2 DESEMBER 2015
The Relationship Between Frequencies Of Chemoterapy With Quality Of Life Of Woman With
Breast Cancer Undergoing Chemotherapy At The Chemotherapy Ward, A.M Parikesit Hospital
Tenggarong
Tri Wahyuni
ABSTRAK
Latar Belakang: Kanker payudara adalah tumbuhnya sel-sel abnormal yang bersifat proliferatif
secara terus menerus, progresif tidak terbatas dan tidak terkoordinasi dengan sekitarnya pada
jaringan payudara. Beberapa faktor risiko seperti diet, hormon, penggunaan kontrasepsi, tidak
menyusui, dan sebagainya juga menjadi penyebab terjadinya kanker payudara. Salah satu terapi
kanker adalah kemoterapi. Frekuensi kemoterapi pada pasien adalah jumlah terapi yang dilakukan
pasien dengan menggunakan obat-obatan sitostatik. Namun, pengobatan kanker dengan kemoterapi
bukan berarti tidak menimbulkan efek. Frekuensi pemberian kemoterapi dapat menimbulkan
beberapa efek yang dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien. Kualitas hidup adalah kondisi
dimana pasien kendati penyakit yang dideritanya dapat tetap merasa nyaman secara fisik,
psikologis, sosial maupun spiritual serta secara optimal memanfaatkan hidupnya untuk kebahagian
dirinya maupun orang lain.
Tujuan: Mengetahui hubungan antara frekuensi kemoterapi dengan kualitas hidup perempuan
dengan kanker payudara yang menjalani kemoterapi di Ruang Kemoterapi RSUD A.M Parikesit
Tenggarong.
Metode: Rancangan penelitian ini menggunakan deskriptif korelasional dengan pendekatan cross
sectional. Pengambilan sampel dengan cara consecutive sampling dengan jumlah sampel sebanyak
30 responden. Frekuensi kemoterapi diperoleh melalui rekam medik pasien dan kualitas hidup
menggunakan kuisioner dari WHO (WHOQoL). Analisis statistik yang digunakan adalah uji
Spearman Ranks (Rho)
Hasil: Frekuensi minimal kemoterapi responden yaitu satu kali dan maksimal enam kali, nilai
kualitas hidup rata-rata sebesar 59,30 dengan skor terendah adalah 50,00 dan tertinggi 89,50. Hasil
uji statistik diperoleh nilai p=0,000<0,05 yang berarti Ho ditolak sehingga terdapat hubungan yang
bermakna antara frekuensi kemoterapi dengan kualitas hidup perempuan dengan kanker payudara
yang menjalani kemoterapi. Berdasarkan hasil analisa menggunakan Korelasi Spearman Rank
terdapat nilai bermakna r=0,814 yang memiliki korelasi positif yang berarti semakin sering
frekuensi kemoterapi maka semakin sedang nilai kualitas hidup perempuan dengan kanker payudara
yang menjalani kemoterapi dan memiliki korelasi sangat kuat.
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara frekuensi kemoterapi dengan kualitas hidup
perempuan dengan kanker payudara yang menjalani kemoterapi
ABSTRACT
Background: Breast cancer is the growth of abnormal cells that are proliferative continuous,
progressive and is not limited and is not coordinate with the surrounding breast tissue. Some risk
factors such as diet, hormones, contraceptive use, nor breastfeeding, and also the cause of the
increased incidence of breast cancer. One of treatment for cancer therapy is chemotherapy. The
frequencies of chemotherapy in cancer patients are the number of patients doing treatment with
cytostatic medicines. However, the treatment of cancer with chemotherapy does not mean not to
cause effects. The frequency of giving chemotherapy may cause some effects that could affect the
JURNAL ILMU KESEHATAN VOL. 3 NO. 2 DESEMBER 2015
patient's quality of life. Quality of life is a condition where the patients contracted the disease, even
though it can still feel good physically, psychologically, socially and spiritually as well as optimally
make use of her life for the happiness of others as well as herself.
The purpose of the research: To determine the relationship between the frequencies of
chemotherapy with the quality of life of women with breast cancer undergoing chemotherapy at the
A.M Parikesit Hospital, Tenggarong
Research method: This research uses descriptive design correlation with cross sectional approach.
