RUMUSAN MASALAH
IV. PEMBAHASAN
Ruang publik yang dimaksud secara umum pada sebuah kota, menurut Project for Public
Spaces in New York tahun 1984, adalah bentuk ruang yang digunakan manusia secara
bersamasama berupa jalan, pedestrian, taman-taman, plaza, fasilitas transportasi umum (halte)
dan museum. Pada umumnya ruang publik adalah ruang terbuka yang mampu menampung
kebutuhan akan tempat-tempat pertemuan dan aktivitas bersama di udara terbuka. Ruang ini
memungkinkan terjadinya pertemuan antar manusia untuk saling berinteraksi. Karena pada ruang
ini seringkali timbul berbagai kegiatan bersama, maka ruang-ruang terbuka ini dikategorikan
sebagai ruang umum. Sedangkan, menurut Roger Scurton (1984) setiap ruang publik memiliki
makna sebagai berikut: sebuah lokasi yang didesain seminimal apapun, memiliki akses yang
besar terhadap lingkungan sekitar, tempat bertemunya manusia/pengguna ruang publik dan
perilaku masyarakat pengguna ruang publik satu sama lain mengikuti normanorma yang berlaku
setempat.
Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, bahasa komunikasi antarbangsa, serta bahasa
negara telah mendapat pengukuhan yang kuat, di antaranya pada konstitusi UUD pasal 36 c, UU
No. 20 Th. 2003 mengenai bahasa Indonesia dalam sistem pendidikan nasional dan UU No. 24
Th. 2009 mengenai Bahasa Negara. Khususnya pada UU No. 24 Th. 2009 dibahas secara
mendetail mengenai peran dan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara di segala
aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Landasan hukum ini menegaskan kepada kita
bahwasannya bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional yang sepatutnya harus dijaga dan
dilestarikan. Maka, berdasarkan landasan-landasan tersebut, sebenarnya sudah tidak ada alasan
bagi masyarakat Indonesia untuk menggeser kedudukan dan peran bahasa Indonesia dalam
kehidupan bermasyarakat, dan memang seharusnya kesadaran itu timbul dari masingmasing
pribadi sebagai cerminan kuatnya karakter bangsa.
3. Fenomena penggunaan Bahasa di ruang publik yang berkembang di
Masyarakat
Bahkan Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat,Muh. Abdul Muluk Mengaku
Penggunaan bahasa Indonesia masih sangat memprihatinkan, pasalnya dalam hasil pemantauan
Pihaknya masih banyak diruang publik menggunakan bahasa yang menurutnya salah.
"Dari pemantauan yang kami lakukan di ruang publik yang dilakukan Balai Bahasa Provinsi
Jawa Barat di 27 Kota dan Kabupaten di Jawa Barat, penggunaan sangat kacau," ujarnya
didalam sela sela acara Sosialisasi Hasil Lokakarya Permartabatan Bahasa Negara se-Kota
Bogor, di Hotel Salak, Selasa (20/10/2015)
3.1 Penggunaan Bahasa Indonesia pada Spanduk dan papan iklan di ruang publik
Spanduk adalah kain rentang yang berisi slogan, propaganda, atau berita yang perlu
diketahui umum (KBBI, 2003). Menurut kami, penggunaan bahasa Indonesia pada spanduk
masih terdapat banyak kesalahan. Terutama pada spanduk dan papan iklan yang menjual sebuah
produk seperti pada iklan rokok, kartu perdana, dan berbagai produk lain.
Berikut Contohnya
Meskipun demikian, Untuk spanduk yang berisi slogan atau berita yang dikeluarkan
instansi atau lembaga kenegaraan umumnya telah menggunakan bahasa yang baik dan benar.
Berikut Contohnya :
3.2 Penggunaan Bahasa Indonesia pada penamaan toko atau tempat usahadi
ruang publik.
Suatu hal yang kecil, tetapi sebetulnya penting adalah konsep D-M
(diterangkanmenerangkan) yang menjadi acuan kelompok kata (frasa) dalam bahasa Indonesia
yang sering dipaksakan menjadi M-D (menerangkan-diterangkan). Sebagai contoh papan nama
sebuah rumah makan bernama Pemuda Kafe. Makna yang tersirat dari nama ini adalah letak
rumah makan tersebut di jalan Pemuda. Akan tetapi, dengan struktur M-D (menerangkan
diterangkan) tersebut jelas tidak sesuai dengan kaidah dalam bahasa Indonesia yang berstruktur
D-M (diterangkan-menerangkan), itulah salah satu contoh pengguanaan bahasa Indonesia yang
tidak taat asas atau taat kaidah.
IV PENUTUP
1. Kesimpulan