT JIWA

RUMAH SAKIT SOEHARTO HEERDJAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA

PERIODE 28 JANUARI – 02 MARET 2019


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis hanturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat,
nikmat, serta hidayah-Nya dalam penulisan tugas long case ini. Tugas makalah long case
yang berjudul “Skizofrenia Paranoid” dapat terselesaikan dengan baik.
Penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dr.
Ismoyowati Putri U, Sp.KJ selaku pembimbing penulis di kepaniteraan klinik Psikiatri RSJ dr.
Soeharto Heerdjan
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah
ini, oleh karena itu peniliti memohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga makalah yang
disusun penulis ini dapat bermanfaat bagi bangsa dan negara serta masyarakat luas pada
umumnya di masa yang akan datang.

Jakarta, 17 Februari 2019


PENGESAHAN

Long case diajukan oleh :


Nama : Lutfi Karimah
NIM : 11.2018.042
Program studi : Kedokteran Umum
Judul kasus : Skizofrenia

Telah berhasil dipertahankan di hadapan pembimbing dan diterima sebagai


syarat yang diperlukan untuk ujian kepaniteraan klinik Psikiatri Program Studi
Profesi Dokter Umum Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Krida Wacana.

Pembimbing,

dr. Ismoyowati Putri U, Sp.KJ

Ditetapkan di : Jakarta
Tanggal : 17 Februari 2019
Status Psikiatri

I. IDENTITAS PASIEN
Nama Lengkap : Tn. D
Tempat dan Tanggal Lahir : 12 Mei 1983
Umur : 35 Tahun
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Status Perkawinan : Sudah menikah
Pendidikan Terakhir : SMK
Pekerjaan : Supir taxi online
Bangsa/Suku : Jawa/ Kalimantan
Agama : Islam
Alamat : Pademangan
Dokter yang Merawat : dr. Ismoyowati Putri U, Sp.KJ
Tanggal Masuk RSJSH : 13 Februari 2019
Ruang Perawatan : Ruang picu laki – laki (Elang)
Rujukan/ Datang sendiri/ Keluarga : Diantar Keluarga

II. RIWAYAT PSIKIATRIK


Autoanamnesis
 Tanggal 13 Februari 2019, pukul 20.00, di IGD Rumah Sakit Jiwa Soeharto Heerdjan
 Tanggal 14 Februari 2019, pukul 16.00, di Ruang Rawat Inap Elang Rumah Sakit Jiwa
Soeharto Heerdjan.
 Tanggal 15 Februari 2019, pukul 16.30, di Ruang Rawat Inap Elang Rumah Sakit Jiwa
Soeharto Heerdjan.
 Tanggal 17 Februari 2019, pukul 12.00 di Ruang Rawat Inap Elang Rumah Sakit Jiwa
Soeharto Heerdjan.
Alloanamnesis
 Tanggal 13 Februari 2019, pukul 19.30, dilakukan kepada ayah kandung pasien di ruang
UGD Rumah Sakit Jiwa Soeharto Heerdjan.

