Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keanekaragaman organisme merupakan suatu konsep yang menunjuk
kepada variasi sifat dan ciri gen, spesies, serta ekosistem. Kumpulan individu-
individu yang berkerabat dekat menjadi suatu kelompok spesies, kemudian
berbagai spesies membentuk suatu komunitas. Interaksi antara komunitas
dengan faktor-faktor lingkungan fisik membentuk sistem ekologi (ekosistem).
Klasifikasi pada hakekatnya adalah upaya untuk menyederhanakan
keanekaragaman organisme yang besar menjadi kelompok organisme lebih
kecil agar dapat dikenal dan dipelajari dengan mudah. Beberapa golongan
yang seragam dikelompokkan menjadi satu golongan pada tingkatnya lebih
tinggi, demikian seterusnya sehingga dikenal beberapa tingkat golongan.
Dengan demikian mudah dipahami sedikit-banyak keseragaman yang dimiliki
oleh anggota yang digolongkan dapat digunakan untuk menentukan
kedudukan takson pada berbagai tingkat golongan (kategori). Tingkat-tingkat
golongan yang umum dikenal antara lain Spesies, Genus, Familia, Ordo,
Kelas, Divisio (pada tumbuhan) atau Filum (pada organisme selain
tumbuhan), dan Dunia.
Perlindungan terhadap keanekaragaman hayati adalah pusat dari
biologi konservasi, tetapi frase keanekaragaman hayati (atau secara singkat
biodiversitas) dapat mempunyai arti yang berbeda. World Wildlife Fund
(1989) mendefinisikannya sebagai jutaan tumbuhan, hewan, dan
mikroorganisme, termasuk gen yang mereka miliki, serta ekosistem rumit
yang mereka bantu menjadi lingkungan hidup. Sehingga keanekaragamman
hayati dapat di golongkan menjadi tiga tingkat yaitu keanekaragaman spesies,
keanekaragaman genetik dan keanekaragaman komunitas.
Ketiga tingkatan keanekaragaman hayati itu diperlukan untuk
kelanjutan kelangsungan hidup dibumi dan penting untuk manusia (Purvis
dan Hector 2000). Keanekaragaman spesies menggambarkan seluruh
cangkupan adaptasi ekologi, serta menggambarkan evolusi spesies terhadap

1
lingkungan tertentu. Keanekaragaman hayati merupakan sumber daya dan
sumber daya alternatif bagi manusia. Sebagai contoh, hutan tropika humida
dengan banyak spesies telah menghasilkan berbagai produk tumbuhan dan
hewan yang dapat digunakan sebagai makanan, tempat hidup serta
berlindung, dan bahkan obat-obatan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dariKeanekaragaman Hayati ?
2. Apa Pengertian dari Megabiodiversitas ?
3. Macam-MacamKeanekaragamanHayati ?
4. Apa Saja Manfaat Keanekaragaman Hayati ?
5. ApaSajaPrinsip Dasar Sistem Klasifikasi ?
6. Apa Saja Klasifikasi Makhluk Hidup ?

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian dari Keanekaragaman Hayati
2. Untuk Mengetahui Pengertian dari Megabiodiversitas.
3. UntukMengetahuiMacam-Macam Keanekaragaman Hayati.
4. Untuk Mengetahui Manfaat Keanekaragaman Hayati.
5. Untuk Mengetahui Prinsip Dasar Sistem Klasifikasi.
6. Untuk Mengetahui Klasifikasi Makhluk Hidup.

