Diterbitkan
Direktur
Pengertian Pemulasaran jenazah adalah proses perawatan jenazah yang meliputi kegiatan
memandikan, mengkafani, sebelum jenazah dibawa pulang kerumah duka
/pemakaman jenazah.
Tujuan Mengetahui dan memahami tentang tata cara perawatan jenazah sesuai
dengan agama islam sehingga tidak terjadi kesalahan pahaman atau
miss perception antara pengurus atau perawat jenazah dengan keluarga.
Kebijakan 1. Semua prosedur di tangani oleh petugas mulai saat memandikan
sampai jenazah siap dibawa ke rumah duka.
2. Pelaksana pemulasaran jenazah adalah Rohaniawan dan Tim yang
bertugas di ruang jenazah
Prosedur Memandikan jenazah
Prosedur
8. Petugas meminta kepada wali untuk menandatangani penyerahan
jenazah di buku kematian dan petugas mencatat waktu
penyerahannya.
9. Waktu tunggu kesiapan mobil jenazah saat diperlukan -/+ 2 jam.
10. Namun bila wali jenazah sejak awal menghendaki jenazah
dimandikan di rumah, maka petugas kamar jenazah/perawat
ranap / IGD menyerahkan jenazah kepada wali untuk segera
dibawa pulang dengan menunggu -/+ 2 jam.
11. Petugas kamar jenazah membuat laporan dalam buku realisasi
jenazah dan buku catatan jenazah keluar.
12. Apabila wali jenazah menghendaki penggunaan jasa mobil
jenazah, prosedur pelayanannya mengacu kepada prosedur
pelayanan mobil ambulance /jenazah pada prosedur Mutu
Pelayanan Ambulance.
Unit Terkait 1. Rawat-rawat inap
2. Rawat jalan
PEMULASARAN JENAZAH DENGAN PENYAKIT MENULAR
Diterbitkan
Direktur
Alat pelindung diri di antaranya :sarung tangan, pelindung muka (masker dan
kacamata), gaun / jubah / apron dan pelindung kaki.
Penatalaksanaan
1. Petugas melakukan cuci tangan dengan menggunakan antiseptic bisa
pilih salah satu antiseptic dan di lanjutkan dengan mencucitangan
kembali dengan air mengalir selama 2-5 Menit.
2. Semua petugas memakai alat pelindung, semua alat harus di pakai
pada saat menangani jenazah untuk mengurangi pejanan darah dan
cairan tubuh jenazah.
3. Petugas yang sudah berpakaian lengkap mengangkat jenazah di bawa
kemeja kamar jenazah untuk di mandikan.
4. Setelah selesai di mandikan jenazah di siram dengan larutan kaporit,
tunggu 5-10 menit dan bila sulang dengan air sampai kering dengan
dosis kaporit dengan konsentrasi 35% :14 gr kaporit dalam 1 liter air,
kaporit dengan konsentrasi 60% : 8 gr kaporit dalam 1 liter air,
kaporit dengan kosentrasi 70% : 7,1 % gr kaporit dalam satu liter air.
5. Setelah jenazah kering di lakukan pengkafanan dengan bungkus kain
kafan yang harus di lakukan oleh petugas yang berpakaian lengkap.
PEMULASARAN JENAZAH DENGAN PENYAKIT MENULAR
Diterbitkan
Pengertian Pemulasaran jenazah adalah proses perawatan jenazah yang meliputi kegiatan
memandikan, mengkafani, dan meshalatinya sebelum di bawa pulang
kerumah pasien (dimakamkan).
Diterbitkan
Direktur
B. Tindakan di kamarjenazahyaitu;
1. Lakukan prosedur baku kewaspadaan unifersal yaitu cuci
tangan sebelum memakai sarung tangan.
2. Petugas memakai alat pelindung:
a. Sarung tangan karet yang panjang (sampai ke siku).
b. Sepatu boot sampai lutut.
c. Pelindung wajah (masker dan kacamata)
d. Jubah atau celemek yang kedap air.
3. Jenazah di mandikan oleh petugas kamar jenazah yang telah
memahami cara membersihkan atau memandikan jenazah
penderita penyakit menular.
4. Bungkus jenazah dengan kain kafan atau atau kain
pembungkus lain sesuai dengan agama dan kepercayaan
Yang di anut.
5. Cuci tangan dengan sabun sebelum memakai sarung tangan
dan sesudah melepas sarung tangan.
6. Jenazah yang sudah di bungkus kain kafan tidak boleh di
buka lagi.
7. Jenazah tidak boleh di balsam atau di suntik dengan zat
pengawet kecuali oleh petugas khusus yang telah mahir
dalam hal tersebut.
8. Jenazah tidak boleh di otopsi, dalam kondisi tertentu otopsi
dapat di lakukan setelah mendapat persetujuan dari
pimpinan rumah sakit dan di laksanakan oleh petugas
rumah sakit yang telah mahir dalam hal tersebut.
Unit Terkait 1. Rawat inap
2. Rawat jalan
PENANGANAN JENAZAH TERLANTAR
Diterbitkan
Direktur
Pengertian Penanganan jenazah terlantar adalah proses perawatan jasad orang meninggal
dunia tanpa di ketahui identitas dan ahli warisnya yang meliputi kegiatan
memandikan, mengkafani, menshalati, dan (pemakaman jenazah).
Tujuan 1. Upaya menghormati jasad sebagai ciptaan Allah SWT sehingga tidak
membusuk yang bisa menggangu lingkungan setempat.
2. Membantu pihak pemerintah dalam mengayomi warganya khususnya
dalam hal menangani jenazah terlantar sampai jenazah tersebut
dikuburkan.
3. Memberi contoh kepada masyarakat dalam mewujudkan sebuah
kepedulian agar ke depan bisa manusiawi dan peduli antar sesama
manusia.
Kebijakan 1. Segala tindakan terhadap jenazah wajib atas persetujuan direktur secara
tertulis.
2. Petugas kamar jenazah hanya menjaga saat berada dikamar jenazah.
Prosedur 1. Ada surat bukti temuan jasad dari kepolisian.
2. Barang titipan berupa jenazah dari pihak kepolisian berada di
pemulasaran jenazah paling lama 2x24 jam.
3. Jenazah terlantar menjadi tanggung jawab negara / pemda
setempat atas pemakamannya berdasarkan UU dasar 1945 pasal
33.
4. Pihak yang berwajib (kepolisian) memberikan imbauan kepada
masyarakat yang kehilangan anggota keluarga dengan ciri-ciri
yang di sebutkan agar segera mendatangi rumah sakit.
5. Petugas kamar jenazah mengambil jenazah terlantar dari ruangan
yang telah di lengkapi dengan surat kematian dari dokter jaga.
6. Petugas kamar jenazah mencatat identitas jenazah beserta ciri-ciri
fisik yang ada dalam buku realisasi jenazah.
PENANGANAN JENAZAH TERLANTAR