KIMIA ORGANIK
Mata Acara :
Aldehid dan Uji Formalin
Disusun Oleh :
Sri Sintya Rahayu
NPM
230210130005
Kelompok 2/Shift1
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN
JATINANGOR
2014
BAB I
PENDAHULUAN
Produk pangan dewasa ini semakin baragam bentuknya, baik itu dari segi
jenisnya maupun dari segi rasa dan cara pengolahannya. Namun seiring dengan
semakin pesatnya teknik pengolahan pangan, penambahan bahan-bahan aditif pada
produk pangan sulit untuk dihindari. akibatnya keamanan pangan telah menjadi dasar
pemilihan suatu produk pangan yang akan dikonsumsi. Formalin adalah nama dagang
dari campuran formaldehid, metanol dan air. Formalin yang beredar di pasaran
mempunyai kadar formaldehid yang bervariasi, antara 20% - 40%. Formalin memiliki
kemampuan yang sangat baik ketika mengawetkan makanan, namun walau daya
awetnya sangat luar biasa, formalin dilarang digunakan pada makanan.
Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan aldehid dan perbedaannya dengan
keton, maka dilakukan uji aldhid dengan metode Tollens dan bagaimana kandungan
formalin di dalam makanan yang dikonsumsi maka dilakukan uji formalin.
1.2 Tujuan
Aldehid :
Formalin :
Aldehid :
Metode Tollens : realsi oksidasi aldehid menjadi asam karboksilat, dan reduksi
larutan alkalis perak ammonium hidroksida menjadi logam perak.
Formalin :
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Aldehid
2.2 Formalin
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Actinopterygii
Order : Perciformes
Family : Scombridae
Genus : Rastrelliger
Ikan ini memiliki bentuk tubuh seperti torpedo dengan panjang tubuh serta
hidup di sekitar dasar perairan dan permukaan perairan laut, tergolong ikan pelagis
yang mengkehendaki perairan bersalinitas tinggi, suka hidup secara bergerombol baik
diperairan pantai maupun dilepas pantai. Kebiasaan makanannya adalah memakan
plankton besar atau kasar, copepoda dan crustacea (Kriswanto dan Suyanto,1986).
Ciri lain dari morfologi ikan kembung adalah memiliki sirip ekor bercagak dua
dan lekukkan dari cagak tersebut dimulai dekat pangkalnya. Pangkal sirip ekor
bentuknya bulat kecil. Jari-jari lunak dari sirip ekor bercabang pada pangkalnya. Di
belakang sirip punggung dan dubur, terdapat sirip-sirp tambahan yang kecil
(Djuanda, 1981).
Warna pada tubuh ikan mempunyai banyak fungsi. (Lager et al.1977)
mengelompokkan fungsi-fungsi tersebut dalam tiga hal yaitu untuk
persembunyian,penyamaran dan pemberitahuan. Jenis warna persembunyian
meliputi pemiripan warna secara umum, pemiripan warna secara berubah, pemudaran
warna, pewarnaan terpecah dan pewarnaan terpecah koinsiden.