A. KELUHAN UTAMA
Marah – marah dan mengamuk beberapa jam SMRS

B. RIWAYAT GANGGUAN SEKgARANG


Seorang laki – laki berusia 35 tahun datang dibawa oleh keluarganya karena
mengamuk dan marah – marah beberapa jam SMRS. Pasien marah – marah ke orang
sampai pernah melempar gelas dan piring di dapur hal tersebut ia lakukan karena
mobilnya ditarik tanpa pengetahuan pasien setelah sholat jumat. Pasien selalu marah
sambil mengatakan “mana mobil saya?”
Pasien sering bolak balik dari depan rumah ke jalan tanpa tujuan sudah sejak
5 bulan yang lalu karena tidak bisa tidur. Saat orang tuanya memeriksa kamar
pasien, kamar pasien tampak berantakan, piring, gelas, dan sampah dibiarkan sudah
sejak 1 bulan yang lalu. Pasien juga sudah tidak pernah mandi sekitar 1 bulan, pasien
mengatakan melakukan hal tersebut karena ingin menghapus dosa – dosanya dan
bernadzar agar ia bisa bertemu dengan petugas leasing untuk menanyakan perihal
mobilnya yang dibawa secara tiba – tiba tersebut dan hanya pakai 1 pakaian itu saja
selama satu bulan ini.
Pada tahun 2013 pasien pernah ditangkap dan dipenjara selama kurang lebih
2 tahun karena menggunakan sabu – sabu. Kemudian tidak lama keluar dari penjara
ibu pasien meninggal dunia dan pasien merasa bersalah kematian ibunya tersebut
karena dia. Sebelumnya hubungan pasien dengan ibunya memang sangat dekat.
Pasien mempunyai masalah dalam rumah tangganya. Pasien sudah menikah
selama 6 tahun dan mempunyai anak perempuan berusia 2 tahun, sebelum ini pasien
tinggal Bersama istri dan adik iparnya didalam satu rumah, dan pasien menjadi
tulang punngung dikeluarganya tersebut. Hubungan pasien dengan istrinya sudah
tidak baik sejak 2 bulan pernikahan dan pasien tidak disukai oleh keluarga istrinya.
Pada saat istrinya usia kehamilan 7 bulan, pasien diusir oleh istri dan keluarga
istrinya dan tinggal lagi bersama istrinya.
Setelah ia diusir dari rumahnya ia tinggal di rumah ayahnya, disaat itulah
mobil yang biasa pasien pakai untuk taxi online ditarik tanpa pengetahuan si pasien
karena pasien sedang sholat jumat di masjid. Menurut orang tuanya, pasien selalu
tepat waktu membayar cicilan mobil tersebut sampai ayahnya membantu dengan
menjual sepeda motor miliknya untuk menyelesaikan cicilan mobil tersebut. Pasien
berprasangka kalau ini adalah ulah dari istri dan keluargnya karena mobil tersebut
atas nama dari istrinya. Setelah kejadian itu sampai saat ini kira – kira 1 bulan lalu
pasien tidak mandi, tidak mengganti pakaian karena pasien bernadzar untuk bertemu
dengan perusahaan leasing tersebut untuk menanyai mengenai perihal mobilnya
yang ditarik tersebut.

C. RIWAYAT GANGGUAN SEBELUMNYA

1. Riwayat Gangguan Psikiatrik

Ini merupakan keluhan yang pertama kali, sebelumnya pasien tidak pernah
mengalami hal yang sama seperti ini sebelumnya

2. Riwayat Gangguan Medik

Pasien tidak ada riwayat kejang, riwayat cedera atau trauma pada kepala, riwayat
darah tinggi ataupun diabetes mellitus

3. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif

Pasien mengaku merokok setiap sehabis makan, dan pasien mengaku pada tahun
2012 ia pernah di penjara karena konsumsi sabu - sabu

4. Grafik Perjalanan Penyakit


Tahun Riwayat Perjalanan Penyakit
2013  Pasien mengaku mengkonsumsi sabu – sabu
 Pasien ditahan dalam penjara selama 2 tahun
 Pasien merasa ibunya meninggal karena dirinya di penjara
 Pasien menjadi suka murung dan merasa bersalah
2017  Pasien suka berbicara sendiri, dan tertawa – tawa tanpa sebab
 Pasien mulai mengalami kesulitan tidur sehingga suka bolak
balik ke depan rumah
 Pasien mempunyai masalah dan mulai mendapat tekanan dari
pihak istri dan keluarganya
 Pasien diusir dari rumah oleh istri dan adik iparnya
 Pasien mulai kehilangan mobil yang ia anggap sebagai jerih
payah selama ia bekerja
2018  Pasien sudah bercerai dengan istrinya
 Pasien kehilangan mobilnya dan kehilangan pekerjaannya
 Pasien sudah tidak mau merawat diri, sudah 1 bulan tidak mandi
 Pasien mulai mendapatkan halusinasi visual dan waham kalua ia
bernadzar untuk bertemu orang leasing dengan itu ia tidak
pernah mandi
 Pasien sudah tidak melakukan ibadah semenjak ia tidak pernah
mau mandi tersebut.

D. RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI

1. Riwayat Prenatal dan Perinatal


Pasien merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Ia mempunyai seorang adik laki
– laki. Riwayat kehamilan normal tidak ada komplikasi saat hamil, riwayat kelahiran,
lahir dengan berat badan normal, ditolong oleh bidan dan tidak ada kelainan saat
melahirkan.
2. Riwayat Perkembangan Kepribadian
a. Masa Kanak Awal (0 - 3 tahun)
pasien tidak begitu ingat dengan masa kecilnya.
b. Masa Kanak Pertengahan (3 - 11 tahun)
Tidak ada keluhan mengikuti pelajaran, patuh, dan tidak memiliki masalah yang
berat saat sekolah. Pasien juga tidak pernah sakit parah, demam maupun kejang
pada masa ini.
c. Masa Kanak Akhir (Pubertas dan Remaja)
Pasien merupakan pribadi yang biasa saja namun teman – teman untuk
nongkrong bareng memang ada.
d. Masa Dewasa
Setelah lulus SMK jurusan teknik, pasien tidak melanjutkan ke jenjang kuliah,
sehingga pasien langsung melamar pekerjaan di PT PDAM dan bekerja selama 10
tahun.

3. Riwayat Pendidikan
Pasien menjalani pendidikan hingga bangku SMK. Pasien mengawali kegiatan
sekolah saat berusia 7 tahun. Pasien menyelesaikan pendidikan SD selama 6 tahun.
Setelah itu pasien masuk ke SMP selama 3 tahun. Kemudian pasien melanjutkan
SMK jurusan teknik selama 3 tahun.

4. Riwayat Pekerjaan
Pasien bekerja sebagai karyawan di PDAM dan bekerja sebagai supir taxi online

5. Kehidupan Beragama
Pasien beragama Islam. Pasien taat dalam beribadah, sholat 5 waktu, berpuasa dan
mengaji

6. Riwayat Pelanggaran Hukum


Pasien pernah satu kali berurusan dengan polisi akibat ketahuan menggunakan sabu –
sabu dan dikurung dalam penjara selama 2 tahun akibat perbuatannya tersebut.

7. Riwayat Perkawinan dan Psikososial


Pasien sudah menikah satu kali dengan memiliki satu anak perempuan. Pasien
memiliki hubungan tidak baik dengan keluarga dari istri pasien. Untuk keluarga inti
pasien tidak mempunyai masalah.
E. RIWAYAT KELUARGA
Pasien merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Pasien mempunyai seorang adik
laki – laki. Ayah dan ibu oasien tidak memiliki riwayat atau keluhan yang sama seperti pasien
maupun penyakit lainnya seperti diabetes, darah tinggi, riwayat kejang ataupun penyakit lainnya.
Nenek dan kakek dari ayah dan ibu pasien sudah meninggal dunia.

Genogram Keluarga:

Keterangan:
= Perempuan = Pasien = Laki-laki

F. SITUASI KEHIDUPAN SOSIOEKONOMI SEKARANG


Pasien dulunya tinggal bersama istri dan adik iparnya, tetapi setelah terjadi
permasalahan dan pasien diusir dari rumah tersebut pasien tinggal bersama bapak
kandung beserta adik kandungnya.

III. STATUS MENTAL


A. DESKRIPSI UMUM
1. Penampilan
Pasien seorang laki-laki tampak sesuai dengan usianya, tampak berantakan, dan
berambut gondrong
2. Kesadaran: Compos Mentis
3. Perilaku dan psikomotor
a. Sebelum wawancara : Pasien sedang berbaring di tempat tidur pasien IGD
b. Selama wawancara : Pasien duduk, pasien menjawab dengan berbicara
pembicaraan yang jelas
c. Sesudah wawancara : Pasien tetap berada di tempat tidur yang sama
4. Sikap terhadap pemeriksa : Pasien bersikap kooperatif, mau menjawab semua
pertanyaan dari pemeriksa
5. Pembicaraan
 Cara berbicara: intonasi dan volume jelas
 Gangguan berbicara: Tidak terdapat hendaya atau gangguan berbicara.