D. Batasan Masalah
1. Pengertian Keanekaragaman Hayati.
2. Pengertian dari Megabiodiversitas.
3. Macam-Macam Keanekaragaman Hayati.
4. Manfaat Keanekaragaman Hayati.
5. Prinsip Dasar Sistem Klasifikasi.
6. Klasifikasi Makhluk Hidup.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Keanekaragaman Hayati


Keanekaragaman hayati merupakan pernyataan mengenai berbagai
macam (variasi) bentuk, penampilan, umlah, dan sifat yang terdapat pada
berbagai tingkat makhluk hidup.
Menurut UU No. 5 tahun 2009 keanekaragaman hayati merupakan
keanekaragaman diantara makhluk hidup dari semua sumber, termasuk di
antaranya daratan, lautan, dan ekosistem akuatik (perairan) lainnya, serta
komplek-komplek ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragamannya,
mencangkup keanekaragaman dalam spesies, antara spesies dengan
ekosistem. Berdasarkan definisi dari undang-undang tersebut,
keanekaragaman hayati terdiri atas tiga tingkat yaitu keanekaragaman gen,
keanekaragaman jenis, dan keanekaragaman ekosistem.
B. Pengertian Megabiodiversitas
Mega artinyabesar, Biodiversitas adalah keanekaragaman hayati, jadi
Megabiodiversitas adalah keanekaragaman hayati yang sangat besar atau
berlimpah. Kabarnya dari ratusan Negara didunia, ada 12 Negara yang
dikenal sebagai Negara pemilik 70% keragaman hayati didunia. Negara-
negara tersebut adalah Australia, Brazil, China, Columbia, Ecuador, Amerika
Serikat, India, Indonesi, Madagascar, Mexico, Peru dan Kongo. Negara
tersebut di kenal sebagai Negara megabiodiversitas. Faktor yang
mempengaruhinya seperti keadaan geografis suatu daerah dan iklim suatu
daerah. Terjadinya biodiversitas karena perbedaan organisme secara genetik
dan pengaruh lingkungan. Organisme dengan jenis yang sama bila di beri
perlakuan (faktor lingkungan) yang berbeda akan menghasilkan sifat yang
berbeda. Contohnya bunga hydrangea, tumbuhan ini apabila tumbuh di
tanah yang asam akan berwarna kemerahan tapi apabila di tanah yang basa
akan berwarna biru.
C. Macam-macamKeanekaragamanHayati
Secara garis besar, keanekaragaman hayati terbagi menjadi tiga tingkat, yaitu:
1) Keanekaragaman tingkat Gen
Gen merupakan faktor pembewa sifat keturunan yang terdapat dalam
kromosom. Setiap susunan gen akan memberikan penampakan (fenotipe),
baik anatomi maupun fisiologi pada setiap organisme.Misalnya : adanya
varietas pada kucing, kelapa, ayam, harimau, dll.

3
2) KeanekaragamantingkatJenis/Spesies
Keanekaragaman hayati tingakat jenis menunjukkan keanekaragaman
atau variasi yang terdapat pada berbagai jenis atau spesies makhluk hidup
dalam genus yang sama atau familia.Misalnya : variasi dalam satu famili
antara kucing dan harimau.
3) Keanekaragaman tingkat Ekosistem
Ekosistem berarti suatu kesatuan yang dibentuk oleh hubungan timbal
balik antara makhluk hidup (komponen biotik) dan lingkungannnya
(komponen abiotik). Misalnya : ekosistem gurun didalamnya ada unta,
kaktus; dan ekosistem hutam tropis di dalamnya ada harimau.

