Anda di halaman 1dari 5

Nama : Andrew Fernando I.LS.

// 1606904421 // DTS

TUGAS PROPERTI DAN MATERIAL

Bahan / Material dapat dikelompokan menjadi :

1. Keramik
2. Logam
3. Polimer

Material diatas termasuk kedalam material jenis padat. Ilmu material dan material teknik
memiliki disiplin ilmu sebagai berikut : Processing structure properties perfoemance.

Pada masa lampau, keramik digunakan sebagai penghias ruangan yang membawa
kesan mewah terhadap ruangan tersebut. Namun, seiring berkembangnya teknologi, fungsi
dari keramik pun meluas, yang tadinya hanya berfungsi sebagai penghias menjadi barang
yang mampu pmenghantarkan panas.

Jika dideskripsikan, keramik dapat dikatakan sebagai komposit karena dibuat dari
bahan-bahan organik dan dicampurkan dengan senyawa logam. Keramik memiliki karakteristik yang
disebabkan oleh fasa solid dan ikatan kovalen serta ionik yang terjadi pada keramik.

Sumber : https://fimell.com
Untuk lebih mengenal keramik, berikut akan saya jelaskan mengenai sifat-sifat dari
keramik. Sifat-sifat keramik :

1. Memiliki daya tahan panas yang tinggi


2. Sifat penghantar panas yang dimiliki cenderung rendah sehingga efektif untuk
penyimpan panas
3. Sulit mengalami korosi karena keramik tidak mudah teroksidasi
4. Sifat elektriknya bervariasi sehingga dapat menjadi isolator, konduktor dan bahkan
bahan superkonduktor
5. Memiliki sifat ferrous dan non-ferrous
6. Kemampuan mekanis yang kuat namun sangat mudah untuk mengalami kerapuhan

Klarifikasi keramik

Berdasarkan senyawa penyusun dan ikatan yang terjadi, keramik dibedakan menjadi 2
jenis, yaitu :

1. Keramik Kristalin.
Adalah jenis keramik yang disusun atas susunan keramik secara periodik.
Keramik jenis ini dibuat untuk mendapatkan keramik dengan bentuk tertentu.
Proses pembuatan keramik jenis ini menggunakan reaksi in situ atau dengan
membentuknya melalui tekanan. Selanjutnya agar keramik terbentuk dengan
bentuk yang diinginkan, keramik dimasukan pada proses sintering untuk
mendapatkan struktur solid.

2. Keramik Non-Kristalin
Salah satu keramik non-kristalin itu ada pada gelas kaca. Maka, untuk
mendapatkan keramik non-kristalin dilakukan peleburan untuk mendapatkan
bentuk yang diinginkan. Setelah mengalami peleburan, material menjadi cair
namun memiliki viskositas yang tinggi. Lalu, material tersebut didinginkan secara
perlahan demi perlahan sehingga menjadi kaku.

Sedangkan berdasarkan bahan pembuatnya, keramik juga dibedakan menjadi dua


jennis, yaitu:

1. Keramik Tradisional
Keramik jenis ini dibuat tentunya dengan proses dan cara tradisional. Prosesnya
adalah mengambil dan mencampur bahan lalu dipulen dan dibentuk. Kemudian
dimasukkan ke dalam sintering supaya kandungan air hilang.
2. Fine Keramik
Dibuat dengan pembuatan komposit menggunakan logam ataupun logam-logam
oksida.

Proses

Teknik pemerosesan keramik adalah sebagai berikut :

1. Pembubukan
Bahan dasar keramik yang berbentuk bubuk dapat diperleh dengan cara konvensional
dan non-konvensional. Metode Konvensional ada 2 cara, yaitu Kalsinasi :
menguraikan bahan padatan menjadi bahan yang lbih sederhana ; Milling :
menggiling atau mencampurkan bahan. Sedangkan non-Konvensional menggunakan
teknik larutan.

2. Pembentukan
Proses ini memiliki banyak jenis, yaitu metode pres isostatik dan aksial; cetak lepas;
dan cetak balut. Tentunya setiap proses ini sama saja, namun memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing.

3. Penekanan
Proses untuk mengubah serbuk keramik menjadi suatu pelet merah yang padat (belum
mengalami proses sinter). Proses ini dibagi menjadi 3 bagian :

a. Uniaxial : Serbuk dibentuk dalam cetakan logam dengan penekanan satu


arah.
b. Isostatik : Penekanan serbuk ditekan dengan cairan.
c. Hot Pressing : Penekanan dilakukan secara simultan dengan perlakuan
panas pada serbuk.

4. Sintering
Metode pemanasan serbuk dibawah titik lelehnya sehingga membentuk padatan.
Ukuran keramik akan mengecil seiring pori yang semakin mengecil.

5. Anneling dan Aging


Anneling adalah proses memanaskan kembali dengan suhu yang lebih rendah dari
sintering agar bahan menjadi optimal. Sedangkan Aging adalah kebalikannya, yaitu
proses mendinginkan.

6. Tahap Akhir
Pada tahap ini, keramik diberikan proses akhir, yaitu mengasah, memoles, memberi
lapisan logam, dll.
Struktur dan Properti

Struktur keramik dapat dikatakan struktur paling kompleks dari semua bahan. Ikatan
yang terjadi adalah ikatan kovalen dan ikatan ion, kedua jenis ikatan ini lebih kuat dari ikatan
logam. Hal inilah yang menyebabkan keramik memiliki kekuatan dan ketahanan terhadap
panas dan listrik yang lebih besar dari logam.

Kristal tersusun dari Polyhedron Koordinasi, artinya beberapa anion mengelilingi


kation.
Sumber : https://www.slideshare.net/matiheadgx3/keramik

Performance

Dengan kelebihan-kelebihan yang dimilikinya baik dari segi Mekanik, Termal,


Listrik, Optik, dan Kimia seperti berikut:

kapasitas panas yang baik dan konduktivitas panas yang rendah.


Tahan korosi
Sifat listriknya dapat insulator, semikonduktor, konduktor bahkan
superkonduktor
Sifatnya dapat magnetik dan non-magnetik
Keras dan kuat, namun rapuh.

Keramik dapat dipergunakan untuk berbagai macam kebutuhan. Keramik dapat digunakan
untuk konstruksi bangunan, Industri Nuklir, Aerospace, dan Biomedis. Contoh : Sebagai
pelapis anti korosi, melapisi lantai atau tembok rumah, keramik dapat digunakan untuk
implant tubuh manusia (biomedis), pelapis anti panas pada satelit, dll.

Sumber:

http://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/MT1.pdf

http://www.hulupemikiran.com

https://fiqrotul.wordpress.com/2011/12/14/karakteristik-struktur-dan-sifat-keramik/

Anda mungkin juga menyukai