Anda di halaman 1dari 1

BAB III

PENUTUP

Uretritis merupakan kondisi inflamasi yang terjadi pada uretra yang dapat disebabkan

oleh proses infeksi atau non infeksi dengan manifestasi duh mukopurulen atau purulen dan

disuria atau gatal pada uretra. Seiring perkembangan jaman, uretritis diketahui terbagi

menjadi dua golongan, infeksi gonokokus dan infeksi non gonokokus. Untuk dapat

mendiagnosis etiologi dari uretritis, diperlukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan

laboratorium yang tepat sehingga terapi yang diberikan dapat tepat sasaran serta mencegah

kekambuhan dan resitensi antibiotik. Hal ini bertujuan untuk mengurangi angka morbiditas

dan mortalitas yang mungkin terjadi akibat komplikasi-komplikasi yang mungkin terjadi bila

penyakit ini tidak ditatalaksana dengan baik dari awal.

Sindrom uretra atau sindrom nyeri uretra merupakan presentasi klinis sistitis tanpa

ditemukannya mikroorganisme (steril) selama minimal 6 bulan. Sindrom ini digambarkan

sebagai gejala-gejala teriritasinya saluran kemih bagian bawah (disuria, frekuensi dan

nokturia, urgensi, serta nyeri yang persisten atau hilang timbul pada uretra ataupun pelvis)

tanpa ditemukannya patogen dalam kultur urin maupun kelainan urologi yang nyata. Gejala

yang mirip dengan sistitis interstisial perlu perhatian lebih dalam mendiagnosis penyakit ini.

Sindrom uretra turut mengenai 15-30% perempuan dewasa dengan diagnosis iritasi saluran

kemih bawah. Walaupun dapat sembuh dengan sendirinya, penanganan sindrom uretra perlu

komprehensif dimana banyak penyebab yang dapat memunculkan sindrom ini.

33

Anda mungkin juga menyukai