D. Manfaat Keanekaragaman Hayati


1) Manfaat dari segi ekonomi
Penghasil Sumber Daya Alam (SDA) Hayati, meliputi:
o Sumberpangan, papan, dansandang. Contoh: daging ayam dan
daging sapi yang dimanfaatkan sebagai sumber pangan; batang
pohonjati yang digunakan sebagai bahan untuk pembuatan rumah,
dan pohon kapas sebagai sumber sandang.
o Sumber obat-obatan dan kosmetika. Contoh: masyarakat Lombok
mengenal pule, laos, turi, temulawak, alang-alang, papaya, sukun,
nenas, jahe, jarak, lada, kopi, pisang, lontar, cemara, bangkel, dan
duwek sebagai obat kontrasepsi dan diramu menjadi 30
macamobat lain.
o Sumber plasma nutfah (sumber gen)
Plasma nutfah ialah sifat-sifat unggul pada hewan, tumbuhan, dan
mikroba dan bersumber di hutan. Akan tetapi dari hewan,
tumbuhan, dan mikroba tersebut ada yang belum diketahui
fungsinya. Namun, walaupun belum diketahui fungsinya kita
jangan memusnahkannya karena mungkin saja didalamnya
terkandung suatu zat yang berperan penting bagi kehidupan.
2) Manfaat dari segi wisata dan imu pengetahuan
Sebagai sarana pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan,
rekreasi, dan wisata. Misalnya penelitian mengenai sumber-sumber
makanan dan obat-obatan yang berasal dari tumbuhan.

4
Suakamargasatwa dan cagaralam dapat digunakan sebagai tempat
pendidikan dan penelitian, karena dari tempat tersebut kita dapat
mengetahui berbagai informasi atau pengetahuan mengenai
keanekaragam flora dan fauna.
3) Manfaat dari segi social dan budaya
Kegiatan memanen hasil hutan maupun pertanian merupakan
kebiasaan yang khas bagi masyarakat yang tertinggal di pegunungan atau
dataran tinggi.

E. Prinsip Dasar Sistem Klasifikasi


Sistem klasifikasi mahluk hidup selalu mengalami perkembangan dari
tahun ke tahun. Ada beberapa sistem yang pernah digunakan secara
internasional, yaitu sistem dua kingdom, tiga kingdom, empat kingdom, lima
kingdom, enam kingdom, tujuh kingdom, delapan kingdom dan sitem tiga
domain.
1. Sistem Dua Kingdom
Klasifikasi sistem ini di kemukakan oleh aristoteles. Sistem ini
membagi organisme di bumi ini menjadi dua bagian besar (kingdom)
yaitu Plantae dan Animalia.
2. Sistem Tiga Kingdom
Klasifikasi sitem ini dikemukakan oleh Ernst Haeckel pada tahun
1866, setelah ditemukannya mikroskop cahaya untuk mengungkap
adanya organisme uniseluler. Sistem ini membagi organisme menjadi tiga
bagian yaitu Protista, Plantae, dan Animalia.
3. Sistem Empat Kingdom
Klasifikasi ini dikemukakan oleh Herbert Copeland. Sejak di
temukanya mikroskop elektron untuk mengungkap struktur
ultramikroskopik sel, misalnya ada atau tidaknya membran inti. Lalu
organisme yang mempunyai membran inti disebut eukaroita dan sedang
yag tidak mempunyai membran inti disebut prokaria. Sistem ini membagi
organisme maenjadi empat klompok besar yaitu Monera, Protista,
Plantae, Animalia.

5
4. Sistem Lima Kingdom
Klasifikasi ini dikemukakan oleh R.H. Whitaker pada tahun 1969.
Dasar klasifikasi yang digunakan yaitu ciri-ciri struktur sel dan cara
memperoleh makanannya. Jamur di pisahkan dari kingdom plantae,
dengan alasan jamur tidak dapat membuat makanannya sendiri. Oleh
sebab itu klasifikasi ini terdiri atas Monera, Protista, Animalia, Fungi,
dan Plantae.
5. Sistem Enam Kingdom
Klasifikasi ini dikemukakan oleh Carl Woese pada tahun 1977,
setelah ia menemukan adanya perbedaan pada kelompok Prokariota
berdasarkan perbandingan RNA ribosom dan urutan lengkap gen pada
species bakteri yang masih hidup. Woese mengelompokan Prokariota
menjadi dua kingdom yaitu archaebacteria dan eubacteria. Klasifikasi
ini terdiri atas Archaebacteria, Eubacteria, Protista,Fungi, Plantae, dan
Animalia.
6.Sistem Tiga Domain.
Domain adalah suatu tingkatan taksonomi diatas kingdom.
Klasifikasi ini dikemukakan oleh Cahrl woese. Mahluk hidup dibagi
menjadi tiga domain yaitu Archae, Bacteria, dan Eukarya. Domain
eukarya terdiri atas Archezoa, Euglenoza, Alveota, Fungi, dan
Animalia.

