Anda di halaman 1dari 6

1.

Dasar Negara
Pengertian Dasar negara
sikap hidup, pandangan hidup, atau sesuatu yang tidak dapat dibuktikan kebenaran
dan kesalahannya. Pada hakikatnya, dasar negara merupakan filsafat negara (political
philosophy) yang berkedudukan sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sumber
tata tertip hukum dalam negara.
Didalam suatu negara, dasar negara memiliki peran penting. karena negara yang tidak
memiliki dasar negara maka negara tersebut tidak memiliki sebuah pedoman dalam
menjalankan kehidupan bernegara sehingga berakibat ketidakjelasan arah dan tujuan
yang dimiliki oleh negara tersebut dan akan menimbulkan kekacauan dengan mudah.
Oleh karena itu, sangat dibutuhkan dasar negara agar dapat menjadi sebuah pedoman
hidup dalam menjalankan negara yang meliputi seperti apa cita-cita negara, untuk apa
negara ini dan norma-norma dalam bernegara.
Dasar negara ialah berasal dari 2 suku kata yaitu dasar berarti landasan atau hal yang
utama dan yang pertama. Negara yang berarti organisasi kekuasaan yang terdiri atas
wilayah, rakyat dan pemerintahan berdaulat.

Pengertian Dasar Negara menurut para ahli.


a. Karl Marx, mendefinisikan bahwa Pengertian Dasar Negara merupakan suatu
peringkat yang mempunyai kekuasaan dalam menjalankan eksploitasi atau
penindasan kepada kelas yang lain.
b. George Jellinek, menjelaskan bahwa Pengertian Dasar Negara merupakan sebuah
organisasi dengan kekuasan suatu kelompok orang yang bertempat di suatu wilayah
tertentu.
c. J. J. Rousseau, mengungkapkan bahwa Pengertian Dasar Negara merupakan suatu
alat yang mempunyai fungsi dalam menjaga kemerdekaan setiap individu &
ketertiban hidup rakyat negaranya.
d. Robert M. Mac. Iver, menjelaskan bahwa dasar negara merupakan bentuk asosiasi
yang mempunyai peran dalam melindungi atau menjaga ketertiban bermasyarakat
sesuai dengan sistem hukum yang berlaku & dijalankan pemerintah yang berkuasa
memberi tekanan maupun memaksa.
e. K. C. Wheare, menjelaskan bahwa dasar negara juga termasuk semua sistem
tatanegara yang mengandung beberapa aturan dalam menjalankan pemerintahan
suatu negara.
f. Tracy, berpendapat bahwa dasar negara merupakan sebuah program yang ditujukan
supaya dapat memberikan perubahan didalam tatanan kehidupan bermasyarakat
sebuah negara.
g. Aristoteles, menjelaskan bahwa negara merupakan perpaduan antara keluarga sampai
pada beberapa desa, yang nanti pada akhirnya mereka dapat berdiri mandiri dengan
tujuan yang sama yaitu kesenangan & kehormatan mereka.
h. Roger F. Soltau, menjelaskan bahwa negara merupakan suatu alat yang diguankan
untuk mengendalikan segala persoalan dengan mengatas namakan rakyat.
i. Menurut R.Djokosoetono, menjelaskan bahwa Negara merupakan suatu organisasi
manusia atau kumpulan manusia yang berada di bawah suatu pemerintahan yang
sama.
j. Menurut Frans Magnis Suseno, menjelaskan bahawa Negara merupakan suatu
kesatuan masyarakan politik yang berfungsi membuat, menerapkan, & menjamin
berlakunya norma kelakuan untuk seluruh masyarakat.
k. Menurut Logemann, menjelaskna bahwa Negara adalah suatu organisasi kekuasaan
yang menyatukan kelompok manusia yg kemudian disebut bangsa
l. Menurut Prof. Mr. Soenarko, menjelaskan bahwa negara merupakan organisasi
manyarakat yang mempunyai daerah tertentu, dimana kekuasaan negara berlaku
sepenuhnya sebagai sebuah kedaulatan.

