SKIZOFRENIA HEBEFRENIK
1. Pengertian
a. Skizofrenia
1) Skizofrenia adalah gabungan jiwa yang penderitanya tidak mampu menilai realitias
(Reality Testing Ability/RAT) dengan baik dan pemahaman diri (self inside )yang buruk
(Dadang Hawari,2001 ; 43)
2) Skizofernia merupakan suatu prikosa yang sering dijumpai dimana-mana sejak dahulu
kala. Meskipun demikian pengetahuan kita sebab musabab dan patogenesanya sangat kurang
(W.E.Maramis.1998 ; 215)
3) Skizonfrenia adalah sekelompok reaksi psikotik yang mempengaruhi berbagai area funsi
individu, termasuk berpikir dan berkomunikasi, menerima, dan menginterpretasikan relitas,
merasakan dan menunjukan emosi, dan perilaku dengan sikap yang dapat diterima secara
social (Ann Issac. Ahli bahasa Dean Praty. Cetakan 1. 2004 :151).
4) Skizonfrenia adalah sekelompok gabungan psikotes dengan gangguan dasar pada
kepribadian, distorsi khas pikir, kadang-kadang mempunyai perasaan bahwa dirinya sedang
dikendalikan oleh kekuatan dari luar dirnya, waham yang kadang-kadang aneh, gangguan
persepsi, afek abnormal yang terpadu dengan situasi nyata atau sebenarnya, dan autisme.
Meskipun demikian, kesadaran yang jernih dan kapasitas intelektual biayanya tidak
tergantung (Arif Mansjoer. Jilid 1.2000 :196).
5) Skizofernia adalah penyakit otak yang menetap dan serius yang menimbulkan perilaku
psikotik, berpikir konkret, edan kesulitan pada proses pengolahan informasi, interpretasi
hubungan dan pemecahan masalah (Stuart and Laraia. Edisi 3. 1998 : 406).
6) Skizofrenia menurut Eugen Bleuler adalah suatu keadaan yang menandakan adanya
perpecahan (schism) antara pikiran, emosi, dan perilakkku pada pasien yang terkena (Kaplan
dan Saddock. Alih bahasa Dr. Widjaja Kusuma. Jilid I. 1997 : 686).
Dari pengertian diatas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa skiofrenia adalah gangguan
jiwa seseorang yang menandkan adanya perpecahan pikiran, emosi dan perilaku yang
menimbulka perilaku psikotik, berfkir konkret, kesulitan berkomunikasi, pemecahan masalah
dan tidak mampu menilai realitas.
b. Skizofrenia Hebrefrenik
1) Skizofrenia Hebrefrenik adalah perilaku yang khas, regresi, primitive, afek tidak sesuai
denan karakteristik umumnya wajah dungu, tertawa aneh-aneh, menangis dan menarik diri
secara ekstrim (Mary C. Towsend dalam Novy Helena C, 1998 : 143).
2) Skizofrenia Hebrefrenik adalah Percakapan dan perilaku yang kacau, serta afek yang datar
atau tidak tepat, gangguan asosiasi juga banyak terjadi. (Ann Isaac, 2004 : 153)
3) Skizofrenia Hebrefrenik permulaanya subakut dan sering timbul pada masa remaja antara
15-25 tahun. Gejala yang mencolok ialah gangguan proses fikir, gangguan kemauan dan
adanya depersonalisasi atau double personalitty. Gangguan psikomotor seperti mannerism,
neologisem atau perilaku kekanak-kanakan sering terdapat pada herbefrenia, waham dan
halusinasi banyak sekali. (Maramis, 1998 : 223)
Seseorang yang menderita skizofrenia herbefrenik, disebut juga disorganized type atau
kacau balau yang ditandai dengan gejala-gejala antara lain sebagai berikut :
1) Inkoherensi yaitu jalan pikiran yang kacau, tidak dapat dimengerti apa maksudnya.
