A
A
Sampai saat ini Etiologi Asthma Bronchial belum diketahui dengan pasti namun suatu
hal yang sering kali terjadi pada semua panderita Asthma Adalah FenomenaI
Hiperaktivitas Bronkuspenderita Asthma sangat peka terhadap
rangsangan Imunologi maupun Nonimunologi karna sifat tersebut maka
rangsangan Asthma bisa terjadi akibat berbagai rangsangan baik fisik,metabolisme
kimia. Alergen, infeksi dan sebagainya. Faktor penyebab yang sering
menimbulkanAsthma perlu diketahui dan dapat mungkin dihindarkan factor-faktor
tersebut adalah :
1. Alergen Utama : debu rumah, spora jamur dan tepung sari rerumputan.
2. Iritasi seperti asap, bau-bauan dan polutan
3. Infeksi saluran napas terutama yang disebabkan oleh virus
4. Perubahan cuaca yang ekstrim
5. Aktifitas fisik yang berlebihan
6. Lingkungan kerja
7. Obat-obatan
8. Emosi dan Lain-lain seperti Refleks.
Belum diketahui, Faktor pencetus adalah allergen, infeksi (terutama saluran napas
bagian atas)iritan, cuaca , kegiatan Jasmani, Refluks Gastroesofagus dan Psikis.
(Arief Mansjoer.2000)
1. 3. Manifestasi Klisnis
(Arief Mansjoer.1999)
Status
Ringan Sedang Berat
Asmmatikus
1. 5. Jenis-jenis Asthma
1. 6. Patofisiologi
Asthma adalah Obstruksi jalan nafas Difus Reversibel. Obstruksi disebabkan oleh satu
atau lebih dari yang berikut ini :
Selain itu, otot-otot Bronchial dan Kelenjar Mukosa membesar; Sputum yang
kental, banyak dihasilkan dan Alveoli menjadi hiperinflasi, dengan udara
terperangkap di dalam jaringan paru.Mekanisme yang pasti dari perubahan ini tidak
diketahui, tetapi apa yang paling diketahui adalah keterlibatan sistem imunologis dan
sistem saraf Otonom.
Beberapa individu dengan Asthma mengalami respons Imun yang buruk terhadap
lingkungan mereka. Antibodi yang dihasilkan kemudian menyerang sel-
sel mast dalam paru . Pemajanan ulang terhadap Antigen mengkibatkan
Ikatan Antigen dengan Antibodi, menyebabkan pelepasan produk sel-sel
mast (disebut Mediator) seperti Histamin,
Bradikinin, dan Prostaglandin sertaAnafilaksis dari Substansi yang bereaksi lambat.
Pelepasan mediator ini dalam jaringan parumempengaruhi otot
polos dan kelenjar jalan napas, menyebabkan Bronkospasme,
pembengkakan membran mukosa, dan pembentukan mucus yang sangat banyak.
Sistem Saraf Otonom mempersarafi paru. Tonus otot Bronchial diatur oleh Impuls
Saraf Vagalmelalui sistem parasimpatis. Pada Asthma Idiopatik atau Nonalergi, ketika
ujung saraf pada jalan napas dirangsang oleh faktor seperti infeksi, latihan, dingin,
merokok, emosi, dan Polutan, jumlah Asetilkolin yang dilepaskan meningkat.
Pelepasan Asetilkolin ini secara langsung menyebabkan Bronkokonstriksi juga
merangsang pembentukan mediator kimiawi yang dibahas di atas. Individu
dengan Asthma dapat mempunyai toleransi rendah terhadap respons parasimpatis.
(Brunner Dan Suddarth.2001)
1. 7. Komplikasi
4) Bronkhitis atau radang paru-paru : Kondisi di mana lapisan bagian dalam dari
saluran pernapasan di paru-paru yang kecil (bronchiolis) mengalami bengkak.
5) Emfisema : penyakit saluran pernafasan yang berdiri sesak nafas terus menerus
yang menghebat pada waktu pengeluaran tenaga dan sering kali dengan perasaan letih
atau baha latinnya paru-paru basah
1. 8. Pemeriksaan Diagnosis
1) Pemberian Penyuluhan
3) Pemberian Cairan
10. Pengobatan
1. Pengobatan Farmakologik :
1) Orsiprenalin (Alupent)
2) Fenoterol (Berotec)
3) Teofilin (Amilex)
Efek Dari Teofilin sama dengan obat golongan Simptomatik tetapi cara kerjanya
berbeda. Sehingga bila kedua obat ini dikombinasikan Efeknya saling memperkuat
cara pemakaian :
1. c. Kromalin
1. d. Ketofelin
Menurut Helvie 1981, Keluarga Adalah sekolompok manusia yang tinggal dalam satu
rumah tangga dalam kedekatan yang konsisten dan hubungan yang erat.