F. Klasifikasi Makhluk Hidup


Sampai dengan abad ke-19 biologist (biologiwan) hanya
mengelompokkan organisme menjadi dua kindom, yaitu hewan dan
tumbuhan. Setelah ditemukan mikroskop, bsnysk organisme yang dapat
dikelompokkan, baik dari kingdom tumbuhan atau hewan, misalnya euglena.
Organisme uniseluler ini dikelompokkan beberapa kali ke dalam kingdom
tumbuhan dan hewan. Pada keadaan terang, organisme ini mengadakan
fotosintesis, sedangkan pada keadaan gelap menggunakan flagelanya untuk
bergerak mencari makanan. Dengan adanya kemajuan ilmu, Wittaker (1969)

6
mengusulkan klasifikasi makhluk hidup menjadi lima kerajaan (kingdom),
yaitu monera, protista, fungi, plantae, dan animalia.
1. Kingdom Monera (Prokariota)
Kingdom monera terdiri atas organisme-organisme prokariotik
bersel tunggal. Semuanya merupakan bakteri yang memiliki ribosom dan
seuntai DNA sirkular telanjang yang berperan sebagai kromosom, tetapi
organisme-organisme itu umumnya tak memiliki organel-organel yang
terselubungi oleh membran. Anggota kingdom monera membelah melalui
pembelahan biner, dan bukannya mitosis, tapi bisa mengalami rekombinasi
genetik.
1) Archaebacteria dan Eubacteria
Di bawah mikroskop kebanyakan bakteri tampak mempunyai
ukuran dan bentuk yang sama. Namun, dari bukti biologi molekuler
dijumpai adanya perbedaan pada ARN ribosom (ribosomal RNA).
Dengan demikian, ahli membagi bakteri menjadi archaebakteria, yaitu
kelompok prokariot yang menghasilkan gas metandari sumber karbon
yang sederhana dan eubacteria, yaitu kelompok bakteri yang hidup
dilingkungan ekstrem. Salah satu perbedaan yang mencolok, dinding
sel pada archaebacteria tersusun oleh peptidoglikon dan lipid pada
membran plasma berbeda strukturnya dengan eucaria dan eubacteria.
Archaebacteria lebih mirip eucaria daripada eubacteria.
Archaebacteria menempati lingkungan yang bebas oksigen, di
sampah, tempat-tempat kotor, serta saluran pencernaan manusia atau
hewan. Eubacteria merupakan bakteri yang lebih dikenal dan
merupakan anggota yang sangat vital di biosfer. Archaebacteria
bersifat metonogen, halofil ekstrem, dan termofil ( tumbuh pada suhu
70oC atau lebih, beberapa tumbuh dengan subur pada suhu diatas
100oC). Mikroorganisme ini meliputi actinomycetes dan
myxobacteria, yang kebanyakan hidup ditanah.
2. Kingdom Protista
Kingdom ini terdiri dari organisme eukariotik bersel tunggal.
Protista dapat dijumpai di mana saja, di air (air tawar dan air

7
mengusulkan klasifikasi makhluk hidup menjadi lima kerajaan
(kingdom), yaitu monera, protista, fungi, plantae, dan animalia.
3. Kingdom Monera (Prokariota)
Kingdom monera terdiri atas organisme-organisme
prokariotik bersel tunggal. Semuanya merupakan bakteri yang
memiliki ribosom dan seuntai DNA sirkular telanjang yang berperan
sebagai kromosom, tetapi organisme-organisme itu umumnya tak
memiliki organel-organel yang terselubungi oleh membran. Anggota
kingdom monera membelah melalui pembelahan biner, dan bukannya
mitosis, tabi bisa mengalami rekombinasi genetik.
1) Archaebacteria dan Eubacteria
Di bawah mikroskop kebanyakan bakteri tampak
mempunyai ukuran dan bentuk yang sama. Namun, dari bukti
biologi molekuler dijumpai adanya perbedaan pada ARN ribosom
(ribosomal RNA). Dengan demikian, ahli membagi bakteri menjadi
archaebakteria, yaitu kelompok prokariot yang menghasilkan gas
metandari sumber karbon yang sederhana dan eubacteria, yaitu
kelompok bakteri yang hidup dilingkungan ekstrem. Salah satu
perbedaan yang mencolok, dinding sel pada archaebacteria tersusun
oleh peptidoglikon dan lipid pada membran plasma berbeda
strukturnya dengan eucaria dan eubacteria. Archaebacteria lebih
mirip eucaria daripada eubacteria. Archaebacteria menempati
lingkungan yang bebas oksigen, di sampah, tempat-tempat kotor,
serta saluran pencernaan manusia atau hewan. Eubacteria
merupakan bakteri yang lebih dikenal dan merupakan anggota yang
sangat vital di biosfer. Archaebacteria bersifat metonogen, halofil
ekstrem, dan termofil ( tumbuh pada suhu 70oC atau lebih,
beberapa tumbuh dengan subur pada suhu diatas 100oC).
Mikroorganisme ini meliputi actinomycetes dan myxobacteria,
yang kebanyakan hidup ditanah.

2) Kingdom Protista

8
Kingdom ini terdiri dari organisme eukariotik bersel
tunggal. Protista dapat dijumpai di mana saja, di air (air tawar dan
airlaut), daerah lembab, ataupun hidup bersimbiosis dengan
organisme lain. Protista umumnya bersifat aerobik dan
menggunakan mitokondria untuk respirasi. Nutrisi yang diperoleh
dapat bersifat fotoautotripik, atau keduanya. Protista mempunyai
flagela atau cilia dalam hidupnya. Perkembangbiakannya dapat
secara seksual maupun aseksual. Pada kondisi buruk, protista akan
membetuk kristal. Secara taksonomis, protista dikelompokkan
menjadi tiga genera, yaitu protozoa (protista seperti hewan),
protista algae (protista seperti tumbuhan), dan protista seperti
jamur.
a. Protozoa
Protista yang menelan makanannya secara informal
sikelompokkan sebagai protozoa. Padaumumnyareproduksi
protozoa adalahaseksual, tetapiterjadijugapola-polaseksual yang
kompleks. Protozoa dibagi menjadi beberapa filum sebagai
berikut.
1) Rhizopoda (Sarcodina). Ciri-ciri
:tidakadadindingseldiluarmembransel, bergerak dengan kaki
semu. Contoh : Amoeba.
2) Mastigophora (zooflagelata).Ciri-ciri : mempunyai lebih dari
satu flagella, sub struktur mikrotubular 9+2 yang ditemukan
pada silia dan flagella hewanmultiseluler. Contoh :
tripanosoma (menyebabkanpenyakittidurafrika).
3) Sporozoa (Apicomplexa). Ciri-ciri
:bersifatparasitdannyaristakmemilikialatlokomosi. Contoh :
Plasmodium (dibawaolehnyamuk malaria).
4) Opalinida. Ciri-ciri : parasit enteric dalam vertebrata-
vertebrata non mamalia, terdapatduaataulebihnukleus.
Contoh : opalina sp.