B. ALAM PERASAAN
1. Mood : Eutim
2. Afek : luas
3. Keserasian : Serasi

C. GANGGUAN PERSEPSI
a. Halusinasi : (+) visual
b. Ilusi : (-) Tidak ada
c. Depersonalisasi : (-) Tidak ada
d. Derealisasi : (-) Tidak ada

D. PROSES PIKIR
1. Arus pikir
a. Produktifitas : Cukup
b. Kontinuitas : Koheren
c. Hendaya bahasa : Tidak ada
2. Isi pikir
a. Waham : ada
b. Preokupasi : (-) Tidak ada
c. Obsesi : (-) Tidak ada
d. Fobia : (-) Tidak ada
E. PENGENDALIAN IMPULS
Baik, saat wawancara pasien tampak tenang
F. DAYA NILAI
1. Daya nilai sosial : tidak terganggu
2. Uji daya nilai : tidak terganggu
3. RTA : terganggu

G. TILIKAN
Derajat I  menyangkal penuh mengenai penyakitnya tersebut

H. RELIABILITAS
Dapat dipercaya  Pasien dapat menceritakan apa yang ia rasakan dan ia yakini

IV. PEMERIKSAAN FISIK


A. STATUS INTERNUS
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda Vital
Tekanan Darah : 121/74 mmHg
Nadi : 87 kali/ menit
Suhu : 36.6 C
Pernafasan : 20 kali/ menit
Status Generalis
 Kulit : sawo matang, ikterik (-), sianosis (-), turgor baik, kelembaban normal
 Kepala : normosefal, rambut hitam, distribusi merata, tidak mudah rontok
 Mata : pupil bulat, isokor, simetris, refleks cahaya +/+, konjungtiva anemis -/-,
sklera ikterik -/-
 Hidung : bentuk normal, septum deviasi (-), sekret -/-
 Telinga : normotia, nyeri tekan -/-, radang -/-
 Mulut : bibir pucat (-), sianosis (-), trismus (-), tonsil T1/T1, tonsil/faring
hiperemis (-)
 Leher : tidak teraba pembesaran KGB dan tiroid.
 Paru:
o Inspeksi: bentuk dada simetris, retraksi (-)
o Palpasi: gerakan dada simetris
o Perkusi: sonor pada seluruh lapang paru
o Auskultasi: suara napas vesicular +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-
 Jantung:
o Inspeksi: ictus cordis tidak tampak
o Palpasi: ictus cordis teraba
o Perkusi: batas jantung DBN
o Auskultasi: BJ I-II regular, murmur (-), gallop (-)
 Abdomen:
o Inspeksi: bentuk datar
o Palpasi: supel, NT (-), hepar dan lien tidak teraba membesar
o Perkusi: timpani seluruh lapang abdomen
o Auskultasi: bising usus (+3)
 Ekstremitas: akral hangat, oedem (-), CRT < 2 detik

Status Neurologis
Saraf kranial : Dalam batas normal
Tanda rangsang meningeal : Tidak ada
Refleks fisiologis : Dalam batas normal
Refleks patologis : Tidak ada
Motorik : Dalam batas normal
Sensorik : Dalam batas normal
Fungsi Luhur : Baik
Gangguan Khusus : Tidak ada
Gejala EPS : Akatisia (-), bradikinesia (-), Rigiditas (-), tonus otot
DBN, Resting tremor (-), distonia (-)

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Dilakukan pemeriksaan darah lengkap dengan hasil normal
- Pemeriksaan EKG dalam batas normal tidak terdapat kelainan