(Setiadi.2008)
Menurut Friedman 1998, Keluarga Adalah Kumpulan dua orang atau lebih yang
hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyai
peran masing-masing yang bagian dari keluarga. (Suprajitno, S.Kep.2004)
1. 2. Tipe Keluarga
Pembagian tipe keluarga bergantung pada konteks keilmuan dan orang yang
mengelompokkan. Secara tradisional keluarga dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
1. Keluarga Inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang hanya terdiri ayah, ibu,
dan anak yang diperoleh dari keturunannya atau adopsi atau keduanya.
2. Keluarga Besar (Extended Family) adalah keluarga ini bertambah Anggota
keluarga lain yang masih mempunyai hubungan darah (Kakek-nenek, paman-
Bibi). (Suprajitno,S.Kp.2004)
3. 3. Tahap Perkembangan Keluarga
Pasangan Baru menikah yang belum mempunyai anak. Tugas perkembangan keluarga
Pemula antara lain : membina hubungan intim yang memuaskan, menetapkan tujuan
bersama, membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok sosial,
persiapan menjadi orang tua,
1. b. Keluarga sedang mengasuh anak (Anak tertua bayi sampai umur 30 bulan)
(Child Bearing)
Tugas Keluarga ini Adalah adaptasi perubahan anggota keluarga (peran, Interaksi,
Seksual dan kegiatan), mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan
pasangan, Menata ruang untuk anak, Biaya/Dana, dan mengadakan kebiasaan
keagaamaan secara rutin. (Setiadi.2008)
1. c. Keluarga Dengan anak usia prasekolah (anak tertua berumur 2-6 tahun)
1. Keluarga Dengan Anak Usia Sekolah (Anak tertua Usia 6-13 tahun).
Tugas Perkembangan keluarga Pada Tahap ini Adalah : Mensosialisasikan anak
termasuk meningkatkan prestasi sekolah dan mengembangkan dengan teman sebaya,
membiasakan belajar teratur, memperhatikan anak saat menyelesaikan tugas sekolah.
(Ns. Komang Ayu Henny Achjar, SKM, MKep, SpKom. 2011)
Menurut Duvall Pada tahap Ini : tahap yang paling rawan, karena dalam tahap ini anak
akan mencari identitas diri dalam membentuk kepribadiaanya, oleh karena itu suri
tauladan dari kedua orang tua sangat diperlukan. Komunikasi dan saling pengertian
antara kedua orang tua dengan anak perlu dipelihara dan dikembangkan. (Drs.
Nasrul Efiendy.1998)
1. f. Keluarga Yang melepas anak usia dewasa muda (mencakup anak pertama
sampai anak terakhir yang meninggalkan rumah)
Tugas Perkembangan pada Tahap ini adalah Menerima kematian pasangan, kawan
dan mempersiapkan kematian, penyesuaian tahap masa pensiun dengan cara merubah
cara hidup, mempertahankan keakraban pasangan dan saling merawat, dan
melakukan Life Review masa lalu. (Setiadi,2008)
1. 4. Struktur Keluarga
1. 1. Patrineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari anak saudara sedarah dalam beberapa
generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.