2) Alam perasaan yang datar tanpa ekspresi serta tidakserasi atau ketolol-tololan.
3) Perilaku dan tertawa kekenak-kanakan, senyum yang menunjukkan rasa puas diri atau
senyum yang hanya dihayati sendiri.
4) Waham yang tidak jelas dan tidak sistematik tidak terorganisasi sebagai suatu kesatuan.
5) Halusinasi yang terpecah-pecaj yang isi temanya tidak terorganisasi sebagai satu kesatuan.
6) Perilaku aneh, misalnya menyeringai sendiri, menunjukkan gerakan-gerakan aneh,
berkelakar, pengucapan kalimat yang diulang-ulang dan cenderung untuk menarik diri secara
akstrim dari hubungan sosial (Dadang Hawari, 2001 :640.
Dari pengertian diatas penulis dapat menyimpulkan skizofenia hebrefrenik adalah gangguan
jiwa dengan perilaku yang khas regresi dan primitif, afek tidak sesuai, dengan karakteristik
umum wajah dungu, tertawa-tawa aneh, meringis, percakan dan perilaku yang kacau,
permulaanya perlahan-lahan atau subakut, sering timbul pada masa remaja atau antara 15-25
tahun yang disertai adanya gangguan kemauan, gangguan psikomotor seperti manerisme,
neologisme atau perilaku kekanak-kanakan, waham, dan halusinasi.
2. Psikodinamika Skizofrenia
a. Rentang Respon Neurobiologis
Gambar 1 : Rentang Respon Neurologis
Respon Adaptif Respon Maladaptif
2) Faktor Presipitasi
Faktor-faktor pencetus respon neurobiologis meliputi :
a) Berlebihannya proses inflamasi pada sistem saraf yang menerima dan memproses
informasi di thalamus dan frotal otak.
b) Mekanisme penghantaran listrik di saraf terganggu.
c) Gejala-gejala pemicu seperti kondisi kesehatan, lingkunga, sikap da perilaku.
Gejala-gejala pencetus respon biologis :
(1) Kesehatan : nutrisis kurang, kurang tidur, ketidakseimbangan irama sirkadian, kelelahan,
infeksi, obat-obatan sistem saraf pusat, kurangnya latihan dan hambatan untuk menjangkau
layanan kesehatan.
(2) Lingkungan : lingkungan yang memusuhi, masalah rumah tangga, kehilangan kebebasan
hidup, perubahan kebiasaan hidup, pola aktivitas sehari-hari, kesukaran berhubungan dengan
oran lain, isolasi sosial, kurangnya dukungan sosial, tekanan kerja, stigmasisasi, kemiskinan,
kurangnya alat transportasidan ketidakmampian mendapatkan pekerjaan.
(3) Sikap/perilaku : merasa tidak mampu, putus asa, merasa gagal, kehilangan kendali
diri(demoralisasi), merasa punya kekuatan berlebihan dengan gejala tersebut, merasa malang,
bertindak tidak seperti orang lain dari segi usia maupun kebudayaan, rendahnya kemampuan
sosialisasi, perilaku agresif, perilaku kekerasan, ketidakadekuatan pengobatan dan
ketidakadekuatan penanganan gejala.
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
1. Identitas klien
Nama : Tn. C
Umur : 44 tahun
TTL : -
Agama : Islam
Status : Duda
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Wiraswasta
Tanggal masuk : 2 Oktober 2007
Kelas / Ruangan : Flamboyan
No. CM : 008xxx
Diagnosa Medis : Skizofrenia Hebefrenik
Alamat : Jl.C
2. Alasan masuk
Klien mengatakan di rumah sering pusing, tidak bisa tidur, suka arah marah sambil
membawa golok, merusak barang, bicara kacau, gelisah.
