DENGAN JEPANG
Disusun Oleh :
XI IPS I
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Depan i
Kata Pengantar. ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................3
2.1 Hubungan Politik3
2.2 Hubungan Perekonomian Indonesia Jepang4
BAB III PENUTUP...6
3.1 Kesimpulan..6
3.2 Saran........................................................................................................6
Daftar Pustaka..............................................................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN
Kerjasama Internasional adalah bentuk hubungan yang dilakukan oleh suatu negara
dengan negara lain yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan rakyat dan untuk kepentingan
negara-negara di dunia. Kerja sama internasional, yang meliputi kerja sama di bidang politik,
sosial, pertahanan keamanan, kebudayaan, dan ekonomi, berpedoman pada politik luar negeri
masing-masing.
Jepang merupakan salah satu negara selain ASEAN yang termasuk dalam lingkaran
konsentris kedua bagi Indonesia. Dari fakta tersebut maka dapat dikatakan bahwa hubungan
kerjasama Indonesia-Jepang adalah penting bagi kedua belah pihak. Kerjasama di bidang
ekonomi, politik, serta budaya pun dilakukan. Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Jepang
sudah terjalin sejak tahun 1958 hingga kini, namun dinamika dalam hubungan tersebut sudah
pasti terjadi (Ito, 2012). Pada tahun 2009 sempat dipublikasikan sebuah berita yang mengatakan
bahwa sebenarnya hubungan Indonesia-Jepang mengalami stagnansi, yakni tidak adanya
perkembangan yang berarti dan manfaat yang signifikan dan komprehensif bagi pembangunan
Indonesia, terutama di bidang ekonomi dan social. Ini berarti bahwa hubungan Indonesia-Jepang
tidak selalu baik meskipun telah terjalin sejak era pemerintahan Presiden Soekarno.
Meski demikian, jika ditinjau secara umum maka kita dapat melihat adanya peningkatan
pada hubungan kedua negara tersebut di bidang ekonomi, politik, dan budaya. Hubungan yang
dapat dikategorikan ke dalam aspek mayor adalah hubungan ekonomi, dimana Indonesia-Jepang
menjadi partner yang saling menguntungkan di bidang ekspor-impor produk dan pangsa pasar.
Jepang dengan teknologi dan modal yang besar, serta Indonesia dengan sumber daya alam
melimpah dan pangsa pasar yang besar, akan menjadi satu modal perekonomian yang kuat
apabila potensi keduanya disinergikan, meskipun dalam 10 tahun terakhir (terhitung sejak tahun
2007) investasi Jepang di Indonesia sempat mengalami penurunan karena iklim investasi
persaingan di Indonesia tidak optimal.
1.2 Rumusan Masalah
Eratnya hubungan bilateral Indonesia dan Jepang terlihat pada persetujuan yang
ditandatangani maupun pertukaran nota oleh kedua pemerintah, yang pada dasarnya memberi
landasan yang lebih kuat bagi kerja sama diberbagai bidang.
3. Kerjasama dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi tanggal 12 Januari 1981 di Jakarta
Sejak tahun 1966 sampai sekarang sekitar 200 pertukaran nota yang menyangkut kerja
sama bidang perikanan pertanian, kehutanan, peningkatan produksi pangan dan bantuan
keuangan Jepang. Antara kedua negara juga terjalin kerja sama erat sebagai sesama anggota
organisasi/forum regional dan internasional seperti PBB, ESCAP, APEC & ASEM. Dalam
rangka kerja sama regional ASEAN, Jepang salah satu mitra dialog utama dan anggota ARF .
dan meskipun dalam suasana kritis Jepang tetap menganggap indonesia sebagai stabilisator
kawasan Asia Tenggara.
Perdagangan
Bagi Indonesia, Jepang merupakan negara mitra dagang terbesar dalam hal ekspor-impor
Indonesia. Ekspor Indonesia ke Jepang bernilai US$ 23.6 milyar (statistic Pemerintah RI),
sedangkan impor Indonesia dari Jepang adalah US$ 6.5 milyar sehingga bagi Jepang mengalami
surplus besar impor dari Indonesia (tahun 2007)
Komoditi penting yang diimpor Jepang dari Indonesia adalah minyak, gas alam cair,
batubara, hasil tambang, udang, pulp, tekstil dan produk tekstil, mesin, perlengkapan listrik, dan
lain-lain. Di lain pihak, barang-barang yang diekspor Jepang ke Indonesia meliputi mesin-mesin
dan suku-cadang, produk plastik dan kimia, baja, perlengkapan listrik, suku-cadang elektronik,
mesin alat transportasi dan suku-cadang mobil.