9
5) Ciliata.Ciri-ciri :ditemukan di perairantawarmaupun air laut,
hidupbebas. Contoh : paramesium
b. Algae
Dahulu, protistaadalahdifisidisebutalga- sebuahistilah
yang kinihanyadikenalsebagaisisa-sisa system
taksomonikterdahulu, yang memperlakukan alga
sebagaibagiandari kingdom plantae. Protista
inibersifatfotosintetikdanmemilikiklorofil. Semuaorganisme yang
secara generic disebut alga termasukgenerainikecualiblue green
algae. Protista alga dibagimenjadilimafilumsebagaiberikut.
1) Cyanophyta (ganggang biru)
Ciri-ciri :

- Perairan (terutama perairan


tawar) dan tempat-tempat
lembab.
- Mampu hidup pada perairan
dengan suhu sampai 85 derajat C (sumber air panas)
sehingga Ganggang Biru merupakan salah satu vegetasi
perintis.
- Sel prokariotik (sama dengan bakteri).
- Uniseluler dan Multiseluler.
- Memiliki pigmen fikosianin.
- Klorofil tidak di dalam kloroplas, tetapi tersebar di
seluruh sitoplasma.
- Dll.
2) Chrysophyta (ganggang emas)
Ciri-ciri :
- Habitat di air tawar.
- Bersel tunggal, membentuk
koloni atau benang.
- Dinding sel mengandung silika.
- Cara hidup sebagai fitoplankton.

10
3) Phodophyta
(ganggangmerah)
Ciri-ciri :
- Habitat di laut.
- Tubuhnya bersel banyak.
- Mempunyai klorofil a
dan d, pigmen tumbuhan fikosianin, fikoerithrin.
Contoh: Eucheuma spinosum (bisa dibuat agar-agar),
Gelidium sp, dan Gracillaria sp.
4) Clorophyta (gangganghijau)
Ciri-ciri :
- Sel berinti sejati (eukaryotik) , satu
atau lebih.
- Memiliki pigmen khlorofil a dan b,
santofil, dan karoten, khlorofil
terdapat dalam jumlah yang banyak sehingga ganggang ini
berwarna hijau rumput.
- Hasil fotosintesis berupa amilum dan tersimpan dalam
khloroplas.
- Khloroplas berjumlah satu atau lebih; berbentuk mangkuk,
bintang, lensa, bulat, pita, spiral dsb.
- Dinding sel mengandung selulose dan berlendir sehingga
lingkungan jadi licin.
- Banyak terdapat di danau, kolam ada juga yang hidup di
laut (90% hidup di air tawar dan 10% hidup di laut)
Yang hidup di air umumnya sebagai plankton atau
bentos, juga menempel pada batu dan tanah dan
Ganggang hijau merupakan kelompok ganggang yang
paling banyak jumlahnya diantara gangganga lain.

11
5) Phaeophyta (ganggangcoklat)
Ciri-ciri :
- Tubuh menyerupai tumbuhan
tinggi.
- Habitat sebagian besar di
laut.
- Mempunyai klorofil a dan c, pigmen tambahan xantofil dan
fikosantin.
- Reproduksi aseksual dengan fragmentasi, zoospora,
sedangkan reproduksi seksual dengan oogami.
Contoh : Laminaria sp (penghasil asam alginat yang
dibutuhkan untuk produksi tekstil, makanan, dan kosmetik),
Sargassum sp, Fucus, Turbinaria decurens, Macrocystis.

c. Protista Serupa-Fungi
Protista dalam golongan ini terdiri dari atas dua
kelompok jamur lendir heterofik. Dalam bahasa inggris, jamur
lendir disebut slime mold, tapi bukan berarti merupakan
kapang. Mycomycota adalah jamur lendir plasmodial (lihat
gambar b). Myxomycota merupakan sel-sel amoeboid yang
mengandung sangat banyak pigmen dan melakukan pergiliran
antara agregat multiseluler dan sel-sel individual. Tahapan
agregatnya disebut plasmodium. Plasmodium terdiri atas
massa sitoplasma berukuran besar yang di dalamnya terdapat
banyak nukleus, sehingga sebenarnya tidak benar-benar
bersifat multiseluler. Susunan semacam itu disebut senosit
(coenocyte).
Acrasiomycota adalah jamur lendir seluler (lihat
gambar a). Acrasiomycota berbeda dari myxomycota dalam hal
fase agregasi. Fase agregasi Acrasiomycota benar-benar multi
seluler, bukan senositik.

