BAB VI
TROUBLESHOOTING PC
Hasil Pembelajaran
Setelah menyelesaikan bahasan pada bab ini, diharapkan mahasiswa dapat:
Mengetahui dan memahami konsep troubleshooting
Dapat Menjelaskan tujuan dari troubleshooting pada PC
Mengetahui dan memahami teknik troubleshooting
Sumber Pustaka
Anonim. (2004). Optimalisasi dan Troubleshooting. Wahana dan Andi Offset,
Yogyakarta.
Meyers, Michael. 2004. Mike Meyers A+ Guide to Managing and Troubleshooting
PCs. Singapore: McGraw-Hill Education
www.ilmukomputer.com
6.1.1. PEMERIKSAAN PC
Berikut merupakan kesimpulan tentang katagori pemeriksaan PC yang
merupakan bentuk-bentuk penelusuran terhadap kesalahan yang terjadi. Pemeriksaan
pada PC terdiri dari beberapa bagian yaitu :
a. Pemeriksaan Visual.
Pemeriksaan visual merupakan tahap awal pemeriksaan yaitu pemeriksaan
beberapa masalah yang dapat ditangkap dengan mudah melalui pandangan mata atau
panca indra. Pemeriksaan ini misalnya :
- Pemeriksaan sambungan-sambungan kabel, seperti kabel poer atau kabel data.
Apakah terdapat kabel yang lepas atau tidak tersambung dengan benar.
- Pemeriksaan jumper seperti jumper motherboard, harddisk atau CD ROM,
apakah konfigurasinya sudah betul.
- Pemeriksaan pemasangan kartu-kartu seperti kartu grafis, kartu audio dan
sebagainya.
- Pemeriksaan PCB- apakah ada yang bengkok, jalur putus, atau burnout.
b. Pemeriksaan Bunyi
c. Pemeriksaan Kondisi
Pemeriksaan ini memerlukan interaksi yang lebih khusus seperti misalnya
menyentuh chip untuk merasakan suhunya. CPU yang mempunyai panas berlebihan,
tentunya akan menimbulkan masalah. Jika CPU memiliki chip yang besar seperti
EPROM, mestinya memiliki suhu yang hangat saja. Sedangkan chip yang kecil tidak
panas langsung. Chip keramik lebih panas daripada yang dibuat dari plastik. Jika
terlalu sejuk ini mungkin menunjukkan chip tersebut mati atau tidak ada arus yang
sampai kepadanya.
d. Pemeriksaan Isyarat
Pemeriksaan ini adalah cara terakhir jika semua langkah yang dilakukan tidak
mampu mendeteksi dan menyelesaikan masalah. Pemeriksaan ini lebih complicated,
memerlukam peralatan khusus, dokumen dan gambar system serta pengetahuan yang
mendalam mengenai system juga elektronik.
a. Teknik Forward
Dengan teknik ini segala macam permasalahan dideteksi semenjak awal komputer
dirakit dan biasanya teknik ini hanya digunakan oleh teknisi-teknisi komputer yang
sering melakukan perakitan komputer. Teknik ini hanya dilakukan pendeteksian
masalah secara sederhana dan dilakukan sebelum komputer dinyalakan (dialiri
listrik). lihat contoh berikut :
- Setelah komputer selesai dirakit, maka dilakukan pemeriksaan pada semua
Hardware yang telah terpasang, misalnya memeriksa hubungan dari kabel Power
Supply ke soket power pada Motherboard.
- Untuk casing ATX, periksa kabel Power Switch yang sudah terpasang dengan
benar.
b. Teknik Backward
Teknik Backward adalah teknik untuk mendeteksi kesalahan pada komputer
setelah komputer dinyalakan (dialiri listrik). Teknik lebih banyak digunakan karena
pada umumnya permasalahan dalam komputer baru akan timbul setelah jam
terbang komputernya sudah banyak dan ini sudah merupakan hal yang wajar. Dapat
diambil beberapa contoh sebagai berikut :
- Floppy Disk yang tidak dapat membaca disket dengan baik.
- Komputer tidak mau menyala saat tombol power pada casing ditekan.