Sampling technique that research use was consecutive sampling with the number of samples with as
many as 30 respondents. The frequencies of medical record obtained through the chemotherapy
patients and the quality of life using a questionnaire of WHO (WHOQoL). A statistical analysis of
the test used was Spearman Ranks (Rho)
Research result : A minimum frequency of one respondent chemotherapy and up to six times the
value of quality of life of the average of the lowest score with 59,30 was 50.00 and highest 89,50.
Test result statistics retrieved value p = 0.000 0.05 meaning < Ho denied that there is a significantly
relationship between the frequency of chemotherapy with the quality of life of women with breast
cancer undergoing chemotherapy. Based on the results of the analysis using the Spearman Rank
Correlation there is a significantly value r = 0,814 which has the positive correlation which means
more frequent chemotherapy, the more is the value of the quality of life of women with breast cancer
who undergoing chemotherapy and have a very strong correlation.
Conclusion: There is a significantly relationship between the frequencies of chemotherapy with the
quality of life of women with breast cancer undergoing chemotherapy
Keywords: Quality of Life, Breast Cancer, Frequencies of Chemotherapy
bersifat protektif tersebut menjadi tidak terwujudnya kesejahteraan bagi rakyat bangsa
efektif. Selain itu proses laktasi juga akan Indonesia sehingga hal ini menjadi dilema
terus-menerus bekerja sampai pada waktunya para wanita yang sudah menikah. Namun
proses tersebut akan menurun dan berkurang demikian, pengetahuan yang dimiliki wanita
dengan sendirinya. Sehingga apabila ibu tidak yang menggunakan kontrasepsi harus cukup
mengerti bagaimana proses menyusui dengan untuk mengetahui hal-hal apa saja yang perlu
baik dan benar akan mengakibatkan diperhatikan selama penggunaan kontrasepsi
bendungan ASI dan pengosongan saluran seperti kemauan dan kemampuan untuk
alveoli yang tidak sempurna dan hal ini dapat melakukan kontrasepsi secara teratur dan
menjadi salah satu faktor risiko terjadinya benar serta pemahaman tentang frekuensi
kanker payudara. pemakaian, efek samping dan lama
Berdasarkan hasil karakteristik responden penggunaan kontrasepsi oral (pil kb) yang
dilihat dari lama menyusui proporsi tertinggi tidak dianjurkan lebih kurang dari 7 tahun.26
adalah responden yang memiliki riwayat lama Untuk itu pentingnya tenaga kesehatan untuk
menyusuinya selama 24 bulan yaitu sebanyak menjelaskan bagaimana penggunaan alat yang
10 orang (33,0%). Lipwort menjelaskan baik dan benar karena penggunaan
bahwa wanita yang menyusui menurunkan kontrasepsi yang tidak baik dan benar bisa
risiko kanker payudara dibandingkan dengan menjadi salah satu faktor risiko terjadinya
wanita yang tidak menyusui. Waktu kanker payudara.
menyusui yang lebih lama mempunyai efek Berdasarkan hasil karakteristik responden
yang lebih kuat dalam menurunkan risiko dilihat dari lama pemakaian kontrasepsi
kanker payudara.22 Hasil penelitian ini proporsi tertinggi adalah responden yang
menunjukkan bahwa jumlah responden yang menggunakan kontrasepsi selama 2 tahun
waktu menyusuinya lebih lama cenderung sebanyak 7 orang (23,3%). Hasil penelitian
lebih banyak dan hal tersebut tidak ini sejalan dengan teori yang menunjukkan
menunjukkan adanya keterkaitan dengan bahwa salah satu penyebab kanker payudara
kejadian kanker payudara pada responden. dikarenakan pertumbuhan jaringan payudara
Hal ini bisa terjadi karena penyebab yang sensitif terhadap estrogen maka wanita
terjadinya kanker payudara memiliki banyak yang terpapar estrogen dalam waktu yang
faktor salah satunya adalah penggunaan panjang akan memiliki risiko yang besar
kontrasepsi yang mana kontrasepsi berisi terhadap kanker. Terjadinya pemaparan
hormon estrogen pengganti sehingga dapat estrogen dapat disebabkan oleh penggunaan
berisiko memicu terjadinya kanker payudara. kontrasepsi hormonal yang mengandung
