PENDAHULUAN
Berbicara mengenai asuransi pastinya kita sudah tidak asing lagi. Apalagi jasa
perasuransian dalam tata kehidupan ekonomi rumah tangga, biasanya dibutuhkan dalam
menghadapi risiko keuangan yang timbul sebagai akibat datangnya kematian pada anggota
ekonomi rumah tangga yang menimbulkan masalah bagi yang ditinggalkan, dan risiko atas harta
yang dimiliki. Sedangkan jasa perasuransian dalam dunia bisnis dibutuhkan dalam menghadapi
berbagai risiko yang secara rasional dapat mengganggu kesinambungan kegiatan usaha bisnis
tersebut.
Asuransi itu ada yang berupa asuransi kerugian yang meliputi asuransi kebakaran, asuransi
pengangkutan, dan asuransi aneka. Selain itu juga ada asuransi jiwa dalam penanggulangan
risiko yang berkaitan dengan jiwa atau meninggalnya seseorang yang dipertanggungkan. Dan
risiko itu sendiri merupakan hal-hal yang yang tidak diinginkan, yang mana dapat menimbulkan
kerugian.
Masyarakat memilih melakukan asuransi pasti mempunyai tujuan, yang mana tujuannya
adalah untuk mengurangi risiko-risiko yang pasti, dan masyarakat sendiri dapat
mempertanggungkan risiko tersebut pada perusahaan asuransi.
16
Perkembangan asuransi di Indonesia saat ini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat.
Berbagai perusahaan asuransi berlomba-lomba menawarkan program asuransi baik bagi
masyarakat maupun perusahaan. Seiring dengan perkembangan berbagai program syariah yang
telah diusung oleh lembaga keuangan lain, banyak perusahaan asuransi yang saat ini juga
menawarkan program asuransi syariah.
1.3. Tujuan
1.4. Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada para pembaca berupa :
1. Pengetahuan mengenai seluk beluk asuransi dan sekilas pengetahuan tentang reasuransi.
16
BAB II
PEMBAHASAN
Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian dengan mana sesorang penanggung
mengikatkan diri kepada seseorang tertanggung, dengan menerima suatu premi untuk
memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan, atau kehilangan
keuntungan yang diharapkan, yang mungkin terjadi karena suatu peristiwa tak tentu.
Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana
pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi
asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian,
kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum
kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu
peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan
atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
Asuransi merupakan suatu lembaga keuangan karena melalui asuransi dapat dihimpun
dana besar, yang dapat digunakan untuk membiayai pembangunan, disamping bermanfaat
bagi masyarakat yang berpartisipasi dalam bisnis asuransi, serta asuransi bertujuan
16
memberikan perlindungan atau proteksi atas kerugian keuangan (financial loss), yang
ditimbulkan oleh peristiwa yang tidak diduga sebelumnya (fortuitious event).
Dapat disimpulkan Reasuransi adalah suatu perjanjian, yang diadakan antara dua
pihak, yaitu antara ceding company perusahaan asuransi sebagai penanggung pertama
sebagai pihak pertama dengan perusahaan reasuransi sebagai Penanggung yaitu pihak
kedua. Pihak pertama menyetujui untuk memindahkan dan pihak kedua menyetujui untuk
menerima suatu bagian yang ditentukan dari suatu risiko sebagaimana ketentuan yang
diperjanjikan.
16
Nomor 223/KMK.017/1993 tanggal 26 Februari 1993 tentang Perizinan
Perusahaan Asuransi dan Reasuransi
No.224/KNE.017/1993 tanggal 26 Februari 1993 tentang Kesehatan Keuangan
Perusahaan Asuransi dan Reasuransi
1. Persetujuan Prinsip
2. Izin usaha
Adalah izin yang diberikan untuk melakukan usaha setelah perisiapan pendirian
selesai, dimana izin usaha diberikan setelah persyaratan izin usaha telah dipenuhi.
J. Asuransi Kredit
Asuransi kredit mempunyai kaitan erat dengan jasa perbankan terutama di bidang
perkreditan yang selalu dikaitkan dengan jaminan kredit berupa barang bergerak dan
tidak bergerak yang sewaktu-waktu dapat tertimpa risiko yang dapat mengakibatkan
kerugian bagi pemilik barang dan bank sebagai pemberi kredit.
16
Kredit adalah pinjaman uang yang diberikan oleh pemberi kepada nasabahnya.
Untuk melindungi diri dari kemungkinan nasabah yang tidak dapat mengembalikan
kredit, pemberi kredit menutup asuransi atas kredit tersebut. Dalam asuransi kredit, yang
menjadi pihak tertanggung adalah pemberi kredit (bank dan/atau lembaga keuangan) dan
yang ditanggung oleh penanggung adalah risiko kredit di mana tidak diperolehnya
kembali kredit kepada para nasabahnya (yang umumnya terdiri atas para pengusaha).
Asuransi kredit bertujuan :
1. Melindungi pemberi kredit dari kemungkinan tidak diperolehnya kembali kredit yang
diberikan kepada para nasabahnya.
2. Membantu kegiatan, pengarahan, dan keamanan perkreditan baik kredit perbankan
maupun kredit lainnya diluar perbankan.
3. Dengan adanya asuransi kredit ini bank terdorong untuk lebih giat membantu para
nasabahnya dalam menyediakan modal untuk mengembangkan usahanya.
Pengelolaan asuransi kredit di Indonesia dipercayakan oleh pemerintah kepada PT
Asuransi Kredit Indonesia (PT Askrindo) yang berkantor pusat di Jakarta, di mana
yang menjadi tertanggung adalah bank-bank pemerintah, bank-bank swasta, dan
lembaga-lembaga keuangan lainnya. Sebagai imbalan atas jaminan yang diberikan
oleh PT Askrindo, bank membayar premi atas kredit yang ditanggung. Premi tersebut
menjadi beban bank, tetapi dalam praktik, ada juga bank yang membebankan premi
tersebut kepada nasabahnya yang memperoleh kredit. Walaupun begitu, yang menjadi
tertanggung bukan nasabahnya, tetapi bank pemberi kredit.
Pada dasarnya asuransi memberikan manfaat bagi pihak tertanggung, antara lain:
Polis asuransi yang dimiliki oleh tertanggung akan memberikan rasa aman dari risiko
atau kerugian yang mungkin timbul. Kalau risiko atau kerugian tersebut benar-benar
16
terjadi, pihak tertanggung (insured) berhak atas nilai kerugian sebesar nilai polis atau
ditentukan berdasarkan perjanjian antara tertanggung dan penanggung.
Premi yang dibayarkan setiap periode memiliki substansi yang sama dengan
tabungan. Pihak penanggung juga memperhitungkan bunga atas premi yang
dibayarkan dan juga bonus (sesuai dengan perjanjian kedua belah pihak).
Risiko yang seharusnya ditanggung oleh tertanggung ikut dibebankan juga pada
penanggung dengan imbalan sejumlah premi tertentu yang didasarkan atas nilai
pertanggungan.
Investasi yang dilakukan oleh para investor dibebani dengan risikokerugian yang bisa
diakibatkan oleh berbagai macam sebab (pencurian, kebakaran, kecelakaan, dan lain-
lain).
16
Bahwasanya setiap perjanjian dilakukan mengandung prinsip-prinsip asuransi.
Tujuannya adalah untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dikemudian hari
antara pihak perusahaan asuransi dengan pihak nasabahnya.
Homogen. Untuk memenuhi syarat dapat diasuransikan, barang atau harta yang
akan dipertanggungkan harus homogen, yang berarti banyak barang yang serupa
atau sejenis.
Dalam melakukan kontrak asuransi, kedua belah pihak dilandasi oleh itikad baik.
Antar pihak tertanggung dan penanggung harus saling mengungkapkan keterbukaan.
16
Kewajiban dari kedua belah pihak untuk mengungkapkan fakta disebut duty of
disclosure.
3. Indemnity
4. Proximate Cause
Adalah suatu sebab aktif, efisien yang mengakibatkan terjadinya suatu persitiwa
secara berantai atau berurutan tanpa intervensi suatu ketentuan lain, diawali dan
bekerja dengan aktif dari suatu sumber baru dan independent.
5. Subrogation
Pada prinsipnya merupakan hak penanggung yang telah memberikan ganti rugi
kepada tertanggung untuk menuntut pihak lain yang mengakibatkan kepentingan
asuransinya mengalami suatu peristiwa kerugian.
6. Contribution
Polis asuransi adalah bukti tertulis atau surat perjanjian antara pihak-pihak yang
mengadakan perjanjian asuransi. Dengan adanya polis asuransi perjanjian antara edua
16
belah pihak mendapatkan kekuatan secara hukum. Polis asuransi memuat hal-hal sebagai
berikut:
1. Nomor polis
2. Nama dan alamat tertanggung
3. Uraian risiko
4. Jumlah pertanggungan
a. Asuransi sukarela
16
b. Asuransi wajib
Merupakan asuransi yang sifatnya wajib dilakukan oleh pihak-pihak terkait yang
pelakasanaannya dilakukan berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang
ditetapkan oleh pemerintah.
Menurut UU No. 2 tahun 1992 tentang usaha perasuransian jenis usaha perasuransian
dibagi menjadi beberapa jenis :
a. Usaha Asuransi
Asuransi kerugian
16
Adalah suatu jasa yang diberikan oleh perusahaan asuransi dalam
penanggulangan risiko yang dikaitkan dengan jiwa atau meninggalnya
seseorang yang dipertanggungkan. Asuransi jiwa memberikan:
Reasuransi (reinsurance)
16
mengasuransikan kembali pertanggung jawaban pada pihak tertanggung.
Fungsi reasuransi adalah :
4. Meningkatkan kepercayaan.
b. Usaha Penunjang
16
Pialang reasuransi adalah usaha yang memberikan jasa keperantaraan
dalam penetapan reasuransi dan penanganan ganti rugi reasuransi dewan
bertindak untuk kepentingan perusahaan asuransi.
Asuransi kecelakaan
Asuransi jiwa
16
Anuitas
Asuransi industri
Reasuransi (reinsurance)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
16
Lembaga ini perlu dikaji mulai dari jenis-jenis, manfaat, penggolongan contoh
perusahaan dan terakhir tata cara pendirian perusahaan asuransi. Hal ini diperlukan agar
kita dapat mengerti dan mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehar-hari.
Asuransi sangat bermanfaat bagi kita dan perusahaan diantaranya dapat memberikan rasa
aman., perlindungan serta dapat membantu kegiatan.
3.2 Saran
Asuransi sebagai jasa yang cukup vital dimasa yang akan datang bagi individu
maupun kolektif diharapkan dapat berperan maksimal bagi masyarakat, sehingga akan
membantu kemungkinan adanya kerugian akibat musibah yang terjadi. Demi
terwujudnya hal tersebut perusahaan asuransi juga diharapkan dapat berprilaku jujur,
bersih dan transparan kepada pihak klien/nasabah/tertanggung. Selain itu tanggung jawab
dan komitmen yang tinggi dari pihak penanggung jaminan sangat diperlukan. Sayangnya
masih banyak perusahaan asuransi yang tidak bersikap aktif di Indonesia. Oleh
karenanya, diperlukannya pengawasan baik dari pemerintah maupun masyarakat agar
pelayanan jasa asuransi dapat berjalan dengan baik sehingga mampu mengurangi masalah
perekonomian di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
16