2.3.2 Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus)
Klasifikasi Ikan Mujair
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Familia : Cichlidae
Genus : Oreochromis
Spesies : Oreochromis mossambicus
Sistem Pencernaan
Ikan asin adalah bahan makanan yang terbuat dari daging ikan yang diawetkan
dengan menambahkan banyak garam. Dengan metode pengawetan ini daging ikan
yang biasanya membusuk dalam waktu singkat dapat disimpan di suhu kamar untuk
jangka waktu berbulan-bulan, walaupun biasanya harus ditutup rapat.Selain itu
daging ikan yang diasinkan akan bertahan lebih lama dan terhindar dari kerusakan
fisik akibat infestasi serangga, ulat lalat dan beberapa jasad renik perusak lainnya.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.2.1 Alat
1. Tabung reaksi untuk tempat larutan dan mereaksikan dua atau lebih zat
2. Rak tabung, berfungsi sebagai tempat tabung reaksi. Biasanya digunakan pada
saat melakuka percobaan yang membutuhkan banyak tabung reaksi
5. Neraca digital, berfungsi untuk menimbang suatu zat yang akan digunakan
7. Gelas ukur, berfungsi mengukur larutan yang akan digunakan sesuai takaran
8. Hot plate,
9. Kertas saring, berfungsi untuk menyaring cairan yang berasal dari tumbukan
padatan agar didapatkan hasil cairan
3.2.2 Bahan
1. perak nitrat (AgNO3) 5%, sebagai pereaksi pada saat uji aldehid
2. larutan NaOH sebagai pereaksi pada saat uji aldehid dan sebagai pengatur basa
pula
3. NH4OH sebagai pereaksi dan pengatur larutan agar bening kembali pada saat uji
aldehid
4. formalin (formaldehid) sebagai sampel yang akan di uji pada saat uji aldehid
5. air, sebagai penambah larutan agar didapatkan cairan dari sampel ikan
9. ikan
3.3.1 Aldehid
AgNO3 sebanyak 1 ml
3.3.2 Formalin
4.1 Hasil
4.1.1 Aldehid
No Perlakuan Hasil
1. AgNO3 dan NaOH dicampurkan Ada endapan perak
2. Ditambahkan NH4OH Larutan bening kembali
3. Ditambahkan formalin Terbentuk kaca perak dibawah
tabung reaksi (positif)
++ : Mengandung formalin
Pada praktikum kali ini yang di ujikan adalah aldehid dan uji formalin. Untuk uji
aldehid menggunakan metode tollens. Prinsip dari uji Tollens ini adalah digunakan
untuk membedakan senyawa aldehid dan keton dalam suatu sampel dengan
menambahkan reagen Tollens yaitu AgNO3 dimana akan terjadi reaksi reduksi
oksidasi. Aldehid dioksidasi menjadi asam karboksilat, ion Ag+ dalam reagensia
Tollens direduksi menjadi logam Ag. Uji positf ditandai dengan terbentuknya cermin
perak pada dinding dalam tabung reaksi (Acton, 2013).
O O
Sampel ikan yang kedua adalah ikan dari swalayan. Perlakuan yang diberikan
sama dengan sampel ikan sebelumnya. Yaitu mencincang daging dan kulitnya
sehingga didapatkan cairannya. Hasil yang didapat dari uji kualitatif formalin ini
adalah warna cairan pada sampel daging ikan berubah menjadi warna ungu yang
hampir sama dengan warna ungu formalin yang sebenarnya, artinya daging pada ikan
swalayan ini positof mengandung formalin. Namun pada cairan cincangan kulitnya
tidak menunjukan perubahan warna ungu, itu artinya bahwa kulit pada ikan swalayan
negatif mengandung formalin.
Sampel ikan yang ketiga adalah ikan asin. Perlakuan pun sama dengan sampel-
sampel ikan sebelumnya. Cairan cincangan pada ikan asin tidak menunjukan warna
ungu. Itu artinya bahwa ikan asin tersebut negatif mengandung formalin.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
2. Ikan yang diambil dari pasar tradisional baik kulit dan dagingnya sama-sama
mengandung formalin. Ikan yang diambil dari pasar swalayan kulitnya tidak
mengandung formalin tetapi dagingnya mengandung formalin. Sedangkan pada ikan
asin tidak mengandung formalin. Mengandung formalin ditandai dengan berubahnya
warna larutan menjadi warna ungu.
5.2 Saran
Dalam praktikum kali ini sebaiknya perlu diperdalam lagi materinya terutama
mengenai uji tollens dan aldehid karena agar tidak terjadi kesalahan reaksi pada
pembentukan kaca perak. Kemudian pada saat uji formalin sampel yang akan di ui
harus ditumbuk dengan halus agar tidak lama pada saat proses penyaringan.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.chem-is-
try.org/materi_kimia/sifat_senyawa_organik/aldehid_dan_keton/oksidasi_aldehid_da
n_keton/ (diakses pada tanggal 28 Mei 2014)
LAMPIRAN