Berdasarkan hasil karakteristik responden kombinasi estrogen dan progesteron.8
dilihat dari riwayat kontrasepsi proporsi Responden yang menggunakan kontrasepsi
tertinggi adalah responden yang menyatakan bahwa mereka menggunakan
menggunakan kontrasepsi KB suntik kontrasepsi tersebut dikarenakan mengikuti
sebanyak 10 orang (33,3%). Hasil penelitian program pemerintah yaitu Keluarga
ini sejalan dengan teori yang menunjukkan Berencana (KB) yang mana tujuan mereka
bahwa kontrasepsi hormonal berisi hormon adalah mengikuti bagaimana usaha untuk
estrogen pengganti selain memiliki manfaat mengukur jumlah dan jarak anak yang
untuk mengatur kehamilan, tetapi juga diinginkan walaupun hal tersebut membuat
memiliki sisi negatif, yaitu berisiko tinggi mereka yang memiliki pengetahuan lebih
terjadinya kanker payudara.27 Hal ini juga bahwa menggunakan kontrasepsi adalah salah
sejalan dengan penelitian yang menyatakan satu faktor risiko terjadinya kanker payudara
bahwa pengguna kontrasepsi memiliki risiko sehingga hal tersebut menjadi sebuah dilema
1,8 kali lebih tinggi untuk terkena kanker bagi mereka. Sedangkan mereka yang tidak
payudara.8 Hasil penelitian ini menunjukkan menggunakan kontrasepsi adalah mereka
bahwa responden yang menggunakan yang memiliki pertimbangan-pertimbangan
kontrasepsi cenderung lebih banyak. Hal ini tertentu seperti penggunaan kontrasepsi yang
dapat dikaitkan dengan adanya program didasarkan atas biaya serta peran dari agama
Keluarga Berencana (KB) yang mana dan kultur budaya mengenai kontrasepsi
bertujuan untuk menurunkan fertilitas agar tersebut. Selain itu fenomena di lapangan juga
dapat mengurangi beban pembangunan demi menunjukkan bahwa banyaknya wanita yang
JURNAL ILMU KESEHATAN VOL. 3 NO. 2 DESEMBER 2015
kondisi yang dialaminya. Sesuai dengan dikarenakan responden tidak pernah merasa
kenyataan di lapangan, dukungan sosial yang terganggu akan penyakitnya. Selain itu,
responden dapatkan dari suami, orang tua, sebagian responden juga ada yang mencoba
anak-anak dan teman dekat dapat alternatif terapi seperti herbal yang mereka
mempengaruhi kondisi kesembuhan dan gunakan, tetapi karena tidak adanya
kekuatan mereka terutama dalam menghadapi perubahan yang dirasakan responden
efek-efek kemoterapi yang akan mereka sehingga membuat mereka beralih ke
dapatkan selama menjalani kemoterapi. pengobatan kemoterapi. sebagian responden
Berdasarkan hasil karakteristik responden juga menyatakan bahwa mereka takut akan
dilihat dari frekuensi kemoterapi proporsi kenyataan yang akan diketahui mereka
tertinggi adalah responden yang menjalani melalui diagnosa medis bahwa mereka
kemoterapi pada siklus 1 yang berarti terkena penyakit yang menurut stigma
responden sudah menjalani kemoterapi 1 kali masyarakat itu adalah penyakit yang
sebanyak 9 orang (30,0%). Menurut peneliti, mematikan. Deteksi yang terlambat dan
responden yang menjalani kemoterapi pada kurangnya pengetahuan juga menyebabkan
penelitian ini kebanyakan adalah perempuan sebagian besar responden terlambat diobati
yang menjalani kemoterapi berada pada siklus dan menjalani kemoterapi. Sedangkan
1, karena menurut fakta yang peneliti responden yang menjalani kemoterapi pada
temukan di lapangan perempuan-perempuan siklus 2 sampai pada siklus 6 adalah
dengan kanker payudara stadium III ini responden yang sudah rutin dan mengetahui
kebanyakan baru menyadari karena mereka penyakitnya sejak lama.
terlalu tidak peduli dan mengabaikan. Hal ini
Tabel 2. Hubungan frekuensi kemoterapi dengan kualitas hidup perempuan dengan Kanker
Payudara yang menjalani kemoterapi di Ruang Kemoterapi
RSUD A.M Parikesit Tenggarong
Analisa bivariat pada tabel 2 memiliki korelasi positif yang berarti semakin
menggunakan teknik analisa Korelasi sering frekuensi kemoterapi maka semakin
Spearman Rank. Hasil estimasi interval sedang nilai kualitas hidup perempuan dengan
frekuensi kemoterapi diyakini bahwa 95% kanker payudara yang menjalani kemoterapi
dari nilai tengah yaitu 3 berada pada rentang dan memiliki korelasi sangat kuat.