Pada saat dikaji klien tampak gelisah, kepala sering menunduk, kontak mata kurang saat
berkomunikasi dengan perawat
3. Faktor Presdiposisi
a. Riwayat gangguan jiwa
Menurut keterangan yang diperoleh dari klien, klien mengatakn bahwa sudah pernah dirawat
di rumah sakit jiwa sebelumnya sebanyak 4 kali. 3 kali dirawat di rumah sakit jiwa bandung
dan satu kali dirawat di rumah sakit jiwa bogor
b. Riwayat aniaya fisik ataupun aniaya seksual, penolakan dan kekerasan dalam keluarga
Klien mengatakan ia tidak pernah mengalami penganiayaan dalam keluarganya begitu pula
dalam lingkungan masyarakat, klien mengatakan tidak mengalami penolakan dalam
keluarganya, dan menurut keterangan dari status klien bahwa klien sering marah marah dan
melempar barang barang.
Masalah keperawatan : resiko perilaku kekerasan yang ditujukan pada orang lain
c. Riwayat gangguan jiwa dalam keluarga
Menurut keterangan klien didalam anggota keluarganya tidak ada yang mengalami gangguan
jiwa.
Masalah keperawatan : tidak ditemukan masalah
d. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
1. Kehilangan
Pada saat dikaji klien mengatakan bahwa ia tidak pernah merasa kehilangan
Masalah keperawatan : tidak ditemukan masalah
2. Kegagalan
Pada saat dikaji klien mengatakan bahwa ia pernah mengalami kegagalan yaitu klien merasa
gagal karena klien tidak bisa melanjutkan sekolahnya, hal ini disebabkan ekonomi keluarga
tidak mapu. pada saat berbicara klien menunjukan tanda-tanda seperti tampak sedih, murung,
sering menunduk dank lien mengatakan malu karena tidak melanjutkan sekolah.
Masalah keperawatan : gangguan konsep diri : harga diri rendah
berduka disfungsional
3. Trauma selama tumbuh kembang
a. Masa dalam kandungan dan persalinan
menurut data yang diperoleh dari klien bahwa selam dikandung sembilan bulan tidak
mengalami gangguan, hambatan dalam persalinan, proses persalinan ditolong oleh paraji.
Masalah keperawatan : tidak ditemukan masalah
b. Masa bayi
klien mengtakan bahwa klien tidak ingat berat badan klien saat lahir.
Masalah keperawatan : tidak ditemukan masalah
c. Masa kanak-kanak
klien mengatakn bahwa klien sekolah sampai SMP dan lulus
Masalah keperawatan : tidak ditemukan masalah
d. Masa remaja
klien mengatakan pada usia remaja ia sudah mulai bekerja sebagai pedagang, klien tidak
menunjukan kelainan / gejala sakit jiwa
Masalah keperawatan : tidak ditemukan masalah
e. Masa dewasa awal
menurut keterangan klien, ia belum menikah. klien mengatakan pada tahun 2000 klien sering
mendengar suara suara yang selalu menyuruh klien untuk sholat, setelah itu klien menjadi
lebih sering melamun, mnyendiri dikamar, tidak mau mengobrol dengan orang lain dan tidak
mau bergaul dengan orang lain.
Masalah keperawatan : isolasi soisal : menarik diri
Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan Tanda Tanda Vital
Suhu : 36, 5 C
Nadi : 80 x / menit
Tekanan Darah : 120 / 70 mmHg
Respirasi Rate : 18 x / menit
Berat Badan : 56 kilogram
Tinggi Badan : 157 cm
b. Sistem Pernapasan
Inspeksi :
Hidung : bentuk simetris, tidak ada peradangan pada conca, tidak ada polip, mukosa hidung
merah muda, terdapat sedikit sekret
Dada : bentuk dada normal,pergerakan teratur
Palpasi :
Saat dikaji vocal vremitus, getaran teraba sama anatara paru kanan danparu kiri, tidak ada
nyeri tekan pada daerah dada dan punggung
Auskultasi;
Suara nafas vesikuler di seluruh lapang paru, tidak terdapat suara tambahan
Perkusi :
Batas paru terdengar normal.