VI. IKTHTISAR PENEMUAN BERMAKNA


Seorang laki – laki berusia 35 tahun datang dibawa oleh keluarganya karena
mengamuk dan marah – marah beberapa jam SMRS. Pasien marah – marah ke orang
sampai pernah melempar gelas dan piring di dapur hal tersebut ia lakukan karena mobilnya
ditarik tanpa pengetahuan pasien setelah sholat jumat.
Pasien sering bolak balik dari depan rumah ke jalan tanpa tujuan sudah sejak 5
bulan yang lalu karena tidak bisa tidur. Saat orang tuanya memeriksa kamar pasien, kamar
pasien tampak berantakan, piring, gelas, dan sampah dibiarkan sudah sejak 1 bulan yang
lalu. Pasien juga sudah tidak pernah mandi sekitar 1 bulan, pasien mengatakan melakukan
hal tersebut karena ingin menghapus dosa – dosanya dan bernadzar agar ia bisa bertemu
dengan petugas leasing untuk menanyakan perihal mobilnya yang dibawa secara tiba – tiba
tersebut dan hanya pakai 1 pakaian itu saja selama satu bulan ini.
Pada tahun 2013 pasien pernah ditangkap dan dipenjara selama kurang lebih 2
tahun karena menggunakan sabu – sabu. Kemudian tidak lama keluar dari penjara ibu
pasien meninggal dunia dan pasien merasa bersalah kematian ibunya tersebut karena dia.
Sebelumnya hubungan pasien dengan ibunya memang sangat dekat.
Pasien mempunyai masalah dalam rumah tangganya. Pasien sudah menikah selama
6 tahun dan mempunyai anak perempuan berusia 2 tahun, sebelum ini pasien tinggal
bersama istri dan adik iparnya didalam satu rumah, dan pasien menjadi tulang punngung
dikeluarganya tersebut. Hubungan pasien dengan istrinya sudah tidak baik sejak 2 bulan
pernikahan dan pasien tidak disukai oleh keluarga istrinya. Pada saat istrinya usia
kehamilan 7 bulan, pasien diusir oleh istri dan keluarga istrinya dan tinggal lagi bersama
istrinya.
Setelah ia diusir dari rumahnya ia tinggal di rumah ayahnya, disaat itulah mobil
yang biasa pasien pakai untuk taxi online ditarik tanpa pengetahuan si pasien karena pasien
sedang sholat jumat di masjid. Menurut orang tuanya, pasien selalu tepat waktu membayar
cicilan mobil tersebut sampai ayahnya membantu dengan menjual sepeda motor miliknya
untuk menyelesaikan cicilan mobil tersebut. Pasien berprasangka kalau ini adalah ulah dari
istri dan keluargnya karena mobil tersebut atas nama dari istrinya. Setelah kejadian itu
sampai saat ini kira – kira 1 bulan lalu pasien tidak mandi, tidak mengganti pakaian karena
pasien bernadzar untuk bertemu dengan perusahaan leasing tersebut untuk menanyai
mengenai perihal mobilnya yang ditarik tersebut.

VII. DIAGNOSIS MULTIAKSIAL

Aksis I : F 20.0 Skizofrenia Paranoid

Aksis II : perlu di explorisasi lagi

Aksis III : perlu di exploarisasi lagi

Aksis IV : Masalah primary support group

Aksis V : GAF current : 60 - 51

GAF HLPY : 70-61

VIII. EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I :

- Termasuk gangguan jiwa, karena:

 Terjadi gangguan fungsi/hendaya dan disabilitas: Gangguan fungsi sosial.

 Distress: pasien sulit tidur dan jarang melakukan tindakan yg tidak baik

- Gangguan bukan merupakan gangguan mental organik karena:


 Tidak ada gangguan kesadaran neurologis
 Tidak disebabkan oleh gangguan medik umum (penyakit metabolik, infeksi,
penyakit vaskuler, neoplasma, dan usia pasien belum menunjukkan adanya
tanda – tanda penyakit degeneratif)

- Gangguan merupakan gangguan Skizofrenia karena:

 Ada halusinasi
 Ada waham
 Ada pembicaraan yang tidak relevan atau inkoheren
-
- Diagnosis kerja adalah Skizofrenia Paranoid karena:
 Memenuhi gejala skizofrenia paranoid karena terdapat pasien menjadi agresif
dan marah-marah oleh karena bisikan, mood hipotim depresi yaitu afek
depresif, kehilangan minat dan kegembiraan, dan menurunnya aktivitas

 Ada gejala psikotik seperti waham atau halusinasi

Aksis II : Perlu di explorisasi

Aksis III : perlu di explorisasi

Aksis IV :

- Masalah dengan keluarga : ada


- Masalah dengan Lingkungan sosial : tidak ada
- Masalah Pendidikan : tidak ada
- Masalah Ekonomi : Tidak ada
- Masalah Pekerjaan : Tidak ada
- Akses Kepelayanan Kesehatan : Tidak ada
- Masalah Psikososial : Tidak ada

Aksis V :

 GAF current : 60 – 51 (gejala sedang, dissabilitas sedang)


 GAF HLPY : 70 – 61 (beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam
tugas dan fungsi, secara umum masih baik)

IX. PROGNOSIS

- Ad vitam : Ad Bonam
- Ad functionam : Dubia ad Bonam (selama pasien meminum obat dengan rutin
dan dosis tepat, gejalanya akan terkontrol)
- Ad sanationam : Dubia ad bonam

Faktor-faktor yang mempengaruhi


a. Faktor Yang Memperberat:
- Jika pasien mendapatkan suatu masalah
- Pasien tidak meminum obat
- Pasien memikirkan bagaimana cara mengambil mobil di petugas leasing