12
Gambar. Jamur lendir. (a) siklus hidup jalur lendir seluler; (b)
siklus hidup jamur lendir plasmodial.
3) Kingdom Fungi
Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang
membentuk dunia jamur atau regnum fungi.
Ciri-ciri umum jamur antara lain:
1. Tidak memiliki klorofil.
2. Berkembang biak dengan membentuk spora.
3. Tubuh berupa benang-benang halus yang disebut hifa.
4. Tubuh belum dapat dibedakan antara akar, batang, dan
daun.
5. Jamur yang bersel satu dikelompokkan pada prokariotik
dan yang bersel banyak bertipe eukariotik.
Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut
hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium
menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah Hifa adalah
struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding
berbentuk pipa. Dinding ini menyelubungi membran plasma dan
sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung organel eukariotik.
Berdasarkan hifa serta cara berkembang biak jamur dikelompokkan
menjadi:
a) Oomycota yaitu :
Hifa tidak bersekat, berkembangbiak secara seksual melalui
pembentukan zoospora hasil peleburan gamet jantan dan

13
gamet betina. Berkembangbiak secara aseksual dengan
membentuk spora berflagel yang disebut zoospora. Contoh
subdivisi Oomycota yaitu pythiumdan saprolegnia.
b) Zygomycota yaitu :
Hifa tidak bersekat, berkembangbiak secara seksual melalui
pembentukan zigospora sebagai hasil peleburan hifa (+) dan
hifa (-). Berkembangbiak secara aseksual menggunakan spora
dalam spongarium. Contohnya adalah Rhizopus Oligosporus
dan Rhizopus Stolonifer
c) Ascomycota yaitu :
Hifa bersekat, berkembangbiak secara seksual dengan
membentuk spora yang dihasilkan dalam suatu kantung (askus)
yang disebut askospora. Berkembangbiak secara aseksual
dengan membentuk konidiospora, yaitu spora yang dihasilkan
secara berantai pada ujung suatu hifa. Contohnya yaitu
Aspergillus sp., Penicillium sp., Saccharomyces cerevisiae
d) Basidiomycota yaitu :
Hifa bersekat, berkembangbiak secara seksual dengan
membentuk basidiospora, yaitu sporayang dihasilkan pada
basidium. Berkembangbiak secara aseksual dengan
membentuk konidiospora, yaitu spora yang dihasilkan secara
berantai pada ujung suatu hifa. Contohnya yaitu jamur kuping
(Auricularia polytricha), jamur merang (Volvariellavolvaceae)
e) Deutereomycota yaitu:
Hifa bersekat, berkembangbiak secara aseksual dengan
membentuk konidiospora. Perkembangbiakan seksual belum
diketahui. Contohnya adalah Helminthosporium oryzae dan
Sclerotium rolfsi. Semua jenis jamur bersifat heterotrof.
Namun, berbeda dengan organisme lainnya.

14
4) Kingdom Plantae
Tumbuhan merupakan eukariota multiselular yang memiliki
kemampuan untuk membuat makanan sendiri (Autotrof). Tumbuhan
memiliki kloroplas yang mengandung pigmen klorofil. Sel tumbuhan
memiliki dinding sel yang tersusun dari selulosa.
Ciri-ciri Kingdom Plantae:
* Eukariot (memiliki inti sel)
* Autotrof (menghasilkan makanan sendiri)
* Multiseluler (terdiri dari banyak sel)
* Memiliki dinding sel

a) Bryophyta (Lumut)
Lumut merupakan tumbuhan darat pertama dengan
susunan tubuh yang masih sederhana, secara khusus lumut
dikenal sebagai tumbuhan tak berpembuluh.
Lumut kebanyakan ditemukan di area atau di tempat - tempat
yang lembab, meskipun demikian lumut juga bisa di temui di
daerah gurun. Tumbuhan ini memiliki daerah distribusi yang luas
(Kosmopolit ) dan sangat baik hidup di tempat yang beriklim
sedang dan tropis.
Ciri-ciri lumut :
1. Tidak memiliki Organ Tubuh Sebenarnya
2. Lumut Memiliki Klorofil
3. Tumbuhan Talus
4. Tumbuhan darat tak berpembuluh
5. Sering berada di tempat tempat lembab
6. Reproduksi Seksual(Gametofit) dan Aseksual(Sporofit)

b) Pteridophyta (Paku)
Tumbuhan paku (Pterydophyta) adalah organisme anggota
Kingdom Plantae yang telah berkormus (pembuluh sejati) dan

15
merupakan tumbuhan berpembuluh darah yang paling sederhana.
Ciri-Ciri Tumbuhan Paku:
1. Memiliki bentuk akar seperti akar serabut.
2. Sebagian besar batangnya berada di dalam tanah (berupa
rimpang) sehingga tidak tampak dari luar.
3. Daun
Berdasarkan bentuk dan ukurannya, daun pada tumbuhan
paku dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

Mikrofil (daun yang berukuran kecil dan berbentuk


seperti sisik, tidak mempunyai tangkai dan tulang daun).
Makrofil (daun yang berukuran besar, memiliki tangkai
dan tulang daun, dan bercabang-cabang).
Reproduksi pada tumbuhan paku dapat terjadi dengan dua
cara yaitu secara aseksual (vegetatif) yaitu dengan cara
menghasilkan gemma (tunas) yang mengandung spora, dan secara
seksual (generatif) yaitu dengan cara memproduksi sel kelamin
jantan dan sel kelamin betina oleh alat kelamin (gametangium).

5) Kingdom Animalia
Kingdom animalia merupakan salah satu kingdom yang
memiliki anggota cukup banyak.
Ciri-Ciri Kingdom Animalia:
- Organisme eukariotik, multiseluler heterotof
- Tidak memiliki dinding sel
- Hidup di darat dan di air
- Bentuk dewasanya selalu diploid (2n)
- Reproduksi umumnya seksual
- Memiliki banyak sel otot untuk pergerakannya dan sel sarafuntuk
merespon rangsang

16
BAB III

KESIMPULAN

Dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa :


1. Makhluk hidup di dunia ini sangat beragam. Keanekaragaman
makhluk hidup tersebut disebut dengan sebutan keanekaragaman
hayati atau biodiversitas. Setiap sistem lingkungan memiliki
keanekaragaman hayati yang berbeda. Keanekaragaman hayati
ditunjukkan oleh adanya berbagai variasi bentuk, ukuran, warna, dan
sifat-sifat dari makhluk hidup lainnya.
2. Keanekaragaman hayati disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor
genetik dan faktor lingkungan. Terdapat interaksi antara faktor genetik
dan faktor lingkungan dalam mempengaruhi sifat makhluk hidup.
3. Kegiatan manusia dapat menurunkan keanekaragaman hayati, baik
keanekaragaman gen, jenis maupun keanekaragaman lingkungan.
Namun di samping itu, kegiatan manusia juga dapat meningkatkan
keanekaragaman hayati misalnya penghijauan, pembuatan taman kota,
dan pemuliaan.

17
DAFTAR PUSTAKA

Sumardi, Isserep. 2004. Biologi Dasar. Jakarta: Penebar Swadaya


H. Fried, George. 2005. Schauns Outlines of Theory and Problems of
Biology Second Edition. Erlangga
www.sridianti.com/prinsip-klasifikasi-makhluk-hidup.html diakses 17
September 2015
http://kalisthianablog.blogspot.co.id/2004/06/keanekaragaman-hayati-
biogeografi.html?m=1 diakses 17 September 2015

18

Anda mungkin juga menyukai