1. 2. Matrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari anak saudara sedarah dalam beberapa
generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
1. 3. Matrilokal
1. 4. Patrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami
1. 5. Keluarga Kawin
Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga, dan beberapa
anak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanyan hubungan dengan suami
atau istri. (Setiadi.2008)
1. 1. Fungsi Afektif
Menurut Friedman (1998), fungsi Afektif adalah fungsi keluarga yang utama untuk
mengajarkan segala untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan
orang lain. (Setiadi.2008)
1. 2. Fungsi Biologis
1. 3. Fungsi Psikologis
Memberikan kasih sayang dan rasa aman, Memberikan perhatian diantara anggota
keluarga, Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga, Memberikan
identitas keluarga. (Drs. Nasrul Efiendy.1998)
1. 4. Fungsi Sosialisasi
1. 5. Fungsi Ekonomi
1. 6. Fungsi Pendidikan
Adalah Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, keterampilan dan
membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya,
Mempersiapkan Anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi
peranannya sebagai orang dewasa, Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat
perkembangannya. (Drs. Nasrul Efiendy.1998)
Pengertian sistem yang paling umum adalah kumpulan beberapa bagian fungsional
yang saling berhubungan dan tergantung satu dengan yang lain dalam waktu tertentu
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Keluarga merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh diabaikan karena tanpa
kesehatan segala sesuatu tidak akan berarti dan karena kesehatanlah kadang seluruh
kekuatan sumber daya dan dana karena kesehatanlah kadang seluruh kekuatan sumber
daya dan dana keluarga habis. Perubahan sekecil perubahan yang dialami anggota
keluarga secara tidak langsung menjadi perhatian orang tua/keluarga. Apabila
menyadari adanya perubahan keluarga, perlu dicatat kapan terjadinya, perubahan apa
yang terjadi dan beberapa besar perubahannya.
Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan yang
tepat sesuai dengan keadaan keluarga, dengan pertimbangan siapa diantara keluarga
yang mempunyai kemampuan memutuskan untuk menentukan tindakan yang tepat
agar masalah kesehatan dapat dikurangi atau bahkan teratasi.
Sering kali keluarga telah mengambil tindakan yang tepat dan benar, tetapi keluarga
memiliki keterbatasan yang telah diketahui oleh keluarga sendiri. Jika demikian,
anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan perlu memperoleh tindakan
lanjutan atau perawatan agar masalah yang lebih parah tidak terjadi.
1. Tidak tahu bahwa fasilitas kesehatan itu ada, Tidak memahami keuntungan
yang diperoleh
2. Kurang percaya terhadap petugas kesehatan dan lembaga kesehatan
3. Pengalaman yang kurang baik dari petugas kesehatan
4. Rasa takut pada akibat dari tindakan, Tidak terjangkau fasilitas yang
diperlukan, Tidak adanya fasilitas yang diperlukan, Rasa asing dan tidak ada
dukungan dari masyarakat, Sikap dan falsafah hidup, (Drs. Nasrul
Efiendy,1998)
1. 2. Tahap-tahap Pengkajian
1. Penjajakan I
1. 4. Analisa Data
Setelah data terkumpul (Dalam Format Pengkajian) maka selanjutnya dilakukan
analisa data yaitu mengaitkan data dan menghubungkan dengan konsep teori dan
prinsip yang relevan untuk membuat kesimpulan dalam menentukan masalah
kesehatan dan keperawatan keluarga.
1. Validasi data yaitu meneliti kembali data yang terkumpul dalam format
pengkajian.
2. Mengelompokan Data berdasarkan kebutuhan Bio, Psiko, Sosial Dan Spiritual.
3. Membandingkan Dengan Standart
4. Membuat Kesimpulan tentang kesenjangan yang ditemukan. (Setiadi.2008)
1. 5. Perumusan Masalah
1. a. Masalah (Problem)
a) Isolasi Social
b) Kurang pengetahuan
1. b. Penyebab (Etiologi)
Tanda dan gejala adalah sekumpulan data subjektif dan objektif yang diperoleh
perawat dari keluarga yang mendukung masalah dan penyebab perawat hanya boleh
mendokumentasikan tanda dan gejala yang paling signifikan perumusan diagnosis
keperawatan keluarga sama dengan diagnosa diklinik yang dapat dibedakan menjadi 5
(lima) kategori yaitu :
a) Perubahan Nutrisi kurang dari kebutuhan pada balita (anak M) keluarga bapak T.
Berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan
gangguan nutrisi.
b) Bersihan jalan nafas tidak efektif pada ibu T berhubungan dengan kurangnya
kemampuan keluarga bapak T merawat anggota keluarga yang sakit.