Fungsi Dasar Negara


Pada umumnya, dasar negara dipergunakan oleh bangsa dan negaranya sendiri yang
memiliki fungsi sebagai berikut :

Dasar berdiri dan tegaknya negara

Pemikiran yang mendalam tentang dasar negara lazim muncul ketika suatu
bangsa hendak mendirikan sebuah negara. Sehingga, dasar negara berfungsi sebagai
dasar berdirinya suatu negara. Sesudah negara berdiri, dasar negara dapat menjadi
landasan bagi pengelolaan negara yang bersangkutan

Dasar kegiatan penyelenggaraan negara

Negara didirikan untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional suatu bangsa
di bawah pimpinan para penyelenggara negara. Agar para penyelenggara negara
benar-benar dapat mewujudkan tujuan nasional, mereka harus mendasarkan semua
kegiatan pemerintahan pada dasar negara

Dasar partisipasi warga negara

Semua warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk
mempertahankan negara dan partisipasi dalam upaya bersama mencapai tujuan
bangsa. Dalam menggunakan hak dan menunaikan kewajibannya itu, seluruh warga
negara harus berpedoman kepada dasar negara.

Dasar Pergaulan antara warga negara

Dasar negara tidak hanya menjadi dasar perhubungan antar warga negara dan
negara, melainkan dengan juga dasar bagi hubungan antarwarga negara.

Dasar dan sumber hukum nasional

Seluruh aktivitas penyelenggaraan negara dan warga negara dalam kehidupan


masyarakat, berbangsa dan bernegara harus didasarkan pada hukum yang berlaku.
Dengan demikian, semua peraturan perundang-undangan yang dibentuk untuk
penyelenggaraan negara harus didasarkan pada dasar negara.

2. Diskripsi Manusia Pancasila

Di Indonesia dikenal pengertian manusia seutuhnya. Menurut Pedoman dan


Penghayatan Pancasila, setiap manusia memounyai keinginan untuk mempertahankan
hidup, dan menjaga kehidupan yang lebih baik. Ini merupakan naluri yang paling kuat
dalam diri manusia. Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa dan Negara memberikan
pedoman bahwa kebahagiaan hidup manusia itu akan tercpai apabila kehidupan
manusia itu diselaraskan dan keseimbangan, baik hidup manusia sebagai pribadi,
dalam hubungan manusia dengan masyarakat, dalam hubungan manusia dengan alam,
dalam hubungan manusia dengan bangsa, dan dalam hubungan manusia dengan
Tuhannya, maupun dalam mengejar kemajuan lahiriah dan kebahagiaan rokhaniah.
Pancasila menempatkan manusia dalam keseluruhan harkat dan martabatnya mahluk
Tuhan Yang Maha Esa. Manusialah yang menjadi titik tolak dari usaha kita untuk
memahami manusia itu sendiri, manusia dan masyarakatnya, dan manusia dengan
segenap lingkungan hidupnya. Adapun manusia yang kita pahami bukanlah manusia
yang luar biasa, melainkan manusia yang disamping memiliki kekuatan juga manusia
yang dilekati dengan kelemahan-kelemahan, manusia yang disamping memiliki
kemampuan-kemampuan juga mempunyai keterbatasan-keterbatasan, manusia yang
disamping mempunyai sifat-sifat yang baik mempunyai sifat-sifat yang kurang baik.
Manusia yang hendak kita pahami bukanlah manusia yang kita tempatkan di luar
batas kemampuan dan kelayakan manusia.
Manusia sebagai mahluk Tuhan adalah mahluk pribadi, sekaligus mahluk
social. Sifat kodrati manusia sebagai individu dan sekaligus sebagai mahluk social
merupakan kesatuan bulat. Perlu dikembangkan secara seimbang, selaras dan serasi.
Perlu disadari bahwa manusia hanya mempunyai arti dalam kaitannya dengan
manusia lain dalam masyarakat. Manusia hanya mempunyai arti dan dapat hidup
secara layak diantara manusia lainnya. Tanpa ada manusia lainnya atau tanpa hidup
bermasyarakat , seseorang tidak dapat menyeenggararakan hidupnya dengan baik.
Dalam mempertahankan hidup dan usaha mengejar kehidupan yang lebih baik.
Kekuatan manuasia pada dasarnya tidak terletak pada kemampuan fisiknya atau
kemampuan jiwanya semata-mata, melainkan terletak pada kemampuannya untuk
bekerjasama dengan manusia lainnya. Dengan manusia lainnya dalam masyarakat
itulah manusia menciptakan kebudayaan, yang pada akhirnya membedakan manusia
dari segenap mahluk hidup yang lain, dan mengantarkan umat manusia ke tingkat
mutu, martabat dan harkatnya sebagaimana manusia yang hidup pada zaman sekarang
dan zaman yang akan datang. Kesadaran akan hal-hal yang tersebut di atas
selanjutnya menumbuhkan kesadaran, bahwa setiap manusia terpanggil hatinya untuk
melakukan apa yang baik untuk orang lain dan masyarakat. Semuanya itu melahirkan
sifat dasar, bahwa untuk mewujudkan keselarasan, keserasian, dan keseimbanagn
dalam hubungan social antar manusia pribadi dengan masyarakat, manusia perlu
mengendalikan diri. Dalam masyarakat Indonesia yang sangat beranekaragam
coraknya, kemauan dan kemampuan mengendalikan diri pada kepentingan adalah
suatu sikap yang mempunyai arti sangat penting dan merupakan sesuatu yang sangat
diharapkan, yang pada gilirannya akan menumbuhkan keseimbangan dan stabilitas
masyarakat. (dalam kaitan ini hendaknya dibaca 36 butir wujud Penghayatan dan
Pengamalan Pancasila, sebagaimana ditunjukkan oleh Ketetapan MPR No
II/MPR/1978). Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila menegaskan
pandangan social yang berdiri di atas paham keseimbangan tidaklah mengingkari,
bahwa masyarakat itu senantiasa bergerak, berubah, berkembang dan dinamis. Namun
demikian, kita beranggapan, bahwa yang wajar, yang dicari oleh manusia bukanlah
perubahan atau dinamika itu sendiri, melainkan keseimbangan segala sesuatu dalam
masyarakat untuk mencapai tujuan kebahagiaan.

3. Diskripsi Tujuan Nasional

Tujuan Nasional adalah sasaran segala kegiatan suatu bangsa yang


perwujuannya harus diusahakan secara terus rnenerus. Tujuan nasional bangsa
Indonesia tercantum dalam alenia keempat Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi
Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, untuk
memajukan kesejahtetaan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,
dan keadilan sosial.

Dan tujuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa politik mar negeri Indonesia bercorak:

1. Mempertahankan kemetdekaan dan menghapuskan segala bentuk penjajahan,


2. Memperjuangkan perdamaian dunia yang abadi, dan
3. Memperjuangkan susunan ekonomi dunia yang berkeadilan sosial,

Selain itu, politik luar negeri Indonesia harus bersifat bebas dan aktif. Bebas
mengandung anti bahwa negara mempunyai hak yang penuh atau kemandirian untuk
menentukan sikap dan kehendak sendiri sebagai bangsa yang bendaulat. Artinya,
negara bebas menentukan sikap serta tidak memihak dalam menghadapi pertentangan
antara dua blok raksasa di dunia, yaitu blok kapitalis (barat) dan blok komunis
(timur). Aktif mengandung anti bahwa dalam pergaulan internasional negara tidak
boleh tinggal diam, tetapi harus berperan dalam memperjuangkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial dalam lingkup internasional.

Dengan demikian, politik bebas dan aktif tidak sama dengan netral karena
netral berarti tidak peduh dan cenderung tidak mendorong untuk mengambil sikap
apapun atas kejadian-kejadian internasional. Melalui politik bebas dan aktif, Indonesia
menempatkan dirinya sebagai subjek (pelaku) dan aktif dalam pergaulan internasional
sehingga tidak dapat dikendalikan oleh haluan politik negara lain yang didasarkan
pada kepentingan nasionalnya.

Oleh karena itu, dalam melaksanakan politik luar negeri, negara Republik Indonesia
sedapat mungkin akan memilih jalan damai. Bagi bangsa Indonesia, perang
merupakan jalan terakhir dalam mempertahankan kemerdekaan. Oleh karena itu,
perang yang mungkin terpaksa dilakukan oleh bangsa Indonesia adalah perang yang
adil, bukan perang yang menguasai dan menjajah bangsa lain.

www.siputro.com PPKn.

www.ngelmu.id/pengertian-dasar-negara/

www.artikelsiana.com Pendidikan kewarganegaraan ( PKN )

https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20091002215702AAWBi5G

Anda mungkin juga menyukai