Anda di halaman 1dari 16

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif digunakan


untuk dapat mengetahui bagaimana hubungan antar variabel dan bagaimana tingkat
ketergantungan antara variabel dependen dan variabel independen. Unit analisis pada
penelitian ini adalah individu, yaitu karyawan PT. Dutaraya Sejati yang bekerja di
kantor dan lapangan (selain mandor).
Penelitian ini menggunakan Time Horizon Cross Sectional, yang berarti
bahwa penelitian dapat dilakukan dimana data dikumpulkan hanya sekali, mungkin
selama periode harian, mingguan, atau bulanan untuk menjawab pertanyaan
penelitian. Studi semacam itu disebut studi Cross-section (Sekaran, 2014:177)
Tabel 3.1 Desain Penelitian

Tujuan Jenis penelitian Metode penelitian Unit analis Time Horison


T-1 Asosiatif Survei Individu karyawan PT. Cross Section
Dutaraya Sejati
T-2 Asosiatif Survei Individu karyawan PT. Cross Section
Dutaraya Sejati
T-3 Asosiatif Survei Individu karyawan PT. Cross Section
Dutaraya Sejati
T-4 Asosiatif Survei Individu karyawan PT. Cross section
Dutaraya Sejati
Sumber: penulis
T-1: Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap retensi karyawan.
T-2: Untuk mengetahui pengaruh kompensasi terhadap retensi karyawan.
T-3: Untuk mengetahui pengaruh pelatihan terhadap retensi karyawan.
T-4: Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja, kompensasi, dan pelatihan
terhadap retensi karyawan.

3.2 Operasional Variabel Penelitian

3.2.1 Variabel Penelitian

Variabel penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah:


1. Variabel Bebas (Variabel Independen)
Sugiyono (2014:59) Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi
atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen
(terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah lingkungan kerja,
kompensasi, dan pelatihan.
2. Variabel Terikat (Variabel Dependen)
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini
adalah retensi karyawan.

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Operasionalisasi variabel merupakan penjelasan pengertian dari teori


variabel, sehingga dapat di amati dan diukur dengan menentukan hal-hal yang
diperlukan untuk mecapai tujuan tertentu. Berikut adalah operasionalisasi variabel
yang diteliti:
Tabel 3.2 Operasional variabel
Variabel Konsep Dimensi Indikator Skala
pengukuran
Lingkungan Keseluruhan alat dan Lingkungan 1. Penerangan
kerja bahan yang dihadapi fisik 2. Suhu udara
lingkungan sekitarnya 3. Suara
dimana seseorang bekerja, bising
serta pengaturan kerjanya 4. Penggunaan Skala Likert
baik sebagai individu warna
maupun sebagai kelompok 5. Ruang
(Sedarmayanti, 2013) gerak yang
diperlukan
6. Keamanan
kerja
Lingkungan 1. Hubungan
non fisik karyawan
Kompensasi Kompensasi merupakan Financial 1. Gaji atau
faktor penting yang upah
mempengaruhi bagaimana 2. Bonus
dan mengapa orang-orang 3. Insentif
bekerja pada suatu 4. asuransi Skala Likert
organisasi dan bukan pada Non financial 1. Program
organisasi lainnya. pelayanan
(Mathis dan Jackson, karyawan
2006) 2. Program
wisata
3. Penyediaan
tempat
ibadah
4. Pengakuan
prestasi
karyawan
Pelatihan Pelatihan merupakan Isi pelatihan 1. Materi
faktor penting dalam pelatihan
pengembangan karyawan. Metode 2. Metode
Selain mempelajari pelatihan pelatihan
keterampilan pekerjaan yang
khusus, staff mendapatkan digunakan
pelatihan mengenai cara Sikap dan 3. Interaksi
mengatasi stress yang keterampilan dan skill Skala Likert
dihadapi. (Robbins dan instruktur instruktur
Coulter, 2011). Lama waktu 4. Lama
pelatihan waktu
pelatihan
Fasilitas 5. Sarana
pelatihan untuk
pelatihan
Retensi Retensi karyawan Komponen 1. Nilai dan
karyawan merupakan kemampuan organisasiona budaya
yang dimiliki perusahaan l 2. Strategi dan
untuk mempertahankan peluang
karyawan yang potensial 3. Dikelola
yang dimiliki perusahaan dengan baik
untuk tetap loyal terhadap dan
perusahaan. (Mathis dan terorientasu
Jackson. 2006) pada hasil
4. Kontiniuitas
dan Skala Likert
kemanan
kerja
Peluang karir 1. Kontinuitas
pelatihan
2. Pengemban
gan dan
bimbingan
3. Perencanaa
n karir
Penghargaan 1. Gaji dan
tunjangan
yang
kompetitif
2. Perbedaan
penghargaa
n kinerja
3. Pengakuan
4. Tunjangan
dan bonus
spesial
Rancangan 1. Tanggung
tugas dan jawab dan
pekerjaan otonomi
kerja
2. Fleksibilitas
kerja
3. Kondisi
kerja
Hubungan 1. Perlakuan
karyawan adil tidak
diskriminati
f
2. Dukungan
supervisor
manajemen
3. Hubungan
dengan
rekan kerja

Sumber: penulis

3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian

Jenis data dalam penelitian ini bersifat kuantitatif, yaitu data yang bersifat
angka dengan sumber data primer. Data primer merupakan sumber data asli yang
diperoleh secara langsung dari sumber asli tanpa melalui perantara. Data primer yang
didapatkan dalam penelitian ini adalah dengan menyebarkan kuesioner yang berisi
butir-butir pertanyaan yang dibagikan kepada karyawan PT. Dutaraya Sejati.
Selain itu, penulis menggunakan sumber data sekunder. Data sekunder adalah
data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara
(diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder yang digunakan dalam
penelitian ini diperoleh dengan membaca text book, buku-buku pelengkap atau
referensi seperi: jurnal, majalah, media cetak diperpustakaan, dan internet.
Berikut adalah perincian dari jenis dan sumber data yang digunakan oleh
peneliti untuk membantu dalam penyelesaian penelitian.
Tabel 3.3 Jenis dan Sumber Data

Tujuan Data Jenis Sumber Data


T-1 Lingkungan kerja dan Retensi Karyawan Kuantitatif Data Primer
dari kuesioner
T-2 Kompensasi dan Retensi Karyawan Kuantitatif Data Primer
dari Kuesioner
T-3 Pelatihan dan Retensi karyawan Kuantitatif Data Primer
dari Kuesioner
T-4 Lingkungan kerja, kompensasi, pelatihan dan Kuantitatif Data primer
Retensi Karyawan dari kuesioner
Sumber: penulis
T-1: Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap retensi karyawan pada
PT. Dutaraya Sejati.
T-2: Untuk mengetahui pengaruh kompensasi terhadap retensi karyawan pada PT.
Dutaraya Sejati.
T-3: Untuk mengetahui pengaruh pelatihan terhadap retensi karyawan pada PT.
Dutaraya Sejati.
T-4: Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja, kompensasi, dan pelatihan
terhadap retensi karyawan PT. Dutaraya Sejati.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan metode penelitian lapangan (field research), dimana datanya bersifat
primer dan sekunder. Sugiyono (2014:223) Sumber primer adalah sumber data yang
langsung memberikan data kepada pengumpulan data, dan sumber sekunder
merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpulan data,
misalnya lewat orang lain atau berbentuk dokumen. Teknik pengumpulan data dapat
dilakukan dengan wawancara (interview), kuesioner (angket), pengamatan
(observasi), dan gabungan ketiganya. Data ini diperoleh secara langsung dari
karyawan PT. Duta Raya Sejati dengan cara:
1. Wawancara
Melakukan wawancara secara langsung dengan manajer HRD PT. Dutaraya
Sejati, dengan memberikan pertanyaan yang telah disiapkan kemudian mencatat
jawaban yang diperoleh untuk dapat diolah menjadi suatu informasi.
2. Kuesioner
Memberikan daftar pertanyaan kepada sampel dari karyawan PT. Dutaraya
Sejati yang berkaitan dengan variabel lingkungan kerja, kompensasi, pelatihan dan
retensi karyawan. Metode yang digunakan dalam pembuatan kuesioner adalah
dengan skala likert dengan pemberian bobot seperti berikut:
Sangat setuju (SS) =5
Setuju (S) =4
Ragu Ragu (RR) =3
Tidak setuju (TS) =2
Sangat tidak setuju (STS) =1
Skala likert memiliki banyak keuntungan sehingga skala ini cukup populer.
Skala ini mudah dipakai, baik untuk penelitian yang berfokus pada responden dan
yang berfokus pada objek. Jadi, kita dapat mempelajari respon berbeda dari satu
orang ke orang lain dan bagaimana respon berbeda antara berbagai objek.
Peneliti juga menggunakan metode kepustakaan, dimana sumber datanya
bersifat sekunder. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh
dengan membaca text book, buku-buku pelengkap atau referensi seperti: jurnal,
media cetak diperpustakaan, dan internet serta data yang berbentuk dokumen yang
dikirim dari pihak perusahaan.

3.5 Teknik Pengambilan Sampel

Riduwan dan Kuncoro (2012:37), populasi adalah wilayah generalisasi yang


terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karateristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam hal
ini yang menjadi populasi adalah seluruh karyawan tetap PT Dutaraya sejati dari
berbagai departemen yang berjumlah 115 orang, sedangkan sampel adalah bagian
dari jumlah dan karateristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono,
2014:149). Teknik pengambilan sampel yang diterapkan adalah probability sampling.
Probability sampling adalah teknik sampel yang memberikan peluang yang sama
bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Jenis
populasi yang diambil adalah populasi homogen yaitu: sumber data yang memiliki
sifat yang sama. Metode yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel adalah
dengan metode slovin dimana penulis menggunakan alpha 5% yang nantinya juga
akan menjadi pembanding dengan sig dalam setiap uji statistik. Penulis
menggunakan alpha 5% dengan tujuan untuk menekan jumlah populasi agar sampel
yang diperoleh menjadi sedikit dikarenakan keterbatasan waktu untuk melakukan
penelitian. Berikut adalah perhitungan dengan metode slovin:
n= N
1 + n (e)2
Dimana:
n = jumlah sampel yang akan diambil
N = jumlah populasi yang ada yaitu 115 orang karyawan
e = Batas kesalahan yang diinginkan/desired margin of error
Hasil wawancara pihak PT. Dutaraya Sejati menyimpulkan bahwa jumlah
karyawan sebanyak 115 orang (jumlah karyawan 2014) dengan demikian telah
diketahui populasi yang ada adalah sebanyak 115 orang karyawan. Dalam penelitian
ini penulis menggunakan selang kepercayaan sebesar 95%, dengan begitu berarti
tingkat kesalahan (a) sebesar 5%, alasan penulis menggunakan tingkat kesalahan 5%
agar meminimalisirkan kesalahan.
Berikut adalah perhitungan data dengan menggunakan rumus Slovin:

n= 115

1 + 115 (0.05)2
n= 115

` 1,2875

n = 89,32 dibulatkan menjadi 89 orang


Setelah diketahui jumlah sampel yang akan diambil, yaitu sebanyak 89
orang maka selanjutnya penulis menyebarkan kuesioner dengan metode random
sampling yang merupakan bagian dari metode probability sampling, yaitu dengan
dibagi kuesioner kepada semua karyawan PT dutaraya sejati yang hadir. Dengan
begitu semua karyawan yang hadir akan medapatkan peluang yang sama.

3.6 Metode Analisis yang Digunakan

Meotde analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi
sederhana dan berganda, dengan melakukan uji validitas, reliabilitas, transformasi
data ordinal ke interval, dan uji asumsi klasik. Setelah itu, data tersebut dianalisis
lebih lanjut untuk menjawab tujuan dari penelitian, yaitu dengan menggunakan
metode regresi sederhana untuk mengetahui pengaruh dan hubungan variabel X dan
Y dan metode regresi berganda untuk mengetahui pengaruh dan hubungan dari
lingkungan kerja, kompensasi, dan pelatihan terhadap retensi karyawan pada PT
dutaraya sejati.
Proses analisis ini dilakukan dengan menggunakan SPSS V.19 sehingga
hasil yang diperoleh benar-benar konkret. SPSS merupakan singkatan dari statistical
products and solution services, yaitu software yang dirancang untuk membantu
pengolahan data secara statistik. SPSS yang dipakai dalam penelitian ini adalah
SPSS V. 19.
Tabel 3.4 Metode Analisis

Tujuan penelitian Metode Analisis


T1 Regresi sederhana
T2 Regresi sederhana
T3 Regresi sederhana
T4 Regresi Berganda
Sumber: penulis

3.6.1 Uji validitas

Sugiyono (2014:72) menyatakan uji validitas digunakan untuk mengukur


sah/valid atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika
pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur
oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dapat dilakukan dengan mengukur korelasi
antara variabel/butir dengan skor total variabel. Sedangkan untuk mengetahui skor
masing-masing item pertanyaan valid atau tidak, maka diuji dengan rumus sebagai
berikut:

r xy =

Keterangan:
rxy = nilai validitas butir
n = jumlah sampel

= total nilai variabel independen

= total nilai variabel dependen

Validitas menunjukkan kemampuan instrumen penelitian mengukur dengan


tepat atau benar apa yang hendak diukur. Dalam praktik penelitian, dari sekian
metode yang ada pada umumnya para peneliti bisa menggunakan korelasi item
total (item-total correlation) dan atau korelasi item-total dikoreksi (corrected item-
total corelation) sebagai statistik uji validitas.
Item yang memiliki validitas yang memadai menurut para ahli yaitu dengan
menetapkan patokan besaran koefisien korelasi item total dikoreksi sebesar 0,25 atau
0,30 sebagai batas minimal valid tidaknya sebuah item Azwar dalam Kusnedi
(2008:96) menyatakan bahwa artinya semua item pertanyaan atau pernyataan yang
memiliki koefisien korelasi item total dikoreksi sama atau lebih besar dari 0,25 atau
0,30 diindikasikan memiliki validitas internal yang memadai, dan kurang dari 0,25
atau 0,30 diindikasikan item tersebut tidak valid.

3.6.2 Uji Reliabilitas

Sugiyono, (2014:67), uji reliabelitas adalah alat untuk mengukur suatu


kuesioner yang merupakan indikator dari variabel dan konstruk, butir pertanyaan
dikatakan realible atau handal apabila jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah
konsisten dan stabil dari waktu ke waktu.
Dalam penelitian ini, teknik uji reliabilitas yang digunakan para peneliti adalah
dengan melihat dan membandingkan antara chronbachs Alpha pada hasil SPSS V.19.
koefisien alpha cronbach merupakan statistik uji yang paling umum digunakan para
peneliti untuk menguji reliabilitas suatu instrumen penelitian. Dilihat menurut
statistik alpha chronbach, suatu instrumen penelitian diindikasikan memiliki
reliabilitas yang memadai jika koefisien alpha cronbach lebih besar atau sama
dengan 0,70. Uji alpha cronbach dirumuskan sebagai berikut:

= (1- )

keterangan:
= cronbachs coefficient alpha
k = jumlah item pertanyaan yang diuji

= total dari varian masing-masing pecahan

x = varian dari total skor

3.6.3 Transformasi data Ordinal Menjadi Interval

Mentransformasi data ordinal menjadi data interval gunanya untuk memenuhi


sebagian dari syarat analisis parametrik yang mana data setidaknya berskala interval.
Teknik transformasi yang paling sederhana dengan menggunakan MSI (Method of
Successive Interval). Langkah-labgkah transformasi data ordinal ke data interval
sebagai berikut ini:
a. Pertama perhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang
disebarkan.
b. Pada setiap butir ditentukan berapa orang yang mendapat skor 1,2,3,4, dan 5
yang disebut sebagai frekuensi.
c. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut
proporsi.
d. Tentukan nilai proporsi kumulatif dengan jalan menjumlahkan nilai proporsi
secara berurutan perkolom skor.
e. Gunakan tabel distribusi nirmal, hitung nilai Z untuk setiap proporsi
kumulatif yang diperoleh.
f. Tentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh (dengan
menggunakan tabel tinggi densistas)
g. Tentukan nilai skala dengan menggunakan rumus:

NS =

h. Tentukan nilai transformasi dengan rumus: Y = NS + [1 + |NS min |]

3.6.4 Uji Asumsi Klasik

Model regresi tidak dapat digunakan jika tidak memenuhi syarat untuk
menggunakan asumsi klasik ini. Untuk itu perlu dengan memenuhi syarat uji asumsi
klasik tersebut sebelum menggunakan model regresi. Uji asumsi klasik yang
digunakan dalam penelitian ini oleh peneliti yaitu :
1. Uji normalitas
Sunyoto (2014:84), uji asumsi ini dilakukan untuk menguji data variabel
bebas (X) dan data variabel terikat (Y) pada persamaan regresi yang
dihasilkan, apakah berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal.
Persamaan regresi dikatakan baik jika mempunyai data variabel bebas dan
data variabel terikat yang berdistribusi mendekati normal atau normal. Untuk
menguji normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan SPSS V.19 dengan
melihat sig pada tabel test of normality kemudian kolom kolmogorov
smirnova dan membandingkan dengan alpha yang digunakan. Jika sig > alpha
maka data berdistribusi normal, jika sig < alpha maka data berdistribusi tidak
normal. Selain itu, normal atau tidaknya suatu data dilihat dari penyebaran
data (titik) pada sumbu diagonal grafik, jika datanya menyebar di sekitar garis
diagonal, maka regresi memenuhi asumsi normalitas dan sebaliknya.
2. Uji Heteroskedastistas
Sunyoto (2014:82), uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam
suatu model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda
disebut Heteroskedastisitas. Persamaan regresi yang baik adalah jika tidak
terjadi heteroskedastisitas.
3. Uji autokorelasi
Persamaan regresi yang baik adalah yang tidak memiliki masalah autokorelasi.
Jika terjadi autokorelasi maka persamaan tersebut menjadi tidak baik atau
tidak layak dipakai prediksi. Masalah autokorelasi baru timbul jika ada
korelasi secara liniear antara kesalahan pengganggu periode dan kesalahan
penggunaan periode t-1. Salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya
masalah auto korelasi dengan uji Durbin-Watson (DW).
4. Uji Multikolonieritas
Tujuan dari uji ini adalah untuk menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas.Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel bebas (Sunyoto, 2009).
Multikolonieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya variance
inflation factor (VIF). Jika nilai tolerance > 0.10 atau sama dengan nilai VIF <
10 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel
bebas dalam model regresi.

3.6.5 Analisis Korelasi

Sugiyono (2014:27) Analisis korelasi adalah statistik yang mengukur tingkat


asosiasi atau hubungan antara dua variabe, yaitu variabel bebas (independent
variable), disimbolkan dengan X dan variabel terikat (dependent variable)
disimbolkan dengan Y, dimana hubungan antara dua variabel (X dan Y) disebut
korelasi bivariat. Waston dan Craft (dalam Sugiyono,2014:27) menyatakan bahwa
koefisien korelasi adalah suatu ukuran arah dan kekuatan hubungan liniear antara dua
variabel random.
Riduwan dan Kuncoro (2012:61), Teknik analisis korelasi PPM (pearson
product moment) termasuk statistik parametrik yang menggunakan data interval dan
ratio dengan persyaratan tertentu. Misalnya; data dipilih secara acak (random);
datanya berdistribusi normal; data yang duhubungkan berpola linier; dan data yang
dihubungkan mempunyai pasangan yang sama sesuai dengan subjek yang sama.
Korelasi PPM dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari
harga (-1 < r < + 1). Apabila nilai r = - 1 artinya korelasi negatif sempurna; r = 0
artinya tidak ada korelasi; dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti
harga r akan dikonsultasikan dengan tabel nilai interprestasi r sebagai berikut:

Tabel 3.5 Interprestasi Koefisien Korelasi Nilai r

Interval koefisien Tingkat Hubungan


0,80 1,000 Sangat kuat

0,60 0,799 Kuat

0,40 0,599 Cukup kuat

0,20 0,399 rendah

0,00 0,199 Sangat rendah

Sumber: Riduwan & Kuncoro (2012:62)

Untuk mengetahui besar kecilnya sumbangan variabel X1, X2, X3, dan Y
dapat ditentukan dengan coefficient of determination dengan rumus:
KP = r2 x 100%

Keterangan:
KP = Nilai Koefisien Determinasi
r = nilai koefisien korelasi

3.6.6 Analisis Regresi

Sunyoto (2009:9) Analisis regresi adalah suatu analisis yang mengukur


pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika pengukuran pengaruh ini
melibatkan satu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y), dinamakan analisis
regresi linier sederhana yang dirumuskan Y = a + bX. Nilai a adalah konstanta dan
nilai b adalah koefisien regresi untuk variabel X. Koefisien regresi (b) adalah
kontribusi besarnya perubahan nilai variabel bebas (X), semakin besar nilai koefisien
regresi maka kontribusi perubahan juga semakin besar, dan sebaliknya akan semakin
kecil. Kontribusi perubahan variabel X juga ditentukan oleh koefisien regresi positif
atau negatif. Jika pengukuran pengaruh antar variabel melibatkan lebih dari satu
variabel bebas (X1,X2,X3,....,Xn) dinamakan analisis regresi linier berganda,
dikatakan linier karena setiap estimasi atas nilai diharapkan mengalami peningkatan
atau penurunan mengikuti garis lurus. Persamaan estimasi regresi linier berganda
sebagai berikut:
Y = a +b1X1 + b2X2 + b3X3 +....+bnXn

3.6.6.1 Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi ini digunakan untuk menguji pengaruh antara variabel


independen (X) dan variabel dependen (Y), dari persamaan tersebut dapat diketahui
besarnya kontribusi variabel X terhadap variabel Y yang di tunjukkan oleh hubungan
yang dinyatakan dalam bentuk persamaan matematika yang mempunyai hubungan
fungsional antara kedua variabel tersebut. Menurut Sugiyono (2009:270), persamaan
umum regresi linier sederhana adalah sebagai berikut:
Y = a + bX

Sedangkan untuk nilai konstanta a dan b menurut Sugiyono (2009:272)


ditentukan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:

Keterangan:
X = Variabel Independen (lingkungan kerja, kompensasi, dan pelatihan).
Y = Varibel Dependen (retensi karyawan)
a = Konstanta / nilai Y jika X =0
b = Koefisien arah / nilai pertambahan / pengurangan variabel Y
n = banyaknya sampel.

3.6.6.2 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi berganda dilakukan untuk menguji pengaruh simultan dari


beberapa variabel bebas terhadap satu variabel terikat yang berskala interval. Analisis
ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas yaitu:
Lingkungan Kerja (X1), Kompensasi (X2), dan Pelatihan (X3) terhadap variabel
terikatnya yaitu Retensi Karyawan (Y).
Analisis regresi berganda dilakukan jika ada lebih dari satu variabel
independen.Rumus umum regresi berganda adalah:
Y = a + b1X1 + b2X2 +b3X3

Dimana:
Y = Variabel Terikat
a = Konstanta
X1 = Variabel bebas
X2 = Variabel bebas
X3 = Variabel bebas
b1 = Koefisien regresi
b2 = Koefisien regresi
b3 = Koefisien regresi

3.7 Rancangan Uji Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah penelitian yang diuraikan pada Bab 1


pendahuluan, maka rancangan untuk uji hipotesis adalah sebagai berikut:
X1 = lingkungan kerja
X2 = kompensasi
X3 = pelatihan
Y = retensi karyawan
Hipotesis 1: antara X1 dan Y

H0: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan kerja (X 1) terhadap
retensi karyawan (Y).
Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan kerja (X 1) terhadap retensi
karyawan (Y).
Hioptesis 2: antara X2 dan Y

H0: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kompensasi (X2) terhadap retensi
karaywan (Y).
Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan antara kompensasi (X2) terhadap retensi
karyawan (Y).

Hipotesis 3: antara X3 dan Y

H0: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pelatihan (X3) terhadap retensi
karyawan (Y).
Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan antara pelatihan (X3) terhadap retensi
karyawan (Y).

Hipotesis 4: antara X1, X2, X3 dan Y

H0: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan kerja (X 1),
kompensasi (X2), dan pelatihan (X3) secara simultan terhadap retensi karyawan
(Y).
Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan kerja (X1), kompensasi
(X2), dan pelatihan (X3), secara simultan terhadap retensi karyawan (Y).
Berdasarkan hipotesis diatas, maka disusun rancangan uji hepotesis berikut
dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95%, sehingga batas tingkat kesalahan
adalah sebesar 5%.
Dasar pengambilan keputusan:

Kriteria pengujian:

Tingkat kesalahan () = 5% = 0,05

1. Jika sig 0,05 maka H0 diterima


2. Jika sig 0,05 maka H0 ditolak

3.8 Pengujian hipotesis

1. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)


Dalam penelitian ini, uji F digunakan untuk mengetahui tingkat signifikansi
pengaruh variabel-variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap
variabel dependen (Ghozali, 2005). Dalam penelitian ini, hipotesis yang digunakan
adalah:
H0: variabel-variabel bebas yaitu lingkungan kerja, kompensasi, dan pelatihan tidak
terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap variabel
terikatnya yaitu retensi karyawan.
Ha: variabel-variabel bebas yaitu lingkungan kerja, kompensasi, dan pelatihan
terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap variabel
terikatnya yaitu retensi karyawan.
Dasar pengambilan keputusan (Ghozali, 2005) adalah dengan menggunakan
angka probabilitas signifikansi, yaitu:
a. Apabila probabilitas signifikansi > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak.
b. Apabila probabilitas signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.
2. Uji Signifikan Pengaruh Parsial (Uji t)
Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel X dan Y,
apakah variabel X1,X2 danX3 (lingkungan kerja, kompensasi dan pelatihan) benar-
benar berpengaruh terhadap variabel Y (retensi karyawan secara terpisah atau parsial.
Ghozali: 2005). Hipotesis yang digunakan dalam pengujian ini adalah:
H0: variabel-variabel bebas (lingkungan kerja, kompensasi, dan pelatihan) tidak
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (retensi
karyawan).
Ha: variabel-variabel bebas (lingkungan kerja, kompensasi, dan pelatihan)
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (retensi
karyawan).
3. Analisis Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel terikat (Ghozali, 2005). Nilai koefisien
determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan
variabel-variabel bebas (lingkungan kerja, kompensasi, dan pelatihan) dalam
menjelaskan variasi variabel terikat (retensi karyawan) amat terbatas. Begitu pula
sebaliknya, nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel bebas memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat.

3.9 Rancangan Pemecahan Masalah


Rancangan pemecahan hasil penelitian ini yaitu setelah semua data dan hasil
analisis selesai dilakukan, maka akan diadakan pengumpulan data atau informasi
dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner yang berisikan pertanyaan-pertanyaan itu
kemudian akan diberikan kepada responden yaitu karyawan PT. Dutaraya Sejati.
Data yang dikumpulkan akan diolah menggunakan metode regresi sederhana dan
berganda terkait seberapa besar pengaruh setiap variabel independen terhadap
variabel dependen.
Apabila setelah data diolah menggunakan metode analisis regresi kemudian
didapatkan hasil yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan serta pengaruh yang
kuat antara lingkungan kerja, kompensasi, dan pelatihan terhadap retensi karyawan,
maka diharapkan perusahaan dapat terus mempertahankan dan mengembangkan
program-program yang telah dilakukan terkait lingkungan kerja, kompensasi, dan
pelatihan agar dapat terus meningkatkan retensi karyawan.
Dengan ini, diharapkan penelitian ini dapat menjadi pembelajaran baru bagi
ilmu pengetahuan, maupun menambah hasil penelitian yang dapat mendukung teori-
teori dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yang juga dapat
menjadi bahan evaluasi bagi PT. Dutaraya Sejati dalam memperkuat usaha dan
upayanya dalam mempertahankan karaywan.

Anda mungkin juga menyukai