Adalah keputusan klinik tentang kesehatan keluarga dalam transisi dari tingkat
sejahtera tertentu ke tingkat sejahtera yang lebih tinggi sehingga kesehatan keluarga
dapat ditingkatkan : Contoh pernyataan diagnosa keperawatan sejahteraan:
4) Sindrom
Adalah Diagnosa yang terdiri dari kelompok diagnosa actual dan resiko tinggi yang
diperkirakan akan muncul karena suatu kejadian/situasi tertentu menurut NANDA ada
2 diagnosa yaitu :
1 Sifat masalah
1
Skala : Tidak / kurang sehat 3
Ancaman kesehatan 2
Keadaan sejahtra 1
Sebagian 1
Tidak dapat 0
3 Potensial masalah untuk di cegah
1
Skala : tinggi 3
Cukup 2
Rendah 1
4 Menonjol masalah
1
Skala : masalah berat, harus segera di ganti ada 2
masalah, tetap tidak perlu di ganti masalah tidak di
rasakan. 1
1. Kriteria I Yaitu sifat masalah, bobot yang lebih berat yaitu tidak/kurang sehat
karena memerlukan tindakan segera dan disadari dan dirasakan oleh keluarga
untuk mengetahui sifat masalah ini mengacu pada tipologi masalah kesehatan
yang terdiri dari 3 kelompok besar yaitu :
Hubungan keluarga tidak harmonis, Hubungan orang tua dan anak yang tegang,
Orang tua yang tidak dewasa
1. Sanitasi Lingkungan
Ventilasi kurang baik, Sumber air Minum tidak memenuhi syarat, Polusi udara,
Tempat pembuangan sampah yang tidak sesuai dengan syarat
c) Situasi Krisis
Perkawinan, Kehamilan, Persalinan, Masa nifas, Menjadi orang tua, Abortus, Anak
remaja, Anak masuk sekolah, Kehilangan pekerjaan, Kematian Anggota keluarga
d) Sumber daya masyarakat dalam bentuk fasilitas, organisasi dalam masyarakat dan
sokongan masyarakat.
b) Lamanya masalah yang berhubungan dengan jangka waktu masalah itu ada.
c) Adanya Kelompok High Risk atau kelompok yang sangat peka menambah
potensi untuk mencegah masalah.
Perawat perlu menilai persepsi atau bagaimana keluarga melihat masalah kesehatan
tersebut. Prioritas didasarkan pada diagnosa keperawatan yang mempunyai skor
tertinggi dan didusun berurutan sampai skor terendah.
1. Penetapan Tujuan
Adalah hasil yang ingin dicapai untuk mengatasi masalah diagnosa keperawatan
keluarga. Bila dilihat dari sudut jangka waktu, maka tujuan perawatan keluarga dapat
dibagi menjadi :
Ditekankan pada keadaan yang bisa dicapai setiap harinya yang dihubungkan dengan
keadaan yang mengacam kehidupan. Contoh :
b) Bayi Yang belum Diimunisasi dari keluarga tersebut harus segera diberi
imunisasi BCG, DPT, dan Polio.
c) Harus objektif atau merupakan tujuan operasional langsung dari kedua belah
pihak (keluarga dan perawat)
No Kriteria Standar
2) Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota yang sakit dengan cara :
1. 9. Implementasi
1. Tahap 1 : Persiapan
1. Tahap 2 : Intervensi
1. Independent
Adalah suatu kegiatan yang dilaksankan oleh perawat sesuai dengan kompetensi
keperawatan tanpa petunjuk dan perintah dari tenaga kesehatan lainnya.
1. Interdependent
Yaitu suatu kegiatan yang memerlukan suatu kerja sama dengan tenaga kesehatan
lainnya, misalnya tenaga sosial, ahli gizi, fisioterapi dan dokter dan yang lainnya.
1. Tahap 3 : Dokumentasi
Pelaksanaan tindakan keperawatan harus diikuti oleh pencatatan yang lengkap dan
akurat suatu kejadian dalam proses keperawatan. (Setiadi.2008)
10. Evaluasi
Tahap Penilaian atau evaluasi Adalah perbandingan yang sistematis dan terencana
tentang kesehatan keluarga dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan dengan
cara bersinambungan dengan melibatkan klien dan tenaga kesehatan lainnya.
Evaluasi disusun menggunakan SOAP secara operasional dengan tahapan dengan
sumatif (dilakukan selama proses asuhan keperawatan) dan formatif yaitu dengan
proses dan evaluasi akhir. (Setiadi.2008)
1. Siapkan peralatan seperti baju Periksa, selimut, Stetoskop, senter pena, dan
penggaris.
2. Cuci Tangan sebelum melakukan prosedur
3. Jelaskan prosedur kepada pasien
4. Anjurkan Pasien menanggalkan baju sampai pinggang dan mengenakan baju
periksa
5. Pastikan ruang periksa sukup terang dan hangat serta bebas dari gangguan
lingkungan.
6. b. Hal Yang perlu diperhatikan
Hal yang perlu dilakukan perawat saat inpeksi toraks adalah sebagai berikut :
Pemeriksaan dimulai dengan memposisikan pasien pada posisi duduk dengan pakaian
dibuka sampai pinggang.
Pastikan warna kulit dada (anterior, posterior, dan lateral, konsisten) dengan warna
tubuh bagian tubuh lainnya.
2) Bila pemeriksaan memindahkan tangan sedikit ke kiri dan kanan dari processus,
pemeriksa akan merasakan tulang rusuk pertama
3) Hitung tulang rusuk dan sela interkostal dan tetap dekat pada garis vertebrae.
Fremitus adalah vibrasi yang dirasakan di luar dinding dada saat pasien
bicara. Vibrasi paling besar dirasakan di daerah saluran napas berdiameter
besar (Trachea) dan hampir tidak ada padaAlveoli paru-paru.
Prosedur Auskultasi Toraks posterior yang dilakukan oleh perawat adalah sebagai
berikut :
Auskultasi Paru-paru
a) Auskultasi dilakukan dengan pola yang sama seperti yang digunakan pada
perkusi Paru-paru
b) Mulai Auskultasi pada bagian apeks paru-paru kiri dan lanjutkan seperti pola
perkusi.
c) Dengarkan pula suara-suara tambahan yang mendahului pada siklus inspirasi dan
ekspirasi.
1. Perkusi Toraks
Prosedur perkusi toraks anterior yang dilakukan oleh perawat adalah sebagai berikut :
1. Mulailah perkusi pada daerah apeks dan lanjutan sampai setinggi diafragma
2. Pastikan Jari-jari tangan yang tidak dominan berada pada celah interkostal
sejajar dengan tulang rusuk
3. Jika pasien wanita memiliki payudara yang besar, mintalah pasien untuk
memindahkan payudaranya ke samping (mengatur posisi) selama prosedur ini.
(Irman Somatri.2008)
BAB III
Struktur dan Peran setiap anggota Keluarga Bapak L yang di dapat saat kunjungan
yang ke dua dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Hub.
No Nama JK Umur dengan Pendidikan Pekerjaan Status
Riwayat
KK
Imunisasi
Bapak
3. L 36 th Menantu SMP Swasta Sehat
R
Anak
4. L 10 th Cucu SD Pelajar Sehat Lengkap
U
Anak
5. L 9 th Cucu SD Pelajar Sehat Lengkap
R
1. Genogram
A
Keterangan Gambar :
A = Orang Tua klien : Laki-Laki
1. Tipe Keluarga
1. Suku Bangsa
Semua anggota Keluarga bapak L berasal dari suku bugis, bahasa sehari-hari
menggunakan bahasa bugis dan Indonesia
1. Agama
1) Bapak L
Bapak L Mengatakan sudah menderita Asthma sejak 2 tahun yang lalu. Gejala
yang timbul berupa batuk berlendir, sesak nafas, Lemah, dan kekuatan fisik yang
menurun. Bila terkena serangan asthma berat baru dibawah ke puskesmas, jika
terkena asthma ringan hanya dibelikan obat batuk diwarung.
2) Ibu M
Ibu M bekerja sebagai ibu Rumah Tangga dan dalam keadaan sehat. Ibu M
Mengatakan Tidak pernah sakit ataupun menderita penyakit yang serius, dan tidak
ada penyakit keturunan dan menular.
3) Ibu D
Ibu D bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga dan dalam keadaan sehat.
4) Bapak R
5) Anak U
6) Anak
Bapak L mengatakan tidak pernah sakit ataupun menderita penyakit menular yang
serius, dan pihak keluarga Bapak L juga tidak memiliki penyakit yang sama dengan
bapak L, Ibu M dalam keadaan sehat, Ibu M juga Mengatakan bahwa orang tuanya
tidak pernah mengalami penyakit yang sama dengan Bapak L.
1. Keadaan Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
Rumah Bapak L semi permanen dan milik sendiri Luas rumah yang di tempati kurang
lebih 10 x 7 m2 (Lebar 7, panjang 10), terdiri dari 3 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1
dapur, dan wc yang menyatu dengan rumah, Bentuk bangunan rumah persegi panjang,
lantai rumah terbuat dari karpet plastik dan penataan perabot rumah tangga tidak
tertata dengan rapi, penerangan dan ventilasi <10% luas lantai, khususnya penerangan
ventilasi dalam kamar tidak ada yang masuk, Pembuangan limbah hanya di buang
dibelakang rumah.
Keluarga Bapak L tidak mempunyai tempat pembuangan sampah yang terbuat dari
kayu, namun cara pengelolaan sampah dengan cara dibakar dibelakang rumah.
Sumber air minum yang digunakan oleh Bapak L untuk memenuhi kebutuhan sehari
hari seperti memasak, mencuci, dan mandi adalah air PDAM, sebelum diminum air
dimasak terlebih dahulu.
1. Jamban/WC
Keluarga Bapak L memiliki WC dan kamar mandi, didalam rumah tipe WC yang
digunakan jenis Leher Angsa.
1. Sosial
1. Karateristik tetangga Dan komunitas tempat tinggal
Bapak L telah 30 tahun tinggal di Desa Lalos Dusun Talamandu, sejak menikah tidak
pernah berpindah tempat.
Rumah Keluarga Bapak L berdekatan dengan Puskesmas dan jika keluarga Bapak L
ada yang sakit, keluarga membawanya ke Puskesmas terdekat.
1. Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi keluarga
Pola Komunikasi yang digunakan oleh Bapak L adalah komunikasi tertutup, bahasa
yang digunakan adalah bahasa indonesia kadang-kadang menggunakan bahasa bugis,
jika ada masalah dalam keluarga Bapak L Komunikasi diselesaikan dengan
musyawarah.
1. Struktur kekuatan keluarga
Dukungan dan motivasi yang kuat dari anggota keluarga dan ditanamkannya sikap
saling menyayangi dan saling membantu sangat menunjang keluarga dalam
menyelesaikan masalah kesehatan keluarga.
1. Struktur Peran
Peran Bapak L adalah mencari nafkah dan menghidupi seluruh anggota keluarga.
Peran Ibu M adalah mengurus rumah tangga. Dan Anak Bapak L berperan sebagai
Merawat dan Menjaga Anak-anaknya.
Nilai dan norma yang berlaku dalam keluarga menyesuaikan dengan nilai agama
islam dan norma yang berlaku dilingkungannya.
1. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
1. Fungsi Sosialisasi
Interaksi antara sesama dalam keluarga Bapak L cukup baik, karena Bapak L dan Ibu
M mengajarkan bagaimana cara berperilaku yang sesuai dengan ajaran agama islam
dalam kehidupan sehari hari baik dalam rumah maupun dilingkungan tempat tinggal
Ibu M tidak begitu mengetahui dan paham cara merawat dan mengobati penyakit yang
diderita suaminya
Keluarga bapak L memahami bahwa Lingkungan sehat dan bersih dalam rumah dapat
mencegah penyakit Bapak L.
1. Fungsi Ekonomi
Bila ada anggota keluarga yang sakit, keluarga secepatnya dibawa ke Puskesmas.
Keluarga bapak L menerima keadaan ini apa adanya dan keluarga tetap memotivasi
bapak L untuk tetap berobat agar penyakitnya segera sembuh. Dan melibatkan istrinya
mengambil keputusan yang terbaik bagi keluarganya.
Penyakit ini dialami sudah cukup lama, Bapak L Kalau Ada masalah, kadang-kadang
diam dan tidak terbuka dan tidak mau dibicarakan kepada anaknya.