XI. DAFTAR MASALAH


1. Organobiologik : Tidak ada
2. Psikiatrik : Terdapat gejala-gejala depresi dan psikotik seperti halusinasi
3. Keluarga : Ada

XII. TERAPI
1. Rawat Inap
Dengan indikasi:
 Untuk mengatasi gejala psikotiknya
 Untuk observasi lebih lanjut

2. Psikofarmako
 Risperidone 2 x 2 mg
 Pasien dan keluarga
Psikoedukasi bertujuan untuk mendukung terapi pasien, membantu pasien dalam
menemukan cara mengatasi masalahnya, dan mencegah timbulnya gejala yang sama saat
pasien mendapat stressor psikologis.
- Edukasi terhadap pasien:
 Pasien diberi informasi dan edukasi kepada pasien mengenai penyakit yang
dideritanya, gejala-gejala, dampak, faktor-faktor penyebab, pengobatan, dan resiko
kekambuhan agar pasien tetap taat meminum obat dan segera datang ke dokter bila
timbul gejala serupa di kemudian hari.
 Memotivasi pasien untuk berobat teratur.
 Memotivasi pasien untuk dapat menerima kekurangan diri pasien, tidak
membandingkan pasien dengan orang lain dan memotivasi pasien untuk dapat
menyelesaikan masalah pasien

- Edukasi terhadap keluarga


 Memberikan edukasi dan informasi mengenai penyakit pasien, gejala, faktor-
faktor pemicu, pengobatan, dan risiko kekambuhan di kemudian hari.
 Mengingatkan pasien dan keluarga tentang pentingnya minum obat.
 Melibatkan keluarga dalam pemulihan, dengan memberikan pengarahan kepada
keluarga agar tetap memberi dukungan untuk pulih.

3. Psikoterapi
Psikoterapi yang diberikan kepada pasien adalah psikoterapi suportif yaitu yang
bertujuan untuk memperluas fungsi pengendalian dengan metode pengendalian baru dan
memperbaiki kemampuan adaptif pasien. Psikoterapi ini dicapai dengan memberikan
kesempatan pasien untuk menceritakan masalahnya, menanamkan kepada pasien bahwa
gejala-gejala gangguannya akan hilang atau dapat dikendalikan serta meminum obat
sangat penting untuk menghilangkan gejala yang dideritanya.
Follow Up pasien

Tanggal S O A P
13 -02 – 2019 Pasien tampak TD : 121 / 70 Aksis I : F20.0 Risperidon 2 x
bingung, afek HR : 80 x Skizofrenia 2 mg
luas, pasien RR : 20 x Aksis II :
tidak mampu S : 36,5 oC explorisasi
merawat diri, Aksis III :
halusinasi (+) Explorisasi
Aksis IV :
Masalah Primary
Support Group
14 – 02 – 2019 Pasien tampak TD : 115 / 70 Aksis I : F20.0 Risperidon 2 x
masih bingung, HR :76 x Skizofrenia 2 mg
gelisah, afek RR : 20 x Paranoid
luas, pasien hari S : 36,5 oC Aksis II :
ini sudah mau Explorisasi
mandi sendiri, Aksis III :
halusinasi (+), Explorisasi
pasien sudah Aksis IV :
mulai mau Masalah Primary
bicara. Support Group
15 – 02 – 2019 Pasien tampak TD : 120 / 80 Aksis I : F20.0 Risperidon 2 x
tenang, tapi HR : 72 x Skizofrenia 2 mg
masih bingung RR : 20 x paraniod
kenapa dibawa S : 36,5 oC Aksis II :
ke RS, afek Observasi
meluas, pasien Aksis III :
sudah banyak Observasi
bicara dan Aksis IV :
cerita, halusinasi Masalah Primary
(+) Support Group
17 – 02 – 2019 Pasien tampak TD : 124/ 84 Aksis I : F20.0 Risperidon 2 x
tenang, sudah HR : 70 x Skizofrenia 2 mg
berbicara RR : 20 x Paranoid
normal, pasien S : 36,7 oC Aksis II :
tidak ada Observasi
keluhan Aksis III :
Observasi
Aksis IV :
Masalah Primary
Support Group

Anda mungkin juga menyukai