Anda di halaman 1dari 4

APPENDISITIS AKUT

No. Dokumen :

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :

Halaman :

UPT PUSKESMAS dr. Suherman

SERPONG 2 NIP. 19810102 201001 1 007

Appendisitis akut adalah peradangan yang timbul secara mendadak pada


1. Pengertian appendik, merupakan salah satu kasus akut abdomen yang paling sering
ditemui, dan jika tidak ditangani segera dapat menyebabkan perforasi
Petugas dapat melakukan pengelolaan penyakit yang meliputi :

1. Anamnesa (subjektif)
2. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang sederhana
2. Tujuan
(objektif)
3. Penegakkan diagnosa (Assessment)
4. Penatalaksanaan komprehensif (Plan)

SK Kepala Puskesmas Serpong 2 No. _____________________________


3. Kebijakan Tentang Standar dan SOP Layanan Klinis

Permenkes no 5 tahun 2014 tentang panduan praktik klinis bagi dokter di


4. Referensi
fasilitas pelayanan kesehatan primer
1. Stetoskop
2. Termometer
3. Alat Tulis
5. Alat dan Bahan 4. Form Rujukan
5. Air
6. Sabun
7. Hand Sanitizer
1. Petugas melakukan anamnesis terhadap pasien (Subjective)
6. Prosedur / Keluhan berupa nyeri perut kanan bawah, diawali nyeri daerah
Langkah-langkah epigastrium kemudian menjalar ke Mc Burney. Bila terjadi inflamasi
(>6 jam) penderita dapat menunjukkan letak nyerinya.
Gejala Klinis :
a. Muntah
b. Anoreksia dan nausea
c. Disuria (bila peradangan dekat dengan vesika urinaria)
d. Obstipasi sebelum datangnya rasa nyeri dan beberapa penderita
mengalami diare
e. Demam (antara T : 37,5 38,5 C, bila suhu lebih tinggi diduga
telah terjadi perforasi)
f. Variasi lokasi anatomi appendiks akan menjelaskan keluhan nyeri
somatik yang beragam

2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang (Objective)


a. Petugas melakukan cuci tangan / menggunakan Hand Sanitizer
sebelum memeriksa pasien
b. Pemeriksaan fisik
Inspeksi :
Pendeita berjalan membungkuk sambil memegangi perutnya
yang sakit
Kembung bila terjadi perforasi
Penonjolan perut kanan bawah terlihat pada appendikuler
abses
Palpasi :
Terdapat nyeri tekan Mc Burney
Adanya rebound tenderness (nyeri lepas tekan)
Adanya defans muscular
Rovsing sign positif
Psoas sign positif
Obturator sign positif
Perkusi :
Nyeri ketok (+)
Auskultasi :
Peristaltik normal, peristaltik tidak ada pada ileus paralitik
karena peritonitis generalisata akibat appendisitis perforata
c. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium darah perifer lengkap :
Pada appendisitis akut, 70-90 % hasil laboratorium nilai
leukosit dan neutrofil akan meningkat.
Pada anak ditemukan lekositosis 11.000 14.000/mm3,
dengan pemeriksaan hitung jenis menunjukkan pergeseran
ke kiri hampir 75%.
Jika jumlah leukosit lebih dari 18.000/mm3 maka umumnya
sudah terjadi perforasi dan peritonitis.
Pemeriksaan urinalisa dapat digunakan sebagai konfirmasi
dan menyingkirkan kelainan urologi yang menyebabkan nyeri
abdomen.
Pengukuran kadar HCG bila dicurigai kehamilan ektopik
pada wanita usia subur.
Foto polos abdomen :
Pada appendisitis akut, pemeriksaan foto polos abdomen
tidak banyak membantu.
Pada peradangan lebih luas dan membentuk infiltrat maka
usus pada bagian kanan bawah akan kolaps.
Dinding usus edematosa, keadaan seperti ini akan tampak
pada daerah kanan bawah abdomen kosong dari udara.
Gambaran udara seakan-akan terdorong ke pihak lain.
Proses peradangan pada fossa iliaka kanan akan
menyebabkan kontraksi otot sehingga timbul skoliosis ke
kanan.
Bila sudah terjadi perforasi, maka pada foto abdomen tegak
akan tampak udara bebas di bawah diafragma.
Foto polos abdomen supine pada abses appendik kadang-
kadang memberikan pola bercak udara dan air fluid level
pada posisi berdiri / LLD (dekubitus), kalsifikasi bercak rim-
like (melingkar) sekitar perifer mukokel yang asalnya dari
appendik.

3. Penegakkan diagnosis (Assessment) dilakukan dengan anamnesis,


pemeriksaan fisik (pemeriksaan penunjang, jika dilakukan).

4. Penatalaksanaan (Plan)
a. Pasien yang telah terdiagnosis appendisitis akut harus segera
dirujuk ke pelayanan sekunder untuk dilakukan operasi cito.
b. Penatalaksanaan di pelayanan kesehatan primer sebelum dirujuk :
Bed Rest total posisi fowler (anti Trandelenburg)
Pasien dengan dugaan appendisitis sebaiknya tidak
diberikan apapun melalui mulut.
Penderita perlu cairan intravena untuk mengoreksi jika ada
dehidrasi.
1. UGD
2. Poli Umum

7. Unit Terkait 3. Poli Anak


4. Apotik
5. Laboratorium

1. Status Pasien / Rekam Medis


8. Dokumen Terkait 2. Buku Register Pasien Poli

9. Rekaman Historis No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai