METODE PENELITIAN
Sumber: penulis
Jenis data dalam penelitian ini bersifat kuantitatif, yaitu data yang bersifat
angka dengan sumber data primer. Data primer merupakan sumber data asli yang
diperoleh secara langsung dari sumber asli tanpa melalui perantara. Data primer yang
didapatkan dalam penelitian ini adalah dengan menyebarkan kuesioner yang berisi
butir-butir pertanyaan yang dibagikan kepada karyawan PT. Dutaraya Sejati.
Selain itu, penulis menggunakan sumber data sekunder. Data sekunder adalah
data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara
(diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder yang digunakan dalam
penelitian ini diperoleh dengan membaca text book, buku-buku pelengkap atau
referensi seperi: jurnal, majalah, media cetak diperpustakaan, dan internet.
Berikut adalah perincian dari jenis dan sumber data yang digunakan oleh
peneliti untuk membantu dalam penyelesaian penelitian.
Tabel 3.3 Jenis dan Sumber Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan metode penelitian lapangan (field research), dimana datanya bersifat
primer dan sekunder. Sugiyono (2014:223) Sumber primer adalah sumber data yang
langsung memberikan data kepada pengumpulan data, dan sumber sekunder
merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpulan data,
misalnya lewat orang lain atau berbentuk dokumen. Teknik pengumpulan data dapat
dilakukan dengan wawancara (interview), kuesioner (angket), pengamatan
(observasi), dan gabungan ketiganya. Data ini diperoleh secara langsung dari
karyawan PT. Duta Raya Sejati dengan cara:
1. Wawancara
Melakukan wawancara secara langsung dengan manajer HRD PT. Dutaraya
Sejati, dengan memberikan pertanyaan yang telah disiapkan kemudian mencatat
jawaban yang diperoleh untuk dapat diolah menjadi suatu informasi.
2. Kuesioner
Memberikan daftar pertanyaan kepada sampel dari karyawan PT. Dutaraya
Sejati yang berkaitan dengan variabel lingkungan kerja, kompensasi, pelatihan dan
retensi karyawan. Metode yang digunakan dalam pembuatan kuesioner adalah
dengan skala likert dengan pemberian bobot seperti berikut:
Sangat setuju (SS) =5
Setuju (S) =4
Ragu Ragu (RR) =3
Tidak setuju (TS) =2
Sangat tidak setuju (STS) =1
Skala likert memiliki banyak keuntungan sehingga skala ini cukup populer.
Skala ini mudah dipakai, baik untuk penelitian yang berfokus pada responden dan
yang berfokus pada objek. Jadi, kita dapat mempelajari respon berbeda dari satu
orang ke orang lain dan bagaimana respon berbeda antara berbagai objek.
Peneliti juga menggunakan metode kepustakaan, dimana sumber datanya
bersifat sekunder. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh
dengan membaca text book, buku-buku pelengkap atau referensi seperti: jurnal,
media cetak diperpustakaan, dan internet serta data yang berbentuk dokumen yang
dikirim dari pihak perusahaan.
n= 115
1 + 115 (0.05)2
n= 115
` 1,2875
Meotde analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi
sederhana dan berganda, dengan melakukan uji validitas, reliabilitas, transformasi
data ordinal ke interval, dan uji asumsi klasik. Setelah itu, data tersebut dianalisis
lebih lanjut untuk menjawab tujuan dari penelitian, yaitu dengan menggunakan
metode regresi sederhana untuk mengetahui pengaruh dan hubungan variabel X dan
Y dan metode regresi berganda untuk mengetahui pengaruh dan hubungan dari
lingkungan kerja, kompensasi, dan pelatihan terhadap retensi karyawan pada PT
dutaraya sejati.
Proses analisis ini dilakukan dengan menggunakan SPSS V.19 sehingga
hasil yang diperoleh benar-benar konkret. SPSS merupakan singkatan dari statistical
products and solution services, yaitu software yang dirancang untuk membantu
pengolahan data secara statistik. SPSS yang dipakai dalam penelitian ini adalah
SPSS V. 19.
Tabel 3.4 Metode Analisis
r xy =
Keterangan:
rxy = nilai validitas butir
n = jumlah sampel
= (1- )
keterangan:
= cronbachs coefficient alpha
k = jumlah item pertanyaan yang diuji
NS =
Model regresi tidak dapat digunakan jika tidak memenuhi syarat untuk
menggunakan asumsi klasik ini. Untuk itu perlu dengan memenuhi syarat uji asumsi
klasik tersebut sebelum menggunakan model regresi. Uji asumsi klasik yang
digunakan dalam penelitian ini oleh peneliti yaitu :
1. Uji normalitas
Sunyoto (2014:84), uji asumsi ini dilakukan untuk menguji data variabel
bebas (X) dan data variabel terikat (Y) pada persamaan regresi yang
dihasilkan, apakah berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal.
Persamaan regresi dikatakan baik jika mempunyai data variabel bebas dan
data variabel terikat yang berdistribusi mendekati normal atau normal. Untuk
menguji normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan SPSS V.19 dengan
melihat sig pada tabel test of normality kemudian kolom kolmogorov
smirnova dan membandingkan dengan alpha yang digunakan. Jika sig > alpha
maka data berdistribusi normal, jika sig < alpha maka data berdistribusi tidak
normal. Selain itu, normal atau tidaknya suatu data dilihat dari penyebaran
data (titik) pada sumbu diagonal grafik, jika datanya menyebar di sekitar garis
diagonal, maka regresi memenuhi asumsi normalitas dan sebaliknya.
2. Uji Heteroskedastistas
Sunyoto (2014:82), uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam
suatu model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda
disebut Heteroskedastisitas. Persamaan regresi yang baik adalah jika tidak
terjadi heteroskedastisitas.
3. Uji autokorelasi
Persamaan regresi yang baik adalah yang tidak memiliki masalah autokorelasi.
Jika terjadi autokorelasi maka persamaan tersebut menjadi tidak baik atau
tidak layak dipakai prediksi. Masalah autokorelasi baru timbul jika ada
korelasi secara liniear antara kesalahan pengganggu periode dan kesalahan
penggunaan periode t-1. Salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya
masalah auto korelasi dengan uji Durbin-Watson (DW).
4. Uji Multikolonieritas
Tujuan dari uji ini adalah untuk menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas.Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel bebas (Sunyoto, 2009).
Multikolonieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya variance
inflation factor (VIF). Jika nilai tolerance > 0.10 atau sama dengan nilai VIF <
10 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel
bebas dalam model regresi.
Untuk mengetahui besar kecilnya sumbangan variabel X1, X2, X3, dan Y
dapat ditentukan dengan coefficient of determination dengan rumus:
KP = r2 x 100%
Keterangan:
KP = Nilai Koefisien Determinasi
r = nilai koefisien korelasi
Keterangan:
X = Variabel Independen (lingkungan kerja, kompensasi, dan pelatihan).
Y = Varibel Dependen (retensi karyawan)
a = Konstanta / nilai Y jika X =0
b = Koefisien arah / nilai pertambahan / pengurangan variabel Y
n = banyaknya sampel.
Dimana:
Y = Variabel Terikat
a = Konstanta
X1 = Variabel bebas
X2 = Variabel bebas
X3 = Variabel bebas
b1 = Koefisien regresi
b2 = Koefisien regresi
b3 = Koefisien regresi
H0: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan kerja (X 1) terhadap
retensi karyawan (Y).
Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan kerja (X 1) terhadap retensi
karyawan (Y).
Hioptesis 2: antara X2 dan Y
H0: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kompensasi (X2) terhadap retensi
karaywan (Y).
Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan antara kompensasi (X2) terhadap retensi
karyawan (Y).
H0: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pelatihan (X3) terhadap retensi
karyawan (Y).
Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan antara pelatihan (X3) terhadap retensi
karyawan (Y).
H0: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan kerja (X 1),
kompensasi (X2), dan pelatihan (X3) secara simultan terhadap retensi karyawan
(Y).
Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan kerja (X1), kompensasi
(X2), dan pelatihan (X3), secara simultan terhadap retensi karyawan (Y).
Berdasarkan hipotesis diatas, maka disusun rancangan uji hepotesis berikut
dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95%, sehingga batas tingkat kesalahan
adalah sebesar 5%.
Dasar pengambilan keputusan:
Kriteria pengujian: