TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Alat Kandungan Wanita
2.1.1. Alat kandungan luar
Alat kandungan luar dalam arti sempit adalah alat kandungan yang dapat
dilihat dari luar bila wanita dalam posisi litotomi. Fungsi alat kandungan luar
dikhususkan untuk kopulasi (koitus). Menurut mocthtar (1998), yang termasuk
alat kandungan luar adalah:
1. Mons veneris
Daerah yang menggunung di atas simfisis, yang akan ditumbuhi rambut
kemaluan (pubes) apabila wanita beranjak dewasa. Pada wanita rambut ini
tumbuh membentuk sudut lengkung sedangkan pada pria membentuk
sudut runcing ke atas.
2. Bibir besar kemaluan (labia majora)
Berada pada bagian kanan dan kiri, berbentuk lonjong, yang pada wanita
menjelang dewasa ditumbuhi juga oleh pubes lanjutan dari mons veneris.
3. Bibir kecil kemaluan (labia minor )
Bagian dalam dari bibir besar berwarna merah jambu. Disini dijumpai
frenulum klitoris, preputium, dan frenulum pudenti.
4. Vulva
Bagian alat kandungan luar yang berbentuk lonjong, berukuran panjang
mulai dari klitoris, kanan kiri dibatasi bibir kecil, sanpai ke belakang
dibatasi perineum.
5. Vestibulum
Terletak dibawah selaput lendir vulva, terdiri dari bulbus vestibuli kanan
dan kiri. Disini dijumpai kelenjar vestibuli major (kelenjar Bartholini) dan
kelenjar vestibulum minor.
6. Introitus vagina
Pintu masuk ke vagina.
7. Selaput dara (hymen)
2.3. Kontrasepsi
Kontrasepsi adalah usahausaha untuk mencegah terjadinya kehamilan.
Usaha itu dapat bersifat sementara dan dapat juga bersifat permanen. Sampai saat
ini cara kontrasepsi yang ideal belum ada. Kontrasepsi ideal harus memenuhi
syarat syarat sebagai berikut: (1) dapat dipercaya; (2) tidak menimbulkan efek
yang mengganggu kesehatan; (3) daya kerjanya dapat diatur menurut kebutuhan;
(4) tidak menimbulkan gangguan sewaktu koitus; (5) tidak memerlukan motivasi
terus-menerus; (6) mudah menggunakannya; (7) murah sehingga dapat dijangkau
oleh seluruh lapisan masyarakatnya (Sarwono, 2008).
Jenis jenis kondom yang sekarang tersedia beragam tipe (Gebbie, 2005):
1) Sebagian besar kondom terbuat dari karet lateks halus dan berbentuk silinder bulat
(garis tengah sekitar 3,0 3,5 cm, panjang 15 20 cm, tebal 0,03 0,08 mm)
dengan satu ujung buntu yang polos atau berpentil dan tepi bulat di ujungnya yang
terbuka. Kondom dikemas secara individual, digulung sampai ke tepi, dan disegel
secara kedap udara dalam kertas timah impermeabel. Apabila kemasan terbuka atau
robek, maka kondom di dalamnya cepat rusak.
2) Selama bertahun tahun hanya tersedia satu ukuran tetapi sekarang diketahui adanya
kebutuhan untuk kondom berukuran lebih besar dan lebih kecil dan keduanya saat
ini sudah tersedia.
3) Sebagai usaha untuk meningkatkan akseptabilitas, juga diperkenalkan variasi yang
berpelumas, mengandung spermisida, berwarna, memiliki rasa, beraroma, dan
bertekstur.
2.4.2.2.2 Spermisida
Spermisida adalah bahan kimia yang di gunakan untuk menonaktifkan atau
membunuh sperma. Spermisida menyebabkan sel membran sperma terpecah,
memperlambat pergerakan sperma dan menurunkan kemampuan pembunuhan sel
Keuntungan spermisida(Gebbie,2005):
1) Memberi tambahan pelumnas apabila ada masalah kekeringan vagina.
2) Mudah diperoleh tanpa resep.
3) Tidak ada bukti toksisitas topikal vagina dan penyerapan sistemik, kalaupun ada,
sangat terbatas.
2.4.2.1.2.Suntikan Progestin
Suntikan progestin seperti Depo-Provera dan Noris-Terat mengandung
hormon progestin saja. Suntikan ini sangat baik bagi wanita yang menyusui dan