2,45-3,88 dengan siklus yang paling banyak Pada penelitian ini mayoritas responden
adalah siklus 1. Sedangkan hasil dari estimasi menyatakan bahwa semakin sering mereka
interval pada kualitas hidup diyakini bahwa menjalani kemoterapi semakin terbiasa
95% dari nilai tengah 59,30 berada pada mereka dengan keadaan yang mengganggu
rentang 58,69-67,07 dengan nilai kualitas fisik, psikologis atau aktivitas mereka yang
hidup yang paling banyak adalah 51,00. Hasil disebabkan oleh banyaknya efek dari
uji statistik diperoleh nilai p=0,000<0,05 yang kemoterapi seperti mual, muntah, alopesia,
berarti Ho ditolak dan dapat disimpulkan dan sebagainya. Mereka menyatakan bahwa
bahwa terdapat hubungan yang bermakna ketika mereka merasakan beberapa efek
antara frekuensi kemoterapi dengan kualitas kemoterapi setelah pemberian obat
hidup perempuan dengan kanker payudara kemoterapi tersebut, mereka mengatasinya
yang menjalani kemoterapi. Berdasarkan hasil hanya dengan beristirahat dan terkadang
analisa menggunakan Korelasi Spearman mereka mencoba meminta penanganan lain
Rank terdapat nilai bermakna r=0,804 yang seperti menggunakan obat anti emetik atau
JURNAL ILMU KESEHATAN VOL. 3 NO. 2 DESEMBER 2015
analgesik yang diberikan oleh petugas hadist Rasulullah SAW yang menjelaskan
ruangan. Mereka juga menyatakan bahwa bahwa setiap hamba muslim yang ditimpa
mereka memiliki keyakinan terhadap apa musibah atau sakit dan sebagainya maka
yang mereka yakini bahwa pengobatan Allah akan mengampuni kesalahan-
kemoterapi ini merupakan usaha dan kesalahannya, sebagaimana daun yang gugur
keputusan terbaik untuk memperoleh dari pohonnya.9
kesembuhan karena sebelumnya mereka Selain kecerdasan spiritual yang mereka
pernah menjalani pengobatan alternatif miliki, mereka juga mendapat dukungan
namun tidak terdapat perubahan. sosial yang mana menurut Sarafino (1994)
Selain itu, pemahaman mereka tentang dalam Ayuningthias (2012)3 dukungan sosial
spiritualitas tidak hanya ditunjukkan dengan merupakan perasaan pada individu bahwa ia
harapan tapi juga dengan adanya semangat diberi kenyamanan, diperhatikan, dihargai,
yang ditunjukkan dengan keinginannya untuk dan dibantu oleh orang atau kelompok lain.
bertahan dengan kehidupan mereka yang Dalam penelitian ini dukungan sosial yang
sekarang akibat kanker payudara. Agama lebih cenderung adalah dukungan sosial
sebagai sandaran atau panduan hidup suami. Menurut fenomena di lapangan,
tertinggi. Seseorang memiliki pengaruh responden yang menghayati mendapatkan
positif karena dikaitkan dengan keyakinan, dukungan suami tinggi membuat mereka
hal ini dikarenakan dalam agama atau aturan memiliki harapan untuk sembuh yang besar
atau kitab suci terdapat semua jawaban dari mengingat tidak ingin meninggalkan orang-
kebutuhan manusia. Hal ini juga sejalan orang yang dicintainya. Kondisi ini juga
dengan penelitian yang menunjukkan bahwa didukung dengan pendapat Sarafino (1994)
pasien kanker yang memiliki sandaran Ayunungthias (2012)3 yang menyatakan
sumber religius yang kuat akan mengantarkan dengan adanya dukungan suami diharapkan
pasien tersebut pada prognosis yang lebih penderita kanker payudara menilai bahwa ada
baik dari yang diperkirakan.6 suami yang dapat diandalkan bila penderita
Dukungan positif dari suami, anak, orang membutuhkan bantuan, ada yang memberi
tua, keluarga dan teman-teman terdekat yang semangat untuk sembuh, dan memberikan
mereka dapatkan juga membuat mereka tetap kekuatan dalam menghadapi penyakit yang
semangat untuk menjalani kemoterapi sedang dideritanya. Dukungan sosial suami
sehingga semakin lama respon psikologis yang mereka dapatkan meliputi dukungan
yang mereka miliki semakin kearah positif emosional, dukungan penghargaan, dukungan
dan sangat mempengaruhi kualitas hidup instrumental, dukungan informasi, dan
mereka saat ini. dukungan jaringan.
