Penyakit Diabetes insipidus adalah meningkatnya produksi urin atau kencing seseorang yang
disebabkan oleh produksi hormon ADH (antidiuretic hormone) yang menurun atau gangguan
pada reseptor hormon, sebagai akibatnya ginjal tidak dapat mengatur keseimbangan air dalam
tubuh dengan membuat urin lebih encer karena gagal berkonsentrasi. Hal ini menyebabkan
tubuh cenderung kehilangan terlalu banyak urin dan mencoba untuk mengkompensasinya,
sehingga akan membuat penderita menjadi gampang haus.
ADH merupakan hormon yang dihasilkan oleh hipofisis poterior (bagian belakang) yang
mengatur volume darah dengan mempertahankan cairan pada tubuh.
Mudah rewel, Popok cepat basah atau penuh, Demam, diare dan muntah, Kaki tangan dingin
dan kulit kering, Pertumbuhan yang lambat, Berat badan cendrung turun
Jika terus berlangung, penyakit ini dapat membahayakan atau yang kita sebut sebagai
komplikasi, komplikasi yang dapat terjadi pada diabetes insipidus adalah sebagai berikut:
Ketidakseimbangan Elektrolit.
Ditandai dengan kelemahan, letih dan lesu, nyeri pada otot, mudah tersinggung, mual, nafsu
makan menurun.
Dehidrasi.
Karena cairan tubuh terus dikeluarkan melalui buang air kecil secara berlebihan, maka tubuh
tidak mampu untuk mempertahankan cairan yang dibutuhkan.
Produksi hormon anti-diuretik (ADH) menurun. Hal ini dapat disebabkan oleh cedera kepala,
pembengkakan di otak, tumor hipofisis atau kurangnya aliran darah ke kelenjar pituitari.
Gangguan terletak pada ginjal, yaitu ketika ginjal tidak dapat merespon dengan baik terhadap
ADH. Obat-obatan seperti tetrasiklin atau lithium dapat menyebabkan hal ini. Kondisi lain
seperti kalsium tinggi dalam darah, penyakit ginjal polikistik dan anemia sel sabit juga dapat
mempengaruhi ginjal. Hal ini juga dapat disebabkan oleh penyakit ginjal genetik langka.
Terjadi pada kehamilan, di mana plasenta membuat enzim tertentu yang bersaing terhadap
ADH. Baca juga tanda-tanda kehamilan: sering kencing
Rusaknya mekanisme respon rasa haus pada otak membuat seseorang menjadi ekstra haus.
Hal ini diyakini bisa disebabkan oleh penyakit mental atau gangguan inflamasi yang dikenal
sebagai sarkoidosis.
Perawatan atau pengobatan akan berbeda untuk setiap jenis Diabetes insipidus. Berikut
adalah perawatan diabetes insipidus sesuai dengan jenisnya:
Penggantian hormon dengan sintesis dapat membantu menghentikan buang air kecil yang
berlebihan. Hal ini dapat diberikan memalui semprot hidung atau obat minum, operasi juga
juga terkadang diperlukan apabila terdapat tumor pada hipofisis.
Karena masalahnya terletak di ginjal, maka pengobatan yang dapat dilakukan yaitu diet
rendah garam sehingga ginjal tidak membuat urin yang banyak.
Jika Anda terus-menerus haus dan buang air kecil berlebihan dibanding biasanya, maka
sebaiknya periksalah ke dokter. Sebagai patokan, buang air kecil normal sekitar 4 sampai 7
kali sehari. Sementara anak-anak mungkin buang air kecil lebih sering karena kandung kemih
yang kecil, mereka biasanya buang air kecil sekitar 10 kali sehari.