Masalah keperawatan : tidak ditemukan masalah
c. Sistem Kardiovaskuler
Inspeksi :
Ictus cordis tidak terlihat, tidak terdapat pembesaran vena jugularis, tidak terdapat sianosis
Auskultasi;
Irama jantung teratur
Bunyi jantung I Lub terdengar di ICS 4 Linea Sternalis kiri dan ICS 5 Linea mid
clavicularis kiri
Bunyi jantung Dub tunggal, terdengar jelas di ICS 2 Linea Sternalis kanan dan kiri
Tekanan darah : 120 / 70 mmHg
HR : 18 kali / menit
Masalah Keperawatan : tidak ditemukan masalah
d. Sistem Persarafan
Klien sadara penuh, tidak ada disorientasi tempat dan waktu, klien tidak ada keluhan
Nervus nervus kranial :
1. Nervus I ( olfaktorius ) : klien dapat mengidentifikasi bau minyak kayu putih
2. Nervus II ( optikus ) : klien dapat membaca nama perawat pada jarak 30 cm tanpa
menggunakan alat bantu kacamata, reflks pupil + / + diameter 3 mm
3. Nervus III, IV, VI ( okulomotorius, troklearis, abdusen ) : bola mata kanan dan kiri dapat
bergerak ke segala arah
4. Nervus V ( trigeminus ) : klien dapat menunjukan letak goresan kapas di pipi saat mata
klien dalam keadaan terpejam
5. Nervus VII ( fasialis ) : klien mampu merasakan manisnya gula,klien dapat tersenyum
simetris
6. Nervus VIII ( vestibulokoklearis ) : klien mampu mendengar suara gesekan tangan perawat
7. Nervus IX, X ( glosofaringeus, vagus ) : klien mampu menelan ludah
8. Nervus XI ( Assesorius ) : klien mampu mengangkat kedua bahunya
9. Nervus XII ( hipoglosus ) : klien mampu menjulurkan lidah
Masalah Keperawatan : tidak ditemukan masalah
e. Sistem Mukuloskeletal
Ekstremitas atas dan bawah terlihat simetris,kekuatan otot : 5 , ROM : bebas
Masalah Keperawatan : tidak ditemukan masalah
f. Sistem Penginderaan
Klien mengatakan sering mendengar suara suara ( suara seorang laki laki ), melihat
( bayangan hitam ), mencium sesuatu yang orang lain tidak ketahui.
Masalah keperawatan : gangguan persepsi sensori dengar
PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Klien
Keterangan :
: Laki-Laki
: Perempuan
2. Konsep Diri
a. Citra tubuh : klien mengatakan menyukai seluruh tubuhnya
b. Identitas diri : klien mengatakan ia seorang laki laki yang berumur 44 tahun dan klien
merasa puas menjadi laki laki.
c. Peran : peran klien saat di rumah sebagai seorang anak yang tugasnya membantu
membantu usaha orang tuanya ( wiraswasta )
d. Ideal diri : klien mengatakn ingin cepat pulang dan membantu usaha ayahnya
e. Harga diri : saat dikaji klien mengatakan merasa malu karena klien hanya sekolah samapi
SD.
Masalah Keperawatan : HDR ( harag Diri Rendah )
3. Hubungan Sosial
a. Orang terdekat :
Klien mengatakan di rumah dekat dengan orang tuanya terlebih dengan ayahnya
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien mengatakan mengakui adanya Tuhan, percaya bahwa yang terjadi pada dirinya
sekarang adalah takdir
b. Kegiatan Ibadah
Klien mengatakan sebelum sakit selalu sholat 5 waktu, dan sampai sekarang masih
melakukan sholat 5 waktu
STATUS MENTAL
1. Penampilan
Cara berpakaian klien rapisesuai dengan keadaannya,memakai baju tidak rangkap, baju tidak
terbalik, sikap tubuh tegap.