Mereka juga menganggap bahwa emosi Selain dukungan sosial dari suami yang
negatif menimbulkan rasa sakit dalam tubuh, mereka dapatkan, mereka juga menyatakan
menciptakan efek pemisahan, menghambat bahwa petugas kesehatan yang berada di
aliran emosi positif dan hanya akan menarik ruang kemoterapi memberikan dukungan dan
energi negatif lainnya ke dalam hidup semangat kepada mereka yang menjalani
mereka. Bila terlalu fokus pada kesakitan dan kemoterapi yang mana mereka setiap harinya
kemarahan, hal itu hanya akan menciptakan akan merasakan efek-efek dari kemoterapi.
keadaan yang makin buruk dan tidak sehat Bentuk dukungan dari petugas kesehatan
dalam kehidupan mereka. Karena itu mereka yang mereka kemukakan berupa penyuluhan
berjuang untuk membuat ruang untuk yang dapat membuka pikiran dan
perasaan positif. Mereka membuat keputusan meningkatkan semangat untuk terus
yang disadari bahwa mereka harus memilih menjalani kemoterapi yaitu meliputi manfaat,
kebahagiaan dan memilih untuk hidup dalam efek samping dan kerugian jika mereka tidak
keadaan selalu bersyukur. Mereka juga rutin dan meneruskan pengobatan yang
menyatakan bahwa penyakit yang saat ini mereka jalani saai ini. Selain itu petugas
mereka derita adalah salah satu pengampunan kesehatan yang berada di ruangan juga
Tuhan terhadap kesalahan-kesalahan mereka membantu dalam proses administrasi apabila
yang lalu dan sebagai pelebur kesalahan- ada kesulitan dalam mengurus hal tersebut.
kesalahan mereka terutama bagi sebagian Dari beberapa uraian diatas telah
mereka yang beragama muslim meyakini diketahui bahwa ada keterkaitan antara
JURNAL ILMU KESEHATAN VOL. 3 NO. 2 DESEMBER 2015
fenomena di lapangan dengan teori yang dengan kanker payudara yang menjalani
menyatakan bahwa kualitas hidup adalah kemoterapi.
kondisi dimana pasien kendati penyakit yang
dideritanya dapat tetap merasa nyaman secara SARAN
fisik, psikologis, sosial maupun spiritual serta Berdasarkan kesimpulan yang telah
secara optimal memanfaatkan hidupnya untuk diambil dalam penelitian ini, beberapa
kebahagian dirinya maupun orang lain.11 saran yang bisa disampaikan adalah
Oleh karena itu, peneliti menyimpulkan sebagai berikut:
bahwa penelitian ini terdapat hubungan antara 1. Bagi Institusi Pendidikan
frekuensi kemoterapi yang sedikit ataupun a. Penelitian ini diharapkan menjadi
banyak dengan kualitas hidup perempuan masukan pada program belajar
dengan kanker payudara yang menjalani mengajar dan menambah referensi
kemoterapi di Ruang Kemoterapi RSUD A.M perpustakaan serta menjadi dasar
Parikesit Tenggarong. untuk penelitian keperawatan lebih
lanjut.
KESIMPULAN b. Penelitian ini diharapkan bahan
Berdasarkan hasil penelitian dan bacaan bagi mahasiswa keperawatan
pembahasan, maka diperoleh kesimpulan dalam menambah pengetahuan
sebagai berikut: tentang kualitas hidup pasien kanker
1. Analisa univariat frekuensi kemoterapi payudara yang menjalani kemoterapi.
pada perempuan dengan kanker payudara 2. Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan
yang menjalani kemoterapi di Ruang Penelitian ini diharapkan dapat
Kemoterapi RSUD A.M Parikesit memberikan masukan untuk membentuk
Tenggarong didapatkan responden yang kelompok support untuk perempuan-
paling tertinggi adalah responden yang perempuan dengan masalah kanker
berada pada siklus 1 sebanyak 9 orang payudara yang menjalani kemoterapi.