Pemeriksaan Fisik setiap Anggota Keluarga Bapak L yang didapat saat kunjungan ke-
2 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Pemeriksaan
Tn. L Ny. M Ny. D Tn. R An. U
Fisik
SB : 36,5 O C SB : 36 O C SB : 37 O C SB : 36 O C
Integument Kulit bersih, Kulit bersih, Kulit bersih, Kulit bersih, Kulit bersih,
tidak ada tidak ada turgor kulit turgor kulit turgor kulit
benjolan benjolan normal normal normal
Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
benjolan, tidak benjolan, tidak benjolan, tidak benjolan, tidak benjolan,
ada ada ada ada pembesaran
pembesaran pembesaran pembesaran pada kelenjar
pada kelenjar pada kelenjar pada kelenjar limfe
limfe limfe limfe
Dada Frekuensi Bunyi Jantung Bunyi Jantung Bunyi Jantung Bunyi Jantun
nafas Dan paru-paru Dan paru-paru Dan paru-paru Dan paru-par
26x/menit, Normal Normal Normal Normal
terdengar
suara nafas
tambahan
suara mengi
Tangan Kuku tangan Kuku tangan Kuku tangan Kuku tangan Kuku tangan
bersih, bersih, bersih, bersih, kekuatan bersih, kekua
kekuatan otot kekuatan otot kekuatan otot otot otot
Kaki Kuku Kaki Kuku Kaki Kuku Kaki Kuku Kaki Kuku Kaki
Nampak Nampak Nampak Nampak Bersih, Nampak Bers
Bersih, Bersih, Bersih, kekuatan Otot kekuatan Oto
kekuatan Otot kekuatan Otot kekuatan Otot Normal, Tidak Normal,
Normal, Tidak Normal, Tidak Normal, Tidak Ada
Ada Ada Ada pembengkakan
pembengkakan pembengkakan pembengkakan
Keadaan
Umum
Keluarga sangat mengharapkan bapak L agar cepat sembuh dari penyakitnya dan
keluarga berharap kepada petugas kesehatan agar mampu memberikan pelayanan
yang baik dan tepat pada siapa saja yang membutuhkan pelayanan kesehatan.
1. B. Klasifikasi Data
Data Subyek Obyektif yang didapat pada Keluarga Bapak L saat Kunjungan 2 dapat
dilihat pada tabel dibawah ini :
Data Subjektif dan Data Objektif yang didapat dari keluarga Bapak L pada kunjungan
ke Dua dapat di lihat pada Tabel di bawah ini :
Data Obyektif :
1. Sesak Napas
2. Batuk Berlendir
3. Gelisah, Berkeringat Dingin
4. Tanda-tanda Vital :
Data Obyektif :
Skor
1. Resiko Tinggi Terjadi Kekambuhan penyakit berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan yang sehat
Skor
Penilaian Skoring Diagnosa Keperawatan pada Keluarga Bapak L dapat di lihat pada
Tabel di bawah ini :
No Diagnosa Skoring
1. Intervensi
Pelaksanaan yang di lakukan pada keluarga Bapak L pada kunjungan ke Empat dapat
di lihat pada Tabel di bawah ini :
19.1
0
19.2
5
19.3
5
19.4
0
20.1
8
20.0
0
20.2
5
Hasil Akhir yang di dapat pada keluarga Bapak L pada hari ke Lima dapat di lihat
pada Tabel di bawah ini :
1 Minggu, 15 21.30 S:
1 Juli 2012 Wita
1. Keluarga menjawab salam
2. Bapak L menyetujui pertemuan saat ini
selama 60 menit
3. Ibu M menyebutkan pengertian, penyebab
dan tanda dan gejala seadanya
4. Ibu M mengatakan memberikan obat
tradisional bila bapak L batuk berlendir.
O:
P:
2 Minggu, 15 22.00 S:
2 Juli 2012
1. Ibu M menyebutkan tanda-tanda penyakit
Asthma bronchial seadanya
2. Ibu M mengatakan tentang cara
pencegahan penyakit Asthma Bronchial
3. Keluarga Bapak L mau dan akan
membersihkan lingkungan rumah
P:
Senin, 16 1 09.45 S:
Juli 2012
1. Keluarga Menjawab Salam
2. Ibu M menyebutkan pengertian, Penyebab,
tanda dan gejala Asthma Bronchial
3. Ibu M mampu mendemostrasikan cara
pembuatan Obat Tradisional (Obat pelega
Tenggorokan)
O:
I:
R:
Lanjutan Catatan Perkembangan
Selasa, 17 1 09.30 S:
Juli 2012
1. Keluarga Menjawab Salam
2. Ibu M Mengatakan sudah memahami
tentang penyakit Asthma Bronchial
3. Ibu M Mengatakan bapak L masih sering
batuk- batuk berlendir dan namun sesak
sudah mulai berkurang
O:
I:
R:
Lanjutan Catatan Perkembangan
Rabu, 18 2 09.40 S:
Juli 2012 Wita
1. Keluarga Menjawab Salam
2. Ibu M menyebutkan tanda-tanda penyakit
Asthma Bronchial seadanya
3. Keluarga Bapak L mau dan akan
membersihkan lingkungan rumah
P:
I:
R: