Anda di halaman 1dari 4

TRILIANA BELLA FATMAWATI

IESP VII-A
127

1. Incoterm yaitu singkatan dari International Commercial Term yang merupakan serangkaian
peraturan yang memuat syarat penyerahan barang yang didalamnya mencerminkan sales
contract.
2. Jenis incoterm tahun 2010:
EXW (nama tempat): Ex Works, pihak penjual menentukan tempat pengambilan barang.
FCA (nama tempat): Free Carrier, pihak penjual hanya bertanggung jawab untuk
mengurus izin ekspor dan meyerahkan barang ke pihak pengangkut di tempat yang telah
ditentukan.
FAS (nama pelabuhan keberangkatan): Free Alongside Ship, pihak penjual
bertanggung jawab sampai barang berada di pelabuhan keberangkatan dan siap
disamping kapal untuk dimuat. Hanya berlaku untuk transportasi air.
FOB (nama pelabuhan keberangkatan): Free On Board, pihak penjual bertanggung
jawab dari mengurus izin ekspor sampai memuat barang di kapal yang siap berangkat.
Hanya berlaku untuk transportasi air.
CFR (nama pelabuhan tujuan): Cost and Freight, pihak penjual menanggung biaya
sampai kapal yang memuat barang merapat di pelabuhan tujuan, namun tanggung jawab
hanya sampai saat kapal berangkat dari pelabuhan keberangkatan. Hanya berlaku untuk
transportasi air.
CIF (nama pelabuhan tujuan): Cost, Insurance and Freight, sama seperti CFR
ditambah pihak penjual wajib membayar asuransi untuk barang yang dikirim. Hanya
berlaku untuk transportasi air.
CPT (nama tempat tujuan): Carriage Paid To, pihak penjual menanggung biaya
sampai barang tiba di tempat tujuan, namun tanggung jawab hanya sampai saat barang
diserahkan ke pihak pengangkut.
CIP (nama tempat tujuan): Carriage and Insurance Paid to, sama seperti CPT
ditambah pihak penjual wajib membayar asuransi untuk barang yang dikirim.
DAF (nama tempat): Delivered At Frontier, pihak penjual mengurus izin ekspor dan
bertanggung jawab sampai barang tiba di perbatasan negara tujuan. Bea cukai dan izin
impor menjadi tanggung jawab pihak pembeli.
DES (nama pelabuhan tujuan): Delivered Ex Ship, pihak penjual bertanggung jawab
sampai kapal yang membawa barang merapat di pelabuhan tujuan dan siap untuk
dibongkar. izin impor menjadi tanggung jawab pihak pembeli. Hanya berlaku untuk
transportasi air.
DEQ (nama pelabuhan tujuan): Delivered Ex Quay, pihak penjual bertanggung jawab
sampai kapal yang membawa barang merapat di pelabuhan tujuan dan barang telah
dibongkar dan disimpan di dermaga. Izin impor menjadi tanggung jawab pihak pembeli.
Hanya berlaku untuk transportasi air.
DDU (nama tempat tujuan): Delivered Duty Unpaid, pihak penjual bertanggung jawab
mengantar barang sampai di tempat tujuan, namun tidak termasuk biaya asuransi dan
biaya lain yang mungkin muncul sebagai biaya impor, cukai dan pajak dari negara pihak
pembeli. Izin impor menjadi tanggung jawab pihak pembeli.
DDP (nama tempat tujuan): Delivered Duty Paid, pihak penjual bertanggung jawab
mengantar barang sampai di tempat tujuan, termasuk biaya asuransi dan semua biaya lain
yang mungkin muncul sebagai biaya impor, cukai dan pajak dari negara pihak pembeli.
Izin impor juga menjadi tanggung jawab pihak penjual.

3. Cara pembayaran Non LC antara lain:


Advance Payment yaitu pembayaran dimuka atau pembayaran sebelum barang
dikapalkan.
Open Account yaitu pembayaran yang dilakukan setelah barang dikapalkan atau barang
sudah diterima oleh importer.
Consigment yaitu bentuk kerjasama dimana orang yang mempunyai barang diserahkan
kepada pihak tertentu untuk dijualkan kemudian akan mendapatkan komisi.
Collection yaitu cara pembayaran dimana penjual dan pembeli melakukan pembayaran
dan penerimaan dari wesel.
Counter Trade yaitu cara pembayaran dengan menukarkan barang dengan barang.
4. Cara pembayaran menggunakan LC :
1. importir meminta kepada banknya (bank devisa) untuk membuka suatu L/C untuk dan
atas nama eksportir.
2. Eksportir menyerahkan barang ke Carrier, sebagai gantinya Eksportir akan mendapatkan
bill of lading.
3. Eksportir menyerahkan bill of lading kepada bank untuk mendapatkan pembayaran.
Paying bank kemudian menyerahkan sejumlah uang setelah mereka mendapatkan bill of
lading tersebut dari eksportir. Bill of lading tersebut kemudian diberikan kepada
Importir.
4. Importir menyerahkan bill of lading kepada Carrier untuk ditukarkan dengan barang yang
dikirimkan oleh eksportir.
5. Keuntungan dan kerugian menggunakan Non Lc:
1. Advance Payment:
Keuntungan:
eksportir sudah menerima pembayaran sebelum barang dikirim
Dana dapat digunakan untuk modal kerja
Kerugian: (yang rugi adalah importir)
Barang bisa saja tidak dikirim
Mutu yang diterima tidak sama atau jelek
Kemungkinan barang yang dikirim lama
2. Open Account
Keuntungan:
Importer dapat menerima barang terlebih dahulu yang kemudian dapat dijual dan
dananya dapat digunakan untuk pembayaran.
Kerugian:
Eksportir bisa tidak menerima pembayaran dari importer

3. Consigment mempunyai beberapa kerugian yaitu bisa saja eksportir tidak akan mendapat
pembayaran dari importer, eksportir bisa menjadi korban kenakalan importer.
Kelebihan pembayaran LC:
Keuntungan bagi eksportir:

Menghilangkan risiko kredit.

Mengurangi bahaya penundaan pembayaran karena pengendalian nilai tukar atau tindakan

politik lainnya.

Mengurangi ketidakpastian.

Terlindung dari risiko sebelum pengiriman.

Memastikan pembayaran atas produk.

Keuntungan bagi importir:

Pembayaran dilakukan jika kondisi yang ditetapkan dalam L/C terpenuhi.

Setiap dokumen yang diperlukan telah diinspeksi secara teliti oleh orang yang

berpengalaman.

Importir dapat meminta jangka waktu pembayaran kredit yang lebih baik.

Tidak ada pembekuan dana jika L/C diubah menjadi cash in advance.

Dalam hal dana sudah dibayarkan (melalui bank), lebih mudah menarik kembali dananya jika

eksportir tidak mampu melakukan pengiriman yang pantas.

Kerugian bagi importir:

Syarat dan ketentuan yang berlaku di bank mungkin memberatkan importir, misalnya karena

importir dianggap belum bonafid atau nilai transaksi yang terlalu rendah atau terlalu tinggi.

Tidak banyak bank yang dapat mengeluarkan L/C, terutama di masa krisis ekonom

Anda mungkin juga menyukai