Masalah Keperawatan : Tidak ditemukan masalah
2. Pembicaraan
Pada saat dikaji cara berbicara klien lamabat dan jelas, klien tidak apatis dan mau berbicara
dengan perawat, isi pembicaraan klien menyambung, pesan yang disampaikan bisa
dimengerti
Masalah Keperawatan : tidak ditemukan masalah
3. Aktifitas motorik
Klien tampak lesu
Masalah Keperawatan : tidak ditemukan masalah
4. Alam perasaan
Pada saat dikaji klien menceritakan bahawa merasa sedih jauh dari keluarganya, klien tampak
sering melamun dengan tatapan mata kosong
Masalah Keperawatan : tidak ditemukan masalah
5. Afek
Saat menceritakan masalahnya klien tampak kelihatan tenang.
Masalah Keperawatan : tidak ditemukan masalah
6. Interaksi selama wawancara
Saat berkomunikasi klien tampak tidak konsen, kontak mata denagn perawat kurang
Masalah Keperawatan : kerusakan interaksi sosial : menarik diri
7. Persepi
Klien mengatakan selama di rumah sakit ini tidak pernah mendengar suara suara atau
melihat sesuatu yang orang lain tidak bisa lihat atau dengar. Tetapi sebelunya klien suka
mendengar suara orang ( seorang laki laki ) mengajak bicara dan sering melihat bayangan
bayangan hitam.
Masalah Keperawata : gangguan persepsi sensori : halusinasi dengar
8. Proses pikir
Saat komunikasi bicara klien lancar, tidak ada sirkumtansial, tangensial, kehilangan asosiasi,
flight of idea, blocking maupun perseverasi
Masalah Keperawatan : tidak ditemukan masalah
9. Tingkat kesadaran
Saat berkomunikasi sadar penuh, dan tingkat kesadaran klien baik ditndai klien dapat
menyebutkan hari ini adalah ahri jumat, dan klien mengetahui bahwa ia sedang berada di
rumah sakit jiwa
Masalah Keperawatan : tidak ditemukan masalah
10. memori
saat dikaji, klien mengatakan bahwa ia sudah 6 hari di rawat di rumah sakit.
Masalah Keperawatan : tidak ditemukan masalah
MEKANISME KOPING
Apabila klien ada masalah klien suka memecahkannya dengan marah marah, tapi kadang
hanya diam
KURANG PENGETAHUAN
Klien mengatakan bahwa tidak mengetahui fungsi dan efek samping obat yang diminumnya
ASPEK MEDIK
1. Govotil 5 mg 3 x 1 tablet / peroral / hari
2. Thryhexipenidil 2 mg 3 x 1 tablet / peroral / hari
3. Chlorpromazine 100 mg 1 x 1 tablet / peroral / hari
4. Nudep 50 mg 1 x 1 tablet / peroral / hari
ANALISA DATA
NO DATA MASALAH
1
DS :
- Klien mengatakan sering mendengar suara-suara yang mengatakan untuk selalu sholat dan
suara tersebut mengaku sebagai nabi
DO :
- Klien tampak sering tersenyum sendiri
- Klien tampak sering melamun
- Klien sering menunduk
- Klien tampak menyendiri
DS :
- Klien mengatakan lebih senang menyendiri
- Klien mengatakan tidak suka bergaul dengan orang lain
DO :
- Klien tampak menyendiri di pojok
- Klien tampak menunduk
- Klien tampak sering melamun Perubahan sensori persepsi : halusinasi dengar
POHON MASALAH
Gangguan persepsi sensori : Halusinasi dengar
Kurang motivasi
Suka
Be the first to like this post.
This entry was posted on Maret 7, 2009 at 2:41 pm and is filed under Uncategorized. Anda dapat meneruskan
melihat respon dari tulisan ini melalui RSS 2.0 feed. r Anda dapat merespon, or trackback dari website anda.