Investasi
Investasi langsung swasta dari Jepang ke Indonesia yang menurun sehubungan dengan
stagnasi yang dialami perekonomian Indonesia akibat krisis ekonomi yang melanda Asia pada
tahun 1997, kini belumlah pulih sepenuhnya, namun Jepang tetap menempati kedudukan penting
di antara negara-negara yang berinvestasi di Indonesia. Dalam jumlah investasi langsung asing di
Indonesia dari tahun 1967 hingga 2007, Jepang menduduki tempat pertama dengan angka 11,5%
dalam kesuluruhannya.
Terdapat kurang lebih 1000 perusahaan Jepang beroperasi di Indonesia. Perusahaan-
perusahaan tersebut memperkerjakan lebih dari 32 ribu pekerja Indonesia yang menjadikan
Jepang sebagai negara penyedia lapangan kerja nomor 1 di Indonesia.
Terdapat kurang lebih 1000 perusahaan Jepang beroperasi di Indonesia. Perusahaan-
perusahaan tersebut memperkerjakan lebih dari 32 ribu pekerja Indonesia yang menjadikan
Jepang sebagai negara penyedia lapangan kerja nomor 1 di Indonesia.
Kerjasama Ekonomi
Indonesia merupakan negara penerima ODA (bantuan pembangunan tingkat pemerintah)
terbesar dari Jepang (berdasarkan realisasi netto pembayaran pada tahun 2005 adalah US$1.22
milyar, yaitu + 17% dari seluruh ODA yang diberikan Jepang)
Lain-lain
1. Setelah mulainya pemerintahan Yudhoyono, telah dibentuk forum Investasi bersama
tingkat tinggi pemerintah-swasta antara Jepang dan Indonesia.
Berdasarkan saran dan dialog yang sejak dulu diadakan antara Japan Club dan
pemerintah Indonesia, pada bulan Juni 2005 pada kesempatan kunjungan Presiden
Yudhoyono ke Jepang, telah berhasil disetujui SIAP, yaitu rencana strategis investasi
yang meliputi 5 pokok, yaiitu masalah bea, customs, tenaga kerja, infrastruktur dan daya
saing.
2. Perundingan resmi Economic Partnersip Agreement antara Indonesia dan Jepang (EPA)
disetujui oleh pemerintah Indonesia dan Jepang pada waktu Presiden SBY berkunjung ke
Jepang dengan resmi pada bulan Juni 2005, setelah itu Presiden SBY dan Mantan
Perdana Menteri Jepang, Mr.Abe menandatangani surat persetujuan EPA pada tgl 20
Agustus 2007. Melalui EPA yang telah berlaku efektif dan mulai diimplementasikan pada
tanggal 1 Juli 2008 ini, diharapkan perdagangan dan investasi antara kedua Negara dapat
meningkat dan semakin berkembang.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hubungan Indonesia dengan Jepang telah memberikan peran positif. Kerjasama yang
dilakukan diantaranya telah memberikan sumbangan bagi pembangunan Indonesia. Indonesia
berperan sebagai supplier bahan mentah bagi Jepang, sementara Jepang yang akan mengolah
bahan tersebut untuk dijadikan komoditi yang lebih bernilai. Selain itu, Jepang juga berperan
memberikan bantuan berupa investasi modal, pinjaman luar negeri atau bantuan lainnya.
Hubungan harmonis dengan Jepang telah membantu terwujudnya stabilitas dan perdamaian di
tingkat regional yang juga akan menciptakan iklim kondusif untuk melakukan pembangunan dan
kerjasama.
3.2 Saran
Berdasarkan pembahasan di atas hubungan Indonesia dan Jepang berjalan baik, tetapi
harus ada peningkatan disektor tersebut karna pasti ada labilitas peningkatan ataupun penurunan
di sektor-sektor tersebut. Hubungan internasional amatlah penting bagi suatu bangsa seperti
Indonesia. Dengan adanya hubungan internasional, pencapaian tujuan negara akan lebih mudah
dilakukan dan perdamaian dunia akan mudah diciptakan.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Kerjasama_internasional
http://hedisasrawan.blogspot.com/2014/01/5-alasan-melakukan-hubungan.html
http://www.id.emb-japan.go.jp/birel_id.html