(30,0%) dan yang paling terendah adalah Serta dapat memotivasi agar dapat
responden yang berada pada siklus 5 memberikan informasi yang jelas dan
sebanyak 2 orang (6,7%). Hasil estimasi benar dalam pemberian obat-obatan
interval frekuensi kemoterapi diyakini kemoterapi dan efek-efeknya serta
bahwa 95% dari nilai tengah yaitu 3 bagaimana cara penggunaan kontrasepsi
berada pada rentang 2,45-3,88. dan menyusui yang baik dan benar agar
2. Analisa univariat kualitas hidup dapat mengurangi kejadian kanker
perempuan dengan kanker payudara yang payudara dengan mencegah faktor-faktor
menjalani kemoterapi di Ruang risiko yang ada.
Kemoterapi RSUD A.M Parikesit 3. Bagi Perawat
Tenggarong didapatkan hasil dari Diharapkan penelitian ini dapat
estimasi interval pada kualitas hidup menjadi bahan masukan bagi tenaga
diyakini bahwa 95% dari nilai tengah kesehatan khususnya perawat dalam
59,30 berada pada rentang 58,69-67,07 melaksanakan perannya sebagai care
dengan nilai kualitas hidup yang paling giver dan memberikan penyuluhan
banyak adalah 51,00. tentang kanker payudara beserta
3. Dari hasil penelitian didapatkan nilai p penanganannya terutama kemoterapi serta
value=0,000<0,05 yang berarti Ho ditolak konseling guna meningkatkan kualitas
sehingga dapat diartikan bahwa terdapat hidup bagi perempuan dengan kanker
hubungan yang bermakna antara payudara yang menjalani kemoterapi.
frekuensi kemoterapi dengan kualitas 4. Bagi Peneliti Selanjutnya
hidup pasien dengan perempuan kanker Penelitian ini diharapkan dapat
payudara yang menjalani kemoterapi menjadikan peneliti selanjutnya untuk
dengan kekuatan korelasi sangat kuat dan menggali lebih dalam permasalahan
arah korelasinya positif (r= 0,804) yang kanker payudara dengan menggunakan
berarti semakin sering frekuensi variabel yang merupakan faktor
kemoterapi maka semakin sedang atau confounding dari penelitian ini. Sehingga
biasa saja kualitas hidup perempuan dengan banyaknya penelitian tentang
JURNAL ILMU KESEHATAN VOL. 3 NO. 2 DESEMBER 2015
kanker payudara maka dapat membuat Kreitler, Peleg, Ehrenfeld. (2007). Stress,
orang lain mengerti pentingnya dukungan Self-efficacy and Quality of Life in
dan tugas-tugas lainnya dalam Cancer Patients, (online),
meningkatkan kualitas dan harapan hidup http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.10
penderita kanker payudara. 02/pon.1063/pdf. Diakses 17 Oktober
2013).
DAFTAR PUSTAKA
Kumar, V, Cotran, R, & Robbins, S. (2007).
American Cancer Society. (2010). Breast Buku Ajar Patologi Robbins. Jakarta :
Cancer Facts & Figures. EGC.
www.cancer.org/acs/groups/content/@n Kusmiran, E. (2012). Kesehatan Reproduksi
ho/.3/f861009final90809pdf.pdf. Remaja dan Wanita. Jakarta : Salemba
Diakses pada tanggal 05 Oktober 2013. Medika.
Andromeda, Y., dan Rachmahana, S.R. Lanfranchi, A. (2007). Breast Cancer, Risks
(2006). Penerimaan Diri Wanita and Prevention, 4th ed. USA Breast
Penderita Kanker Payudara DItinjau Cancer Prevention Institute.
Dari Kepribadian Tahan Banting
(hardnes) dan Status Pekerjaan. Skripsi. Lincoln, J & Wilensky. (2008). Kanker
Yogyakarta : Fakultas Psikologi Payudara, Diagnosis dan Solusinya.
Universitas Islam Indonesia. Cetakan I. Jakarta : Prestasi Pustakarya